You are on page 1of 11

BALANCE SCORE CARD

Nama Kelompok : 1. I Dewa PutuY.A. 2. Karina P. Putri 3. Reza Ananto

C2A607080 C2A607088 C2A607130

KONSEP BALANCE SCORE CARD


Balanced Scorecard merupakan konsep yang digunakan untuk mengukur suatu kinerja yang ada dalam suatu perusahaan baik itu jasa maupun produksi atau manufaktur dengan melihat empat perspektif dari kinerja yang ditunjukan oleh perusahaan tersebut. Balance Score Card atau disingkat BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal tahun 1990. BSC berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor).

SEJARAH BALANCED SCORECARD


Penggagas BSC adalah Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang dituangkan dalam artikel Balanced Scorecard-Measures that Drive Performance dalam Harvard Business Review tahun 1992. Pemunculan konsep tersebut berbasis penelitian atas 12 (dua belas) perusahaan besar di USA dan Kanada dilanjutkan dengan diskusi-diskusi rutin sepanjang tahun. Kajian intensif tersebut membuahkan konsep BSC sebagai sistem pengukuran kinerja yang bersifat komprehensif dan integral. Perkembangan BSC selanjutnya adalah sebagai sebuah sistem manajemen strategi. Keberhasilan BSC sebagai sistem manajemen strategi dituangkan dalam tulisannya Balanced Scorecard as a Strategic Management System dalam Harvard Business review tahun 1996.

SISTEM MANAJEMEN STRATEGI BERBASIS BALANCE SCORE CARD


Para manajer menjalankan manajemen strategi sebagai proses merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam upaya menyediakan nilai bagi konsumen untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. Pendekatan manajemen strategis berbasis balanced scorecard menjadikan sistem manajemen strategi bersifat komprehensif, terpadu, seimbang dan terukur. Bersifat komprehensif dapat dianalogikan sebagai "dashboard" yang memberikan informasi komprehensif, akurat, relevan dengan tujuan dan "real time".

KEUNGGULAN BALANCE SCORECARD


Dalam perkembangannya BSC telah banyak membantu perusahaan untuk sukses mencapai tujuannya. Keunggulan pendekatan BSC dalam sistem perencanaan strategis adalah mampu menghasilkan rencana strategis, yang memiliki karakteristik sebagai berikut : (1) komprehensif, (2) koheren, (3) seimbang, dan (4) terukur

PERSPEKTIF DALAM BLANCED SCORECARD


Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut: 1. Perspektif Keuangan Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial mempunyai dua peranan penting, di mana yaitu : a. semua perspektif tergantung pada pengukuran finansial yang menunjukkan implementasi dari strategi yang sudah direncanakan b. akan memberi dorongan kepada 3 perspektif yang lainnya tentang target yang harus dicapai dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Perspektif Pelanggan Ada 2 kelompok pengukuran dalam perspektif pelanggan, yaitu: a. kelompok pengukuran inti (icore measurement group) b. Kelompok pengukuran nilai pelanggan {customer value proposition)

PERSPEKTIF DALAM BLANCED SCORECARD


3. Perspektif Proses Bisnis Internal Kaplan dan Norton (1996) membagi perspektif ini dalam 3 prinsip dasar, yaitu: a. Proses inovasi b. Proses operasi c. Pelayanan purnajual 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga perspektif sebelumnya, dan untuk menghasilkan pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang.

FAKTOR YANG MEMACU PERUSAHAAN MENGIMPLEMENTASIKAN BALANCE SCORE CARD


Balanced Scorecard merupakan alat manajemen kontemporer (contemporary management tool). Kebutuhan perusahaan untuk mengimplementasikan Balanced Scorecard dipacu oleh faktor faktor berikut ini: 1. Lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan sangat kompetitif dan turbulen. 2. Sistem manajemen yang digunakan oleh perusahaan tidak pas dengan tuntutan lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan.

Lingkungan Bisnis yang Sangat Kompetitif dan Turbulen


Lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan sangat kompetitif dan turbulen. Lingkungan bisnis seperti ini menuntut kemampuan perusahaan untuk : a.Membangun keunggulan kompetitif melalui distinctive capability. b.Membangun dan secara berkelanjutan memutakhirkan peta perjalanan untuk mewujudkan masa depan perusahaan. c. Menempuh langkah langkah strategik dalam membangun masa depan perusahaan. d. Mengerahkan dan memusatkan kapabilitas dan komitmen seluruh personel dalam membangun masa depan perusahaan.

Sistem Manajemen yang Tuntutan Lingkungan Bisnis

Tidak

Pas

dengan

Sistem manajemen yang tidak pas dengan tuntutan lingkungan bisnis sebagaimana yang digambarkan di atas memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Sistem manajemen yang digunakan hanya mengandaikan anggaran tahunan sebagai alat perencanaan masa depan perusahaan. b. Tidak terdapat kekoherenan antara rencana jangka panjang (atau dikenal dengan istilah corporate plan) dengan rencana jangka pendek dan implementasinya. c. Sistem manajemen yang digunakan tidak mengikutsertakan secara optimum seluruh personel dalam membangun masa depan perusahaan.

TERIMA KASIH. . . .

You might also like