You are on page 1of 1

Koloid dalam Industri Dalam kenyataannya, banyak produk industri yang diperlukan dalam kehidupan sekarang ini berupa

koloid, baik sebagai bahan makanan, bahan bangunan, maupun produk -produk lain. Faktor yang menyebabkan sistem koloid digunakan dalam produk industri: 1. Memiliki ciri khas yaitu partikel padat dari suatu zat dapat tersuspensi dalam zat lain, terutama dalam bentuk cairan. 2. Menghasilkan campuran industri tanpa saling melarutkan secara homogen. 3. Bersifat stabil (pada tingkat makroskopis) atau tidak mudah rusak sehingga dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama. Koloid ini dinamakan koloid pelindung.

A. Industri Kosmetik Bahan kosmetik umumnya berbentuk koloid yaitu emulsi. Contoh: foundation, pembersih wajah, sampo, krim, pasta gigi, sabun, deodoran, hair cream, skin spray, body lotion. B. Industri Tekstil Pewarna tekstil berbentuk koloid karena mempunyai daya serap yang tinggi, sehingga dapat melekat pada tekstil c. Industri Farmasi Obat-obatan dikemas dalam bentuk koloid agar stabil dan tidak mudah rusak. Contoh: salep, krim, minyak ikan, penisilin untuk suntikan, kapsul dari gelatin, emulsi obat-obatan yang distabilisasi dengan protein. d. Industri Kebutuhan Rumah Tangga Sabun dan detergen merupakan emulgator untuk membentuk emulsi antara kotor n (minyak) a dengan air, sehingga sabun dan detergen dapat mebersihkan kotoran, terutama kotoran dari minyak. E. Industri Makanan Banyak makanan dikemas dalam bentuk koloid untuk kestabilan dalam jangka waktu yang cukup lama. Contoh: Keju, mentega, mayones, susu, saus salad, es krim, jelly, dan agar-agar. F. Industri Pertanian Contoh: Peptisida dan insektisida G. Industri Bangunan Contoh: Cat tembok, cat kayu, cat besi, lem besi, lem kaca, lem kayu, lem plastik, tinta.

You might also like