You are on page 1of 54

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Mansfield (2004), visual basic merupakan bahasa pemrograman yang banyak digunakan terutama dalam pembuatan program berbasis database. Saat ini telah banyak organisasi atau perusahaan yang menggunakan aplikasi berbasis database, misalnya membuat data karyawan, mencatat transaksi, dan lain-lain. Untuk itu visual basic sangat berguna, karena dengan visual basic kita dapat membuat aplikasi-aplikasi database tersebut. Pada kegiatan pembelian, penulis melakukan penelitian di HOTEL PANORAMA REGENCY pada departemen purchasing. Disini penulis mencoba untuk dapat memberikan sebuah konstribusi yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif solusi dalam penyelesaian masalah yang kemungkinan dapat terjadi pada komputerisasi kegiatan pembelian. Pada dasarnya penelitian yang penulis lakukan ini dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang ada dalam ruang lingkup sistem informasi manajemen, hal ini dikarenakan terdapat sistem manusia atau mesin yang terpadu, untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi dimana pada sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, dan database (Kurniawan, 2002). Sebuah sistem informasi manajemen dapat dibuat dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman. Setelah diperkenalkan sebuah konsep pemrograman visual, sebuah sistem informasi manajemen ini dapat dibuat dengan mudah dan pihak

pengguna tidak mengalami kesulitan untuk mengoperasikan (Davis, 1999). Oleh karena itu penyaji mengajukan suatu bentuk sistem aplikasi yang dapat

digunakan dalam komputerisasi untuk kegiatan pembelian dalam bentuk visual basic. Sistem aplikasi ini dirasa lebih memadai dan memiliki nilai tambah dibandingkan dengan program yang saat ini sedang digunakan oleh perusahaan. Menurut Isroi (2004), nilai tambahnya aplikasi pemrogramannya berbasis visual atau grafik sehingga pembuatan program aplikasi menjadi lebih mudah dan nyaman, visual basic juga menyediakan perangkat yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi baik aplikasi kecil dan sederhana hingga aplikasi untuk sistem enterprise yang besar dan rumit, atau bahkan aplikasi yang dijalankan melalui internet. Sistem aplikasi visual basic ini akan dirancang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. Sehingga nantinya tujuan untuk meminimalisasi kesalahan dan kemungkinan terjadinya double input pada saat kegiatan pembelian dapat terealisasi. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Aplikasi Pemesanan Barang dengan Menggunakan Visual Basic di Hotel Panorama Regency.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah yang akan penulis ambil adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana

cara

membuat

aplikasi

pembelian

barang

berbasis

komputerisasi yang terbuat dari aplikasi visual basic.

b. Bagaimana sistem pembelian barang dengan aplikasi pemesanan barang

berbasis visual basic. 1.3 Batasan masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Batasan data Pada kegiatan penelitian ini, data-data yang penulis dapatkan adalah data-data yang terkait pada kegiatan pembelian, yaitu data pembelian barang serta transaksinya lengkap dengan informasi mengenai pembelian pada Hotel Panorama Regency dari Tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Maret 2011, b. Batasan lapangan Batasan lapangan dalam penelitian ini dilakukan di Departemen Puchasing pada Hotel Panorama Regency. c. Batasan Aplikasi Data yang diolah dengan menggunakan program Visual basic. Net. Pada kegiatan pembuatan purchase order (PO) dan melakukan perbandingan harga.

1.4 Tujuan penelitian Sehubungan dengan rumusan masalah yang penulis uraikan, maka tujuan dari penelian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui cara pembuatan aplikasi pembelian barang sacara komputerisasi berbasis visual basic.

b. Untuk mengetahui sistem pembelian barang dengan aplikasi pembelian barang yang berbasis visual basic.

1.5 Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat a. Bagi perusahaan dapat memberikan referensi sistem aplikasi pembelian secara terkomputerisasi yang lebih efektif dari pada pencatatan secara manual. b. Manfaat bagi penulis dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh dalam peroses belajar. c. Bagi pembaca dapat digunakan untuk menambah referensi tentang aplikasi secara terkomputerisasi mengenai pembelian.

1.6 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang melatarbelakangi masalah penulisan dan alasan pemilihan judul, perumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini juga disajikan tentang prosedur-prosedur yang mendukung penyusunan penulisan ini, antara lain prosedur pembelian, fungsi pembelian, dokumen yang digunakan, pengajuan pembelian.

BAB III

Metode Penelitian dan gambaran umum perusahaan Bab ini berisi mengenai pembahasan mengenai metodologi penelitian yang digunakan penulis serta berisi sejarah berdirinya perusahaan. Visi dan misi perusahaan, kegiatan dan jenis usaha serta perkembangan perusahaan sampai dengan saat ini.

BAB IV

Hasil Penelitian Dan Pembahasan Menyajikan proses penganalisaan data, pembahasan masalah yang menjawab masalah-masalah yang telah diidentifikasikan yang berhubungan dengan masalah penelitian.

BAB V

Penutup Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Fungsi Pembelian fungsi pembelian bertanggung jawab untuk

Menurut Mulyadi (2001),

memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih, fungsi dari bagian-bagian yang terkait dalam prosedur pembelian adalah sebagai berikut: 1. Bagian pembelian Bagian pembelian berfungsi untuk melakukan pembelian barang-barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan, untuk dapat melaksanakan fungsi ini bagian pembelian sebelumnya mengeluarkan order pembelian harus melakukan langkah-langkah untuk menjamin bahwa: Pembelian dilakukan dengan harga yang menguntungkan

perusahaan dan kualitas yang sesuai. Barang-barang yang dibeli dapat diterima tepat pada waktu yang

dibutuhkan.

2.2 Fungsi Akuntansi Menurut Mulyadi (2001), fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatan piutang dan fungsi pencatat persediaan. Dalam sistem akuntansi pembelian, berfungsi pencatat utang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian kedalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu utang. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatat persediaan bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli kedalam kartu persediaan. Secara garis besar transaksi pembelian mencakup prosedur berikut ini: a. b. c. Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian. Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok. Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan melakukan pemilihan pemasok. d. e. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih. Fungsi penerima memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok. f. Fungsi penerima menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan. g. Fungsi penerima melaporkan penerimaan barang kepada fungsi akuntan.

h. Fungsi akuntan menerima faktur penagihan dari pemasok dan atas dasar faktur dari pemasok tersebut, fungsi akuntan mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian. 2.3 1. Dokumen Yang Digunakan Surat Permintaan Pembelian Menurut Mulyadi (2001), Dukumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat tersebut. Surat permintaan pembelian barang ini biasanya dibuat 2 lembar untuk setiap permintaan, satu lembar untuk fungsi pembelian, dan satu lembar untuk arsip fungsi yang menerima barang. 2. Surat permintaan penawaran harga Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat berulangkali terjadi (tidak repetitif), yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar. 3. Surat order pembelian Dokumen ini digunakan untuk pemesanan barang kepada pemasok yang telah dipilih dokumen ini terdiri dari berbagai tembusan dengan fungsi sebagai berikut: a. Surat order pembelian Dukomen ini merupakan lembar pertama surat order pembelian yang dikirim kepada pemasok sebagai order resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan. b. Tembusan pengakuan oleh pemasok

Tembusan surat order pembelian ini dikirimkan kepada pemasok, dimintakan tandatangan dari pemasok tersebut dan dikirim kembali ke perusahaan sebagai bukti telah diterima dan disetujuinya order pembelian, serta kesanggupan pemasok memenuhi janji pengiriman barang seperti tersebut dalam dokumen tersebut. c. Tembusan bagi unit peminta barang Tembusan ini dikirim kepada fungsi yang meminta pembelian bahwa barang yang dimintanya telah dipesan. d. Arsip tanggal penerimaan

Tembusan surat order pembelian ini disimpan oleh fungsi pembelian menurut tanggal penerimaan barang yang diharapkan, sebagai dasar untuk mengadakan tindakan penyelidikan jika barang tidak datang pada waktu yang telah ditetapkan. e. Arsip pemasok

Tembusan surat order pembelian ini disimpan oleh fungsi pembelian menurut nama pemasok, sebagai dasar untuk mencari informasi mengenai pemasok. f. Tembusan fungsi penerimaan

Tembusan surat order pembelian ini dikirim kefungsi penerimaan sebagai otorisasi untuk menerima barang. g. Tembusan fungsi akuntansi

Tembusan surat order pembelian ini dikirim kefungsi akuntansi sebagai salah satu dasar untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.

10

2.4

Prosedur Pembelian Menurut Mahmudi (2009), prosedur pembelian yang baik adalah setiap ada

pembelian harus diketahui dan disetujui oleh atasannya dengan cara mengajukan permintaan pesanan pembelian (quote). Setelah disetujui, diproses untuk melakukan pesanan pembelian kepada supplier (order). Tahapan berikutnya adalah penerimaan barang (recieve items), kemudian penerimaan tagihan dan pengakuan utang (bills). Adakalanya perusahaan tidak menerapkan prosedur diatas, tetapi langsung melakukan pemesanan pebelian kepada supplier (order) tanpa membuat quotation terlebih dahulu atau bahkan langsung melakukan pembelian (bill) tanpa membuat quotation maupun order. Menurut Baridwan (1991), prosedur pembelian mengatur cara-cara dalam melakukan semua pembelian baik barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Prosedur ini dimulai dari adanya kebutuhan atas suatu barang atau jasa sampai barang atau jasa yang dibeli diterima.

2.5

Pengajuan Pembelian Menurut Jusup (2002), pada umumnya suatu transaksi pembelian diawali

dengan proses pemberian perserujuan atas transaksi yang akan dilakukan dengan pihak ketiga. Banyak perusahaan menetapkan ketentuan pemberian persetujuan secara berjejjang tergantung pada jumlah rupiah pembelian yang akan dilakukan. Untuk pembelian yang kecil jumlahnya, suatu departemen biasa agak bebas dalam

11

mengajukan permintaan dan melakukan order pembelian. Apabila perusahaan memberi kebebasan yang lebih besar pada suatu departemen, biasanya perusahaan melakukan pengendalian berdasarkan anggaran dan pertanggungjawaban ke atas departemen yang melakukan pengeluaran.

2.6

Visual Basic

2.6.1 Sejarah Singkat Visual Basic Visual Basic 6.0 merupakan suatu pemrograman yang dikeluarkan oleh Microsoft, dimana pada umumnya digunakan untuk membangun program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasis MS Windows dan merupakan salah satu program yang dapat memanfaatkan kemampuan yang dimiliki MS Windows secara optimal. Perkembangan Visual Basic diawali dengan dilirisnya program Visual Basic untuk DOS dan Windows pada tahun 1991. Selanjutnya pada tahun 1993 diliris kembali dengan nama Visual Basic 3.0. Satu tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1994 dirilis kembali visual basic 4.0 dengan tambahan dukungan untuk aplikasi 32 bit. Pengembangan terhadap program ini terus dilakukan dan pada akhir tahun 1998 dirilislah visual basic 6.0. hingga selanjutnya pada taun 2002 lahirlah visual basic.NET yang merupakan versi terakhir dari visual basic.

2.7

Sekilas Mengenai Visual Basic Sebelum mendalami mengenai visual basic 6.0, tentunya kita harus

mengetahui dan mengenal tampilan dari visual basic 6.0. Pada dasarnya visual basic 6.0 memiliki workspace yang terpadu untuk membuat program aplikasi.

12

Worksspace atau ruang kerja yang terpadu ini disebut dengan IDE (Integrated Development Enviroment) dan didalamnya terdapat beberapa jendela yang penting dan sering digunakan pada saat mendesain antarmuka (user interface) program aplikasi.

2.7.1 Cara Membuka Visual Basic Yang harus dilakukan adalah mengaktifkan IDE Visual Basic dengan cara mangklik menu star, pilih menu commond, dan pilih microsoft Visual Basic 6.0

Gambar 2.1 Mengaktifkan IDE Visual Basic 6.0

2.7.2 Memilih Jenis Project Sesaat anda aktif di IDE Visual Basic, maka anda akan dihadapkan kepada suatu pilihan terhapat jenis project yang ingin anda buat seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.2. Sebagai langkah awal dari proses pebukaan aplikasi yang dipilih project standart exe.

13

Gambar 2.2 Dialog box New Project

2.7.3 Jendela IDE IDE Visual Basic 6.0 menggunakan model MDI (multiple Document Interface). Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan bagian-bagian dan namanama jendela yang dapat tampil pada IDE visual basic. Mungkin pada IDE anda hanya ditampilkan sebagian jendela dibandingkan dengan gambar 4.3 anda tidak perlu heran, karena penampilan dari jendela tersebut dapat diatur dengan perintah pada menu view. Sebagai langkah awal dari proses pembuatan aplikasi tidak semua jendela kita gunakan, tapi hanya beberapa yang penting saja, sedangkan yang lainnya bersifat khusus.

14

Gambar 2.3 IDE Visual Basic Dengan Jendela-Jendela Yang Terbuka

Adapun fungsi dari jendela-jendela tersebut adalah :


a. Menu Bar, digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti

menyimpan project, menbuka project, dll.


b. Main Toolbar, digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan

cepat.
c. Jendela Project, jendela ini berisi dari gambar semua modul yang terdapat

dalam aplikasi. Anda dapat menggunakan icon toggle folders untuk menampilkan modul-modul dalam jendela tersebut secara di group atau secara berurut berdasarkan nama. Anda juga bissa mengunakan Ctri+R

15

untuk menampilkan jendela project, ataupun menggunakan icon project exprorer.


d. Jendela Form Designer, jendela ini digunakan untuk anda merancang user

iterface dari aplikasi anda.jadi jendela ini merupakan kanvas bagi user.
e. Jendela ToolBox, jendala ini berisi komponen-komponen yang dapat anda

gunakan untuk mengembangkan user interface.


f. Jendela Code, merupakan tempat bagi anda untuk menulis koding. Anda

dapat menampilkan dengan kombinasi Shift-F7.


g. Jendela Properties, merupakan gambar properti-properti objek yang

sedang terpilih. Sebagai contah anda dapat merubah warna tulisan (foreground) dan warna latarbelakang (background). Anda dapat menggunakan F4 untuk menampilkan properti.
h. Jendela Colour Palette, adalah fasilitas cepat untuk merubah warna suatu

object.
i.

Jendela Form Layout, akan menunjukkan bagaimana form bersangkutan ditampilkan ketika runtime.

Jika jendela-jendela tersebut tidak ada, anda dapat memunculkannya dengan menu view dan pilih: 1) Project Exprorer (Ctrl+R) 2) Properties Windows (F4) 3) Form Layout Windows 4) Properti Pages (Shift+F4) 5) Toolbox 6) Colour Pallete

16

7) Toolbars

Gambar 2.4 Tool Box Visual Basic 6.0 dengan semua control intrinsic.

Adapun secara garis besar fungsi dari masing-masing intirsic kontrol tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pointer, bukan merupakan suatu kontrol, gunakan icon ini ketika anda

ingin memilih kontrol yang berada pada form.


b.

PictureBox, adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan image dengan format: BMP, DIB (bitmap), ICO (icon), CUR (cursor), WMF (metafile), EMF (enhanced metafile), GIF, dan JPEG.

17

c. Label, adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan texs yang tidak

dapat diperbaiki oleh pemakai.


d. TextBox, adalah kontrol yang mengandung string yang dapat diperbaiki

oleh pemakai, dapat merupakan satu baris tunggal atau banyak baris.
e. Frame, adalah kontrol yang digunakan sebagai kontainer bagi kontrol

lainnya.
f. Commondbutton,merupakan kontrol yang hampir ditemukan pada setiap

form, dan digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu ketika user melakukan klik padanya.
g. Checkbox, digunakan untuk melakukan pilihan yes/no, true/false. h. Optionbutton, sering digunakan lebih dari satu sebagai pilihan terhadap

beberapa option yang hanya dapat dipilh satu.


i.

Listbox, mengandung sejumlah item, dan user dapat memilih lebih dari satu (tergantung pada properti multiselect).

j.

Combobox, merupakan konbinasi dari textbox dan suatu listbox dimana pemasukkan data dapat dilakukan dengan mengetik maupun pemilihan.

k. Timer,

digunakan untuk proses beground yang diaktifkan yang

berdasarkan interval waktu tertentu. Merupakan kontrol nonvisual.


l.

DrivelistBox, DirlistBox, dan FilelistBox, sering digunakan untuk membentuk dialog box yang berkaitan dengan file.

m. Shape dan Line, digunakan untuk menampilkan bentuk seperti garis,

persegi, bulatan, oval.


n. Image berfungsi menyerupai image box, tetapi tidak dapat digunakan

sebagai kontainer bagi kontrol lainnya. Sesuatu yang perlu diketahui

18

bahwa

kontrol

image

menggunakan

resource

yang

lebih

kecil

dibandingkan dengan picturebox.


o. OLE dapat digunakan sebagai tempat bagi program ekternal seperti

microsoft Excel, word, dll.

19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1

Metodologi Penelitian

3.1.1 Objek Penelitian Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah pembelian pada Hotel Panorama Regency. 3.1.2 Teknik Pengumpulan Data a. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data-data adalah sebagai berikut: 1. Observasi Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), observasi adalah suatu pengamatan langsung suatu objek yang akan diteliti dalam waktu singkat dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai objek penelitian. Dalam hal ini, penulis melakukan pengamatan langsung di departemen purchasing pada Hotel Panorama Regency. 2. Metode Dokumentasi Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dari penelitian yang telah ada, metode ini digunakan untuk mencari data mengenai profil perusahaan

20

3.1.3 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari gejala tertentu. Dalam penelitian ini menceritakan mengenai pembuatan aplikasai pemesanan barang pada Hotel Panorama Regency mengunakan aplikasi visual basic.

3.2 Gambaran Umum Perusahaan


3.2.1 Latar Belakang Berdirinya Hotel Panorama Regency

Hotel panorama regency berdiri pada tahun 1993. Hotel panorama regency merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang perhotelan. Pendirian hotel ini merupakan ide dari Pak Ilham Habibie. Adapun alasan dari pendirian Hotel Panorama Regency di Batam ini adalah sebagai berikut:
a.

Ingin membuka usaha dibidang perhotelan di Batam. Untuk pengembangan bisnis dibidang jasa, khususnya perhotelan. Mempermudah masyarakat menentukan pilihan sebagai tempat peristirahatan. Ikut mengurangi tinggkat pengangguran di Indonesia secara umum dan Batam secara khusus.

b. c. d.

e.

Memperoleh laba (profit). Hotel Panorama Regency berlokasi di Jodoh Jalan Tanjung Pantun. Dulunya Tanggal 12 Juli 1993 31 Desember 2004 hotel ini bernama Melia Panorama

21

Batam kemudian berganti nama pada tanggal 1 Januari 2005 menjadi Panorama Regency. Sedangkan logonya berbentuk ellips berwarna biru tua, putih dan biru muda.

3.2.2 Visi dan Misi Hotel Panorama Regency Adapun visi dan misi Hotel panorama Regency adalah sebagai berikut: Misi

Membentuk sebuah tim pemenang berdasarkan professionalisme yang benar dan siap untuk masa depan yang lebih baik Visi

Membangun usaha yang menguntungkan dan memaksimumkan seluruh kesempatan yang potensial.

3.2.3 Produk Usaha Hotel Panorama Regency a. Produk atau jasa yang disediakan oleh Hotel Panorama Regency

Hotel Panorama Regency merupakan perusahaan jasa yang menjual jasa dan pelayanan. Hal yang ditawarkan Hotel Panorama Regency kepada para tamu hotel merupakan penawaran jasa yang dapat membuat tamu hotel merasa puas dan nyaman, yaitu berupa penawaran jasa fasilitas yang dimiliki oleh Hotel Panorama Regency serta jasa pelayanan.

22

Hotel Panorama Regency memberikan pelayanan dalam mempermudah masyarakat dalam memilih tempat tinggal untuk jangka waktu tertentu, karena urusan pekerjaan ataupun menghabiskan waktu istirahat atau liburan, baik orang-orang yang berasal dari luar kota ataupun dari mancanegara. Adapun produk dan pelayanan yang diberikan yaitu:

Kamar yang merupakan tempat para tamu beristrahat Kamar merupakan produk utama yang ditawarkan Hotel Panorama Regency yang terdiri dari tipe Superior Room, Superior UIT View, Deluxe, Junior Suite, President Siute, dan Family Suite. Di dalam kamar diberi perlengkapan berupa satellite TV, coffee tea making, bath, safe deposit box, controller AC system dan fasilitas lainnya yang dapat memberikan kenyamanan dalam menikmat liburan dan istirahat para tamu. Aparteman Hotel Panorama Regency tidak hanya mendirikan hotel saja, tetapi juga terdapat apatemen. Hotel Panorama Regency memiliki beberapa tipe diantaranya adalah, Type E terdiri dari Single Bedroom, Type F terdiri dari Two Bedroom, Type D terdiri dari Three Bedroom.
Fasilitas-fasilitas

lainnya yang ,memberi kontribusi pendapatan

terhadap Hotel Panorama Regency, yaitu Business Centre, Internet Access and Email Service, sauna, Steam & Whirlpool, Beauty & Spa, Reflexology & Massage, Laundry & Dry Cleaning, Ample Car Park

23

Space, Swimming Pool & Fitness Centre, Limousine Service, dan The Peak Pub.

3.2.4 Struktur Organisasi Hotel Panorama Regency Adapun struktur organisasi hotel Panorama Regency sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Hotel Panorama Regency Berdasarkan struktur organisasi di atas, Hotel Panorama Regency dipimpin oleh seorng General Manager yang bertanggung jawab dalam melaksanakan setiaptindakan kepada dewan komisi. Di bawah ini adalah tugas dan wewenang menurut organisasi di atas:

24

a. General Manager Mempunyai tugas dan tanggung jawab mengawasi secara keseluruhan aktivitas perusahaan dan mengadakan pengawasan terhadap seluruh manager masingmasing departemen.

b. F & B Manager

Memberikan, menyediakan, dan menyajikan produk yang dimiliki Hotel Panorama Regency kepada para tamu serta mengetahui selera dari para tamu sehingga dapat menjalin hubungan serta image yang baik antara pihak hotel dan tamunya. c. Front Office Manager Bertanggung jawab menjalin hubungan baik dengan konsumen dan selalu siap menyediakan pelayanan yang baik dari mulai tamu tersebut datang, menginap dan sampai akhirnya tamu meninggalkan hotel serta dapat meningkatkan penjualan kamar dihotel. Memimpin karyawan yang terdapat pada front office departement, karena front office merupakan bagian yang langsung

berhubungan dengan tamu. d. Exc. Kitchen Adapun tugas dan tanggung jawab dari Exc. Kitchen, yaitu:

25

Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol seluruh kegiatan koki. Merencanakan dan menyetujui akan berbagai macam menu, memeriksa, dan menyetujui daftar permintaan bahan-bahan yang ingin dibuat. Mengontrol seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan atas bahan-bahan makanan yang diperlukan. e. Marketing Bertanggung jawab membantu manager dalam menyusun rencana penjualan untuk memasarkan produk dan jasa yang terdapat pada lingkungan perusahaan, dalam membina hubungan baik dengan konsumen serta menyusun dan melaksanakan sistem monitoring terhadap harga sehingga perusahaan selalu mendapat informasi harga yang pasti dan benar. f. Housekeeping Departemen housekeeping ini memiliki 3 (tiga) bagian, yaitu Room Boy, Houseman, dan Linen. Housekeeping bertanggung jawab memberikan pengarahan kepada masing-masing bagian terhadap tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Housekeeping mengawasi seluruh pekerja di departemen Housekeeping untuk membersihkan seluruh gedung hotel dan pakaian-pakaian yang dibawa ke Laundry. g. Accounting

26

Bertanggung jawab atas pengeluaran yang dilakukan serta mengecek saldo rekening bank dan membuat laporan pengeluarannya secara periodik. Tugas dari accounting secara garis besar adalah sebagai berikut: Mengerjakan buku harian pembelian
Membuat laporan (summary) bulanan pembelian

Memproses pengeluaran uang hotel


Bertanggung jawab langsung pada pembelian/purchasing.

h. Purchasing Bertugas untuk memesan barang-barang yang diperlukan oleh bagian fungsional seerta membuat Purchase Order dan laporan pembelian secara periodik. Tugas-tugas dari purchasing secara garis besar adalah sebagai berikut:
Memeriksa Payment Request yang telah disetujui oleh General Manager

untuk dicarikan barang tersebut ke Supplier.


Mengetahui semua harga barang keperluan hotel di pasar untuk membuat

Purchasing Order.
Membuat

laporan pembelian (summary purchase) bulanan untuk

dilaporkan kepada Finance Manager.

27

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Sistem Pembelian Pada Hotel Panorama Regency Pada kegiatan pembelian yang dilakukan tidak terdapat pada 1 (satu) sistem yang berkolerasi, melaikan disimpan pada beberapa Folder dan File yang berbeda. Sedangkan pada aplikasi yang akan penulis rancang terdapat database sebagai wadah penampung semua data-data yang dimasukkan dalam aplikasi.

28

Adapun gambaran dari kegiatan komputerisasi yang digunakan pada kegiatan pembelian yang dilaksanakan oleh departemen purchasing pada Hotel Panorama Regency adalah sebagai berikut.
1. Data Vendor

Pada kegiatan peng-input-an data vendor, adapun kegiatan yang dilakukan adalah menggunakan microsoft exel. Dimana dalam hal ini, user harus melakukan penginputan data pada file yang telah disediakan.
2. Data Purchase Indent

Untuk kegiatan pengolahan data purchase indent, user akan melakukan kegiatan penginputan data apabila nominal realisasi Purchase Indent dibawah Rp.1.000.000. pada kegitan pengolahan data purchase indent tersebut, dapat dilihat bahwa data akan di klasifikasi sesuia dengan bulan dan tahun terbit serta kemudian akan dimasukkan sesuai dengan departemen yang melakukan permintaan pembelian barang. 3. Data Perbandingan Harga

Perbandingan harga adalah salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam kegiatan pembelian oleh departemen purchasins, dalam hal ini kegiatan perbandingan harga dilakukan sesuai dengan karakteristik barang yang akan dibeli. Dalam kegiatan perbandinga harga dilakukan dengan memasukkan 2 (dua) atau lebih penawaran kedalam kolom yang yang telah ditentukan. Setelah semua data yang dibutuhkan telah dimasukkan maka akan dapat dilihat penawaran yang termurah dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan perusahaan. Setelah itu proses selanjutnya adalah membuat

29

Purchase order dimana pembuatan purchase order akan dilakukan sesuai dengan nama vendor yang sesuai dengan hasil perbandingan harga yang dilakukan sebelumnya. 4.2 Perancangan Aplikasi Pada dasarnya penelitian yang penulis lakukan dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang ada dalam ruang lingkup sistem informasi manajemen, hal ini dikarenakan terdapat sistem manusia atau mesin yang terpadu, untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi dimana pada sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman dan database. Pada saat pembuatan sistem aplikasi juga diperlukan sebuah Sistem Development Life Cycle yang menjadi siklus dari suatu sistem informasi yang dibuat. Dalam hal ini terdapat 7 (Tujuh) langkah utama, yaitu:

a. DFD (Data Flow Diagram)

1. DFD Level 0 Pola DFD Level 0 dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini.

30

N_PI +nama +barang +curency +harga +No_PO +tanggal +No_PI+Barang 1+jumlah 1+satuan 1+Barang 2+jumlah 2+satua n2+Barang 3+jumlah 3+satuan 3+Barang 4+jumlah 4+satuan 4+tanggal +departemen +seksi +pesanan +jumlah +keteranga n+no_id+nama +alamat +no_tlp+no_fax +e-mail +kontak +keterangan

User

Aplikasi pembelian

No_PO +tanggal +no_pi+Barang 1+jumlah 1+satuan 1+Barang 2+jumlah 2+satuan 2+Barang 3+jumlah 3+satuan 3+ Barang 4+jumlah 4+satuan 4+total +tanggal +departemen +seksi +pesanan +jumlah +keterangan +kategori +no_id +n ama +alamat +no_tlp+no_fax+e-mail +kontak +barang +harga +curency

Gambar 4.1 DFD Level 0 DFD level 0 ini mengambarkan bagaimana proses awal menggunakan aplikasi visual basic 6.0, ketika user pertama kali memasukkan data-data yang perlu dimasukkan keaplikasi pembelian tersebut.

2. DFD Level 1 Pola DFD Level 1 Dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.

31

Id_Vendor+kategori+nama+alamat+no_tlp+No_Fax+ EMail+kontak+keterangan+barang+harga+curency

Id_Vendor+kategori+nama+alamat+no_tlp+No_Fax+ EMail+kontak+keterangan+barang+harga+curency

1 Vendor
Informasi

T-Vendor

Id_Vendor+kategori+nama +alamat+no_tlp+ No_Fax+ E- Mail+kontak+keterangan+barang+harga+curency

Informas

User

No_PI+ tanggal+ departe ment+ seksi+ pesanan+ ju mlah+ keterangan

2 Purchase Indent

No_PI+ tanggal+ departe ment+ seksi+ pesanan+ ju mlah+ keterangan

T-PI

Informasi

No_po+tgl+no_PI+barang1+jumlah1+sat uan1+barang2+jumlah2+satuan2+barang 3+jumlah3+satuan3+barang4+jumlah4+s atuan4+total No_po+tgl+no_PI+barang1+jumlah1+sat uan1+barang2+jumlah2+satuan2+barang 3+jumlah3+satuan3+barang4+jumlah4+s atuan4+total

3 Purchase order

No_po+nama+barang+currency+harga+tgl+no_PI+ba rang1+jumlah1+satuan2+barang2+jumlah2+satuan3+ barang3+jumlah3+satuan4+barang1+jumlah4+satuan 4

T-PO No_po+nama+barang+currency+harga +tgl+no_PI+barang1+jumlah1+satuan2 +barang2+jumlah2+satuan3+barang3+j umlah3+satuan4+barang1+jumlah4+sat uan4

Gambar 4.2 DFD Level 1 Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa proses untuk membuat PO dimulai dari user memasukkan data vendor ke form vendor, vendor yang dipilih lebih dari 1 (satu) hal ini berguna untuk mengetahui vendor mana yang bisa dipilih saat pembelian barang. Selanjutnya setelah vendor terpilih, user mengisi form PI untuk mengetahui jenis, jumlah, harga barang yang diinginkan oleh

32

bagian/ departemen yang memesan. Setelah PI terisi selanjutnya user membuat PO sesuai PI untuk dikirim ke vendor.

3. DFD Level 2 Data Vendor Pola DFD Level 2 dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini.
Id_Vendor+kategori+nama+alamat+tlp+Fax+Email+kontak+keterangan+barang+harga+currency Id_Vendor+kategori+nama+alamat+tlp+Fax+Email+kontak+keterangan+barang+harga+currency

Id_vendor+kategori+nam a+barang

Cari

Id_vendor+kategori+nam a+barang

Id_Vendor

Hapus

User

Id_Vendor Id_Vendor+informasi

T_Vendor

Id_Vendor+kategori+nama+alamat+tlp+Fax+Email+kontak+keterangan+barang+harga+currenc y

Lapor

Id_Vendor

Id_Vendor+kategori+nama+alamat+tlp+Fax+Email+kontak+keterangan+barang+harga+currenc y

Informasi

Ubah

Id_Vendor+kategori+nama+alamat+tlp+Fax+Email+kontak+keterangan+barang+harga+currenc y

Id_Vendor+kategori+nama+alamat+tlp+Fax+Email+kontak+keterangan+barang+harga+currency

Gambar 4.3 DFD Level 2 Data Vendor Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa fungsi dari DFD level 2 ini adalah untuk mengubah data vendor apabila terdapat ketidaksesuaian data vendor yang diperoleh dengan data sebenarnya, contoh alamat vendor salah, dll.

33

Pada DFD level 2 ini terdapat beberapa proses yaitu: a. proses cari fungsinya untuk mencari data vendor berdasarkan id vendor, nama barang, dan kategori. b. Proses hapus Fungsinya untuk menghapus data vendor berdasarkan id vendor dan informasi. c. Proses lapor Fungsinya untuk mengetahui Id_Vendor, kategori, nama, alamat, tlp, Fax, Email, kontak, keterangan, barang, harga, dan currency. d. Proses ubah Berfungsi untuk mengubah data vendor yang salah maupun vendor yang pindah alamat.

4. DFD Level 2 Data PI Pola DFD Level 1 dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini.

34

Informasi No_PI+departement+seksi +p esanan+jumlah+keterangan No_PI+departement+seksi +p esanan+jumlah+keterangan

No_PI+departement+ seksi+p esanan+jumlah+keterangan

Cari

No_PI+departement+seksi+p esanan+jumlah+keterangan

Ubah

User Informasi No_PI+departement+seksi+p esanan+jumlah+keterangan Informasi

No_PI+departement+seksi+p esanan+jumlah+keterangan

T_PI

Hapus

No_PI+departement+seksi +p esanan+jumlah+keterangan

No_PI+departement+seksi +p esanan+jumlah+keterangan

Report

No_PI+departement+seksi +p esanan+jumlah+keterangan No_PI+departement+seksi+p esanan+jumlah+keterangan

Informasi

Gambar 4.4 DFD Level 2 data PI Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa fungsi dari DFD level 2 ini adalah untuk mengubah data PI apabila terdapat ketidaksesuaian yang diperoleh dengan data sebenarnya, contoh nama barang, harga, dll. Pada DFD level 2 ini terdapat beberapa proses yaitu: a. proses cari fungsinya untuk mencari data PI berdasarkan id PI, departemen, pesanan, jumlah dan keterangan.

35

b. Proses hapus Fungsinya untuk menghapus data PI yang terdapat kesalahan. c. Proses lapor Fungsinya untuk mengetahui Id PI berdasarkan tabel PI yang ada. d. Proses ubah Berfungsi untuk mengubah data PI yang salah ataupun ada perubahan pembelian barang.

5. DFD Level 2 Data Perbandingan Harga Pola DFD Level 2 dapat dilihat pada gambar 4.5 dibawah ini.

36

Nama+Barang+Currency+Harga

T_Vendor

Nama+Barang+Currency+Harga No_PI+nama+barang1+jumlah1 +satuan1++barang2+jumlah2+s atuan2++barang3+jumlah3+satu an3++barang4+jumlah4+satuan 4

Cari

T_PI

User

No_PO+tgl+No_PI+barang1+jumlah 1+satuan1+barang2+jumlah2+satua n2+barang3+jumlah3+satuan3+bara ng4+jumlah4+satuan4+total No_PO

Simpan

No_PO+tgl+No_PI+barang1+ju mlah1+satuan1+barang2+jumla h2+satuan2+barang3+jumlah3+ satuan3+barang4+jumlah4+satu an4+total T_PO

No_PO+tgl+No_PI+barang1+jumlah 1+satuan1+barang2+jumlah2+satua n2+barang3+jumlah3+satuan3+bara ng4+jumlah4+satuan4+total No_PO+tgl+No_PI+barang1+jumlah 1+satuan1+barang2+jumlah2+satua Cetak PO n2+barang3+jumlah3+satuan3+bara ng4+jumlah4+satuan4+total No_PO

Gambar 4.5 DFD Level 2 Data Perbandingan Harga Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa fungsi dari DFD level 2 ini adalah untuk mencari perbandingan harga barang yang akan diorder, setelah mendapatkan harga yang sesuai dengan keinginan maka user melakukan pemnyimpanan, setelah disimpan user dapat mencetak PO untuk di kirim ke Vendor yang dipilih.

b. ERD (Entry Relationship Diagram)

37

departeme n

barang1 jumlah1 satuan1 barang2 jumlah2 satuan2 barang3 T_PI

bagian tanggal No_PI

satuan1 barang2 total No_PO

jumlah1

barang1
departemen

nama
kategori

alamat

telepon fax email

bagian
Id_vendor

tanggal T_PO T_vendor satuan4


keterangan

No_PI satuan4 jumlah 2 satuan2

kotak

barang4 jumlah4 curency harga barang

barang4 jumlah3 satuan3 jumlah4

barang3

jumlah3

satuan3

Gambar 4.6 ERD Aplikasi Pembelian

4.2 Mengatur Lingkungan Kerja Visual Basic Pengaturan IDE Visual Basic dapat dilakukan dengan menu tool, option, pengaturan dapat diatur sesuai dengan selera dan kebiasaan programmer sehingga dapat bekerja dengan baik dan efektif. Beberapa hal dapat diatur dengan menggunakan menu tool option adalah sebagai berikut: 1) Mengatur Editor

Auto Syintax Check, secara otomatis memeriksa kebenaran pengetikan program.

38

Require Variable Declaration, secara otomatis menambahkan perintahoption Explicit pada form dan module.

Auto List Member, secara otomatis menampilkan syntax penulisan perintah dan fungsi.

2) Mengatur Format Editor

3) Mengatur Hal-hal yang General

4) Mengatur Docking Jendela

39

5) Mengatur Enveronment

6) Mengatur SDI Envelopmant atau MDI

40

4.2.1 Perancangan Sistem Pada aplikasi ini, terdapat beberapa form yang telah tersusun secara terstruktur sehingga users dapat dengan mudah menggunakan aplikasi pembelian ini. Adapun form-form yang penulis masukkan, yaitu sebagai berikut: a. Form Opening Form Opening dapat dilihat pada gambar 4.7 dibawah ini.

Gambar 4.7 Form Opening

b. Form Menu Utama

41

Form Menu utama dapat dilihat pada gambar 4.8 dibawah ini.

Gambar 4.8 Form Menu Utama c. Form Menu Vendor Form Menu Vendor dapat dilihat pada gambar 4.9 dibawah ini.

Gambar 4.9 Form Menu Fendor

42

d. Form Vendor-masukkan Form Vendor-Masukkan dapat dilihat pada gambar 4.10 dibawah ini.

Gambar 4.10 Form Vendor masukkan

Gambar 4.11 Form Vendor masukkan

43

e. Form Vendor Cari

Form Vendor Cari dapat dilihat pada gambar 4.11 dibawah ini.

Gambar 4.12 Form Vendor Cari

Gambar 4.13 Form Vendor Cari

f. Form Vendor Ubah

Form Vendor Ubah dapat dilihat pada gambar 4.12 dibawah ini.

44

Gambar 4.14 Form Vendor Ubah

Data Vendor Sebelum diubah

Gambar 4.15 Data Vendor Sebelum diubah

Data Vendor Setelah diubah

Gambar 4.16 Data Vendor Setelah diubah

a.

Data Vendor

45

Pada kegiatan pengolahan data Vendor dibagi menjadi 3(tiga) kegiatan utama yang dapat dilihat pada gambar 4.10, 4.11, 4.12, yaitu masukkan, cari, dan ubah Vendor. Disini semua data yang dimasukkan, cari dan pengubahan akan disambungkan langsung dengan database. Sehingga setiap perubahan yang dilakukan oleh User akan langsung otomatis merubah data-data yang terkait.

g. Form Menu PI Form Menu PI dapat dilihat pada gambar 4.13 dibawah ini.

46

Gambar 4.17 Form Menu PI


h. Form PI Masuk

Form PI Masuk dapat dilihat pada gambar 4.14 dibawah ini.

Gambar 4.18 Form PI Masuk

i.

Form PI Cari Form PI Cari dapat dilihat pada gambar 4.15 dibawah ini.

47

Gambar 4.19 Form PI Cari

j.

Form Ubah PI Form Ubah PI dapat dilahat pada gambar 4.16 dibawah ini.

Gambar 4.20 Form Ubah PI

48

b. Data Purchase Indent

Pada kegiatan pengolahan data Purchase Indent dibagi menjadi 3 (tiga) kegiatan utama, yaitu Masukkan, cari, ubah PI dimana dapat dilihat pada gambar 4.14, 4.15, 4.16. setiap perubahan yang dilakukan oleh user akan langsung otomatis merubah data-data yang terkait, hal ini dikarenakan pada sistem aplikasiini terdapat database yang digunakan sebagai wadah penampung untuk semua kegiatan yang dilakukan oleh user.

k. Form Perbandingan Harga Form Perbandingan harga dapat dilihat pada gambar 4.17.

Gambar 4.21 Form Perubahan Harga

49

c.

Data Perbandingan Harga Pada aplikasi pembelian ini, perbandingan harga dilakukan pada form perbandingan harga sesuai pada gambar 4.17, disini setiap data perbandingan harga yang dibuat secara otomatis akan menjadi 1 (satu) purchase order. Sistem aplikasi ini telah mampu melakukan antisipasi sehingga tidak akan terjadi kesalahan atau double input pada saat penerbitan PO dan penomoran pada PO karena menggunakan autonumber sehingga tidak akan terdapat 2 (dua) nomor PO yang sama untuk transaksi yang berbeda.

50

BAB V PENUTUP

5.1

Kesimpulan

5.1.1 Kelebihan Aplikasi Pembelian Menggunakan Visual Basic 6.0 Aplikasi pembelian dalam bentuk visual basic 6.0 ini memiliki beberapa kelebihan selain bentuk layout yang lebih fleksibel, yaitu sebagai berikut: 1. Saling Berkolerasi Hal ini dikarenakan semua kegiatan pembelian tergabung dalam 1 (satu) wadah, yaitu aplikasi pembelian. Hal ini menjadi salah satu kelebihan karena saat melakukan perubahan atau penambahan data pada salah satu form secara otomatis memperbaharui semua atribut yang memiliki relationship. 2. Lebih efesien dan efektif dibanding sistem terdahulu Aplikasi pembelian menggunakan visual basic 6.0 dinilai lebih efektif dan efesien dibandingkan dengan sistem yang dimiliki oleh perusahaan saat ini. Penggunaan aplikasi dapat membantu user untuk dapat melakukan kegiatan secara maksimal, baik dalam hal memasukkan data, memperbaharui data bahkan menghapus data. Lebih efektif karena user lebih akurat dalam

51

melakukan kegiatan komputerisasi pembelian karena setiap atribut memiliki relationship dan untuk beberapa kegiatan dilakukan secara otomatis. Efisiensi juga dapat diraih karena seperti yang telah disebutkan diatas bahwa aplikasi ini berkorelasi dan memiliki database sebagai sumber yang menampung semua kegiatan yang dilakukan. Sehinggga tidak dapat dipungkiri keefisienan waktu juga dapat diraih. Semua kegiatan terintegrasi dalam 1(satu) project, inilah alasan terbesar bagi penulis sehingga menilai aplikasi ini lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem yang terdahulu yang terpecah-pecah kedalam beberapa sub bagian yang berbeda. Adapun garis besar bentuk aplikasi pembelian dengan Visual Basic 6.0 adalah sebagai berikut: a. Vendor Pada menu vendor, user dapat melakukan 3 (tiga) kegiatan utama, yaitu memasukkan nama vendor, mencari dan melakukan perubahan terhadap data vendor. Ilustrasi form dapat dilihat pada gambar 4.9 sampai dengan 4.12. b. Purchase Indent Pada menu Purchase Indent kegiatan yang dapat dilakukan sama dengan kegiatan yang terdapat pada menu vendor yaitu, kegiatan memasukkan data purchase indent (PI), mencari dan melakukan perbaikan terhadap data PI yang diinput. Ilustrasi form aplikasi dapat dilihat pada gambar 4.13 sampai 4.16.
c.

Perbandingan harga menu perbandingan harga digunakan oleh user untuk melakukan perbandingan harga dari beberapa suppliers dan selanjutnya akan menghasilkan sebuah Purchase Order (PO) sebagai suatu output.

52

d.

Perbandingan Harga menu perbandingan harga digunakan oleh user untuk melakukan perbandingan harga dari beberapa suppliers dan selanjutnya akan

menghasilkan sebuah purchase order (PO) sebagai suatu output.

5.2

Saran

5.2.1 Saran Bagi Penulis Aplikasi pembelian dengan menggunakan visual basic yang penulis rancang ini disadari memiliki beberapa keterbatasan yang tentunya dikemudian hari dapat diperbaiki dan diperbaharui. Dalam hal ini adapun yang menjadi saran atas kelemahan pada aplikasi pembelian yang penulis rancang adalah sebagai berikut:
1.

Kegiatan memasukkan data Purchase Indent terbatas hanya 4

(empat) barang. Pada kegiatan pengembangan program selanjutnya diharapkan dapat mengantisipasi hal tersebut sehingga aplikasi dapat melakukan operasi kegiatan memasukkan data PI lebih dari 4 (empat) barang bahkan tidak terbatas. 2. Pada kegiatan pengembangan program selanjutnya diharapkan

dapat mengatisipasi proses perbandingan harga, sehingga dapat melakukan perbandingan harga lebih dari 4 (empat) barang. Penulis mengakui bahwa penulis melakukan waktu yang lebih lagi untuk dapat memperbaiki keterbatasan yang dimiliki oleh rancangan aplikasi pembelian ini.

53

3.

Hasil perbandingan harga berupa form purchase order yang

dirancang oleh penulis di desing sederhana, diharapkan dapat diperbaharui sehingga form Purchase order dapat lebih informatif.

5.2.2 Saran Bagi Perusahaan Adapun saran yang dapat penulis sisipkan untuk perusahaan dan diharapkan dapat diterima adalah berupa pertimbangan bagi manajemen untuk dapat menggunakan sistem aplikasi yang lebih memadai dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini khususnya pada departemen purchasing yang merupakan objek penelitian penulis selama 3 (tiga) bulan. Dalam hal ini, tentunya perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Oleh karena ini diperlukan suatu sistem aplikasi yang saling terhubung dan dapat mewadahi semua kegiatan yang dimiliki oleh departemen purchasing.

54

Dafrtar Pustaka
Ashari. (2006). Desain Aplikasi Pengggajian dan PPh Pasal 21 Menggunakan Microsoft Access. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Baridwan, Zaki. (1991). Sistem Akuntansi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Davis, B. Gordon (1999). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. Indriantoro, Nur; Supomo, Bambang. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen: BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Isroi ; Ramadhan Arief. (2004). Seri Pembelajaran Komputer Microsoft Visual basic 6.0. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Jusup, Al Haryono. (2002). Auditing Pengauditan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Mahmudi, Ali. (2009). MYOB Accounting & Primier 1 Edisi Kedua. Jakarta:PT Grasindo. Mansfield, Richard. (2004). Visual Basic.NET Weekend Crash Course. Jakarta: PT Elex Media Koputindo. Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

You might also like