You are on page 1of 15

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.

BAHASA INDONESIA 1

MODUL I
ASPEK-ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA

1. Pengantar
Keterampilan berbahasa sangat kompleks dan luas. Bila kita cermati lebih
jauh hampir setiap bidang kehidupan manusia tidak pernah luput dari aspek
kebahasaan. Memang, dalam hubungannya dengan fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi, setiap bidang kehidupan tidak pernah lepas dari peranan
bahasa ini. Bahasa harus komunikatif. ni berarti mudah dipahami oleh
pemakai bahasa sebagai pemberi dan penerima pesan.

Dalam kajian akademik dan referensi-referensi ilmiah lainnya, untuk
memudahkan pengkajiannya maka ruang lingkupnya dikelompokkan ke
dalam empat aspek, yakni:
a. keterampilan membaca
b. keterampilan menulis
c. keterampilan menyimak
d. keterampilan berbicara

Masing-masing keterampilan ini saling terkait, meskipun memiliki kesulitan
yang tersendiri. Ditinjau dari sisi subjek (pelaku) kegiatan berbahasa,
keterampilan membaca dan menyimak termasuk jenis keterampilan pasif.
Dalam kegiatan membaca dan menyimak, pembaca dan penyimak hanya
berusaha memahami pesan-pesan yang terdapat pada bacaan/ pembicaraan
orang lain. Sedangkan keterampilan menulis dan berbicara termasuk
keterampilan aktif. Hal ini dikarenakan baik pembicara maupun penulis aktif
mengekspresikan pikiran/ gagasannya untuk dipahami orang lain sebagai
lawan bicara/ pembaca.

2. KeterampiIan Membaca
SeIayang Pandang Membaca
Keterampilan membaca adalah keterampilan memahami lambing-lambang
tulisan yang diungkapkan penulis melalui sebuah bacaan.
Keterampilan membaca ada dua tingkatan
a. Membaca Tingkat Dasar
Kemampuan menyuarakan lambing-lambang tulisan yang disampaikan
penulisnya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 2

b. Membaca Tingkat Lanjut


Kemampuan memahami lambing-lambang tulisan yang diungkapkan
penulisnya melalui sebuah bacaan,
Jenis-jenis membaca ini antara lain:
1. membaca kritis
2. membaca cepat
3. membaca indah
4. membaca teknik
5. membaca intensif

Hakikat Membaca
Mengawali pembahasan ini menarik untuk mengutip sebuah peparah lama
yang mengatakan, "Buku adalah Gudang lmu. Untuk mengakses/ memasuki
gudang ilmu itu kita memerlukan sebuah kunci. Membaca inilah yang
merupakan kunci untuk membuka gudang ilmu pengetahuan yang akan kita
serap.

Seorang filsuf dari Cina Lin Yut 'Ang mengatakan bahwa seorang yang tidak
memiliki kebiasaan membaca ia akan terpenjara dari segi ruang dan waktu.
a hanya akan mengetahui apa yang ada di sekitar dirinya. Dan orang
tersebut juga tidak akan mampu mengakses informasi-informasi masa silam
serta prediksi-prediksi masa depan.

Sebaliknya orang yang memiliki kebiasaan membaca akan dapat
berkomunikasi dengan pemikir-pemikir besar dunia, yang bahkan berasal
dari dimensi waktu dan ruang yang jauh berbeda. Dengan membaca kita bisa
menggaul-akrabi pemikiran-pemikiran Socrates, Aristoteles, Albert Kasmus,
dan bahkan Plato.

Hakekat kegiatan membaca adalah pemahaman. Teknik apapun yang
dianjurkan oleh para pakar linguis, pada akhirnya kita sebagai pelaku
kegiatan membaca dituntut untuk bisa memahami isi bacaan yang kita baca.
Membaca tanpa pemahaman adalah sia-sia.

Konsep Membaca
Dalam kegiatan ini Anda diminta untuk praktek membaca. Bacalah wacana
berikut ini dengan seksama. Anda dapat menggunakan teknik membaca

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 3

apapun sesuai dengan kebiasan dan pengalaman yang Anda miliki, yang
penting bermuara pada pemahaman!

Mengatasi Stress dengan Teknik Freeze-Frame

Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994, teknik Freeze-Frame
telah menyebabkan perubahan besar dalam kehidupan manusia. Hanya
dengan lima langkah yang mudah, hasilnya begitu mengesankan dan
mengejutkan banyak orang.

Teknik ini begitu mengagumkan banyak orang sehingga banyak perusahaan
besar dunia yang mengajarkannya. Juga pada 35 pangkalan militer Amerika
Serikat. Para dokter pun meresepkannya. Terbukti resep ini berhasil
menurunkan konflik dan meningkatkan performa anak-anak sekolah. Hanya
saja mereka belum menganggap serius teknik freeze-frame ini. Teknik ini
begitu mudah dan menyenangkan, dan menyerupai visualisasi yang
menggunakan fokus dan pernapasan untuk mengontrol stress.

Ada perbedaab yang cukup jelas antara proses Freeze-Frame menggunakan
kekuatan dan kecerdasan hati untuk mengalihkan persepsi di kala stress,
sehingga membawa sistem biologis kita, termasuk otak, ke arah
keseimbangan yang harmonis.

Riset biomedis intensif yang dilakukan para ilmuwan di nstitue of Heart-Math
menunjukkan bahwa ketika orang mempraktikkan teknik ini, maka ritme
jantung mengubah sistem syaraf menjadi lebih seimbang. Dan hasilnya,
sejumlah perubahan yang menguntungkan terjadi dalam pola hormonal dan
respon sistem kekebalan tubuhnya. Perubahan-perubahan biologis ini akan
memberi arti lebih pada peralihan signifikan tentang apa yang dipikir dan
dirasakan.

(Sumber: Modul Bahasa Indonesia UT)



PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 4

A. SeteIah Anda seIesai membaca naskah di atas, tutupIah naskah tersebut


dan jawabIah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Apakah yang dimaksud dengan teknik Freeze-Frame?
2. Apakah perbedaan teknik Freeze-Frane dengan teknik-teknik konvensional
lainnya?
3. Sebutkan bukti yang menunjukkan besarnya pengaruh Freeze-Frame dalam
mengatasi stress!
4. Apakah efek teknik Freeze-Frame terhadap kesehatan tubuh?

B. JawabIah pertanyaan tentang pengaIaman baca Anda atas wacana
tersebut dengan jujur!
1. Apakah Anda dapat menjawab dengan benar semua pertanyaan pada butir A
hanya dengan sekali baca?
2. Apakah wacana tersebut mudah Anda pahami?
3. Berapa lamakah Anda membaca wacana tersebut?
4. Apa yang ingin Anda ketahui ketika akan membaca wacana tersebut?
5. Bagaimana Anda membaca wacana tersebut? (misalnya: kata per kata, atau
kalimat per kalimat, dan beberapa kali kembali pada bagian bacaan
sebelumnya).
6. Kesulitan apa yang Anda rasakan, ketika membaca wacana di atas?

Sudah selesaikah? Baik, mari kita bahas dan manfaatkan jawaban Anda
untuk menilai diri sendiri kebiasaan dan kemampuan membaca Anda. Anda
perlu belajar dan berlatih lebih baik lagi dalam membaca, jika indikatornya
sebagai berikut:

1. Jika jawaban yang benar > 80%, artinya daya tangkap dan konsentrasi
baca Anda belum memuaskan.
2. Kadang kita terjebak dalam penilaian diri sendiri saat membaca. Rasanya
memahami yang Anda baca, tetapi ketika harus mengungkapkan kembali
ternyata masih banyak yang belum paham dan bahkan terlupakan.
3. Sebenarnya wacana di atas tidaklah terlalu sukar. Karenanya, waktu
tempuh baca Anda seharusnya tidak terlalu lama.
4. Kalau Anda membaca tanpa tujuan, biasanya perhatian terhadap bacaan
kurang terfokus. Keadaan ini membuat kita kesulitan menangkap ide-ide
penting bacaan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 5

5. Kalau Anda membaca teks di atas huruf demi huruf, kata demi kata, atau
kalimat demi kalimat, ditambah lagi sewaktu membaca mulut Anda
bersuara/Kalau Anda membaca teks di atas huruf demi huruf, kata demi
kata, atau kalimat demi kalimat, ditambah lagi sewaktu membaca mulut
Anda bersuara/ bergumam, bibir bergerak-gerak, atau kepala bergerak ke
kiri dank e kanan, maka kemungkinan Anda akan menghabiskan banyak
waktu dalam menyelesaikan bacaan. Dengan demikian Anda dapat
dikategorikan sebagaipembaca yang lambat.
6. Kesulitan lain dapat muncul dalam hal konsentrasi, membaca balik
bagian-bagian yang semestinya sudah dibaca, sukar menangkap
gagasan utama, kesulitan mengingat bagian-bagian penting yang telah
dibaca, dan sebagainya.


Pengertian dan Proses Membaca
Apakah yang dimaksud dengan membaca? Membaca adalah salah satu
aspek keterampilan berbahasa yang bersifat menyerap informasi yang
disampaikan melalui media tulis seperti buku, artikel, modul, surat kabar, dan
atau media tulis lainnya. Sebenarnya kegiatan membaca ini bias juga disebut
sebagai tindakan aktif karena pembaca aktif membangun makna, menerima,
menolak, membandingkan, dan meyakini isi informasi dalam tulisan.

Sebenarnya pada awalnya membaca merupakan proses sensoris. syarat
dan rangsangan aktivitas membaca masuk melalui indra penglihatan, atau
rabaan tangan untuk tunanetra. Penglihatan adalah alat untuk menyerap
informasi tulis dan meneruskannya ke otak. Kemudian otak mengolah
informasi tersebut. Oleh karena itu, betapa pun cerdas dan siapnya
seseorang, tatkala ada gangguan pada kedua inderanya itu, dia akan
kesulitan untuk mengenali tulisan dan memahami maknanya. Kemampuan
sensoris ini merupakan prasarat awal untuk dapat mendeteksi huruf atau
rangkaian huruf, tanda baca, dan berbagai lambing tulis lainnya.

Lambang tulis itu memberikan rangsangan kepada pembaca untuk
menanggapinya dengan makna yang berada di balik symbol-simbol tulis
tersebut. Namun demikian, pemaknaan itu tidak semata-mata diperoleh dari
lambing itu. Pembaca memaknai lambing tulis itu ketika melakukan aktivitas
baca berdasarkan pengetahuannya tentang bahasa tulis, latar belakang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 6

budaya, kematangan dan kepribadiannya. Oleh karena itu tidak heran jika
proses dan hasil baca tulisan dapat berbeda satu sama lain.


3. KeterampiIan MenuIis
Keterampilan menulis adalah kemampuan mengekspresikan pikiran melalui
lambing-lambang tulisan. Keterampilan menulis ini termasuk ke dalam jenis
keterampilan aktif, karena penulis aktif mengolah pesan (informasi) yang
ingin disampaikan kepada pembaca.
Sebagaimana disebutkan di depan, keterampilan ini relative lebih sulit karena
melibatkan olah piker, pilihan kata, susunan bahasa, gaya kepenulisan
sehingga tidak terjadi "mis komunikasi antara penulis dan pembacanya.
Dalam pelajaran Bahasa ndonesia, ada perbedaan yang mendasar antara
menulis dengan mengarang:
a. MenuIis: mengekspresikan pikiran melalui media tulisan dan bersifat
ilmiah.
Mengenai struktur karya ilmiah ini secara jelas dan terperinci akan
dibahas dalam modul yang tersendiri.

b. Mengarang: mengekspresikan pikiran melalui media tulisan dan bersifat
fiktif imajinatif.

Berikut ini akan diberikan contoh sketsa cerpen beserta cerpen hasil
kembangannya karya Yit Suyitno:

Sketsa Cerpen:
13 Mei 1979
Kupikir suatu penyaluran yang sehat! Sehabis menyaksikan "Amir Garib
di GRS terus berpindah nonton "The Heroes of the Telemark di
Semarang Theatre serta dilanjutkan makan di "Ayam Goreng Pak Joko.
Sesungguhnya aku telah berangsur pulih dari kegoncangan mental yang
bertubi. Kini aku malah berpikir untuk tidak akan cepat-cepat berumah
tangga, sebelum puas menghanyutkan diri dalam nuansa kemasa-
remajaan. Ya, betapapun aku masih cukup muda untuk mereguk
segalanya. Kegairahan hidupku, terkembalinya nuansa nostalgia
tercapainya damba cita dan cinta, adalah yang kini akan kujelang. Dan
aku berterima kasih kepada seseorang di kota Magelang. Karena dia

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 7

telah mengambil sikap yang tepat. Tepat untuk dirinya, dan tepat untuk
diriku!
Goal sera-sera!

Contoh cerpen hasil kembangannya:
Yit Suyitno:

A D U N
Dia dating selalu terlambat. Pada hal rumahnya dapat dikatakan dekat.
Pada hari-hari tertentu malah kulihat dia 'ngendon' di pojok warung
sekolah apabila sudah terlambat dating. Aku piker guru jam-jam awal
pelajaran tentu galak, apabila dia berbuat demikian. Tapi aku acuh dan
pura-pura tidak tahu apabila menyaksikan semuanya itu. Dan diapun
pernah mengucapkan terima kasih atas kesolideran yang selama ini aku
tampakkan.

Sepatunya jarang kulihat beres. Kalau tidak sobek salah satu pojoknya
atau bagian jahitan yang lain, yang sering kulihat talinya punya tanda-
tanda sambungan atau bahkan diameternya beda satu sama lain. Kaos
kakinya supaya tidak 'melotrok' selalu dibantu oleh karet gelang. Baju
seragamnya teritipan..... terumata di seputar kerah. Dan celana pendek
seragamnya juga dalam keadaan memprihatinkan.

Aku sering memperhatikannya tanpa setahu dia. Kadang nggregel tapi
tidak bias berbuat lebih. Anak ini mengingatkan masa kecilku... masa
yang penuh kekuranglengkapan-kekuranglengkapan terpenuhinya
kebutuhan hidup yang seharusnya aku dapatkan. Tapi dia kulihat lebih
baik. Paling tidak gizinya lebih cukup dari diriku pada ketika kecil. Tapi
bagiku sakit hati pada kenangan adalah tidak perlu. Dan kalau semua itu
kuceritakan, barangkali hanyalah didorong oleh semacam kehendak
memberikan penjelasan mengapa aku begitu toleran terhadap anak yang
disirik oleh beberapa guru lain. Terus terang memang ada kesamaan latar
belakang hidup.

Namanya sebenarnya cukup panjang. Adun Mardiyanto Saha. Tapi orang
lebih mengenal sebagai Adun, begitu saja. Anak tukang sate yang konon
berasal dari Madura dan ayahnya telah almarhum. Bersama ibunya dia

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 8

terpaksa menanggung beban tanggung jawab yang tidak semestinya


harus ia pikul. Maklum, adiknya ada empat orang.

Di beberapa rumah makan ia sering kutemui duduk di atas sebuah kotak
kecil tempat perangkat penyemiran sambil menggosok-gosok sepatu
dengan sebuah serbet. Tentu saja hal ini kujumpai di luar jam-jam
sekolah. Dan pemandangan inilah yang menjadikan aku sering
mengurungkan niat untuk masuk ke rumah makan tersebut.

Heran saya, dia tidak tergolong bodoh di sekolah. Bahkan di atas
golongah menengah. Pada hal saya membayangkan dia tidak pernah
sempat mengulang pelajaran ketika di rumah. Bayangkan saja, malamnya
dia masih mencoba bergulat dengan kehidupan yang baginya kelewat
keras.

Di sebuah barak pertunjukan pinggiran kota, setiap menonton saya
menjumpainya berjualan kacang, rokok, permen yang dijajakannya
berkeliling sebelum pertunjukan dimulai. Saya memang tertarik dengan
beberapa cerita 'ludruk' atau 'kethoprak' yang dipertontonkan secara
bergantian di barak itu. Dan pada sebuah perjumpaan saya ingat pernah
mewawancarainya.

"Ad, kamu tidak capek, Kalau terus-terusan begitu?
"Mestinya ya capek, Pak...tapi keadaan memojokkan saya untuk
berbuat demikian!
"Rumahmu cukup jauh bukan, dari sini?
"Dua kali operan kendaraan, Pak!
"Mestinya kau mulai berpikir untuk memelihara keawetan energi dan
kesehatanmu!
Dia lama tidak menjawab. Dan saya terpaksa menggamitnya ketika
kulihat seseorang memanggil ingin membeli kacang yang ia jajakan.

Di sini peruntungan yang ia peroleh konon agak lumayan. Karena barak
pertunjuikan sifatnya tidak permanent dan salah seorang familinya adalah
anggota keamanan, ia diperbolehkan berjualan di dalam gedung pada
ketika pertunjukan diadakan. Tetapi cara menjajakannya harus tertib dan
tidak mengganggu penonton.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 9


Pada sat itulah tumbuh puncak kekagumanku pada seorang bocah yang
tidak kenal keluh walau dalam lingkaran derita dan kesulitan yang tak
kenal batas. Ya, kekaguman pada seorang bocah yang perolehan
pendidikannya hanya di dapat dari lingkungan alam yang terlalu lekas
menyambutnya. Aku menjadi semakin tak mengerti, mengapa ada rekan
sejawatku yang memandang anak ini dengan sinis dan meremehkan.
Mungkin ini yang dinamakan sebuag fenomena keabsurdan hidup. Tak
tahulah!

Beberapa sat setelah peristiwa itu saya meninggalkan kota Surabaya.
Penderitaan dan perjuangan Adun tidak pernah kulihat lagi. Secara
lambat, kenangan tentangnya memudar untuk kemudian menghjilang.
Tetek mbengek kehidupan kota Semarang merebut perhatianku hingga
sebuah peristiwa pengungkit kenangan terhadap Adun muncul lagi.

Sebagai lazimnya, seusai ambang petang aku menghabiskan waktu di
atas sadel CG 125 dan tempat-tempat tertentu. Dan aku sendiri tidak
tahu, mengapa tak bisa mengatasi segala kegetiran hidup dengan
perbuatan-perbuatan yang rasional. Semenjak perkawinan Anna
Mardiyatun, kekasihku dengan orang lain, aku selalu gagal dalam
menggembalai nafsu. Aku enggan lagi mengerem keborosan-keborosan
tak perlu. Kadang dalam satu malam keluar dari GRS terus ke
"Semarang Theatr dan ke "Ayam Goreng Pak Joko di Kampung
Kledung. Kadang juga hanya main bola sodok di Santai Ria atau
Diamond. Kadang juga ke tempat lain yang aku malu menyebutkannya.
Begitulah seterusnya....hingga aku tak sempat menabung walau
penghasilanku besar.

Malam itu aku menghabiskan sebagian waktu di Billiard Room GRS.
Dengan ditemani Yuni Si Pramuria aku menyelesaikan beberapa
game di meja tengah. Kemudian membayarnya dan meneguk minuman
yang kutuang dari ceret besar yang disediakan di situ. Sebagian
kepenatan jiwaku tersalur pada kepenatan tangan. Kuseka peluh sambil
keluar mengantongi uang kembalinya. Aku bermaksud membeli
sebungkus rokok ketika bertatap tumbuk degan sepotong wajah yang
sepertinya pernah kukenal.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 10

"Pak Yit..!?, serunya.


"Ya....
"Ad.., Adun! Kau sudah perjaka sekarang!
"Belum. Soalnya belum mengenal cewek!
"Gila. Waktu tiga setengah tahun ternyata tidak lama.
"Tapi Pak Yit nyatanya sudah lupa!
"Slompret! Saya kan hanya pangling. Dan jangan panggil aku Pak. Aku
sudah bukan guru lagi sekarang!
"Bekerja di mana?
"Di perusahaan swasta..
"Sekarang tampak tambah keren. Tentunya gajinya besar nih!
"Hanya cukup saja! Piye,....apakah sekarang kau menetap di Semarang?
"Ya. Saya sekeluarga ingin mencoba peruntungan di kota ini. Baru lebih
dari tiga bulan, kok.
"bu kerja apa?
"Jualan Soto Madura di terminal.
"Kau masih sekolah?
"Masih!
"Di mana?
"SMA.... .
"SMA Ngendi?
"Malu ah!
"Mengapa mesti malu?
"SMA Swasta dan kurang bonafide soalnya.
"Kamu jangan ngomong begitu. Yang penting kamu bisa dan harus
berusaha sekolah terus!
"Semoga saja bisa.
"Kamu bias. Kamu pandai dan ulet!
"Ya, kalau karunia itu tetap ada padaku.
"Percayalah!, Aku menepuk-nepuk bahunya. "Tuhan akan memberi
kepada siapa saja yang meminta dan berusaha!

Dia diam tak bergeming. Aku juga begitu. Rasa kenal diriku timbul.
Ternyata dari orang yang dalam keadaan bermoral buruk seperti aku pun,
bias muncul nasihat-nasihat yang baik dan religius. Hipokritkah aku?
Tidak! Aku manusia. Sandangan manusia adalah lalai dan alpa. Dan fitrah
manusia adalah kehendak dan niat serta kesadaran baiknya. Fitrah

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 11

manusia selalu suci dan putih adanya. Dan itu sewaktu-waktu juga timbul
di permukaan perikehidupan manusia.

Malam itu sebuah cakrawala kehidupanku juga muncul. Aku menjadi malu
pada diri sendiri mengapa daya jangkauku kalah liat dibanding dengan
Adun, yang dulu dikenal sebagai anak dekil di sekolahnya.

Ya,....... mengapa? Bukankah aku mencintai Anna Mardiyatun bukan
berarti aku harus memilikinyanya? Kalau dia kawin dengan orang lain
mengapa mesti frustrasi? Mungkin Tuhan memang sengaja
menyembunyikan hikmah di balik kekecewaanku itu. Biar ketakaburanku
luntur! Biar sadar bahwa hari pembalasan itu ada! Biar merasakan,
betapa sakitnya bila seseorang itu dikecewakan.

Dalam hati aku mengucapkan terima kasih kepada bocah bekas murid
yang telah menyentil kesadaran sanubariku akan makna semuanya itu.
Aku kini malah belajar darinya. Betapa sesungguhnya kehidupan ini
memerlukan perjuangan dan pemanfaatan waktu yang terus -menerus.
Manusia harus selalu bisa mengatasi segala persoalannya bukan justru
harus tenggelam dan hanyut dalam kemelut persoalan itu. Manusia harus
selalu bisa sebagai sang penakluk. Dan, aku.................? Bah!!!

Kuhela nafas. Kuusap pula muka dengan kedua tangan. Dan tiba-tiba
pertanyaannya mengejutkanku.
"Bapak sudah beristri?
Aku tersenyum. Kujawab bahwa sebaiknya tentanh hal itu tidak usah
ditanyakannya. Untuk mengalihkan perhatian, sebungkus Gudang
Garamnya kutukar dengan selembar ribuan. Kularang ketika ia akan
memberi uang kembalian. Sambil menghidupkan motor, kata ajakan
basa-basi kulontarkan. Aku khawatir, kalau dia mengejar dengan berbagai
pertanyaan yang tak kuinginkan itu. Tapi rupanya dia tahu akan
kegalauresahanku. Dia malah hanya tersenyum. Dan ketika stang kopling
kulepas serta aku mengangguk, dia mundur untuk kemudian ngeloyor
membawa dagangan yang akan dijajakannya.***


PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 12

4. KeterampiIan Menyimak
Keterampilan menyimak adalah kemampuan memahami pesan-pesan yang
diungkapkan pembicara melalui lambing-lambang bunyi. Dalam keterampilan
ini yang paling berfungsi adalah indera pendengaran dan konsentrasi.
Kadang-kadang kita sering kesulitan memahami pembicaraan orang lain,
karena memang pembicaraan orang tersebut terkesan "ngelantur, tidak
efektif, dan tidak focus.

Sebagai praktek menyimak/ mendengarkan pembacaan naskah, seorang
mahasiswa membacakan wacana berikut. Mahasiswa lainnya hanya akan
menyimak, setelah itu bias mengungkapkan kembali isi bacaan tersebut!

Wacana:
KEMANDULAN PADA PRIA

Sangat nanyak pasangan yang mengalami kesulitan untuk memperoleh
keturunan. Dan yang sering dijadikan kambing hitam biasanya adalah wanita.
Padahal, penyebabnya juga bias terjadi pada pria.

Penyebab infertile pada pria dapat dikelompokkan atas bawaan, hormonal,
dan infeksi. Menurut Dra. Eldafira, M.S. penyebab umum pria infertile ialah
infeksi pada saluran reproduksi, yang secara langsung dapat mempengaruhi
kualitas serta produksi sprematozoa. Tanda-tanda infeksi ini dapat dilihat dari
ada atau tidaknya leukosit (sel darah putih) dalam ejakulat (cairan semen).

nfeksi saluran reproduksi pria dapat terjadi pada kelenjar-kelenjar prostat
(prostatitis) atau pada epididimis (epididimitis), atau keduanya, pada tesis
orchitis, verculitis dan juga infeksi pada saluran urogenital, uretra (uretris),
serta uretropostatis. Semua infeksi ini dapat terjadi tanpa gejala klinis yang
khas.

nfeksi saluran reproduksi pada pria infertil ini pada umumnya disebabkan
oleh mikroorganisme patogen atau sekresi produk-produknya, antara lain
chlamydia, mycoplasma, trichomonas, dan bakteri gram negatif lainnya.
Mikroorganisme predominan merupakan manifestasi terjadinya infeksi pada
saluran reproduksi pria infertil.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 13

Sementara itu, infeksi pada saluran urogenital juga merupakan manifestasi


saluran reproduksi atau saluran semen. Oleh karena itu, infeksi dapat terjadi
sepanjang saluran reproduksi dan urogenital pria. nfeksi ini dapat berakibat
tidak dihasilkannya sperma (azoospermia) sehingga menurunkan gerakan
dan kecepatan untuk bisa membuahi sel telur.

Selain berdampak pada kualitas sprematozoa, infeksi oleh mikroorganisme
ini dapat menyebabkan inflamasi sekunder, yakni meningkatnya produk
mikroorganisme atau leukosit aktif sebagai respon inflamasi (peradangan)
dari sel tubuh. ni dapat meningkatkan limfokin (substansi yang dihasilkan
oleh limfosit) dan monokin (substansi yang dihasilkan oleh monosit). Selain
itu juga meningkatkan reaksi oksigen spesies yang dapat merusak lapisan
membrane spermatozoa.
(Sumber: Modul Bahasa Indonesia UT)

5. KeterampiIan Berbicara
Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengekspresikan pikiran/ ide
melalui lambang-lambang bunyi. Seorang pembicara yang handal dan terlatih
mampu memilih kata-kata yang efektif, dan gaya yang tepat sehingga mudah
dipahami dan bahkan dapat memukau pendengarnya.
Seorang ahli pidato (orator) tentulah contoh dari pembicara yang handal.
Presiden kita yang pertama, Bapak Soekarno merupakan contoh pembicara
(orator) yang handal. Melalui pilihan kata-katanya, gaya bicaranya, alunan
olah vokalnya, sehingga mampu memukau pendengarnya untuk tetap
menantinya sampai ucapan kata-kata terakhirnya.
Lain halnya bila yang kita dengar dari pembicara yang miskin gaya bahasa,
pilihan katanya yang monoton, kurang wawasan, dan tidak focus, tentulah
pendengar cenderung bosan untuk mengapresiasi pembicaraannya.

5.1. Macam-Macam Kegiatan Berbicara Di Depan Umum
Berdasarkan lingkup situasinya ada dua macam kegiatan berbicara di depan
umum, yakni:
a. Lingkup Resmi: adalah lingkup Dinas yang memiliki kelayakan dan
formalitas tertentu. Dalam lingkup ini ada aturan tertentu yang relative lebih
ketat, misalnya pakaian, situasi, tema, kosa kata, dan gaya berbicara
dikemas dalam lingkup resmi.
Contoh: Berpidato.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 14

b. Lingkup NonResmi: adalah lingkup di mana kegiatan berbicara lebih banyak


kelonggarannya. Situasinya lebih familier, bahasanya bebas, pakaiannya
tidak diatur, demikian pula format dan gaya pembicaraannya.
Contoh: Ceramah



5.2.. HaI-HaI Yang Harus Diperhatikan OIeh Pembicara
Baik penceramah maupun orator (ahli pidato), yang ingin sukses dalam
kegiatan berbicara harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. InternaI:
Vokal : 1. tidak monoton,
2. jelas bervariasi,
3. sesuai dengan karakter materi.
Penampilan : 1. menarik simpati pendengar,
2. membina kontak mata dengan pendengar,
3. mimiek, ekspresi yang tidak berlebihan,
4. gerakan anggota tubuh yang sesuai.
Materi : 1. menguasai materi,
2. sesuai dengan tingkat pendengar,
3. penyampaian harus sistematis,
4. disertai dengan contoh yang "segar


b. EksternaI :
Menganalisa Pendengar:
1. Usia pendengar,
2. Tingkat pendidikan pendengar,
3. Gender (kalau perlu),
4. Latar Budaya.
5. Jumlah pendengar
Situasi pembicaraan:
1. Formal atau nonformal,
2. waktu: pagi, siang, sore, malam.
3. Tempat, in door, out door.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sri Satata, MM.


BAHASA INDONESIA 15


5.3. Langkah-Langkah Yang Harus Dipersiapkan OIeh Pembicara:
Sebelum kegiatan berbicara di depan umum dilaksanakan, ada beberapa
pedoman yang harus dipertimbangkan:
1. Tentukan tema pembicaraan,
Tema harus menarik, membangkitkan rasa ingin tahu, original, kekinian/
tidak usang.
2. Mencari dan mempersiapkan materi / literature pemandu untuk
menambah bobot pembicaraan. Jangan pernah membicarakan hal-hal
yang Anda sendiri tidak memahaminya, karena Anda akan terlihat 'bodoh'
dan kurang wawasan.
3. Siapkan draf dan kisi-kisi pembicaraan secara sistematis. ni akan
mencerminkan pola pikir Anda yang teratur.
4. Susun naskah pembicaraan yang lengkap.
5. Latihanlah dengan cara membaca dan berimprovisasi secara berulang-
ulang.
6. Mintalah masukan/ pendapat dari teman tentang latihan penampilan
Anda.
7. Anda siap menjadi pembicara yang 'handal'.

You might also like