Professional Documents
Culture Documents
1.PENGERTIAN LINGUISTIK
Linguistik sebagai dasar dalam mempelajari keahlian berbahasa.dengan memahami ilmu ini, akan di peroleh pengetahuan yang semakin memperkuat keyakinan diri dalam berbahasa. Linguistik berarti ilmu bahasa . Kata Lingustik berasal dari bahasa Latin lingua Bahasa . Dalam bahasa-bahasa Roman (yaitu bahasa-bahasa yang berasal dari bahasa Latin) masih ada kata-kata serupa dengan Lingua dalam bahasa Itali. Bahasa Inggris memungut dari bahasa Prancis kata yang kini menjadi Leuguage. Istilah Linguistic dalam bahasa Inggris berkaitan dengan kata Language itu, seperti dalam bahasa Prancis istilah Linguistique berkaitan dengan Langage. Dalam bahasa Indonesia Linguistik adalah nama bidang ilmu, dan kata sifatnya adalah Linguistis atau Linguistik .
3. Linguistik Kontrastif.Adalah jenis linguistic yang membedakan 2 bahasa atau lebih pada waktu tertentu. 4. Linguistik Singkronis.Adalah jenis linguistic yang mempelajari 1 bahasa pada satu waktu. 5. Linguistik Diakronis.Adalah jenis linguistic yang mempelajari 1 bahasa pada satu waktu yang berbeda. d) Jenis-jenis linguistik adanyadisebut linguistik sejarah dan sejarah linguistik. 1. Linguistik SejarahAdalah mengkaji perkembangan dan perubahan suatu bahasa atau sejumlah bahasa, baikdengan diperbandingkan maupun tidak. 2. Sejarah Linguistik.Adalah mengkaji perkembangan ilmu linguistic, baik mengenai tokoh-tokohnya, aliranalirannya,maupun hasil-hasil kerjanya. 6. Tataran Linguistik.Dibagi menjadi 4 bagian: 1. Fonologi.Adalah cabang ilmu linguistik yang mengkaji banyak bahasa, ciri-ciri bahasa, cara terjadinya danfungsinya sebagai pembeda makna.Kajian fonologi adalah fonem.Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang fungsional atau dapat membedakan makna. 2. Morfologi.Adalah cabang ilmu yang mempelajari seluk beluk proses pembentukan tata dan perubahanmakna kata.Morpen adalah bentuk bahasa yang dapat di potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil.Morfologi dibagi 3, yaitu: a. Kata adalah satuan gramatikal bebas yang terkecil. b. Sistem adalah satuan dramatic yang berdiri sendiri. c. Morpen. 3. Sintaksis.Adalah ilmu yang mempelajari tata kalimat.terdiri dari: 1. Wacana.Adalah suatu wacana yang lengkap, merupakan suatu gramatikal tertinggi dalam hierarki gramatikal. 2. Kalimat.Adalah suatu sistaksis yang terdiri dari konstitun dasaqr, yang biasanya berupa klausa, dilengkapidengan konjungsi bila diperlukan dan disertai intonasi final. 3. Klausa.Adalah satuan sintaksis berbentuk rangkaian kata-kata yang berkonstruksi predikatif. 4. Frase.Adalah satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih dan tidak mempunyai unsurepredikat.4. Semantik.Adalah ilmu yang mempelajaari makna bahasa. 7. Sifat-sifat Bahasa ,terdiri dari: 1. Bahasa itu adalah sebuah system 2. Bahasa itu berwujud lambing. 3. Bahasa itu berupa bunyi. 4. Bahasa itu bersifat arbitrer. 5. Bahasa itu bermakna. 6. Bahasa itu bersifat konvensional. 7. Bahasa itu bersifat unik. 8. Bahasa itu bersifat universal. 9. Bahasa itu bervariasi. 10. Bahasa itu bersifat dinamis. 11. Bahasa itu bersifat produktif. 12. Bahasa itu bersifat manusiawi. 8. Hakikat Bahasa .Bahasa adalah ujaran yang bermakna.sedangkan hakikatbahasa adalah ujaran yang sebenarnyayang dihasilkan oleh alat ucap manusia. 9. Unsur-Unsur Bahasa.Terdiri dari: 1. Unsur bentuk, terdiri dari : a. Bahasa lisan (objek primer) b. Bahasa tulisan (objek sekunder) 2. Unsur makna.
10. Aliran-Aliran Linguistik.Sejarah linguistic yang sangat panjang telah melahirkan berbagai aliran-aliran linguistic.Masingmasing aliran tersebut memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang bahasa sehinggamelahirkan berbagai tata bahasa.Aliran linguistic terdiri dari : a. Aliran tradisional. Adalah melahirkan sekumpulan penjelasan dan aturan tata bahasa yang dipakai kurang lebihselama dua ratus (200) tahun lalu.Aliran ini merupakan warisan dari studi preskriptif abad kr-18.b. Aliran structural.Adalah aliran linguistic yang berpengaruh sejak tahun 1930-an sampai akhir 1950-an. Syarat-syarat tata bahasa yaitu : 1. Kalimat yang di hasilkan oleh kata bahasa itu harus diterima oleh pemakai bahwa kalimattersebut sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat-buat. 2. Tata bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa sehingga satuan atau istilah yang di gunakan tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja, dan semuanya harus sejajardengan teori linguistic tertentu.