You are on page 1of 18

Bebek hutan di habitat aslinya di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, terancam punah akibat menyempitnya lingkungan asli mereka.

"Satwa langka dan dilindungi di dunia populasinya semakin berkurang, ditambah terancam punahnya habitat asli kawanan satwa unik tersebut," ujar aktivis Forum Masyarakat Pesisir (Formasir) Lampung, Fadliansyah Nur, di Pesawaran, Minggu. Ia mengatakan, perkembangan tambak yang berada di Muarabawang, Pesawaran, akan mempersempit habitat hewan langka itu dan menekan populasinya. "Banyaknya tambak yang dibangun di sekitar daerah tersebut membuat habitat serta populasi satwa langka dan unik tersebut terancam punah," kata dia. Nur melanjutkan, di sinilah peran pemerintah kabupaten, jangan hanya mengambil keuntungan dari tambak sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) saja, namun harus juga harus memerhatikan lingkungan. Sebab, lanjut dia, dengan rusaknya hutan mangrove (bakau) di Muarabawang tersebut akan menimbulkan banyak kerugian terhadap masyarakat di sekitarnya yang menggantungkan hidup dari laut seperti nelayan dan petani rumput laut. Warga Desa Bawang, Hipni Idris, mengatakan, baru-baru ini pengusaha tambak telah mengukur lebih kurang 90 hektare hutan mangrove akan dijadikan tambak. "Panjang dari pinggir pantai 50 meter dan selebihnya akan di bangun tambak sebagai usaha miliknya," ujar dia. Sedangkan untuk bebek hutan, lanjut dia, kami tidak mengetahui apabila bebek yang berukuran lebih kecil dari bebek piaraan itu merupakan satwa dilindungi. Warga di daerah itu pun tidak tahu, bahkan sebagian besar masyarakatnya menyebut bebek hutan tersebut sebagai belibis. Berdasarkan data, populasi bebek hutan yang ada di Muarabawang, Desa Bawang, PunduhPidada, Kabupaten Pesawaran, tinggal puluhan ekor saja, sedangkan di Taman Nasional Way Kambas pun populasinya hanya tersisa 75 ekor. Sumber Berita Lampung: Habitat Bebek Hutan Pesawaran Terancam Punah |Terkini Bebek hutan di habitat aslinya di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, terancam punah akibat menyempitnya lingkungan asli mereka. "Satwa langka dan dilindungi di dunia populasinya semakin berkurang, ditambah terancam punahnya habitat asli kawanan satwa unik tersebut," ujar aktivis Forum Masyarakat Pesisir (Formasir) Lampung, Fadliansyah Nur, di Pesawaran, Minggu. Ia mengatakan, perkembangan tambak yang berada di Muarabawang, Pesawaran, akan mempersempit habitat hewan langka itu dan menekan populasinya. "Banyaknya tambak yang dibangun di sekitar daerah tersebut membuat habitat serta populasi satwa langka dan unik tersebut terancam punah," kata dia. Nur melanjutkan, di sinilah peran pemerintah kabupaten, jangan hanya mengambil keuntungan dari tambak sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) saja, namun harus juga harus

memerhatikan lingkungan. Sebab, lanjut dia, dengan rusaknya hutan mangrove (bakau) di Muarabawang tersebut akan menimbulkan banyak kerugian terhadap masyarakat di sekitarnya yang menggantungkan hidup dari laut seperti nelayan dan petani rumput laut. Warga Desa Bawang, Hipni Idris, mengatakan, baru-baru ini pengusaha tambak telah mengukur lebih kurang 90 hektare hutan mangrove akan dijadikan tambak. "Panjang dari pinggir pantai 50 meter dan selebihnya akan di bangun tambak sebagai usaha miliknya," ujar dia. Sedangkan untuk bebek hutan, lanjut dia, kami tidak mengetahui apabila bebek yang berukuran lebih kecil dari bebek piaraan itu merupakan satwa dilindungi. Warga di daerah itu pun tidak tahu, bahkan sebagian besar masyarakatnya menyebut bebek hutan tersebut sebagai belibis. Berdasarkan data, populasi bebek hutan yang ada di Muarabawang, Desa Bawang, PunduhPidada, Kabupaten Pesawaran, tinggal puluhan ekor saja, sedangkan di Taman Nasional Way Kambas pun populasinya hanya tersisa 75 ekor. Sumber Berita Lampung: Habitat Bebek Hutan Pesawaran Terancam Punah |Terkini

I. SARANA 1. Lokasi 1) Tak bertentangan dengan RUTR dan RDTR 2) Letak dan ketinggian lokasi dengan wilayah sekitarnya harus memperhatikan lingkungan dan topografi 2. Lahan Lahan harus jelas, sesuai degan peruntukannya menurut peraturan perundangan yang berlaku

3. Penyediaan Air dan Alat Penerang Air yang digunakan harus memenuhi baku mutu air yang sehat yang dapat diminum oleh manusia dan ternak serta tersedia sepanjang tahun, dan hendaknya menyediakan alat penerangan (listrik) yang cukup sesuai kebutuhan. 4. Bangunan 1) Jenis Bangunan, jenis bangunan yang digunakan sama dengan jenis bangunan pada peternakan ayam a. Kandang anak ayam, kandang ayam dara, ayam induk/babon dan ruang penetasan; kandang isolasi ayam sakit b. Gudang penyimpanan bahan baku, ransum makanan ayam, gudang peralatan, ruang penyimpanan telur dan tempat penyimpanan obat; c. Bak dan saluran pembuangan limbah d. Bangunan kantor untuk urusan administrasi 2) Konstruksi Bangunan Memenuhi daya tampung untuk menjamin masuknya udara dengan leluasa ke dalam kandang dan keluarnya udara kotor (suhu optimal 26,5 oC dengan kelembaban maksimum 90%) memiliki saluran pembuangan limbah , bahan yang ekonomis. 3) Tata Letak Bangunan a. Ruang kantor dan tempat tinggal karyawan : terpisah dari perkandangan b. Ruang penetasan, kandang untuk anak ayam dan kandang induk untuk 3) Pembuatan unit pengolahan limbah (padat, cair dan gas) 4) Pembuatan tempat pembuangan kotoran dan penguburan bangkai VI. PENGAWASAN 1. Sistem Pengawasan 1) Pada titik kritis dalam proses produksi untuk memantau kemungkinan adanya penyakit 2) Dinas Peternakan melakukan Pengawasan 2. Sertifkasi 1) Untuk tujuan ekspor harus dilengkapi dengan sertifikat 2) Sertifikat dikeluarkan oleh Dinas Peternakan/Instansi yang membidangi Peternakan setelah melalui penilaian berdasarkan monitoring dan evaluasi 3. Monitoring dan Evaluasi 1) Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh instansi yang berwenang di bidang peternakan di kabupaten/kota 2) Evaluasi dilakukan setiap tahun berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan serta pengecekan/kunjungan ke lokasi usaha

4. Pencatatan Data yang perlu dicatat adalah data populasi, produksi, catatan produksi, konsumsi pakan, jadwal vaksinasi, penyakit, pemasukan dan pengeluaran itik. 5. Pelaporan Setiap usaha itik wajib membuat : 1) Laporan tertulis secara berkala (semester dan tahunan) kepada instansi Dinas Peternakan 2) Laporan Internal (teknis dan administrasi) untuk pengawasan intern, terutama pada titik kritis Baca semua artikel di web-blog Informasi seputar ternak dan dunia peternakan : klik saja disini untuk daftar artikelnya

Beternak Itik di Pinggir Pantai

Pemeliharaan ternak itik dengan dikandangkan, digembalakan di sungaisungai atau areal persawahan sudah menjadi pemandangan umum selama ini. Tapi melihat peternakan itik yang berlokasi di tepi pantai mungkin menjadi suatu yang baru dan aneh bagi kita. Sehingga apabila ada orang yang tertarik dengan usaha beternak itik ini tetapi berada di tepi pantai atau jalur pantai akan mengurungkan niatnya karena nanti dianggap sebagai orang yang aneh. Nah, artikel berikut semoga bisa menjadi cakrawala baru dan ilmu baru bagi kita semua terutama masyarakat yang berada di pinggir pantai. Sebenarnya apa itu beternak itik di pinggir pantai? (untuk lebih praktisnya kita menggunakan istilah beternak itik secara basah). Beternak itik secara basah maksudnya memelihara itik darat yang dibudidayakan di wilayah pantai atau pinggiran laut dengan menggunakan pola alamiah atau dibiarkan lepas begitu saja (diumbar = jawa) tapi tetap dalam batas-batas tertentu. Misalkan itik baru dilepas dari kandang saat air laut surut, sehingga mereka dapat mencari makanan tambahan sendiri untuk meningkatkan produksi telurnya. Usaha pemeliharaan itik dipinggir pantai ini memanfaatkan sebagian besar sumber daya alam pantai. Kita fungsikan pantai sebagai penyedia pakan alami pendukung produksi karena pakan yang ada berupa sisa-sisa ikan dan biota laut yang telah mati yang ditinggalkan kala air laut surut mengandung kadar protein yang tinggi dan bisa dikatakan berharga Rp 0,- sehingga kalau dihitung secara kasat mata akan mendatangkan keuntungan usaha yang optimal. Jenis itik apa yang cocok untuk diternakkan di pinggir pantai? Semua jenis itik bisa diternakkan di pinggir pantai seperti itik mojosari, itik bali, itik magelang, dan jenis itik lainnya. Intinya, untuk dapat diternakkan di habitat baru, ternak yang termasuk familia Anatidae ini harus

diadaptasikan dengan habitat pantai terlebih dulu. Proses adaptasi itik di habitat baru sekitar 2-3 minggu setelah menetas. Beternak itik secara basah memiliki sisi menguntungkan dan merugikan. Sisi menguntungkannya antara lain : 1. Membuka lapangan kerja baru dan penghasilan tambahan khususnya para nelayan. Pemeliharaan itik berlangsung siang hari dan kerja para nelayan adalah malam hari. Jadi dua usaha ini bisa dijalankan secara bersamaan tanpa harus berseberangan, apalagi untuk saat sekarang sulit mendapatkan minyak tanah yang akan di gunakan nelayan melaut. Sehingga para nelayan kadang banyak liburnya daripada melautnya. Dan tentunya ini akan memberi kesibukan baru untuk istri sang nelayan yang mungkin semula menganggur. 2. Biaya pakan tentu lebih murah jika dibandingkan dengan budidaya itik di darat. Biaya untuk beternak itik secara basah per ekornya sekitar Rp 200,-/hari. Karena kebutuhan akan protein sudah bisa terpenuhi dari sisa hewan laut atau biota laut yang terdapat di pinggir pantai. 3. Kualitas telur yang dihasilkan relatif lebih baik dibandingkan dengan hasil budidaya itik di darat. Warna kuning telurnya lebih kemerahan (lebih masir kalau sudah matang) sehingga tampilannya terkesan lebih menarik, sekaligus menunjukkan bahwa kandungan proteinnya lebih tinggi. Hal ini disebabkan kebutuhan protein dan mineral itik pada saat berproduksi tercukupi dengan baik. 4. Keuntungan dari hasil penjualan itik afkir. Itik afkir bukan barang yang tak bernilai jual. Seekor itik afkir masih laku dijual antara Rp 15.000 Rp 20.000 tergantung berat badan itik. Anda percaya tidak kalau menu masakan bebek di jalur tepi pantai lebih mahal daripada menu hasil laut? Sedangkan sisi kerugiannya antara lain 1. Angka kematian yang tinggi ketika masih umur muda. Hal ini di karenakan perlu waktu adaptasi apabila kita mendatangkan bibit dari daerah lain yang berbeda iklimnya seperti dari daerah dataran tinggi, atau dari daerah berhawa panas tapi jauh dari pantai. Tapi dengan berbekal pengalaman kendala ini nanti akan berkurang dengan sendirinya setelah kita sudah memelihara beberapa kali. 2. Dengan model sistem umbaran, kemungkinan itik akan memakan sampah atau bangkai hewan. Hal ini juga akan menimbulkan masalah dan kadang berakhir dengan kematian. Tapi anda tidak perlu khawatir, berdasarkan beberapa referensi dan pengalaman peternak cara mengatasi itik yang memakan bangkai hewan laut dan lainnya adalah dengan memberikan potongan es batu sebagai langkah awal pertolongan kepada itik. Apa yang perlu dipersiapkan? Untuk beternak itik secara basah yang harus dipersiapkan antara lain : Komitmen usaha seperti sabar dan tekun berusaha akan menjadi kunci sukses beternak. Pernahkan anda membayangkan apabila air laut pasang dan itik anda akan berenang ke sana kemari alias hilang? Kemudian apa yang akan kita lakukan? Pemilihan bibit dengan mengusahakan bibit yang seragam baik dari segi umur, jenis, ukuran, maupun daerah asalnya. Kandang untuk penampungan awal beserta kelengkapannya seperti tempat pakan dan minum. Kandang produksi juga dipersiapkan kalau langsung membeli itik siap telur (bayah). Tapi

membeli itik siap bertelur tidak kami sarankan karena di samping harganya yang mahal juga ternak tersebut butuh adaptasi yang cukup lama dengan habitat baru. Pagar area gembala juga perlu dipersiapkan untuk menghindari bercampurnya itik kita dengan itik orang lain apabila terdapat beberapa peternak yang memelihara dalam waktu bersamaan. Pakan dan obat-obatan hendaknya dipersiapkan juga. Pakan itik umumnya yang dipakai adalah katul (dedak halus), nasi karak, konsentrat itik, jagung dan lain sebagainya. Mencari informasi pasar untuk menampung hasil produksi berupa telur dan itik afkir. Air minum tawar harus selalu tersedia, mengingat sifat itik yang hanya mau minum atau mengkonsumsi air dalam kondisi tawar. Membersihkan dan melakukan pemeriksaan area pengembalaan dari sampah dan bangkai binatang. Dan yang menurut kami lebih penting adalah persetujuan dari masyarakat sekitar akan usaha yang akan kita bangun. Jangan biarkan satu orangpun tidak setuju dengan usaha kita karena dapat berakibat fatal dikemudian hari. Proses Budidaya Proses beternak itik secara basah dalam satu periode bisa dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu : 1. Tahap pemilihan bibit Meliputi kegiatan menentukan asal bibit yang akan diternakkan. Pembelian bibit sebaiknya mempertimbangkan aspek harga, kualitas, jenis, dan jarak. Untuk pembibit yang professional, DOD biasanya sudah dijual terpisah antara jantan dan betina. Nah sekarang kita akan mengusahakan usaha apa. Ingin beternak dengan tujuan usaha menghasilkan daging atau telur? Untuk menghasilkan telur tentunya kita akan pilih DOD betina dan kalau untuk menghasilkan daging bisa menggunakan DOD jantan atau DOD hasil persilangan. 2. Tahap adaptasi tempat Setelah memutuskan membeli bibit dari luar kota atau daerah lain maka pengetahuan tentang penanganan bibit setelah datang harus dikuasai. Manajemen penanganan ternak setelah ternak datang antara lain pemberian larutan gula kepada DOD, penyiapan kotak DOD beserta lampu penghangatnya dan sebagainya. Letak kandang DOD sebaiknya dekat dengan lokasi pantai dan dipelihara 3 minggu. Pakan yang diberikan berupa pakan pabrikan dengan cara pemberian kering (tanpa di campur air). Air minum (tawar) diberikan secara ad libitum (tak terbatas). 3. Tahap pembesaran Selama kurang lebih tiga minggu di kandang DOD, saatnya itik mulai mulai dikenalkan dengan kondisi pantai dengan memberikan ruang gerak yang lebih. Itik-itik dilepas tatkala air laut surut tapi dengan waktu terbatas. Pakan sudah bisa diberikan dalam bentuk basah pada pagi dan sore hari. Air minum (tawar) diberikan secara ad libitum. Tahap ini berakhir sampai itik mulai menandakan akan bertelur sekitar umur 4-5 bulan (disebut bayah). 4. Tahap produksi Kegiatan pada tahap ini hampir sama dengan tahap pembesaran. Hanya saja itik dilepas agak siang karena pada waktu pagi kemungkinan ada itik yang masih bertelur dan juga bertujuan

untuk menciptakan suasana tenang karena pada waktu itu proses pembentukan telur untuk hari berikutnya sedang berlangsung. Ketika itik sudah meninggalkan kandang untuk dilepas ke pantai proses pemungutan atau pengambilan telur bisa dilakukan. 5. Tahap pasca produksi Secara alamiah, itik akan mengalami penurunan produksi setelah sekian lama berproduksi dan telah mencapai puncak produksi. Penurunan produksi telur itik ditandai dengan proses rontok bulu atau gugur bulu (ngurak, moulting). Untuk efisiensi usaha pada tahap ini perlu diadakan kegiatan seleksi dan pengafkiran. Untuk lebih detailnya bisa dibuka artikel kami yang berjuduk seleksi dan culling. Kegiatan evaluasi usaha juga perlu untuk dilakukan pada tahap ini karena dengan evaluasi usaha kita akan bisa menentukan langkah selanjutnya untuk keberlangsungan usaha tersebut. 6. Tahap peremajaan Hasil evaluasi pada tahap pasca produksi dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memelihara ternak pengganti (replacement stock). Dengan adanya tahap peremajaan ini kontinyuitas produksi telur dapat terus dipertahankan dan kita tidak akan kehilangan pelanggan kita. Tapi kalau hasil evaluasi berkata sebaliknya maka usaha ini tidak perlu dijalankan dan tentu kegagalan tersebut akan menjadi pengalaman berharga bagi kita untuk masa yang akan datang. Nah, sekarang sudah ada gambaran bagi kita semua akan peluang usaha yang mungkin jarang orang memikirkannya. Alangkah senangnya kalau waktu malam kita pergi melaut untuk mencari rezeki di laut dan sewaktu pagi ketika pulang ke rumah (darat) kita mendapati itik-itik kita telah bertelur. Dan sekarang tinggal pilih untuk menu sarapan pagi kita, menu ikan atau menu telur? Semoga bermanfaat *(SPt) Anda dapat mengcopy sebagian atau seluruh isi artikel ini dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com Bagi anda yang merasa kesulitan untuk mendapatkan bibit itik (DOD) bisa memesan kepada kami via phone : (0341) 9127374 atau 081.555.640.540 Diposkan oleh Agus Harianto S.Pt di 07:55

Tata Cara Penetasan Telur Itik

www.sentralternak.com, Banyaknya pertanyaan yang masuk kepada kami tentang tata cara penetasan telur itik. Hal inilah yang menjadi motivasi kami untuk menuliskan tata cara penetasan telur itik walaupun hanya sebatas kemampuan dan pengalaman kami dalam bidang tersebut. Sebenarnya tata cara penetasan telur itik hampir sama dengan tata cara penetasan telur ayam. Perbedaan yang mencolok hanyalah masalah waktu atau lama hari penetasan. Telur itik membutuhkan waktu sekitar 28 hari sedangkan telur ayam hanya butuh waktu sekitar 21 hari. Berikut akan kami sajikan pengetahuan kami perihal tata cara penetasan telur itik meskipun kami bukanlah yang terbaik dalam hal ini. Mudah-mudahan yang kami berikan ini membawa manfaat bagi kita semua. Aamiin. Persiapan telur * Memilih atau menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik * Telur yang kulitnya terlalu kotor perlu dibersihkan, akan tetapi perlu ke hati-hatian dalam membersihkan kulit telur jangan sampai lapisan kulit ikut hilang * Pisahkan telur retak, kerabang tebal/tipis Persiapan mesin tetas * Fumigasi mesin tetas telah dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut baru dibeli * Hubungkan mesin tetas dengan catu daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada suhu 37-38C. Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas * Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang lainnya * Sediakan cadangan bola lampu (dop) atau lampu templok (minyak tanah) Setelah segala sesuatunya telah siap maka saatlah kita masuk ke tahap proses penetasan telur yang sebenarnya. Adapun urutan kerja selama proses penetasan telur itik adalah sebagai berikut :

Hari ke-1 * Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat. * Ventilasi ditutup rapat * Kontrol suhu (38C) Hari ke-2 * Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3 * Kontrol suhu (38C) Hari ke-3 * Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00. * Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas. * Kontrol suhu (38C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang. Hari ke-4 * Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3 * Lubang ventilasi mulai dibuka bagian * Kontrol suhu (38C) Hari ke-5 * Pembalikan telur harian * Ventilasi dibuka bagian * Kontrol suhu (38C) Hari ke-6 * Pembalikan telur harian * Ventilasi dibuka bagian * Kontrol suhu (38C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang. Hari ke-7

* Pembalikan telur harian * Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas * Ventilasi dibuka seluruhnya Hari ke-8 sampai ke-13 * Pembalikan telur harian * Kontrol suhu (38C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang. Hari ke-14 * Pembalikan telur harian * Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas Hari ke 15 sampai ke-20 * Pembalikan telur harian * Kontrol suhu dinaikkan sedikit (38,5-39C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang. Hari ke-21 * Pembalikan telur harian * Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua * Kontrol suhu (38,5-39C) dan tambahkan air ke dalam bak Hari ke-22 sampai ke-25 * Pembalikan telur harian * Kontrol suhu (38,5-39C) dan tambahkan air ke dalam bak Hari ke-26 sampai ke-27 * Pembalikan telur dihentikan * Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus) * Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari Hari ke-28

* Telur-telur sudah banyak yang menetas * Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar * Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya * Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29 * Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya. Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau melihat prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau diperhatikan hal tersebut kadang dilakukan setiap hari. Semoga bermanfaat.*(SPt) Anda dapat mengcopy artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com Diposkan oleh Agus Harianto S.Pt di 02:48

Kandang Ideal untuk Itik Petelur


www.sentralternak.com, Menggembalakan ternak khususnya itik di areal persawahan atau di pinggir sungai merupakan ciri khas sebagian besar peternak itik di Indonesia. Dari kegiatan menggembalakan tersebut timbul pertanyaan, sampai kapan system tersebut akan dapat bertahan seiring dengan semakin sempitnya areal pertanian akibat kebutuhan manusia akan tempat tinggal? Di tambah lagi dengan banyaknya kasus kematian ternak itik dan ternak lainnya di areal persawahan akibat keracunan pestisida? Maka, menurut hemat kami cara beternak seperti ini kurang patut untuk dipertahankan dan mungkin sudah saatnya untuk dirubah untuk hasil yang lebih baik. Salah satu usaha yang dipandang mampu mengatasi masalah ini adalah dengan mengalihkan sistem beternak dari sistem tradisional (menggembala) ke sistem intensif yaitu dengan cara beternak itik tanpa air atau di kandangkan. Banyak manfaat kalau kita menerapkan cara beternak itik secara intensif yang pada intinya ternak akan mampu meningkatkan produktivitasnya dan biaya pemeliharaan akan lebih efisien. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa dalam beternak itik tidak mutlak membutuhkan banyak air untuk berenang. Terbukti bahwa pemeliharaan itik secara intensif dan terkurung dapat mencapai produksi yang optimal yaitu sebanyak 203 butir/ekor/tahun, sedangkan pada itik yang digembalakan hanya mampu menghasilkan telur sebanyak 124 butir/ekor/tahun. Berikut akan kami uraikan sedikit beberapa persyaratan kandang itik petelur : Lokasi kandang Masalah perkandangan adalah salah satu kunci utama dalam keberhasilan pemeliharaan itik

petelur karena itik yang bisa beristirahat dengan nyaman produktivitasnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan itik yang berada di lokasi yang bising alias tidak nyaman. Lokasi peternakan itik dapat didirikan di mana saja, akan tetapi kita juga perlu memperhatikan aspek kenyamanan baik untuk ternak sendiri dan juga manusia yang ada disekitarnya. Lokasi yang ideal untuk beternak itik adalah lokasi yang jauh dari suara bising, berdrainase baik, transportasi mudah, mudah mendapatkan air bersih, aman baik dari segi binatang pengganggu atau orang, dan dekat dengan sarana dan prasarana. Banyak peternak pemula yang kurang memperhatikan masalah lokasi kandang ini, sehingga tak heran kalau di tengah jalan mendapatkan protes dari masyarakat sekitar. Mending kalau hanya diminta untuk menghentikan atau menutup usaha, kalau sampai didemo dan bahkan dijarah ternak kita maka habislah riwayat ternak dan usaha kita. Untuk itu perlu kiranya kita memikirkan ulang lokasi usaha yang akan kita dirikan. Bangunan kandang Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bangunan kandang antara lain : 1. Atap , diusahakan mampu menahan panas matahari dan tampisan hujan. Bahan atap yang diyakini mempunyai kemampuan terbaik dalam hal tersebut adalah bahan genting. Model atap seyogyanya didesain sedemikian rupa sehingga bisa mengurangi bau dan panas di dalam kandang. 2. Bangunan kandang membujur dari arah Timur-Barat, hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan sinar matahari pagi masuk ke dalam kandang, dengan demikian diharapkan ruangan kandang menjadi sehat, cukup terang dan litter kandang tetap kering. 3. Luas kandang, berhubungan dengan efisiensi penggunaan pakan. Akan sangat tidak efisien kalau kita menyediakan luasan kandang yang terlalu lebar karena energy yang semestinya untuk menghasilkan telur terbuang untuk berlarian ke sana-ke mari atau aktifitas lainnya. 4. Kalau dibuat tempat minum yang permanen (selokan atau lainnya) maka dibuat agak dalam agar kepala itik bisa masuk. 5. Kandang yang dibangun harus memenuhi syarat ekonomis, artinya tidak terlalu mahal tetapi memenuhi syarat perkandangan yang baik. 6. Dinding kandang sebaiknya ditutup tembok/bambu setinggi 60 cm dari lantai, sedangkan sisanya dibiarkan terbuka cukup ditutup dengan kawat atau bilah-bilah bambu 7. Sekat kandang dibuat dengan memperhatikan kepadatan kandang. Kepadatan kandang untuk itik petelur maksimal 4 ekor/m2 dan kalau bisa per kelompok hanya terdiri dari 50 ekor itik masa produksi 8. Tinggi kandang dibuat tidak kurang dari 2 meter, sehingga peternak tidak perlu merunduk ketika melakukan pekerjaan di dalam kandang. Pengertian system pemeliharaan basah dan kering Pada system pemeliharaan itik dikenal dengan dua cara yaitu system basah dan system kering. System basah yaitu cara beternak itik dengan menyediakan cukup air di dalam kandang untuk aktivitas itik seperti berenang, mandi, minum dan membantu proses kawin. System ini cocok untuk beternak itik petelur untuk menghasilkan telur tetas. Yang perlu diperhatikan adalah jarak antara ruang atau tempat istirahat dengan kolam harus mempunyai jarak yang cukup. Tujuannya agar lantai tidak cepat becek karena aktivitas itik yang keluar-masuk kolam bisa cepat membuat lantai menjadi basah. System kering kebalikannya yaitu cara beternak itik dengan menyediakan

air yang sedikit, sekedar hanya untuk minum dan cuci muka saja. Kelebihan system kering adalah kemampuan produksi itik lebih optimal karena energi akan terpakai secara efisien untuk menghasilkan telur dan tidak untuk aktifitas berenang, dll. System ini sangat cocok untuk beternak itik petelur untuk menghasilkan telur konsumsi. Sarana dan prasarana di dalam kandang 1. Tempat pakan, jumlah harus diperhatikan, bahan yang bisa dipakai seperti bak/ember plastic. 2. Tempat minum, jumlahnya harus diperhatikan, bahan yang bisa dipakai seperti belahan bambo, pipa paralon, bak/ember plastic, atau tempat minum yang banyak dijual di toko pakan ternak. 3. Sarang bertelur, untuk memberikan kenyamanan lebih pada itik yang akan atau sedang bertelur. 4. Alas atau litter, untuk membantu memberikan kehangatan terutama di malam hari. Bahan litter yang sering digunakan adalah sekam padi, serutan gergajian kayu (grajen=jawa), atau jerami padi. Sebelum ditutupi bahan litter tersebut lantai sebaiknya ditaburi pasir yang dicampur dengan kapur. Pemberian kapur dimaksudkan untuk menyerap zat amoniak yang dihasilkan dari kotoran itik, sehingga bau amoniak akan berkurang dan udara akan menjadi lebih sehat. 5. Kolam, ukuran panjang dan lebarnya bisa disesuaikan dengan luasan kandang, dan sekali lagi kolam hanya cocok untuk pemeliharaan itik petelur untuk menghasilkan telur tetas. Perawatan kandang 1. Menjaga kebersihan kandang tiap hari. Kegiatan membersihkan kandang biasanya dilakukan di pagi hari bersamaan dengan waktu pemberian pakan. 2. Litter kandang perlu diganti ketika bau amoniak sudah mulai terasa dan litter sudah basah dan menggumpal. 3. Apabila menerapkan system basah maka kolam senantiasa di jaga kebersihannya termasuk airnya juga. 4. Pohon disekitar kandang perlu untuk diperhatikan ketinggiannya tujuannya agar sinar matahari tetap bisa masuk dan tetap bisa mengendalikan hembusan angin 5. Menjaga kandang dari binatang pengganggu 6. Segera membuang bangkai binatang atau itik yang mati Kiat-kiat menghindari stress pada itik karena faktor kandang dan lingkungan 1. Menghindari kepadatan kandang yang terlalu padat karena biasa memperbesar kemungkinan itik-itik yang agresif untuk mengganggu itik yang lain. 2. Air harus tersedia secara terus menerus. Kekurangan air menjadi salah satu sebab proses rontok bulu (moulting) datang lebih cepat. 3. Itik sangat peka dengan suara bising sehingga lokasi kandang jangan terlalu dekat dengan permukiman penduduk serta jalan raya. 4. Pada malam hari berikan cahaya lampu kecil (jangan terlalu terang). Hal ini untuk mengurangi keterkejutan itik bila ada suara bising atau berisik yang lewat. 5. Beberapa peternak itik memelihara 1-2 ekor merpati disekitar kandang itik. Hal ini bertujuan untuk membiasakan itik dengan suara-suara lain. 6. Kandang cukup mendapat sinar matahari. Itik perlu mendapatkan sinar matahari untuk merangsang pembentukan telur.

7. Jangan memilih bahan atap yang gampang menimbulkan suara gaduh seperti seng dan yang lainnya Kandang yang Ideal Dengan memperhatikan sebagian besar aspek yang telah kami uraikan diatas, insyaallah kita telah menyediakan kandang yang ideal untuk ternak kita. Sekarang kita tinggal menunggu reward dari ternak kita. Penyediaan kandang yang ideal saja tidak cukup, orang yang mengelola kandang pun semestinya orang yang ideal. Jangan memilih pekerja yang pemalas atau bergelar ABS (Asal Bapak senang) karena fungsi kandang tidak akan berjalan di tangan orang-orang seperti itu. Saatnya berubah kepada hal yang lebih baik!!! *(SPt) Anda dapat mengcopy artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com Diposkan oleh Agus Harianto S.Pt di 21:03

Strategi Pemasaran Itik Jantan Siap Potong

www.sentralternak.com, Banyak orang yang masih menyangsikan bisa menjual itik siap potongnya kalau sudah waktunya panen. Hal itu memang tidak bisa dipungkiri keberadaannya, oleh karenanya sebelum memulai beternak itik jantan potong informasi akan pasar semestinya sudah diketahui dan dikuasai. Jangan terlebih dulu memproduksi suatu barang sebelum memperoleh gambaran yang jelas tentang jalur pemasaran nantinya. Maka tak heran kalau banyak sector produksi apa saja yang bergelimpangan alias bangkrut karena tidak memikirkan sebelumnya masalah pemasaran barang yang akan diproduksinya dan seyogyanya kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran untuk kita.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memasarkan itik jantan siap potong, diantaranya melakukan penetrasi dengan mendatangi langsung warung-warung penyedia menu daging itik baik warung-warung pinggir jalan, rumah makan lesehan (resto), restoran atau bahkan supermarket . Tawarkan kepada mereka bahwa anda bisa mensuplai itik jantan siap potong secara kontinyu dan produk yang anda tawarkan mempunyai spesifikasi dan keunggulan tertentu seperti : daging itik muda, lebih gurih, berat seragam, daging lebih tebal dan keunggulankeunggulan lainnya. Kalau ternyata tidak mau menerima juga maka carilah pengepul itik yang bisa menampung itik panenan anda, memang ada selisih harga kalau kita menjual itik kepada pengepul, akan tetapi itu setidaknya bisa membantu penjualan itik kita untuk sementra waktu. Rumah makan besar atau restoran biasanya mempunyai pengepul tetap yang berfungi menjaga stabilitas ketersediaan barang. Untuk restoran semacam ini kita memang tidak bisa masuk kecuali lewat pengepul tetap yang dipercaya oleh pihak rumah makan atau restoran tersebut. Untuk mensiasatinya adalah dengan mencari informasi di mana keberadaan pengepul tetap tersebut. Mintalah info kepada juru atau tukang masak rumah makan tersebut karena biasanya mereka saling kenal. Kalau masih tetap tutup mulut bolehlah anda menyempatkan waktu satudua hari untuk menunggu (nyanggong) pengepul tetap datang ke rumah makan tersebut. Jangan menganggap waktu menunggu adalah hal yang sia-sia, karena sekali anda mengetahui informasi pengepul tersebut bisa jadi dia akan menjadi mitra anda selamanya. Berdasarkan pengalaman, peternak itik jantan siap potong tidak susah dalam memasarkan produknya, karena pengepul sendirilah yang akan datang ke kandang mereka secara berkala. Para pengepul lebih senang kalau tersedia itik jantan siap potong dalam jumlah besar di satu tempat (missal. 1000 ekor). Keberadaan pengepul ini tentunya sangat membantu peternak karena peternak tidak perlu repot-repot memasarkan atau mencari pasar untuk produknya. Bahkan kalau peternak bisa menyediakan barang secara kontinyu yaitu itik jantan siap potong maka itu lebih baik. Tapi jangan lupa untuk sesekali meluangkan waktu jalan-jalan ke pasar unggas untuk mengetahui perkembangan informasi harga. Membentuk suatu perkumpulan atau paguyuban peternak itik seperti KTTI dan yang lainnya ada untungnya juga. Pembentukan KTTI atau lainnya akan bisa menaikkan kredibilitas usaha yang kita jalani meskipun secara kelompok. Tidak sedikit KTTI yang sudah terbentuk dengan mudah mendapatkan bantuan baik permodalan atau masalah pemasaran. Akan tetapi perlu kiranya diwaspadai siapa yang menjadi anggota KTTI tersebut, pilihlah anggota-anggota yang siap dan bisa bekerja sama dengan mengedepankan sikap kejujuran. Insyaallah dengan berbekal kejujuran, saling bekerjasana dan optimis yang tinggi, KTTI yang kita bentuk akan bisa bersaing dan berkembang Cara paling efektif untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang adalah melakukan kontrak atau perjanjian kerjasama dengan pihak tertentu. Perjanjian kerjasama biasanya menyangkut masalah harga dan jangka waktu kerjasama. Hal ini akan menguntungkan bagi kedua belah pihak, dimana pihak peternak akan merasa aman dan tidak perlu khawatir itiknya tidak laku terjual sedangkan bagi pengepul sendiri merasa terbantu dengan ketersediaan itik dalam jangka waktu tertentu. Cara lain dalam memasarkan itik jantan siap potong adalah anda sendiri menjadi pembelinya.

Bagaimana caranya? Ya, anda peternaknya sekaligus menjadi penyedia daging itik (karkas) juga. Dalam mengelola waktu, beternak tidak banyak membutuhkan waktu dan tenaga, masih banyak waktu dan tenaga tersisa kalau kita beternak itik. Kalau kita bisa menjadi tukang penyedia karkas itik berarti keuntungan kita akan berlipat. Anda dapat mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com Sentralternak menyediakan bibit itik pedaging : DOD itik jantan mojosari, DOD enthok, dan DOD itik peking. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi kami atau SMS di 081.555.640.540 atau via email : sentralternak@yahoo.com Diposkan oleh Agus Harianto S.Pt di 15:11

Strategi Pemasaran Itik Jantan Siap Potong

www.sentralternak.com, Banyak orang yang masih menyangsikan bisa menjual itik siap potongnya kalau sudah waktunya panen. Hal itu memang tidak bisa dipungkiri keberadaannya, oleh karenanya sebelum memulai beternak itik jantan potong informasi akan pasar semestinya sudah diketahui dan dikuasai. Jangan terlebih dulu memproduksi suatu barang sebelum memperoleh gambaran yang jelas tentang jalur pemasaran nantinya. Maka tak heran kalau banyak sector produksi apa saja yang bergelimpangan alias bangkrut karena tidak memikirkan sebelumnya masalah pemasaran barang yang akan diproduksinya dan seyogyanya kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran untuk kita. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memasarkan itik jantan siap potong, diantaranya melakukan penetrasi dengan mendatangi langsung warung-warung penyedia menu daging itik baik warung-warung pinggir jalan, rumah makan lesehan (resto), restoran atau bahkan supermarket . Tawarkan kepada mereka bahwa anda bisa mensuplai itik jantan siap potong secara kontinyu dan produk yang anda tawarkan mempunyai spesifikasi dan keunggulan tertentu seperti : daging itik muda, lebih gurih, berat seragam, daging lebih tebal dan keunggulankeunggulan lainnya. Kalau ternyata tidak mau menerima juga maka carilah pengepul itik yang bisa menampung itik panenan anda, memang ada selisih harga kalau kita menjual itik kepada pengepul, akan tetapi itu setidaknya bisa membantu penjualan itik kita untuk sementra waktu. Rumah makan besar atau restoran biasanya mempunyai pengepul tetap yang berfungi menjaga stabilitas ketersediaan barang. Untuk restoran semacam ini kita memang tidak bisa masuk kecuali lewat pengepul tetap yang dipercaya oleh pihak rumah makan atau restoran tersebut. Untuk mensiasatinya adalah dengan mencari informasi di mana keberadaan pengepul tetap tersebut. Mintalah info kepada juru atau tukang masak rumah makan tersebut karena biasanya mereka saling kenal. Kalau masih tetap tutup mulut bolehlah anda menyempatkan waktu satudua hari untuk menunggu (nyanggong) pengepul tetap datang ke rumah makan tersebut. Jangan menganggap waktu menunggu adalah hal yang sia-sia, karena sekali anda mengetahui informasi pengepul tersebut bisa jadi dia akan menjadi mitra anda selamanya. Berdasarkan pengalaman, peternak itik jantan siap potong tidak susah dalam memasarkan produknya, karena pengepul sendirilah yang akan datang ke kandang mereka secara berkala. Para pengepul lebih senang kalau tersedia itik jantan siap potong dalam jumlah besar di satu tempat (missal. 1000 ekor). Keberadaan pengepul ini tentunya sangat membantu peternak karena peternak tidak perlu repot-repot memasarkan atau mencari pasar untuk produknya. Bahkan kalau

peternak bisa menyediakan barang secara kontinyu yaitu itik jantan siap potong maka itu lebih baik. Tapi jangan lupa untuk sesekali meluangkan waktu jalan-jalan ke pasar unggas untuk mengetahui perkembangan informasi harga. Membentuk suatu perkumpulan atau paguyuban peternak itik seperti KTTI dan yang lainnya ada untungnya juga. Pembentukan KTTI atau lainnya akan bisa menaikkan kredibilitas usaha yang kita jalani meskipun secara kelompok. Tidak sedikit KTTI yang sudah terbentuk dengan mudah mendapatkan bantuan baik permodalan atau masalah pemasaran. Akan tetapi perlu kiranya diwaspadai siapa yang menjadi anggota KTTI tersebut, pilihlah anggota-anggota yang siap dan bisa bekerja sama dengan mengedepankan sikap kejujuran. Insyaallah dengan berbekal kejujuran, saling bekerjasana dan optimis yang tinggi, KTTI yang kita bentuk akan bisa bersaing dan berkembang Cara paling efektif untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang adalah melakukan kontrak atau perjanjian kerjasama dengan pihak tertentu. Perjanjian kerjasama biasanya menyangkut masalah harga dan jangka waktu kerjasama. Hal ini akan menguntungkan bagi kedua belah pihak, dimana pihak peternak akan merasa aman dan tidak perlu khawatir itiknya tidak laku terjual sedangkan bagi pengepul sendiri merasa terbantu dengan ketersediaan itik dalam jangka waktu tertentu. Cara lain dalam memasarkan itik jantan siap potong adalah anda sendiri menjadi pembelinya. Bagaimana caranya? Ya, anda peternaknya sekaligus menjadi penyedia daging itik (karkas) juga. Dalam mengelola waktu, beternak tidak banyak membutuhkan waktu dan tenaga, masih banyak waktu dan tenaga tersisa kalau kita beternak itik. Kalau kita bisa menjadi tukang penyedia karkas itik berarti keuntungan kita akan berlipat. Anda dapat mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com Sentralternak menyediakan bibit itik pedaging : DOD itik jantan mojosari, DOD enthok, dan DOD itik peking. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi kami atau SMS di 081.555.640.540 atau via email : sentralternak@yahoo.com Diposkan oleh Agus Harianto S.Pt di 15:11

You might also like