Professional Documents
Culture Documents
1.
Bidang Intelijen Keamanan (Intelkam) a. Pelaksanaan Kegiatan Program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Intelkam pada Reformasi Birokrasi Polri gelombang II akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Standar pelayanan publik pada Tingkat Polda, adalah sebagai berikut : a) b) c) d) 2) Pelayanan penerbitan SKCK; Pelayanan perijinan Senpi non organik TNI / Polri; Pelayanan Surat Ijin Kegiatan Masyarakat; Pelayanan Perijinan Handak Komersil.
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) (SPM) pada Tingkat Polres / Polresta bidang intelkam, sebagai berikut: a) b) Pelayanan penerbitan SKCK; Pelayanan Surat Ijin Kegiatan Masyarakat. Masyarakat dalam penyelenggaraan
3)
Partisipasi
pelayanan publik adalah berupa terbentuknya Jaringan Intelijen. 4) Quick Wins. Quick wins dalam pelayanan publik bidang intelkam yaitu Pelayanan penerbitan SKCK dengan alasan merupakan kebutuhan masyarakat sebagai prasyarat/kelengkapan administrasi untuk berbagai kegiatan formal.
b.
Kriteria Keberhasilan Guna mengukur tingkat keberhasilan secara cepat dan tepat dalam pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik bidang Intelkam, maka perlu ditentukan kriteria
keberhasilan pelaksanaan dari masing-masing program dan kegiatan tersebut. Kriteria keberhasilan dari program dan kegiatan sebagai berikut :
Program dan kegiatan, Rencana Aksi, Output dan Outcomes
RENCANA AKSI 2
Pelayanan Surat Ijin Kegiatan Masyarakat Pelayanan perijinan Senpi non organik TNI / Polri Pelayanan Handak Komersil Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pada Polres / Polresta
INDIKATOR KINERJA OUTPUTS (KELUARAN) OUTCOMES (HASIL) 3 4 Terimplementasinya Terselenggaranya penggunaan standar pelayanan pelayanan publik yang dalam pelayanan publik lebih cepat, lebih aman, Terlaksananya pelayanan SKCK lebih baik dan lebih terjangkau dengan cepat, murah dan mudah sesuai dengan pedoman/petunjuk pelayanan SKCK Tersusun dan diterapkannya semua pedoman/petunjuk pelayanan Ijin Giat Masyarakat Tersusun dan diterapkannya semua pedoman/petunjuk pelayanan Perijinan Senpi Tersusun dan diterapkannya semua pedoman/petunjuk pelayanan Handak Komersil Terimplementasinya penggunaan Standar Pelayanan Minimum pada Polres / Polresta/Tabes/Metro Tersusun dan diterapkannya semua pedoman/petunjuk pelayanan SKCK Tersusun dan diterapkannya semua pedoman/petunjuk pelayanan Ijin Giat Masyarakat Terjadinya peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik Tersusun dan diterapkannya semua pedoman/petunjuk terkait denganPembentukan jaringan intelijen
d.
Agenda..
c.
Agenda Prioritas 1) Tahapan prioritas kegiatan dari program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan urutan pencapaian prioritas sebagai berikut : a) b) prioritas 1 prioritas 2 Masyarakat; c) prioritas 3 : Pelayanan perijinan Senpi non : Pelayanan penerbitan SKCK; : Pelayanan Surat Ijin Kegiatan
organik TNI/ Polri; d) prioritas 4 Komersil. 2) Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pada Polres / Polresta dengan urutan pencapaian prioritas sebagai berikut : a) b) prioritas 1 prioritas 2 Masyarakat. 3) Kegiatan Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan peningkatan kualitas pelayanan publik berupa : Pelayanan penerbitan SKCK ; : Pelayanan Surat Ijin Kegiatan : Pelayanan perijinan Handak
e.
Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja Waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan tahapan kerja dari program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik bidang intelkam, sebagai berikut :
1)
Penerapan Standar Pelayanan Publik, dilaksanakan dalam beberapa rencana aksi: a) Tahun 2011 (1) Pelayanan penerbitan SKCK; (a) Membuat Perkap Pedoman
pelayanan penerbitan SKCK. (2) Pelayanan Surat Ijin Kegiatan Masyarakat; (a) Membuat Perkap Pedoman Surat Ijin Kegiatan Masyarakat. (b) Sosialisasi Perkap Pedoman Surat Ijin Kegiatan Masyarakat. (c) Implementasi Perkap Pedoman Surat Ijin Kegiatan Masyarakat. (d) Pembuatan laporan pelayanan Surat Ijin Kegiatan Masyarakat. (3) b) Membuat laporan dan evaluasi tahun 2011.
Tahun 2012 (1) Pelayanan perijinan Senpi non organik TNI / Polri; (a) Membuat Perkap Pedoman perijinan Senpi non organik TNI / Polri. (b) Sosialisasi Perkap Pedoman perijinan Senpi non organik TNI / Polri.
(c)
Implementasi
Perkap
Pedoman
perijinan Senpi non organik TNI / Polri. (d) Pembuatan laporan pelayanan
perijinan Senpi non organik TNI / Polri. (2) Pelayanan perijinan Handak Komersil; (a) Membuat Perkap Pedoman perijinan Handak Komersil. (b) Sosialisasi Perkap Pedoman perijinan Handak Komersil. (c) Implementasi Perkap Pedoman
perijinan handak komersil. (3) c) Membuat laporan dan evaluasi tahun 2012.
Tahun 2013 Melanjutkan laporan: (1) (2) (3) Pelayanan penerbitan SKCK; Pelayanan Surat Ijin Kegiatan Masyarakat; Pelayanan perijinan Senpi non organik TNI/ Polri; (4) (5) Pelayanan perijinan Handak Komersil. Membuat laporan dan evaluasi tahun 2013. implementasi dan pembuatan
d)
Tahun 2014 Melanjutkan laporan: (1) (2) Pelayanan penerbitan SKCK; Pelayanan Surat Ijin Kegiatan Masyarakat; implementasi dan pembuatan
(3)
(4) (5)
Pelayanan Perijinan Handak Komersil. Membuat laporan dan evaluasi tahun 2014.
2)
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Polres / Polresta, dilaksanakan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut: (a) (b) Implementasi pelayanan penerbitan SKCK; Implementasi Masyarakat; (c) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. pelayanan Surat Ijin Kegiatan
3)
Partisipasi
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
peningkatan kualitas pelayanan publik dari tahun 2011 s/d 2014 berupa: (a) (b) Terbentuknya Jaringan Intelijen; Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
f.
Penanggungjawab Penanggungjawab program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang intelkam sebagai berikut: 1) Penanggungjawab dalam menyusun Perkap SKCK/Surat Ijin Kegiatan Masyarakat, pelayanan perijinan Senpi non organik TNI/ Polri dan perijinan handak Komersil Penanggungjawab utama Kabaintelkam Polri,
2)
Penanggungjawab dalam sosialisasi Perkap SKCK/Surat Ijin Kegiatan Masyarakat, pelayanan perijinan Senpi non organik TNI/ Polri dan perijinan handak Komersil Penanggungjawab utama Dir Intelkam/Wadir,
Penanggungjawab lainnya Kasubdit dan para Kasat Intelkam. 3) Penanggungjawab SKCK/Surat Ijin dalam Kegiatan implementasi Masyarakat, Perkap pelayanan
perijinan Senpi non organik TNI/ Polri dan perijinan handak Komersil Penanggungjawab utama Dir Intelkam, Penanggungjawab lainnya para Kasat Intelkam.
2.
Bidang Lalu Lintas a. Pelaksanaan Kegiatan Program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Lalu Lintas pada Reformasi Birokrasi Polri gelombang II akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Penerapan Standar Pelayanan Publik bidang Lalu Lintas di Tingkat Polda adalah sebagai berikut : a) Menyusun SOP Pelayanan SIM. (1) (2) (3) (4) b) SOP Satpas (Polres / Polresta). SOP SIM Keliling. SOP SIM Corner. SOP SIM Komunitas.
Menyusun SOP Pelayanan STNK. (1) (2) (3) (4) (5) (6) SOP Samsat (Polres / Polresta). SOP Samsat Keliling. SOP Corner. SOP Samsat Drive thru. SOP Samsat Door to door. SOP Payment Point.
c) d) e)
Menyusun SOP Pelayanan BPKB. Menyusun SOP Pelayanan Turjawali lalu lintas. Menyusun SOP Pelayanan terkait penanganan pelanggaran lalu lintas.
f)
g)
Menyusun SOP Pelayanan Informasi Lalu lintas melalui NTMC, RTMC dan TMC.
2)
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pada Polres/ Polresta adalah sebagai berikut : a) b) c) Menyusun SOP Pelayanan SSB. Menyusun SOP Pelayanan Turjawali lalu lintas. Menyusun SOP Pelayanan terkait penanganan pelanggaran lalu lintas. d) Menyusun SOP Pelayanan terkait penanganan kecelakaan lalu lintas.
3)
Partisipasi
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
pelayanan publik yaitu Aksi Kerjasama Keselamatan di Jalan (Road Safety Partnership Action). 4) Quick Wins Quick wins bidang lalu lintas dalam peningkatan kualitas pelayanan publik, yaitu : a) Pelayanan SSB dengan alasan mengurangi penyimpangan dan mempercepat proses
penyelesaian pengurusan SSB; b) Aksi Kerjasama Keselamatan di Jalan (Road Safety Partnership Action) dengan alasan
meningkatkan
kepatuhan/ketaatan
masyarakat
b.
Kriteria Keberhasilan Guna mengukur tingkat keberhasilan secara cepat dan tepat dalam pelaksanaan Program Peningkatan kualitas pelayanan publik bidang lalu lintas, maka perlu ditentukan kriteria keberhasilan pelaksanaan dari masing-masing program dan kegiatan tersebut. Kriteria keberhasilan dari program dan kegiatan adalah sebagai berikut :
Menyusun SOP Yan SIM a. SOP Satpas (Polres/ Polresta) b. SOP SIM Keliling c. SOP SIM Corner d. SOP SIM Komunitas Menyusun SOP Yan STNK a. SOP Samsat (Polres/ Polresta) b. SOP Samsat Keliling c. SOP Corner d. SOP Samsat Drive thru e. SOP Samsat Door to door f. SOP Payment Point Penerapan Standar Pelayanan BPKB Penerapan Standar Pelayanan Turjawali Lantas Penerapan Standar Pelayanan Terkait Pelanggaran Lalu Lintas Penerapan Standar Pelayanan Terkait Kecelakaan Lalu Lintas Penerapan Standar Pelayanan Informasi Lalu lintas melalui NTMC, RTMC, dan TMC
Tersusun dan diterapkannya semua pedoman/petunjuk pelayanan BPKB Tersusun dan diterapkannya semua pedoman/petunjuk pelayanan Turjawali Lalu Lintas Tersusun dan diterapkannya semua pedoman/petunjuk pelayanan terkait dengan pelanggaran Lalu Lintas Tersusun dan diterapkannya semua pedoman/petunjuk pelayanan terkait dengan kecelakaan Lalu Lintas Tersusun dan diterapkannya semua pedoman/petunjuk pelayanan informasi Lalu Lintas Terimplementasinya penggunaan SPM pada Polres / Polresta/Tabes/Metro Tersusunnya dan terimplementasinya SOP pelayanan SSB Tersusunnya dan terimplementasinya SOP pelayanan Turjawali lalu lintas Tersusunnya dan terimplementasinya SOP penanganan pelanggaran lalu lintas Tersusunnya dan terimplementasinya SOP penanganan kecelakaan lalu lintas Terselenggaranya pelayanan publik yang lebih cepat, lebih aman, lebih baik dan lebih terjangkau
Penerapan SOP Pelayanan SSB Penerapan SOP Pelayanan Turjawali lalu lintas Penerapan SOP penanganan pelanggaran lalu lintas Penerapan SOP penanganan kecelakaan lalu lintas
RENCANA AKSI 2
Menyusun SOP/pedoman pelaksanaan Aksi Kerjasama Keselamatan di Jalan (Road Safety Partnership Action)
INDIKATOR KINERJA OUTPUTS (KELUARAN) OUTCOMES (HASIL) 3 4 Terjadinya peningkatan partisipasi masyarakat dalam Terselenggaranya penyelenggaraan pelayanan pelayanan publik yang publik lebih cepat, lebih aman, lebih baik dan lebih Tersusunnya dan terjangkau terimplementasinya SOP/ pedoman Aksi Kerjasama Keselamatan di Jalan (Road Safety Partnership Action).
c.
Agenda Prioritas Tahapan prioritas kegiatan dari program peningkatan kualitas Pelayanan Publik bidang lalu lintas sebagai berikut: 1) Penerapan Standar Pelayanan Publik dengan urutan pencapaian prioritas sebagai berikut: a) b) prioritas 1 prioritas 2 : Menyusun SOP Pelayanan SSB; : Menyusun SOP Pelayanan
Informasi Lalu lintas melalui NTMC, RTMC, dan TMC. 2) Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) (SPM) pada Polres / Polresta dengan urutan pencapaian prioritas sebagai berikut: a) b) prioritas 1 prioritas 2 : Penerapan SOP Pelayanan SSB; : Penerapan SOP Pelayanan
c)
prioritas 3
penanganan kecelakaan lalu lintas; 3) Partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas pelayanan publik bidang lalu lintas adalah menyusun SOP Aksi Kerjasama Keselamatan di Jalan (Road Safety Pertnership Action).
d.
Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja Waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan tahapan kerja dari program Peningkatan Pelayanan Publik, sebagai berikut : 1) Penerapan Standar Pelayanan Publik, dilaksanakan dalam beberapa rencana aksi : a) Tahun 2011 (1) Menyusun SOP Pelayanan SIM (Satpas), SIM Keliling, SIM Corner dan SIM
Komunitas. (2) Menyusun SOP Samsat, Samsat Keliling, Samsat Corner, Samsat Drive thru, Samsat Door to door dan Payment Point. (3) (4) (5) Menyusun SOP BPKB Menyusun SOP Turjawali Lantas Menyusun SOP Pelayanan Kecelakaan Lalu Lintas (6) Menyusun SOP Pelayanan Pelanggaran Lalu Lintas (7) Menyusun SOP Pelayanan Informasi Lalu lintas melalui NTMC, RTMC, dan TMC.
(8)
Menyusun
SOP
Aksi
Kerjasama
Keselamatan di Jalan Raya (Road Safety Partnership Action). (9) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2011. b) Tahun 2012 (1) Sosialisasi dan pelaksanaan semua SOP Pelayanan SSB, SIM Keliling, SIM Corner, dan SIM Komunitas. (2) Sosialisasi dan pelaksanaan SOP Samsat keliling, Samsat Corner, Samsat Drive Thru, Samsat Door to door dan Payment Point. (3) Sosialisasi dan pelaksanaan SOP Turjawali Lalu lintas. (4) Sosialisasi dan pelaksanaan SOP
Pelayanan Informasi Lalu lintas melalui NTMC, RTMC, dan TMC. (7) Sosialisasi dan pelaksanaan SOP Aksi Kerjasama Keselamatan di Jalan Raya (Road Safety Partnership Action). (8) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2012. c) Tahun 2013 (1) Tindak lanjut pelaksanaan semua SOP Pelayanan SSB, SIM Keliling, SIM Corner, dan SIM Komunitas. (2) Tindak..
(2)
Tindak lanjut pelaksanaan SOP Samsat keliling, Samsat Corner, Samsat Drive Thru, Samsat Door to door dan Payment Point.
(3)
(4)
Tindak
lanjut
pelaksanaan
SOP
Pelanggaran Lalu lintas. (5) Tindak lanjut pelaksanaan SOP kecelakaan Lalu lintas. (6) Tindak lanjut pelaksanaan SOP Pelayanan Informasi Lalu lintas melalui NTMC, RTMC, dan TMC. (7) Tindak lanjut pelaksanaan SOP Aksi
Kerjasama Keselamatan di Jalan Raya (Road Safety Partnership Action). (8) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2013. d) Tahun 2014 (1) Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan semua SOP Pelayanan SSB, SIM Keliling, SIM Corner, dan SIM Komunitas. (2) Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan SOP Samsat keliling, Samsat Corner,
Samsat Drive Thru, Samsat Door to door dan Payment Point. (3) Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan SOP Turjawali Lalu lintas. (4) Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan SOP Pelanggaran Lalu lintas. (5) Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan SOP kecelakaan Lalu lintas.
(6)
Evaluasi..
(6)
Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan SOP Pelayanan Informasi Lalu lintas
melalui NTMC, RTMC, dan TMC. (7) Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan SOP Aksi Kerjasama Keselamatan di Jalan Raya (Road Safety Partnership Action). (8) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2014. 2) Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Polres / Polresta, dilaksanakan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut : a) b) c) Penerapan SOP Pelayanan SSB Penerapan SOP Pelayanan Turjawali lalu lintas; Penerapan SOP Pelayanan terkait penanganan pelanggaran lalu lintas; d) Penerapan SOP Pelayanan terkait penanganan kecelakaan lalu lintas; e) Menyusun laporan dan evaluasi pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 3) Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik bidang lalu lintas pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, yaitu sebagai berikut : a) Implementasi Aksi Kerjasama Keselamatan di Jalan (Road Safety Pertnership Action). b) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
e.
Penanggungjawab Penanggungjawab program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang lalu lintas sebagai berikut: 1) Penyusunan SOP Pelayanan SSB, Turjawali Lantas, Penanganan Pelanggaran Lalu Lintas, Penanganan
Kecelakaan Lalu Lintas dan Pelayanan Informasi Lalu lintas dengan Penanggungjawab utama Dir Lantas/Wadir Lantas Penanggungjawab lainnya para Kasubdit/ Kasat Lantas; Penyusunan SOP Aksi Kerjasama Keselamatan di Jalan Raya (Road Safety Partnership Action) dengan
Penanggungjawab utama Dir Lantas/ Wadir Lantas Penanggungjawab lainnya para Kasubdit/ Kasat Lantas;
3.
Bidang Sabhara (Samapta Bhayangkara) a. Pelaksanaan Kegiatan Program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Sabhara pada RBP gelombang II sebagai berikut : 1) Penerapan standar pelayanan publik dibidang
Sabhara pada tingkat Polda, antara lain: a) Pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli (Turjawali); b) c) Pengendalian massa; Tindakan pertama di tempat kejadian perkara (TPTKP); d) e) 2) Tindak pidana ringan (Tipiring); Bantuan search and rescue (Bansar).
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) (SPM) di bidang Sabhara pada Polres / Polresta, antara lain: a) Pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli (Turjawali); b) c) Pengendalian massa; Tindakan pertama di tempat kejadian perkara (TPTKP); d) e) Tindak pidana ringan (Tipiring); Bantuan search and rescue (Ban SAR);
3)
Partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas pelayanan publik dibidang Sabhara, yaitu:
a)
b)
4)
Quick Wins Quick wins dalam peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Sabhara, yaitu: a) Pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli (Turjawali); b) Bantuan search and rescue (Ban SAR).
b.
Kriteria Keberhasilan Guna mengukur tingkat keberhasilan secara cepat dan tepat dalam pelaksanaan program peningkatan kualitas
pelayanan publik bidang Sabhara, maka perlu ditentukan kriteria keberhasilan pelaksanaan dari masing-masing program dan kegiatan tersebut. Kriteria keberhasilan dari program dan kegiatan adalah sebagai berikut :
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada fungsi Sabhara Polres / Polresta
Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik Penempatan kotak patroli oleh masyarakat pada daerah-daerah rawan Pemanfaatan call center 112 untuk pelayanan publik dibidang Sabhara
c.
Agenda Prioritas Tahapan prioritas kegiatan dari program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Sabhara sebagai berikut: 1) Penerapan Standar Pelayanan Publik dengan urutan pencapaian prioritas sebagai berikut: a) prioritas 1 : Pengaturan, penjagaan,
pengawalan dan patroli (Turjawali); b) prioritas 2 (Ban SAR); c) Prioritas 3 : Menghimpun/ : Bantuan search and rescue
menginventarisasi SOP pelayanan publik dibidang Sabhara; d) prioritas 4 : Mengevaluasi dan merevisi
mengimplementasikan SOP pelayanan publik di bidang Sabhara. 2) Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) (SPM) pada Tingkat Polres / Polresta dengan urutan
Pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli (Turjawali); b) prioritas 2 : Penerapan SOP tentang
Bantuan search and rescue (Ban SAR); 3) Partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Sabhara yaitu penempatan kotak patroli oleh masyarakat pada daerah-daerah rawan dan pemanfaatan call center 112.
d.
Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja Waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan tahapan kerja dari program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Sabhara, sebagai berikut: 1) Penerapan standar pelayanan publik bidang Sabhara dan Tingkat Polda, antara lain: a) Tahun 2011 (1) Menghimpun / menginventarisasi SOP
pelayanan publik bidang Sabhara, tentang: (a) Pengaturan, penjagaan,pengawalan, dan patroli (Turjawali); (b) (c) Pengendalian massa; Tindakan pertama di tempat kejadian perkara (TPTKP); (d) (e) Tindak pidana ringan (Tipiring); Bantuan search and rescue (Ban SAR). (2) Mengevaluasi dan merevisi SOP pelayanan publik bidang Sabhara. (3) Menyosialisasikan dan mengimplemen-
tasikan SOP pelayanan publik di bidang Sabhara. (4) Pembuatan laporan dan evaluasi tahun 2011. b) Tahun 2012 s/d 2014 (1) Penerapan SOP pelayanan publik bidang Sabhara tentang Pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli (Turjawali). (2) Penerapan SOP pelayanan publik dibidang Sabhara tentang Pengendalian massa.
(3)
Penerapan SOP pelayanan publik dibidang Sabhara tentang Tindakan pertama di tempat kejadian perkara (TPTKP).
(4)
Penerapan SOP pelayanan publik dibidang Sabhara tentang Tindak pidana ringan (Tipiring).
(5)
Penerapan SOP pelayanan publik dibidang Sabhara tentang Bantuan search and
rescue (Ban SAR). (6) Pembuatan laporan dan evaluasi tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. 2) Standar Pelayanan Minimal (SPM) (SPM) pada
Tingkat Polres / Polresta dari tahun 2011 s/d 2014, antara lain : a) Penerapan SOP tentang Pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli (Turjawali); b) c) Penerapan SOP tentang Pengendalian massa; Penerapan SOP tentang Tindakan pertama di tempat kejadian perkara (TPTKP); d) Penerapan SOP tentang tindak pidana ringan (Tipiring); e) Penerapan SOP tentang Bantuan search and rescue (Ban SAR); f) Pembuatan laporan dan evaluasi tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 3) Partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Sabhara dari tahun 2011 s/d tahun 2014, antara lain: a) Penempatan kotak patroli oleh masyarakat pada daerah-daerah rawan; b) Pemanfaatan call center 112 untuk pelayanan publik dibidang Sabhara;
c)
Pembuatan laporan dan evaluasi tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
d.
Penanggungjawab Penanggungjawab program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Sabhara sebagai berikut : 1) Penanggungjawab dalam menyusun SOP pelayanan publik dibidang Sabhara tentang Pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli (Turjawali), Pengendalian massa, Tindakan pertama di tempat kejadian perkara (TPTKP), Tindak pidana ringan (Tipiring) dan Bantuan search and rescue (Ban SAR) Penanggungjawab utama Dirsabhara Baharkam Polri, Penanggungjawab lainnya Kadivkum Polri; 2) Penanggungjawab dalam sosialisasi SOP pelayanan publik dibidang Sabhara tentang pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli (Turjawali), Pengendalian massa, Tindakan pertama di tempat kejadian perkara (TPTKP), Tindak pidana ringan (Tipiring), dan Bantuan search and rescue (Ban SAR) Penanggungjawab utama Kabidkum, Penanggungjawab lainnya Dir Sabhara / Wadir Sabhara beserta para Kasubdit dan Kasat Sabhara; 3) Penanggungjawab dalam implementasi SOP pelayanan publik dibidang Sabhara tentang pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli (Turjawali), Pengendalian massa, Tindakan pertama di tempat kejadian perkara (TPTKP), Tindak pidana ringan (Tipiring), dan Bantuan search and rescue (Ban SAR) Penanggungjawab utama Dir Sabhara / Wadir Sabhara beserta para Kasubdit dan Kasat Sabhara.
4.
Bidang Reserse Kriminal (Reskrim) a. Pelaksanaan Kegiatan Program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Reskrim pada Reformasi Birokrasi Polri gelombang II akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Penerapan Standar Pelayanan Publik di Tingkat Polda, dalam bentuk : a) b) c) d) Pelayanan penerimaan laporan masyarakat; Pelayanan pemeriksaan saksi; Pelayanan pemeriksaan tersangka; Pelayanan penyimpanan dan perawatan barang bukti; e) 2) Pelayanan tahanan.
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pada Tingkat Polres / Polresta dan Polsek : a) b) c) d) Pelayanan penerimaan laporan masyarakat; Pelayanan pemeriksaan saksi; Pelayanan pemeriksaan tersangka; Pelayanan penyimpanan dan perawatan barang bukti; e) Pelayanan tahanan; Masyarakat dalam penyelenggaraan
3)
Partisipasi
b)
Revitalisasi
kring
reserse
sebagai
bentuk
pemberdayaan masyarakat dalam mencegah dan mengungkap kejahatan. 4) Quick Wins Quick wins Pengaduan di bidang Reskrim Komplain Masyarakat adalah pelayanan dengan alasan
masyarakat masih kurang puas terhadap penanganan perkara yang telah dilaporkan kepada Polri sehingga dengan adanya pelayanan pengaduan komplain tersebut diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan kinerja Reskrim akuntabel. yang lebih profesional, transparan dan
b.
Kriteria Keberhasilan Guna mengukur tingkat keberhasilan secara cepat dan tepat dalam pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik bidang Reskrim, maka perlu ditentukan kriteria keberhasilan pelaksanaan dari masing-masing program dan kegiatan tersebut. Kriteria keberhasilan dari program dan kegiatan dimaksud dapat digambarkan sebagai berikut :
Penerapan Perkap/SOP tentang Pedoman SP2HP Penerapan Perkap/SOP tentang Sistem Informasi Penyidikan Penerapan Perkap/SOP tentang Sistem Pelayanan Masyarakat di Bareskrim Polri Penerapan Perkap/SOP tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana Penerapan SOP Pelayanan penyimpanan dan perawatan barang bukti Penerapan SOP Pelayanan tahanan
RENCANA AKSI 2
INDIKATOR KINERJA KELUARAN (OUTPUTS) HASIL (OUTCOMES) 3 4 Terimplementasinya Terselenggaranya penggunaan Standar Pelayanan pelayanan publik yang dalam pelayanan publik lebih cepat, lebih aman, lebih baik dan lebih Terimplementasinya SOP terjangkau Penerimaan dan penanganan Pengaduan Komplain Masyarakat ditingkat Bareskrim, Polda dan Polres Tersusun dan diterapkannya semua pedoman/petunjuk Terimplementasinya Kring Reserse ditingkat Bareskrim, Polda, Polres, dan Polsek
c.
Agenda Prioritas Tahapan prioritas kegiatan dari program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik bidang Reskrim sebagai berikut : 1) Penerapan Standar Pelayanan Publik dengan urutan pencapaian prioritas sebagai berikut: a) b) Menyusun Perkap/SOP tentang Pedoman SP2HP; Menyusun Perkap/SOP tentang Sistem Informasi Penyidikan; c) Menyusun Perkap/SOP tentang Sistem Pelayanan Masyarakat di Bareskrim Polri; d) Menyusun Perkap/SOP tentang Manajemen
penyimpanan dan perawatan barang bukti; f) Menyusun dan menerapkan SOP tahanan; 2) Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Polres / Polresta dengan implementasi: a) Penerapan Perkap / SOP tentang Pedoman SP2HP; Pelayanan
b)
Penerapan
Perkap
SOP
tentang
Sistem
Pelayanan Masyarakat di Bareskrim Polri; d) Penerapan Perkap / SOP tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana; e) Penerapan SOP Pelayanan penyimpanan dan perawatan barang bukti; f) 4) Penerapan SOP Pelayanan tahanan. masyarakat dalam penyelenggaraan
Partisipasi
pelayanan publik bidang Reskrim, dengan urutan pencapaian prioritas sebagai berikut : a) Prioritas 1 Masyarakat. b) Prioritas 2 : Revitalisasi Kring Reserse : Pelayanan Pengaduan Komplain
d.
Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja Waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan tahapan kerja dari program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik bidang Reskrim, sebagai berikut: 1) Penerapan standar pelayanan publik bidang Reskrim di tingkat Polda adalah : a) Tahun 2011 (1) Menyusun Perkap/SOP tentang Pedoman SP2HP. (2) Menyusun Perkap/SOP tentang Sistem
Pelayanan Masyarakat di Bareskrim Polri. (4) Menyusun Perkap/SOP tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana.
(5)
b)
Tahun 2012 (1) Melanjutkan implementasi dan pembuatan laporan program 2011. (2) Menyusun dan menerapkan SOP
Pelayanan penyimpanan dan perawatan barang bukti. (3) Menyusun dan menerapkan SOP
Pelayanan tahanan. (4) Sosialisasi dan penerapan Perkap/SOP tentang Pedoman SP2HP. (5) Sosialisasi dan penerapan Perkap/SOP tentang Sistem Informasi Penyidikan. (6) Sosialisasi dan penerapan Perkap/SOP tentang Sistem Pelayanan Masyarakat di Polda. (7) Sosialisasi dan penerapan Perkap/SOP tentang Pidana. (8) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2012. c) Tahun 2013 (1) Melanjutkan implementasi dan pembuatan laporan program 2012. (2) Sosialisasi dan penerapan SOP Pelayanan penyimpanan dan perawatan barang bukti. (3) Sosialisasi dan penerapan SOP Pelayanan tahanan. (4) Peningkatan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung pelayanan Reskrim. Manajemen Penyidikan Tindak
(5)
(6)
Mengadakan
pelatihan
peningkatan
kemampuan personel di bidang pelayanan Reskrim. (7) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2013. d) Tahun 2014 (1) Melanjutkan implementasi dan pembuatan laporan program 2013. (2) Peningkatan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung pelayanan Reskrim. (3) Mengadakan pelatihan peningkatan
kemampuan personel di bidang pelayanan Reskrim. (4) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2011.
2)
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Polres/ Ta, dilaksanakan dalam tahun 2011 s/d 2014 sebagai berikut : a) Penerapan SP2HP; b) Penerapan Perkap/SOP tentang Sistem Informasi Penyidikan; c) Penerapan Perkap/SOP tentang Sistem Perkap/SOP tentang Pedoman
Penyidikan Tindak Pidana; e) Penerapan SOP Pelayanan penyimpanan dan perawatan barang bukti;
f) g)
Penerapan SOP Pelayanan tahanan; Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2011 s/d 2014.
3)
Partisipasi peningkatan
masyarakat kualitas
dalam pelayanan
Reskrim, dilaksanakan dalam tahun 2011 s/d 2014 sebagai berikut : a) Pelayanan pengaduan komplain masyarakat (1) Pengadaan pelayanan masyarakat. (2) Menyusun SOP tentang Pelayanan dan pembangunan ruang
pengaduan
komplain
Pengaduan Komplain Masyarakat. (3) Implementasi SOP Pelayanan Pengaduan Komplain Masyarakat. (4) Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung pelayanan
pengaduan komplain masyarakat di tingkat polda, Polres / Polresta (5) Mengadakan pelatihan peningkatan
kemampuan personil di bidang pelayanan pengaduan komplain masyarakat. b) Revitalisasi Kring Reserse (1) (2) Menyusun SOP. Sosialisasi dan Internalisasi pedoman
pembinaan kring reserse di tingkat polda, Polres / Polresta. (3) Implementasi pembinaan Kring Reserse di tingkat Polda, Polres / Polresta. c) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2011 s/d 2014.
e.
Penanggungjawab Penanggungjawab program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang reskrim sebagai berikut : 1) Penanggungjawab dalam menyusun Perkap/SOP
tentang Pedoman SP2HP, Sistem Informasi Penyidikan, Sistem Pelayanan Masyarakat di Polda, Manajemen Penyidikan Tindak Pidana, Pelayanan penyimpanan dan perawatan barang bukti dan Pelayanan tahanan
Penanggungjawab utama Dir Reskrim/ Wadir Reskrim, Penanggungjawab Kasubdit. 2) Penanggungjawab dalam sosialisasi Perkap/SOP tentang Pedoman SP2HP, Sistem Informasi Penyidikan, Sistem Pelayanan Masyarakat di Polda, Manajemen Penyidikan Tindak Pidana, Pelayanan penyimpanan dan perawatan barang bukti dan Pelayanan tahanan Penanggungjawab utama Kabidkum, Penanggungjawab lainnya Dir Reskrim beserta para Kasubdit. 3) Penanggungjawab dalam implementasi Perkap/SOP lainnya Dir Tahti beserta para
tentang Pedoman SP2HP, Sistem Informasi Penyidikan, Sistem Pelayanan Masyarakat di Polda, Manajemen Penyidikan Tindak Pidana, Pelayanan penyimpanan dan perawatan barang bukti dan Pelayanan Dir tahanan Reskrim,
Penanggungjawab
utama
5.
BIDANG BRIGADE MOBILE (BRIMOB) a. Pelaksanaan Kegiatan Program peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang Brimob pada RBP gelombang II sebagai berikut : 1) Penerapan standar pelayanan pada pelayanan publik di bidang Brimob pada Sat Brimobda, sebagai berikut : a) Pusat pelaporan publik untuk melayani pengaduan masyarakat terhadap bencana alam, ancaman bom dan zat kimia yang berbahaya; b) Quick Respon Brimob terhadap gangguan
Penanganan permintaan bantuan pencarian dan penyelamatan jiwa (SAR) serta penanganan
bahaya Kimia, Biologi dan Radio aktif (KBR); d) e) Pelayanan korban bencana alam; Pelayanan pengamanan terkait dengan kegiatan masyarakat/Institusi terhadap gangguan
kamtibmas yang berkadar tinggi. 2) Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada pelayanan publik di bidang Brimob pada wilayah hukum Polres / Polresta, meliputi : a) b) Pelayanan korban bencana alam; Pengamanan kegiatan masyarakat dengan tingkat kerawanan yang tinggi (unjuk rasa anarkis dan kerusuhan massa).
3)
Partisipasi
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
pelayanan publik di bidang Brimob, sebagai berikut :\ a) Pemanfaatan call center Brimob yang beroperasi 24 jam setiap hari oleh masyarakat dalam memberikan informasi tentang bencana alam, ancaman bom dan zat kimia berbahaya; b) 4) Relawan dalam penanganan bencana alam.
Quick Wins Quick wins dalam peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang Brimob pada RBP gelombang II, sebagai berikut: a) Mendirikan pusat pelaporan ancaman bom, SAR dan KBR dengan alasan memudahkan/
mempercepat masyarakat dalam menyam-paikan informasi tentang ancaman bom, bencana alam dan zat kimia berbahaya; b) Quick Respon Brimob meliputi Quick Respon Jibom, SAR dan KBR dengan alasan akan membantu Brimob dalam meningkatkan kecepatan pencegahan maupun penanganan gangguan
keamanan dalam negeri berkadar tinggi sehingga dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkannya.
b.
Kriteria Keberhasilan Guna mengukur tingkat keberhasilan secara cepat dan tepat dalam pelaksanaan program peningkatan kualitas pelayanan publik, maka perlu ditentukan kriteria keberhasilan pelaksanaan dari masing-masing program dan kegiatan tersebut. Kriteria keberhasilan dari program dan kegiatan adalah sebagai berikut :
PROGRAM / KEGIATAN 1 Penerapan standar pelayanan pada pelayanan publik Sat Brimobda, meliputi:
RENCANA AKSI 2
Mendirikan pusat pelaporan publik untuk melayani pengaduan masyarakat terhadap bencana alam, ancaman bom dan zat kimia yang berbahaya Menyusun dan menerapkan SOP pusat pelaporan publik Menerapkan SOP tentang penanganan bencana alam, penjinakan bom, KBR. Menyusun SOP tentang mekanisme perbantuan perkuatan Brimob. Menyusun SOP tentang pelaksanaan Quick Respon Brimob Sosialisasi standar pelayanan publik Brimob secara internal maupun eksternal
Tersusunnya dokumen standar pelayanan pusat pelaporan publik Tersusunnya standar pelayanan untuk seluruh pelayanan publik bidang Brimob yang disahkan melalui Perkap Tersedianya dokumen anev standar pelayanan Brimob yang telah diterapkan Tersusunnya standar pelayanan untuk seluruh pelayanan publik bidang Brimob yang disahkan melalui Perkap Tersedianya laporan pelaksanaan sosialisasi pelayanan publik Brimob Terimplementasinya penggunaan SPM di Polri Terimplementasinya SOP penanganan bencana alam Terimplemntasinya SOP penanganan pengamanan kegiatan masyarakat dengan tingkat kerawanan yang tinggi (unjuk rasa anarkis dan kerusuhan massa)
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada pelayanan publik di bidang Brimob hingga ke tingkat satuan kewilayahan, meliputi:
Menerapkan SOP penanganan bencana alam Menerapkan SOP penanganan pam Giat masy dgn tingkat kerawanan yang tinggi (unjuk rasa anarkis dan kerusuhan massa)
PROGRAM / KEGIATAN 1 Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dilingkungan Kepolisian melalui:
RENCANA AKSI 2
Pemanfaatan call center Brimob yang beroperasi 24 jam setiap hari oleh masyarakat dalam memberikan informasi tentang bencana alam, ancaman bom dan zat kimia berbahaya Relawan dalam penanganan bencana alam
INDIKATOR KINERJA KELUARAN (OUTPUTS) HASIL (OUTCOMES) 3 4 Terjadinya peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik Optimalnya penggunaan call center oleh masyarakat.
Terlibatnya secara aktif masyarakat sebagai relawan dalam penanganan bencana alam
c.
Agenda Prioritas Tahapan prioritas kegiatan dari program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Brimob adalah sebagai berikut : 1) Penerapan standar pelayanan pada pelayanan publik di bidang Brimob dengan urutan pencapaian prioritas sebagai berikut: a) Prioritas 1 pelaporan : publik Standar yang Pelayanan Pusat
melayani
pengaduan
gangguan keamanan dalam negeri berkadar tinggi; b) Prioritas 2 : Standar Pelayanan Quick
Respon Brimob terhadap gangguan keamanan dalam negeri berkadar tinggi; c) Prioritas 3 : Standar Pelayanan SAR untuk
amanan kegiatan masyarakat dengan tingkat kerawanan tinggi (unjuk rasa anarkis dan
kerusuhan massa).
2)
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada pelayanan publik di bidang Brimob hingga ke tingkat satuan kewilayahan dengan urutan pencapaian prioritas sebagai berikut: a) Prioritas 1 alam; b) Prioritas 2 : Pengamanan kegiatan : Pelayanan korban bencana
masyarakat dengan tingkat kerawanan yang tinggi (unjuk rasa anarkis dan kerusuhan massa). 3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang Brimob dengan urutan pencapaian prioritas sebagai berikut: a) Prioritas 1 : Pemanfaatan call center
Brimob yang beroperasi 24 jam setiap hari oleh masyarakat dalam memberikan informasi tentang bencana alam, ancaman bom dan zat kimia berbahaya; b) Prioritas 2 : Relawan dalam penanganan
bencana alam.
d.
Waktu Pelaksanaan dan Tahapan Kerja Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja dalam peningkatan kualitas pelayanan publik dibidang Brimob sebagai berikut :
1)
Penerapan standar pelayanan pada pelayanan publik di bidang Brimob dengan urutan pencapaian prioritas: a) Tahun 2011 (1) Menyusun SOP tentang Standar Pelayanan Pusat Pelaporan Publik khusus terhadap gangguan keamanan dalam negeri yang berkadar tinggi (unjuk rasa anarkis dan kerusuhan massa) serta bencana alam, ancaman berbahaya. (2) Menyusun SOP tentang Mekanisme bom dan zat kimia yang
Perbantuan Perkuatan Brimob ke kesatuan wilayah. (3) Menyusun SOP tentang Pembukaan akses publik terkait informasi Tupoksi Brimob. (4) Standar Pelayanan Quick Respon Brimob terhadap gangguan keamanan dalam
negeri berkadar tinggi (ancaman bom, zat kimia berbahaya dan kejahatan yang
berdampak luas). (5) Standar Pelayanan SAR untuk pelayanan korban bencana alam. (6) Standar Pelayanan pengamanan kegiatan masyarakat yang memiliki kerawanan tinggi (unjuk rasa anarkis dan kerusuhan massa). (7) Peningkatan kemampuan Penjinakan Bom, Penanganan permintaan bantuan pencarian dan penyelamatan jiwa (SAR) serta
penanganan bahaya Kimia, Biologi dan Radio aktif (KBR). (8) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2011.
b)
Tahun 2012 (1) Menyosialisasikan dan mengimplementasikan SOP tentang Standar Pelayanan Pusat Pelaporan gangguan Publik khusus dalam terhadap negeri
keamanan
berkadar tinggi (unjuk rasa anarkis dan kerusuhan massa) serta bencana alam, ancaman berbahaya. (2) Menyosialisasikan dan mengimplementasikan SOP tentang Mekanisme Perbantuan Perkuatan Brimob ke kesatuan wilayah. (3) Menyosialisasikan dan mengimplementasikan SOP tentang Pembukaan akses publik terkait informasi Tupoksi Brimob. (4) Penerapan Standar Pelayanan SAR untuk pelayanan korban bencana alam. (5) Penerapan amanan Standar Pelayanan masyarakat pengdengan bom dan zat kimia yang
kegiatan
tingkat kerawanan tinggi (unjuk rasa anarkis dan kerusuhan massa). (6) Penerapan Respon Standar Brimob Pelayanan Quick
terhadap
gangguan
keamanan dalam negeri berkadar tinggi. (7) Peningkatan kemampuan Penjinakan Bom, Penanganan permintaan bantuan pencarian dan penyelamatan jiwa (SAR) serta
penanganan bahaya Kimia, Biologi dan Radio aktif (KBR). (8) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2012.
c)
berkadar tinggi (unjuk rasa anarkis dan kerusuhan massa) serta bencana alam, ancaman berbahaya. (2) Penerapan Standar Pelayanan tentang bom dan zat kimia yang
Mekanisme Perbantuan Perkuatan Brimob ke kesatuan wilayah. (3) Penerapan Standar Pelayanan tentang
Pembukaan akses publik terkait informasi Tupoksi Brimob. (4) Penerapan Standar Pelayanan SAR untuk pelayanan korban bencana alam. (5) Penerapan amanan Standar Pelayanan masyarakat pengdengan
kegiatan
tingkat kerawanan tinggi (unjuk rasa anarkis dan kerusuhan massa). (6) Penerapan Standar Quick Respon Brimob terhadap gangguan keamanan dalam
negeri berkadar tinggi. (7) Peningkatan kemampuan Penjinakan Bom, Penanganan permintaan bantuan pencarian dan penyelamatan jiwa (SAR) serta
penanganan bahaya Kimia, Biologi dan Radio aktif (KBR). (8) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2013.
d)
Tahun 2014 (1) Penerapan Pelaporan Standar Publik Pelayanan khusus Pusat terhadap
gangguan keamanan dalam negeri yang berkadar tinggi (unjuk rasa anarkis dan kerusuhan massa) serta bencana alam, ancaman berbahaya. (2) Penerapan Standar Pelayanan tentang bom dan zat kimia yang
Mekanisme Perbantuan Perkuatan Brimob ke kesatuan wilayah. (3) Penerapan Standar Pelayanan tentang
Pembukaan akses publik terkait informasi Tupoksi Brimob. (4) Penerapan Standar Pelayanan SAR untuk pelayanan korban bencana alam. (5) Penerapan amanan Standar kegiatan Pelayanan masyarakat pengdengan
tingkat kerawanan tinggi (unjuk rasa anarkis dan kerusuhan massa). (6) Penerapan Respon Standar Brimob Pelayanan terhadap Quick
gangguan
keamanan dalam negeri berkadar tinggi. (7) Peningkatan kemampuan Penjinakan Bom, Penanganan permintaan bantuan pencarian dan penyelamatan jiwa (SAR) serta
penanganan bahaya Kimia, Biologi dan Radio aktif (KBR). (8) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2014.
2)
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada pelayanan publik di bidang Brimob dari tahun 2011 s/d 2014 sebagai berikut: a) b) Pelayanan korban bencana alam; Pengamanan kegiatan masyarakat dengan tingkat kerawanan yang tinggi (unjuk rasa anarkis dan kerusuhan massa); c) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2011 sampai dengan 2014.
3)
Peningkatan
partisipasi
masyarakat
dalam
penyelenggaraan pelayanan publik di bidang Brimob dari tahun 2011 s/d 2014 sebagai berikut: a) Pemanfaatan call center Brimob yang beroperasi 24 jam setiap hari oleh masyarakat dalam memberikan informasi tentang bencana alam, ancaman bom dan zat kimia berbahaya; b) c) Relawan dalam penanganan bencana alam; Menyusun laporan dan evaluasi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
e.
Penanggungjawab Penanggungjawab program peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang Brimob sebagai berikut: 1) Penanggungjawab dalam menyusun SOP tentang
Standar Pelayanan Pusat Pelaporan Publik khusus terhadap gangguan keamanan dalam negeri yang berkadar tinggi, SOP tentang Mekanisme Perbantuan Perkuatan Brimob ke kesatuan wilayah dan SOP tentang Pembukaan akses publik terkait informasi Tupoksi Brimob Penanggungjawab utama Kakorbrimob Polri, Penanggungjawab lainnya Kadivkum Polri.
2)
Penanggungjawab
dalam
sosialisasi
SOP
tentang
Standar Pelayanan Pusat Pelaporan Publik khusus terhadap gangguan keamanan dalam negeri yang berkadar tinggi, SOP tentang Mekanisme Perbantuan Perkuatan Brimob ke kesatuan wilayah dan SOP tentang Pembukaan akses publik terkait informasi Tupoksi Brimob Penanggungjawab utama Kasat Brimob /
Wakasat Brimob Penanggungjawab lainnya Kaden. 3) Penanggungjawab dalam implementasi SOP yang terkait dengan Standar Pelayanan publik di bidang Brimob Penanggungjawab utama Kasat Brimob / Wakasat Brimob Penanggungjawab lainnya Kaden.
6.
Bidang Polisi Perairan (Polair) a. Pelaksanaan Kegiatan Program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Polair pada Reformasi Birokrasi Polri gelombang II akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan sebagai berikut: 1) Standar pelayanan publik pada Dit Polair pada Tingkat Polda adalah sebagai berikut : a) Pelayanan polmas perairan dan sambang nusa ke pulau terluar berpenghuni. b) c) d) Pelayanan Bantuan SAR Perairan. Pelayanan PAM Perairan Selat Malaka. Transparansi penyidikan dibidang penegakan
hukum di wilayah perairan. e) Pelayanan patroli diwilayah perairan Indonesia dan perbatasan. 2) Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Polair pada Polres / Polresta adalah sebagai berikut : a) Pelayanan polmas perairan dan sambang nusa ke pulau terluar berpenghuni. b) 3) Pelayanan Bantuan SAR Perairan.
Partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Polair berupa terbentuknya forum komunikasi masyarakat perairan/ kepulauan.
4)
Quick Wins Quick wins dalam peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Polair yaitu patroli di wilayah perairan Indonesia dan perbatasan, dengan alasan karena menjadi prioritas kerja pemerintah.
b.
Kriteria Keberhasilan Guna mengukur tingkat keberhasilan secara cepat dan tepat dalam pelaksanaan program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Polair, maka perlu ditentukan kriteria keberhasilan pelaksanaan dari masing-masing program dan kegiatan tersebut. Kriteria keberhasilan dari program dan kegiatan adalah sebagai berikut :
PROGRAM / KEGIATAN 1 Penerapan Standar Pelayanan Publik pada Polair Baharkam Polri dan Polda
RENCANA AKSI 2
Menghimpun/ menginventarisasi standar pelayanan pada layanan publik di bidang Polair Melakukan kajian terhadap SOP pada pelayanan publik dibidang Polair Menyusun dan merevisi standar pelayanan publik di bidang Polair Menyosialisasikan dan menerapkan standar pelayanan publik di bidang Polair Melengkapi dan mengevaluasi standar pelayanan publik di bidang Polair
PROGRAM / KEGIATAN 1 Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada fungsi Polair Polres/ Ta
RENCANA AKSI 2
Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik Membangun Forum Komunikasi Perpolisian Masyarakat (FKPM) perairan/ kepulauan
INDIKATOR KINERJA KELUARAN (OUTPUTS) HASIL (OUTCOMES) 3 4 Terimplementasinya penggunaan Standar Pelayanan Minimum pada Polres / Polresta/ Tabes/Metro Tersosialisasi dan diterapkannya SOP tentang pelayanan minimal di bidang Polair pada Polres / Polresta/ Tabes/Metro Terjadinya peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik Terbentuknya Forum Komunikasi Perpolisian Masyarakat (FKPM) di daerah perairan/kepulauan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat daerah pesisir
c.
Agenda Prioritas Tahapan prioritas kegiatan dari program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Polair sebagai berikut : 1) Penerapan Standar Pelayanan Publik dengan urutan pencapaian prioritas sebagai berikut: a) prioritas 1 : Patroli di wilayah perairan
standar pelayanan pada layanan publik di bidang Polair; c) prioritas 3 : Menyusun SOP tentang pelayanan
patroli di wilayah perairan dan perbatasan serta Polmas perairan; d) prioritas 4 pelayanan : Menyosialisasikan patroli di wilayah SOP tentang dan
perairan
tentang pelayanan patroli di wilayah perairan dan perbatasan serta Polmas perairan.
2)
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Polres / Polresta dengan urutan pencapaian prioritas sebagai berikut: a) prioritas 1 : Polmas perairan dan Sambang
Nusa ke pulau terluar berpenghuni; b) 3) prioritas 2 : Bantuan SAR Perairan. dalam penyelenggaraan
Partisipasi
masyarakat
pelayanan publik adalah membangun forum komunikasi masyarakat perairan/kepulauan dengan Polair.
e.
Waktu pelaksanaan dan tahapan kerja Tahapan prioritas kegiatan dari program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Polair sebagai berikut : 1) Penerapan Standar pelayanan publik bidang Polair pada Tingkat Polda, antara lain : a) Tahun 2011 (1) Menghimpun/ menginventarisasi standar
pelayanan pada layanan publik di bidang Polair. (2) Menyusun SOP tentang pelayanan patroli di wilayah perairan dan perbatasan serta Polmas perairan. (3) Menyosialisasikan SOP tentang pelayanan patroli di wilayah perairan dan perbatasan serta Polmas perairan. (4) Mengimplementasikan SOP tentang
pelayanan patroli di wilayah perairan dan perbatasan serta Polmas perairan. (5) Menyusun laporan dan evaluasi tahun 2011.
b)
Tahun 2012 (1) Melakukan kajian terhadap SOP pada pelayanan publik dibidang Polair. (2) Melanjutkan penerapan SOP tentang
pelayanan patroli di wilayah perairan dan perbatasan serta Polmas perairan. (3) Menyusun dan merevisi SOP tentang
pelayanan bantuan SAR Perairan dan pengamanan perairan Selat Malaka. (4) Menyosialisasikan SOP tentang pelayanan bantuan SAR Perairan dan pengamanan perairan Selat Malaka. (5) Mengimplementasikan SOP tentang
pelayanan bantuan SAR Perairan dan pengamanan perairan Selat Malaka. (6) Pembuatan laporan dan evaluasi tahun 2012. c) Tahun 2013 (1) Melakukan kajian, menyusun dan merevisi terhadap SOP pada pelayanan publik
pelayanan patroli di wilayah perairan dan perbatasan serta Polmas perairan. (3) Mengimplementasikan SOP tentang
pelayanan bantuan SAR Perairan dan pengamanan perairan Selat Malaka. (4) Menyusun, menyosialisasikan dan mengimplementasikan SOP tentang transparansi penyidikan dibidang penegakan hukum di wilayah perairan.
(5)
d)
pelayanan publik di bidang Polair. (3) Pembuatan laporan dan evaluasi tahun 2014. 2) Standar Pelayanan Minimal (SPM) (SPM) pada
Tingkat Polres / Polresta dari tahun 2011 s/d 2014, antara lain: a) Polmas perairan dan Sambang Nusa ke pulau terluar berpenghuni; b) c) Bantuan SAR Perairan; Pembuatan laporan dan evaluasi tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. 3) Partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas pelayanan publik tahun 2011 s/d bidang Polair Tingkat Polda dari 2014 FKPM adalah perairan membangun pulau dan terluar
memberdayakan berpenghuni.
f.
Penanggungjawab Penanggungjawab program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang Polair sebagai berikut:
1)
serta publik
Penanggungjawab utama Dirpolair Baharkam Polri dan Penanggungjawab lainnya Kadivkum Polri beserta para kasatwil; 2) Mengimplementasikan SOP tentang pelayanan publik di bidang Polair dengan Penanggungjawab utama Dirpolair dan Penanggungjawab lainnya para kasatwil.
7.
Bidang Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) e. Pelaksanaan Kegiatan Program peningkatan kualitas pelayanan publik bidang SPKT pada RBP gelombang II sebagai berikut : 1) Penerapan Standar pelayanan publik pada Bidang SPKT dengan urutan pencapaian prioritas : a) Menghimpun / menginventarisasi SOP pelayanan publik bidang SPKT, tentang : (1) Penerimaan dan penanganan laporan atau pengaduan, pemberian bantuan dan atau
pelayanan
Pelayanan masyarakat antara lain melalui telepon, pesan singkat, faksimili, internet (jejaring sosial), dan surat;
(3)
Penyajian informasi umum yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; dan
(4)
registrasi dan
pelaporan, laporan
penyampaian
b)
Pelayanan masyarakat dalam bentuk penerimaan dan penanganan laporan atau atau pengaduan, /
pemberian
bantuan
pertolongan
c)
Pelayanan masyarakat antara lain melalui telepon, pesan singkat, faksimili, internet (jejaring sosial), dan surat;
d)
Penyajian informasi umum yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e)
f)
g)
h) 2)
Penerapan Standar Pelayanan publik pada SPKT pada Tingkat Polda yaitu sebagai berikut : a) Penerimaan pengaduan, dan penanganan laporan atau atau
pemberian
bantuan
pertolongan/Pengamanan dan pelayanan surat keterangan; b) Pelayanan masyarakat antara lain melalui telepon, pesan singkat, faksimili, internet (jejaring sosial), dan surat; c) Penyajian informasi umum yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan d) Penyiapan registrasi pelaporan, penyusunan, dan penyampaian laporan harian.
3)
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang SPKT pada Tingkat Polres/Polresta yaitu : a) Pelayanan kepolisian secara terpadu kepada masyarakat dalam bentuk penerimaan dan
penanganan laporan atau pengaduan, pemberian bantuan atau pertolongan / Pengamanan dan pelayanan surat keterangan; b) Pelayanan masyarakat antara lain melalui telepon, pesan singkat, faksimili, internet (jejaring sosial), dan surat; c) Penyajian informasi umum yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan d) penyiapan registrasi pelaporan, penyusunan, dan penyampaian laporan harian 4) Quick Wins Quick wins dalam peningkatan kualitas pelayanan publik bidang SPKT, yaitu Pelayanan kepolisian secara terpadu kepada masyarakat dalam bentuk penerimaan dan penanganan laporan atau pengaduan, pemberian
bantuan atau pertolongan / Pengamanan dan pelayanan surat keterangan;Pelayanan masyarakat melalui telepon, pesan singkat, faksimili, internet (jejaring sosial), dan surat; dan Penyiapan registrasi pelaporan, penyusunan, dan penyampaian laporan harian