Professional Documents
Culture Documents
Tiada situasi darurat atau kegentingan yang memaksa untuk diterbitkaannya Perpu. Substansi Perpu masih memiliki kelemahan, antara lain; tidak menerapkan asas retroaktif, masih ada ketentuan yang dinilai menyimpang dan tidak sesuai dengan asas-asas hukum yang berlaku, masih belum menjangkau pertanggungjawaban secara lembaga, dan adanya ketentuan yang kontradiktif
memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat (Pasal 4), yaitu genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan (Pasal 7). berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang dilakukan oleh seseorang yang berumur di bawah 18 tahun pada saat kejahatan dilakukan
tidak
(genocide)
Kejahatan
Genosida
Suatu perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara: membunuh anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya; memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok; memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain (Psl 8)
hak asasi manusia yang berat yang terjadi sebelum UU Pengadilan HAM dapat dibentuk atas usul DPR RI dan dengan dasar Keputusan Presiden (Pasal 43 ayat (2).
Hanya
persetujuan oleh DPR RI, dimana DPR menyampaikan usulan pembentukan pengadilan HAM ad hoc atas suatu peristiwa tertentu. dasar hukum pembentukan pengadilan ad hoc oleh Presiden, dimana Presiden atas usul DPR RI membentuk Pengadilan HAM ad hoc dengan menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres).
tahap
pelanggaran HAM masa lalu masih mempunyai pengaruh dalam pemerintahan selalu melibatkan pihak-pihak yang memiliki legitimasi untuk menggunakan alat-alat kekerasan yakni militer dan kepolisian
(pasal 11) penahanan (pasal 12-pasal 17) penyelidikan (pasal 18-20) penyidikan (pasal 21-22) penuntutan (pasal 23, 24, 25) sumpah (pasal 26) pemeriksaan sidang pengadilan (pasal 2728) perlindungan saksi dan korban, pemberian kompensasi, restitusi, dan rehabilitasi.
Ketentuan Pidana
Jenis Pidana : Pidana mati dan penjara Lamanya Pidana : Maksimum 25 thn penjara
Criminal Court established under Statute shall be complementary to national criminal jurisdiction (Psl 1 Statuta Roma) akan mengadili kasus pelanggaran HAM berat jika negara yg bersangkutan tidak bersedia (unwilling) atau tidak mampu (unable)
ICC
Makna Unwillingness
langkah-langkah hukum sudah atau sedang dilakukan atau keputusan nasional diambil untuk tujuan melindungi orang yang bersangkutan dari tanggungjawab pidana atas kejahatan yang berada di bawah jurisdiksi Mahkamah sebagaimana tercantum dalam Pasal 5; ada suatu penangguhan yang tidak dapat dibenarkan dalam langkah-langkah hukum yang dalam keadaan itu tidak sesuai dengan maksud untuk membawa orang yang bersangkutan ke depan pengadilan; langkah-langkah hukum dulu atau sekarang tidak dilakukan secara mandiri atau tidak memihak, dan langkah-langkah tersebut dilakukan dengan cara dimana, dalam hal itu, tidak sesuai dengan maksud untuk membawa orang yang bersangkutan ke depan pengadilan (Psl 17 ayat 2 Statuta Roma)
Makna Unableness
Mempertimbangkan apakah, disebabkan oleh keruntuhan menyeluruh atau sebagian besar dari sistem pengadilan nasionalnya, Negara tersebut tidak mampu menghasilkan tertuduh atau bukti dan kesaksian yang perlu atau sebaliknya tidak dapat melaksanakan langkahlangkah hukumnya (Pasal 17 ayat (3) Statuta Roma 1998).