You are on page 1of 148

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ANTARA YANG

MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN KOORDINAT KARTESIUS DENGAN


YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN KOORDINAT
KARTESIUS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK
BAHASAN TRIGONOMETRI
(Studi Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Jatitujuh Kabupaten Majalengka)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Disusun oleh:
MOHAMAD FAISAL
NIM. 07450776
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2011
IKHTISAR
MOHAMAD FAISAL : Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Antara yang
Menggunakan Media Papan Koordinat Kartesius dengan yang tidak
Menggunakan Media Papan Koordinat Kartesius pada Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Trigonometri (Studi Terhadap Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Jatitujuh Kabupaten Majalengka).
Matematika adalah mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar
siswa, cara guru yang menyampaikan materi yang konvensional (metode
ceramah) disinyalir menjadi penyebabnya, guru lebih sering mengajarkan konsep-
konsep matematika yang abstrak secara verbal dan jarang sekali mengaitkan
konsep-konsep tersebut dengan realita kehidupan yang nyata. Untuk mengatasi
kesulitan tersebut, penggunaan media adalah salah satu alternatif yang bisa
digunakan agar konsep-konsep matematika bisa dipahami oleh siswa. Papan
koordinat kartesius adalah media yang bisa membantu menerangkan konsep-
konsep matematika sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh siswa.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar matematika siswa yang
menggunakan media papan koordinat kartesius. Selain itu untuk mengetahui
bagaimana prestasi belajar siswa yang tidak menggunakan media papan koordinat
kartesius. Dan untuk mengetahui adakah perbedaan prestasi belajar matematika
antara yang menggunakan media papan koordinat kartesius dengan yang tidak
menggunakan media papan koordinat kartesius.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1
Jatitujuh Kabupaten Majalengka tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 173
siswa. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Satu
kelas eksperimen (kelas X-2) yang menggunakan media papan koordinat kartesius
dengan jumlah siswa 32 dan satu kelas kontrol (kelas X-1) yang tidak
menggunakan media papan koordinat kartesius dengan jumlah siswa 32.
Sedangkan Instrumen penelitiannya menggunakan tes pilihan ganda yang sudah
teruji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya.
Pengumpulan data selain menggunakan tes digunakan juga observasi dan
wawancara. Sebelum menganalisis data, dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat
analisis yaitu dengan menguji normalitas dan homogenitas dilanjutkan dengan uji
kesamaan dua rata-rata dengan uji-u.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa
kelas eksperimen pada tes awal adalah 36,87 sedangkan pada tes akhir adalah
71,41, dengan N-Gain sebesar 54,83. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas
kontrol pada tes awal adalah 36,41 sedangkan pada tes akhir adalah 56,41dengan
N-Gain sebesar 32,53. Berdasarkan hasil perhitungan uji-u dari Mann whitney (uji
non parametrik) pengujian ini menggunakan SPSS 19, berdasarkan hasil
perhitungan N-Gain diperoleh nilai sig sebesar 0,000 > 0,05 artinya ada
perbedaan prestasi belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara yang menggunakan media papan
koordinat kartesius dengan yang tidak menggunakan media papan koordinat
kartesius pada pembelajaran matematika pokok bahasan trigonometri.
PERSETUJUAN
PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ANTARA YANG
MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN KOORDINAT KARTESIUS DENGAN
YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN KOORDINAT
KARTESIUS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK
BAHASAN TRIGONOMETRI
(Studi Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Jatitujuh Kabupaten Majalengka)
Oleh :
MOHAMAD FAISAL
NIM : 07450776
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Moh. Syukur, M.Pd Siarudin, M.Pd
NIP.19761028 200112 1 006 NIP.19670815 1992 03 1 006
NOTA DINAS
Kepada Yth :
Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Syekh Nurjati
Cirebon
Di
Cirebon
Assalamualaikum Wr. Wb.,
Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan dan koreksi terhadap penulisan
skripsi dari MOHAMAD FAISAL, NIM 07450776 yang berjudul:
Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Antara yang Menggunakan Media
Papan Koordinat Kartesius dengan yang Tidak Menggunakan Media Papan
Koordinat Kartesius pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan
Trigonometri (Studi Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Jatitujuh
Kabupaten Majalengka), Kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat
diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk
dimunaqosahkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb..
Cirebon, Juli 2011
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Moh. Syukur, M.Pd Siarudin, M.Pd
NIP.19761028 200112 1 006 NIP.19670815 1992 03 1 006
PERNYATAAN OTENTISITAS SKRIPSI
Bismillahirrahmanirrohim,
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan berjudul:
PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ANTARA YANG
MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN KOORDINAT KARTESIUS DENGAN
YANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN KOORDINAT
KARTESIUS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK
BAHASAN TRIGONOMETRI (STUDI TERHADAP SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 JATITUJUH KABUPATEN MAJALENGKA).
Skripsi ini beserta seluruh isinya benar-benar karya sendiri, dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi apapun yang
dijatuhkan kepada saya sesuai dengan aturan yang berlaku, apabila kemudian hari
terdapat pelanggaran terhadap etika keilmuan, atau ada klaim terhadap keaslian
karya saya ini.
Cirebon, Juli 2011
Yang Membuat Pernyataan
MOHAMAD FAISAL
NIM. 07450776
PENGESAHAN
Skripsi ini yang berjudul PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR
SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN
KOORDINAT KARTESIUS DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN
MEDIA PAPAN KOORDINAT KARTESIUS PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI (STUDI
TERHADAP SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 JATITUJUH
KABUPATEN MAJALENGKA) oleh MOHAMAD FAISAL NIM 07450776
telah dimunaqosyahkan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada tanggal 29 Juli 2011.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Matematika
IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Cirebon, Juli 2011
Mengetahui,
Dekan, Ketua Jurusan,
Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag Toheri, S.SI, M.Pd
NIP. 19710302 199803 1 002 NIP. 19730716 200003 1 002
Penguji I, Penguji II,
Reza Oktiana Akbar, S.Pd, M.Pd Sofwan Hadi, S.Pd I, M.Pd
NIP. 19811022 200501 1 001 NIP. 19790901 200501 1 004
RIWAYAT HIDUP
Nama : MOHAMAD FAISAL
Tempat/Tgl. Lahir : Majalengka, 19 Juni 1989
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Nama Ayah : Ali Al Jufrie
Nama Ibu : Satinah
Agama : Islam
Alamat : Blok Nagrog Desa
Randegan Wetan No. 19
RT/RW. 10/03 Kec. Jatitujuh
Kab. Majalengka.
PENDIDIKAN :
Pendidikan diawali dengan lulus SDN 2 Randegan Wetan tahun 2001 dan
melanjutkan ke SMPN 3 Ligung lulus tahun 2004 setelah itu melanjutkan ke
SMAN 1 Jatitujuh lulus tahun 2007 dan sekarang masih terdaftar sebagai
mahasiswa di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
PERSEMBAHAN
Ibundaku tercinta trimakasih atas doa dan perjuanganmu
Apa yang selalu memberikan aku nasehat
Abi trimakasih for the gen of al jufrie
Mamang, bibi, ua, maksih doanya tanpa kalian faisal al
jufrie no thing
Adiku tercinta yang telah senantiasa mendoakan kakanya
My GF radita u the best, makasih atas doa, semangat,
kasih, sayang dan semuanya yang telah di berikan
Bapak Moh. Syukur haturnuhun bimbingana
Teman-teman seperjuangan andi, adit, adi, hildan, ibnu,
marif, bakrie, fajar, ucup, widy, ica, siti, ade,
afiefah, eha, chifa, lena,amah, mumun, kanggo sadayana
keluarga besar matematika D nu teu tiasa disebatkeun,
sareng keluarga besar jurusan matematika angkatan 2007
haturnuhun
Sahabat-sahabat kozn graha taruna makasih canda tawanya
SALAM DAHSYAT
Sukses adalah sebuah pilihan bukan suatu keberuntungan
sukses adalah kerja keras bukan keras bekerja
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluargannya, sahabatnya dan kita sebagai pengikutnya
sampai akhir zaman. Amin.
Dengan rasa tulus mendalam, penulis menyampaikan untaian kata terima
kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Maksum Mukhtar, MA., Rektor IAIN Syekh Nurjati
Cirebon
2. Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh
Nurjati Cirebon.
3. Bapak Toheri, S.Si, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Matematika IAIN
Syekh Nurjati Cirebon.
4. Bapak Moh. Syukur, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk selama perencanaan hingga
penyusunan skripsi.
5. Bapak Siarudin, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk selama perencanaan hingga
penyusunan skripsi.
ii
6. Bapak Drs. Endang Sholihat JS, Kepala SMA Negeri 1 Jatitujuh Kab.
Majalengka, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
7. Bapak Edi Krisnadi S.Pd, dan Ibu Helisah Triasih S.Pd, Guru mata
pelajaran matematika SMA N 1 Jatitujuh Kab. Majalengka yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam melakukan penelitian.
8. Teman-teman jurusan matematika angkatan 2007 yang telah sudi menjadi
mentor bagi saya dalam penyusunan skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik moril
maupun materil, semoga Allah SWT membalas dengan rahmat yang tiada
terkira.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
memiliki banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik penulisannya. Oleh
karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun.
Akhirnya, penulis persembahkan skripsi ini kepada masyarakat akademik
mudah-mudahan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Cirebon, Juli 2011
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................... 9
D. Krangka Pemikiran................................................. 10
E. Hipotesis................................................................. 12
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Pembelajaran dan Media Pembelajaran di Sekolah 14
B. Papan Koordinat Kartesius sebagai Media
Pembelajaran Matematika...................................... 24
C. Prestasi Belajar Matematika Siswa ........................ 30
D. Hubungan Penggunaan Media Papan Koordinat
Kartesius Terhadap Prestasi Belajar Siswa............ 32
E. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ...................... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian................................ 35
B. Populasi dan Sampel .............................................. 36
iv
C. Metode dan Desai Penelitin ................................... 37
D. Instrumen Penelitian............................................... 39
E. Teknik Pengumpulan Data..................................... 46
F. Prosedur ppengolahan Data ................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data........................................................ 52
B. Uji Prasyarat Analisis............................................. 58
C. Uji Hipotesis .......................................................... 63
D. Pembahasan............................................................ 63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................ 65
B. Saran....................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jadwal kegiatan penelitian .................................................................. 35
2. Rekapitulasi hasil uji coba instrumen tes prestasi belajar................... 45
3. Data hasil pos tes, pre tes dan N-Gain kelas eksperimen dan kelas
kontrol ................................................................................................. 57
4. Data prestasi belajar siswa kelas eksperimen...................................... 122
5. Data prestasi belajar siswa kelas kontrol ............................................ 123
6. Uji normalitas pre tes, pos tes kelas ekspeimen dan kelas kontrol ..... 124
7. Uji homogenitas pre tes, pos tes kelas eksperimen dan kelas kontrol 125
8. Uji kesamaan dua rata-rata pre tes, pos tes kelas eksperimen dengan
kelas kontrol ........................................................................................ 126
9. Uji normalitas N-Gain kelas ekspeimen dan kelas kontrol................. 127
10. Uji homogenitas N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol ............ 128
11. Uji kesamaan dua rata-rata N-Gain kelas eksperimen dengan kelas
kontrol ................................................................................................. 129
12. Uji hipotesis ........................................................................................ 130
vi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Halaman
Lampiran A
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen 67
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol ....... 76
3. Pedoman Observasi ................................................................. 85
4. Dta hasil observasi .................................................................. 86
5. Data hasil wawancara guru ..................................................... 87
6. Data hasil wawancara murid ................................................... 88
7. Lembar kerja ........................................................................... 89
Lampiran B
1. Kisi-kisi instrument penelitian................................................ 98
2. Soal uji coba tes prestasi belajar ............................................. 101
3. Kunci jawaban soal uji coba tes prestasi belajar..................... 106
Lampiran C
1. Hasil perhitungan soal uji coba tes prestasi belajar ................ 107
2. Uji validitas ............................................................................. 112
3. Uji reliabilitas.......................................................................... 113
4. Tingkat kesukaran ................................................................... 114
5. Daya pembeda......................................................................... 115
6. Rekap analisis butir soal uji coba tes prestasi belajar ............. 116
Lampiran D
1. Soal Pre Test-Pos Test Prestasi Belajar .................................. 117
vii
2. Kunci jawaban soal pre test-pos test prestasi belajar .............. 121
3. Data prestasi belajar siswa kelas eksperimen.......................... 122
4. Data prestasi belajar siswa kelas control................................. 123
5. Uji normalitas pre tes, pos tes kelas eksperimen dan
kelas kontrol ............................................................................ 124
6. Uji homogenitas pre tes, pos test kelas eksperimen dan
kelas kontrol .......................................................................... 125
7. Uji kesamaan dua rata-rata pre tes, pos tes kelas eksperimen
dan kelas kontrol ..................................................................... 126
8. Uji normalitas n-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol ..... 127
9. Uji homogenitas n-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol.. 128
10. Uji kesamaan dua rata-rata n-gain kelas eksperimen
dan kelas kontrol ..................................................................... 129
11. Uji hipotesis ............................................................................ 130
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha
manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam
masyarakat dan kebudayaan. Usaha yang dilakukan diharapkan mampu
membawa anak didik ke arah kedewasaannya, yang berarti dia harus mampu
bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dilakukannya. Sebagai suatu
kegiatan, pendidikan bertujuan membentuk peserta didik menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang menyatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
Sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sumber daya yang
mampu berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif dan mampu bekerjasama yang
efektif. Cara berpikir seperti ini dapat ditumbuhkembangkan melalui
pembelajaran matematika, karena matematika memiliki struktur dengan
keterkaitan yang kuat dan jelas satu dengan lainnya, serta berpola pikir yang
bersifat deduktif dan konsisten sehingga dapat melahirkan keterampilan
2
berpikir rasional.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, diperlukan adanya
pembinaan sejak dini terhadap anak didik yang dilakukan segenap elemen
yang berperan dalam bidang pendidikan, termasuk pengadaan media
pendidikan dalam proses belajar mengajar matematika. Matematika adalah
pelajaran yang dianggap sulit oleh mayoritas siswa di sekolah. Hal ini terbukti
dari hasil nilai yang diperoleh masih di bawah Standar Ketuntasan Belajar
Minimal (SKBM) di sekolah. Cara guru yang menyampaikan materi yang
konvensional (metode ceramah) disinyalir menjadi penyebabnya. Guru lebih
sering mengajarkan konsep-konsep matematika yang abstrak secara verbal dan
jarang sekali mengaitkan konsep-konsep tersebut dengan realita kehidupan
yang nyata.
Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam belajar matematika maka
diperlukan adanya penggunaan alat peraga matematika. Darhimkas (1983: 6)
berpendapat bahwa, alat peraga matematika dapat didefinisikan sebagai suatu
alat peraga yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi
pengajaran yang telah dituangkan dalam silabus dan rpp bidang studi
matematika, dan bertujuan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar
mengajar.
Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau
membawakan ciri dari konsep yang dipelajari. Menurut Nana Sudjana (2005:
99) alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu
untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang efektif. Penggunaan media
3
pengajaran sangat bergantung kepada tujuan pengajaran, kemudahan
memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam
menggunakannya dalam proses pengajaran. Karena dalam pembelajaran
matematika siswa tidak hanya dituntut untuk memahami materi, tapi juga
harus membayangkan bentuk dari apa yang terkandung di dalam materi
tersebut. Dengan adanya alat peraga siswa diharapkan dapat memahami
materinya sehingga dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar
matematika yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar
mengajar dan tercapainya prestasi belajar mengajar yang optimal.
Untuk menarik minat siswa dalam belajar matematika diperlukan alat
peraga yang bisa digunakan dalam pengajaran matematika diantaranya adalah
papan koordinat kartesius.
4
Yang dimaksud dengan papan koordinat kartesius adalah suatu bentuk
alat peraga matematika yang berkonsep dasar pada sistem koordinat kartesius,
dimana pada alat peraga tersebut terdapat dua sumbu utama yang saling tegak
lurus yaitu sumbu-x dan sumbu-y. Pada umumnya sumbu-x divisualisasikan
dengan garis mendatar atau horizontal, sementara itu sumbu-y divisualisasikan
dengan garis tegak atau vertikal, dimana keduanya saling berpotongan di satu
titik yang diberi nilai nol, dengan sudut-sudut yang mengelilingi titik pusat,
dan diberi garis dari titik pusat menuju sudut-sudut dari sudut 0 sampai sudut
360, gunanya adalah untuk mempermudah ketika membuat gambar
5
menggunakan pita, pita-pita ini terdiri dari tiga buah yang digunakan sebagai
sumbu x (pita warna hijau), sumbu y (pita warna merah), dan sumbu r (pita
warna kuning), pita-pita tersebut berguna untuk membuat sebuah segitiga
dalam papan koordinat kartesius dengan bantuan paku sebagai perekat, tinggal
melihat mau ukurannya berapa dan sudutnya berapa akan tetapi dalam papan
koordinat ini ukurannya terbatas, pita-pita sengaja dibuat warna-warni agar
bisa membedakan mana pita untuk sumbu x, sumbu y, dan sumbu r, selain itu
juga agar tampilannya lebih menarik.
Papan koordinat kartesius ini sangatlah efektif bila diterapkan pada
materi-materi matematika yang menggunakan sistem koordinat dalam
pembelajarannya, antara lain pada materi Geometri, Trigonometri, Vektor dan
lain sebagainya. Oleh karena itu pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga ini dapat memudahkan siswa dalam memahami tentang konsep
Trigonometri.
Di kelas X SMA Negeri 1 Jatitujuh Kabupaten Majalengka,
berdasarkan observasi dan dari hasil wawancara dengan guru matematika dan
siswa. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika kelas X di SMA
Negeri 1 Jatitujuh Kabupaten Majalengka, dalam proses pembelajaran guru
hanya menggunakan media yang ada di sekolah saja seperti buku tulis, papan
tulis dan penggaris saja. Beliau juga mengatakan bahwa media papan koodinat
kartesius belum pernah diterapkan atau belum digunakan sebelumnya dalam
proses pembelajaran matematika pokok bahasan trigonometri. Dan beliau juga
mengatakan bahwa terdapat kendala dalam mengajar karena keterbatasan
6
dalam penggunaan media, sehingga siswa merasakan bosan ketika belajar di
kelas. Selain itu penggunaan media dalam belajar terdapat hubungan dengan
minat belajar siswa karena siswa akan merasa senang dan bersemangat dalam
belajar. Sedangkan hasil wawancara dengan siswa kelas X SMA Negeri 1
Jatitujuh bahwa pada pembelajaran matematika pokok bahasan trigonometri
khususnya masih bersifat tradisional, yakni cukup dengan papan tulis, spidol,
busur dan penggaris . Data hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran A5 dan A6 halaman 87-88. Hal ini cukup mempengaruhi terhadap
prestasi belajar matematika siswa sehingga nilai rata-rata berdasarkan ulangan
harian matematika pada pokok bahasan Trigonometri masih di bawah Standar
Ketuntasan Hasil Belajar Minimal (SKBM) yaitu sebesar 5,50 yang
seharusnya adalah 6,00. Untuk itu di kelas X SMA Negeri 1 Jatitujuh
Kabupaten Majalengka dalam pembelajaran matematika perlu menggunakan
media yang lebih bervariasi. Papan koordinat kartesius adalah salah satu
alternatif media pembelajaran matematika yang diharapkan dengan
menggunakan alat peraga model ini proses belajar akan lebih efektif dan dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.
Berdasarkan alasan tersebut penulis perlu mengadakan penelitian
untuk mengkaji tentang Perbandingan prestasi belajar siswa antara yang
menggunakan media Papan Koordinat Kartesius dengan yang tidak
menggunakan media Papan Koordinat Kartesius pada Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Trigonometri.
7
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Wilayah kajian dalam penelitian ini adalah media pembelajaran
matematika tentang Perbandingan prestasi belajar siswa antara yang
menggunakan media Papan Koordinat Kartesius dengan yang tidak
menggunakan media Papan Koordinat Kartesius pada Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Trigonometri.
b. Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif dengan metode eksperimen, yaitu penulis mengusahakan
timbulnya variabel-variabel yang selanjutnya dikontrol untuk dilihat
pengaruhnya terhadap prestasi belajar (Suharsimi Arikunto, 1996: 89)
yaitu tentang penggunaan media papan koordinat kartesius dengan
yang tidak menggunakan media papan koordinat kartesius pada
pembelajaran matematika pokok bahasan Trigonometri.
c. Jenis masalah
Menurut Suharsimi Arikunto (1996: 28); bahwa permasalahan dalam
penelitian disebut dengan istilah problema atau problematik. Jenis
masalah dalam penelitian ini adalah komparasional karena adanya
perbedaan prestasi belajar siswa antara yang menggunakan media
papan koordinat kartesius dengan yang tidak menggunakan papan
koordinat kartesius pada pembelajaran matematika pokok bahasan
Trigonometri.
8
2. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk menyederhanakan dan
memfokuskan ruang lingkup permasalahan dengan tidak mengurangi nilai
keilmiahannya. Maka peneliti hanya dibatasi pada ruang lingkup
Perbandingan prestasi belajar siswa antara yang menggunakan media
Papan Koordinat Kartesius dengan yang tidak menggunakan media Papan
Koordinat Kartesius pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan
Trigonometri. Dari permasalahan diatas dapat diidentifikasikan guna
menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan, maka penulis membatasi
masalah ini pada hal-hal berikut:
a. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti perbandingan prestasi belajar
siswa antara yang menggunakan media Papan Koordinat Kartesius
dengan yang tidak menggunakan media Papan Koordinat Kartesius
pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Trigonometri.
b. Prestasi belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan kognitif siswa dalam menyelesaikan pokok bahasan
Trigonometri, dalam hal ini adalah N-Gainnya.
c. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jatitujuh Kabupaten
Majalengka.
d. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas X semester 2 tahun pelajaran
2010/2011.
9
3. Pertanyaan Penelitian
a. Seberapa besar prestasi belajar siswa yang menggunakan media papan
koordinat kartesius pada pembelajaran matematika pokok bahasan
Trigonometri?
b. Seberapa besar prestasi belajar siswa yang tidak menggunakan media
papan koordinat kartesius pada pembelajaran matematika pokok
bahasan Trigonometri?
c. Adakah perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas eksperimen yang
pembelajaranya dengan menggunakan alat peraga papan koordinat
kartesius dengan kelas kontrol yang pembelajarannya tanpa
menggunakan alat peraga papan koordinat kartesius?
C. Tujuan Penelitian
Berorientasi dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar prestasi belajar siswa pada pokok
bahasan Trigonometri yang pembelajarannya menggunakan papan
koordinat kartesius.
2. Untuk mengetahui seberapa besar prestasi belajar siswa pada pokok
bahasan Trigonometri yang pembelajaranya tanpa menggunakan papan
koordinat kartesius.
3. Untuk mengetahui adakah perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas
eksperimen yang pembelajaranya dengan menggunakan alat peraga papan
10
koordinat kartesius dengan kelas kontrol yang pembelajaranya tanpa
menggunakan alat peraga papan koordinat kartesius.
D. Kerangka Pemikiran
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah merupakan proses
komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan
siswa. Sebagai komunikan adalah siswa, sedangkan sebagai komunikatornya
adalah guru dan siswa itu sendiri.
Menurut Azhar Arsyad (2003 : 1) bahwa belajar adalah suatu proses
yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses
belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana
saja. Media pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan guru dan siswa
dalam pembelajaran untuk membantu memperjelas materi pelajaran dan
mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Pembelajaran yang
menggunakan banyak verbalisme akan membosankan siswa, sebaliknya
pembelajaran akan lebih menarik bila menggunakan alat peraga mereka
merasa tertarik dan mengerti apa yang dipelajarinya dan akan berdampak
kepada prestasi belajar siswa.
Secara garis besar media pembelajaran dapat diidentifikasikan sebagai
berikut (a) media objek fisik (model, alat peraga), (b) media grafis/visual
(poster, chart, kartu dll), (c) media proyeksi, (d) media audio, (d) media audio-
visual.
11
Dari fungsinya alat peraga dapat memberikan motivasi belajar,
media/alat peraga akan memberikan semangat baru dan rasa senang
mempelajari matematika. Oleh karena semangat dan minat yang tumbuh dari
diri siswa sendiri diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Menurut Nana Sudjana (2005:99) alat peraga sering disebut audio visual, dari
pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut
berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami
siswa sehingga nantinya akan berdampak pada prestasi belajar yang dicapai
oleh siswa.
Papan koordinat kartesius merupakan salah satu alternatif dari berbagai
macam alat peraga yang ada karena materinya mengenai trigonometri maka
papan koordinat kartesius merupakan salah satu yang dapat digunakan dalam
pembelajaran pada materi trigonometri, papan koordinat kartesius adalah suatu
bentuk alat peraga matematika yang berkonsep dasar pada sistem koordinat
kartesius. Dimana dengan menggunakan papan koordinat kartesius ini, materi
yang disajikan akan tampak lebih hidup, karena kita bisa menampilkan
sesutatu yang abstrak menjadi sesuatu yang lebih nyata, sehingga konsep
matematikapun akan lebih mudah dipahami karena siswa diajak untuk
mencoba secara langsung bagaimana konsep matematika tersebut terbentuk
dengan begini siswa akan mengerti dan lebih memahami konsep tersebut.
12
Berikut ini adalah bagan kerangka berfikirnya:
SISWA
Menggunakan
media papan
koordinat kartesius
Pembelajaran
Matematika
Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas eksperimen
yang pembelajaranya mengguakan media papan koordinat
kartesius dengan kelas kontrol yang pembelajaranya tanpa
menggunakan media papan koordinat kartesius dimana prestasi
belajar matematika kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas
kontrol
Prestasi belajar
matematika
Tanpa
menggunakan
media papan
koordinat kartesius
Prestasi belajar
matematika
Perbandingan
13
E. Hipotesis
Menurut Ronald E. Walpole dalam bukunnya yang berjudul pengantar
statistika edisi ke 3 (1992:288), hipotesis adalah pernyataan atau dugaan
mengenai satu atau lebih populasi. Dalam hal ini berdasarkan kajian teori dan
kerangka pemikiran yang sudah dibahas pada halaman sebelumnnya maka
dapat diambil hipotesis sebagai berikut: Terdapat perbedaan prestasi belajar
siswa antara kelas eksperimen yang pembelajaranya mengguakan media papan
koordinat kartesius dengan kelas kontrol yang pembelajaranya tanpa
menggunakan media papan koordinat kartesius dimana prestasi belajar
matematika kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
14
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pembelajaran dan Media Pembelajaran di Sekolah
1. Pembelajaran Matematika di Sekolah
Matematika adalah salah satu bidang studi yang diajarkan dalam
pendidikan di sekolah-sekolah, akan tetapi matematika populer bukan
karena pelajaran itu disenangi tetapi sebaliknya karena pelajaran itu
ditakuti oleh sebagian besar siswa sehingga banyak siswa yang merasa
bosan terhadap pelajaran matematika. Kondisi ini berimbas pada kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di kelas. Siswa sering terlihat tidak
bersemangat dalam belajar. Hal tersebut sangat mempengaruhi
keberhasilan prestasi belajar siswa di sekolah padahal Morris Kline (dalam
Simanjuntak dkk. 1993:64) menyatakan bahwa jatuh bangunnya suatu
negara dewasa ini tergantung dari kemajuan di bidang matematika.
Pembelajaran matematika harus mendapat perhatian yang serius.
Menurut simanjuntak dkk. (1993:65) keberhasilan proses belajar mengajar
matematika tidak terlepas dari persiapan peserta didik dan guru di
bidangnya. Peserta didik yang sudah mempunyai minat untuk belajar
matematika akan merasa senang dan penuh perhatian mengikuti pelajaran
tersebut. Tugas guru adalah berupaya untuk memelihara maupun
mengembangkan minat atau kesiapan anak didiknya.
15
Pembelajaran menurut Ibrahim dan Nana Syaodih (1996:50)
berkenaan dengan kegiatan bagaimana guru mengajar dan bagaimana
siswa belajar. Kegiatan pembelajaran ini merupakan suatu kegiatan yang
didasari dan direncanakan. Suatu kegiatan yang direncanakan menyangkut
tiga hal, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, demikian juga
halnya dengan pembelajaran.
a. Perencanaan Pembelajaran Matematika
Perencanaan pembelajaran menurut Ibrahim dan Nana Syaodih
(1996:30) adalah Salah satu hal yang memegang peranan penting
dalam keberhasilan pembelajaran yaitu proses pelaksanaan
pembelajaran. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran yang baik
dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula. Maksudnya, agar
pelaksanaan pembelajaran yang berjalan evektif dan efisien maka
diperlukan perencanaan yang tersusun secara sistematis, dengan proses
belajar mengajar yang lebih bermakna dan mengaktifkan siswa serta
dirancang dalam suatu sekenario yang jelas.
Perencanaan pembelajaran adalah segala usaha yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
sebelumnya. Hal ini senada dengan pendapat William H. Newman
dalam majid (2006:15-16), menurutnya perencanaan adalah
menentukan apa yang akan dilakukan. Sedangkan pembelajaran dapat
diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam
16
membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk
memiliki pengalaman belajar.
Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan agar pembelajaran bisa
berjalan dengan efektif dan efisien. Dengan demikian diharapkan siswa
menjadi lebih mudah dalam menerima pelajaran. Dalam perencanaan
ini pula guru harus mempersiapkan segala hal yang diperlukan dalam
proses pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran matematika yang dilakukan di SMA
Negeri 1 Jatitujuh mencakup hal-hal berikut:
1) Menyusun materi ajar, yaitu tentang Trigonometri dalam hal ini
mengenai sudut-sudut istimewa, nilai sudut di semua kuadran dan
perbandingan sudut.
2) Dalam pembelajaran matematika ini, media yang digunakan adalah
media alat peraga papan koordinat kartesius.
3) Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dimana peneliti
mengajar langsung menggunakan media papan koordinat kartesius.
4) Evaluasi proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
wawancara kepada siswa dan guru matematika. Sedangkan
evaluasi hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes yaitu
berupa tes pilihan ganda.
Perencanaan pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 1
Jatitujuh ini sesuai dengan yang diungkapkan Majid (2006:17).
Menurutnya, dalam konteks pembelajaran, perencanaan mencakup
17
proses penyusunan materi pelajaran. Pengunaan media pembelajaran,
penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran dan penilaian dalam
suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika
Pelaksanaan pembelajaran atau proses pembelajaran ini merupakan
pelaksanaan dari perencanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
Proses pembelajaran Matematika yang ideal dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Memberikan pre test atau evaluasi awal yang dilakukan sebelum
pembelajaran diberikan. Adapun tujuannya menurut Ibrahim dan
Nana Syaodih (1996:130) adalah untuk mengetahui kemampuan
awal siswa dalam hal ini mengenai materi trigonometri. Dengan
mengetahui kemampuan awal siswa ini, guru akan dapat
menentukan cara penyampaian materi yang akan ditempuhnya
nanti. Disamping itu dengan adanya pre test ini, guru akan dapat
melihat hasil yang benar-benar dicapai melalui program
pembelajaran yang dilakukannya, setelah membandingkan dengan
hasil evaluasi akhir atau pos test.
2) Proses pembelajaran dengan menggunakan media papan koordinat
kartesius. Dalam proses pembelajaran tetap dilakukan evaluasi
terhadap siswa. Kegiatan evaluasi yang dilakukan menurut Ibrahim
18
dan Nana Syaodih (1996:131) antara lain dalam bentuk kuis, tugas-
tugas, observasi dan bertanya langsung kepada siswa tentang
materi yang sedang dipelajari.
3) Pemberian pos test atau evaluasi akhir untuk mengetahui hasil
belajar yang telah dicapai dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan media papan koordinat kartesius. Soal yang
digunakan dalam pos tes menurut Ibrahim dan Nana Syaodih
(1996:131) bisa soal yang sama dengan pre test atau soal yang
tidak sama tapi setara dengan soal pre test.
4) Penentuan kelulusan dan merencanakan kegiatan lanjutan bagi
siswa berupa remedial bagi siswa yang mendapatkan hasil belajar
di bawah batas setandar kelulusan dan memberikan pendalaman
materi bagi siswa yang mencapai hasil belajar di atas batas standar
kelulusan. Usaha tindak lanjut ini sangat penting, sebab jika tidak
dilakukan menurut Ibrahim dan Nana Syaodih (1996:132)
kegiatan-kegiatan evaluasi yang telah dilakukan tidak akan banyak
berguna, hanya merupakan pemborosan waktu saja.
Tahapan-tahapan proses pembelajaran yang dilakukan di SMA
Negeri 1 Jatitujuh ini sesuai dengan yang diungkapkan Ibrahim dan
Nana Syaodih (1996:130), ada 4 langkah pokok yang dilakukan dalam
keseluruhan proses pembelajaran, yaitu evaluasi awal, pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi akhir dan tindak lanjut.
19
c. Evaluasi Pembelajaran Matematika
Evaluasi adalah usaha untuk menilai tingkat keberhasilan suatu
pekerjaan yang telah dilakukan. Evaluasi sangat penting untuk
menentukan langkah lanjutan dalam suatu pekerjaan. Menurut Ngalim
Purwanto (1988:3) evaluasi adalah penaksiran/penilaian terhadap
pertumbuhan dan kemajuan murid-murid ke arah tujuan-tujuan atau
nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan menurut
Sri Esti Wuryani Djiwandono (2002:397), evaluasi berarti suatu
tindakan untuk menentukan nilai sesuatu.
Evaluasi sangat penting dilakukan terlebih dalam dunia
pendidikan. Menurut Ngalim Purwanto (1988:139) tujuan evaluasi
yaitu:
1) Memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki program satuan pelajaran/proses mengajar.
2) Menentukan hasil kemajuan belajar siswa, antara lain berguna
sebagai bahan laporan kepada orang tua (pengisian rapor),
penentuan kenaikan kelas, dan menentukan lulus tidaknya seorang
siswa.
3) Menentukan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat
(misalnya dalam penentuan tingkat/kelas, atau jurusan), sesuai
dengan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa.
4) Mengenal latar belakang psikologis, fisik dan lingkungan siswa,
terutama yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar, untuk
selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar perbaikan/
pembimbingan.
Kegiatan evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran matematika
di SMA Negeri 1 Jatitujuh dilakukan dengan dua tahap, yaitu:
1) Evaluasi awal (pre test) dilakukan untuk mengetahui kemampuan
awal siswa pada materi ajar yang akan disampaikan.
20
2) Evaluasi akhir (pos test) dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan program pembelajaran diserap oleh siswa.
Kegiatan evaluasi dilakukan ini senada dengan pendapat Ibrahim
dan Nana Syaodih (1996:133) evaluasi yang dilakukan mempunyai dua
fungsi, yaitu:
1) Untuk mengetahui tingkat evektifitas program dalam mencapai
tujuan-tujuanya.
2) Untuk mengidentifikasi bagian-bagian dari program pembelajaran
yang perlu diperbaiki.
Kaitannya dengan fungsi pertama evaluasi, cara yang paling
banyak dilakukan adalah melalui tes yang diberikan pada awal dan
akhir program pembelajaran. Semakin besar perbedaan antara hasil tes
awal dan hasil tes akhir, maka semakin efektif program
pembelajarannya. Kaitan dengan fungsi kedua evaluasi, cara yang
dapat dilakukan meliputi tes dan non tes seperti observasi dan
wawancara.
2. Media Pembelajaran
Pendidikan dewasa ini sedikit banyak terpengaruh oleh
perkembangan penemuan-penemuan dalam bidang keterampilan, ilmu
pengetahuan, dan kemajuan teknologi. Pengaruh perkembangan tersebut
dintaranya melakukan inovasi pada pembelajaran. Salah satu inovasi yang
dapat dilakukan adalah pemanfaatan media dalam pembelajaran.
21
Media pembelajaran atau dalam matematika sering disebut alat
peraga matematika adalah segala hal yang dijadikan sebagai perantara
dalam menyampaikan pesan pendidikan berupa materi ajar dari guru
kepada siswa sehingga siswa menjadi lebih jelas dalam memahami materi
tersebut. Pengertian itu sejalan dengan pendapat Usman (1995:31).
Menurutnya, alat peraga pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan
guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang
disampaikan kepada siswa.
Arif S. Sadiman (2003:6) menjelaskan definisi media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Sedangkan menurut Ibrahim dan Nana Syaodih media pengajaran
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
Sementara itu, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain
(1997:137) media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai
penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.
Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
matematika disebut sebagai media pembelajaran matematika salah satunya
adalah alat peraga matematika. Menurut Darhimkas (1983:6) alat peraga
matematika adalah suatu alat yang penggunaanya diintegrasikan dengan
tujuan dan isi pembelajaran telah dituangkan dalam silabus dan rpp bidang
22
studi matematika dan bertujuan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar
mengajar.
Manfaat penggunaan alat peraga Matematika dalam pembelajaran
Matematika menurut Russefendi (1989:384) adalah:
a) Supaya siswa lebih besar minatnya.
b) Supaya siswa dapat dibantu daya tilik sehingga lebih mengerti dan
lebih besar daya ingatnya.
c) Supaya siswa dapat melihat hubungan antara ilmu yang dipelajarinya
dengan alam sekitar dan masyarakat.
Sedangkan menurut Nana Sudjana dalam Amrullah (2007:17) alat
peraga dapat dikaitkan dan dihubungkan dengan salah satu atau beberapa
dari:
a) Pembentukan konsep.
b) Pemahaman konsep.
c) Latihan dan penguatan.
d) Pelayanan terhadap perbedaan individu, termasuk pelayanan tehadap
anak lemah dan anak berbakat.
e) Pengukuran, alat peraga dipakai sebagai alat ukur.
f) Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi baru serta
penyimpulan secara umum, alat peraga sebagai objek penelitiannya
maupun alat peraga sebagai alat untuk meneliti.
g) Pemecahan masalah pada umumnya.
h) Pengundangan untuk berfikir.
i) Pengundangan untuk berdiskusi.
j) Pengundangan patisipasi aktif.
Penggunaan media papan koordinat kartesius dalam pembelajaran
matematika sangat bermanfaat. Salah satu manfaat dari penggunaan alat
peraga dalam pembelajaran matematika, secara umum penggunaan alat
peraga berfungsi untuk mempermudah dalam menyajikan pesan
pendidikan dan agar pesan itu lebih cepat ditangkap dan diserap siswa.
23
Menurut Nana Sujana (2005:100) penggunaan media pendidikan
Matematika atau dengan istilah lain alat peraga matematika dalam proses
belajar mengajar memiliki banyak nilai sebagai berikut:
a) Dapat meletakan dasar-dasar yang nyata untk berfikir dan mengurangi
terjadinya verbalisme.
b) Dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.
c) Dapat meletakan dasar untuk pekembangan belajar sehinggahasil
belajar bertambah mantap.
d) Memberikan pengalaman yang nyata dan menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri pada setiap siswa.
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
f) Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berembangnya
kemampuan berbahasa.
g) Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain
serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang
lebih sempurna.
Sekalipun penggunaan media memiliki banyak manfaatnya bagi
proses pembelajaran akan tetapi tidak brsifat mutlak. Perlu diperhatikan
pula hal-hal yang terkait dengan penggunaan media pendidikan itu. Hal
yang terpenting adalah media yang digunakan harus dapat menunjang
tercapainya tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Wiliam Burton dalam
Usman (1995:32) memberikan petunjuk bahwa dalam memilih alat peraga
yang akan digunakan hendaknya diperhatikan hal-hal berikut:
a) Alat peraga yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan
pengalaman siswa serta perbedaan individu dalam kelompok.
b) Alat yang dipilih harus tepat, memadai dan mudah digunakan.
c) Harus dirancang dengan teliti dan diperiksa terlebih dahulu.
d) Penggunaan alat peraga disertai kelanjutannya seperti dengan diskusi,
analisis dan evaluasi.
e) Sesuai dengan batas kemampuan biaya.
24
Sementara itu, Ibrahim dan Nana Syaodih (1996:120) menjelaskan,
ada beberapa faktor yang harus dijadikan pertimbangan dalam pemilihan
media pendidikan atau alat peraga, yaitu:
a) Jenis kemampuan yang akan dicapai, sesuai dengan tujuan pengajaran.
b) Kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri.
c) Kemampuan guru menggunakan suatu jenis media.
d) Keluwesan dalam penggunaannya.
e) Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada.
f) Ketersediaannya.
g) Biaya.
Sedangkan menurut Darhimkas (1983:16) menentukan, bahwa
kriteria penggunaan alat peraga sangat tergantung kepada: tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, materi pelajaran yang disampaikan,
strategi belajar mengajar yang diterapkan, kondisi lingkungan dan keadaan
siswa. Terdapat salah satu alat peraga papan koordinat kartesius yang
dapat digunakan dalam pembelajaran matematika.
B. Papan Koordinat Kartesius sebagai Media Pembelajaran Matematika
Papan koordinat kartesius adalah suatu bentuk alat peraga matematika
yang berkonsep dasar pada sistem koordinat kartesius, dimana pada alat
peraga tersebut terdapat dua sumbu utama yang saling tegak lurus yaitu
sumbu-x dan sumbu-y. Pada umumnya sumbu-x divisualisasikan dengan garis
mendatar atau horizontal, sementara itu sumbu-y divisualisasikan dengan garis
tegak atau vertikal, dimana keduanya saling berpotongan di satu titik yang
diberi nilai nol, dengan sudut-sudut yang mengelilingi titik pusat, dan diberi
garis dari titik pusat menuju sudut-sudut dari sudut 0 sampai sudut 360,
25
gunanya adalah untuk mempermudah ketika membuat gambar menggunakan
pita, pita-pita ini terdiri dari tiga buah yang digunakan sebagai sumbu x (pita
warna hijau), sumbu y (pita warna merah), dan sumbu r (pita warna kuning),
pita-pita tersebut berguna untuk membuat sebuah segitiga dalam papan
koordinat kartesius tersebut, tinggal melihat mau ukurannya berapa dan
sudutnya berapa tinggal di tempelkan menggunakan paku yang sudah tersedia,
pita-pita sengaja dibuat warna-warni agar bisa membedakan mana pita untuk
sumbu x, sumbu y, dan sumbu r, selain itu juga agar tampilannya lebih
menarik.
Papan koordinat kartesius ini sangatlah efektif bila diterapkan pada
materi-materi matematika yang menggunakan sistem koordinat dalam
pembelajarannya, antara lain pada materi Geometri, Trigonometri, Vektor dan
lain sebagainya. Oleh karena itu pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga ini dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep Trigonometri.
Berikut adalah gambar media papan koordinat kartesius.
26
1) Bahan:
a. Sterofoam
b. Paku pins
c. Kertas polio
d. Kertas karton
e. Pulpen/spidol
f. Glukol
2) Alat
a. Pisau
27
b. Penggaris
c. Gunting
3) Sketsa koordinat kartesius sebelumnya dibuat di komputer menggunakan
corel draw dengan pengukuran yang tepat.
4
3
2
1
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
4) Cara membuatnya:
a. Buatlah sketsa koordinat kartesius di komputer menggunakan corel
draw pastikan ukurannya seimbang dan tepat seperti gambar diatas.
Lalu print.
b. Buatlah alas yang terbuat dari sterofoam untuk menempelkan
koordinat kartesius.
c. Lalu tempelkan alas dengan koordinat kartesius yang sudah di print
tadi menggunakan glukol.
28
d. Potonglah kertas katron dengan ukuran 0.5 cm panjang menyesuaikan
untuk garis sumbu x, y dan r, berilah garis dan ukuran sesuai garis dan
ukuran yang ada pada koordinat kartesius tadi.
e. Tempelkan garis sumbu x dan y pada titik (0,0) menggunakan paku
tips.
5) Ukuran
Ukuran sketsa koordinat kartesius untuk alat peraga yang saya buat adalah
lebar 20 cm dan panjang 20 cm. lebar dan panjang harus sama karena
kalau tidak sama maka lingkaran tidak akan membentuk sebuah lingkaran
tapi elips. Sedangkan untuk ukuran papannya sendiri lebar 25 cm dan
tinggi 25 cm.
6) Kegunaan:
Untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep trigonometri,
vektor, geometri dan lain sebagainya.
7) Cara kerja:
Cara kerjanya adalah apabila kita ingin membuat sebuah segitiga siku-siku
dengan sudut lancip sebesar 30, kita tinggal melihat ukuran sudut yang
mengelilingi titik nol, lalu arahkan pita sumbu r (pita warna kuning) ke
sudut 30, untuk pita sumbu x (pita warna hijau) arahkan ke sudut 0, dan
untuk pita sumbu y (pita warna merah) menyesuaikan ukuran, apabila
sumbu x ukurannya 3 cm maka pita sumbu y ditancapkan dengan paku di
ukuran 3 cm, asalkan tegak lurus dengan sumbu x.
Pembelajaran yang efektif memerlukan peencanaan yang baik. Media
29
yang akan digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan
perencanaan yang baik pula. Dalam perencanaan penggunaan media
pembelajaran hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Demikian juga
halnya dengan penggunaan alat peraga papan koordinat kartesiu.
Adapun langkah-langkah perencanaan dalam pembelajarannya yaitu
siswa dibangi menjadi delapan kelompok yang terdiri dari 5-6 orang setelah
itu setiap kelompok dibagi satu bauah papan koordinat kartesius dan setiap
orang diberi lembar kerja yang sudah dibuat oleh guru, terlebih dahulu guru
menerangkan kegunaan dan cara kerja dari papan koordinat kartesius, setelah
itu siswa diminta untuk membaca dan memahami lembar kerja yang sudah
dibuat oleh guru dan mencoba mengerjakan perintah yang ada dalam lembar
kerja dengan menggunakan papan koordinat kartesius.
Penggunaan media papan koordinat kartesius dalam pembelajaran,
yaitu untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep trigonometri
tentang sudut-sudut istimewa, nilai kuadran dan perbandingan sudut, dengan
media papan koordinat kartesius ini diharapkan siswa dapat lebih mudah
dalam memahaminya karena dengan media papan koordinat ini pembelajaran
trigonometri yang biasanya hanya langsung ditentukan nilai dari perbandingan
atau sudutnya, sekarang coba dijabarkan dengan menggunakan media papan
koordinat kartesius oleh siswa itu sendiri, sehingga siswa akan lebih
memahami tentang materi tersebut.
Adapun evaluasi dalam pembelajaran Matematika disini, yaitu evaluasi
30
proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Evaluasi proses
pembelajaran sebagaimana diungkapkan oleh Ibrahim dan Nana Syaodih
(1996:133) adalah untuk mengetahui evektifitas pembelajaran dengan
menggunakan media papan koordinat kartesius yaitu bisa dilakukan dengan
observasi atau wawancara.
Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian
siswa akan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dengan
menggunakan media papan koordinat kartesius dalam pembelajaran
matematika pada pokok bahasan kubus dan balok. Evaluasi ini dilakukan
dengan menggunakan tes tulis berupa tes pilihan ganda.
C. Prestasi Belajar Matematika Siswa
1. Konsep Prestasi Belajar
Istilah prestasi belajar menunjukan pada gambaran keberhasilan
siswa dalam upaya mengoptimalisaikan kemampuan yang dimiliki melalui
suatu kegiatan pembelajaran. Kata prestasi belajar terdiri dari dua kata,
yaitu prestasi dan belajar. Prestasi menurut kamus lengkap Bahasa
Indonesia (1995:276) prestasi adalah hasil yang dicapai. Menurut
pengertian tersebut, istilah prestasi dapat diartikan sebagai hasil dari suatu
pelajaran atau perbuatan yang telah dicapai seseorang.
Seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Fatah Syukur (2005:27) mendefinisikan
31
belajar sebagai suatu yang kompleks yang terjadi pada semua orang yang
berlangsung seumur hidup sejak dia masih bayi hingga liang lahat nanti.
Salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya
perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut
menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotor), maupun menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Jadi, dari uraian prestasi dan belajar di atas dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telh dicapai oleh individu untuk
memperoleh perubahan tingkah laku. Baik dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan serta nilai sikap yang secara keseluruhan
sebagai hasil dan latihan individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
yang datang dari dalam siswa (faktor internal), dan faktor yang datang dari
luar siswa (faktor eksternal). Hal itu sesuai dengan pendapat Slameto
(2003:54) yang menjelaskan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar. Sedangkan
faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.
Faktor internal menyangkut kemampuan siswa, motivasi, minat,
perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi,
32
kondisi fisik dan psikis. Sedangkan faktor eksternal yang paling dominan
mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kualitas pembelajaran.
D. Penggunaan Media Papan Koordinat Kartesius terhadap Prestasi Belajar
Siswa
Proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar
mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi antara guru dengan
siswanya yang saling bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan
pengertian. Dalam proses belajar mengajar, media sangat diperlukan karena
penggunaan media akan lebih efektif dalam komunikasi dan interaksi antara
guru dan siswa dalam proses pengajaran di sekolah. Hal ini senada dengan
Oemar Hamalik (1986:23), penggunaan media pendidikan adalah alat, metode
dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengfektifkan komunukasi
dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran
di sekolah.
Dalam pelajaran matematika, jika siswa tidak suka dengan pelajaran
yang sulit, maka proses pembelajarannya harus disajikan dengan wahana yang
semenarik mungkin supaya siswa tertarik dan termotivasi untuk belajar
matematika. Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada
setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari SD sampai SMA.
Matematika mempunyai sifat yang abstrak, pemahaman konsep yang baik
sangatlah penting, karena untuk memahami konsep yang baru diperlukan
persyaratan pemahaman konsep sebelumnya. Namun saat ini masih banyak
33
ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari
matematika. Untuk itu diperlukan adanya upaya dari seorang guru untuk
memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
kematangan siswa serta dapat menarik perhatian dan minat siswa tanpa
mengurangi fungsi media secara umum.
Papan koordinat kartesius merupakan salah satu media yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran matematika yang memenuhi fungsi
secara umum. Dengan menggunakan papan koordinat kartesius ini siswa akan
belajar dengan suasana berbeda, karena dengan media tersebut siswa diajak
untuk menguak sebuah konsep yang dapat diamati dengan indra penglihatan
dan siswa sendiri mencobanya secara langsung, dengan begini siswa akan
lebih mengingat dan memaham konsep tersebut.
Menurut M. Suyanto (2003:23) menyatakan bahwa pestasi belajar
yang didapat dengan indera pendengaran saja berkisar 30% dengan indra
penglihatan 20%, sedangkan siswa dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan
didengar, dan 30% dari yang dilihat, didengar dan melakukan sekaligus.
Perbandingan dengan perolehan prestasi belajar melalui indra
penglihatan dan indera pendengaran sangat menonjol perbedaannya, Baugh
dalam Azhar Arsyad (2003:9) kurang lebih 90% hasil belajar seseorang
diperoleh melalui indera pandang dari 5% diperoleh dengar dan 5% lagi indra
lainnya. Semakin banyak indra yang digunakan untuk menerima dan
mengolah informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebut
dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian, siswa
34
diharapkan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-
pesan materi yang disajikan. Sehingga diperoleh prestasi belajar sesuai dengan
yang diharapkan, dalam hal ini penggunaan media papan koordinat kartesius
berpengaruh terhadap prestasi belajar.
E. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan
Berbagai penelitian tentang prestasi belajar matematika siswa yang dilihat
dap penggunaan media sudah banyak dilakukan, misalnnya:
1. Penelitaian Nining Khotimah (2008) pada kelas VII SMPN 1 Jamblang
Kab. Cirebon menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar
siswa antara yang menggunakan media tree chart (bagan pohon) dengan
yang tidak menngunakan tree chart (bagan pohon) pada pembelajaran
matematika.
2. Penelitian Amrullah (2007) pada kelas VII MTs Negeri Babakan
Ciwaringin Kab. Cirebon menyimpulkan pembelajaran menggunakan alat
peraga neraca bilangan efektif dalam meningkatkan prestasi belajar
matematika siswa.
Dari hasil-hasil penelitian seperti tersebut di atas terdapat kaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan peneliti. Akan tetapi secara khusus, tdak
satupun dari hasil penelitian tersebut yang sama persis dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh penulis.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Jatitujuh yang terletak di
Jalan Raya Rentang Baru Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka.
Tenaga pengajar di SMA Negeri 1 Jatitujuh pada Tahun Pelajaran
2010/2011 adalah sebanyak 33 guru. Jumlah siswa seluruhnya 445 siswa
yang tersebar di kelas X 173 siswa, kelas XI 140 siswa dan kelas XII 132
siswa.
2. Waktu penelitian
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama 2 bulan
mulai tanggal 18 April 2011 sampai dengan 18 Juni 2011 tahun pelajaran
2010/2011 semester 2. Rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan
Bulan
April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
2. Bimbingan Instrumen
3. Uji Coba Instrumen
4. Pre-test
5. Eksperimen
6. Post-tes
7. Analisis Data
36
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Ronald E. Walpole (1992:7), populasi adalah keseluruhan
pengamatan yang menjadi perhatian kita. Populasi dalam penelitian ini
adalah selurh siswa kelas X yang berjumlah 173 siswa. Hal ini disebabkan
karena materi Trigonometri terdapat di kelas X. untuk karakteristik
populasi sendiri berdasarkan wawancara dengan guru Matematika di
SMAN 1 Jatitujuh menjelaskan bahwa materi Trigonometri belum pernah
di ajarkan sebelumnya karena materi ini adalah materi baru, jadi sangat
cocok apabila dilakukan eksperimen.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 1996:117). Pengambilan sampel ini dilakukan secara acak
(random sampling) dengan menggunakan teknik simple random sampling.
Adapun yang diteliti secara acak adalah kelasnya bukan siswanya,
sehingga peneliti mengambil acak dari 5 kelas, terambil 2 kelas yang
menjadi sampel penelitihan, yaitu kelas X1 sebanyak 33 siswa dan kelas
X2 sebanyak 33 siswa. Dimana kelas X1 sebagai kelas kontrol dan kelas
X2 sebagai kelas eksperimen, pada pemberian pre tes dan pos tes siswa
kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol mengalami pengurangan
menjadi 32, ini dikarenakan ada salah satu siswa pada kedua kelas tersebut
tidak mengikuti pre test dan pos test.
37
C. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode penelitian
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen yang berarti metode yang benar-benar untuk melihat
perbandingan terhadap variabel yang mendapat perlakuan dan tidak
mendapat perlakuan.
Variabel dalam penelitian ini, yaitu:
a. Variabel (XE) : Prestasi belajar kelas eksperimen
b. Variabel (XK) : Prestasi belajar kelas kontrol
Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data yang akan diolah
berhubungan dengan nilai atau angka-angka yang dapat dihitung secara
matematis dengan perhitungan statistika.
2. Desain penelitian
Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
prestasi belajar antara siswa yang menggunakan media papan koordinat
kartesius dengan siswa yang tidak menggunakan media papan koordinat
kartesius. Pada penelitian ini dua kelompok siswa yaitu kelompok
eksperimen yang menggunakan media papan koordinat kartesius dengan
kelompok kontrol yang tidak menggunakan media papan koordinat
kartesius. Untuk menentukan desain penelitian perlu diperhatikan, antara
lain:
a. Penelitian ini memerlukan dua kelas yakni kelas eksperimen sebagai
kelas yang dalam pembelajarannya menggunakan papan koordinat
38
kartesius dan kelas kontrol yang pembelajarannya tanpa menggunakan
papan koordinat kartesius.
b. Kelas eksperimen dipilih secara acak dari 5 kelas X SMAN 1 Jatitujuh
Kab. Majalengka.
c. Melakukan pre test dan pos test pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Pre test bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal kedua
kelas, sedangkan pos test bertujuan untuk mengetahui apakah ada
peningkatan prestasi belajar antara sebelum dan sesudah pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, desain penelitian yang digunakan
adalah randomized control-group pretest-posttest design (M. Subana,
2001:102) dinyatakan sebagai berikut:
E O
1
X
1
O
2
K O
1
X
2
O
2
Dimana :
E : Kelompok Eksperimen
K : Kelompok Kontrol
O
1
: Pemberian tes awal
X
1
: Perlakuan (treatment) terhadap kelompok eksperimen yaitu
pembelajaran dengan menggunakan media papan koordinat
kartesius
X
2
: Perlakuan (treatment) terhadap kelompok kontrol yaitu
pembelajaran tanpa menggunakan media papan koordinat kartesius
O
2 :
Pemberian tes akhir
39
__ : Perbandingan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Suharsimi Arikunto (1996: 151) adalah
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
(X) adalah penggunaan media papan koordinat kartesius sedangkan variabel
terikat (Y) adalah prestasi belajar siswa, sehingga tujuan penelitian ini adalah
untuk mencari data tentang prestasi belajar.
Instrumen yang digunakan adalah tes matematika berupa soal pilihan
ganda yang digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa.
Dalam penelitian ini dilakukan dua tes, yaitu tes awal dan tes akhir. Kedua tes
tersebut berbentuk pilihan sebanyak 20 soal. Selain tes matematika, instrumen
yang digunakan adalah wawancara untuk mengetahui respon siswa terhadap
penggunaan media papan koordinat kartesius.
Sebelum instrumen penelitian digunakan, maka instrumen
diujicobakan terlebih dahulu di kelas X5 yang bertujuan untuk mengetahui
gambaran terpenuhi tidaknya syarat-syarat instrumen sebagai alat
pengumpulan data yang baik sehingga instrumen tersebut dapat digunakan.
40
Langkah-langkah untuk menguji instrumen penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Validitas
Validitas menurut Arikunto (1996: 160) adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Untuk mengukur validitas bisa menggunakan rumus korelasi product
moment dengan angka kasar (raw score) dari pearson, yaitu :
( ) { } ( ) { }
2
2
2
2
Y Y N X X N
) Y )( X ( - XY N
rxy



=
Keterangan:
r
xy
: Tingkat validitas (koefisien korelasi)
N : Banyak testi (pesrta tes)
X : Skor variabel butir soal tes
Y : Skor total
(Arikunto, 1996: 162)
Dari hasil uji coba yang dilakukan terhadap 35 siswa kelas X5
SMA Negeri 1 Jatitujuh Kabupaten Majalengka diperoleh validitas
instrumen tes nomor 1 r
xy
= 0,44 kemudian dibandingkan dengan r
xy tabel
pada interval kepercayaan 95% dengan N = 35 yaitu sebesar 0,334. Tiap
item soal yang nilai r
xy
r
xy tabel
, dinyatakan valid. Sedangkan jika r
xy
> r
xy
tabel
, dinyatakan tidak valid. Pada soal nomor 1, r
xy
r
xy tabel
, maka soal
nomor 1 digunakan valid. Dari hasil analisis dan perhitungan dengan
menggunakan anatesv4, dapat diketahui dari 25 butir soal terdapat 18 soal
41
yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 5, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20,
22, 23, 24 dan soal nomor 25, untuk soal nomor 4 dan 6 di perbaiki dan
sisanya yaitu soal nomor 9,11,14,19 dan soal nomor 21 tidak dipakai.
Perhitungan untuk mengetahui validitas tes dapat dilihat pada lampiran C2
halaman 112.
2. Reliabilitas
Menurut Suherman (2003: 131) yang dimaksud suatu instrumen
adalah suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama (konsisten atau
ajeg). Artinya nilai yang diperoleh relatif sama jika instrumen tersebut
diberikan kepada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang
berbeda.
Jumlah instrumen yang digunakan ganjil sehingga untuk
menghitung reliabilitas tanpa membela instrumen menjadi dua bagian,
tetepi membagi instrumen menurut banyaknya butir soal yang disajikan.
Untuk mengukur reliabilitas bisa menggunakan rumus Kuder dan
Richardson yang ke-20 atau dikenal dengan rumus KR-20 sebagai berikut :

=

2
t
i i
2
t
11
S
q p S
1 n
n
r (Suherman, 2003 : 149)
Dimana :
N
N
Y) (
Y
S
2
2
2
t

=
Keterangan:
r
11
: Reliabilitas Instrumen
42
n : Jumlah instrumen
p
i
q
i
: Jumlah hasil kali rasio banyaknya subjek yang menjawab benar
dengan rasio banyaknya subjek yang menjawab salah
N : Jumlah subjek yang diteliti
S
t
2
: Varians total
Sebagai tolok ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas
menurut Guilford (dalam Suherman 2003: 139) menggunakan derajat
reliabilitas sebagai berikut :
0,90 r
xy
1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi
0,70 r
xy
< 0,90 Derajat reliabilitas tinggi
0,40 r
xy
< 0,70 Derajat reliabilitas sedang
0,20 r
xy
< 0,40 Derajat reliabilitas rendah
r
xy
< 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga reliabilitas tes hasil
belajar Matematika sebesar 0,78. Sebagai interpretasinya, tes yang
digunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas tinggi. Untuk
perhitungan secara lengkapnya dapat dilihat di lampiran C3 halaman 113.
3. Indeks Kesukaran
Rumus yang bisa digunakan untuk mengukur indeks kesukaran tiap
butir soal adalah :
A
B A
S J 2
JB JB
IK
+
= (Suherman, 2003: 170)
Dengan:
IK : Indeks kesukaran
43
JB
A
: Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab dengan benar
JB
B
: Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab dengan benar
JS
A
: Jumlah siswa kelompok atas
Klasifikasi interpretasi yang digunakan untuk untuk menentukan
indeks kesukaran adalah:
IK = 0,00 Soal terlalu sukar
0,00 < IK 0,30 Soal sukar
0,30 < IK 0,70 Soal sedang
0,70 < IK 1,00 Soal mudah
IK 1,00 Soal terlalu mudah
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui dari 25 butir soal terdapat
5 butir soal mudah yaitu nomor 1, 5, 20, 21 dan 23. 18 butir soal sedang
yaitu nomor 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 22, 24 dan 25.
Sedangkan 2 butir soal sukar yaitu nomor 10 dan 19.Hasil perhitungan
indeks kesukaran dari tiap item soal dapat di lihat pada lampiran C4
halaman 114.
4. Daya Pembeda
Menurut Suherman (2003: 195), dengan pembeda sebuah butir soal
mengatakan seberapa besar kemampuan butir soal tersebut mampu
membedakan antara testi yang mengetahui jawabannya dengan benar dan
testi yang tidak dapat menjawab soal tersebut.
Daya pembeda untuk butir soal dapat dicari dengan menggunakan
rumus:
44
A
B A
S J
JB JB
DP

= (Suherman, 2003: 160)
Dengan:
DP : Daya pembeda
JB
A
: Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab dengan benar
JB
B
: Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab dengan benar
JS
A
: Jumlah siswa kelompok atas
Interpretasi daya pembeda setiap butir soal menggunakan
klasifikasi daya pembeda berdasarkan Suherman (2003: 161) yaitu:
DP = 0,00 Sangat jelek
0,00 < DP 0,20 Jelek
0,20 < DP 0,40 Cukup
0,40 < DP 0,70 Baik
0,70 < DP 1,00 Sangat Baik
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui dari 25 butir soal
terdapat 19 soal baik yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 16, 17,
18, 20, 22, 23, 24 dan 25. 4 soal cukup yaitu nomor 1, 9, 11, dan 19. 2
butir soal sangat jelek yaitu nomor 14 dan 21. Hasil perhitungan daya
pembeda tiap soal dapat dilihat pada lampiran C5 halaman 115.
Secara keseluruhan hasil uji coba instrumen tes prestasi belajar
dapat dilihat pada tabel berikut, perhitungan uji coba instrumen ini
menggunakan software anatesv4 yang dikembangkan oleh Drs Karno To,
M.Pd dan Yudi Wibisono, ST:
45
Tabel 2
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes Prestasi Belajar
No.
Soal
Daya
Pembeda
(%)
Tingkat
Kesukaran
Korelasi
Sign.
Korelasi
Reliabilitas
Tes
Keputusan
1 Cukup Mudah 0,440 Signifikan
0,78
Tinggi
Dipakai
2 Baik Sedang 0,476 Signifikan Dipakai
3 Baik Sedang 0,413 Signifikan Dipakai
4 Baik Sedang 0,310 - Diperbaiki
5 Baik Mudah 0,538 Sangat
Signifikan
Dipakai
6 Baik Sedang 0,331 - Diperbaiki
7 Baik Sedang 0,444 Signifikan Dipakai
8 Baik Sedang 0,484 Signifikan Dipakai
9 Cukup Sedang 0,190 - Tidak
Dipakai
10 Baik Sukar 0,480 Signifikan Dipakai
11 Cukup Sedang 0,209 - Tidak
Dipakai
12 Baik Sedang 0,426 Signifikan Dipakai
13 Baik Sedang 0,452 Signifikan Dipakai
14 Jelek Sedang 0,002 - Tidak
Dipakai
15 Baik Sedang 0,406 Signifikan Dipakai
16 Baik Sedang 0,388 Signifikan Dipakai
17 Baik Sedang 0,508 Sangat
Signifikan
Dipakai
18 Baik Sedang 0,484 Signifikan Dipakai
19 Cukup Sukar 0,181 - Tidak
Dipakai
20 Baik Mudah 0,500 Sangat
Signifikan
Dipakai
21 Jelek Mudah 0,133 - Tidak
Dipakai
22 Baik Sedang 0,445 Signifikan Dipakai
23 Baik Mudah 0,500 Sangat
Signifikan
Dipakai
24 Baik Sedang 0,437 Signifikan Dipakai
25 Baik Sedang 0,461 Signifikan Dipakai
Dari 25 soal yang diujicobakan hanya 20 soal yang digunakan
sebagai instrumen tes penelitian yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12,
13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 24 dan 25. Soal-soal tersebut cukup
mewakili kompetensi dasar dari pokok bahasan trigonometri.
46
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
pengamatan langsung pada objek penelitian untuk memperoleh data
tentang situasi pembelajaran matematika dengan menggunakan media
papan koordinat kartesius pada pokok bahasan Trigonometri.
Observasi yang peneliti lakukan dalam penelitian ini yaitu
pengamatan langsung pada pembelajaran matematika yang telah
disesuaikan dengan jam pelajaran dan disesuaikan dengan silabus.
Untuk memudahkan penelitian, peneliti membuat daftar jenis
kegiatan yang mungkin timbul pada pada proses pembelajaran
matematika, sehingga pada saat penelitian, peneliti tinggal memberi tanda
ceklis pada kolom yang telah tersedia.
2. Tes, digunakan untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa kelas
X SMA Negeri 1 Jatitujuh pada pokok bahasan Trigonometri. Tes yang
digunakan pada penelitian ini berbentuk pilihan ganda.
3. Wawancara, adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya (Riduwan, 2005: 74)
penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada siswa dan guru
bidang studi Matematika untuk mengetahui keadaan siswa dan
karakteristik data.
47
F. Prosedur Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dari hasil penelitian, penulis melakukan
penganalisaan mengenai tes prestasi belajar matematika siswa dalam
menyelesaikan tes pilihan ganda.
Ada dua kelompok data hasil tes, yakni tes kelompok eksperimen yaitu
kelompok yang dalam pembelajarannya menggunakan media papan koordinat
kartesius dan data hasil kelompok kontrol yakni pembelajaran yang tidak
menggunakan media papan koordinat kartesius. Selanjutnya data tersebut
disusun dan dianalisis untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa.
Sebelum menguji hipotesis dalam penelitian ini diperlukan adanya uji
prasyarat analisa data terlebih dahulu.
Adapun langkah-langkah uji prasyarat analisis data adalah sebagai
berikut:
1. Uji Normalitas
Untuk menguji kenormalan distribusi, penulis menggunakan rumus
Chi Kuadrat (
2
). Uji Normalitas ini digunakan untuk mengetahui data tes
prestasi belajar siswa antara kelas eksperimen (kelas yang menggunakan
media papan koordinat kartesius) dan kelas kontrol (yang tidak
menggunakan media papan koordinat kartesius). Rumus Chi Kuadrat
menurut Sudjana (2002: 273), yaitu:
( )

=
1 i
i
i i 2
E
E O
;
Dengan:
48
E
i
: Frekwensi harapan
O
i
: Frekwensi hasil pengamatan
;
2
: Harga Chi-Kuadrat
Data akan berdistribusi normal, jika
2

hitung
<
2

tabel
dengan
2

tabel
diperoleh dengan taraf kepercayaan 0,05 mean dk = K 4. Dan apabila
2

tabel
<
2

hitung
, maka data tidak berdistribusi normal. Jika datanya
berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya menguji homogenitas.
Untuk menguji normalitas dapat digunakan program SPSS 19. Langkah-
langkahnya sebagai berikut:
a. Buka File Anda
b. Klik Analyze Descriptive Statistics Explore, kemudian masukan
variabelnya.
c. Klik Plots lalu klik None, klik Normality Plots With Test, klik Power
estimation.
d. Klik Continue, klik Ok. (Toheri dkk: 2011)
2. Uji Homogenitas
Pengujian kehomogenan merupakan pengujian apakah satu sampel
dengan sampel lainnya memeiliki kesamaan (homogen) atau tidak
homogen. Untuk pengujian homogenitas bisa digunakan uji F dengan
rumus :
2
k
2
b
S
S
F =
Dengan:
49
F : Harga varians yang diuji
S
b
2
: Varians lebih besar
S
k
2
: Varians lebih kecil
Untuk menguji homogenitas dapat digunakan program SPSS 19,
langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Buka File Anda
b. Klik Analyze Descriptive Statistics Explore, kemudian masukan
variabelnya.
c. Klik Plots lalu klik None, klik Normality Plots With Test, klik Power
estimation.
d. Klik Continue, klik Ok. (Toheri dkk: 2011)
3. Uji Kesamaan Dua rata-rata
Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah
rata-rata siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama
atau tidak, sebelum penggunaan media papan koordinat kartesius dan
sesudah penggunaan papan koordinat kartesius untuk menguji kesamaan
dua rata-rata bisa menggunakan rumus dari (Riduwan 2004: 120) sebagai
berikut:
2 1
2 1
1 1
s
n n
t
hitung
+

=
; ;
Dengan:
( ) ( )
2
1 1
2 1
2
2 2
2
1 1 2
+
+
=
n n
s n s n
s
Keterangan:
50
1
; = Rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen
2
; = Rata-rata hasil belajar siswa kelompok kontrol
2
1
s = Varians kelompok eksperimen
2
2
s = Varians kelompok kontrol
1
n = Jumlah siswa kelompok eksperimen
2
n = Jumlah siswa kelompok kontrol
Utuk menguji kesamaan dua rata-rata dapat menggunakan program
SPSS 19, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Apabila datanya normal dan homogen menggunakan Paired Sample T
Test dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Klik Analilyze>Compare Mean> Paired Sample T test, dengan
meng-kliknya kita melihat kotak Paired Sample T Test. Kemudian
masukkan variabel independent.
2) Klik option untuk menentukan taraf signifikannya>klik OK
(Toheri dkk: 2011)
b. Apabila datanya tidak normal atau tidak homogen maka menggunakan
uji Mann Witney Test (Two Independent-samples Test) dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Buka file anda
2) klik Analyze Non Parametric 2 Independent Sample Test.
3) Klik OK (Toheri dkk: 2011)
51
4. Uji Hipotesis
Karena data salah satu kelompok N-Gain tidak normal maka uji
hipotesis menggunakan uji non paramatrik yaitu dengan menggunakan uji
Mann Witney Test (Two Independent-Samples Tests).
Untuk menguji hipotesis dapat digunakan dengan program SPSS
19, langkah-langkahnya sebagai berikut:
Buka file anda, klik Analyze Non Parametric 2 Independent
Sample Test. (Toheri dkk: 2011)
Hipotesis yang diuji adalah:
H
o
: Tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa
yang menggunakan media papan koordinat kartesius dengan yang
tidak menggunakan media koordinat kartesius pada pembelajaran
matematika.
Ha : Ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang
menggunakan media koordinat kartesius dengan yang tidak
menggunakan media koordinat kartesius pada pembelajaran
matematika
Dengan pengambilan keputusan:
a. Jika nilai sig < 0,05 maka Ha diterima.
b. Jika nilai sig > 0,05 maka Ho diterima.
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Deskriptif Data
Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel dua kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran pada kelas eksperimen
menggunakan media papan koordinat kartesius sedangkan kelas kontrol tidak
menggunakan media papan koordinat kartesius. Dengan demikian perbedaan
pada kedua kelas sampel adalah pada cara penyampaian materinya.
Penggunaan media papan koordinat kartesius bertujuan agar pembelajaran
matematika lebih mudah dan membantu siswa untuk memahami materi
trigonometri.
Adapun proses pembelajaran dengan menggunakan media papan
koordinat kartesius (kelas eksperimen) yaitu:
1. Siswa dibagi menjadi delapan kelompok.
2. Setiap kelompok diberi alat peraga papan koordinat kartesius.
3. Setiap siswa diberi lembar kerja yang sudah dibuat oleh guru.
4. Siswa diberi penjelasan awal tentang materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan papan koordinat kartesius.
5. Siswa diminta mempelajari lembar kerja dan mulai mengerjakan perintah
yang ada dalam lembar kerja tersebut.
6. Siswa mengerjakan beberapa soal sebagai latihan.
53
Sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol yaitu kelas yang tidak
menggunakan media papan koordinat kartesius yaitu:
1. Siswa belajar dari penjelasan materi yang diberikan guru.
2. Siswa diberi contoh soal di lanjutan dengan latihan soal.
Berikut adalah hasil penelitian yang dilakukan peneliti di SMA Negeri
1 Jatitujuh Kab. Majalengka:
a. Hasil Observasi
Berdasarkan observasi keadaan kelas eksperimen selama tiga kali
pertemuan, yaitu pada pertemuan pertama: sebagian kecil siswa paham
konsep trigonometri dengan bantuan media papan koordinat kartesius,
kategori sedang siswa dapat menggunakan media papan koordinat
kartesius dengan baik dan benar mengikuti perintah dari lembar kerja,
sebagian besar siswa bantak bertanya mengenai penggunaan papan
koordinat kartesius, sebagian besar siswa dapat bekerjasama dalam
menggunakan papan koordinat kartesius, sebagian besar siswa
bersemangat dalam belajar dengan menggunakan papan koordinat
kartesius.
Pada pertemuan kedua kelas eksperimen, kategori sedang siswa
paham konsep trigonometri dengan bantuan media papan koordinat
kartesius, sebagian besar siswa dapat menggunakan media papan
koordinat kartesius dengan baik dan benar mengikuti perintah dari lembar
kerja, sebagian kecil siswa bantak bertanya mengenai penggunaan papan
koordinat kartesius, sebagian besar siswa dapat bekerjasama dalam
54
menggunakan papan koordinat kartesius, sebagian besar siswa
bersemangat dalam belajar dengan menggunakan papan koordinat
kartesius.
Pada pertemuan ketiga sebagian besar siswa paham konsep
trigonometri dengan bantuan media papan koordinat kartesius, sebagian
besar siswa dapat menggunakan media papan koordinat kartesius dengan
baik dan benar mengikuti perintah dari lembar kerja, hamper tidak ada
siswa yang bertanya mengenai penggunaan papan koordinat kartesius,
sebagian besar siswa dapat bekerjasama dalam menggunakan papan
koordinat kartesius, sebagian besar siswa bersemangat dalam belajar
dengan menggunakan papan koordinat kartesius.. Data observasi
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A4 halaman 86.
b. Data Hasil Tes
1) Data Hasil Pre Test Kelas Eksperimen (Kelas X2)
Data mengenai prestasi belajar siswa pada tes yang pertama (pre
test) yakni sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan
media papan koordinat kartesius. Berdasarkan hasil perhitungan nilai
tertinggi data pre test kelas eksperimen adalah 55 diperoleh oleh 4
orang siswa dan nilai terendahnya adalah 20 diperoleh oleh 2 orang
siswa. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui rata-ratanya yaitu
36,87 dan simpangan bakunya adalah 10,453. Data hasil pre tes kelas
eksperimen bisa dilihat pada lampiran D3 halaman 122.
2) Data Hasil Pre Test Kelas Kontrol (Kelas X1)
55
Data mengenai prestasi belajar siswa pada tes yang pertama (pre
test) yakni sebelum pembelajaran dilaksanakan. Berdasarkan hasil
perhitungan nilai tertinggi data pre test kelas kontrol adalah 55
diperoleh oleh 2 orang siswa dan nilai terendahnya adalah 20
diperoleh oleh 3 orang siswa, maka Berdasarkan hasil perhitungan,
diketahui rata-ratanya yaitu 36,41 dan simpangan bakunya adalah
9,608. Data hasil pre tes kelas kontrol bisa dilihat pada lampiran D4
halaman 123.
3) Data Hasil Pos Test Kelas Eksperimen (Kelas X2)
Data mengenai prestasi belajar siswa pada tes yang kedua (pos
test) yakni setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan
media papan koordinat kartesius. Berdasarkan hasil perhitungan nilai
tertinggi data pos test kelas eksperimen adalah 85 diperoleh oleh 2
orang dan nilai terendahnya adalah 40 diperoleh oleh 2 orang siswa.
Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui rata-ratanya yaitu 71,41 dan
simpangan bakunya adalah 10,567. Data hasil pos tes kelas
eksperimen bisa dilihat pada lampiran D3 halaman 122.
4) Data Hasil Pos Test Kelas Kontrol (Kelas X1)
Data mengenai prestasi belajar siswa pada tes yang kedua (pos
test) yakni setelah mendapatkan pembelajaran. Berdasarkan hasil
perhitungan nilai tertinggi data pos test kelas kontrol adalah 85
diperoleh oleh 2 orang siswa dan nilai terendahnya adalah 40
diperoleh oleh 5 orang siswa. Berdasarkan hasil perhitungan,
56
diketahui rata-ratanya yaitu 56,41 dengan kategori sedang dan
simpangan bakunya adalah 13,454. Data hasil pre tes kelas
eksperimen bisa dilihat pada lampiran D3 halaman 112. Data hasil pos
tes kelas kontrol bisa dilihat pada lampiran D4 halaman 123.
5) Data Peningkatan Prestasi Belajar Siswa antara Kelas Eksperimen
(yang menggunakan papan koordinat kartesius) dan Kelas Kontrol
(yang tidak menggunakan media papan koordinat kartesius).
Data peningkatan prestasi belajar siswa yang menggunakan media
papan koordinat kartesius (kelas eksperimen) dengan yang tidak
menggunakan media papan koordinat kartesius (kelas kontrol)
Peningkatan prestasi belajar siswa antara kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol diperoleh dari:
=


100% (Meltzer, 2008)
Data mengenai N-Gain diperoleh dari hasil tes awal dan tes akhir
dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan trigonometri.
Jumlah soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 nomor
yang berbentuk pilihan ganda dengan skor maksimal 100 dan skor
minimal 0. Soal yang diberikan pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sebanyak dua kali yaitu pada saat pre test dan pos
test, yang diikuti oleh 32 siswa dari masing-masing kelas. Dari hasil
perhitungan N-Gain kelas eksperimen diperoler nilai N-Gain sebesar
54,83 sedangkan kelas kontrol diperoleh nilai N-Gain sebesar 32,53.
Data hasil N-Gain tes kelas eksperimen dan kelas kontrol bisa dilihat
57
pada lampiran D3 dan D4 halaman 113-104. Data hasil keseluruhan
dapat dilihat pada tabel berikut yang pengerjaannya menggunakan
SPSS 19:
Tabel 3
Data Hasil Pos Test, Pre Test dan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Report
Pre test
eksperimen
Pre
test
kontrol
Pos test
eksperimen
Pos test
kontrol
N-gain
eksperimen
N-gain
kontrol
Mean 36,87 36,41 71,41 56,41 54,8331 32,5337
Std.
Deviation
10,453 9,608 10,567 13,454 13,91567 16,64689
Minimum 20 20 40 40 14,29 7,69
Maximum 55 55 85 85 73,33 66,67
Variance 109,274 92,314 111,668 181,023 193,646 277,119
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa N-Gain kelas eksperimen
lebih besar dibandingkan kelas kontrol. Artinya peningkatan prestasi
belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol
namun penafsiran ini belum tentu menjawab hipotesis yang dikemukakan
karena baru gambaran sampel. Oleh karena itu harus dilakukan analisis
statistik terhadap data tersebut dengan menggunakan pengujian hipotesis.
58
B. Uji Prasyarat Analisis
1. Hasil Pre Test
a. Uji Normalitas Pre Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil perhitungan Pre Test kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan menggunakan SPSS 19, diperoleh nilai sig sebesar 0,029 untuk
kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh nilai sig
sebesar 0,008, keduanya < 0,05 berarti dapat disimpulkan Pre Test
kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi tidak normal.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D5 halaman
124.
b. Uji Homogenitas Varians Pre Test Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui seragam tidaknya
varians sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Dari
hasil perhitungan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan
SPSS 19 diperoleh nilai sig yang kesemuanya berada diatas 0,05,
berarti dapat disimpulkan Pre Test kelas eksperimen dan kelas kontrol
bersifat homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran D6 halaman 125.
c. Uji Kesamaan Rata-rata Pre Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui kesamaan
rata-rata hasil belajar siswa pada tes awal (Pre Test) sebelum diberi
59
perlakuan, pembelajaran dengan menggunakan media papan koordinat
kartesius.
Berdasarkan hasil perolehan nilai tes yang pertama (Pre Test) pada
kedua kelas diperoleh nilai rata-rata keseluruhan siswa kelas
eksperimen sebesar 36,87 sedangkan kelas kontrol diperoleh nilai rata-
rata keseluruhan siswa sebesar 36,41. Kedua nilai rata-rata ini hanya
mempunyai selisih 0,46. Hal ini menunjukan bahwa siswa dalam kelas
kontrol dan kelas eksperimen pada tes awal mempunyai prestasi
belajar matematika yang tidak terlalu jauh bedanya.
Selanjutnya penulis menguji kesamaan dua rata-rata antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen pada tes yang pertama dengan
menggunakan uji-u dari Mann whitney (uji non parametrik) karena
kedua kelompok datanya tidak normal, pengujian ini menggunakan
SPSS 19, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai sig sebesar
0,854 > 0,05 artinya tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Data hasil uji kesamaan dua rata-rata
bias dilihat pada lampiran D7 halaman 126.
2. Hasil Pos Test
a. Uji Normalitas Pos Tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil perhitungan Pos Test kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan menggunakan SPSS 19, diperoleh nilai sig sebesar 0,000 untuk
kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh nilai sig
sebesar 0,000, keduanya < 0,05 berarti dapat disimpulkan Pos Test
60
kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi tidak normal.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D5 halaman
124.
b. Uji Homogenitas Varians Pos Test Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui seragam tidaknya
varians sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Dari
hasil perhitungan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan
SPSS 19 diperoleh nilai sig yang kesemuanya berada diatas 0,05,
berarti dapat disimpulkan Pos Test kelas eksperimen dan kelas kontrol
bersifat homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran D6 halaman 125.
c. Uji Kesamaan Rata-rata Pos Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui kesamaan
rata-rata hasil belajar siswa pada tes akhir (Pos Test) sebelum diberi
perlakuan, pembelajaran dengan menggunakan media papan koordinat
kartesius.
Berdasarkan hasil perolehan nilai tes yang kedua (Pos Test) pada
kedua kelas diperoleh nilai rata-rata keseluruhan siswa kelas
eksperimen sebesar 71,41 sedangkan kelas kontrol diperoleh nilai rata-
rata keseluruhan siswa sebesar 56,41. Kedua nilai rata-rata ini
mempunyai selisih 15,00. Hal ini menunjukan bahwa siswa dalam
61
kelas kontrol dan kelas eksperimen pada tes akhir mempunyai prestasi
belajar matematika yang berbeda.
Selanjutnya penulis menguji kesamaan dua rata-rata antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen pada tes yang kedua dengan
menggunakan uji-u dari Mann whitney (uji non parametrik) karena
kedua kelompok datanya tidak normal, pengujian ini menggunakan
SPSS 19, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai sig sebesar
0,000 < 0,05 artinya ada perbedaan prestasi belajar antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran D7 halaman 126.
3. Hasil N-Gain
a. Uji Normalitas N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil perhitungan N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan menggunakan SPSS 19, diperoleh nilai sig sebesar 0,000< 0,05
untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh nilai
sig sebesar 0,200 > 0,05, berarti dapat disimpulkan N-Gain kelas
eksperimen berdistribusi tidak normal dan kelas kontrol berdistribusi
normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D8
halaman 127.
b. Uji Homogenitas Varians N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui seragam tidaknya
varians sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Dari
62
hasil perhitungan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan
SPSS 19 diperoleh nilai sig yang kesemuanya berada diatas 0,05,
berarti dapat disimpulkan N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol
bersifat homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran D9 halaman 128.
c. Uji Kesamaan Rata-rata N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui kesamaan
rata-rata N-Gain kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Berdasarkan
hasil perhitungan N-Gain pada kedua kelas diperoleh nilai rata-rata
keseluruhan siswa kelas eksperimen sebesar 54,83 sedangkan kelas
kontrol diperoleh nilai rata-rata keseluruhan siswa sebesar 32,53.
Kedua nilai rata-rata ini mempunyai selisih 22,30. Hal ini menunjukan
bahwa siswa dalam kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai
prestasi belajar matematika yang berbeda.
Selanjutnya penulis menguji kesamaan dua rata-rata N-Gain antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan uji-u dari
Mann whitney (uji non parametrik) karena salah satu kelompok
datanya tidak normal, pengujian ini menggunakan SPSS 19,
berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai sig sebesar 0,000 < 0,05
artinya ada perbedaan N-Gain prestasi belajar antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran D10 halaman 129.
63
C. Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada perbedaan prestasi
belajar siswa antara yang menggunakan media papan koordinat kartesius
dengan yang tidak menggunakan media papan koordinat kartesius, akan
dibuktikan dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata. Berdasarkan
hasil perhitungan N-Gain kelas eksperimen di peroleh nilai rata-rata sebesar
54,83, sedangkan N-Gain kelas kontrol sebesar 32,53.
Untuk menjawab hipotesis tersebut, penulis menguji kesamaan dua rata-
rata N-Gain dengan menggunakan uji-u dari Mann whitney (uji non
parametrik) karena salah satu kelompok datanya tidak normal, pengujian ini
menggunakan SPSS 19, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai sig
sebesar 0,000 < 0,05 maka H
o
ditolak dan H
a
diterima artinya ada perbedaan
prestasi belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D11 halaman 130.
D. Pembahasan
Dari hasil penelitian tahap akhir (pengujian hipotesis), kita bisa
mengetahui prestasi belajar matematika siswa yang manakah yang lebih tinggi
sehingga kita bisa mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar
matematika siwa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan
media papan koordinat kartesius diberikan bisa dilihat dari skor rata-rata
peningkatan prestasi belajar matematika siswa pada kedua kelas.
64
Skor rata-rata peningkatan prestasi belajar matematika siswa yang
pembelajarannya menggunakan media papan koordinat kartesius adalah
sebesar 54,83, sedangkan pada kelas kontrol yang tidak menggunakan media
papan koordinat kartesius sebesar 32,53.
Hasil diatas sejalan dengan pengujian hipotesis yang mendapatkan
taraf signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti ada perbedaan antara kelas
eksperimen yang pembelajarannya menggunakan papan koordinat kartesius
dengan kelas kontrol yang pembelajaranya tanpa menggunakan papan
koordinat kartesius.
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nining
Khotimah pada siswa kelas VII SMPN 1 Jamblang Kab. Cirebon pada tahun
2008, yang menerangkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika
siswa antara yang menggunakan media dalam pembelajarannya dengan yang
tidak menggunakan media dalam pembelajarannya, jadi media dalampem
belajaran memberikan efek yang positif terhadapprestasi belajar siswa.
Dengan demikian, terbukti bahwa penggunaan media papan koordinat
kartesius dapat mengoptimalkan prestasi belajar matematika siswa. Prestasi
belajar yang menggunakan media papan koordinat kartesius memang tidak
terlampau jauh dari prestasi belajar matematika siswa yang tidak
menggunakan media papan koordinat kartsius. Menurut penulis hal tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi penghambat keefektifan
penggunaan media papan koordinat kartsius, diantaranya:
65
1. Media papan koordinat kartesius ini tergolong baru digunakan dalam
pembelajaran oleh karena itu ketika pertemuan pertama siswa merasa
canggung dan belum terampil menggunakan media papan koordinat
kartesius ini
2. Tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugas kelompok kurang,
artinya ada beberapa siswa yang mengandalakan penyelesaian tugas
tersebut pada teman satu kelompoknya.
3. Beberapa siswa kurang bisa bekerjasama dengan kelompoknya ketika
mengerjakan tugas kelompok.
4. Guru tidak fokus memperhatikan siswa kelompok kurang pandai, karena
siswa kelompok sedang dan kelompok pandai masih belum bias
menyelesaikan soal dengan diskusi kelompok tanpa bantuan guru.
65
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan tujuan penelitian dan sesuai dengan data yang terkumpul
serta dianalisis maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran yang terkait
dalam penelitian ini:
A. KESIMPULAN
1. Prestasi belajar siswa yang menggunakan media papan koordinat kartesius
pada pembelajaran matematika pokok bahasan trigonometri pada tes awal
(pre test) dengan rata-rata sebesar 36,87, sedangkan pada tes akhir (pos
test) adalah sebesar 71,41, dengan N-Gain sebesar 54,83.
2. Prestasi belajar siswa yang tidak menggunakan media papan koordinat
kartesius pada pembelajaran matematika pokok bahasan trigonometri pada
tes awal (pre test) dengan rata-rata sebesar 36,41, Sedangkan pada tes
akhir (pos test) adalah 56,41, dengan N-Gain sebesar 32,53.
3. Dilihat dengan cara membandingkan kelas eksperimen dengan kelas
kontrol. Peningkatan prestasi belajar siswa kelompok eksperimen dengan
rata-rata sebesar 54,83. Sedangkan peningkatan prestasi belajar siswa
kelompok kontrol adalah sebesar 32,53. Berdasarkan analisis data N-Gain
peningkatan prestasi belajar dari kedua kelompok dengan menggunakan
two independen-sample test, nilai sig 0.000 < 0,05 sehingga Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara
yang menggunakan media papan koordinat kartesius dengan yang tidak
66
menggunakan papan koordinat kartesius pada pembelajaran matematika
pokok bahasan trigonometri.
B. SARAN
Beranalog pada kesimpulan diatas, penulis mengajukan babarapa
saran, baik untuk peningkatan kualitas proses belajar maupun untuk para
peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis, antara lain:
1. Dalam melakukan pengajaran dengan media papan koordinat kartesius,
guru harus menyiapkan media secara menarik dan mengatur alokasi waktu
sehingga pembelajaran sesuai dengan indicator yang ingin dicapai.
2. Penggunaan media papan koordinat kartesius dapat ditindak lanjuti oleh
rekan guru pengjar mata pelajaran matematika karena media tersebut
masih bisa digunakan untuk pembelajaran pada bab-bab lain contohnya
vektor, geometri dan lain-lain.
3. Meningkatkan keterampilan menggunakan media papan koordinat
kartesius yaitu dengan cara guru harus banyak melibatkan siswa dalam
pembelajaran dengan menggunakan media tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arif S. Sadiman, 2003. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Aswanzain, dkk, 1997. Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Darhimkas. 1983. Media Pendidikan Matematika. Bandung: FPMIPA IKIP.
Djiwandono, Sri Esti Wuryani, 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo
E.T Ruseffendi. 1989. Dasar-dasar Matematika Modern dan Koumputer untuk
Guru Edisi Keempat. Bandung: Tarsito.
Hamalik, Oemar, 1986. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Ibrahim dan Nana Syaodih, 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Himpunan Peraturan Perundang-undangan, Undang-undang RI NO. 20 Tentang
SISDIKNAS (sistem Pendidikan Nasional) 2003. Bandung: Fokus Media.
Kanginan, Marten. 2007. Matematika Untuk Kelas X Smester 2 SMA. Jakarta:
Grafindo Media Pratama.
M. Subhana, 2001. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia
Majid, Abdul, 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
Meltzer. 2008. The relationship between mathematics preparation and
conceptual learning gains in physics a posibble hidden variable in
diagnostic pretes scores. www.ojps.ajp.org
Purwanto, Ngalim, 1998. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Remadja Karya.
Riduan, 2004. Belajar MudahPenelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Ronald E. Walpole. 1992. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsiko.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Suherman, Erman, 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung.
Syukur, Fatah. 2005. Teknologi Pendidikan. Semarang: Rasail.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1996.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
67
LAMPIRAN A1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jatitujuh
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X / 2 (Genap)
Waktu : 2x45 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
Menggunakan perbandingan, fungsi persamaan, dan identitas trigonometri dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan
perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri.
C. Indikator :
1. Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitiga
siku-siku.
E. Materi Ajar :
1. Pengukuran sudut (satuan derajat)
2. Sinus, kosinus, dan tangen pada segitiga siku-siku.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran: Model Pembelajaran Langsung, Model Pembelajaran Kooperatif
(TAI / Team Assisted Individualization).
2. Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab
G. Skenario Pembelajaran
Pendahuluan
Motivasi :
1. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari (trigonometri)
dan membentuk kelompok belajar.
2. Guru menyampaikan kegunaan trigonometri dalam kehidupan:
a. Mengukur tinggi tebing tanpa memanjat.
b. Astronomi : menghitung jarak ke bintang-bintang terdekat
c. Geografi : menghitung antara jarak tertentu
68
d. Navigasi di laut, udara dan angkasa
e. Berbagai cabang ilmu : fisika, arsitektur, ekonomi, dll
Apersepsi :
Mengingat kembali tentang sudut dan lingkaran
Kegiatan inti
1. Peserta didik diberi stimulus berupa materi oleh guru tentang pengukuran sudut.
2. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan mengkomunikasikan dengan
lisan dan melengkapi lembar kerja yang sudah diberikan oleh guru.
3. Peserta didik dengan bantuan papan koordinat kartesius mengerjakan lembar
kerja.
4. Peserta didik dan guru bersama-sama mendiskusikan pengertian-pengertian
perbandingan trigonometri yaitu sinus, kosinus, dan tangen.
5. Peserta didik mengerjakan latihan pada lembar kerja pembelajaran trigonometri.
6. Peserta didik dan guru bersama-sama membahas jawaban soal latihan tersebut.
Penutup
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
2. Peserta didik diberi pekerjaan rumah tentang perbandingan trigonometri pada
segitiga siku-siku
H. Sumber / Sarana / Alat
Sumber :
1. Buku Kompetensi Matematika Kelas 1 SMA Semester Kedua karangan Johanes dkk,
penerbit : Yudhistira.
2. Buku Matematika untuk Kelas X jilid 1b SMA karangan Dra.Kartini dkk, penerbit:
Intan Pariwara.
3. Buku matematika untuk kelas X smester 2 SMA karangan marthen kanginan, penerbit
grafindomedia pratama.
Sarana :
1. Lembar kerja siswa
2. Papan koordinat kartesius
I. Penilaian
Tehnik : tugas kelompok, tugas individu, ulangan
Bentuk Instrumen : uraian singkat
Contoh Instrumen :

A
B
C
Nama sudut ?
Kaki sudut ?
69
1. Tentukanlah nilai ketiga perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, dan tangen) dari
sudut pada tiap gambar berikut:
a) b)
Jatitujuh, mei 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.

1
2
5
1

2
3
70
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jatitujuh
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X / 2 (Genap)
Waktu : 2x45 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
Menggunakan perbandingan, fungsi persamaan, dan identitas trigonometri dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan
perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri.
C. Indikator :
2. Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.
D. Tujuan Pembelajaran :
2. Peserta didik dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri dari sudut
khusus (istimewa).
E. Materi Ajar :
3. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.
4. Pembagian sudut dalam trigonometri.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran: Model Pembelajaran Langsung, Model Pembelajaran Kooperatif
(TAI / Team Assisted Individualization).
2. Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab
G. Skenario Pembelajaran
Pendahuluan
Motivasi :
Kita tidak bisa berhasil kalau kita mengatakan kita akan gagal
Apersepsi :
- Mengingat kembali perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.
- Membahas PR
Kegiatan Inti
1. Peserta didik membentuk kelompok dan mengerjakan lembar kerja yang sudah
diberikan oleh guru secara berkelompok.
71
2. Peserta didik dengan bantuan papan koordinat kartesius mengerjakan lembar keja
yang sudah diberikan.
3. Peserta didik dan guru bersama-sama mendiskusikan perbandingan trigonometri
pada sudut-sudut istimewa.
4. Peserta didik melengkapi table yang ada pada lembar kerja.
5. Peserta didik mengerjakan soal pada lembar kerja.
6. Peserta didik dan guru bersama-sama membahas jawaban soal-soal pada lembar
kerja.
7. Peserta didik diperkenalkan tentang pembagian sudut dalam trigonometri
(pembagian sudut dalam kuadran).
Penutup
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
2. Peserta didik diberi pekerjaan rumah tentang perbandingan trigonometri untuk
sudut-sudut khusus (istimewa).
H. Sumber / Sarana / Alat
Sumber :
1. Buku Kompetensi Matematika Kelas 1 SMA Semester Kedua karangan Johanes dkk,
penerbit : Yudhistira.
Sarana :
1. Lembar kerja siswa
2. Papan koordinat kartesius
I. Penilaian
Tehnik : tugas kelompok, tugas individu, ulangan
Bentuk Instrumen : uraian singkat
Contoh Instrumen :
1. Tentukanlah nilai perbadingan trigonometri yang lain jika diketahui:
a. sin A =
5
3
d. cosec D =
15
17
Jatitujuh, mei 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jatitujuh
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X / 2 (Genap)
Waktu : 2x45 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
Menggunakan perbandingan, fungsi persamaan, dan identitas trigonometri dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan
perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri.
C. Indikator :
3. Menentukan nilai perbandingan trigonometri dari sudut di semua kuadran.
4. Mengenali tanda perbandingan trigonometri di semua kuadran.
D. Tujuan Pembelajaran :
3. Peserta didik dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri dari sudut di
semua kuadran.
E. Materi Ajar :
5. Pembagian sudut dalam trigonometri.
6. Pembagian sudut dan sudut berelasi dalam trigonometri.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran: Model Pembelajaran Langsung, Model Pembelajaran Kooperatif
(TAI / Team Assisted Individualization).
2. Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab.
G. Skenario Pembelajaran
Pendahuluan
Motivasi :
Apersepsi :
- Membahas PR
- Mengingatkan kembali nilai trigonometri pada sudut-sudut istimewa
Kegiatan Inti
1. Peserta didik diberi stimulus berupa materi oleh guru tentang sudut-sudut
berelasi.
2. Peserta didik membuat kelompok.
73
3. Peserta didik mengerjakan lembar kerja yang sudah diberikan dengan bantuan
papan koordinat kartesius.
4. Peserta didik dan guru bersama-sama mendiskusikan nilai-nilai perbandingan
trigonometri di semua kuadran.
5. Peserta didik melengkapi tabel pada lembar kerja.
6. Peserta didik mengerjakan soal-soal pada lembar kerja.
7. Peserta didik dan guru bersama-sama membahas jawaban soal soal.
Penutup
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
2. Peserta didik diberi tugas berkaitan dengan perbandingan trigonometri pada
segitiga siku-siku dan sudut sudut berelasi dalam trigonometri.
H. Sumber / Sarana / Alat
Sumber :
1. Buku Kompetensi Matematika Kelas 1 SMA Semester Kedua karangan Johanes dkk,
penerbit : Yudhistira.
2. Buku Matematika untuk Kelas X jilid 1b SMA karangan Dra.Kartini dkk, penerbit:
Intan Pariwara.
3. Buku matematika untuk kelas X smester 2 SMA karangan marthen kanginan, penerbit
grafindomedia pratama.
Sarana :
1. Lembar kerja siswa
2. Papan koordinat kartesius
I. Penilaian
Tehnik : tugas kelompok, tugas individu, ulangan
Bentuk Instrumen : uraian singkat
Contoh Instrumen :
1. Jika adalah sudut lancip dan tan = p, tentukan perbandingan trigonometri yang
lain (sinus, kosinus, kosekan, sekan dan kotangen)!
Jatitujuh, mei 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jatitujuh
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X / 2 (Genap)
Waktu : 2x45 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
Menggunakan perbandingan, fungsi persamaan, dan identitas trigonometri dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan
perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri.
C. Indikator :
5. Memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan trigonometri.
D. Tujuan Pembelajaran :
4. Peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal trigonometri
E. Materi Ajar :
7. Sudut dalam segitiga.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran: Model Pembelajaran Langsung, Model Pembelajaran Kooperatif
(TAI / Team Assisted Individualization).
2. Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab
G. Skenario Pembelajaran
Pendahuluan
Motivasi :
Apersepsi :
- Membahas PR
Kegiatan Inti
2. Peserta didik diberi stimulus berupa materi oleh guru tentang sudut-sudut dalam
segitiga.
3. Peserta didik membuat kelompok.
4. Peserta didik mengerjakan latihan soal.
5. Peserta didik dan guru bersama-sama membahas jawaban soal soal.
Penutup
75
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
2. Peserta didik diberi tugas berkaitan dengan sudut dalam segitiga.
3. Peserta didik diberitahukan bahwa pertemuan selanjutnya ulangan tentang materi
trigonometri yang sudah dipelajari dengan waktu 2 x 45 (2 jam pelajaran).
H. Sumber / Sarana / Alat
Sumber :
1. Buku Kompetensi Matematika Kelas 1 SMA Semester Kedua karangan Johanes dkk,
penerbit : Yudhistira.
2. Buku Matematika untuk Kelas X jilid 1b SMA karangan Dra.Kartini dkk, penerbit:
Intan Pariwara.
3. Buku matematika untuk kelas X smester 2 SMA karangan marthen kanginan, penerbit
grafindomedia pratama.
Sarana :
1. Lembar kerja siswa
2. Papan koordinat kartesius
I. Penilaian
Tehnik : tugas kelompok, tugas individu, ulangan
Bentuk Instrumen : uraian singkat
Contoh Instrumen :
1. Tentukan tangent 45
Jatitujuh, mei 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.
76
LAMPIRAN A2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jatitujuh
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X / 2 (Genap)
Waktu : 2x45 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
Menggunakan perbandingan, fungsi persamaan, dan identitas trigonometri dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan
perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri.
C. Indikator :
1. Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitiga
siku-siku.
E. Materi Ajar :
1. Pengukuran sudut (satuan derajat)
2. Sinus, kosinus, dan tangen pada segitiga siku-siku.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran: Model Pembelajaran Langsung, Model Pembelajaran Kooperatif
(TAI / Team Assisted Individualization).
2. Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab
G. Skenario Pembelajaran
Pendahuluan
Motivasi :
1. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari (trigonometri)
dan membentuk kelompok belajar.
2. Guru menyampaikan kegunaan trigonometri dalam kehidupan:
a. Mengukur tinggi tebing tanpa memanjat.
b. Astronomi : menghitung jarak ke bintang-bintang terdekat
c. Geografi : menghitung antara jarak tertentu
77
d. Navigasi di laut, udara dan angkasa
e. Berbagai cabang ilmu : fisika, arsitektur, ekonomi, dll
Apersepsi :
Mengingat kembali tentang sudut dan lingkaran
Kegiatan inti
1. Peserta didik diberi stimulus berupa materi oleh guru tentang pengukuran sudut.
2. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan disuruh mendiskusikan
tentang materi yang akan disampaikan.
3. Peserta didik mengerjakan latihan.
4. Peserta didik dan guru bersama-sama membahas jawaban soal latihan tersebut.
Penutup
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
2. Peserta didik diberi pekerjaan rumah tentang perbandingan trigonometri pada
segitiga siku-siku
H. Sumber / Sarana / Alat
Sumber :
1. Buku Kompetensi Matematika Kelas 1 SMA Semester Kedua karangan Johanes dkk,
penerbit : Yudhistira.
2. Buku Matematika untuk Kelas X jilid 1b SMA karangan Dra.Kartini dkk, penerbit:
Intan Pariwara.
3. Buku matematika untuk kelas X smester 2 SMA karangan marthen kanginan, penerbit
grafindomedia pratama.
Sarana :
1. Lembar kerja siswa
2. Kertas berpetak
3. Penggaris.
4. Busur
I. Penilaian
Tehnik : tugas kelompok, tugas individu, ulangan
Bentuk Instrumen : uraian singkat
Contoh Instrumen :

A
B
C
Nama sudut ?
Kaki sudut ?
78
1. Tentukanlah nilai ketiga perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, dan tangen) dari
sudut pada tiap gambar berikut:
a) b)
Jatitujuh, mei 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.

1
2
5
1
2
3
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jatitujuh
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X / 2 (Genap)
Waktu : 2x45 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
Menggunakan perbandingan, fungsi persamaan, dan identitas trigonometri dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan
perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri.
C. Indikator :
2. Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.
D. Tujuan Pembelajaran :
2. Peserta didik dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri dari sudut
khusus (istimewa).
E. Materi Ajar :
3. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.
4. Pembagian sudut dalam trigonometri.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran: Model Pembelajaran Langsung, Model Pembelajaran Kooperatif
(TAI / Team Assisted Individualization).
2. Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab
G. Skenario Pembelajaran
Pendahuluan
Motivasi :
Kita tidak bisa berhasil kalau kita mengatakan kita akan gagal
Apersepsi :
- Mengingat kembali perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.
- Membahas PR
Kegiatan Inti
1. Peserta didik membentuk kelompok dan disuruh mendiskusikan materi yang akan
di pelajari sebelumnya guru sudah member stimulus dan penjelasan tentang materi
yang akan diajarkan.
80
2. Peserta didik mengerjakan soal pada LKS.
3. Peserta didik dan guru bersama-sama membahas jawaban soal-soal pada lembar
kerja.
4. Peserta didik diperkenalkan tentang pembagian sudut dalam trigonometri
(pembagian sudut dalam kuadran).
Penutup
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
2. Peserta didik diberi pekerjaan rumah tentang perbandingan trigonometri untuk
sudut-sudut khusus (istimewa).
H. Sumber / Sarana / Alat
Sumber :
1. Buku Kompetensi Matematika Kelas 1 SMA Semester Kedua karangan Johanes dkk,
penerbit : Yudhistira.
Sarana :
1. Lembar kerja siswa
2. Penggaris
3. Busur
I. Penilaian
Tehnik : tugas kelompok, tugas individu, ulangan
Bentuk Instrumen : uraian singkat
Contoh Instrumen :
1. Tentukanlah nilai perbadingan trigonometri yang lain jika diketahui:
a. sin A =
5
3
d. cosec D =
15
17
Jatitujuh, mei 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.
81
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jatitujuh
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X / 2 (Genap)
Waktu : 2x45 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
Menggunakan perbandingan, fungsi persamaan, dan identitas trigonometri dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan
perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri.
C. Indikator :
3. Menentukan nilai perbandingan trigonometri dari sudut di semua kuadran.
4. Mengenali tanda perbandingan trigonometri di semua kuadran.
D. Tujuan Pembelajaran :
3. Peserta didik dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri dari sudut di
semua kuadran.
E. Materi Ajar :
5. Pembagian sudut dalam trigonometri.
6. Pembagian sudut dan sudut berelasi dalam trigonometri.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran: Model Pembelajaran Langsung, Model Pembelajaran Kooperatif
(TAI / Team Assisted Individualization).
2. Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab.
G. Skenario Pembelajaran
Pendahuluan
Motivasi :
Apersepsi :
- Membahas PR
- Mengingatkan kembali nilai trigonometri pada sudut-sudut istimewa
Kegiatan Inti
1. Peserta didik diberi stimulus berupa materi oleh guru tentang sudut-sudut
berelasi.
2. Peserta didik membuat kelompok.
82
3. Peserta didik mengerjakan LKS.
4. Peserta didik dan guru bersama-sama mendiskusikan nilai-nilai perbandingan
trigonometri di semua kuadran.
5. Peserta didik dan guru bersama-sama membahas jawaban soal soal.
Penutup
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
2. Peserta didik diberi tugas berkaitan dengan perbandingan trigonometri pada
segitiga siku-siku dan sudut sudut berelasi dalam trigonometri.
H. Sumber / Sarana / Alat
Sumber :
1. Buku Kompetensi Matematika Kelas 1 SMA Semester Kedua karangan Johanes dkk,
penerbit : Yudhistira.
2. Buku Matematika untuk Kelas X jilid 1b SMA karangan Dra.Kartini dkk, penerbit:
Intan Pariwara.
3. Buku matematika untuk kelas X smester 2 SMA karangan marthen kanginan, penerbit
grafindomedia pratama.
Sarana :
1. Lembar kerja siswa
2. Penggaris
3. Busur
I. Penilaian
Tehnik : tugas kelompok, tugas individu, ulangan
Bentuk Instrumen : uraian singkat
Contoh Instrumen :
1. Jika adalah sudut lancip dan tan = p, tentukan perbandingan trigonometri yang
lain (sinus, kosinus, kosekan, sekan dan kotangen)!
Jatitujuh, mei 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jatitujuh
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X / 2 (Genap)
Waktu : 2x45 menit (2 jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
Menggunakan perbandingan, fungsi persamaan, dan identitas trigonometri dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan
perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri.
C. Indikator :
5. Memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan trigonometri.
D. Tujuan Pembelajaran :
4. Peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal trigonometri
E. Materi Ajar :
7. Sudut dalam segitiga.
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran: Model Pembelajaran Langsung, Model Pembelajaran Kooperatif
(TAI / Team Assisted Individualization).
2. Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab
G. Skenario Pembelajaran
Pendahuluan
Motivasi :
Apersepsi :
- Membahas PR
Kegiatan Inti
2. Peserta didik diberi stimulus berupa materi oleh guru tentang sudut-sudut dalam
segitiga.
3. Peserta didik membuat kelompok.
4. Peserta didik mengerjakan latihan soal.
5. Peserta didik dan guru bersama-sama membahas jawaban soal soal.
Penutup
84
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
2. Peserta didik diberi tugas berkaitan dengan sudut dalam segitiga.
3. Peserta didik diberitahukan bahwa pertemuan selanjutnya ulangan tentang materi
trigonometri yang sudah dipelajari dengan waktu 2 x 45 (2 jam pelajaran).
H. Sumber / Sarana / Alat
Sumber :
1. Buku Kompetensi Matematika Kelas 1 SMA Semester Kedua karangan Johanes dkk,
penerbit : Yudhistira.
2. Buku Matematika untuk Kelas X jilid 1b SMA karangan Dra.Kartini dkk, penerbit:
Intan Pariwara.
3. Buku matematika untuk kelas X smester 2 SMA karangan marthen kanginan, penerbit
grafindomedia pratama.
Sarana :
1. Lembar kerja siswa
2. Papan koordinat kartesius
I. Penilaian
Tehnik : tugas kelompok, tugas individu, ulangan
Bentuk Instrumen : uraian singkat
Contoh Instrumen :
1. Tentukan tangent 45
Jatitujuh, mei 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.
85
LAMPIRAN A3
PEDOMAN OBSERVASI
NO Aspek Yang Diteliti Tujuan
1 Penggunaan media papan koordinat
kartesius dalam pembelajaran
matematika
Untuk mengetahui penggunaan
media papan koordinat kartesius
2 Kegiatan siswa dalam pembelajaran
matematika dengan menggunakan
media papan koordinat kartesius
Untuk mengetahui kegiatan siswa
dalam pembelajaran matematika
dengan menggunakan media papan
koordinat kartesius
3 Keadaan kelas ketika pembelajaran
matematika dengan menggunakan
media papan koordinat kartesius
Untuk mengetahui keadaan kelas
ketika pembelajaran matematika
dengan menggunakan media papan
koordinat kartesius
86
LAMPIRAN A4
HASIL OBSERVASI KELOMPOK EKSPERIMEN
No
Aspek Yang
Diteliti
Pertemuan ke I Pertemuan ke II Pertemuan ke III
SB SD SK HTA SB SD SK HTA SB
SD SK HTA
1 Siswa paham
konsep
trigonometri
dengan bantuan
media papan
koordinat
kartesius

2 Siswa dapat
menggunakan
media papan
koordinat
kartesius dengan
baik dan benar
dengan mengikuti
perintah dari
lembar kerja

3 Siswa banyak
bertanya tentang
penggunaan
media papan
koordinat
kartesius

4 Siswa dapat
bekerjasama
dalam
menggunakan
media papan
koordinat
kartesius

5 Dengan
menggunakan
media papan
koordinat
kartesius siswa
bersemangat
untuk belajar
matematika

KETERANGAN
SB = Sebagian Besar (76%-100%)
SD = Sedang (56%-75%)
SK = Sebagian Kecil (40%-55%)
HTA = Hampir Tidak Ada (<40%)
87
LAMPIRAN A5
FORMAT DAN HASIL WAWANCARA
Untuk Guru
No Pertanyaan Jawaban
1 Media apa sajakah yang sering
digunakan dalam pembelajaran
matematika di SMAN 1 Jatitujuh?
Media yang sering digunaka disini
biasanya media yang ada di
sekolah saja seperti buku tulis,
papan tulis dan penggaris.
2 Pernahkah menggunakan media papan
koordinat dalam pembelajaran
matematika di SMAN 1 Jatitujuh?
Belum pernah, papan koordinat
yang ada disini berbeda dengan
yang anda gunakan.
3 Kendala apa yang sering ditemui
ketika proses belajar mengajar?
Kendalanya yaitu sulitnya
menyampaikan materi kepada
siswa, karena keterbatasan dalam
penggunaan media, sehingga siswa
disini sering merasa bosan ketika
belajar dikelas
4 Apakah ada hubungan antara media
dengan minat belajar?
Ada, karena dengan adanya alat
bantu mengajar seperti media
papan koordinat ini siswa akan
lebih senang dalam belajar.
88
LAMPIRAN A6
FORMAT DAN HASIL WAWANCARA
Untuk Siswa
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana menurut pendapatmu
mengenai penggunaan media papan
koordinat kartesius ini dalam
pembelajaran di kelas?
Bagus, karena bisa membantu kami
untuk memahami materi.
2 Apakah kamu senang dengan
diterapkannya media papan
koordinat kartesius ini dalam proses
belajar mengajar?
Ya, saya senang.
3 Bagaimana pendapatmu tentang
media papan koordinat kartesius ini?
Bagus, karena membantu kami
untuk lebih memahami konsep dari
sinus,kosinus, tangent dan nilai
perbandingan disemua kuadran.
89
LAMPIRAN A7
LEMBAR KERJA SISWA
Penanaman konsep perbandingan trigonometri pada sudut siku-siku dengan
menggunakan papan koordinat kartesius.
Tujuan : Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada
segitiga siku-siku.
Alat dan bahan : Papan koordinat kartesius dan kalkulator
Langkah kerja:
1. Buatlah dalam papan koordinat kartesius dua buah segitiga siku-siku yang
sebangun dengan kedua sudut yang bersesuaian yaitu 60, tetapi ukurannya
berbeda.
2. Lihatlah ukuran sudut pada papan koordinat kartesius untuk menentukan
sudutnya.
Oleh karena 0 60 90, sudut 60 disebut sudut lancip.
3. Hitunglah nilai perbandingan dari kedua segitiga tersebut dan Isilah tabel 1:
4. Perhatikan dengan seksama nilai perbandingan untuk kedua segitiga siku-
siku tersebut. Hasil apakah yang anda dapatkan dari ketiga nilai
perbandingan ini?
5. Selanjutnya buatlah dalam papan koordinat kartesius dua buah segitiga
siku-siku yang sebangun dengan kedua sudut yang bersesuaian yaitu 30,
tetapi ukurannya berbeda.
6. Hitunglah nilai perbandingan dari tersebut dan isilah tabel 2:
7. Apakah nilai perbandingan untuk segitiga baru ini sama dengan nilai
perbandingan kedua sudut pertama? Jika tidak sama, perubahan apakah
yang membuat nilai perbandingan itu berbeda?
90
Table 1(sudut 60)
PERBANDINGAN

/
Atau
Depan/miring (DEMI)

/
Atau
Samping/miring (SAMI)


Atau
Depan/samping (DESA)
Segitiga
pertama
Segitiga
kedua
Table 2 (sudut 30)
PERBANDINGAN

/
Atau
Depan/miring (DEMI)

/
Atau
Samping/miring (SAMI)


Atau
Depan/samping (DESA)
Segitiga
pertama
Segitiga
kedua
Soal
Diketahui dua buah segitiga siku-siku ABC mempunyai sudut A yang berbeda
untuk segitiga yang pertama adalah 30 dengan panjang AB=2, dan yang kedua
adalah 45 dengan panjang BC=4. Tentukanlah nilai perbandingan sinus,
cosines, dan tangent dari kedua segitiga tersebut!
91
LEMBAR KERJA SISWA
Penanaman Konsep dan pembuktian Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut
Istimewa Dengan Menggunakan Papan Koordinat Kartesius.
Tujuan : Menentukan nilai perbandingan trigonometri dari sudut
khusus.
Alat dan bahan : Papan koordinat kartesius
Langkah kerja :
Di dalam trigonometri, terdapat beberapa sudut istimewa, yaitu 0, 30, 45, 60,
dan 90. Kita akan menentukan nilai sinus, cosinus, tangent, cosekan, sekan dan
cotangen dari sudut-sudut tersebut dengan menggunakan koordinat titik P dan
akan coba mengaplikasikannya dengan menggunakan papan koordinat
kartesius.
Isilah Titik-titik dibawah ini!
a. Sudut A = 0,
Jika sudut A= 0, OP akan berimpit dengan sumbu x, sehingga koordinat
titik P (x, 0). Koordinat titik P (x, 0), berarti absis = x, ordinat = y, dan jari-
jari r = x.
Missal x = 1, buatlah dalam papan kordinat kartesius lalu tentukanlah sin,
cos, tangent, cosecan, secan, dan cotangennya.
Sin 0=

= 0 cosec 0=

=
Cos 0=

= sec 0=

=
Tan 0=

= cotan 0=

=
92
b. Sudut A = 30
Jika sudut A = 30, salah satu koordinat P yang mungkin adalah
P (3 = (1,7), 1). Mengapa? Jelaskan alasanya.
Koordinat titik P (3, 1) sehingga x=. y=., dan r=.
Buatlah dalam papan koordinat kartesius lalau tentukanlah sin, cos, tangent,
cosekan, sekan, dan kotangennya.
Sin 30=

= cosec 30=

=
Cos 30=

= sec 30=

=
Tan 30=

= cotan 30=

=
c. Sudut A = 45
Jika sudut A = 45, salah satu koordinat P yang mungkin adalah P (1, 1).
Mengapa? Jelaskan alasanya.
Koordinat titik P (1, 1) sehingga x=. y=., dan r=.
Buatlah dalam papan koordinat kartesius lalau tentukanlah sin, cos, tangent,
cosecan, secan, dan cotangennya.
Sin 45=

= cosec 45=

=
Cos 45=

= sec 45=

=
Tan 45=

= cotan 45=

=
d. Sudut A = 60
Jika sudut A = 60, salah satu koordinat P yang mungkin adalah
P (1, 3 = (1,7)). Mengapa? Jelaskan alasanya.
Koordinat titik P (1, 3) sehingga x=. y=., dan r=.
Buatlah dalam papan koordinat kartesius lalau tentukanlah sin, cos, tangent,
cosekan, secan, dan cotangennya.
93
Sin60=

= cosec 60=

=
Cos 60=

= sec 60=

=
Tan 60=

= cotan 60=

=
e. Sudut A = 90
Jika sudut A = 90, salah satu koordinat P yang mungkin adalah P (0, 1).
Mengapa? Jelaskan alasanya.
Koordinat titik P (0, 1) sehingga x=. y=., dan r=.
Buatlah dalam papan koordinat kartesius lalau tentukanlah sin, cos, tangent,
cosekan, secan, dan cotangennya.
Sin90=

= cosec 90=

=
Cos 90=

= sec 90=

=
Tan 90=

= cotan 90=

=
Apabila perbandingan untuk kelima sudut istimewa tersebut sudah diketahui
isilah table berikut.
Perbandingan
trigonometri
Sudut-sudut istimewa
0 30 45 60 90
Sin 0
Cos
Tan
Cosec
Sec
Cotan
94
SOAL
Hitunglah:
Sin 30+ Tan 45
Sin 30 cos 60 + cos 30 sin 60
95
LEMBAR KERJA SISWA
Penanaman Konsep Kudran Dan Tanda Dari Keenam Perbandingan
Tigonometri dengan menggunakan papan koordinat kartesius.
Tujuan : Menentukan nilai perbandingan trigonometri dari sudut
di semua kuadran.
Alat dan bahan : Papan koordinat kartesius
Langkah kerja :
Sumbu-sumbu koordinat membagi bidang koordinat dalam 4 bagian. Masing-
masing bagian tersebut disebut kuadran. Lengkapilah lembar kerja di bawah
ini dengan bantuan papan koordinat kartesius.
Isilah titik-titik dibawah ini!
a. Untuk kuadran I (0< A < 90), diperoleh absis = x, ordinat = y, dan jari-jari
= r, Sehingga:
y (x,y)
Kuadran I
A
x
Sin A=

= bernilai positif cosec A=


=
Cos A=

= secan A=

=
Tan A=

= cotan A=

=
96
b. Untuk kuadran II (90< A <180), diperoleh absis = -x dan ordinat = y,
sehingga:
y
(-x, y)
Kuadran II
A
X
Sin A=

= bernilai positif cosec A=


=
Cos A=

= secan A=

=
Tan A=

= cotan A=

=
c. Untuk kuadran III (180< A <270), diperoleh absis = -x dan ordinat = -y,
sehingga:
y
A kuadran III
x
(-x, -y)
Sin A=

= bernilai negatif cosec A=


=
Cos A=

= secan A=

=
Tan A=

= cotan A=

=
d. Untuk kuadran IV (270< A <360), diperoleh absis = x dan ordinat = -y,
sehingga:
97
y
x kuadran IV
(x, -y)
Sin A =

= bernilai negatif cosec A=


=
Cos A =

= secan A=

=
Tan A =

= cotan A=

=
Apabila tanda pebandingan setiap kuadran sudah di dapat lengkapilah table
berikut:
Perbandingan
trigonometri
Kuadran
I II III IV
Sin A + + - -
Cos A
Tan A
Cosec A
Secan A
Cotan A
SOAL.
Jika sin a =

, tentukanlah kemungkinan perbandingan trigonometri lainnya.


98
LAMPIRAN B1
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Bidang Studi : Matematika
Pokok Bahasan : Perbandingan dan Fungsi Trigonometri
Kelas/Semester : X/I
Jumlah Soal : 25
Bentuk Soal : Soal pilihan ganda
Pokok bahasan Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator
No.
soal
Tingkat
kesukaran
Ranah
Kunci
jawaban
C1 C2 C3
Perbandingan
dan fungsi
trigonometri
Mengunakan
perbandingan, fungsi,
persamaan, dan
identitas trigonometri
dalam pemecahan
masalah.
Melakukan manipulasi
aljabar dalam
perhitungan teknis
yang berkaitan dengan
perbandingan, fungsi,
persamaan, dan
identitas trigonometri.
1. Menentukan
nilai
perbandingan
trigonometri
pada segitiga
siku-siku.
1
2
3
4
5
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah

A
E
A
B
C
99
Pokok bahasan Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator
No.
soal
Tingkat
kesukaran
Ranah
Kunci
jawaban
C1 C2 C3
Perbandingan
dan fungsi
trigonometri
Mengunakan
perbandingan, fungsi,
persamaan, dan
identitas trigonometri
dalam pemecahan
masalah.
Melakukan manipulasi
aljabar dalam
perhitungan teknis
yang berkaitan dengan
perbandingan, fungsi,
persamaan, dan
identitas trigonometri.
2. Menentukan
nilai
perbandingan
trigonometri
dari sudut
khusus.
6
10
13
7
11
16
18
22
24
25
15
Sedang
Sukar
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang

B
E
C
C
A
C
D
C
A
D
B
100
Pokok bahasan Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator
No.
soal
Tingkat
kesukaran
Ranah
Kunci
jawaban
C1 C2 C3
Perbandingan
dan fungsi
trigonometri
Mengunakan
perbandingan, fungsi,
persamaan, dan
identitas trigonometri
dalam pemecahan
masalah.
Melakukan manipulasi
aljabar dalam
perhitungan teknis
yang berkaitan dengan
perbandingan, fungsi,
persamaan, dan
identitas trigonometri.
3. Menentukan
nilai
perbandingan
trigonometri
dari sudut di
semua kuadran.
4. Mengenali tanda
perbandingan
trigonometri di
semua kuadran.
5. Memecahkan
masalah sehari-
hari yang
berkaitan
dengan
trigonometri.
21
8
12
17
23
9
14
19
20
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
mudah
Sedang
Sedang
Sukar
Mudah

C
A
D
C
A
B
C
E
A
JUMLAH
Mudah=5
Sedang=18
Sukar =2
C1=12 C2=8 C3=5
A=7
B=4
C=8
D=3
E=3
Jumlah=25
101
LAMPIRAN B2
SOAL UJI COBA TES PRESTASI BELAJAR
Mata pelajaran : Matematika
Poko bahasan : Trigonometri
Kelas/semester : X/2
Waktu : 90 Menit
1. Berilah tanda silang (X) pada hurup a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling
tepat!
2. Utamakan mengerjakan soal dimulai dari yang mudah/yang bisa dikerjakan!
3. Tidak diperkenankan bekejasama dalam menjawab soal!
1.
Dari gambar diatas perbandingan cosec adalah. . .
a. Cosec =

d. Cosec =

b. Cosec =

e. Cosec =

c. Cosec =

2. Jika diketahui sin A =


, maka cos A dan tan A adalah. . .


a.

dan

d.

dan

b.

dan

e.

dan

c.

dan

3. Jika diketahui titik P (3, 4) dengan sudut A = x, maka sin A dan cos A adalah
a.

d.

b.

e.

c.

1
10
3
102
4.
Dari gambar diatas perbandingan sin , cos dan tan berturut-turut adalah. . .
a. Sin =

, cos =

, tan

d. Sin =

, cos =

, tan

b. Sin =

, cos =

, tan

e. Sin =

, cos =

, tan

c. Sin =

, cos =

, tan

5. Seorang anggota pramuka berdiri 15 m dari kaki sebuah pohon besar yang tumbuh
tegak lurus. Jika sudut elevasi ke puncak pohon adalah 60, berapakah tinggi pohon
tersebut?
a. 15 2 d. 12 2
b. 14 3 e. 11 3
c. 15 3
6. Jika diketahui sin a =

= 0,6 maka nilai cos a adalah. . .


a. 0, 75 d. 1, 66
b. 0, 8 e. 1, 25
c. 1, 33
7. Jika sin a =

, maka sin a dan cotan a pada kuadran II adalah. . .


a.

d.

b.

e.

c.

8. Jika tan =

, maka sin adalah. . .


a.

d.

b.

e.

c.

9. Diketahui siku-siku ABC, sudut A = 30, AB = 7 cm, maka panjang sisi BC dan AC
berturut-turut adalah. . .
a.

3 d.

3 dan

3
b.

3 dan

3 e.

3 dan

1
2
5
103
c.

3 dan

3
10. Nilai sin 30 + tan 45 adalah. . .
a.

d.

b.

e.

c.

11. Jika diketahui cosec D =


, maka secan dan cotannya adalah. . .


a.

dan

d.

dan

b.

dan

e.

dan

c.

dan

12. Jika cos A =

, sin B =

, serta sudut A dan B keduannya di kuadran II maka nilai


cos A . cos B sin A . sin B adalah. . .
a.

d.

b.

e.

c.

13. Diketahui sin =


, untuk 90 180. Nilai cos adalah. . .


a.

7 d.

7
b.

e.

c.

7
14. Hitunglah


a.

2 d.

3
b.

e. 3
c.

3
15. Nilai dari sin 30 + cos (-45) tan 0 adalah. . .
a. 1 d.

b. 2 e. - 2
c. 0
104
16. Dari gambar disamping C
panjang AC adalah. . .
a. 30 cm
b. 20 cm 203
c. 10 3 30
d. 10 cm A B
e. 5 cm
17. Diketahui tan X =

, dengan X di kuadran III maka nilai sin X . cos X = . . .


a. 2

d.

b.

e. -2

c.

18. Nilai dari tan 45 adalah. . .


a. -1 d. 1
b. 0 e. 2
c.

2
19. Dalam ABC, jika D pada AB sehingga CD AB, BC = a, sudut CAB = 60, dan
sudut ABC = 45, maka AD =. . .
a.

2 a d.

6 a
b.

3 a e.

6 a
c.

2 a
20. Dua sisi lain pada sisegitiga ABC siku-siku di B jika AB = 200 cm dan sudut C = 30
adalah. . .
a. 400 dan 2003 d. 100 dan 2002
b. 200 dan 2002 e. 225 dan 2253
c. 300 dan 4003
21. Jika adalah sudut lancip dan tan = p, tentukan perbandingan sinusnya. . .
a.

d. p
b. + 1 e. 1
c.

105
22. Nilai sin 90 adalah
a. 0 d. 3
b. Tak terhingga e. 2
c. 1
23. Jika diketahui cos b=

3, maka sin b di kuadran III adalah. . .


a.

d. 2
b.

e. -2
c.

24. Nilai dari tan 90 adalah. . .


a. Tak terhingga d. 2
b. 0 e.

3
c. 1
25. Nilai dari sec 30 adalah. . .
a. 1 d.

3
b. 2 e. Tak terhingga
c. 2
106
LAMPIRAN B3
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN UJI COBA
1. A
2. E
3. A
4. B
5. C
6. B
7. C
8. A
9. B
10. E
11. A
12. D
13. C
14. C
15. B
16. C
17. C
18. D
19. E
20. A
21. A
22. C
23. A
24. A
25. D
107
LAMPIRAN C1
SKOR DATA DIBOBOT
=================
Jumlah Subyek = 35
Butir soal = 25
Bobot utk jwban benar = 1
Bobot utk jwban salah = 0
Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah)
Nama berkas: F:\UJI INSTRUMEN.ANA
No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot
1 11 DWI NU... 22 3 0 22 22
2 5 ARIN R... 21 4 0 21 21
3 6 ATIK H... 21 4 0 21 21
4 7 ATIN D... 20 5 0 20 20
5 8 AYU SR... 20 5 0 20 20
6 13 INTAN 20 5 0 20 20
7 20 NINING... 20 5 0 20 20
8 22 NURHAM... 19 6 0 19 19
9 9 DESI R... 18 7 0 18 18
10 12 ERLA T... 18 7 0 18 18
11 18 MARIYA... 18 7 0 18 18
12 16 LELASARI 17 8 0 17 17
13 21 NOPI A... 17 8 0 17 17
14 23 RESSA ... 17 8 0 17 17
15 25 RUNIAH 17 8 0 17 17
16 26 SITI F... 17 8 0 17 17
17 30 TATANG... 17 8 0 17 17
18 17 LEVI A... 16 9 0 16 16
19 32 WINARTI 16 9 0 16 16
20 31 TITA P... 15 10 0 15 15
21 15 IYAH S... 14 11 0 14 14
22 33 YANI N... 14 11 0 14 14
23 29 SLAMET... 13 12 0 13 13
24 4 ANISA ... 12 13 0 12 12
25 28 SITI N... 12 13 0 12 12
26 35 CHINTIA P 12 13 0 12 12
27 19 MUH. T... 11 14 0 11 11
28 3 AMANAH 10 15 0 10 10
29 10 DIMAS ... 10 15 0 10 10
30 14 INTAN ... 10 15 0 10 10
31 2 AI SRI M. 8 17 0 8 8
32 24 RINI S... 8 17 0 8 8
33 1 AHMAD ... 7 18 0 7 7
34 27 SITI M... 7 18 0 7 7
35 34 ZESYNT... 6 19 0 6 6
108
KELOMPOK UNGGUL & ASOR
======================
Kelompok Unggul
Nama berkas: F:\UJI INSTRUMEN.ANA
1 2 3 4 5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 11 DWI NUROHMAH 22 1 1 1 1 1 1 -
2 5 ARIN RAHMAWATI 21 1 1 - 1 1 - 1
3 6 ATIK HASANAH 21 1 1 1 1 1 1 1
4 7 ATIN DEVIANTI F. 20 1 1 1 - 1 1 1
5 8 AYU SRIKANDI 20 1 1 1 1 - 1 1
6 13 INTAN 20 1 1 1 - 1 1 1
7 20 NINING HERDIY... 20 1 1 1 1 1 1 1
8 22 NURHAMDANI 19 1 - 1 1 1 1 1
9 9 DESI RATNASARI 18 1 - 1 1 1 1 1
Jml Jwb Benar 9 7 8 7 8 8 8
8 9 10 11 12 13 14
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 11 DWI NUROHMAH 22 1 1 1 1 1 1 -
2 5 ARIN RAHMAWATI 21 1 1 1 1 1 1 1
3 6 ATIK HASANAH 21 1 1 1 - 1 - 1
4 7 ATIN DEVIANTI F. 20 - 1 1 1 1 - 1
5 8 AYU SRIKANDI 20 1 - 1 1 1 1 1
6 13 INTAN 20 1 1 1 1 - 1 -
7 20 NINING HERDIY... 20 1 1 - 1 1 1 -
8 22 NURHAMDANI 19 - 1 - 1 1 1 -
9 9 DESI RATNASARI 18 1 1 - 1 1 1 -
Jml Jwb Benar 7 8 6 8 8 7 4
15 16 17 18 19 20 21
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 11 DWI NUROHMAH 22 1 1 1 1 - 1 1
2 5 ARIN RAHMAWATI 21 1 1 1 - 1 1 1
3 6 ATIK HASANAH 21 1 1 1 1 1 1 -
4 7 ATIN DEVIANTI F. 20 1 1 1 - 1 1 1
5 8 AYU SRIKANDI 20 1 - 1 1 - - 1
6 13 INTAN 20 - 1 1 1 - 1 1
7 20 NINING HERDIY... 20 1 1 1 1 - 1 -
8 22 NURHAMDANI 19 - 1 1 1 - 1 1
9 9 DESI RATNASARI 18 1 - 1 - - 1 1
Jml Jwb Benar 7 7 9 6 3 8 7
109
22 23 24 25
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25
1 11 DWI NUROHMAH 22 1 1 1 1
2 5 ARIN RAHMAWATI 21 1 1 1 -
3 6 ATIK HASANAH 21 1 1 - 1
4 7 ATIN DEVIANTI F. 20 1 1 - 1
5 8 AYU SRIKANDI 20 1 1 1 1
6 13 INTAN 20 1 1 1 1
7 20 NINING HERDIY... 20 - 1 1 1
8 22 NURHAMDANI 19 1 1 1 1
9 9 DESI RATNASARI 18 - 1 1 1
Jml Jwb Benar 7 9 7 8
Kelompok Asor
Nama berkas: F:\UJI INSTRUMEN.ANA
1 2 3 4 5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 19 MUH. TEGUH HE... 11 1 - - - 1 1 -
2 3 AMANAH 10 1 - - 1 - - -
3 10 DIMAS BAYU AD... 10 1 - - - 1 - -
4 14 INTAN KOMALA 10 1 - - 1 - 1 1
5 2 AI SRI M. 8 1 - 1 - - 1 -
6 24 RINI SUSILAWATI 8 1 1 1 - 1 1 -
7 1 AHMAD YANA 7 - - 1 1 - - 1
8 27 SITI MASRIATUL 7 - 1 - - - - -
9 34 ZESYNTA SOFIANTI 6 - - - - - - -
Jml Jwb Benar 6 2 3 3 3 4 2
8 9 10 11 12 13 14
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 19 MUH. TEGUH HE... 11 - - - - 1 - 1
2 3 AMANAH 10 - 1 1 - - - -
3 10 DIMAS BAYU AD... 10 - 1 - 1 - - 1
4 14 INTAN KOMALA 10 1 - - 1 1 - 1
5 2 AI SRI M. 8 - 1 - - 1 - -
6 24 RINI SUSILAWATI 8 - - - 1 - - 1
7 1 AHMAD YANA 7 - - - 1 - 1 -
8 27 SITI MASRIATUL 7 - 1 - 1 - - -
9 34 ZESYNTA SOFIANTI 6 - 1 - - 1 - -
Jml Jwb Benar 1 5 1 5 4 1 4
15 16 17 18 19 20 21
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21
1 19 MUH. TEGUH HE... 11 1 - 1 - - 1 1
2 3 AMANAH 10 1 1 - 1 - - 1
3 10 DIMAS BAYU AD... 10 - - - 1 - 1 1
4 14 INTAN KOMALA 10 - - - - - - 1
110
5 2 AI SRI M. 8 1 - - - - - -
6 24 RINI SUSILAWATI 8 - - - - - - 1
7 1 AHMAD YANA 7 - - 1 - - - -
8 27 SITI MASRIATUL 7 - - - - 1 - 1
9 34 ZESYNTA SOFIANTI 6 - 1 1 - - 1 1
Jml Jwb Benar 3 2 3 2 1 3 7
22 23 24 25
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25
1 19 MUH. TEGUH HE... 11 1 1 - -
2 3 AMANAH 10 - 1 - 1
3 10 DIMAS BAYU AD... 10 1 - - 1
4 14 INTAN KOMALA 10 - 1 - -
5 2 AI SRI M. 8 1 - 1 -
6 24 RINI SUSILAWATI 8 - - - -
7 1 AHMAD YANA 7 - 1 - -
8 27 SITI MASRIATUL 7 - 1 1 -
9 34 ZESYNTA SOFIANTI 6 - - - -
Jml Jwb Benar 3 5 2 2
KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 35
Butir Soal= 25
Nama berkas: F:\UJI INSTRUMEN.ANA
No Butir Baru No Butir Asli a b c d e *
1 1 25** 2++ 4- 0-- 4- 0
2 2 11--- 1- 0-- 2+ 21** 0
3 3 24** 4+ 2+ 2+ 3++ 0
4 4 4++ 18** 6+ 6+ 1-- 0
5 5 1- 5-- 25** 3++ 1- 0
6 6 4+ 24** 5-- 1- 1- 0
7 7 3++ 9--- 20** 0-- 3++ 0
8 8 22** 11--- 0-- 0-- 2+ 0
9 9 4+ 23** 6-- 0-- 2+ 0
10 10 17--- 3- 6++ 0-- 9** 0
11 11 24** 4+ 1- 2+ 4+ 0
12 12 7--- 2+ 2+ 24** 0-- 0
13 13 5++ 7- 19** 4++ 0-- 0
14 14 6++ 10-- 15** 4++ 0-- 0
15 15 4++ 22** 9--- 0-- 0-- 0
16 16 5++ 9--- 19** 1-- 1-- 0
17 17 4+ 5-- 24** 1- 1- 0
18 18 2- 5++ 5++ 16** 7+ 0
19 19 12- 14-- 2- 1-- 6** 0
20 20 26** 4-- 1- 0-- 4-- 0
21 21 27** 4-- 3+ 1- 0-- 0
22 22 1- 7--- 22** 3++ 2+ 0
111
23 23 26** 4-- 3+ 2++ 0-- 0
24 24 21** 4++ 7-- 2+ 1- 0
25 25 13--- 2- 2- 18** 0-- 0
Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
--- : Sangat Buruk
112
LAMPIRAN C2
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL (UJI VALIDITAS)
=================================
Jumlah Subyek= 35
Butir Soal= 25
Nama berkas: F:\UJI INSTRUMEN.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi
1 1 0,440 Signifikan
2 2 0,476 Signifikan
3 3 0,413 Signifikan
4 4 0,310 -
5 5 0,538 Sangat Signifikan
6 6 0,331 -
7 7 0,444 Signifikan
8 8 0,484 Signifikan
9 9 0,190 -
10 10 0,480 Signifikan
11 11 0,209 -
12 12 0,426 Signifikan
13 13 0,452 Signifikan
14 14 0,002 -
15 15 0,406 Signifikan
16 16 0,388 Signifikan
17 17 0,508 Sangat Signifikan
18 18 0,484 Signifikan
19 19 0,181 -
20 20 0,500 Sangat Signifikan
21 21 0,133 -
22 22 0,445 Signifikan
23 23 0,500 Sangat Signifikan
24 24 0,437 Signifikan
25 25 0,461 Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
113
LAMPIRAN C3
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 14,86
Simpang Baku= 4,60
KorelasiXY= 0,63
Reliabilitas Tes= 0,78
Nama berkas: F:\UJI INSTRUMEN.ANA
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 11 DWI NUROHMAH 11 11 22
2 5 ARIN RAHMAWATI 11 10 21
3 6 ATIK HASANAH 10 11 21
4 7 ATIN DEVIANTI F. 12 8 20
5 8 AYU SRIKANDI 10 10 20
6 13 INTAN 11 9 20
7 20 NINING HERDIY... 11 9 20
8 22 NURHAMDANI 11 8 19
9 9 DESI RATNASARI 12 6 18
10 12 ERLA TRIGUNA 9 9 18
11 18 MARIYATUL AWA... 12 6 18
12 16 LELASARI 9 8 17
13 21 NOPI ALISA 8 9 17
14 23 RESSA SETIA P... 10 7 17
15 25 RUNIAH 9 8 17
16 26 SITI FAUZIAH 8 9 17
17 30 TATANG NURKADI 7 10 17
18 17 LEVI ANGGRAENI 10 6 16
19 32 WINARTI 9 7 16
20 31 TITA PURNAMASARI 8 7 15
21 15 IYAH SADIAH 8 6 14
22 33 YANI NURAENI 7 7 14
23 29 SLAMET HERYANTO 7 6 13
24 4 ANISA LISTIORINI 7 5 12
25 28 SITI NURLELA 4 8 12
26 35 CHINTIA P 6 6 12
27 19 MUH. TEGUH HE... 6 5 11
28 3 AMANAH 6 4 10
29 10 DIMAS BAYU AD... 6 4 10
30 14 INTAN KOMALA 5 5 10
31 2 AI SRI M. 4 4 8
32 24 RINI SUSILAWATI 5 3 8
33 1 AHMAD YANA 6 1 7
34 27 SITI MASRIATUL 5 2 7
35 34 ZESYNTA SOFIANTI 3 3 6
114
LAMPIRAN C4
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 35
Butir Soal= 25
Nama berkas: F:\UJI INSTRUMEN.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 1 25 71,43 Mudah
2 2 21 60,00 Sedang
3 3 24 68,57 Sedang
4 4 18 51,43 Sedang
5 5 25 71,43 Mudah
6 6 24 68,57 Sedang
7 7 20 57,14 Sedang
8 8 22 62,86 Sedang
9 9 23 65,71 Sedang
10 10 9 25,71 Sukar
11 11 24 68,57 Sedang
12 12 24 68,57 Sedang
13 13 19 54,29 Sedang
14 14 15 42,86 Sedang
15 15 22 62,86 Sedang
16 16 19 54,29 Sedang
17 17 24 68,57 Sedang
18 18 16 45,71 Sedang
19 19 6 17,14 Sukar
20 20 26 74,29 Mudah
21 21 27 77,14 Mudah
22 22 22 62,86 Sedang
23 23 26 74,29 Mudah
24 24 21 60,00 Sedang
25 25 18 51,43 Sedang
115
LAMPIRAN C5
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 35
Klp atas/bawah(n)= 9
Butir Soal= 25
Nama berkas: F:\UJI INSTRUMEN.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 1 9 6 3 33,33
2 2 7 2 5 55,56
3 3 8 3 5 55,56
4 4 7 3 4 44,44
5 5 8 3 5 55,56
6 6 8 4 4 44,44
7 7 8 2 6 66,67
8 8 7 1 6 66,67
9 9 8 5 3 33,33
10 10 6 1 5 55,56
11 11 8 5 3 33,33
12 12 8 4 4 44,44
13 13 7 1 6 66,67
14 14 4 4 0 0,00
15 15 7 3 4 44,44
16 16 7 2 5 55,56
17 17 9 3 6 66,67
18 18 6 2 4 44,44
19 19 3 1 2 22,22
20 20 8 3 5 55,56
21 21 7 7 0 0,00
22 22 7 3 4 44,44
23 23 9 5 4 44,44
24 24 7 2 5 55,56
25 25 8 2 6 66,67
116
LAMPIRAN C6
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 14,86
Simpang Baku= 4,60
KorelasiXY= 0,63
Reliabilitas Tes= 0,78
Butir Soal= 25
Jumlah Subyek= 35
Nama berkas: F:\UJI INSTRUMEN.ANA
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 33,33 Mudah 0,440 Signifikan
2 2 55,56 Sedang 0,476 Signifikan
3 3 55,56 Sedang 0,413 Signifikan
4 4 44,44 Sedang 0,310 -
5 5 55,56 Mudah 0,538 Sangat Signifikan
6 6 44,44 Sedang 0,331 -
7 7 66,67 Sedang 0,444 Signifikan
8 8 66,67 Sedang 0,484 Signifikan
9 9 33,33 Sedang 0,190 -
10 10 55,56 Sukar 0,480 Signifikan
11 11 33,33 Sedang 0,209 -
12 12 44,44 Sedang 0,426 Signifikan
13 13 66,67 Sedang 0,452 Signifikan
14 14 0,00 Sedang 0,002 -
15 15 44,44 Sedang 0,406 Signifikan
16 16 55,56 Sedang 0,388 Signifikan
17 17 66,67 Sedang 0,508 Sangat Signifikan
18 18 44,44 Sedang 0,484 Signifikan
19 19 22,22 Sukar 0,181 -
20 20 55,56 Mudah 0,500 Sangat Signifikan
21 21 0,00 Mudah 0,133 -
22 22 44,44 Sedang 0,445 Signifikan
23 23 44,44 Mudah 0,500 Sangat Signifikan
24 24 55,56 Sedang 0,437 Signifikan
25 25 66,67 Sedang 0,461 Signifikan
117
LAMPIRAN D1
SOAL PRE TEST-POS TEST PRESTASI BELAJAR
Mata pelajaran : Matematika
Poko bahasan : Trigonometri
Kelas/semester : X/2
Waktu : 90 Menit
1. Berilah tanda silang (X) pada hurup a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling
tepat!
2. Utamakan mengerjakan soal dimulai dari yang mudah/yang bisa dikerjakan!
3. Tidak diperkenankan bekerjasama dalam menjawab soal!
1.
Dari gambar diatas perbandingan sin adalah. . .
a. Sin =

d. Sin =

b. Sin =

e. Sin =

c. Sin =

2.
Dari gambar diatas perbandingan cosec adalah. . .
a. Cosec =

d. Cosec =

b. Cosec =

e. Cosec =

c. Cosec =

1
2
5
1
10
3
118
3. Jika diketahui sin A =

, maka cos A dan tan A adalah. . .


a.

dan

d.

dan

b.

dan

e.

dan

c.

dan

4. Jika diketahui sebuah segitiga siku-siku ABC dengan siku-siku di B, dengan panjang
AB=3 dan BC=4, maka sin A dan cos A adalah
a.

d.

b.

e.

c.

5. Seorang anggota pramuka berdiri 15 m dari kaki sebuah pohon besar yang tumbuh
tegak lurus. Jika sudut elevasi ke puncak pohon adalah 60, berapakah tinggi pohon?
a. 15 2 d. 12 2
b. 14 3 e. 11 3
c. 15 3
6. Jika sin a =

, maka cos a dan cotan a pada kuadran II adalah. . .


a.

d.

b.

e.

c.

7. Jika tan =

, maka sin adalah. . .


a.

d.

b.

e.

c.

8. Jika cos A =

, sin B =

, serta sudut A dan B keduannya di kuadran II maka nilai


cos A . cos B sin A . sin B adalah. . .
a.

d.

b.

e.

c.

119
9. Diketahui sin =

, untuk 90 180. Nilai cos adalah. . .


a.

7 d.

7
b.

e.

c.

7
10. Dari gambar disamping C
panjang AC adalah. . .
a. 30 cm
b. 20 cm 203
c. 10 3 30
d. 10 cm A B
e. 5 cm
11. Jika diketahui sin a =

= 0,6 maka nilai cos a adalah. . .


a. 0, 75 d. 1, 66
b. 0, 8 e. 1, 25
c. 1, 33
12. Nilai dari sin 30 + cos 45 tan 0 adalah. . .
a. 1-

2 d.

2
b. 0 e. - 2
c. 1
d. 1 +2
13. Diketahui tan X =

, dengan X di kuadran III maka nilai sin X . cos X = . . .


a. 2

d.

b.

e. -2

c.

14. Nilai dari tan 45 adalah. . .


a. -1 d. 1
b. 0 e. 2
c.

2
120
15. Dua sisi lain pada sisegitiga ABC siku-siku di B jika AB = 200 cm dan sudut C = 30
adalah. . .
a. 400 dan 2003 d. 100 dan 2002
b. 200 dan 2002 e. 225 dan 2253
c. 300 dan 4003
16. Nilai sin 90 adalah
a. 1 d. 3
b. Tak terhingga e. 2
c. 0
17. Nilai sin 30 + tan 45 adalah. . .
a.

d.

b.

e.

c.

18. Jika diketahui cos b=

3, maka sin b di kuadran III adalah. . .


a.

d. 2
b.

e. -2
c.

19. Nilai dari tan 90 adalah. . .


a. Tak terhingga d. 2
b. 0 e.

3
c. 1
20. Nilai dari sec 30 adalah. . .
a. 1 d.

3
b. 2 e. Tak terhingga
c. 2
121
LAMPIRAN D2
KUNCI JAWABAN SOAL PRE TEST-POS TEST PRESTASI BELAJAR SISWA
1. A
2. E
3. A
4. C
5. C
6. A
7. E
8. D
9. C
10. C
11. B
12. D
13. C
14. D
15. A
16. A
17. C
18. A
19. A
20. D
122
LAMPIRAN D3
DATA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
Tabel 4
KELAS EKSPERIMEN
KD SISWA PRE TEST POS TEST N-GAIN%
1 20 75 68,75
2 20 65 56,25
3 35 70 53,84
4 30 70 57,14
5 30 70 57,14
6 35 50 23,07
7 35 65 46,15
8 40 75 58,33
9 55 80 55,55
10 55 80 55,55
11 50 75 50
12 40 80 66,66
13 50 85 70
14 55 80 55,55
15 25 70 60
16 25 80 73,33
17 35 65 46,15
18 30 45 21,42
19 50 85 70
20 55 80 55,55
21 40 70 50
22 25 70 60
23 25 75 66,66
24 40 75 58,33
25 30 40 14,28
26 40 80 66,66
27 25 70 60
28 40 75 58,33
29 35 70 53,84
30 35 80 69,23
31 40 75 58,33
32 35 60 38,46
JUMLAH 1180 2285 1754,658
RATA-RATA 36,875 71,40625 54,83307
STANDAR
DEVIASI 10,45343 10,56732 13,91567
123
LMPIRAN D4
DATA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS KONTROL
Tabel 5
KELAS KONTROL
KD SISWA
PRE
TEST
POS
TEST N-GAIN%
1 55 85 66,67
2 40 70 50
3 30 55 35,71
4 35 50 23,07
5 30 40 14,28
6 50 70 40
7 35 50 23,07
8 50 70 40
9 55 85 66,66
10 35 55 30,76
11 30 50 28,57
12 35 40 7,69
13 20 50 37,5
14 55 80 55,55
15 40 45 8,33
16 35 40 7,69
17 40 55 25
18 20 50 37,5
19 30 40 14,28
20 30 40 14,28
21 40 70 50
22 40 45 8,33
23 30 55 35,71
24 35 45 15,38
25 40 70 50
26 30 45 21,42
27 30 55 35,71
28 30 55 35,71
29 35 70 53,84
30 50 70 40
31 20 50 37,5
32 35 55 30,76
JUMLAH 1165 1805 1041,078
RATA-RATA 36,406 56,406 32,53
STANDAR
DEVIASI 9,607 13,454 16,646
124
LAMPIRAN D5
UJI NORMALITAS PRE TES, POS TES KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS
KONTROL
Tabel 6
Tests of Normality
KODE
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre Test EKSPERIMEN ,164 32 ,029 ,927 32 ,032
KONTROL ,183 32 ,008 ,910 32 ,011
Pos Test EKSPERIMEN ,228 32 ,000 ,846 32 ,000
KONTROL ,229 32 ,000 ,892 32 ,004
a. Lilliefors Significance Correction
125
LAMPIRAN D6
UJI HOMOGENITAS PRE TES, POS TES KELAS EKSPERIMEN DENGAN
KELAS KONTROL
Tabel 7
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Pre Test Based on Mean ,417 1 62 ,521
Based on Median ,435 1 62 ,512
Based on Median and with
adjusted df
,435 1 61,984 ,512
Based on trimmed mean ,432 1 62 ,513
Pos Test Based on Mean 3,457 1 62 ,068
Based on Median 2,244 1 62 ,139
Based on Median and with
adjusted df
2,244 1 61,999 ,139
Based on trimmed mean 2,862 1 62 ,096
126
LAMPIRAN D7
UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA PRE TES, POS TES KELAS
EKSPERIMEN DENGAN KELAS KONTROL
Table 8
Ranks
KODE N Mean Rank Sum of Ranks
Pos Test EKSPERIMEN 32 41,95 1342,50
KONTROL 32 23,05 737,50
Total 64
Pre Test EKSPERIMEN 32 32,92 1053,50
KONTROL 32 32,08 1026,50
Total 64
Test Statistics
a
Pos Test Pre Test
Mann-Whitney U 209,500 498,500
Wilcoxon W 737,500 1026,500
Z -4,105 -,184
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,854
a. Grouping Variable: KODE
127
LAMPIRAN D8
UJI NORMALITAS N-GAIN KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Table 9
Tests of Normality
KODE
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Peningkatan EKSPERIMEN ,222 32 ,000 ,843 32 ,000
KONTROL ,108 32 ,200
*
,954 32 ,188
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
128
LAMPIRAN D9
UJI HOMOGENITAS N-GAIN KELAS EKSPERIMEN DENGAN KELAS
KONTROL
Table 10
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
PENINGKATAN Based on Mean 2,658 1 62 ,108
Based on Median 2,561 1 62 ,115
Based on Median and with
adjusted df
2,561 1 61,911 ,115
Based on trimmed mean 3,043 1 62 ,086
129
LAMPIRAN D10
UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA N-GAIN KELAS EKSPERIMEN
DENGAN KELAS KONTROL
Tabel 11
Ranks
KODE N Mean Rank Sum of Ranks
Peningkatan EKSPERIMEN 32 43,91 1405,00
KONTROL 32 21,09 675,00
Total 64
Test Statistics
a
Peningkatan
Mann-Whitney U 147,000
Wilcoxon W 675,000
Z -4,907
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Grouping Variable: KODE
130
LAMPIRAN D11
UJI HIPOTESIS
Tabel 12
Ranks
KODE N Mean Rank Sum of Ranks
Peningkatan EKSPERIMEN 32 43,91 1405,00
KONTROL 32 21,09 675,00
Total 64
Test Statistics
a
Peningkatan
Mann-Whitney U 147,000
Wilcoxon W 675,000
Z -4,907
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Grouping Variable: KODE

You might also like