You are on page 1of 2

Bentuk abstrak

Setiap abstrak mempunyai bentuk yang serupa: 1. Judul: Apa? 2. Latar belakang: Mengapa? 3. Gambaran: Kapan? Di mana? Bagaimana? Berapa? 4. Kesimpulan: Solusi/Pelajaran Perhatikan bahwa abstrak yang baik mengikuti asas jurnalistik, dengan mengandung 5 W, 1 H: Who = Siapa? What = Apa? Why = Mengapa? When = Kapan? Where = Di Mana? How = Bagaimana? ...ditambah 1 H lagi: How many = Berapa?

Unsur abstrak
Setiap konferensi mempunyai bentuk berbeda. Perhatikan bahwa abstrak untuk konferensi yang kita ingin ikuti mungkin berbeda dengan pedoman ini. Namun selalu penting kita tidak sekadar melaporkan kesuksesan; pembaca/peserta belajar lebih banyak dari kegagalan atau ketidakberhasilan, agar tidak melakukan kesalahan dalam proyek serupa. Untuk ICAAP ke-9, bentuk berikut ditentukan oleh panitia untuk abstrak umum (kecuali yang membahas penelitian ilmiah): Masalah (Issues): pernyataan singkat yang merangkum masalah yang dihadapi oleh abstrak Proyek (Project): gambaran singkat mengenai proyek, pengalaman, layanan, penelitian dan/atau advokasi Hasil (Results): gambaran singkat mengenai hasil proyek Pelajaran yang Diambil (Lessons Learned): (tidak lebih dari 5 baris teks) ringkasan mengenai pelajaran yang diambil dan implikasinya Biasanya ada batas jumlah kata yang dapat dipakai, sering 200 atau 250; memang pada ICAAP ke-9 batasnya adalah 200 kata, tidak termasuk judul dan subjudul. Keterbatasan tersebut berarti kita harus

singkat. Namun kita harus menghindari singkatan atau akronim yang tidak baku. Bila dipakai, jelaskan
Karya tulis yang berjudul Pengaruh Struktur Modal terhadap Return On Equity (ROE) merupakan penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai pengaruh struktur modal sebagai variabel independen terhadap Return On Equity (ROE) sebagai variabel dependen. Struktur modal suatu perusahaan dapat dihitung dengan Debt to Equity Ratio (DER). Return On Equity dapat dihitung dengan membandingkan antara laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah statistika deskriptif. Hipotesis penelitian ini adalah struktur modal berpengaruh terhadap Return On Equity (ROE). Analisis stastistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen adalah regresi linear sederhana. Pengujian koefisen regresi dilakukan dengan uji-t dengan tingkat signifikan = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan adalah Y= 18,723 + 2,618X. Melalui pengujian hipotesis dengan statistik uji -t, diperoleh kesimpulan struktur modal berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE). Kontribusi pengaruh dari struktur modal terhadap Return On Equity (ROE) dinyatakan sebesar 26%.

Karya tulis yang berjudul revitalisasi alat transportasi air tradisional di bulukumba sulawesi selatan merupakan hasil gagasan tertulis yang telah dillakukan oleh penulis meng enai pembuatan kapal berbahan dasar kayu di daerah bulukumba. Maysarakat Bulukumba telah mengenal teknik pembuatan kapal tradisonal sebelum era kolonialisasi belanda atas sulawesi selatan. Mereka membuat kapal dengan teknik yang sangat unik. Metode yang dilakukan oleh penulis adalah studi kepustakaan serta wawancara langsung dengan masyarakat. Beberapa inovasi perahu yang tumbuh di sulawesi selatan antara lain : lepa -lepa, jolloro, jenis kapal purse saine, dan bagang. Hasil akhir gagasan penulis menunjukan bahwa revitalisasi alat transportasi tradisional harus dilakukan dalam empat sisi, yaitu : ketersediaan bahan baku, peningkatan kapasitas kelembagaan, peningkatan budaya transportasi air bagi masyarakat pendukung, da pengembangan industri moda transportasi air itu sendiri.

You might also like