You are on page 1of 1

Langkah Mengatasi Kelangkaan Pangan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam sambutannya pada sidang kabinet paripurna Kamis, 6 Januari 2011 di Jakarta membahas isu mengenai kenaikan harga pangan. Presiden mengatakan, guna mengatasi kelangkaan pangan dapat dilakukan sejumlah langkah diantaranya dengan melakukan impor. Kelangkaan pangan dan meningkatnya permintaan merupakan salah satu pemicu kenaikan harga pangan di Indonesia saat ini. Presiden mengatakan kebijakan fiskal khusus untuk pangan, baik impor maupun ekspor, dapat dilakukan untuk mengelola harga pangan. Kepala Negara meminta agar operasi pasar terus dilakukan dan meminta para menteri terkait memastikan cadangan atau stok pangan di Indonesia. Selain itu pemerintah juga akan memastikan suplai pangan dalam negeri dapat memenuhi permintaan secara nasional. Menurut Presiden, impor untuk komoditas tertentu dalam keadaan krisis tidak ditabukan. Bahkan merupakan bagian dari solusi untuk mengatasi krisis. Presiden menambahkan, pemerintah juga harus memastikan cadangan atau stok yang ada di tangan pemerintah, termasuk di BULOG. Bukan sekedar ketersediaan stok, namun juga jumlah yang mencukupi. Karena menurut presiden jika stok dalam negeri kuat, maka spekulasi dapat dicegah. Selanjutnya menurut presiden, produksi dan produktivitas pangan dalam negeri yang sudah masuk ke hulu harus terus meningkat. Produktivitas harus terus dijaga dan ditingkatkan. Research dan Development , meningkatkan produktivitas seperti menghasilkan bibit unggul, bibit yang cocok dengan perubahan iklim, kemudian cara-cara untuk mengatasi hama, serta ketersediaan lahan yang cukup. Di samping itu, Presiden juga terus mendorong ketahanan pangan lokal dan keluarga misalnya dengan memanfaatkan lahan pekarangan ru mah untuk menanam sayuran. Presiden juga meminta agar ramalan atau kalkulasi prediksi pangan harus akurat. Karena itu Presiden meminta agar aparat terkait dapat terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan hasil yang akurat. Presiden menambahkan, diperlukan kebijakan dan regulasi baru tentang pembatasan alih fungsi lahan pertanian. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya pengalihan fungsi lahan yang tidak terkendali, dan merupakan salah satu solusi untuk mencegah kelangkaan komoditas di dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sekitar 27.000 hektare lahan pertanian berkurang setiap tahunnya. Penurunan terbesar terjadi di provinsi Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat. Presiden SBY telah menandatangani Peraturan Pemerintah tentang land security. Menurutnya Peraturan Pemerintah (PP) tersebut akan dijalankan oleh seluruh Kabupaten kota dan Provinsi di Indonesia. Pemerintahan daerah harus menjalankan kebijakan tersebut untuk mengamankan lahan pertanian yang merupakan faktor produksi yang palingasasi atau mendasar.Asm-Ike(8/1)fks

You might also like