You are on page 1of 6

Aceng Kurniawan 120120110010 Tugas Rangkuman Auditing

PERMINTAAN AKAN JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE LAINNYA


Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan criteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Untuk melakukan audit, harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi dan beberapa standar (criteria) yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut, yang dapat dan memang memiliki banyak bentuk. Para auditor secara rutin melakukan audit atas informasi yang dapat diukur dan juga mengaudit informasi yang lebih subjektif, seperti efektivitas system computer dan efisiensi operasi manufaktur. Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan. Bkti memiliki banyak bentuk yang berbeda, termasuk: - Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien) - Komunikasi tertulis dengan pihak luar - Observasi oleh auditor - Data elektronik dan data lain tentang transaksi Untuk memenuhi tujuan audit, auditor harus memperoleh bukti dengan kualitas dan jumlah yang mencukupi. Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang diperlukan serta mengevaluasi apakah informasi itu sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan. Para auditor berusaha keras mempertahankan tingkat independensi yang tinggi untuk menjaga kepercayaan para pemakai yang mengandalkan laporan mereka. Auditor yang mengeluarkan laporan mengenai laporan keuangan perusahaan sering kali disebut auditor independen. Tahap akhir dalam proses auditing adalah menyiapkan Laporan audit (audit report), yang menyampaikan temuan-temuan auditor kepada pemakai. PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran peristiwaperistiwa ekonomi dengan cara yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan untuk mengambil keputusan. Ketika mengaudit data akuntansi, auditor

berfokus pada penentuan apakah informasi yang dicatat itu mencerminkan dengan tepat peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi selama periode akuntansi, selain memahami akuntansi, auditor juga harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti audit. Keahlian inilah yang membedakan auditor dengan akuntansi. Menentukan prosedur audit yang tepat, memutuskan jumlah dan jenis unsure yang harus diuji, serta pengevaluasi hasilnya adalah tugas yang hanya dilakukan oleh auditor.

ASPEK EKONOMI DALAM PERMINTAAN AKAN AUDITING Pertimbangan keputusan pejabat bank dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan, bank itu akan mengenakan suku bunga yang terutama ditentukan oleh tiga faktor: 1. Suku bunga bebas resiko 2. Risiko bisnis bagi nasabah 3. Risiko informasi (information risk) Auditing tidak berpengaruh terhadap suku bunga bebas risiko atau risiko bisnis, tetapi dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap risiko informasi. Dengan semakin kompleksnya masyarakat, semakin besar pula kemungkinan para pengambil keputusan menerima informasi yang tidak andal. Beberapa alasannya adalah : jauhnya informasi, keberpihakan (bias) dan motif di penyedia, data yang sangat banyak, serta adanya transaksi pertukaran yang kompleks. Bagi perusahaan yang lebih besar, biasanya lebih praktis menanggung biaya untuk mengurangi risiko informasi. Ada tiga cara utama untuk melakukan hal itu: 1. Pemakai memverifikasi informasi 2. Pemakai berbagi risiko intormasi dengan manajemen 3. Laporan keuangan yang diaudit sudah disediakan JASA ASSURANCE Jasa assurance adalah jasa professional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil keputusan. Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan public adalah jasa atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi lima kategori: 1. Audit atas Laporan Keuangan Historis 2. Atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan 3. Review laporan keuangan historis 4. Jasa atestasi mengenai teknologi informasi (Jasa WebTrust dan Jasa SysTrust) 5. Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan

KAP melakukan berbagai jasa lain yang umumnya berada diluar lingkup jasa Assurance. Tiga contoh yang spesifik adalah Jasa akuntansi dan pembukuan, jasa pajak dan jasa konsultasi manajemen. Tujuan utama jasa assurance adalah meningkatkan mutu informasi sedangkan tujuan utama penugasan konsultasi manajemen adalah memberikan rekomendasi kepada manajemen. JENIS-JENIS AUDIT Akuntan publik melakukan tiga jenis utama audit, yaitu Audit operasional, Audit Ketaatan dan Audit laporan keuangan Audit operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi. Pada akhir audir operasional, manajemen biasanya mengharapkan saran-saran untuk memperbaiki operasi. Audit ketaatan (compliance audit) dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur, aturan atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. keuangan (informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan criteria tertentu. Biasanya, criteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).

LAPORAN AUDIT
Laporan Audit Standar Tanpa Pengecualian berisi tujuh bagian yang berbeda: 1. Judul laporan. Standar auditing mensyaratkan bahwa laporan harus diberi judul yang mengandung kata independen. Sebagai contoh judul yang tepat mencakup laporan auditor independen atau pendapat akuntan independen. 2. Alamat laporan audit. Laporan ini umumnya ditujukan kepada perusahaan, para pemegang saham, atau dewan direksi perusahaan. 3. Paragraph pendahuluan (pernyataan faktual). Paragraph pertama laporan menunjukkan tiga hal. Pertama, laporan itu membuat suatu pernyataan yang sederhana bahwakantor akuntan public bersangkutan telah melaksanakan audit. Kedua, paragraph ini menyatakan laporan keuangan yang telah diaudit, termasuk tanggal neraca serta periode akuntansi untuk laporan laba rugi dan laporan arus kas. Ketiga, paragraph pendahuluan menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan ranggungjawab manajemen dan bahwa tanggung jawab auditor adalah menyatakan pendapat atas laporan keuangan itu berdasarkan audit.

4. Paragraph ruang lingkup (pernyataan faktual). Paragraph ruang lingkup merupakan pernyataan factual tentang apa yang dilakukan auditor dalam proses audit. Paragraph ini menyatakan bahwa auditor melaksanakan audit berdasarkan sandar auditing yang berlaku umum. 5. Paragraph pendapat (kesimpulan). Paragraph terakhir dalam laporan audit standar menyatakan kesimpulan auditor berdasarkan hasil audit. Bagian pelaporan ini begitu penting, sehingga sering kali laporan audit dinyatakan secara sederhana sebagai pendapat auditor. 6. Nama Kantor Akuntan Publik (KAP). Nama mengidentifikasi kantor akuntan public atau praktisi yang melaksanakan audit. Biasanya yang dituliskan adalah nama kantor akuntan public. 7. Tanggal laporan audit (tanggal pekerjaan lapangan diselesaikan). Nama yang tepat untuk dicantumkan pada laporan audit adalah ketika auditor menyelesaikan prosedur audit di lokasi pemeriksaan. Laporan audit standar tanpa pengecualian diterbitkan bila kondisi-kondisi berikut terpenuhi: 1. Semua laporan-neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas-sudah termasuk dalam laporan keuangan. 2. Ketiga standar umum telah dipatuhi dalam semua hal yang berkaitan dangan penugasan. 3. Bukti audit yang cukup memadai telah terkuImpul dan auditor telah melaksanakan penugasan audit ini dengan cara yang memungkinkannya untuk menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan lapangan telah dipenuhi. 4. Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. 5. Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk menambahkan sebuat paragraph penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit. Apabila kondisi-kondisi ini terpenuhi, maka laporan audit standar tanpa pengecualian dapat diterbitkan. EMPAT KATEGORI LAPORAN AUDIT 1. Wajar tanpa Pengecualian Standar. Kelima kondisi yang dinyatakan diatas dipenuhi 2. Wajar tanpa pengecualian dengan Paragraf Penjelasan atau modifikasi perkataan 3. Dengan pengecualian 4. Tidak wajar atau menolak memberikan pendapat LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN PENJELASAN ATAU MODIFIKASI KATA-KATA DENGAN PARAGRAF

Berikut ini adalah penyebab paling penting dari penambahan paragraph penjelasan atau modifikasi kata-kata pada laporan wajar tanpa pengecualian standar: - Tidak adanya aplikasi yang konsisten dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) - Keraguan yang substansial mengenai going concern - Auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dirumuskan - Penekanan pada suatu hal atau masalah - Laporan yang melibatkan auditor lain. Keempat laporan yang pertama memerlukan suatu paragraph penjelasan. Pada setiap kasus, tiga paragraph laporan standar tetap disertakan tanpa modifikasi dan paragraph penjelasan yang terpisah akan diikuti dengan paragraph pendapat. Hanya laporan yang pembuatannya melibatkan auditor lain yang memerlukan modifikasi kata-kata. PENYIMPANGAN DARI LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN Sangatlah penting bagi para auditor dan pembaca laporan audit untuk memahami situasi di mana laporan audit wajar tanpa pengecualian dianggap tidak tepat serta jenis laporan audit yang harus diterbitkan dalam setiap situasi. 1. Ruang lingkup audit dibatasi (pembatasan ruang lingkup). Dua penyebab utama pembatasan ruang lingkup audit: pembatasan ole klien dan pembatasan yang disebabkan oleh situasi yang berada di luar kendali klien atau auditor. 2. Laporan keuangan tidak sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (Penyimpangan GAAP). 3. Auditor tidak independen. Independensi umumnya ditentukan oleh Peraturan 101 dari aturan Kode Perilaku Profesional. Apabila salah satu dari ketifa kondisi di atas memerlukan penyimpangan dari laporan wajar tanpa pengecualian yang ada dan bernilai material, maka laporan selain laporan wajar tanpa pengecualian harus diterbitkan. Tiga jenis utama laporan audit yang diterbitkan sesuai dengan ketifa kondisi tersebut adalah pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion), pendapat tidak wajar (adverse opinion), serta menolak memberikan pendapat (disclaimer opinion). Materialitas adalah suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis laporan yang tepat untuk diterbitkan dalam situasi tertentu. Yang berlaku dalam pelaporan audit adalah sebagai berikut: Suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan dkan salah saji tersebut akan mempengaruhi keputusan para pemakai laporan tersebut. Dalam penerapan definisi ini, tiga tingkat materialitas digunakan untuk menentukan jenis pendapat yang akan diterbitkan, jumlahnya tidak material, jumlahnya material tetapi tidak memperburuk laporan keuangan secara keseluruhan, dan jumlahnya sangat material atau begitu pervasive sehingga kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan diragukan.

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN AUDITOR UNTUK LAPORAN AUDIT - Menentukan apakah ada kondisi yang memerlukan penyimpangan dari laporan Wajar Tanpa Pengecualian Standar - Memutuskan materialitas untuk setiap kondisi - Memutuskan jenis laporan audit yang tepat untuk kondisi tertentu berdasarkan tingkat materialitas. Setelah membuat dua keputusan pertama, maka mudah untuk memutuskan jenis pendapat yang tepat dengan menggunakan alat bantu pembuat keputusan - Menuliskan laporan audit

You might also like