You are on page 1of 1

MAKNA HARI RAYA HINDU

Kita sebagai umat Hindu memiliki begitu banyak hari raya. Antara lain adalah hari raya Saraswati yang selalu diperingati sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan, hari raya Galungan untuk memperingati kemenangan Dharma melawan Adharma dan hari raya Kuningan untuk memuja Siwa. Belum lagi Purnama dan Tilem, serta masih banyak lagi hari raya lainnya. Namun apakah sebenarnya makna secara garis besar dari tiap hari raya tersebut? Mengapa agama kita memiliki begitu banyak hari raya? Secara garis besar, hari raya tersebut memiliki dua makna religius yaitu yang pertama sebagai media pendekatan dan pelayanan terhadap Hyang Widhi Wasa. Dalam hal ini yang dilayani dan didekati tak lain adalah Tuhan Yang Maha Esa, leluhur, sesama manusia dan seluruh isi alam semesta ini dengan menjaga keseimbangan antara nilai spiritual dan material budayanya, melalui peningkatan pemahaman terhadap nilai filosofi dari masing-masing hari raya tersebut. Sehingga, kita akan senantiasa merasa dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa. Jika sudah mencapai keadaan ini, maka segala pikiran, perkataan, dan perbuatan akan selalu merupakan pengejawantahan dari keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Satya Wacana). Makna yang kedua adalah sebagai suatu media untuk meningkatkan penyucian diri. Dalam kegiatan hari raya Hindu atau setiap kali kita akan memulai persembahyangan atau pemujaan, maka kita melakukan penyucian antara lain kebersihan fisik yang merupakan hal penting dalam merayakan hari raya. Selain memelihara kesehatan, kesegaran dan rasa nyaman, kebersihan diri akan membawa dampak positif bagi siapapun yang memandang. Kejujuran yang merupakan media penyucian pikiran. Orang yang pikirannya penuh dengan kebohongan akan menyebabkan pikirannya menjadi lemah dan mudah diombang-ambing oleh indria kita. Lalu kita melakukan tapa brata yang tak lain adalah salah satu cara untuk menyucikan atma. Penyucian yang dimaksud adalah melenyapkan bergeloranya hawa nafsu yang menutupi sinar atman untuk menembus sinar suci paramatman. Kemudian yang terakhir kita mendapatkan ilmu pengetahuan yang kita peroleh melalui Dharma Wacana ataupun Dharma Tula. Kegiatan ini adalah untuk menyucikan kesadaran budhi atau pikiran karena dengan pikiran yang suci, maka akan mampu merasakan sinar suci Tuhan. Keempat unsur tersebut selalu ada dalam setiap perayaan hari raya agama Hindu. Dengan demikian, banyaknya hari raya dalam agama Hindu dapat dikatakan sebagai suatu media untuk penyucian secara total meliputi badan, pikiran, atma dan budhi yang seyogyanya selalu mendapat penyucian dalam hidup ini. Maka, sesungguhnya makna dari hari raya agama Hindu yang begitu banyak, tidak hanya terletak pada segi budaya dan ritualnya saja, tetapi ada dua makna yang mendasar, yakni: sebagai suatu media pendekatan diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai suatu media penyucian diri secara total.

Ni Made Ayu Sukma Asritya.doc 9F

You might also like