You are on page 1of 6

SPESIFIKASI TEKNIS TIANG PANCANG PEMBANGUNAN DERMAGA DESA SEGAMAI

Diharuskan menggunakan tiang pancang sesuai dengan Gambar Rencana dan tidak satu tiangpun disambung atau diperpanjang tanpa persetujuan Direksi. Kalau tidak disebutkan adanya tiang percobaan pada Gambar Rencana, semua tiang dapat dicor atau disediakan dengan panjang yang sesuai seperti yang tertera pada Gambar Rencana.

Dalam hal menggunakan tiang kayu atau beton sebagai tiang percobaan untuk pekerjaan yang memakai tiang permanen dari kayu atau beton, panjang serta keliling tiang percobaan harus sesuai dengan tiang permanen yang direncanakan. Kontraktor harus menyediakan dan memancang tiang-tiang tersebut, ditempat yang ditetapkan pada Gambar Rencana. Bila suatu tiang percobaan dari kayu atau beton ternyata terlalu pendek, Direksi dapat memerintahkan agar tiang itu untuk disambung atau dipancangkan seperti diperintahkan oleh Direksi.

Setelah selesai pemacangan tiang percobaan tersebut, bila ternyata memuaskan Direksi dapat digunakan sebagai bagian dari pekerjaan permanen atau akan dicabut atau akan dipotong pada peil tertentu seperti diperintahkan oleh Direksi. Bila suatu tiang percobaan dari kayu atau beton ternyata kurang panjang untuk memberikan test yang disyaratkan harus diperpanjang dan dipancang lebih lanjut sehingga dicapai test penetrasi yang disyaratkan. Dalam hal pemancangan tiang percobaan bila kepala dari tiang percobaan setelah seluruh pemancangan selesai ternyata terlalu pendek, untuk menjadi bagian dari pekerjaan permanen, maka tiang percobaan tersebut dapat diperpanjang dengan cara setempat.

Setelah pemacangan tiang percobaan atau tiang-tiang percobaan, maka Direksi akan menetapkan peil ujung tiang yang akan digunakan bagi seluruh tiang-tiang lainnya dan akan menyampaikan secara tertulis kepada Kontraktor. Berdasarkan

hal tersebut diatas Kontraktor akan mendatangkan atau menyiapkan seluruh tiangtiang sesuai dengan peil yang ditetapkan. Bila ternyata kemudian masih diperlukan perpangjangan tiang-tiang, Direksi akan menetapkan apakah

perpanjangan tersebut akan dibuat sebelum pemancangan (diluar tempat pekerjaan), atau setelah pemacangan (insitu). Pemancangan Tiang Bilamana peil akhir kepala tiang berada dibawah permukaan tanah maka galian terlebih dahulu dilaksanakan sebelum tiang-tiang dipancang. Harus selalu diperhatikan bahwa dasar dari pondasi hendaknya tidak

mengganggu dengan adanya penggalian dalam batas-batas yang tertera pada Gambar Rencana.

Dalam hal memancang dengan menggunakan water jet, penggunaan jet harus dihentikan, sebelum tercapai peil ujung atau penetrasi yang diinginkan, seperti diperintahkan oleh Direksi. Dan tiang-tiang pancang dengan cara pukulan guna untuk menjamin pentrasi akhir. Pipa-pipa jet yang tertanam didalam tiang harus diisi dengan grout semen pemancangan selesai.

Selama pemacangan, kepala tiang beton harus dilindungi dengan topi yang sesuai, termasuk suatu bantalan kayu, karet keras abu gergaji, serta kasar atau material yang disetujui, untuk mengurangi sebanyak mungkin yang akan terjadi pada tiang. Kepala tiang baja harus dilindungi dengan topi atau dengan manhet pancang. Kepala tiang kayu harus dilindungi terhadap kemungkinan pecah dengan menggunakan cincin besi tempat atau besi lunak seperti tertera pada spesifikasi ini. Tiang-tiang pancang termasuk tiang miring harus dipancang secara sentris dan harus diarahkan dan didalam posisi yang betul.

Pemacangan harus dihadiri oleh Direksi atau wakilnya. Palu panjang tidak boleh dipindahkan dari kepala tiang tanpa persetujuan Direksi. Semua tiang harus dipancang dengan dihadir oleh Direksi atau wakilnya. Pergeseran maksimum kepala tiang dari posisi yang tertera pada Gambar Rencana tidak boleh lebih besar dari 1,04 (dimana di sisi terpanjang dari penampang tiang).

Bila suatu tiang atau terbelah pada saat pemacangan atau menjadi rusak keluar dari posisi melebihi batas-batas tersebut diatas, maka tiang tersebut harus dicabut pada saat itu juga dan diganti dengan tiang yang baik atau bila rusak dipancang kembali dalam toleransi posisi yang tersebut diatas. Bila tidak mungkin untuk memancang kembali tiang itu pada posisi itu atau oleh Direksi diperintahkan untuk memancang tiang tambahan. Tiang harus dipancang sehingga tidak mau masuk lagi, atau hingga penetrasi tertentu, sesuai dengan palu pancang yang digunakan berdasarkan ketentuan dari Direksi, atau sampai tercapai penetrasi akibat beban

percobaan tidak kurang dari dua kali beban yang direncanakan, yang diberikan untuk terus menerus untuk sekurang-kurangnya 60 jam, dan dengan penurunan permanen kurang dari 6 mm. Dalam hal tersebut diatas peil ujung tiang tidak boleh lebih tinggi dari apa yang tertera pada Gambar Rencana atau yang telah ditetapkan oleh Direksi setelah dilakukan pemacangan tian percobaan, kecuali letak yang lebih tinggi disetujui oleh Direksi. Untuk tiang-tiang percobaan tanpa menghiraukan bahwa ujung tiang telah mencapai hasil seperti tertera pada Gambar Rencana.

Tiang kayu harus mempunyai diameter pada pangkal dan ujungnya tidak kurang dari ukuran minimumseperti tertera pada Gambar Rencana. Setiap tiang harus dibuat dengan panjang tertentu agar mempunyai kepala tiang yang baik setelah dipancang. Untuk tiang-tiang harus diruncingkan, bila tertera demikian pada Gambar Rencana, dan harus diperkuat dengan sepatu tiang, tertanam secara sentris serta kokoh pada ujung tiang. Bila tidak diperlukan kepala tiang, maka tiang akan dipancang dengan ujung runcing atau tumpul, sesuai dengan yang ditetapkan, kepala tiang harus dilindungi pada saat pemancangan dengan baja tempa atau cincin besi lunak (tinggi 7,5 cm) yang tertanam sekeliling pangkal tiang. Setiap tiang setelah siap untuk dipancang, harus diberi tanda-tanda dengan cat setiap 1,00 meter. Setelah dipancang satu tanda permanen harus dipahat pada

tiang dan diletakkan sebegitu rupa diatas tanah atau air, sehingga mudah diperiksa. Tanda yang diberikan ini akan menyatakan panjang tiang -tiang dalam meter tempat tanda itu sampai ujung tiang. Tiang kayu hanya diperkenankan untuk disambung bila tertera demikian pada Gambar Rencana atau pada suatu kondisi yang tidak terduga pada pemancangan dan apabila telah disetujui Direksi. Detail sambungan dan letaknya sepanjang tiang ditetapkan oleh Direksi.

Alat pancang yang digunakan dari type gravity, uap atau diesel. Untuk tiang beton, alat pancang yang dipakai adalah dari type nap atau diesel. Palu pancang type gravity sebaiknya mempunyai berat tidak kurang dari jumlah berat topi tiang dan tiangnya, tetapi sama sekali tidak boleh kurang dari separuh jumlah berat topi tiangnya dan tiangnya, dengan minimum 2 ton untuk tiang beton. Untuk tiang kayu dan tiang baja, berat palu pancang kurang lebih dua kali berat tiang dan topinya. Tinggi jatuh palu pancang tidak boleh melampaui 2,5 m atau seperti yang ditentukan oleh Direksi. Alat pancang dengan type uap, angin atau diesel yang disetujui harus memberikan energi untuk menurunkan tiang dengan satuan penetrasi tidak kurang dari 3 mm setiap pukulan untuk 15 cm terakhir dari pemancangan daya dukung yang diinginkan. Dalam hal alat-alat pancang, angin atau diesel yang digunakan maka energi total yang diberikan oleh palu pancang tidak boleh kurang dari 970 kgm per pukulan, kecuali yang ditentukan untuk tiang beton seperti dibawah ini : Alat pancang uap atau angin yang dipakai memancang tiang beton akan memberikan energi per pukulan, untuk setiap gerakan penuh dari pistonnya tidak kurang dari 639 kgm untuk setiap m beton dan tiang pancang itu tidak diperkenankan memancang tiang jarak 6 m di dekat beton yang berumur kurang dari 7 hari. Bila pemancangan yang direncanakan tidak dapat dicapai dengan menggunakan palu pancang harus mengadakan palu pancang yang lebih besar dan/atau menggunakan water jet atas biaya sendiri.

Penghantar dibuat sedemikian rupa sehingga palu pancang dapat bergerak dengan bebas pada posisi yang tetap dengan menggunakan tali atau stampel (pemegang palu) yang kaku untuk menjamin tertahannya tiang pada saat pemancangan. Kecuali mendapat persetujuan khusus dari Direksi, penghantar akan dibuat panjang sehingga tak diperlukan lagi penyambung, kecuali bila tiang pancang dalam air. Dengan dimeter yang lebih besar dan atau memakai tiang-tiang dengan lebih besar dari yang tertera pada Gambar Rencana. Setiap tiang harus ditandai tanggal pengecoran dan panjangnya, ditulis dengan jelas dekat dengan kepala tiang. Kontraktor dapat memilih untuk memakai semen yang cepat mengeras untuk membuat tiang. Pemberitahuan tertulis harus diberikan mengenai maksud penggunaan semen tersebut dan perlu dinyatakan merek dari semen yang diusulkan. Semen tersebut tidak dapat digunakan sampai ada persetujuan dari Direksi dan masa perlindungan dan perawatan sebelum dipancang akan ditetapkan oleh Direksi.

Memperpanjang tiang dilaksanakan sebagai berikut : Bila pembesian akan dibuat sebagai sambungan lewatan maka beton pada kepala tiang akan dipotong sehingga tinggal besi-besi tulangan dengan panjang sama dengan 40 kali diameter tulangan. Penulangan yang sama sifat dan diameternya yang dipakai pada perpanjangan tiang : besi-besi spiral harus dibuat lewatan sepanjang dua kali putaran penuh dan besi-besi memanjang denga lewatan 49 kali diameter. Dapat pula besi-besi tulangan diperpanjang dengan las besi (are welding) seperti yang dipersyaratkan untuk las besi tulangan : kepala tiang beton akan dikupas secukupnya, yakni sekurang-kurangnya 30 cm untuk memungkinkan pengelasan. Acuan yang diperlukan, akan ditempatkan secara kokoh dan diikat erat pada kepala tiang. Bila perpanjang lebih besar dari 1,50 m acuan dibuat dengan satu lubang, yang akan diisi dengan adukan beton yang tingginya tidak melebihi 1,5 m. Sebelum pengecoran beton, kepala tiang harus dibersihkan dari bahan lepas atau pecahan-pecahan, dibasahi seluruhnya dan ditutup dengan suatu lapisan grout tipis, beton yang digunakan harus sekurang-kurangnya dengan campuran beton

K.225 dan semen yang digunakan haruslah kualitas yang sama dengan yang dipakai pada tiang-tiang asli, kecuali ditetapkan oleh Direksi. Perpanjangan tiang akan dirawat dan dilindungi seperti pada tiang asli. Dalam hal tiang akan diperpanjang tetapi, setelah dipancang, dikehendaki untuk tertanam pada pekerjaan beton diatasnya, maka pembesian perlu perpanjangan seperti tertera pada Gambar Rencana.

Jumlah yang akan dibayarkan adalah jumlah harga tiang pancang dan biaya pemancangan yang telah disetujui oleh Direksi dengan perhitungan sebagai berikut : Harga tiang pancang adalah jumlah tiang pancang yang telah selesai dikerjakan Biaya pemancangan adalah jumlah meter panjang tiang pancang terpasang.

Nomor
SNI.III

Mata Pembiayaan dan Uraian Pemancangan tiang Beton

Satuan Ttk

You might also like