You are on page 1of 9

I. PONDASI TIANG DENGAN BEBAN VERTIKAL 1. Kapasitas Beban Batas Tiang Tunggal (Beban downward tekan) Menurut D.

Coduto, 2001 (Foundation Design Principles And Design)

= berat pondasi

Hambatan tiang,

Dukungan ujung,

Gambar 1. Transfer beban aksial dari sebuah pondasi dalam ke tanah melalui hambatan samping dan tahanan ujung

Pondasi dalam mentransfer beban aksial diterapkan ke tanah melalui dua mekanisme : hambatan samping dan dukung ujung kaki, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Perlawanan kulit (juga dikenal sebagai skin-friction resistance) adalah hasil dari gesekan geser di sepanjang selimut pondasi dan adhesi antara tanah dan pondasi. Sebaliknya, perlawanan ujung (juga dikenal sebagai point-bearing resistance, tip-bearing resistance, atau end-bearing resistance) adalah hasil dari gaya tekan antara bagian bawah pondasi dan tanah, dan dengan demikian sama dengan pengalihan beban pada pondasi telapak. Side friction dan toe bearing pada dasarnya adalah gaya-gaya yang berbeda perlawanannya, sehingga biasanya untuk mengevaluasi dilakukan secara terpisah. Dengan demikian, kapasitas beban downward yang diijinkan ( ), dihitung sebagai berikut:

Dimana : = = = = = = kapasitas beban downward yang diijinkan kapasitas beban downward batas tahanan toe-bearing tahanan side-friction berat pondasi tiang faktor keamanan

Pondasi ini harus memenuhi kriteria desain sebagai berikut : Dimana :


& % %

To -b a ing dan luas bidang kontak sid - iction bergantung pada geometri pondasi Tahanan n t unit to -b a ing dan tahanan sid - iction terutama tergantung pada sifat tanah Tahanan n t unit to -b a ing biasanya bervariasi terhadap kedalaman, jadi kita harus membagi pondasi menjadi beberapa bagian untuk mendapatkan hambatan samping di setiap bagian, dan menjumlahkannya dalam menghitung hambatan total sid iction . Contoh : Sebuah beban vertikal sebesar 800 kN dipikul oleh sebuah tiang dengan diameter400 mm, panjang tiang pipa baja tersebut 15 m dan dipancang ke dalam tanah seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah. Tahanan n t unit to -b a ing dan tahanan sid iction diberikan di gambar tersebut. Hitung kapasitas beban downward menggunakan faktor keamanan 3 dan tentukan apakah desain dapat diterima.
E F E E E F D A B A C B A A B A A A A B A D A B

B A C

32 1

)0 '

@ 8

' ( ()

7 5 6

('

= = = = = = =

beban desain do n a d kapasitas beban yang diijinkan ke arah bawah tahanan n un o -b a ng luas bidang kontak to -b a ng tahanan un t sid - iction luas bidang kontak sid - iction faktor keamanan

$

!!#! "

 

Se

pe s

kapas as beban yang diijinkan menjadi :  

     

Pe s b a ng ,
 

se e

C G

Penyelesaian : Toe-bearing

Side-friction

medium clay

Side-friction

silty sand

Side-friction

glacial till

Jadi kapasitas beban yang diijinkan :

Syarat : :. Desain memenuhi syarat


From Canadian Foundation Engineering Manual 4 page 262
th

Single Piles Static Analysis Bagian ini mempertimbangkan kapasitas aksial geoteknik tiang tertanam dalam tanah. Tiang pancang menyalurkan beban yang dipikulnya melalui ujung tiang dan tahanan gesek tiang. Kontribusi relatif dari masing-masing dengan kapasitas total tiang intinya tergantung pada kekuatan kepadatan, kuat geser tanah dan karakteristik tiang. Kapasitas aksial geoteknik dari tiang tunggal, R, dapat diperkirakan dengan menjumlahkan tegangan geser sepanjang batang, qs, lalu ditambahkan dengan daya dukung dari ujung kaki, qt, dan dikurangkan dengan berat tiang, atau :

Dimana : C L bz A1 Wp

= = = = =

keliling tiang panjang tertanam panjang tiang yang dibagi menjadi beberapa segmen luas dasar tiang berat tiang

Perlawanan aksial faktor geoteknik di keadaan batas ultimate diambil sebagai kapasitas aksial ultimate (R) yang dikalikan dengan faktor resistensi geoteknik (*) dari 0,4 untuk gaya tekan dan 0,3 untuk gaya angkat (lihat Tabel 8.1 dan 8.2 dalam Bab 8). Tanah berkohesi Untuk tanah berkohesi, gesekan pada tiang disetiap kedalaman z disepanjang tiang diberikan oleh :

Dan daya dukung ujung adalah :

Dimana F = faktor hambatan kombinasi batang Ks = koefisien tekanan tanah lateral W = tegangan efektif vertikal sekitarnya dengan tiang pada kedalaman z H = sudut gesekan antara tiang dan tanah Nt = faktor daya dukung W t = vertikal efektif tegangan pada kaki tiang Nilai Ks dipengaruhi oleh tahanan dari sudut geser, metode instalasi, pemampatan, derajat dari OCR dan tegangan asli dalam tanah, serta sebagai bahan, ukuran dan bentuk tiang. Peningkatan Ks dengan kepadatan lapangan dan tahanan sudut geser tanah dan dengan besar perpindahan. Hal ini lebih tinggi untuk perpindahan tumpukan tipe daripada tumpukan rendah perpindahan tipe seperti H-tumpukan. Untuk tumpukan bosan, Ks biasanya diasumsikan sama dengan koefisien tekanan tanah pada saat istirahat, Ko. Untuk tiang-jenis perpindahan didorong, Ks biasanya diasumsikan dua kali nilai Ko ' Batasan perhitungan daya dukung tiang tunggal dalam penjelasan ini hanya sebatas pada tahap desain dengan menggunakan metode statik. Metode statik ini dipakai ketika pondasi masih dalam taraf perencanaan. Penyelesaian dengan metode ini tergantung dari data tanah yang tersedia, seperti yang akan dijelaskan secara singkat di bawah ini : Daya dukung tiang tunggal dapat diestimasi dari data tanah hasil tes laboratorium mekanika tanah. Percobaan ini minimal terdiri dari : Percobaan Triaxial / Direct Shear (c, J) Percobaan Berat Isi (K) Kapasitas daya dukung axial : Qu = Qs + Qf Q Qa = u SF Dimana : Qu = daya dukung batas (ultimate) dari sebuah pondasi Qs = daya dukung dasar tiang Qf = daya dukung akibat adhesi tanah dengan tiang

Qa = daya dukung ijin (allowable) SF = faktor keamanan ( 3 ) Tahanan ujung Terzaghi : Qs = Ap (c.Nc + q.Nq + K.B.NK) Dimana : Ap = luas dasar pondasi c = kohesi tanah q = tekanan tanah efektif = 7Ki . hi , dimana h = tebal lapisan tanah B = diameter tiang Nc, N q, NK = faktor daya dukung Tahanan gesek Metode E Tomlinson (untuk tanah berlapis) :
i! n i 1! n i! n

Dimana : Pp = = Ei = ci = hi = Ki = qi = Hi =

luas bidang kontak antara tanah dengan tiang keliling v panjang tiang tekanan tanah efektif pada lapisan ke-i (lihat gambar 1.) kohesi tanah pada lapisan ke-i tebal lapisan ke-i koefisien tekanan tanah lateral = 1 sin J tekanan tanah efektif pada lapisan ke-i sudut gesekan efektif antara tiang dengan tanah ( 2/3 J)

Qf = P .
H

.c i  P . K i .q i t n
1! n

Gambar 1. Variation of E with undrained cohesion of clay

2. PILE GROUP Kelompok Tiang (Pile Group) Pada keadaan sebenarnya, sangatlah jarang direncanakan pondasi yang berdiri sendiri (single pile), akan tetapi sering didapati tipe pondasi tiang kelompok. Di atas pile group tersebut disatukan dengan konstruksi pour. Dan dalam perencanaan, po ur tersebut dianggap / dibuat kaku yang dimaksudkan bila beban yang bekerja pada kelompok tiang tersebut menimbulkan penurunan, maka setelah penurunan bidang pour tetap merupakan bidang yang rata. Penggunaan kelompok tiang ini mempunyai keuntungan-keuntungan, diantaranya sebagai berikut : Bila tiang tunggal tidak mempunyai kapasitas yang cukup untuk menahan beban kolom. Pada pelaksanaan pemancangan tiang atau instalasi tiang bor dapat meleset (sampai dengan 15 cm) dari posisinya. Eksentrisitas yang ditimbulkan terhadap pusat beban dari kolom dapat menimbulkan momen tambahan. Bila dipikul beberapa pondasi, maka pengaruh eksentrisitas ini dapat berkurang. Kegagalan dari sebuah tiang dapat diminimalisir akibat adanya tiang yang lain. Pemadatan ke arah lateral pada saat pemancangan memperbesar tekanan tanah lateral yang bekerja di sekeliling tiang, sehingga meningkatkan kapasitas tahanan geseknya. Hal ini terutama berlaku pada tanah pasiran. Pondasi yang terletak di atas lapisan pasir padat biasanya merupakan tiang tahanan ujung. Untuk overlapping tegangan yang terjadi, maka akan memperbesar tegangan keliling di sekitar tiang. Hal ini menguntungkan untuk pondasi yang duduk pada tanah pasir karena daya dukungnya akan meningkat.

zona tegangan oleh 4 bh. tiang zona tegangan oleh 3 bh. tiang

zona tegangan oleh 2 bh. tiang Catatan : Jarak antar tiang amat berpengaruh thd overlapping daerah tegangan

Gambar 2. Overlapping daerah tegangan sekitar kelompok tiang

Demikian juga karena adanya pelebaran daerah pengaruh dari kelompok tiang , maka secara keseluruhan kelompok tiang pada tanah pasir tidak merupakan masalah kecuali perlunya pengontrolan penurunan dari kelompok tiang yang umumnya beberapa kali lebih besar daripada tiang tunggal. Pada tiang tahanan gesek (pondasi tiang pada tanah lempung atau pasir lepas) maka overlapping tegangan akan terjadi di sekitar tiang yang akan mempengaruhi daya dukungnya. Karena jarak antara tiang tidak dapat dibuat terlalu besar, maka pengaruh kelompok tiang ini tidak dapat dihindarkan sehingga daya dukung kelompok tiang dapat lebih kecil dari jumlah total daya dukung masing-masing tiang. Perkecualian hanya pada pondasi tiang yang dipancang pada pasir lepas, karena efek pemancangan akan memadatkan tanah disekitarnya. 1. Jarak antar tiang dalam kelompok Berdasarkan pada persyaratan Dirjen Bina Marga Departemen PUTL, bahwa spasi antar tiang dalam suatu kelompok adalah sebagai berikut :
D
I I

S 2,5 D S 3 D Smin 0,60 m

Ketentuan di atas berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : a. Bila S < 2,5 D y Kemungkinan tanah di sekitar kelompok tiang akan naik terlalu berlebihan karena terdesak oleh tiang-tiang yang dipancang terlalu berdekatan. y Terangkatnya tiang-tiang di sekitarnya yang telah dipancang lebih dahulu. Bila S > 3 D Apabila S > 3 D maka tidak ekonomis, karena akan memperbesar ukuran/dimensi dari poer (footing). Pada perencanaan pondasi tiang pancang biasanya setelah jumlah tiang pancang dan jarak antara tiang-tiang pancang yang diperlukan ditentukan, maka dapat dihitung luas poer yang diperlukan untuk tiap-tiap kolom portal. Bila ternyata luas poer total yang diperlukan lebih kecil dari pada setengah luas bangunan, maka digunakan pondasi setempat dengan poer di atas kelompok tiang pancang. Dan bila luas poer total diperlukan lebih besar daripada setengah luas bangunan, maka biasanya dipilih pondasi penuh (raft fondation) di atas tiang-tiang pancang.

b.

Efisiensi Kelompok Tiang Efisiensi kelompok tiang didefinisikan sebagai :


  

Meskipun ada beberapa formula yang sering dipergunakan untuk menentukan nilai efisiensi ini tetapi belum ada suatu peraturan bangunan yang secara khusus menetapkan cara tertentu untuk menghitungnya. Menurut persamaan Converse-Labarre, bahwa efisiensi kelompok tiang adalah


dimana U (deg) = tan-1 (D/s) n = jumlah baris kelompok tiang m = jumlah kolom kelompok tiang

m s

s n

Gambar 3. Efisiensi pile group

You might also like