You are on page 1of 4

Khasiat Ampuh Jati Belanda <p>Your browser does not support iframes.

</p> Jati Belanda, tanaman ini ternyata sudah sangat dikenal sejak dahulu untuk menjaga kesehatan. Khasiatnya yakni mampu menekan beratb badan, selain itu tumbuhan ini juga mampu mengontrol kolesterol serta juga menekan diare. Sejak zaman dulu masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di Pulau Jawa, telah mengenal dan memakai air rebusan daun jati belanda sebagai bahan baku jamu pelangsing tubuh, biasa disebut galian singset (bahasa Jawa). Pengalaman sekaligus bukti empiris inilah yang ditangkap perusahaan jamu, sehingga saat ini hampir semua jamu pelangsing selalu mengambil khasiat daun jati belanda. Setyoko dari Kebun Tanaman Obat Sekarwangi, menjelaskan bahwa untuk menjadikan ramuan dapat dilakukan dengan mengeringkan daunnya. Selanjutnya digiling untuk dibuat serbuk. Setelah menjadi serbuk, ambil 20 gram, lalu seduh dengan air panas. Saring dan minum dua kali sehari. Namun, mereka yang bermasalah dengan ginjal sebaiknya menghindari ramuan ini, katanya. Banyak penelitian membuktikan bahwa daun jati bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Belakangan daun jati belanda dipercaya memiliki manfaat lebih dari itu, yakni berpotensi untuk dikembangkan sebagai herba pengontrol kolesterol. Nyata menurun Yosie Andriani H.S. di Laboratorium Biokimia Institut Pertanian Bogor pernah melakukan penelitian guna mengetahui pengaruh daun jati belanda (dalam bentuk ekstrak air, ekstrak etanol, dan fraksi aktif steroid) terhadap kadar lipid darah (TPC, trigliserida, LDL, dan HDL/high density lipoprotein). Penelitian menggunakan kelinci sebagai hewan percobaan pada empat kelompok perlakuan. Masingmasing kelompok terdiri atas lima ekor. Ternyata pemberian ekstrak daun jati belanda (dalam tiga bentuk ekstrak air, ekstrak etanol, dan fraksi aktif steroid) berpengaruh terhadap kadar lipid darah (TPC, trigliserida, LDL, dan HDL). Kadar TPC, LDL, dan trigliserida pada perlakuan kontrol (tanpa pemberian daun jati) terlihat sangat tinggi (berbeda nyata) dibandingkan dengan kadar TPC, LDL, dan trigliserida yang diberi perlakuan daun jati. Fakta ini menunjukkan adanya penurunan kadar TPC, LDL, dan trigliserida akibat pemberian daun jati belanda. Persentase penurunan kadar TPC tertinggi terjadi dalam pemberian daun jati belanda pada perlakuan ekstrak etanol (62 persen), diikuti perlakuan ekstrak air (55 persen), dan fraksi aktif steroid (36 persen). Naikkan HDL Pemberian ekstrak daun jati belanda juga berdampak pada peningkatan HDL. HDL dapat menurunkan kadar kolesterol dalam sel dengan cara mengambil kelebihan kolesterol dari jaringan untuk kemudian diproses di hati lalu dibuang bersama cairan empedu.

Gan (1987) menyebutkan, HDL memiliki efek protektif terhadap pembuluh darah jantung. Lebih lanjut, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daun jati belanda terbukti mampu menurunkan kadar lipid darah. Ini berarti daun jati belanda bisa dijadikan obat alternatif antihiperlipidemia. Fakta ini beberapa tahun terakhir ditanggapi oleh para pengusaha jamu dengan mengembangkan produk berbahan baku daun jati belanda. Tak heran, banyak tersedia produk olahan fitofarmaka berbahan dasar herba ini, seperti dalam bentuk serbuk dalam kapsul maupun seduhan, layaknya teh. Dijelaskan Setyoko, pada prinsipnya herba ini sangat aman, tentu saja jika diolah dengan murni dan bersih, tanpa campuran bahan kimia. Agar lebih yakin, tak ada salahnya coba mengolah dan meramunya sendiri, guna memastikan bebas dari campuran bahan kimia, tambahnya. Selain daunnya, bagian lain dari pohon jati belanda yang berkhasiat obat adalah kulit, buah, dan bijinya. Bagian dalam kulitnya biasa dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit cacing, bengkak kaki atau kaki gajah. Buahnya digunakan sebagai obat batuk rejan. Rebusan bijinya yang sudah dibakar seperti kopi dapat diminum sebagai obat sembelit. Namun, tetap perlu kehati-hatian dalam menggunakan daun dan biji jati belanda sebagai obat. Pasalnya, bila terlalu berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan usus. Karena itu, selain bagian daunnya, pemanfaatan bagian lain jati belanda saat ini relatif jarang dan memang belum ada uji toksiknya. Jika Anda tertarik untuk menaman jati belanda, sebenarnya relatif mudah. Tanaman ini tidak butuh air banyak dan tak memerlukan perawatan khusus. Cukup Diseduh Meramu daun jati belanda relatif mudah. Daun yang sudah dikeringkan cukup diseduh dengan air panas, seperti halnya membuat teh. Sering juga daun ini dibuat ekstrak atau serbuk. Berikut beberapa contoh ramuan: 1. Peluruh kolesterol Ambil beberapa lembar daun jati belanda kering. Seduh dengan air panas secukupnya, seperti membuat teh. Saring sebelum diminum. Agar tidak hambar, tambahkan satu sendok madu atau gula batu. 2. Pereda Diare Daun jati belanda kering digiling untuk dijadikan serbuk. Ambil 20 gr serbuk ini dan seduh dengan air panas. Kemudian saring dan minum dua kali sehari. Jika suka, bisa dicampur kencur dan madu secukupnya. Catatan: Orang yang bermasalah dengan ginjal sebaiknya menghindari ramuan ini. 3. Pelangsing Ambil tujuh lembar daun jati belanda segar lalu cuci bersih. Tambahkan sepotong rimpang bangle, temulawak, atau kunir putih. Rebus dengan satu setengah gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum. Saat meramunya harus bersamaan dengan temulawak atau kunir putih

guna mengurangi efek iritasi lambung. Selama mengonsumsi ramuan ini, tetaplah minum banyak air putih. (kompas.com) JATI CINA SEBAGAI PELANGSING

Kandungan senyawa aktif dalam daun jati cina seperti tanin membantu mengurangi Penyerapan senyawa seperti lemak dalam H saluran cerna. Tanin dapat menyerap lemak atau karbohidrat dari makanan yang masuk sebabnya jati cina berperan untuk menurunkan berat badan. Dengan mengkonsumsi ramuan jati cina secara teratur, berat badan bisa dijaga tetap stabil. Karena keberadaannya sebagai penghambat, maka tidak tertutup kemungkinan berat badan kembali naik jika konsumsi jati cina dihentikan.Herbal yang berkhasiat pelangsing biasanya memiliki efek diuretik dan pencahar. Jika dikonsumsi tanpa aturan dan takaran yang benar akan mengakibatkan dehidrasi, karena hilangnya elektrolit ( kalium dan natrium) . Pemakaian jati cina perlu perhatian khusus terutama pada penderita yang memiliki gangguan jantung dan ginjal.

JATI CINA SEBAGAI PENURUN KADAR KOLESTEROL

Gangguan metabolisme lemak, salah satunya hiperlipidemia, merupakan faktor utama penyebab penyakit jantung koroner. Hiperlipidemia merupakan suatu kondisi saat kadar plasma dari lipoprotein-lipoprotein melebihi nilai normal. Salah satu komponen lipoprotein adalah kadar kolesterol total dan trigliserida. Dari berbagai penelitian di perguruan tinggi di Indonesia, ekstrak jati cina bekerja menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah tikus. Diduga jati cina bekerja dengan jalan meningkatkan kerja enzim lipoprotein lipase. Lipoprotein adalah alat pengangkut dan penyebar kolesterol di dalam tubuh. Kolesterol adalah salah satu jenis lemak dalam tubuh yang berguna untuk membentuk sel dan berbagai hormon. Karena itulah ia harus disebar merata ke dalam tubuh oleh lipoprotein. Berdasarkan kepadatannya, lipoprotein dibedakan menjadi lipoprotein berdensitas tinggi ( HDL) dan berdensitas rendah ( LDL) . HDL mengangkut kolesterol dari pembuluh darah dan berbagai organ tubuh menuju hati untuk diproses. Dari sini kolesterol diangkut oleh LDL kembali ke jaringan-jaringan perifer untuk kelangsungan hidup individu. Pada keadaan normal HDL harus lebih dari 45 mg/ di, LDL tidak lebih dari 150 mg/ dl. Masalah timbul jika kadar kolesterol total melebihi ambang batas. Kadar kolesterol total seharusnya kurang dari 200 mg/ cll. Keadaan makin buruk jika kadar HDL anjlok atau kadar LDL melonjak. Melambungnya kadar LDL menyebabkan jumlah kolesterol yang diangkut dari hati ke pembuluh darah dan organ tubuh meningkat. Akibatnya, pembuluh darah yang semula lentur perlahan kaku lantaran lemak menumpuk pada dinding pembuluh darah. Berbagai percobaan pada tikus menunjukkan jati cina cenderung menghambat pertambahan bobot tubuh. Hasil Riset membuktikan pengaruh pemberian ekstrak etanol daun jati cina terhadap aktivitas enzim lipase pankreas pada mencit. Enzim itu diproduksi sel acinar yang berfungsi menghidrolisis trigliserida dari makanan dalam usus menjadi 2 monogliserida dan 2 asam lemak rantai panjang. Mekanisme kerja jati cina melawan kolesterol adalah dengan menghambat enzim lipase pankreas. Enzim lipase adalah enzim yang diproduksi sel acinar yang fungsinya menghidrolisis trigliserida dari makanan dalam usus menjadi 2 monogliserida dan 2 asam

lemak rantai panjang. jika aktivitas enzim lipase pankreas meningkat akan meningkatkan penyerapan monogliserida dan asam lemak yang justru memicu obesitas. Oleh sebab itu aktivitas enzim ini harus dihambat. Hasil penelitian menunjukkan penurunan aktivitas enzim lipase dan pertambahan bobot terkecil pada mencit yang diberi ekstrak jati cina. Menurut Setyo efek itu muncul karena senyawa alkaloid pada jati cina berstruktur kimia mirip Orlistat, obat sintesis kimia yang kerjanya menghambat aktivitas enzim lipase pankreas sehingga meningkatkan sekresi lemak melalui feses. Orlistat merupakan penghambat aktivitas enzim lipase. Akibatnya, penyerapan lemak oleh hati terhambat sehingga mustahil diubah menjadi kolesterol. Sebuah penelitian memperkuat bukti keampuhan tanaman asal hutan Amazon itu. Ekstrak daun jati cina diberikan secara oral dengan konsentrasi 15-30% kepada kelinci. Hasilnya, kadar kolesterol turun drastis

You might also like