You are on page 1of 11

jalur pendakian gunung arjuno welirang jawa timur

y Rute Pendakian Pos Perizinan-- Pet Bocor-- Kopkopan -- Pondok Welirang Puncak Welirang

Gunung KembarIGunung Kembar II Pasar Dieng -- Puncak Arjuno


Rute Turun

Puncak ArjunoHutan Lali Jiwo(pos III)Rowo-Rowo omboKebun Teh Wonosari Desa Wonosari
y Waktu Tempuh Antar Pos(plan A) Lokasi Pos Pos Perizinan-- Pet Bocor Waktu Tempuh 1 jam 3,5 jam 4 jam 5 jam 3 jam 2 jam 2 jam

Pet Bocor-- Kopkopan Kopkopan -- Pondok Welirang Pondok Welirang Puncak Welirang Puncak WelirangGunung KembarI Gunung KembarIGunung Kembar II Gunung Kembar II Pasar Dieng Pasar Dieng -- PuncakArjuno Puncak Arjuno pos III Pos III - Rowo-Rowo ombo

1 jam 4 jam 3 jam

Rowo rowo ombo -- Kebun Teh Wonosari 1 jam Desa Wonosari

Waktu Tempuh Antar Pos(plan B) Lokasi Pos Pos Perizinan-- Pet Bocor Waktu Tempuh 1jam 3,5 jam 4 jam 5 jam 3 jam 2 jam

Pet Bocor-- Kopkopan Kopkopan -- Pondok Welirang Pondok Welirang Puncak Welirang Puncak WelirangPondok welirang Pondok Welirang lembah kidang

Lembah kidang pasar dieng Pasar Dieng -- PuncakArjuno Puncak Arjuno pos III Pos III - Rowo-Rowo ombo Kebun Teh Wonosari Desa Wonosari

2 jam 1 jam 4 jam 3 jam 1 jam

Perijinan
Tempat pendaftaran adalah pos PHPAm berada di pinggir jalan raya, tepatnya di seberang hotel Tanjung. Dengan membayar biaya pendaftaran Rp.4.500,serta diwajibkan

menitipkan katu tanda pengenal. Di pos pendaftaran ini terdapat empat buah kamar mandi umum.

Deskripsi Jalur Pendakian Gunung Arjuno Gunung Arjuno (atau Rajuna, nama kuno) terletak di Malang, Jawa Timur, bertype Strato dengan ketinggian 3.339 m dpl dan berada di bawah Pengelolaan Tahura Raden Soeryo. Biasanya gunung ini dicapai dari tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu.

Gunung Arjuno dari Welirang Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang. Selain dari dua tempat diatas Gunung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang

terletak di sebelah barat Batu, Malang - Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Disamping tingginya yang telah mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air terjun Kakek Bodo yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuna. Meskipun selain objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang mendukung. Gunung Arjuno dan Gunung Welirang terletak di Propinsi Jawa Timur Indonesia, Kedua gunung ini berada pada satu gugusan pegunungan. Untuk jalur pendakian ke puncak Arjuno dapat dimulai dari berbagai tempat, sebagai berikut : - Pos Pendakian Tretes - Pos Pendakian Purwosari - Pasuruan. - Pos Pendakian Wonosari - Lawang (Kebun Teh) - Pos Pendakian Kebon Sari Batu Gunung Welirang
GUNUNG WELIRANG (3.156m) Gunung Welirang adalah gunung yang masih aktif dengan kawah yang selalu menghembuskan asap dan cairan belerang. Gunung ini merupakan kompleks gunung yang membentuk barisan. Terdapat beberapa gunung di sekitar Gunung Welirang-Arjuna diantaranya : Gn. Arjuna (3339 mdpl), Gn. Welirang (3156 mdpl), Gn. Kembar I (3051 mdpl), Gn. Kembar II (3126 mdpl), Gn. Ringgit (2477 mdpl). Gn. Welirang dapat didaki dan berbagai arah; arah Utara (Tretes dan Trawas ), dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta).

Pos Foto Pos Perizinan-Pet Bocor

Deskripsi
Dari Pos pendaftaran kita berjalan mengikuti jalan aspal sekitar 200 meter kita akan sampai di pintu masuk Taman Wisata Air Terjun Kaket Bodo yang berada di belakang hotel Surya. Dari pintu masuk ini jalanan sudah di semen hingga Pos Pet Bocor atau Air Terjun. Berjalan sekitar 200 meter kita akan bertemu dengan percabangan yang ke kanan menuju Bumi Perkemahan dan Air Terjun Kakek Bodo. Sedangkan ke kiri (lurus) menuju Pet Bocor arah menuju puncak Gunung Welirang. Hingga Pet Bocor jalur masih rapi disemen dengan kemiringan yang sangat tajam, sehingga bisa dijadikan pemanasan

pendakian yang cukup menguras nafas dan tenaga. Dengan suasana lingkungan yang bersih dan sejuk karena masih terlindungi oleh pohonpohon besar. Setelah berjalan sekitar 45 menit sampailah kita di Pos Pet Bocor. Di Pet Bocor terdapat tempat yang sangat luas untuk membuka beberapa tenda. Terdapat pula sumber air yang berasal dari pipapipa saluran air yang bocor. Pada hari-hari libur terdapat warung makanan. Dari Pet Bocor perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalanan berbatu yang sudah rusak. Jalur sangat lebar bisa dilewati Jip, dengan kondisi alam yang terbuka, jarang terdapat pohon, dan dikiri kanan jalan hanya ditumbuhi alang-alang dan ditanami pisang untuk mengatasi alang-alang. Jalur ini biasa digunakan oleh Jip pengangkut belerang hingga Pos Kokopan. Sehingga pendaki bisa juga menuju ke Pos Kokopan dengan menumpang Jip yang hanya ada bila memang hendak mengambil belerang saja. Di siang hari jalur akan terasa sangat panas dan berdebu, sehingga sebaiknya pendakian dilakukan di sore, malam, atau pagi hari. Di sepanjang jalur pendaki akan disuguhi pemandangan ke arah Tretes dan gunung Penanggungan yang sangat indah. Setelah berjalan sekitar 3 jam pendaki akan sampai di Pos Kokopan. Kokopan berada diketinggian 1500 mdpl, terdapat pondok-pondok yang didirikan oleh para penambang Belerang. Terdapat pula sungai kecil yang airnya cukup melimpah. serta dilengkapi dengan MCK sederhana. Terdapat pula warung makanan yang hanya buka pada hari-hari libur. Kawasan ini bisa menampung cukup banyak tenda dan dikelilingi pohonpohon cemara. Nyaman untuk menginap karena cukup terlindung dari hembusan angin. Di siang hari

Pet Bocor-Kopkopan

udara terasa dingin dan seringkali berkabut. Di kokopan terdapat sebuah makam keramat yang terbuat dari susunan batu. Makam ini tepatnya berada di sebelah bawah Pos Kokopan di dekat tikungan jalur. Konon para pendaki dan penambang sering dimunculkan oleh penampakan seseorang kakek dan kakek tersebut mengajak berbicara, setelah memperkenalkan diri sebagai Maulana Malik Ibrahim maka kakek tersebut berpamitan hendak pulang ke rumah dan menghilang tepat di makam tersebut. Dari Pos Kokopan perjalanan dilanjutkan menuju Pos Pondokan. Terdapat banyak jalur untuk menuju Pondokan. Jalur yang sering digunakan para pendaki adalah jalur utama yang berupa punggungan gunung yang lurus. Jalur berupa jalan berbatu yang terjal sehingga sangat menguras tenaga terutama bila pendakian dilakukan di siang hari, di malam hari jalur pendaki ini akan susah dikenali karena tertutup semak-semak. Tidak ada ramburambu penunjuk arah. Pendakian di siang hari cukup nyaman karena banyak terdapat pohon-pohon besar di sepanjang jalur pendakian. Waktu yang dibutuhkan sekitar 4 jam untuk menuju Pos Pondokan. Jalur yang lain untuk menuju Pos Pondokan adalah jalur para penambang. Jalur ini cukup landai namun lebih jauh karena memutar dan menyimpang 2 hingga 4 punggungan gunung dari punggungan utama jalur pendaki. Jalur penambang setiap hari digunakan oleh para penambang untuk menurunkan belerang dari Pondokan ke Kokopan dengan menggunakan gerobak sederhana, sehingga jalur ini selalu berdebu terutama di siang hari. Jalur ini melintasi kawasan hutan yang cukup lebat dan diselimuti semak-semak belukar yang rapat. Bagi pendaki

Kopkopan Pondok Welirang

--

yang baru pertama kali mendaki gunung Welirang disarankan menggunakan jalur para penambang, karena jalurnya cukup lebar dan sangat jelas. Waktu yang dibutuhkan sekitar 4 hingga 6 jam untuk menuju Pos Pondokan dari jalur penambang ini. Pos Pondokan berupa tanah terbuka yang cukup luas dengan ketinggian berkisar 2250 mdpl. Terdapat pondok-pondok sederhana yang dibangun oleh para penambang Belerang. Di sebelahnya terdapat sungai dengan debit air yang sangat kecil. Sumber air berupa bak penampungan yang dialiri air dari pipa-pipa yang berasal dari rembesan air sungai. Pada hari Minggu dan musim liburan kadangkala ada warung makanan yang buka. Di pos ini pendaki biasanya bermalam untuk mempersiapkan diri melanjutkan pendakian ke puncak gn-Welirang atau menuju gn.Arjuna. Persediaan air minum disiapkan dari Pos Pondokan ini.

Pondok Welirang lembah kidang( PLAN B UNTUK MENUJU P.ARJUNO)

Setelah beristirahat di pondokan, pendakian di lanjutkan dengan menempuh jalur ke arah kiri. Melintasi hutan pinus dan setelah berjalan sekitar 1 jam akan sampai di Lembah Kidang. Lintasannya agak mendatar dan banyak ditumbuhi pohon rumput yang agak tinggi dan pohon pinus. Di Lembah Kidang terdapat sumber air yang berada di ketinggaan sekitar 2.300mdpl. Di lembah ini dapat dijumpai satwa-satwa penghuni gunung arjuna. Dari Lembah Kidang Jalur kembali menanjak dan selanjutnya akan bertemu dengan persimpangan jalur yang menuju puncak Gn. Arjuna dan Puncak Gn.Welirang ( lewat Gn. Kembar1 dan Gn. Kembar 2) Ke puncak Gn. ArjunaBerjalan menyusuri hutan cemara, jalur kembali menanjak. setelah berjalan

Lembah kidang pasar dieng(

pan b menuju puncak arjuno)

Pondok Welirang Puncak Welirang

sekitar 2 jam dari persimpangan kita akan melewati tempat yang dinaniakan "Pasar Dieng", ketinggiannya hampir sama dengan puncak G. Arjuna dan terdapat batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas Menuju Puncak Gn-Welirang terdapat banyak jalur pintas, jalur utama berupa jalan berbatu yang terjal. Jalur penambang tidak terlalu terjal tetapi memutar melipir sisi sebelah kanan. Masih dibutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk mencapai puncak gunung Welirang. Jalur memasuki kawasan hutan cemara yang diselimuti semak-semak. Menjelang Puncak Gunung welirang jalur terbagi menjadi dua. Jalur penambang lurus menuju kawah di mana para penambang mengambil belerang. Jalur pendaki ke arah kanan melintasi punggungan yang sangat curam dan berbatu-batu. Di kawasan Puncak Gunung Welirang pemandangannya sangat luar biasa indahnya. Pendaki bisa berkeliling mengelilingi kawah untuk mendaki beberapa puncak-puncak kecil. Bila cuaca bersih kita bisa memandang puncak gunung Arjuna dengan detail yang sangat jelas. Gunung Penanggungan juga jelas terlihat sangat dekat. Terdapat banyak puncak dan banyak kawah yang masih aktif. Kawah yang paling besar dan dalam adalah Kawah Jero, di sebelahnya adalah Kawah Plupuh. Tebing-tebing di sekitar puncak menghembuskan asap belerang. Beberapa lubang di tebing juga mengeluarkan cairan belerang yang berwarna keemasan. Asap belerang yang pekat bila berhembus mengenai mata bisa menyebabkan mata bengkak untuk itu segera cuci mata dengan air bersih. Bila terhirup dalam waktu yang cukup lama maka bisa menyebabkan pening dan pingsan.

Untuk itu bila asap tebal belerang sedang menyelimuti puncak sebaiknya tidak mendekatinya. Agar sedikit lebih aman gunakan kaca mata dan masker penutup hidung yang dibasahi dengan air. Puncak Gunung Welirang sering diguncang gempa lokal, yang disebabkan oleh pergerakan belerang di dalam perut gunung yang bergerak menuju lubang-lubang di atas puncak. Batu-batu di sekitar puncak juga terasa panas bila dipegang atau diduduki. Terdapat Gua Sriti yang cukup luas di dekat Puncak gunung Welirang, gua ini dahulunya di jaman Belanda pernah dibangun sebuah villa serta tempat penangkaran Kijang. Terdapat batu-batu pondasi bekas pagar dan bangunan-bangunan villa serta kandang kijang. Juga terdapat sebuah makam keramat di dekat gua tersebut yang diyakini oleh para penambang belerang sebagai makam Mbah Tedjo Geni. ai makam Mbah Tedjo Geni. Bila kita akan melanjutkan penjalanan menuju Gn. Arjuna maka setelah kita sampai di puncak G. Welirang kita berjalan turun tepatnya ke arah selatan. Terdapat satu dataran yang cukup luas yang menjadi persimpangan antara puncak Gn.Welirang, Jalur ke Pondokan, Ke Kawah penambang dan ke selatan ke Gn. Kembar 1. Deretan Puncak Gn.Kembar1, Gn.Kembar2, Gn.Arjuna di foto dari puncak Gn.Welirang.Jalur menanjak melalui hutan cemara hingga puncak Gn. Kembar 1 yang memiliki ketinggian 3.051 mdpl, kemudian menurun menyusuri jurang, maka akan sampai di persimpangan kembar setelah menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam dari Gn.Welirang Jalur kembali menanjak menapaki puncak Gn. Kembar II dengan

Puncak Welirang Gunung KembarI

Gunung

KembarI Gunung Kembar II Gunung Kembar II Pasar Dieng

Pasar Dieng -Puncak Arjuno

ketinggian 3.126 mdpl. Jalur kemudian menurun dan selanjutnya akan berjumpa dengan persimpangan yang ke Gn.Arjuna dan ke Pondokan (kembali ke Tretes). Berjalan menyusuri hutan cemara, jalur kembali menanjak. setelah berjalan sekitar 1,5 jam dari persimpangan kita akan melewati tempat yang dinamakan "Pasar Dieng", ketinggiannya hampir sama dengan puncak Gn. Arjuna dan terdapat batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas Dari sini untuk ke Puncak Gn. Arjuna hanya memakan waktu 1 jam Puncak G. Arjuna anginnya sangat kencang dan suhunya antara 5-10 derajat celcius. Disini kita dapat menikmati suatu Panorama yang sangat indah terutama bila malam hari, kita dapat melihat ke bawah, kota-kota seperti Surabaya, Malang, Batu, Pasuruan. serta laut utara dengan kerlipan lampu- lampu kapal. Puncak Gn. Arjuna disebut juga dengan Puncak 'Ogal-Agil' atau 'Puncak Ringgit. Selanjutnya kita harus melintasi padang rumput yang sangat terjal yang banyak ditumbuhi bunga Edelweis. Jalan yang berdebu serta panas yang menyengat membuat perjalanan akhir ini terasa sangat berat. kemudian kita akan sampai di pertemuan jalur yang menyatu dengan jalur purwosari. Puncak gunung Arjuna masih dapat kita lihat dari sini Jalur beralih ke hutan pinus yang semakin terjal, jalur ini berupa tanah yang berdebu jika dimusim kemarau dan licin bila di musim hujan. Kadangkala jalur tertutup oleh semak-semak berbunga yang sangat indah. Di beberapa tempat kita akan berhadapan dengan batu-batu besar yang menghadang perjalanan. kita akan memasuki kawasan hutan tropis yang cukup lebat, di sini banyak terdapat monyet hitam

Puncak ArjunoHutan Lali Jiwo(pos III)

Pos III - RowoRowo ombo

Rowo-Rowo

berekor panjang, udara sejuk dan pemandangan hutan yang sangat indah membuat kita memperlambat perjalanan untuk menikmati suasana hutan. perjalanan dilanjutkan dengan melintasi kawasan padang rumput yang semakin menanjak, sesekali nampak elang jawa terbang mencari mangsa. Terdapt pondok yang dapat digunakan untuk berlindung dari hujan dan terpaan angin kencang. Setelah berjalan lagi, kita akan sampai di Pos III disini terdapat sebuah pondok yang terbuat dari alang-alang. Pendaki dapat merebahkan badan beristirahat diatas tumpukan alang-alang. Pondok ini sangat membantu untuk beristirahat berlindung dari panas, hujan, kabut atau hempasan angin. Selanjutnya kita kembali akan menyusuri punggung bukit yang banyak ditumbuhi pohon pinus. Kita kembali akan menapaki padang rumput yang sangat terjal menyusuri punggunan gunung. di beberapa puncak punggung bukit terdapat batu-batu besar yang menghalangi perjalanan, sehingga pendaki harus melewati sisi batu yang berhadapan dengan jurang yang sangat curam dan dalam Suasana teduh dan sejuk akan kita nikmati saat kita melintasi hutan kecil yang cukup lebat, disini terdapat sebuah sungai , kita harus menyeberangi sungai ini dengan cara melompati batu-batuan, sungai ini sering kali kering di musim kemarau. Di rowo-rowo ombo terdapat pondok-pondok yang sudah rusak namun masih dapat dimanfaatkan untuk berteduh maupun berlindung dari hempasan angin lalu kita akan sampai di kawasan padang rumput. Jalur berupa tanah berdebu melintasi rumput dan alang-alang.. Di butuhkan waktu sekitar 30 menit untuk melintasi padang rumput yang sangat panas terutama di siang hari. Selama 1 jam setelah melintasi kawasan pepohonan, kita akan

omboKebun Teh Wonosari Desa Wonosari(pos PHPA)

sampai di kawasan hutan lamtoro dan pinus. Di kawasan hutan ini kita harus berjalan melintasi akar-akar pohon yang kadang kala cukup merepotkan. Dari kebun teh Wonorejo kita dapat terus berjalan dan menuju desa wonosari dengan medan yang cukup landai, namun jalanan berdebu dan sering bertiup angin kencang

You might also like