You are on page 1of 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Durian memiliki cita rasa yang khas. Buah ini menjadi kegemaran banyak orang. Meskipun disisi lain, durian juga kadang menimbulkan banyak masalah karena baunya sehingga dilarang dibawa ke hotel atau alat transportasi umum. Meskipun tergolong buah yang cukup besar, tidak banyak bagian buah yang dapat dikonsumsi. Dengan berat sekitar 1 -5 kg, bagian buah yang dapat dikonsumsi (presentase bobot daging buah) tergolong rendah yaitu hanya 20,52%. Hal ini berarti ada sekitar 79,08% yang merupakan bagian yang tidak termanfaatkan untuk dikonsumsiseperti kulit dan biji durian. Limbah kulit durian ini yang menjadi masalah ketika musim panen durian tiba. Dengan berkembangnya bioteknologi pertanian dewasa ini, panen durian dapat dilakukan hingga 2 kali dalam setahun. Durian semakin mudah didapat tidak hanya di musim panen tertentu saja. Akan tetapi, dampak yang ditimbulkan juga besar. Menumpuknya sampah kulit durian menebarkan aroma tidak sedap dan mengurangi nilai estetika kota. Volume sampah dapat mencapai 980 m3 per hari saat musim durian (Dinas Tata Kota Banjarbaru, 2005). Hasil penelitian menunjukkan, sampah organik di Indonesia mencapai 60 -70 persen dari total volume sampah yang dihasilkan, sehingga apabila diabaika n maka

dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, munculnya penyakit dan menurunkan nilai estetika/keindahan kota serta masalah -masalah lainnya. Di negara dunia ketiga, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun. Diare disebabkan oleh bakteri di lingkungan yang tidak bersih. Diare juga bisa merupakan gejala alergi. Pada penderita yang tidak dirawat intensif, diare dapat menimbulkan dehidrasi yang pada akhirnya merenggut nyawa penderita. Ge jala yang biasanya ditemukan adalah air besar terus-menerus disertai mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang timbul antara lain pegal pada punggung dan perut berbunyi. Terdapat korelasi antara limbah organik kulit durian dengan penyakit diare. Di satu sisi, limbah kulit durian me nyebabkan pencemaran lingkungan dengan bau yang tidak sedap dan menjadi sarang berbagai kuman penyakit, salah satunya kuman penyebab diare. Melalui hospes lalat, bakteri masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan. Di sisi lain kulit durian mengandung pektin yang berfungsi sebagai koagulan. Koagulan dapat digunakan untuk membantu pengobatan diare. Berdasarkan ulasan tersebut, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan pengaruh ekstrak kulit durian yang kemudian dibuat sirup buah durian terhadap penyakit diare.

B. Rumusan masalah 1. Apakah kandungan kulit durian yang dapat dimanfaatkan? 2. Apakah sirup kulit durian dapat dimanfaatkan sebagai obat diare?

C. Tujuan Penelitian 1. Untu mengetahui kandungan kulit durian yang dapat dimanfaat kan. 2. Menemukan jenis obat penyakit diare yang berasal dari bahan alami. 3. Memanfaatkan limbah kulit durian.

D. Manfaat Penelitian 1. Mengetahui manfaat dari tanaman durian ( Durio zibethinus ) selain dikonsumsi buahnya 2. Dapat mengolah limbah organik kulit durian menjadi komoditi bernilai ekonomis 3. Mengurangi polusi sampah organik yang ditimbulkan kulit durian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Durian 1. Klasifikasi ilmiah Kingdom : Plantae

You might also like