You are on page 1of 16

BAYI BARU LAHIR NORMAL A.

Pengertian Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran. Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 42 minggu. Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. B. Ciri ciri BBL Normal 1. Berat badan 2500 - 4000 gram 2. Panjang badan 48 - 52 cm 3. Lingkar dada 30 - 38 cm 4. Lingkar kepala 33 - 35 cm 5. Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit 6. Pernafasan 40 - 60 kali/menit 7. Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup 8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna 9. Kuku agak panjang dan lemas 10. Genitalia; Perempuan : labia mayora sudah menutupi labia minora, sedangkan laki laki : testis sudah turun, skrotum sudah ada 11. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik 12. Reflek morro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik 13. Reflek graps atau menggenggan sudah baik 14. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan. C. Reflek Reflek Fisiologis 1. Mata a. Berkedip atau reflek corneal Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba tiba atau pada pandel atau obyek kearah kornea, harus menetapkan sepanjang hidup, jika tidak ada maka menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial. b. Pupil Pupil kontriksi bila sinar terang diarahkan padanya, reflek ini harus sepanjang hidup. c. Glabela Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara 2 alis mata) menyebabkan mata menutup dengan rapat. 2. Mulut dan tenggorokan a. Menghisap

Bayi harus memulai gerakan menghisap kuat pada area sirkumoral sebagai respon terhadap rangsangan, reflek ini harus tetap ada selama masa bayi, bahkan tanpa rangsangan sekalipun, seperti pada saat tidur. b. Muntah Stimulasi terhadap faring posterior oleh makanan, hisapan atau masuknya selang harus menyebabkan bayi mengalami reflek muntah, reflek ini harus menetap sepanjang hidup. c. Rooting Menyentuh dan menekan dagu sepanjang sisi mulut akan menyebabkan bayi membalikkan kepala kearah sisi tersebut dan mulai menghisap, harus hilang pada usia kira kira 3 -4 bulan d. Menguap Respon spontan terhadap panurunan oksigen dengan maningkatkan jumlah udara inspirasi, harus menetap sepanjang hidup e.Ekstrusi Bila lidah disentuh atau ditekan bayi merespon dengan mendorongnya keluar harus menghilang pada usia 4 bulan f.Batuk Iritasi membrane mukosa laring menyebabkan batuk, reflek ini harus terus ada sepanjang hidup, biasanya ada setelah hari pertama lahir. 3. Ekstrimitas a. Menggenggam Sentuhan pada telapak tangan atau telapak kaki dekat dasar kaki menyebabkan fleksi tangan dan jari b. Babinski Tekanan di telapak kaki bagian luar kearah atas dari tumit dan menyilang bantalan kaki menyebabkan jari kaki hiperektensi dan haluks dorso fleksi c. Masa tubuh (1). Reflek moro Kejutan atau perubahan tiba tiba dalam ekuilibrium yang menyebabkan ekstensi dan abduksi ekstrimitas yang tiba tiba serta mengisap jari dengan jari telunjuk dan ibu jari membentuk C diikuti dengan fleksi dan abduksi ekstrimitas, kaki dapat fleksi dengan lemah. (2). Startle Suara keras yang tiba tiba menyebabkan abduksi lengan dengan fleksi siku tangan tetap tergenggam (3). Tonik leher Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah sisi, lengan dan kakinya akan berekstensi pada sisi tersebut dan lengan yang berlawanan dan kaki fleksi. (3). Neck righting Jika bayi terlentang, kepala dipalingkan ke salah satu sisi, bahu dan batang tubuh membalik kearah tersebut dan diikuti dengan pelvis (4) Inkurvasi batang tubuh (gallant) Sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang menyebabkan panggul bergerak kea rah sisi yang terstimulasi.

Menilai APGAR Score pada bayi baru lahir. Setelah bayi lahir kita harus menentukan Apgar score pada menit pertama dan menit kelima. Ada 5 tanda yang perlu di perhatikan dan masing masing di beri nilai 0, 1 dan 2. Cara penilaian Apgar : Tanda (Sign) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 A= Appereance (warna kulit) Seluruh tubuh putih (pucat)/biru Badan merah, kaki tangan biru Seluruh tubuh kemerah-merahan P = Pulse (detak jantung) Tidak ada < 100/menit >100 /menit G = Grimace (reflek di rangsangan) Tidak ada Sedikit gerakan menyeringai Bersin / menangis A = activity (tonus otot) Lemah lunglai Ektremitas sedikit flixi Gerakan aktif ekstermitas, flexi R = respiratory (usaha nafas) Tidak ada Lemah / lambat tidak teratur Baik,menangis kuat. Dari 5 tanda tersebutdetak jantung merupakan yang paling penting sebab penting frekuensi jantung menandakan prognosis yang peka, keadaan memburuk jika frekuensi jantungmelemah, meskipun paru telah berkembang. Derajat nilai maksimalnya yaitu 10. 7 10 = bayi normal 4 6 = bayi asfiksia 0 3 = bayi aspiksia berat.

DAFTAR PUSTAKA http://ayumarthasari.blogspot. http://cnennisa.files.wordpress.com/2007/08/bayi-lahirnormal.pdfcom/2010/05/bayi-baru-lahir-normalciri-ciri-dan.html www.neonataldanbayibarulahir.com .

Laporan Kelompok Kecil


BAB II TINJAUAN TEORI Pengkajian pada bayi baru lahir dapat dilakukan segera setelah bayi lahir yaitu untuk mengkaji penyesuaian bayi dari kehidupan intra uterin ke ekstra uterin.Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik secara lengkap untuk mengetahui normalitas dan mendeteksi adanya penyimpangan. 2.1 Adaptasi BBL terhadap kehidupan diluar uterus A. Perubahan Sistem Pernafasan 1.Perkembangan paru-paru Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari paring yang bercabang=cabang membentuk sruktur percabangan bronkus. 2. Awal adanya nafas Empat factor yang berperan pada rangsangan pertama nafas bayi: - penurunan Pa O2 dan kenaikan Pa CO2 merangsang kemoresepto yang terletak di sinus karotikus. - Teknan terhadap toraks sewaktu melewati jalan lahir - rangsanagn dingin di daerah muka dapat merangsang permukaan gerakan pernafasan

- refleks deflasi hearing breur 3. surfaktan dan upaya respirasi untuk bernafas Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan mengembangkan alveolus paru-paru untuk pertamakali. 4. Dari cairan menuju udara Pada saat bayi melalui jalan lahir selama persalinan,sekitar 1/3 cairan ini akan diperas keluar paru-paru 5. Fungsi pernafasan dalam kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler Oksigenasi sangat penting dalam mempertahan kan kecukupan pertukaran udara.Jika terdapat hipoksia,pembuluh darah paru-paru akan mengalami vasokonstriksi. B. Perubahan sistem peredaran darah Untuk membuat sirkulasi yang baik pada bayi baru lahir terjadi 2 perubahan besar : 1. penutupan foramen ovale pada atrium jantung 2. penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta C. Upaya untuk mencegah kehilangan panas Kehilangan panas tubuh bayi dapat dihindarkan melalui upaya-upaya berikut ini: Keringkan bayi secara seksama Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih,kering dan hangat Tutupi kepala bayi Anjurka ibu untuk memeluk dan memberikan ASI Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir Jangan memandikan bayi setidak-tidaknya 6 jam setelah lahir Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat D. Mekanisme Glukosa Untuk memfungsikan otak diperlukan glukosa dalam jumlah tertentu.Dengan tindakan penjepitan tali pusat pada saat lahir,seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri.Pda setiap bayi baru lahir,glukosa darah akan turun cepat dalam waktu 1-2 jam. E. Perubahan Sistem Gastro intestinal Waktu pengosongan lambung adalah 2,5-3 jam,itulah sebabnya bayi memerlukan ASI sesering mungkin.Bayi yang diberi ASI dapat bertinja 8-10 x sehari atau paling sedikit 2-3 x sehari. F. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh Sistem imunitas bayi belum matang,sehingga menyebabkan neonates rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi.Jika bayi disusui ASI terutama kolostrum member bayi kekebalan pasif dalam bentuk laktobacilus bifidus,laktoferin,lisozim dan sekresi Ig A. G. Perubahan Sistem Ginjal Beban kerja ginjal dimulai saat bayi lahir hingga masukan cairan meningkat,munkin air kemih akan tampak keruh termasuk berwarna merah muda,hal ini disebabkan oleh kadar ureum yang tidak banyak berarti. H. Perubahan sistem areroduksi Anak laki-laki tidak menghasilkan sperma sampai puberitastetapi anak perempuan mempunyai ovum dalam indung telurnya.Kedua jenis kelamin mungkin memperlihatkan pembesaran payudara,kadang kadang disertai sekresi cairan pada putting pada hari 4-5,karena adanya gejala berhentinya sirkulasi hormone ibu. I. Perubahan sistem musculoskeletal

Otak sudah dalam keadaan lengkap pada saat lahir,tetapi tumbuh melalui proses hipertrofi.tumpang tindih/molase dapat terjadi pada waktu lahir karena tulang pembungkus tenkorak belum selurhnya mengalami osifikasi.Molase dapat menghilang beberapa hari setelah melahirkan.Ubun-ubun besar kan tetap terbuka hingga usia 18 bulan. J. Perubahan sistem Neurologi Sistem neurologi belum matang pada saat lahir.Refleks dapat menunjukkan keadaan normal dari integritas sistem saraf dan sistem muskoloskeleat. K. Perubahan Sistem intrgumentary Pada bayi baru lahir cukup bulan,kulit berwarna merah dengan sedikit verniks kaseosa.Sedangkan pada bayi premature kulit tembus pandang dan banyak verniks. 2. 2 Evaluasi APGAR Score Segera setelah lahir, letakkan bayi diatas kain bersih dan kering yang disiapkan pada perut ibu. Bila hal tersebut tidak memungkinkan maka letakkan bayi dekat ibu (diantara kedua kaki atau disebelah ibu) tetapi harus dipastikan bahwa area tersebut bersih dan kering. Segera lakukan penilaian awal dengan menjawab dua pertanyaan: a. Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan? b. Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas? Jika bayi tidak bernafas atau bernafas megap-megap atau lemah maka segera lakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir. Penilaian awal pada bayi baru lahir dapat dilakukan dengan observasi melalui pemeriksaan APGAR score. Penilaian APGAR score ini merupakan standar evaluasi untuk bayi baru lahir yang dapat mengidentifikasi bayi tersebut membutuhkan tindakan resusitasi atau tidak, bayi yang sehat harus mempunyai apgar score 7-10 pada 1-5 menit pertama kehidupannya. Skor Apgar atau nilai Apgar (bahasa Inggris: Apgar score) adalah sebuah metode yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1952 oleh Dr. Virginia Apgar sebagai sebuah metode sederhana untuk secara cepat menilai kondisi kesehatan bayi baru lahir sesaat setelah kelahiran. Apgar yang berprofesi sebagai ahli anestesiologi mengembangkan metode skor ini untuk mengetahui dengan pasti bagaimana pengaruh anestesi obstetrik terhadap bayi. Kata "Apgar" belakangan dibuatkan jembatan keledai sebagai singkatan dari Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration (warna kulit, denyut jantung, respons refleks, tonus otot/keaktifan, dan pernapasan), untuk mempermudah menghafal.

2.1.1 Tabel Cara Penilaian APGAR Score Pada Bayi Baru Lahir Tampilan Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 A : Apperance colour (Warna Kulit) Pucat Badan Merah, Ekstremitas Biru Seluruh tubuh kemerah - merahan P : Pulse/heart rate (frekuensi jantung) Tidak Ada Lambat (<100 x/menit) >100 x/menit G : Grimace (Refleks terhadap rangsangan ) Tidak Ada Ekstremitas dalam, Fleksi sedikit Menangis, Batuk, Bersin A : Activity

( Tonus Otot ) Lemah Lemah, Tidak teratur, Lambat Gerakan Aktif, Baik R : Respiration ( Usaha Nafas ) Tidak Ada Tidak Teratur Menangis Penilaian APGAR adalah metode penilaian yang digunakan untuk mengkaji kesehatan neonatus dalam 1 sampai 5 menit setelah lahir. Penilaian menit pertama adalah menentukan tindakan, sedangkan menit kelima adalah menentukan prognosa. Nilai APGAR merupakan standar evaluasi neonatus dan dapat digunakan sebagai data dasar untuk evaluasi kemudian hari. Setiap kategori diberi nilai 0,1,2 : kelima nilai dijumlahkan dengan nilai tertinggi 10. nilai 7-10 dianggap baik, nilai 4-6 berarti kondisi neonatus perlu diperhatikan atau asfiksia sedang (neonatus membutuhkan bersihan jalan nafas dan oksigen tambahan). Nilai dibawah 4 berarti bahwa neonatus dalam bahaya yang serius ( asfiksia berat ) dan perlu resusitasi. Hal yang penting bagi orang tua yang baru memiliki bayi untuk mengetahui nilai Apgar. Penilaian ini dibuat untuk menolong tenaga kesehatan dalam mengkaji kondisi secara umum bayi baru lahir dan memutuskan untuk melakukan tindakan darurat atau tidak. Penilaian ini bukan ditujukan sebagai preidiksi terhadap kesehatan bayi atau perilaku bayi, atau bahkan status intelegensia/kepandaian. Beberapa bayi dapat mencapai angka 10, dan tidak jarang, bayi yang sehat memiliki skor yang lebih rendah dari biasanya, terutama pada menit pertama saat baru lahir. Perlu diingat bahwa skor Apgar agak rendah (terutama pada menit pertama) adalah normal pada beberapa bayi baru lahir, terutama bayi yang lahir dari ibu hamil dengan risiko tinggi, lahir melalui proses operasi cesar, atau ibu yang memiliki komplikasi selama kehamilan maupun proses persalinan. Skor Apgar yang rendah juga bisa terjadi pada bayi prematur, dimana kemampuan untuk menggerakkan otot/alat gerak lebih rendah daripada bayi cukup bulan. Bayi prematur dalam kasus apapun akan memerluan pemantauan ekstra dan bantuan pernapasan, dikarenakan paru-paru belum sempurna. 2.1.2 Interpretasi Skor Jumlah skor Interpretasi Catatan 7-10 Bayi normal 4-6 Agak rendah Memerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen untuk membantu bernapas. 0-3 Sangat rendah Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif ( Resusitasi ) 2.3 Pencegahan Infeksi Memeberikan obat tetes mata atau salep, diberikan 1 jam pertama bayi lahir yaitu eritromicin 0,5% atau tetrasiklin 1% BBL sangat rentan terjadi infeksi sehingga perlu diperhatikan hal-hal dalam perawatan 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi 2. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan 3. Pastikan semua peralatan (gunting benang tali pusat telah di DTT, jika menggunakan bola karet penghisap, pastikan dalam keadaan bersih 4. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan untuk bayi dalam keadaan bersih 5. Pastikan timbangan, metlin, thermometer, stetoskop dan benda-benda lainnya yang akan

bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih. Cara perawatan tali pusat: 1. Cuci tangan pakai antiseptic sebelum atau sesudah perawatan tali pusat 2. Tali pusat harus bersi dan kering 3. Jangan tutup tali pusat dengan gurita 4. Diaper atau popok dilipat di bawah tampuk tali pusat 5. Jika tampuk tali pusat kotor,hati-hati,cuci tangan dengan air matang yang diberi sabun,brsihkan dengan air matang dan keringkan dengan air bersih. 6. Jelaskan pada ibu jika tampuk tali pusat menjadi merah,atau bernanah bawa bayi ke klinik atau kerumah sakit secepatnya. 2.4 Pemeriksaan Fisik 2.4.1 Antropometri a. Penimbangan BB bayi :2500-4000 gr b. Pengukuran tinggi badan : 48-52 cm c. Pengukuran lingkar kepala bayi : 33-35 cm d. Pengukuran lingkar dada bayi : 30-38 cm 2.4.2 pemerikasaan sistem organ 1. Rupa Kelainan congenital tertentu sering dapat dilihat pada rupa neunatus,misalnya sindroma down yang mempunyai gambaran wajah khas menterupai wajah mongol. 2. Kulit Normal :kulit kemerahan dilapisi oleh verniks kaseosa yang melindungi kulit bayi terdiri dari campuran air dan minyak,terdapat lanugo Pucat : anemia, renjatan Kuning :inkombtabilitas antara darah ibu dan bayi,sepsis Biru :asfiksia,kelainan jantung Perdarahan: purpura,petechie,ekimosis Edema :edema pada kulit kepala karena tekanan saat kelahiran c. kepala dan leher pemeriksaan apakah terdapat moulage yaitu tulang parietal biasanya berhimpitan dengan tlang oksipital dan frontal(sutura sagitalis),sehingga mengukur lingkaran kepala ditunggu sampai moulage hilang.Perhatikan apakah terdapat caput succedaneum,perdarahan sub aponeurotik,hematoma cephal dll. d. Muka Perhatikan simetris,paralysis,jarak antara hidung dan mulut,jembatan hidung,besarnya mandibula,pembengkakan. e. Telinga Periksa dalam hubungan letak dengan mata dan kepala f. Mata Amati tanda-tanda infeksi seperti pus.Apakah terdapat perdarahan subkonjungtiva.strabismus ringan akan ditemukan pada bayi normal di bawah umur 6 bulan. g. Hidung perhatikan kemungkinan adanya atresia koana,gerakan cuping hidung,mukosa(meradang,pucat) sekresi (purulen,berdarah atau cair). h. Mulut

Perhatikan keadaan nya (warna,fisura,simetris).Periksa adanya labioschizis,palatoschizis atau labiopalatoschizis. i. Dada Pada pemeriksaan diamati bentuk dada bayi,keadaan putting,bunyi nafas,dan bunyi jantung. j. Bahu,Lengan dan Tangan Perhatikan apakah terjadi trauma lahir didaerah tersebut.periksa dengan teliti jumlah jari bayi lahir,apakah terdapat polydactili atau syndactili,ataukah normal. k. Abdomen Apabila abdomen cekung kemunginan hernia diafragmatika,abdomen yang kembung mungkin disebabkan perforasi usus biasanya oleh mekonium illeus.Adakah penonjolan tali pusat pada bayi tersebut. l. Genitalia Pada bayi laki-laki :apakah testis berada dalam skrotum.apakah penis bayi tersebut berlubang,hati-hati pada kemungkinan hipospadia atau epispadia.apabila skrotum relative besar kemungkinan adanya hidrokel atau hernia. Pada bayi perempuan periksa apakah vagina dan uretra berlubang.Periksa apakah genitalia labia mayora sudah menutupi labia minora.Pada bayi perempuan terlihat sekresi vagina yang kadangkadang berdarah,hal ini adalah dalam keadaan normal karena dipengaruhi hormone ibu melalui plasenta. m. Ekstremitas Apakah ada efek dari posisi dalam uterus,adanya tulang patah atau kelumpuhan saraf,dapat diketahui dengan memperhatikan pergerakan spontan BBL. n. Punggung dan anus Apakah ada pembengkakan atau cekungan pada punggung,spina bifida,periksa apakah terdapat lubang anus. 2.4.3 Pemeriksaan neurologis 1. Mata a. berkedip atau refleks cornea :merupakan respon terhadap cahaya terang yang menun jukkan normalnya saraf optic. b. pupil : pupil kontriksi bila sinar terang diarah kan padanya. c. Glabella : ketukan halus pada glabella(bagian dahi antara dua alis mata)menyebabkan mata menutup dengan rapat. 2. Mulut dan Tenggorokan a. sucking refleks / menghisap : refleks ini dapat dimunculkan dengan menyentuh bibir bayi. b. Gag refleks/muntah : refleks ini akan terlihat saat bayi merasakan jenis makanan yang baru, meskipun refleks ini menghambat pemberian makanan tapi dapat melindngi bayi agar ia tidak tersedak. c. rooting refleks/search refleks :reflek ini dimunculkan dengan cara mengusap pipi bayi dengan lembut.bayi akan memalingkan wajahnya kearah sentuhan. d. Menguap :respons spontan terhadap penurunan oksigen dengan meningkatkan jumlah udara inspirasi. e. Ekstrusi :bila lidah disentuh/ditekan bayi merespon dengan mendorongnya keluar. f. batuk : iritasi membrane mukosa laring menyebabkan batuk. 3. Ekstremitas a. palmar graps/grasping refleks(refleks menggenggam) :dapat dimunculkan dengan meletakkan jari telunjuk/benda pada palmar(telapak tangan)

b. Babynski :gores telapak kaki bayi maka jari-jari akan membuka c. masa tubuh 1) Refleks moro :muncul apabila merasa jatuh atau dikejutkan oleh suara yang keras.bayi akan membuka kedua lengan dan tungkai nya dan kepalanya bergerak kae belakang. 2) Tonick neck refleks/fencing refleks :refleks menahan leher apabila diangkat dari posisi tidur atau terlentang. 3) Neck-righting :jika bayi terlentang kepala dipalingkan kesalah satu sisi,bahu da batang tubuh membalik kearah tersebut dan diikuti dengan pelvis. 4) Gallant refleks :tubuh bayi akan melengkung ke sisi yang diusap 5) Righting refleks :posisikan bayi tengkurap,beberapa saat kemudian ia akan mengangkat kepalanya untuk membebaskan hidung dan mulutnya agar dapat bernafas. 6) Crawling refleks :letakkan bayi tengkurap diatas perutnya ia kan bereaksi dengan menggerakkan tun gkainya seperti sedang mencoba untuk merangkak. 7) Stepping refleks :pegangi bayi di ketiak atau dibawah lengannya.biarkkan jari-jari kakinya menyentuh lantai.ia kan mengangkat kakinya seperti saat melangkah. 8) Crossed Extensor Refleks :dimunculkan dengan meluruskan salah satu tungkai bayi,maka tungkai yang lain(yang tadinya lurus)akan menekuk(lututnya). 2.5 Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir: 1. Pernafasan sulit atau >60 x/menit 2. Kehangatan terlalu panas(> 380C/ terlalu dingin < 360 C ) 3. Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama),biru atau pucat,memar. 4. Pemberian makan ,hisapan lemah,mengantuk berlebihan,banyak muntah. 5. Tali pusat merah,bengkak, keluar cairan(nanah),bau busuk,pernafasan sulit. 6. Tinja atau kemih tidak berkemih dalam 24 jam,tinja lembek,sering,hijau tua,ada lendir atau darah pada tinja. 7. Aktivitas menggigil atau tangis tidak biasa,sangat mudah tersinggung,lemas,terlalu mengantuk,lunglai,kejang,kejang halus,tidak bisa tenang,menangis terus-menerus.

2.6 Inisiasi Menyusu Dini Protokol Evidence Based yang baru telah diperbaharui oleh WHO dan UNICEF tentang asuhan Bayi Baru Lahir untuk satu jam pertama menyatakan bahwa : 1. Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit bersama ibunya segera setelah lahir selama paling sedikit satu jam. 2. Bayi harus dibiarkan untuk melakukan inisiasi menyusu dini dan ibu dapat mengenali bahwa bayinya siap untuk menyusu serta memberi bantuan jika diperlukan. 3. Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada bayi baru lahir hingga inisiasi menyusu selesai dilakukan, prosedur tersebut seperti : memandikan, menimbang, pemberian Vitamin K, Obat tetes mata,dll. Prinsp menyusu / Pemberian ASI adalah dimulai sedini mungkin dan secara eklusif. Segera setelah bayi lahir, setelah tali pusat dipotong, letakan bayi tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu, biarkan kulit ke kulit ini menetap selama setidaknya satu jam bahkan lebih sampai bayi dapat menyusui sendiri. Apabila ruanganberslain dingin,bayi diberi topi dan diselimuti. Ayah atau keluarga dapat memberi dukungan dan membantu ibu selama proses menyusui ini. Ibu diberi dukungan untuk menenali saat bayisiap untuk menyusu,

menolong bayi bila diperlukan. Keuntungan Inisiasi Menyusu Dini Bagi Ibu dan Bayi 1. Keuntungan kontak kulit dengan kulit untuk bayi a. Mengoptimalkan keadaan hormonal Ibu dan Bayi b. Kontak memastikan perilaku optimum menyusu berdasarkan insting dan bisa diperkirakan : Menstabilkan pernafasan Mengendalikan temperatur tubuh bayi Mendorong keterampilan bayi untuk menyusu yang lebih cepat dan efektif Meningkatkan kenaikan berat badan ( Kembali ke berat lahirnya dengan lebih cepat) Meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi Memperbaiki pola tidur yang lebih baik Tidak terlalu banyak menangis selama satu jam pertama Menjaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu di dalam perut bayi sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi Bilirubin akan cepat normal dan mengeluarkan mekonium lebih cepat sehingga menurunkan kejadian ikterus bayi baru lahir Kadar gula dan parameter biokimia lain yang lebih baik selama beberapa jam pertama hidupnya 2. Keuntungna kontak kulit dengan kulit untuk ibu a. Oksitosin Membantu kontraksi uterus sehingga perdarahan pasca persalinan lebih rendah Merangsang pengeluaran colostrum Penting untuk kelekatan hubungan ibu dan bayi Ibu lebih tenang dan lebih tidak merasa nyeri pada saat plasenta lahir dan prosedur pasaca persalinan lainnya

b. Prolaktin Meningkatkan produksi ASI Membantu Ibu mengatasi stress Mendorong Ibu untuk tidur dan relaksasi setelah bayi selesai menyusu Menunda Ovulasi 3. Keuntungan menyusu dini bagi bayi a. Merangsang Oksitosin dan Prolaktin b. Meningkatkan keberhasilan produksi ASI c. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi Memulai menyusu dini akan : 1. Mengurangi 22 % kematian bayi berusia 28 hari ke bawah 2. Meningkatkan keberhasilan menyusui secara ekslusif dan meningkatkan lamanya bayi menyusu 3. Merangsang produksi ASI

4. Memperkuat refleks menghisap bayi. Refleks menghisap awal pada bayi paling kuat dalam beberapa jam pertama setelah lahir 2.7 Rawat Gabung/Rooming In Rawat gabung merupakan satu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan,melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan,kamar atau tempat bersama-sama selam 24 jam penuh dalam seharinya. Tujuan rawat gabung adalah agar ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin kapan saja dibutuhkan,ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi yang bernar seperti yang dilakukan oleh petugas,selain itu akan mendapatkan kehangatan emosional karena ibu dapat selalu kontak dengan buah hati yang sangat dicintainya,demikian pula sebaliknya.

Bayi dan ibu yang dapat dirawat gabung harus memenuhi syarat atau kriteria sebagai berikut: 1. Lahir spontan,baik presentasi kepala atau bokong 2. Bila lahir dengan tindakan,bayi boleh rooming in setelah bayi cukup sehat. 3. Bayi lahir dengan tindakan SC atau dengan anastesi umum,rooming in diperbolehkan segera setelah ibu dan bayi sadar penuh 4. Bayi tidak dalam keadaan asfiksia 5. Umur kehamilan >37 minggu 6. Berat lahir >2500 gr 7. Bayi tidak infeksi intra partum 8. Bayi dan ibu sehat. Keuntungan dan kerugian a. keutungan Menggalakkan penggunaan ASI Kontak emosi ibu dan bayi lebih dini dan lebih erat Ibu segera dapat melaporkan keadaan- keadaan bayi yang aneh Ibu dapat belajar merawat bayi Mengurangi ketergantungan ibu pada bidan Membangkitkan kepercayaan diri yang lebih besar dalam merawat bayi Berkurangnya infeksi silang Mengurangi beban perawatan terutama dalam pengawasan b. kerugian Ibu kurang istirahat Dapat terjadi kesalahan dalam pemberian makanan karena pengaruh orang lain Bayi bisa mendapatkan infeksi dari pengunjung Pada pengalaksanaan ada hambatan teknis atau fasilitas

BAB III FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR No. Reg : 28.70.35

Nama Pengkaji : Perawat Hari/Tanggal : Kamis, 10 02 - 2011 Waktu Pengkajian : 10.00 WIB Tempat Pengkajian : Ruang VK RSMC I. PENGKAJIAN 1. Data Subjektif a. Identitas Nama Bayi : By. NY. Ida Umur Bayi : 0 Hari Tanggal lahir/Jam : 10-02-2011/10.00 Jenis Kelamin : laki-laki Nama Ayah : TN. Bayu M Nama Ibu : NY. Ida Rohaeti Umur : 27 thn Umur : 25 thn Suku Kebangsaan: Betawi Suku/Kebangsaan : Betawi Agama : Islam Agama : Islam Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : IRT Alamat Rumah : jl. Swadarma IV Ulujami no 15 Anamnesa Pada Tanggal :10-02-2011 Pukul : 10.00 oleh: Bidan b. Riwayat kehamilan sekarang pemeriksaan di : ruang VK RSMC Keluhan Trimester I : Keluhan Trimester II : ibu sering merasa sakit punggung, sulit tidur dimalam Hari (insomnia) dan pusing. Keluhan Trimester III : ibu mempunyai oedem dipergelangan kaki, sering BAK dan keputihan Imunisasi : TT 1 dan TT 2 c. Riwayat Penyakit dalam kehamilan Kardiovaskuler : Tidak Ada Diabetes Melitus : Tidak Ada TBC : Tidak Ada Asma : Tidak Ada Malaria : Tidak Ada PMS : Tidak Ada HIV/AIDS : Tidak Ada Lain-lain : Tidak Ada d. Riwayat komplikasi kehamilan Perdarahan : Preeklamsia : Tidak Ada Lain-lain : Tidak Ada e. Riwayat Persalinan Jenis Persalinan : Spontan Ditolong oleh : Bidan

Lama persalinan Kala I : jam menit Kala II : jam menit Kala III : jam menit Jumlah air ketuban : Komplikasi Persalinan : Tidak Ada

2. Data Objektif a. Pemeriksaan Khusus : skor 0 1 2 1 5 A : Aperance color ( warna kulit) Pucat Badan merah ektremitas biru Seluruh badan kemerahmerahan 2 2 P : Pulse ( heart rate) (frekwensi Jantung) Tidak ada Dibawah 100 Diatas 100 1 2 G : Grimace (reaksi terhadap rangsangan) Tidak ada Sedikit gerakan Menangis, batuk atau bersin 22 A : Actifity (tonus otot) Lumpuh Ekstremitas dalam fleksi sedikit Gerakan aktif 2 2 R : Respiration (nafas) Tidak ada Lemah, tidak teratur Menangis kuat 2 2 Jumlah nilai 9 10

b. Pemeriksaan Umum Suhu : 36,8 0c Pernafasan : 50 x/menit Nadi : 160 x/menit Keaktifan : Aktif Tangisan : Normal 1. Pemeriksaan Fisik a. Kepala : Tidak ada cephal hematom, tidak ada caput suksedaneum b. Ubun-ubun : Fontanel mayor belum menutup dan fontanel minor sudah menutup c. Muka : Wajah tidak mongoloid d. Mata : Tidak strabismus, tidak ikterik, tidak ada pus ( nanah ), dan tidak anemis e. Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada cuping hidung f. Telinga : Bersih, simetris dengan mata, tidak ada pengeluaran serumen g. Mulut : Bibir tidak ada sianosis, di mulut tidak ada labio schizis, labio palato schizis, palato schizis, labio palato gnato schizis.

h. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid i. Dada : Tidak ada retraksi dinding dada j. Abdomen :Tidak kembung, tidak ada distensia abdomen, tidak ada gastroschizis ( terburainya usus ), tidak ada omfalokel, tidak ada pelebaran limfa dan hepar. k. Tali pusat : Terdiri dari 2 arteri dan 1 vena l. Punggung : Terdapat biang keringat m. Extremitas Atas : Tangan tidak polidaktili, sindaktili, adaktili, dan skin tag Bawah : Kaki tidak polidaktili, sindaktili, adaktili, dan skin tag n. Genetalia : Testis sudah turun ke skrotum o. Anus : Tidak ada kelainan ( terdapat lubang pada anus ). 3.4 REFLEK a. Reflek rooting : ada b. Reflek sucking : ada c. Reflek moro : ada d. Reflek tonicneck : ada e. Reflek babinski : ada f. Reflek walking : ada

3.5 ANTROPOMETRI a. Berat Badan : 2500 g b. Tinggi Badan : 46 cm c. Lingkar Dada : 32 cm d. Lingkar Lengan Atas : 10 cm

ELIMINASI BAB : 1kali/2 Jam, Warna hijau pekat , Konsistensi cair kental BAK : 1 kali/2 jam, Warna kuning jernih II. ANALISA Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan usia 2 jam dengan keadaan umum sehat

III. PENATALAKSANAAN (RENCANA, TINDAKAN, EVALUASI) 1) Memberitahukan kepada Ibu bahwa Bayinya dalam keadaan baik Evaluasi : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan 2) Menyuntikan vitamik K dosisnya 0,5 cc secara IM Evaluasi : vitamim K sudah disuntikan 3) Memberikan salep mata Erlamicetin pada bayi untuk mencegah mata bayi tidak tertular penyakit kelamin seperti GO dan sifilis. Evaluasi : salep mata sudah diberikan 4) Melakukan observasi RDS dalam 4 jam pertama

Evaluasi : Observasi sedang dilakukan 5) Menganjurkan kepada Ibu agar selalu menjaga kehangatan bayi dengan membedong bayinya agar tidak hipotermi. Evaluasi : Ibu mengerti 6) Memberitahukan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya BBL seperti Diare, demam tinggi dan kejang. Evaluasi : Ibu mengerti 7) Memberitahukan Ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin 2 jam sekali Evaluasi : Ibu mengerti 8) Mengajarkan Ibu teknik dan posisi yang benar saat menyusui bayinya. Evaluasi : Ibu mengerti 9) Menganjurkan Ibu untuk membersihkan genitalia, bokong serta anus dengan kapas cebok setelah selasai BAB dan BAK. Evaluasi : Ibu mengerti 10) Mengajarkan Ibu cara merawat tali pusat pada Bayi dengan membersihkannya dengan air DTT dan kassa steril saja, dan apabila tali pusat lembab maka harus segera dikeringkan. Evaluasi : Ibu mengerti 11) Memberitahukan kepada ibu tentang ASI eksklusif atau memberikan ASI saja selam 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun. Evaluasi : Ibu mengerti 12) Memberitahukan kepada Ibu tentang imunisasi dasar dan waktu pelaksanaan imunisasi pada Bayi yaitu BCG, Hepatitis B, DPT, Polio, dan Campak. Evaluasi : Ibu mengerti 13) Memberitahukan Ibu untuk melakukan kunjungan Ulang pada hari jumat tanggal 22 Oktober 2010. Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya BAB IV PEMBAHASAN NO TEORI LAPANGAN 1 Bayi langsung di IMD segera setelah lahir Bayi tidak di IMD,langsung dimasukkan ke inkubator 2 Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Bayi diberikan ASI dan susu formula 3 Perawatan tali pusat menggunakan kassa steril tanpa menggunakan alcohol atau betadine Perawatan tali pusat menggunakan kassa steril tanpa menggunakan alcohol atau betadine 4 Diaper/popok dilipat di bawah tampuk tali pusat Diaper/popok menutupi tali pusat 5 Menjemur bayi antara jam 7-9 pagi Menjemur bayi antara jam 7-9 pagi 6 Rooming in dilakukan selama 24 jam penuh dalam seharinya Roomin in dilakukan hanya pada malam hari BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berbagai sistem tubuh bayi yang mengalami adaptasi dalam transisi dari kehidupan didalam rahim kekehidupan diluar rahim.Dimana perubahan atau adaptasi yang paling penting dan sangat jelas terjadi adalah sistem pernafasan,sirkulasi,termoregulasi dan kemampuan menyediakan

sumber glukosa. Rawat gabung untuk ibu dan anak merupakan cara yang digalakkan karena memiliki keuntungan-keuntungan terutam dalam rangka meningkatkan pemberian ASI. Pencegahan infeksi merupakan salah satu aspek dalam memberikan asuhan yang komprehensif pada BBL dalam rangkan menurunkan resiko infeksi pada BBL yang harus dilakukan. 5.2 Saran

You might also like