You are on page 1of 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul BRIC + I = BRICI. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberi informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Bandung, Juni 2011

Penyusun

1|P a ge

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.3 TUJUAN BAB II PEMBAHASAN 2.1 Potensi Indonesia untuk menumbuhkan ekonomi 2.2 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2.3 Kontribusi Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 2.4 Jumlah Penduduk Sebagai Pendorong Ekonomi Indonesia 2.5 Sektor-Sektor Pembangkit Ekonomi Indonesia 2.6 Kilau BRIC Raksasa Ekonomi Dunia Masa Depan 2.7 The next I in BRICI? BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran C. Penutup

1 2 3 3 4 4 5 5 7 9 11 13 18 20 23 23 23 23

2|P a ge

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara kepulauan yang kaya akan segala sumber daya, dari mulai sumber daya alam,dan sumber daya manusia. Kekayaan alam Indonesia yang luar biasa memberikan modal yang apabil dimanpaatkan dengan baik dapat menjadi solusi bagi masalah ekonomi yang berkecamuk akhir-akhir tahun ke belakang. Indonesia sebagai Negara berpopulasi tinggi di dunia juga dapat dipandang memiliki sumber daya manusia yang luar biasa besar, apabila dapat diimbangi dengan kualitas yang memadai akan menjadi pendorong bagi kemajuan Indonesia masa dating. Nampaknya modal yang telah ada di Indonesia tercinta ini secara perlahan-lahan dapat dimaksimalkan sehingga di tahun 2011 ini banyak berkembang wacana tentang Indonesia yang mampu menjadi kekuatan ekomoni di dunia pada masa mendatang, wacana ini berkembang menyusul kesuksesan Indonesia meningkatkan pertumbuhan ekomominya dan kecenderungan memiliki pertumbuhan yang meningkat. Seperti diketahui Negara asia lain telah menjadi yang terlebih dahulu digadang-gadangkan menjadi Negara yang menjadi kekuatan ekonomi dunia di masa depan, seperti india dan China. Wacana tersebut hanya akan menjadi wacana belaka apabila tidak ditanggapi secara serius oleh pemerintahan Indonesia, oleh karena itu Indonesia dituntun untuk terus maju serta memperbaiki hal-hal yang dirasa masih kurang demi kemajuan nergara Indonesia dan menjadi Negara-negara yang memiliki ekonomi terkuat di dunia pada masa mendatang BRICI (Brazil, Rusia, India, China, Indonesia

3|P a ge

1.2 RUMUSAN MASALAH Dalam makalah ini akan dibahas mengenaipotensi yang ada di Negara Indonesia dan masalah layak atau tidaknya Negara Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki
kekuatan ekonomi dunia di masa depan dengan potensi-potensi yang ada di Negara Indonesia.

1.3 TUJUAN Tujuan dari makalah ini adalah untuk : 1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan 2. Menambah pengetahuan tentang potensi yang ada di Negara Indonesia 3. Menambah pengetahuan tentang kemajuan dan perkembangan perekonomian dunia, khususnya Negara-negara BRIC. 4. Mengetahui kesiapan dan kelayakan Negara Indonesia bergabung menjadi negara yang memiliki kekuatan ekonomi dunia.

4|P a ge

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Potensi Indonesia untuk menumbuhkan ekonomi

Semua akan setuju dengan pernyataan bahwa indonesia adalah salah satu negara dengan sumber daya alam terkaya di dunia, tanah yang subur, sumber daya mineral yang melimpah, luas wilayah yang membentang luas, jumlah penduduk yang banyak setidaknya telah membuktikan bahwa indonesia benar-benar salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam terkaya di dunia. Tanah yang subur memberikan kita banyak peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dengan lebih mengeksplor pertanian, banyak hal yang dapat dihasilkan apabila pemerintah benar-benar serius dalam pengolahannya, peningkatan ekspor komoditi dari pertanian pun tidak diragukan dapat dilakukan tentunya setelah pemenuhan kebutuhan dalam negeri, yang mana dengan peningkatan ekspor tersebut indonesia dapat memperolah keuntungan dan pada akhirnya pertumbuhan ekonomi pun akan mengalami peningkatan. Selaini tanah yang subur juga kita memiliki sumber daya mineral yang melimpah mulai dari batu bara, minyak bumi, logam, serta zat-zat kimia yang dapat ditemukan di alam secara langsung. Semua itu tentunya menjadi modal yang sangat besar bagi indonesia ini untuk bergeliat menumbuhkan perekonomiannya namun kembali kekurangan sumber daya manusia yang kurang terampil dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang belum mendukung menjadi faktor penghambat yang sangat besar untuk dapat meningkatkan sektor ini secara maksimal. apabila kita mau mengekploitasi sektor ini secara efisien indonesia dapat disejajarkan dengan negara-negara kaya semisal Arab Saudi yang berhasil mengeksploitasi sumber dayanya secara efisien. Luas wilayah yang luas juga memberikan indonesia banyak keuntungan dari mulai memaksimalkan kawasan industri sampai peningkatan sektor pariwisata di kawasan-kawasan yang benar-benar memiliki keindahan alam yang sangat indah. Seharusnya dengan luas wilayah yang luas ini indonesia mampu meningkatkan pemasukan investasi asing untuk mengembangkan industerinya di indonesia,
5|P a ge

dengan menawarkan banyak wilayah dengan kondisi, situasi, kultural yang berbeda-beda untuk pengembangan industri nya, dan pada akhirnya keuntungan pun dapat di dapat, mulai dari pengalih dayaan (outsourching) yang dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat indonesia dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dibawa oleh industri tersebut, sehingga indonesia dapat memiliki kapasitas untuk meningkatkan sektor industri yang sama di kemudian kelak, dan akhirnya kesejahteraan pun berada dalam genggaman. Peningkatan sektor pariwisata juga menjadi keuntungan dari Indinesia yang memiliki luas wilayah sangat luas ini, sebenarnya eksploitasi industri pariwisata sendiri telah banyak dikembangkan oleh pemerintah seperti yang terlihat dari peningkatan pariwisata di Bali, namun Indonesia juga harus menyadari bahwa Indonesia memiliki tempat-tempat lain dengan eksotisme yang indah untuk dikembangkan menjadi tempat pariwisata menarik bagi warga dunia. Selain sumber daya alam yang menjadi kekuatan besar negara Indonesia, juga ada sumber daya lain lyang akan sangat vital untuk perkembangan Indonesia yaitu sumber daya manusia. Sumber daya yang begitu banyak ini dapat menghasilkan keuntungan besar bagi negara Indonesia, apalagi bila keterampilanya ditingkatkan dengan memperluas dan mempermudah berkembangnya pendidikan sehingga membuat warga negara indonesia memiliki keterampilan merata dan siap berjuang untuk kemajuan negara tercinta ini. Setelah pembahasan di atas kita sadari begitu banyak hal yang dapat dijadikan modal bagi Indonesia untuk meningkatkan kondisi perekonomian, dengan pemanpaatan sumber daya alam yang melimpah secara maksimal dan sember daya manusaia yang berkualitas tinggi siapa yang akan mengatakan Indonesia tidak akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi dunia di masa depan?

6|P a ge

2.2 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Optimisme tentang masa depan ekonomi Indonesia kian mengemuka. Apalagi, setelah sejumlah lembaga dan institusi bergengsi dunia mulai memasukkan negeri ini sebagai calon kekuatan ekonomi baru di masa yang akan datang. Serta Indonesia bukan sekedar berpotensi masuk kelompok BRIC, tetapi bisa menggeser posisi Rusia.

BRIC adalah akronim yang dipopulerkan oleh Goldman Sachs Group pada 2001, merujuk pada empat negara calon kekuatan ekonomi baru dunia pada 2020. BRIC kepanjangan dari Brazil, Rusia, India dan China. Total produk domestik bruto (PDB) BRIC diperkirakan mencapai US$30,2 triliun atau melampaui PDB tujuh negara industri maju (G-7) pada 2027. Bahkan, BRIC akan menjadi kekuatan ekonomi paling dominan pada 2050. Ekonomi Indonesia diprediksi bisa masuk dalam jajaran negara paling berpengaruh di dunia pada 2050, dengan catatan mampu mengoptimalkan daya saing pada keterbukaan pasar, stabilitas ekonomi makro dan eksplorasi dan efisiensi pasar.Indonesia bahkan dalam waktu tidak terlalu lama, sangat mampu dalam jajaran negara berkembang kelompok BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China).Indonesia memiliki keunggulan dibandingnan anggota BRIC saat ini.

Dari segi peringkat daya saing, Indonesia memiliki posisi yag lebih baik yaitu ranking 44, sementara Brazil (58), Rusia (63) dan India (51).Namun, pencapaian ini perlu dicermati karena Indonesia berada pada tahapan transisi pertumbuhan 1 (factor driven) dan ke 2 (efficiency driven) yang kritikal. Selain itu Indonesia memiliki modal yang lebih dibanding dengan Brazil, Rusia, dan India untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun lebih kecil dibanding China.

Bentuk investasi yang dibutuhkan untuk memajukan perekonomian Indonesia di masa datang, meliputi infrastruktur, pendidikan, inovasi, peningkatan kapasitas swasta, serta peningkatan layanan di institusi pemerintahan.

7|P a ge

Indonesia bahkan diproyeksikan mampu menggantikan posisi Rusia dalam BRIC, karena potensi Indonesia lebih berkembang jauh lebih besar dibanding Rusia, karena didukung seluruh sektor yang dapat mendukung perekonomian,sementara ekonomi Rusia sangat tergantung pada satu atau dua sektor saja.sedangkan Indonesia, memiliki cukup banyak sektor yang masingmasing dapat didiversifikasi.

Manajemen ekonomi Indonesia telah mendapat pengakuan dan penghargaan dari dunia internasional yang tercermin dari perbaikan peringkat investasi Indonesia. serta diyakini posisi Indonesia terus meningkat, dengan sikap pemerintah yang berupaya mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi dan mencapai 7 persen hingga 2014.

2.3 Kontribusi Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pendidikan memiliki daya dukung yang representatif atas pertumbuhan ekonomi, pendidikan dapat meningkatkan produktivitas kerja seseorang, yang kemudian akan meningkatakan pendapatannya. Peningkatan pendapatan ini berpengaruh pula kepada pendapatan nasional negara yang bersangkutan, untuk kemudian akan meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat berpendapatan rendah. Pendidikan juga sebagai alat untuk menyiapkan tenaga kerja terdidik dan terlatih yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara, pendidikan memiliki suatu kemampuan untuk menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja potensial, dan menjadi lebih siap latih dalam pekerjaannya yang akan memacu tingkat produktivitas tenaga kerja, yang secara langsung akan meningkatakan pendapatan nasional. korelasi antara pendidikan dengan pendapatan tampak lebih signifikan di negara yang sedang membangun. Selain itu pendidikan menjdi sumber utama bakat-bakat terampil dan terlatih. Pendidikan memegang peran penting dalam penyediddan tenaga kerja. Ini harus menjadi dasar untuk perencanaan pendidikan, karena pranata ekonomi membutuhkan tenaga- tenaga terdidik dan terlatih. Permasalahan yang dihadapai adalah jarang ada ekuivalensi yang kuat antara pekerjaan dan pendidikan yang dibutuhkan yang mengakibatkan munculnya pengangguran terdidik dan terlatih. Oleh karena itu, pendidikan perlu mengantisipasi kebutuhan.
8|P a ge

Ia harus mampu memprediksi dan mengantisipasi kualifikasi pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja. Prediksi ketenagakerjaan sebagai dasar dalam perencanaan pendidikan harus mengikuti pertumbuhan ekonomi yang ada kaitannya dengan kebijaksanaan sosial ekonomi dari pemerintah. Intervensi pendidikan terhadap ekonomi merupakan upaya penyiapan pelaku-pelaku ekonomi dalam melasnakan fungsi-fungsi produksi, distribusi, dan konsumsi. Intervensi terhadap fungsi produksi berupa penyediaan tenaga kerja untuk berbagai tingkatan yaitu top, midle, dan low management; atau secara ekstrim tenaga kerja krah biru dan krah putih. Di samping tenaga kerja, juga pendidikan mengintervensi produksi untuk penyediaan entrepreneur tangguh yang mampu mengambil resiko dalam inovasi teknologi produksi. Bentuk intervensi lain yaitu menciptakan teknologi baru dan menyiapkan orangorang yang menggunakannya. Programprogram perluasan produksi melalui intensifikasi dan rasionalisasi merupakan salah satu wujud nyata dari peran prangata pendidikan atas fungsi produksi ini. Intervensi terhadap fungsi distribusi adalah melalui pengembangan research and development produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat atau konsumen. Intervensi terhadap fungsi konsumsi dilakukan melalui peningkatan produktivitas kerja yang akan mendorong peningkatan pendapatan. Peningkatan pendapatan ini akan mendorong pada peningkatan fungsi konsusmsi, yang ditunjukan dengan meningkatnya jumlah tabuhan yang berasal dari pendapatan yang disisihkan. Tabungan ini akan menjadi investasi kapital yang tentunya akan lebih mempercepat laju pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Ukuran-Ukuran Kontribusi Pendidikan Terhadap Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

Konsep pembangunan dalam bidang sosial ekonomi sangat beragam tergantung konteks pengggunaanya. Ahli-ahli ekonomi mengembangkan teori pembangunan yang didasari kepada kapasitas produksi tenaga manusia di dalam proses pembangunan, yang kemudian dikenal dengan istilah Invesment in Human Capital. Teori ini didasari pertimbangan bahwa cara yang paling efisien dalam melakukan pembangunan nasional suatu negara terletak pada peningkatan kemampuan masyarakatnya. Selain itu dihipotesiskan pula bahwa faktor utama yang mendukung pembangunan adalah pendidikan masyarakat. Teori human kapital mengasumsikan bahwa

9|P a ge

pendidikan formal merupakan instrumen terpenting untuk menghasilkan masyarakat yang memiliki produktifitas yang tinggi. Menurut teori ini pertumbuhan dan pembangunan memiliki 2 syarat, yaitu Adanya pemanfaatan teknologi tinggi secara efisien, dan Adannya sumber daya manusia yang dapat memanfaatkan teknologi yang ada. Sumber daya manusis seperti itu dihasilkan melalui proses pendidikan. Hal inilah yang menyebabkan teori human kapital percaya bahwa investasi dalam pendidikan sebagai investasi dalam meningkatkan produktivitas masyarakat. Asumsi dasar yang melandasi keharusan adanya hubungan pendidikan dengan penyiapan tenaga kerja adalah bahwa pendidikan diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan dan pengatahuan untuk bekerja. Dengan kata lain, pendidikan menyiapkan tenagatenaga yang siap bekerja. Namun demikian pada kenyataannya tingat pengangguran di hampir seluruh negara bertambah sekitar 2 % setiap tahunnya (World Bank:1980) Terjadinya pengangguran bukan disebabkan tidak berhasilnya proses pendidikan, namun pendidikan tidak selalu harus menghasilkan lulusan dengan jenis pekerjaan tertentu. Sekolah memang dapat menghasilkan tenaga kerja dengan keterampilan tertentu, tetapi sekolah bukan satusatunya tempat dimana keterampilan itu dapat dicapai. Terdapat berbagai macam faktor untuk mengukur bagaimana pertumbuhan ekonomi diukur dengan baik. Diantara ukuran-ukuran tersebut, diantaranya:

Pendapatan per-kapita Perubahan peta ketenagakerjaan dari pertanian ke industri Konsumsi energi atau pemakaian barang berteknologi tinggi seperti mobil, telepon, televisi Dengan demikian kriteria untuk menilai keberhasilan pembangunan Peningkatan dalam efisiensi sistem produksi masyarakat yang diukur dengan GDP dan GNP. Kepuasaan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, Pencapaian tujuan-tujuan oleh berbagai kelompok dalam masyarakat, yang dikaitkan dengan penggunakan sumber daya yang terbatas. Pola keterkaitan antara pendidikan dan pembangunan berbeda sesuai dengan karakteristik khas setiap negara.

10 | P a g e

Indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education for all di Indonesia menurun. Jika pada 2010 lalu Indonesia berada di peringkat 65, tahun ini merosot ke peringkat 69. Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah 0,80. Global Monitoring Report dikeluarkan setiap tahun yang berisi hasil pemonitoran reguler pendidikan dunia. Indeks pendidikan tersebut dibuat dengan mengacu pada enam tujuan pendidikan EFA yang disusun dalam pertemuan pendidikan global di Dakar, Senegal, tahun 2000. Saat ini Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darussalam yang berada di peringkat ke34. Brunai Darussalam masuk kelompok pencapaian tinggi bersama Jepang, yang mencapai posisi nomor satu dunia. Adapun Malaysia berada di peringkat ke-65 atau masih dalam kategori kelompok pencapaian medium seperti halnya Indonesia. Posisi Indonesia jauh lebih baik dari Filipina (85), Kamboja (102), India (107), dan Laos (109). Total nilai EDI itu diperoleh dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian, yaitu angka partisipasi pendidikan dasar, angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas, angka partisipasi menurut kesetaraan jender, dan angka bertahan siswa hingga kelas V sekolah dasar (SD).Penurunan EDI Indonesia yang cukup tinggi tahun ini terjadi terutama pada kategori penilaian angka bertahan siswa hingga kelas V SD. Kategori ini untuk menunjukkan kualitas pendidikan di jenjang pendidikan dasar yang siklusnya dipatok sedikitnya lima tahun. 2.4 Jumlah Penduduk Sebagai Pendorong Ekonomi Indonesia Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta pada tahun 2025 (Tabel 3.1). Walaupun demikian, pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk
11 | P a g e

Indonesia selama periode 2000-2025 menunjukkan kecenderungan terus menurun. Dalam dekade 1990-2000, penduduk Indonesia bertambah dengan kecepatan 1,49 persen per tahun, kemudian antara periode 2000-2005 dan 2020-2025 turun menjadi 1,34 persen dan 0,92 persen per tahun. Turunnya laju pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat kelahiran dan kematian, namun penurunan karena kelahiran lebih cepat daripada penurunan karena kematian. Crude Birth Rate (CBR) turun dari sekitar 21 per 1000 penduduk pada awal proyeksi menjadi 15 per 1000 penduduk pada akhir periode proyeksi, sedangkan Crude Death Rate (CDR) tetap sebesar 7 per 1000 penduduk dalam kurun waktu yang sama. Salah satu ciri penduduk Indonesia adalah persebaran antar pulau dan provinsi yang tidak merata. Sejak tahun 1930, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, padahal luas pulau itu kurang dari tujuh persen dari luas total wilayah daratan Indonesia. Namun secara perlahan persentase penduduk Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa terus menurun dari sekitar 59,1 persen pada tahun 2000 menjadi 55,4 persen pada tahun 2025. Sebaliknya persentase penduduk yang tinggal di pulau pulau lain meningkat seperti, Pulau Sumatera naik dari 20,7 persen menjadi 22,7 persen, Kalimantan naik dari 5,5 persen menjadi 6,5 persen pada periode yang sama. Selain pertumbuhan alami di pulau-pulau tersebut memang lebih tinggi dari pertumbuhan alami di Jawa, faktor arus perpindahan yang mulai menyebar ke pulau-pulau tersebut juga menentukan distribusi penduduk Jumlah penduduk di setiap provinsi sangat beragam dan bertambah dengan laju pertumbuhan yang sangat beragam pula. Bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan periode 1990-2000, maka terlihat laju pertumbuhan penduduk di beberapa provinsi ada yang naik pesat dan ada pula yang turun dengan tajam (data tidak ditampilkan). Sebagai contoh, provinsiprovinsi yang laju pertumbuhan penduduknya turun tajam minimal sebesar 0,50 persen dibandingkan periode sebelumnya (1990-2000) adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Papua. Sementara, provinsi yang laju pertumbuhannya naik pesat minimal sebesar 0,40 persen dibandingkan periode sebelumnya adalah Lampung, Kep. Bangka Belitung, DKI Jakarta dan Maluku Utara. Pertambahan jumlah penduduk ini sangat penting bagi kemajuan negara Indonesia karena sumber daya manusia merupakan penggerak roda kemajuan negara ini, dengan pendidikan yang

12 | P a g e

menghasilkan keterampilan yang tinggi dan dengan jumlah sumber daya manusia yang banyak dapat menjadikan salah satu faktor perkembangan Indonesia ke arah yang lebih baik mencakup pertumbuhan ekonomi yang pesat.

2.5 Sektor-Sektor Pembangkit Ekonomi Indonesia

Indonesia merupakan merupakan Negara kepulauan yang memiliki kekayaan dari sumber daya alam seperti kesuburan tanah,keadaan iklim,hasil hutan,tambang dan hasil laut. Semua kekayaan itu sangat mempengaruhi pertumbuhan industri di suatu Negara,maka diperlukan sumber daya manusia yang memiliki keahlian untuk mengolah bahan mentah dari alam tersebut menjadi sesuatu yang memiliki nilai tinggi. Selain itu diperlukan juga sumber daya modal sebagai penunjang dalam proses pengolahan bahan mentah tersebut. Sumber daya manusia memiliki peran dalam pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Dimana jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan besarnya produktivitas yang ada. Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas. Adapun beberapa sektor yang berperan dalam perekonomian indonesia diantaranya adalah sektor pertanian dan sektor industri,yang penjelasannya secara singkat sebagai berikut. Peranan Sektor Pertanian terhadap kemajuan perekonomian Indonesia Pertanian merupakan sektor primer dalam perekonomian Indonesia. Artinya pertanian merupakan sektor utama yang menyumbang hampir dari setengah perekonomian. Pertanian juga memiliki peran nyata sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor. Oleh karena itu perlu
13 | P a g e

diadakannya pembangunan di dalam sektor pertanian sehingga dapat bersaing di pasar dalam negeri maupun di luar negeri. Kekayaan Indonesia berupa lahan pertanian juga merupakan aset penting untuk agrowisata. Dengan pengolahan yang baik hasil perkebunan ini dan pemeliharaan terhadap kebersihan dan keindahannya, maka nilai agrowisatanya akan memberikan devisa yang cukup tinggi bagi negara. Terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan 1997 menunjukkan bahwa sektor pertanian dapat bertahan dari sektor yang dibangga-banggakan pada tahun tersebut yaitu sektor industri. Bahkan sektor pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 0,22%. Padahal perekonomian Indonesia pada saat itu mengalami penurunan pertumbuhan sekitar 13,68%. Pertanian dapat dilihat sebagai suatu yang sangat potensial dalam empat bentuk kontribusinya terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional yaitu sebagai berikut: a) Ekspansi dari sektor-sektor ekonomi lainnya sangat tergantung pada pertumbuhan output di

bidang pertanian, baik dari sisi permintaan maupun penawaran sebagai sumber bahan baku bagi keperluan produksi di sektor-sektor lain seperti industri manufaktur dan perdagangan. b) Pertanian berperan sebagai sumber penting bagi pertumbuhan permintaan domestik bagi

produk-produk dari sektor-sektor lainnya. c) Sebagai suatu sumber modal untuk investasi di sektor-sektor ekonomi lainnya, dan Sebagai

sumber penting bagi surplus perdagangan (sumber devisa). Kontibusi terhadap kesempatan kerja Di suatu Negara besar seperti Indonesia, di mana ekonomi dalam negerinya masih di dominasi oleh ekonomi pedesaan sebagian besar dari jumlah penduduknya atau jumlah tenaga kerjanya bekerja di pertanian. Di Indonesia daya serap sektor tersebut pada tahun 2000 mencapai 40,7 juta lebih. Jauh lebih besar dari sector manufaktur. Ini berarti sektor pertanian merupakan sektor dengan penyerapan tenaga kerja yang tinggi.

14 | P a g e

Kalau dilihat pola perubahan kesempatan kerja di pertanian dan industri manufaktur, pangsa kesempatan kerja dari sektor pertama menunjukkan suatu pertumbuhan tren yang menurun, sedangkan di sektor kedua meningkat. Perubahan struktur kesempatan kerja ini sesuai dengan yang di prediksi oleh teori mengenai perubahan struktur ekonomi yang terjadi dari suatu proses pembangunan ekonomi jangka panjang, yaitu bahwa semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin kecil peran dari sektor primer, yakni pertambangan dan pertanian, dan semakin besar peran dari sektor sekunder, seperti manufaktur dan sektor-sektor tersier di bidang ekonomi. Namun semakin besar peran tidak langsung dari sektor pertanian, yakni sebagai pemasok bahan baku bagi sektor industri manufaktur dan sektor-sektor ekonomi lainnya. Kontribusi devisa Pertanian juga mempunyai kontribusi yang besar terhadap peningkatan devisa, yaitu lewat peningkatan ekspor dan atau pengurangan tingkat ketergantungan Negara tersebut terhadap impor atas komoditi pertanian. Komoditas ekspor pertanian Indonesia cukup bervariasi mulai dari getah karet, kopi, udang, rempah-rempah, mutiara, hingga berbagai macam sayur dan buah. Peran pertanian dalam peningkatan devisa bisa kontradiksi dengan perannya dalam bentuk kontribusi produk. Kontribusi produk dari sector pertanian terhadap pasar dan industri domestic bisa tidak besar karena sebagian besar produk pertanian di ekspor atau sebagian besar kebutuhan pasar dan industri domestic disuplai oleh produk-produk impor. Artinya peningkatan ekspor pertanian bisa berakibat negative terhadap pasokan pasar dalam negeri, atau sebaliknya usaha memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri bisa menjadi suatu factor penghambat bagi pertumbuhan ekspor pertanian. Untuk mengatasinya ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu menambah kapasitas produksi dan meningkatkan daya saing produknya. Namun bagi banyak Negara agraris, termasuk Indonesia melaksanakan dua pekerjaan ini tidak mudah terutama karena keterbatasan teknologi, SDM, dan modal. Kontribusi terhadap produktivitas Banyak orang memperkirakan bahwa dengan laju pertumbuhan penduduk di dunia yang tetap tinggi setiap tahun, sementara lahan-lahan yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan pertanian semakin sempit, maka pada suatu saat dunia akan mengalami krisis pangan (kekurangan stok),
15 | P a g e

seperti juga diprediksi oleh teori Malthus. Namun keterbatasan stok pangan bisa diakibatkan oleh dua hal: karena volume produksi yang rendah ( yang disebabkan oleh faktor cuaca atau lainnya), sementara permintaan besar karena jumlah penduduk dunia bertambah terus atau akibat distribusi yang tidak merata ke sluruh dunia. Mungkin sudah merupakan evolusi alamiah seiring dnegan proses industrialisasi dimana pangsa output agregat (PDB) dari pertanian relatif menurun, sedangkan dari industri manufaktur dan sektor-sektor skunder lainnya, dan sektor tersier meningkat. Perubahan struktur ekonomi seperti ini juga terjadi di Indonesia. Penurunan kontribusi output dari pertanian terhadap pembentukan PDB bukan berarti bahwa volume produksi berkurang (pertumbuhan negatif). Tetapi laju pertumbuhan outputnya lebih lambat dibandingkan laju pertumbuhan output di sektor-sektor lain. Bukan hanya dialami oleh Indinesia tetapi secara umum ketergantungan negara agraris terhadap impor pangan semakin besar, jika dibandingkan dengan 10 atau 20 tahun yang lalu, misalnya dalam hal beras. Setiap tahun Indonesia harus mengimpor beras lebih dari 2 juta ton. Argumen yang sering digunakan pemerintah untuk membenarkan kebijakan M-nya adalah bahwa M beras merupakan suatu kewajiban pemerintah yang tak bisa dihindari, karena ini bukan semata-mata hanya menyangkut pemberian makanan bagi penduduk, tapi juga menyangkut stabilitas nasional (ekonomi, politik, dan sosial). Kemampuan Indonesia meningkatkan produksi pertanian untuk swasembada dalam penyediaan pangan sangat ditentukan oleh banyak faktor eksternal maupun internal. Satusatunya faktor eksternal yang tidak bisa dipengaruhi oleh manusia adalah iklim, walaupun dengan kemajuan teknologi saat ini pengaruh negatif dari cuaca buruk terhadap produksi pertanian bisa diminimalisir. Dalam penelitian empiris, factor iklim biasanya dilihat dalam bentuk banyaknya curah hujan (millimeter). Curah hujan mempengaruhi pola produksi, pola panen, dan proses pertumbuhan tanaman. Sedangkan factor-faktor internal, dalam arti bisa dipengaruhi oleh manusia, di antaranya yang penting adalah lusa lahan, bibit, berbagai macam pupuk (seperti urea, TSP, dan KCL), pestisida, ketersediaan dan kualitas infrastruktur, termasuk irigasi, jumlah dan kualitas tenaga kerja (SDM), K, dan T. kombinasi dari faktor-faktor tersebut dalam tingkat keterkaitan yang optimal akan menentukan tingkat produktivitas lahan (jumlah
16 | P a g e

produksi per hektar) maupun manusia (jumlah produk per L/petani). Saat ini Indonesia, terutama pada sektor pertanian (beras) belum mencukupi kebutuhan dalam negeri. Ini berarti Indonesia harus meningkatkan daya saing dan kapasitas produksi untuk menigkatkan produktivitas pertanian.

Peranan Sektor Industri terhadap kemajuan perekonomian Indonesia Sektor industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia setelah sektor pertanian. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB Indonesia sampai tahun 1999. Bahkan sejak tahun 1991 peran sektor industri mampu menjadi sektor utama dengan mengalahkan sector pertanian. Di Indonesia industry dibagi menjadi empat kelompok, yaitu industry besar , industry sedang, industri kecil dan industri rumah tangga. Pengelompokan ini didasarkan pada banyaknya tenaga kerja yang terlibat didalamnya, tanpa memperhatikan industri yang digunakan. Perindustrian di Indonesia telah berkembang pesat.Namun perindustrian yang telah maju tersebut tampaknya malah menjadi malapetaka bagi sektor pertanian. Dengan semakin banyaknya pabrik yang berdiri di setiap daerah bahkan daerah pedesaan telah menggusur lahanlahan pertanian produktif yang jika tetap digunakan dapat menghasilkan komoditas pertanian yang unggul. Selain itu hujan asam yang timbul akibat adanya pencemaran dari gas-gas beracun yang tersebar di udara oleh pabrik-pabrik tersebut dapat merusak tanaman dan tanah sehingga hasil yang didapat sangat tidak bagus bahkan kurang baik jika dikonsumsi oleh manusia. Peranan Sektor Pariwisata terhadap kemajuan perekonomian Indonesia Bila banyak orang mengatakan Indonesia negeri yang elok dan memiliki pesona pariwisata yang menawan, tentulah tidak salah. Dunia mancanegara pun telah mengakui keindahan alam Indonesia. Meski begitu, tetap saja masih banyak potensi pariwisata alam Indonesia yang belum tersentuh dan dikembangkan secara luas. Dari sudut pandang umum, potensi wisata yang dimiliki Indonesia sangat luar basa. Banyak tempat-tempat wisata yang

17 | P a g e

sangat indah, yang mampu menjangkau market yang luas . Selain itu, letak geografis Indonesia yang dilingkari oleh laut, merupakan salah satu faktor pendukung yang menjadikan potensi wisata Indonesia mudah dikembangkan. Berbicara soal pengembangan potensi wisata, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan potensi wisata Indonesia. Yang pertama tentu kita harus menemukan dulu titik wisatanya. Kita harus mencari tempat-tempat menarik, yang terkadang tidak kita sadari potensi pariwisatanya, Setelah menemukan titik wisata yang menarik, pembangunan infrastruktur juga merupakan pekerjaan utama yang harus dilakukan. Mungkin tidak semua infrastruktur tercukupi, tapi kalau kita dapat menjangkau suatu tempat pariwisata dengan mudah, tentulah dapat meningkatkan jumlah wisatawan. Tidak sekedar membangun infrastruktur yang memadai, pengelola tempat wisata harus pula menjaga kebersihan tempat wisata dengan baik. Selain itu, mengetahui betul apa saja kebutuhan para wisatawan. Hal lain yang perlu dikembangkan untuk memaksimalkan potensi wisata Indonesia adalah ketersediaan souvenir. Jadi dengan memaksimalkan potensi wisata Indonesia dapat memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui devisa yang dihasilkannya yakni dalam jumlah yang tentu tidak sedikit. Sektor-sektor lainya selain industri, pariwisata, dan pertanian yang turut memberikan kontribusi bagi kemajuan paerekonomian Indonesia adalah sektor migas,dan manufaktur. 2.6 Kilau BRIC Raksasa Ekonomi Dunia Masa Depan BRIC (singkatan dari Brasil, Rusia, India, China) saat ini menjadi titik sentral portofolio investasi global. Istilah BRIC muncul pertama kali pada awal dekade ini. Ekonom Goldman Sachs, Jim O' Neil merupakan pencetus lahirnya BRIC di tahun 2001. BRIC lahir ditengah melambatnya pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara- negara anggota G-8.

Negara-negara anggota BRIC mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Hampir setengah pertumbuhan ekonomi global dikuasai BRIC antara tahun 2000-2008. Data IMF menjelaskan bahwa volume perdagangan BRIC meningkat rata-rata per tahun 28 persen dari 2001 ke 2010. BRIC juga mencatatkan total volume perdagangan yang mencapai 230 miliar dollar AS pada tahun 2010.

18 | P a g e

Negara-negara anggota BRIC baru saja mengadakan pertemuan pada 14 April 2011 di Sanya-Hainan, China. Pertemuan ini menitikberatkan pada perkembangan ekonomi dan keuangan global. Secara umum, negara-negara BRIC berpendapat bahwa negara-negara Barat telah mendominasi proses pembuatan peraturan di berbagai lembaga penting keuangan dan perdagangan internasional. Mereka ingin mengubah itu sekarang dan dapat berperan lebih efektif dalam proses pembuatan aturan.

Persen Pertumbuhan Ekonomi Negara BRIC

Brazil Pertumbuhan ekonomi Brasil di proyeksikan mencapai 7 persen. Hal ini sangat dimungkinkan karena melihat pertumbuhan pasar domestic Brasil, Bank Negara yang solid dan kebijakan anti-siklik yang di tempuh pemerintah Brasil. Brasil sendiri adalah pelopor Forum Sosial Dunia yang berhasil menghimpun para anggota sayap kiri gerakan globalisasi alternative untuk menandingi Forum Ekonomi Dunia. Rusia Persen perkembangan ekonomi Rusia mencapai 4.2 persen tutun dari tahun-tahun sebelumnya yang mencapai angka disekitr 7 persen.

India Pertumbuhan ekonomi India tercatat 8 persen dengan proyeksi PDB sebesar US$86 triliun pada 2050. Prediksi PDB tersebut akan menjadikan India memiliki produk domestik bruto terbesar di dunia.

Negeri ini diperkirakan menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada 2050. Meski demikian, India masih harus mengembangkan infrastruktur dan pendidikan yang berkelanjutan untuk kelas bawah dan perempuan di perdesaan.

19 | P a g e

China Saat ini pertumbuhan ekonomi China sudah mencapai 11 persen. Sejak reformasi ekonomi tahun 1997, China mengalami kemajuan pesat. Dari negara yang relatif miskin, China mampu menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata dua digit per tahun dan terpesat di dunia. Selain menjadi eksportir terbesar, China juga menjadi raksasa ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat dengan total produk domestik bruto (PDB) nominal 5,7 triliun dollar AS sampai Oktober 2010.

China juga memiliki cadangan devisa terbesar di dunia, yakni 2,65 triliun dollar AS atau sekitar 30 persen dari total cadangan devisa dunia. Padahal, tahun 2007, cadangan devisanya masih 1,53 triliun dollar AS. Industrialisasi di China telah berhasil mengentaskan orang miskin secara signifikan, sementara pendapatan per kapita rata-rata penduduk China saat ini 3.800 dollar AS dengan jumlah penduduk 1,3 miliar jiwa.

2.7 The next I in BRICI? Indonesia merasa layak disejajarkan dengan Brasil, Rusia, India, dan China (BRIC) sebagai kekuatan ekonomi baru dunia pasca krisis ekonomi global tahun lalu. Indonesia ingin masuk ke dalam jajaran negara berkembang paling berpengaruh di dunia.

Indonesia memiliki karakteristik yang sama dengan BRIC yaitu negara berkembang yang besar dengan luas wilayah lebih dari 3 juta km2 dan penduduk di atas 100 juta, memiliki kapasitas ekonomi yang tinggi ditinjau baik dari sumber daya maupun potensi pasar, serta membukukan kinerja ekonomi yang istimewa (pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen per tahun).

Indonesia memiliki semua prasyarat yang harus dimiliki untuk masuk ke dalam jajaran elit negara berkembang itu. Jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak menjadikan Indonesia sebagai 'I' tambahan pada akronim 'BRIC' sehingga menjadi 'BRICI'. Salah satu upaya yang harus dilakukan Indonesia untuk bisa memperkuat klaim tersebut adalah meningkatkan daya saing nasional dengan cara mengoptimalkan produktivitas seluruh
20 | P a g e

sumber daya yang dimiliki serta meningkatkan kemampuan berbagai sektor-sektor pembangkit ekonomi Indonesia yang ada, terutama perusahaan yang merupakan mitra dari pemerintah sebagai penentu kebijakan. Sejumlah indikator ke arah itu tampak positif. Growth Environment Score(GES) Indonesia ternyata lebih tinggi dibandingkan India dan Rusia di sepanjang tahun 2008-2009. GES merupakan indikator utama yang mengukur apakah pertumbuhan ekonomi suatu negara akan berkesinambungan, khususnya diukur dari segi reformasi dan kualitas kebijakan. Selain itu, Global Competitiveness Report (GCR) yang merupakan barometerperingkat daya saing dunia yang disusun oleh World Economic Forum menunjukkan bahwa peringkat daya saing Indonesia dalam GCR meningkat 10 tingkat menjadi 44 di tahun 2010-2011. Indonesia bahkan meninggalkan semua negara BRIC kecuali China dalam GCR 2010-2011 tersebut dengan India berada di peringkat 51, Brazil di peringkat 58 dan Rusia di peringkat 63. Dengan demikian, berbagai tanda yang menunjukkan semakin dekatnya Indonesia ke kelompok BRIC makin jelas. Pertanyaan selanjutnya bagi pemerintah dan rakyat Indonesia adalah bagaimana mempercepat langkah masuknya Indonesia ke dalam kelompok BRIC? Untuk mengubah akronim BRIC menjadi BRICI, Indonesia membutuhkan suatu strategi yang komprehensif dan langkah-langkah konkrit oleh pemerintah, swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan seluruh pemangku kepentingan lainnya. Negara berkembang fokus yang paling menentukan adalah peningkatan (sophistication) iklim bisnis dan investasi, Indonesia perlu terus meningkatkan kinerjanya dalam hal tersebut. Dalam konteks ini, langkah-langkah dari pemerintah dan dunia usaha untuk meningkatkan iklim bisnis dan investasi akan berkontribusi positif terhadap masuknya Indonesia ke dalam BRIC. World Economic Forum dalam GRC 2010-2011 menilai Indonesia sangat berhasil tidak saja dalam meningkatkan iklim bisnis (business sophistication), namun juga pemutakhiran pasar finansial (financial market sophistication). Hal yang menggembirakan lainnya adalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang terbesar di dunia yang paling subur dengan inovasi karena memiliki demografi penduduk yang sangat muda, sangat produktif dan sangat paham teknologi.

21 | P a g e

Dengan semakin positifnya penilaian dunia terhadap prospek Indonesia untuk menambahkan huruf I di belakang sinonim BRIC, Indonesia perlu melanjutkan dan mempercepat lagi langkahnya dalam meningkatkan daya tahan dan kinerja ekonominya. Indonesia memiliki semua prasyarat yang harus dimiliki untuk masuk ke dalam jajaran elit negara berkembang itu. Jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak menjadikan Indonesia sebagai 'I' tambahan pada akronim 'BRIC' sehingga menjadi 'BRICI'.

22 | P a g e

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan Di masa yang akan datang Negara-negara yang awalnya memiliki pertumbuhan ekonomi berkembang diproyeksikan akan menjadi Negara-negara maju dengan kekuatan perekonomian yang paling berpengaruh di dunia, dan pada saat ini Negara-negara yang diproyeksikan memiliki kekuatan ekonomi besar dirangkum dengan sebutan BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China), dan tidak bisa dipungkiri Indonesia memiliki potensi untuk disejajarkan dengan Negara Negara tersebut. Dengan potensi sumber daya dan perkembangan ekonomi yang dimiliki, Indonesia mampu bersaing dan sejajar dengan Negara tersebut asalkan bisa meningkatkan daya saing ekonomi regional maupun global. B. Saran Untuk bisa masuk dalam jajaran Negara BRIC Indonesia harus bisa neningkatkan daya saing ekonomi ditingkat regional maupun global yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, serta bisa memaksimalkan potensi sumber daya yang ada dengan meningkatkan strategi nasional terutama dibidang ekonomi. C. Penutup Demikian makalah yang sederhana ini, kami berharap, makalah ini dapat bermanfaat dan memjadi inpirasi bagi para pembacanya untuk bisa menjadi individu yang ikut andil dalam mendukung dan berkontribusi untuk mewujudkan ambisi Indonesia menjadi bagian dari Negara Negara berekonomi kuat dimasa mendatang BRICI .

23 | P a g e

You might also like