You are on page 1of 2

Anlisa skripsi Dodi Angga Kusuma program studi Matematika angkatan tahun 2005 dengan judul skripsi Identifikasi

Kesulitan Guru Matematika SMA Negeri Se-Kota Mataram dalam Melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Kejelasan Abstrak Isi dari abstrak yang sudah dipaparkan oleh Saudara Dodi sudah cukup jelas dan representatif terhadap isi dari skripsinya namun terlalu panjang. Dalam memaparkan sebaiknya langsung pada topik permasalahan, tanpa harus memaparkan hal-hal yang mungkin sudah diketahui oleh pembaca seperti mengenai aturan Undang-undang terkait Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, tahun mulai diberlakukannya kurikulum tersebut, serta kapan pemantapannya. Hal ini bertujaun agar isi dari abstrak tidak terlalu panjang. Karena pada hakikatnya isi dari suatu abstrak haruslah singkat, padat, jelas, dan tentunya representatif terhadap isi skripsi. Selain itu juga Saudara Dodi tidak mencantumkan alasan mengenai mengapa mengambil sampel Guru Matematika SMA Se-Kota Mataram. Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya bagi para pembaca apakah benar adanya para guru di Kota Mataram mengalami kesulitan dalam menjalankan KTSP.

2. Kelogisan mengenai rujukan-rujukan berpikir Dalam skripsi Saudara Dodi, khususnya pada bagian Landasan Teori termuat beberapa rujukan-rujukan dari beberapa buku. Dari hasil analisa terdapat satu rujukan yang tidak dideskripsikan pada bagian Landasan Teori ini ataupun pada semua bagian skripsi ini namun dicantumkan pada bagian Daftar Pustaka, yaitu rujukan dari M. Muslich dalam bukunya yang berjudul KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual yang diterbitkan pada tahun 2007. Seharusnya semua rujukan yang tercantum pada Daftar Pustaka sudah terpaparka di bagian isi skripsinya agar lebih autentik. Selanjutnya, sampel yang diteliti dalam skripsi ini adalah guru-guru SMA Negeri seKota Mataram. Namun terdapat satu SMA Negeri yang belum dicantumkan dalam penelitiannya yaitu, SMAN 8 Mataram. Hal ini akan menimbulkan ketidak representatifan data. Seharusnya, jika dalam penelitian ini dikatakan akan mengambil sampel terhadap

semua Guru Matematika SMA Negeri se-Kota Mataram, maka semua SMA Negeri yang ada di Kota Mataram Harus ada dalam data. Untuk data-data yang dianalisa sudah sesuai dengan apa yang dicantumkan pada pembahasan (sudah sinkron) 3. Keruntutan antar kalimat Dari semua isi skripsi Saudara Dodi, kalimatnya sudah runtut. Penjelasannya sudah bergerak dari hal-hal yang besar ke kecil, artinya dari hal-hal yang lebih umum ke yang lebih khusus. Misalnya pada bagian pemaparan KTSP di bagian Landaan Teori, dimulai dari pengertian kurikulum, hakikat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, standar Nasional Pendidikan, SILABUS, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan Pelaksanaan Kurikulum Sekolah. Namun pada bagian Latar Belakang ataupun Kerangka Berpikir, Saudara Dodi tidak menjelaskan atau tidak memeberikan alasan mengapa pengambilan sampel penelitian adalah guru-guru matematika SMA Negeri se-Kota Mataram. Karena hal ini sangat penting diketahui oleh pembaca nantinya 4. Kekonsistenan antara masalah dengan cara/solusi yang diberikan Dalam skrispsi ini antara masalah dengan solusi yang ditawarkan sudah dapat dikatakan sesuai. Instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi kendala-kendala guru dalam menerapkan KTSP sudah tepat yaitu dengan menggunakan kuesioner. Dan isi dari kuesioner yang dibuat sudah sesuai terhadap informasi yang akan diperoleh. Dan memang sudah seharusnya jika kita menginginkan suatu data yang sifatnya kualitatif yaitu dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen

You might also like