Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Vital atau vita berarti hidup Statistik Vital : terkait dgn data kehidupan manusia 1. Fertilitas 2. Morbiditas 3. Mortalitas
FERTILITAS
1. 2. 3. 4. 5. Crude Birth Rate (CBR) General Fertility Rate (GFR) Age Spesific Fertility Rate (ASFR) Total Fertility Rate (TFR) Cumulative Fertility Rate (CFR)
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama.
Kegunaan Untuk mengetahui tingkat kelahiran yang terjadi di suatu daerah tertentu pada waktu tertentu.
Cara Menghitung Angka Kelahiran Kasar (CBR) dihitung dengan membagi jumlah kelahiran pada tahun tertentu (B) dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama (P). Rumus
CBR= Angka Kelahiran Kasar B = Jumlah kelahiran P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun, (Po + P1)/2, Po = jumlah penduduk pada awal tahun dan P1 = jumlah penduduk pada akhir tahun.
Keterbatasan Perhitungan CBR ini sederhana, mudah dihitung tetapi kasar. Perhitungan ini disebut perhitungan kasar karena yang menjadi pembagi adalah seluruh penduduk baik laki-laki maupun perempuan seluruh usia termasuk yang bukan perempuan usia reproduksi (1549 tahun). Interpretasi CBR Indonesia menurut data susenas 2004 adalah sebesar 20, yang artinya terdapat 20 kelahiran per 1000 penduduk Indonesia pada tahun 2004.
Data yang Diperlukan Untuk dapat melakukan perhitungan ASFR, data yang diperlukan adalah data tentang banyaknya bayi yang lahir dari ibu menurut umur tertentu misalnya Ibu usia 20-24 tahun pada suatu daerah dan suatu tahun tertentu dan banyaknya Ibu pada umur tersebut (20-24 tahun) pada daerah dan tahun yang sama.
TFR = Total Fertility Rate ASFRi = ASFR kelompok umur i. i = Kelompok umur, yaitu 15-19, 20-24,...,45-49.
TFR sebesar 2,35 berarti bahwa secara rata-rata wanita Indonesia mempunyai 2 atau 3 anak selama masa usia suburnya (usia 15-49 tahun).
Morbiditas
MORBIDITAS = Penyakit, sakit, cedera, gangguan dan sakit. Kesakitan : Merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi. Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit. Juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit.
Di dalam Epidemiologi, Ukuran Utama Morbiditas adalah : Angka Insidensi & Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator tersebut. Setiap kejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi. Angka Morbiditas yang dipakai : Insidensi : incidence rate, attack rate dan secondary attack rate Prevalensi : Period prevalen rate, poin prevalen rate
1.INSIDENSI Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat. Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang : Data tentang jumlah penderita baru dan Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru (Population at Risk ).
a. Incidence Rate Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan. Rumus yang dipergunakan : Incidence Rate = Jumlah Penderita Baru xK Jumlah penduduk yg mungkin terkena penyakit tersebut pada pertengahan tahun K = Konstanta ( 100%, 1000 )
Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun : Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama, maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah : 1/2(P1 + P2), atau P1 + {(P2 P1)} Manfaat Incidence Rate adalah : 1. Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 2. Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 3. Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan.
Contoh : Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk tgl 1 Juli 2005 sebanyak 100.000 orang semua rentan terhadap penyakit Diare ditemukan laporan penderita baru sebagai berikut : bulan januari 50 orang, Maret 100 orang, Juni 150 orang, September 10 orang dan Desember 90 orang IR = ( 50+ 100+150+10 +90) /100.000 X 100 % = 0,4 %
b. Attack Rate Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama. Manfaat Attack Rate adalah : Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut.
Rumus yang digunakan : Attack Rate = Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat xK Jml. Penduduk yg. Mungkin terkena Peny. tersebut pd. Saat yg. Sama.
Contoh Dari 500 orang murid yang tercatat pada SD X ternyata 100 orang tiba-tiba menderita muntaber setelah makan nasi bungkus di kantin sekolah. Attack rate = 100 / 500 X 100% = 20 % AR hanya dignkan pd kel.masy terbatas, periode terbts, mis KLB.
Secondary Attack Rate Adalah : Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama. Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ). Rumus yang digunakan : Jml. Penderita Baru pd. Serangan Kedua xK SAR = (Jml. Penddk Pendd. Yg. Terkena Serangan Pertama )
Contoh : Jumlah Penduduk 1000 orang, dilaporkan sbb : Bulan April 2005 terjangkit penyakit X sebanyak 150 penderita.Bulan Agustus 2005 terjadi serangan penyakit yang sama dengan penderita 250 orang Secondary Attack rate = 250/1000-150 X 100 % = 29,41%
2. PREVALENSI Adalah : gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka Prevalensi, digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orang/penduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk). Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni, karena Penduduk yang tidak mungkin terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan.
Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu : a) Period Prevalen Rate
Yaitu : Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan. Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa. Rumus yang digunakan : Periode Prevalen Rate = Jumlah penderita lama & baru xK Jumlah penduduk pertengahan
Contoh : Pada suatu daerah penduduk pada 1 juli 2005 100.000 orang, dilaporkan keadaan penyakit A sbb: Januari 50 kasus lama dan 100 kasus baru. Maret 75 kasus lama dan 75 kasus baru, Juli 25 kasus lama dan 75 kasus baru; Sept 50 kasus lama dan 50 kasus baru dan Des. 200 kasus lama dan 200 kasus baru. Period Prevalens rate : (50+100) +(75+75)+(25+75)+(50+50)+(200+200) /100.000 X 100 % = 0,9 %
b) Point Prevalen Rate Adalah : Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu. Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Rumus : Point Prevalen Rate = Jml. Penderita lama & baru Saat itu xK Jml. Penduduk Saat itu
Contoh Satu sekolah dengan murid 100 orang, kemarin 5 orang menderita penyakit campak, dan hari ini 5 orang lainnya menderita penyakit campak Point Prevalence rate = 10/100 x 1000 = 100
Mortalitas
1. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate ) 2. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate ) 3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate ) 4. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate ) 5. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate ) 6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate) 7. Angka Lahir Mati / Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate ) 8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate ) 9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate) 10. Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR ) 11. Case Fatality rate ( CFR ) 12. Umur Harapan Hidup
PMR/AKP = Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih + dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun xK Jumlah Bayi lahir hidup pada tahun yg sama
Adalah : jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Manfaat NMR adalah untuk mengetahui : a) Tinggi rendahnya usaha perawatan postnatal b) Program imunisasi c) Pertolongan persalinan d) Penyakit infeksi, terutama Saluran Napas Bagian Atas.
Rumus : NMR/AKN = Jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari xK Jumlah lahir hidup pada tahun yg sama
Adalah : jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. IMR/AKB = Jml. Kematian bayi umur 0 1 tahun dalam 1 tahun xK Jml. Kelahiran hidup pada tahun yang sama
Adalah : Jumlah kematian balita yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk balita pada tahun yang sama. Rumus : UFMR = Jml. Kematian Balita yg dicatat dlm 1 tahun xK Jumlah penduduk balita pd. tahun yg sama
Angka Kematian Janin : Jml. Kematian Janin dalam periode tertentu ( 1 tahun ) xK Total Kematian Janin + Janin Lahir Hidup periode yg sama
Manfaat ASMR adalah : a) Untuk mengetahui dan menggambarkan derajat kesehatan masyarakat dengan melihat kematian tertinggi pada golongan umur. b) Untuk membandingkan taraf kesehatan masyarakat di berbagai wilayah. c)Untuk menghitung rata rata harapan hidup.
ASMR = dX x 1000 pX Keterangan : dX = Jml. Kematian yg dicatat dalam 1 tahun pd penduduk gol. Umur tertentu(x) pX = Jml. Penduduk pertengahan tahun pada gol. Umur tersebut(x)
Yaitu : Jumlah seluruh kematian karena satu sebab penyakit dalam satu jangka waktu tertentu ( 1 tahun ) dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut. CSMR = Jml. Seluruh kematian krn. Sebab penyakit tertentu (x) xK Jml. Penduduk yg mungkin terkena penyakit (x) pada pertengahan tahun.
Ialah : perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama. Digunakan untuk mengetahui penyakit penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi. CFR = Jml. Kematian krn. Penyakit tertentu (x) xK Jml. Seluruh penderita penyakit tersebut (x)
Expectation of Life
Definisi Angka Harapan Hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya. Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu. Kegunaan Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gisi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.
Contoh Angka Harapan Hidup yang terhitung untuk Indonesia dari Sensus Penduduk Tahun 1971 adalah 47,7 tahun. Artinya bayi-bayi yang dilahirkan menjelang tahun 1971 (periode 1967-1969) akan dapat hidup sampai 47 atau 48 tahun. Tetapi bayi-bayi yang dilahirkan menjelang tahun 1980 mempunyai usia harapan hidup lebih panjang yakni 52,2 tahun, meningkat lagi menjadi 59,8 tahun untuk bayi yang dilahirkan menjelang tahun 1990, dan bagi bayi yang dilahirkan tahun 2000 usia harapan hidupnya mencapai 65,5 tahun. Peningkatan Angka Harapan Hidup ini menunjukkan adanya peningkatan kehidupan dan kesejahteraan bangsa Indonesia selama tiga puluh tahun terkahir dari tahun 1970-an sampai tahun 2000.
Mortalitas
Angka Kematian Bayi (AKB) = banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. mrpk indikator derajat kesehatan u/ menentukan derajat kesehatan masyarakat ditingkat prov maupun nasional. SDKI TAHUN 2007 estimasi AKB sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup. tendensi penurunan AKB dipengaruhi bnyk hal AKB di prov Jateng 26 per 1000 angka tertinggi di Sul Bar, NTB 72 per 1000
AKABA
Angka Kematian Balita (AKABA) = anak yg dilahirkan pada thn ttt dan sebelum mencapai usia 5 thn. Dinyatakan angka per 1000 kelahiran hidup.
Nilai normatif AKABA... tinggi 71-140 sedang 20-70 rendah < 20 Nilai tertinggi di Sul Bar 96 per 1000, Maluku, NTT Terendah o/ DIY 22 per 1000 Jawa Tengah 32 per 1000
Angka Kematian Ibu (AKI) = wanita yang dr suatu penyebab kematian terkait dgn gangguan kehamilan atau penanganannya (exc. kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Dipengaruhi : status kesehatan scr umum, pendidikan dan pelayanan slm kehamilan dan melahirkan. AKI hasil SDKI 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Kasar (AKK) = yg terjadi pada waktu dan tempat ttt per 1000 penduduk pada pertengahan tahun. besar estimasi tahun 2007 6,9 per 1000 penduduk Dalam Riskedes 2007 AKK = 4 per 1000 4 kelompok penyebab kematian utama utk semua umur : Stroke, TB, Hipertensi, cedera