You are on page 1of 7

ASIMILASI

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosila dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi social (yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompokkelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya. Bentuk-bentuk interaksi sosial ada beberapa macam seperti akulturasi, kooperasi, kompetisi, asimilasi, dll. Pada pembahasan ini kami akan membahas mengenai bentuk interaksi sosial asimilasi. A. Pengertian Asimilasi Asimilasi atau assimilation adalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat golongan-golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas menjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya.

Secara singkat, asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Asimilasi terjadi sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuantujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan timbul apabila ada kelompokkelompok yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi secara langsung dan terusmenerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri. B. Syarat Terjadinya Asimilasi Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:
1. 2.

Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda. Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama. Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.

3.

Beberapa bentuk interaksi sosial yang memberi arah ke suatu proses asimilasi (interaksi yang asimilatif) bila memilii syarat-syarat berikut ini :
1. Interaksi sosial tersebut bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain, dimana pihak

yang lain tadi juga berlaku sama.


2. Interaksi sosial tersebut tidak mengalami halangan-halangan atau pembatasan-

pembatasan
3. Interaksi sosial tersebut bersifat langsung dan primer
4.

Frekuensi interaksi sosial tinggi dan tetap, serta ada keseimbangan antara pola-pola tersebut. Artinya, stimulan dan tanggapan-tanggapan dari pihak-pihak yang mengadakan asimilasi harus sering dilakukan dan suatu keseimbangan tertentu harus dicapai dan dikembangankan.

C. Golongan-golongan yang Mengalami Proses Asimilasi Golongan yang biasanya mengalami proses asimilasi adalah golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Dalam hal ini, kebudayaan minoritaslah yang mengubah

sifat khas dari unsur-unsur kebudayaannya, dengan tujuan menyesuaikan diri dengan kebudayaan mayoritas, sehingga lambat laun kebudayaan minoritas tersebut kehilangan kepribadian kebudayaannya dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas. Proses asimilasi timbul bila ada kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya, orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan dari kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri. Proses asimiilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama, walau kadangkala bersifat emosional dengan tujuan untuk mencapai kesatuan, atau paling sedikit mencapai integrasi dalam organisasi, pikiran dan tindakan. D. Faktor Menghambat Terjadinya Asimilasi Asimilasi ini umumnya dapat terjadi apabila ada rasa toleransi dan simpati dari individuindividu dalam suatu kebudayaan kepada kebudayaan lain. Sikap toleransi dan simpati pada kebudayaan ini dapat terhalang oleh beberapa faktor, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat (biasanya golongan minoritas). Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan sehubungan dengan itu sering kali menimbulkan faktor ketiga. Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi. Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya. Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan cirri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi. In-group feeling yang kuat dapat pula menjadi penghalang berlangsungnya asimilasi. Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap golongan minoritas lain yang dapat mengganggu kelancaran proses asimilasi adalah apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa. 8. Kadangkala faktor perbedaab kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi juga dapat menyebabkan terhalangnya proses asimilasi.

9.

Perasaan superioritas pada individu-individu dari satu kebudayaan terhadap yang lain.

E. Faktor Pendorong Terjadinya Asimilasi Faktor-faktor yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut :
1. Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan. 2. Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.

3. 4. 5. 7.

Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal. Adanya musuh bersama di luar.

6. Perkawinan antar kelompok yang berbeda budaya (amagimation).

F. Contoh Bentuk Asimilasi Contoh proses asimilasi adalah program transmigrasi yang dilksanakan di Riau pada masa pemerintahan Orde Baru. Program transmigrasi ini tidak hanya berhasil meratakan jumlah penduduk di berbagai pulau di Indonesia, tetapi program transmigrasi ini juga mengakibatkan terjadinya asimilasi, terutama di wilayah Riau. Hal ini terlihat dari banyaknya transmigran yang menghasilkan budaya baru, misalnya Jawa-Melayu, Mandailing-Melayu, dan lain sebagainya Contoh lain dari asimilasi adalah imigran meksiko yang pergi ke USA untuk mencari kerja. Di awal kedatangan mereka ke USA, mereka selalu ditolak dan dianggap mengganggu keberadaannya disana. Beberapa penyebab penolakana terhadap mereka adalah masalah bahasa dan mereka dianggap sebagai masyarakat kumuh oleh penduduk asli di USA. Tapi akhirnya mereka sekarang menjadi salah satu etnis yang unggul di USA.

Gambar 1. Asimilasi kebudayaan India di Amerika

Gambar 2. Asimilasi kebudayaan Jawa-Cina

Gambar 3. Asimilasi dalam pernikahan

Gambar 4. Masjid Kudus (hasil akulturasi dan asimilasi Islam-Hindu)

Gambar 5. Ondel-ondel Betawi (hasil asimilasi kebudayaan Jawa, Sunda, Melayu)

You might also like