Professional Documents
Culture Documents
RASULLULLAH
BY. Dr Liza (140.366.660)
Dinkes Kab. Cirebon
Pada penelitian oleh Diana Baumrind di bedakan adanya pola pengasuhan orang
dilakukan oleh hurlock, shneiders dibedakan pola perilaku orang tua kedalam 7 kriteria
Becker, Deutsch, Kohn, sheldon, tentang kaitan antara pola asuh orang tua
Indonesia III). Pada Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III (Rusdi,2000:102-105) Terdapat
Yang di sebut dengan diagnosa Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa dewasa antara
Dari buku yang ditulus oleh Jamal Abdurrahman Athfal al-Muslimin, kaifa
bersetubuh seperti pada hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari: “ Jika kaliam
dari setan dan jauhkanlah setan dari anak-anak yang Engkau berikan kepada
kami. “ Maka jika dari hubungan itu lahir seorang anak, setan selamanya tidak
2. Nabi saw mendoakan calon bayi yang masih dalam perut. Seorang ibu yang
3. Nabi Membacakan dzikir-dzikir untuk keselamatan bayi, Fatimah ra, putri Nabi
saw, ketika hampir melahirkan menyuruh Ummu Salamah dan Zainab binti
Jahsay untuk datang kepadanya dan membacakan ayat Kursi disampingnya dan
membaca QS. al-A’raf:54 : Allah berfirman: Sesungguhnya Tuhan kamu ialah
Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Ia
bersemayam di atas Arsy. Dia menutup malam kepada siang dan mengikutinya
dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula ) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya, Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”
4. Nabi menjelaskan tentang kedudukan janin yang mengalami abortus (gugur
sebelum sempurna masa lahirnya). Nabi saw bersabda ,”Demi dzat yang jiwaku
berada dalam kekuasaan-Nya sesungguhnya bayi yang gugur akan menarik
ibunya dengan tali pusarnya ke surga jika ibunya sabar atas kematiannya.” (HR.
Ahmad dan Ibnu Majah).
5. Nabi mengazani bayi ketika lahir pada telinga kanannya. Dari Abi Rafi,
sesungguhnya ia berkata” Sesungguhnya aku melihat Rasulullah
mengumandangkan adzan pada telinga al-Hasan bin Ali ketika Fatimah
melahirkannya,” (HR.Abu Dawud dan At-Turmudzi)
6. Nabi saw mentahmik (mengolesi) anak yang baru lahir dengan kurma, yang telah
dikunyah lebih dulu oleh orang tuanya sampai lembuh dan basah, berdoa
untuknya dan memohonkan berkah atasnya. Dalam hadis sahir Bukhari Muslim
dijelaskan bahwa Anas ra berkata: “Ketika Ummu Sulaim melahirkan seorang
putra, ia membawa bayinya bersamaku kepada Nabi saw, dan aku membawa
kurma. Maka aku mendatangi Rasulullah saw dengan kurma tersebut dan di
atasnya terdapat tutup. Nabi berkata,” Apakah engkau Membawa kurma?” aku
menjawab :”Ya,” Maka Nabi mengambil kurma tersebut, lalu mengunyahnya.
Kemudian Nabi mengumpulkan ludahnya. Lalu membuka mulut bayi, dan
memberikan makanan itu pada ujung lidah bayi sehingga bayi itu merasakannya.
Rasulullah saw bersabda: “kesukaan orang Anshar adalah kurma.” Kemudian
Nabi mentahniknya dan memberi nama bayi tersebut dengan nama Abdullah.
Setelah itu, tidak ada seorang pemuda Anshar yang lebih utama dari dia.”
7. Nabi memberikan pentunjuk kepada orang tua supaya menjaga anak-anak mereka
dari bahaya dengan berzikir dan bersyukur kepada Allah atas pemberian-Nya.
Anas ra , Nabi saw bersabda” tidak ada nikmat di berikan Allah kepada hamba-
Nya berupa sebuah keluarga atau anak, kemudian ia mengatakan alhamdulillahi
rabbil’alamin , kecuali Allah akan memberikan yang lebih baik daripada sesuatu
yang telah ia peroleh.”.
8. Nabi saw membagikan warisan pada bayi yang berhak sebab kelahirannya. Nabi
saw bersabda :” Bayi yang baru lahir belum mendapat warisan kecuali setelah
menangis dengan menjerit.” Yang dimaksud dengan istihlal disini adalah juka ia
menjerit, menangis atau bersin (HR.ath-Thabrani).
9. Nabi saw belas kasih terhadap anak kecil sekalipun lahir dari hasil zina. Nabi
memberikan. Nabi berkata agar wanita itu pulang dan melahirkan anaknya,
menyusui sampai masa menyapih, dan kemudian wanita tersebut datang lagi
kepada Nabi saw sambil membawa bayinya yang telah menyapih dan telah diberi
dapat makan makanan, dan Nabi menyuruh untuk menyerahkan bayi tersebuh
kepada seorang laki-laki dari daum muslimin, kemudian Nabi menyuruh wanita
itu untuk dipendam sampai dadanya, lalu baru dilakukan hukum rajam. Hadis ini
diriwayatkan Muslim.
10. Nabi mengadakan aqiqah dan berwasiat kepada umatnya untuk aqiqah ketika
seorang anak lahir. Bila dia laki-laki aqiqah dengan dua kambing dan bila yang
lahir wanita maka aqiqah dengan satu kambing. Nabi bersabda,”Setiap anak itu
tergadaikan sebab aqiqahnya. Hewan tersebut disembelih darinya pada hari
ketujuh (dari kelahirannya) dan bayi itu dipotong rambutnya dan ia diberi
nama.” (HR.an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Turmudzi).
Dengan aqiqah ini ada makna rasa syukur, sedekah, berbagi kebahagiaan dengan
orang lain.
11. Nabi saw, memberikan nama pada anak-anak dengan nama yang paling baik dan
indah, nama yang baik akan menjadi doa kepada anaknya.
12. Nabi saw menyuruh supaya rambut anak dipotong pada hari ketujuh,
membersihkannya dan menghilangkan penyakit darinya
13. Nabi saw bermain bersama anak kecil dengan penuh kecintaan, bergurau dengan
cara halus bersama anak-anak dalam bentuk ucapan maupun perilaku.
14. Nabi saw memperhatikan khitan dan mengangapnya sebagai sunah fitrah
15. Nabi saw mengajari anak-anak etika berpakaian.
16. Nabi saw Memberikan hadiah kepada anak-anak dan beliau mengusap kepala
mereka. Menyempatkan diri bermain bersama anak kecil
17. Nab saw menganjurkan orang tua untuk selalu jujur terhadap anak dan tidak
berdusta kepadanya.