Professional Documents
Culture Documents
NGAMBON:
Profil Desa Yang Sedang Berubah, Antara Mobilitas
Penduduk, Okupasi Lahan, dan Permasalahan
Tenaga Kerja
Disusun oleh:
1
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu isu terpenting dalam jagat politik di desa adalah otonomi
desa. Desa tidak hanya merupakan unit administratif, namun juga
merupakan unit dari suatu entitas kultural (Santoso, 2003:23).
Berfungsinya lembaga-lembaga sosial, politik dan pemerintahan mengacu
pada konteks kultural. Hal ini berarti bahwa otonomi desa tidak hanya
memiliki dimensi administratif, namun juga memiliki dimensi kultural.
2
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
yang tentunya sesuai dengan kondisi lahan yang ada pada mereka, yakni
dengan pergeseran okupasi lahan. Selain itu, tidak sedikit yang justru
keluar dari sektor pertanian dan memilih untuk bekerja dibidang lain.
Fokus penelitian dibuat agar penelitian ini tidak hanya mencari data
dilapangan sebanyak-banyaknya tanpa adanya suatu kerangka masalah.
Adapun fokus penelitian ini adalah:
3
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
4
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
5
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
oleh sebagian besar warga merupakan cara yang dianggap mereka paling
sesuai dengan lingkungan dan kebudayaannya. Dengan demikian, salah
satu cara 'memanipulasi' kemampuan guna memenuhi kebutuhan sehari-
hari adalah dengan menyesuaikan diri. Hal ini dapat secara jelas dilihat
pada masyarakat Desa Ngambon, bahwa mereka lebih memilih untuk
menanam komoditas yang tahan kering, dan hal tersebut merupakan
bagian dari kebudayaan yang mereka miliki.
Adanya tekanan alam dan pihak luar dalam bidang pertanian pada
gilirannya akan berpengaruh pada berbagai aspek lain dalam kehidupan
di Desa Ngambon. Tidak sedikit dari golongan muda di desa tersebut
beralih pilihan, dan tidak lagi memilih untuk bertani. Meskipun pilihan
tersebut tidak hanya karena alasan alam, namun merupakan akumulasi
dari berbagai faktor. Mobilitas penduduk, tekanan ekonomi, dan semakin
majunya tingkat pendidikan menjadi pendorong atas hal tersebut.
Keengganan para generasi muda pada akhirnya akan menyisakan
golongan tua untuk bekerja dilahan pertanian mereka, bahkan secara
umum, telah terjadi pergeseran tidak hanya dalam bidang pertanian,
namun juga bidang-bidang lainnya.
6
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
7
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
dan hal ini mendorong kami untuk meneliti di daerah dengan sistem
pertanian tadah hujan. Daerah yang kering jelas lebih sulit untuk
bercocok-tanam, dan hal ini membutuhkan adaptasi yang lebih keras
ketimbang daerah dengan air yang melimpah.
8
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
I.5.3.a. Observasi
I.5.3.b. Wawancara
9
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
10
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
BAB II
PROFIL DESA NGAMBON
a. Jalan : 3,100 km
e. Pemakaman : 3,450 ha
f. Lain-lain : 5,260 ha
11
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
a. Industri : 0,260 ha
b. Perkantoran : 2,774 ha
e. Tanah Sawah:
f. Tanah Kering:
- Pekarangan : 47,236 ha
- Tegalan : 53,185 ha
12
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
Penduduk Jumlah
Laki-laki 1.296 orang
Perempuan 1.202 orang
Jumlah total 2.498 orang
Sumber: Monografi Desa Ngambon (2004), diolah
Agama Jumlah
Islam 2554 orang
Kristen 4 orang
Budha - orang
Hindu - orang
Total 2558 orang
Sumber: Monografi Desa Ngambon (2004), diolah
Matapencaharian Jumlah
Karyawan/PNS 92 orang
Wiraswasta/pedagang 83 orang
Petani Belum terdata dengan pasti
Pertukangan 59 orang
TNI/Polri 8 orang
Lain-lain 122 orang
Jumlah total 364 orang
Sumber: Monografi Desa Ngambon (2004), diolah.
13
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
Pertanian Jumlah
Padi & palawija 76.010 ha
Sayur-sayuran 16.130 ha
Buah-buahan 31.106 ha
Total 123.246 ha
Tabel 5. Perkebunan di Desa Ngambon
Perkebunan Jumlah
Jumlah usaha perkebunan 19 buah
Jumlah luas usaha perkebunan 53.185 ha
Sumber: Monografi Desa Ngambon (2004), diolah
14
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
15
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
16
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
yang tidak memiliki bentuk umum. Bagian dalam rumah dibagi menjadi
beberapa ruangan, yaitu ruang teras dan ruang tamu dibagian depan;
ruang keluarga dan ruang tidur dibagian dalam; dapur, ruang makan (ada
juga yang ruang makannya didalam bersama dengan ruang keluarga),
dan dapur di bagian belakang. Di samping dapur terkadang ada ruang
untuk gudang dan juga kandang, disamping rumah terletak ruang jemur,
dan terkadang juga ladang untuk menanam ketela dan kacang-kacangan.
17
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
Kepala
Desa
Qaharrudin
Sekretaris
Desa
Wadjiman
Tata Usaha
Muhadi
Sutasim
Unsur Unsur
Pelaksana Wilayah
Pembangun
Pemerintahan Kerja Badegan Ngambon Karang
Nurdjidan
an
Sali Musli Dadji Sukurdi Tarbianto
18
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
BAB III
NGAMBON: PROFIL DESA YANG SEDANG BERUBAH
19
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
20
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
Lebih jauh Scott (1981 [1976]) menjelaskan bahwa petani yang ada
dipedesaan senantiasa menganut gaya hidup gotong royong, saling tolong
menolong, saling percaya, dan melihat suatu persoalan yang ada secara
kolektif. Kondisi semacam itu menyebabkan adanya hal-hal berikut: (1)
jika petani merasa terjepit maka mereka akan melakukan upaya
penyelamatan diri secara bersama-sama, (2) adanya pola upah bagi hasil
dalam menjalankan usaha tani, dan (3) adanya pola selamatan sebagai
tanda pemerataan 'rizki' diantara sesamanya. Adanya pola subsistensi
justru menyebabkan para petani di Desa Ngambon bertindak untuk
melindungi kepentingannya dengan menjauhi sejauh mungkin resiko yang
21
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
mungkin timbul. Untuk itu, mereka telah belajar dari pengalaman bahwa
lahan yang mereka miliki tidak sama dengan lahan lain, dan
membutuhkan pengelolaan yang lebih keras.
Para petani di Desa Ngambon sadar betul bahwa lahan yang ada
tidak memungkinkan untuk jenis tanaman yang 'butuh air dalam jumlah
besar'. Untuk itu, mereka hanya akan menanam padi dengan jenis tertentu
dan menghindari jenis lainnya. Mereka juga menolak menanam padi satu
tahun tiga kali, karena mereka sadar sepenuhnya bahwa lahan yang
mereka miliki tidak memiliki kapasitas seperti itu. Sebagaimana yang
ditunjukkan oleh Fatchan dan Basrowi (2004:132-142) bahwa penanaman
dengan pola tanam monokultur justru merugikan bagi petani, terutama
karena harga gabah di kuasai oleh pemerintah dan berada jauh dibawah
batas ekonomis. Untuk itu, pihak pesantren dibeberapa daerah 'membelot'
dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Orde Baru, dan
memerintahkan 'pengikutnya' untuk menggunakan pola tanam multikultur.
Tahun I Tahun II
Padi ! Padi !
Palawija/holtikultura Palawija/holtikultura
Tahun I Tahun II
Padi ! Palawija/holtikultura Padi ! Palawija/holtikultura
! sayur ! sayur
Skema 3. Pola Tanam Multiplecropping Padi, Palawija, Holtikultura, Sayur
22
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
Dari ketiga skema ini, yang paling sering muncul adalah Skema 3.
Hal ini sangat wajar mengingat bahwa skema ini dapat dikatakan sangat
sesuai dengan kondisi lahan kering. Ketika penelitian ini dilakukan, musim
penghujan sudah dimulai, dan yang terlihat adalah komoditas tanaman
padi, jagung, dan kacang panjang. Komoditas ini merupakan komoditas
yang paling mungkin untuk tumbuh dalam kondisi demikian. Selain itu,
pola multikultur dan/atau multiplecropping secara jelas telah
menguntungkan para petani. Pola multiplecropping merupakan pola
tanam yang paling banyak dilakukan oleh petani berlahan sempit. Pola
tanam ini dapat menambah masa panen yang lebih sering, dengan jenis
tanaman yang lebih bervariasi, dan waktu panen yang lebih singkat.
Dengan demikian, produktivitas luas lahan meningkat, demikian juga
penghasilan petani. Pola ini akhirnya merupakan pola yang paling umum
dibandingkan pola tanam monokultur.
23
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
24
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
kota, bahkan luar negeri jauh lebih menguntungkan bahkan lebih memiliki
kebanggaan tersendiri. Salah satu faktor yang tidak boleh dilupakan
adalah mobilitas penduduk.
25
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
26
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
27
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
28
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
adalah hal yang lazim terjadi. Dari sinilah kemudian terjadi transformasi
besar-besaran dalam struktur ketenagakerjaan, yakni semakin sedikitnya
jumlah petani karena berpindah ke sektor ekonomi lain.
29
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
30
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
31
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
32
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
BAB IV
KESIMPULAN
33
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
34
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
ikatan ini tidak hanya terjadi saat ini, namun telah dimulai ketika terjadi
mekanisasi pertanian sekitar tahun 1970-an. Dengan digunakannya alat
dalam pertanian, maka tenaga manusia dalam jumlah banyak tidak lagi
dibutuhkan. Namun bagi masyarakat Desa Ngambon yang terletak
didaerah kering, tenaga ekstra tetap dibutuhkan, terutama dalam musim
kemarau. Untuk menanggulangi hal tersebut memang telah dibangun
suatu bendungan, namun fungsi bendungan kurang dirasakan mengingat
sarana pengaliran air yang masih minim. Penggunaan lahan secara
maksimal baru terjadi ketika musim hujan, pada musim ini, berbagai
varietas tanaman yang sekirnya mampu tumbuh ditanam, baik untuk
konsumsi sendiri maupun untuk dijual dipasar. Ekonomi moral mereka
masih sangat menguasai untuk hal tersebut.
35
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
Daftar Pustaka
Bachtiar, H.W.
1994 "Pengamatan Sebagai Suatu Metode Penelitian” dalam
Metode Penelitian Masyarakat, Koentjaraningrat (ed).
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Dyson, L.
1997 Metodelogi Penelitian Etnografi & Penelitian Antropologi bagi
Guru-guru seGerbangkertosusilo. Surabaya: Fisip dan LPKM
Universitas Airlangga
Havilland, W.A
1988 Antropologi. Jilid dua. Jakarta: Erlangga
Keesing, R.M.
1989 Antropologi Budaya, Suatu Perspektif Kontemporer. Jakarta:
Erlangga
Koentjaraningrat
1994 "Metode wawancara" dalam Metode Penelitian Masyarakat.
Koentjaraningrat (ed.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Lehman, D.
2000 "peasants (kaum petani)" dalam Ensiklopedi Ilmu-Ilmu
Sosial. Adam K., dan Jessica K., (ed.). Edisi kedua. Cetakan
pertama. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Marzali, A.
2005 Antropologi & Pembangunan Indonesia. Cetakan pertama.
Jakarta: Kencana
36
www.umamnoer.co.cc – spread your wings and soar
Moeleong, L.J
1993 Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Monografi Desa
1995 Monografi Pertanian Desa Ngambon 1995-1996.
Bojonegoro: Desa Ngambon
2004 Monografi Desa Ngambon, Kecamatan Ngambon.
Bojonegoro: Desa Ngambon
Mustasya, T.
2005 "Petani, Tak Putus Dirundung Malang" dalam Harian
Kompas 26 Desember.
Santoso, P. (ed.)
2003 Pembaharuan Desa Secara Partisipatif. Cetakan pertama.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerjasama dengan Program
S2 Politik Lokal dan Otonomi Daerah Universitas Gadjah
Mada
Scott, J.C.
1981 Moral Ekonomi Petani, Pergolakan dan Subsistensi di Asia
Tenggara. Cetakan pertama. Jakarta: LP3ES
Spradley, J.P.
1997 Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana
Suparlan, P
1986 "Kebudayaan dan Pembangunan" dalam Dialog No. 21 Th.
XI Edisi September. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Agama Departemen Agama RI. Hlm. 7-24
Transformasi
t.t "Mutiara Dalam Lumpur: Tinjauan Kembali Terhadap Budaya
Kemiskinan" dalam Tranformasi 'Polemik Dalam Studi dan
Budaya Kemiskinan'. Jakarta: Yayasan API bekerjasama
dengan Forum Ilmu Sosial Transformatif
Wolf, E.R.
1985 Petani, Suatu Tinjauan Antropologis. Cetakan kedua.
Jakarta: Rajawali Pers
37