Professional Documents
Culture Documents
II.
Sumber-Sumber Hukum
Sumber hukum dapat dilihat dari perpektif sejarah, kemasyarakatan, filsafat dan formil. Sumber hukum dari sudut pandang sejarah mempunyai arti: a. Dalam arti sumber pengenalan hukum, yakni semua tulisan, dokumen-dokumen yang dapat menjadi sumber bagi kita untuk mengenal hukum suatu bangsa pada kurun waktu tertentu. b. Dalam arti sumber-sumber dari mana pembentuk undang-undang memperoleh bahan dalam membentuk undang-undang juga dalam arti dari mana sebuah sistem hukum tumbuh.
Sumber hukum dari sudut pandang kemasyarakatan: Menurut ahli kemasyarakatan, sumber hukum adalah faktor-faktor yang menetukan isi hukum positif, misalnya keadaan ekonomi, pandangan agama dan psikologis. Kajian atas faktor-faktor tersebut membutuhkan kerja sama dengan para ahli keilmuan lainnya. Sumber hukum dari sudut pandang filsafat: Dari sudut pandang filsafat sumber hukum mempunyai 2 arti, yaitu: a. Sebagai sumber isi hukum b. Sebagai sumber kekuatan mengikat dari hukum Sumber hukum dari sudut pandang formil a. Undang-undang: (i) Undang-undang dalam arti formil, yaitu suatu keputusan pemerintah yang mengikat umum yang berisikan tata cara atau aturan beracara dari sebuah proses hukum; (ii) Undang-undang dalam arti materil, yaitu suatu keputusan pemerintah yang mengikat isi nya yang menetapkan undang-undang yang mengikat secara umum. b. Kebiasaan; Yaitu tata cara kehidupan yang ada dimasyarakat yang dijadikan pedoman dan rujukan dalam berprilaku dari masyarakat tersebut. c. Traktat. Adalah sumber hukum yang terjadi dari hubungan atara dua negara atau lebih. Sebuah traktat baru akan mengikat secara hukum jika sudah diratifikasi oleh kepala negara atau lembaga yang ditentukan oleh Undang-Undang Dasar. III. Pembagian Hukum Secara umum, hukum dapat dibagi menjadi: a. Hukup perdata, yaitu hukum yang mengatur tentang hubungan antar manusia b. Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur tentang umum (warga negara, negara dan pemerintah nya). Hukum perdata dibagi menjadi: a. Hukum perdata materil; (i) Hukum dagang; (ii) Hukum keluarga; (iii) Hukum harta; (iv) Hukum waris.
b. Hukum perdata formil, yaitu hukum acara perdata. Hukum Publik terdiri dari: a. Hukum Publik Materil (i) Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan antar negara; (ii) Hukum tata negara, yaitu hukum yang mengatur tentang hubungan antar lembaga publik negara; (iii) Hukum administrasi negara, yatiu hukum yang mengatur mengenai tata usaha lembaga-lembaga negara; (iv) Hukum pidana, yaitu hukum yang mengatur tindakan-tindakan yang dapat dikenakan sanksi pidana; (v) Hukum perburuhan, yaitu hukum yang mengatur tentang hak dan kewajiban pekerja dan majikan. b. Hukum Publik Formil, yaitu hukum acara pidana.
Hukum
Hukum Perdata
Hukum Publik
Hukum Dagang
Hukum Keluarga
Hukum Harta
Hukum Internasional
Hukum Waris
Hukum Pidana
Hukum Perburuhan