Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
l Puskesmas
(Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan ujung tombak bagi pelayanan kesehatan masyarakat l Perkembangan teknologi informasi memungkinkan membantu pelaksanaan tugas dan pelayanan lebih cepat l Satu bulan terakhir, Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Rajal diterapkan oleh Puskesmas Wanasari atas instruksi dari DINKES Kabupaten Bekasi
terhadap sistem tersebut harus dilakukan. l Sistem yang baru maupun sistem lama, harus dievaluasi secara berkala untuk menentukan apakah sistem tersebut berfungsi seperti yang diharapkan atau tidak.
l
Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Wanasari ditinjau dari aspek input sistem? 2. Bagaimana penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Wanasari ditinjau dari aspek proses sistem? 3. Bagaimana penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Wanasari ditinjau dari aspek output sistem? 4. Apakah yang menjadi hambatan dari penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Wanasari?
Maksud
l Melakukan
evaluasi penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Wanasari ditinjau dari aspek input, proses, output dan hambatan dari sistem.
Tujuan
l
Mengetahui penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Wanasari ditinjau dari aspek input sistem. Mengetahui penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Wanasari ditinjau dari aspek proses sistem. Mengetahui penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Wanasari ditinjau dari aspek output sistem. Mengetahui hambatan dari penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Wanasari
Metodologi Penelitian
l Penelitian
deskriptif kualitatif dengan melakukan pengumpulan data berupa observasi langsung dan wawancara kepada kepala tata usaha, petugas di bagian loket pendaftaran, balai pengobatan, apotek, dan pengelola data serta kepada pengunjung Puskesmas Wanasari.
dilakukan di Puskesmas Wanasari, Kabupaten Bekasi pada tanggal 26-30 Mei 2011.
Puskesmas
l UPTD
yang mengurus kesehatan di tingkat kabupaten/kotamadya yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
Sistem Informasi
l Sistem
adalah kumpulan elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu sedangkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
l Model
dasar sistem adalah masukan (input), pengolahan (proses), dan pengeluaran (output).
manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Operasionalisasi SIM
Informasi Manajemen yang diterapkan di Puskesmas. l Aplikasi SIMPUS : perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan puskesmas dalam mengelola data-data yang dimiliki, membantu dalam mencari datadata untuk pelaporan, dan juga mendukung berbagai keputusan puskesmas.
Hasil Pengamatan
INPUT
2. Sarana
3. Dana
l Belum
PROSES
1. Pengoperasian SIMPUS
l Pengoperasian
sistem belum berjalan dengan baik. l Modul pengoperasian SIMPUS yang dapat digunakan oleh Pengelola SIMPUS juga tidak tersedia.
OUTPUT
l Output
berupa laporan bulanan belum dapat dibuat. l Laporan harian seharusnya tetap dibuat secara fisik sebagai upaya untuk menghindari kehilangan data (back up).
1. Tingkat Akurasi l Pernyataan responden mengatakan bahwa hasil SIMPUS ditinjau dari segi perhitungan pasien dan kunjungan, sudah akurat. l Namun untuk data penyakit dan obat belum dapat dikatakan akurat dikarenakan proses proses belum berjalan baik.
2. Tingkat kemudahan l Pernyataan responden yang mengatakan sulit adalah pada apotek yang masih bingung dalam menginput data obat dan dikarenakan data dari KIA yang tidak masuk ke dalam SIMPUS. l dokter pemberi diagnosis juga sering merasa bingung karena daftar penyakit berdasarkan ICD X belum lengkap. l Pengelola data merasa pembuatan laporan penyakit sangat mudah karena
3. Pemanfaatan l Petugas SIMPUS di bagian loket pendaftaran merasakan banyak manfaat dari SIMPUS. Diantaranya: tidak perlunya mencari kartu rekam medis secara manual, penghematan kertas serta antrian pengunjung puskesmas menjadi berkurang. l dokter dan perawat di BP serta petugas di apotek merasa belum dapat merasakan manfaat dari SIMPUS tersebut.
3. Balai Pengobatan
l Jumlah
sarana yang terbatas menyebabkan dokter dalam melakukan pemeriksaan tidak dapat memanfaatkan rekam medis yang ada pada sistem, sedangkan kartu kontrol sebagai rekam medis pasien sudah tidak disertakan. l Disamping itu, daftar penyakit berdasarkan ICD X tidak lengkap, hal ini tentunya akan menyebabkan kesalahan dalam penginputan data.
3. Apotek l Kendala pada apotek adalah perbedaan ketersediaan obat antara sistem dengan gudang farmasi karena unit KIA belum memiliki sistem sehingga pengeluaran obat dari unit tersebut tidak tercatat dalam sistem l operator pada apotek belum paham benar bagaimana mengupdate ketersediaan obat
Kesimpulan
SARAN
1. Untuk Dinas Kesehatan l Perlu untuk membuat modul prosedur penggunaan SIMPUS. l Perlu adanya bimbingan teknis secara berkesinambungan dari kabupaten. l Perlu adanya pemberian dana untuk penerapan SIMPUS di Puskesmas.
2. Untuk Puskesmas
Perlu dilaksanakan bimbingan teknis (tutorial) penggunaan SIMPUS dengan sasaran para user. Dikarenakan sarana yang tidak berimbang dengan kebutuhan sistem, untuk sementara rekam medis secara fisik masih diperlukan. Perlu disediakan tenaga teknis yang memiliki bidang keilmuan terkait teknologi informasi untuk pemeliharaan serta penanganan permasalahan sistem Perlu pemutakhiran daftar penyakit dalam SIMPUS yang sesuai dengan ICD X. Perlu dibuat back up data berupa laporan harian untuk menghindari kehilangan data secara permanen.
l l
l l
TERIMA KASIH