You are on page 1of 9

METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT MUHAMMAD HUSNI

Dosen Akademi Meteorologi dan Geofisika ABSTRAK Pada umumnya di Indonesia menentukan arah Kiblat dengan perkiraan yang mengacu ke arah Barat serong ke Utara (Barat Laut). Arah Barat ditentukan dengan patokan matahari terbenam di ufuk sebelah Barat. Namun demikian untuk menentukan arah Kiblat secara lebih teliti dapat dilakukan dengan beberapa cara atau metode antara lain dengan kompas, GPS, pengamatan matahari langsung atau dengan alat, peta dan perhitungan segitiga bola. Dari metode atau cara-cara tersebut, metode pengamatan matahari langsung pada waktu waktu tertentu merupakan cara yang paling sederhana karena dapat menentukan secara langsung arah Kiblat. A. PENDAHULUAN. Latar Belakang Sejak zaman dahulu pada saat tertentu orang memerlukan arah baik dalam Untuk keperluan peribadatan umat Muslim perlu mengetahui kemana arah Kiblat, misalnya sewaktu melakukan sholat. Arah Kiblat adalah arah atau jarak terdekat sepanjang lingkaran besar yang melewati Kabah (kota Mekkah) dari suatu tempat di permukaan bumi seperti pada Gambar 1 keadaan diam maupun dalam keadaan bergerak. Tanpa mengetahui arah tentu target yang dituju akan meleset jauh atau dengan perkataan lain jika dalam keadaan bergerak tanpa arah, kemungkinan besar kita akan tersesat.

Gambar 1. Jarak terdekat Jakarta - Mekkah

Memang

sangat sulit untuk menentukan keakuratan arah Kiblat

BATASAN MASALAH Batasan masalah meliputi data deklinasi matahari, penggunaan rumus rumus segitiga bola untuk menghitung azimut lokasi terhadap posisi Kabah, penggunaan kompas dan koreksinya dan aplikasi Global Positioning System (GPS) untuk menentukan koordinat suatu tempat.

secara tepat 100%

karena jarak yang sangat jauh dan Kabah yang ukurannya kecil dibandingkan luasnya dunia maka penyimpangan yang sangat kecil dari Indonesia akan menyebabkan penyimpangan yang besar kalau ditarik garis lurus ke Kabah. Walaupun demikian arah yang kita tentukan dengan metode metode tersebut di atas

C. POKOK BAHASAN Pada bahasan ini akan dibahas metode metode penentuan arah Kiblat yang sering digunakan yaitu metode:

akan mendekati keakuratan arah kiblat Landasan Teori Semua metode yang dibahas disini berlandaskan teori astronomi dan magnet bumi. Peredaran bumi mengelilingi matahari dan rotasi bumi merupakan petunjuk arah karena matahari selalu terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat walaupun tidak selalu tepat karena tergantung posisi edar matahari pada waktu tertentu. Demikian juga arah jarum kompas menurut teori magnet bumi akan selalu menunjuk ke arah utara magnet yang berdekatan dengan arah utara sebenarnya (true north) atau utara geografis seperti pada Gambar 2.

Pengamatan Posisi Matahari Kompas Theodolit GPS

Pengamatan Posisi Matahari Saat matahari berada di atas Kabah, Mekkah yang disebut dengan peristiwa Istiwa a'zam, semua bayangan benda mengarah ke Mekkah. Yang menjadi pertanyaan kapan posisi matahari berada di atas Mekkah. Peristiwa ini terjadi jika deklinasi matahari bertepatan dengan lintang Kabah seperti pada Gambar 3

Gambar 2. Arah kutub selatan kompas menuju utara magnet

Gambar 3. Di atas ka'bah matahari tepat berada di titik zenith saat Istiwa a'zam (Sumber:Mutoha Arkanuddin http://rukyatulhilal.org/arah-kiblat/index.html)

Saat matahari di atas Ka'bah semua bayangan matahari mengarah ke Ka'bah juga seperti pada Gambar4.

Gambar 5.Matahari tepat berada di atas Kabah (Sumber:Mutoha Arkanuddin http://rukyatulhilal.org/arah-kiblat/index.html) Arah Kiblat bisa ditentukan dari bayangan benda vertikal, misalnya tongkat, kusen jendela/pintu, atau sisi bangunan seperti pada Gambar 6.

Gambar 4. Skema matahari di atas Kabah (Sumber:Mutoha Arkanuddin http://rukyatulhilal.org/arah-kiblat/index.html) Kita sudah mengetahui koordinat Kabah

Gambar 6 Cara menentukan arah Kiblat dengan bayang bayang kusen jendela (Sumber: T. Djamaludin dkk, Hisab Rukyat di Indonesia dan permasalahannya) Daerah yang mengalami siang bersamaan dengan Mekkah (Indonesia Barat, Asia Tengah, Eropa, Afrika) kita gunakan jadwal sebagai berikut: 26 30 Mei, jam 16:18 WIB + 5 mnt 14 18 Juli, jam 16:27 WIB + 5 mnt Arah kiblat adalah dari ujung bayangan ke arah tongkat. Sedangkan daerah yang mengalami siang berlawanan dengan Mekkah (Indonesia Timur, Pasifik, dan benua Amerika) dapat menggunakan jadwal sebagai berikut dengan mengkonversikan WIB ke waktu lokal). 1216 Januari , jam 04:30 WIB + 5 mnt 27Nopember1Desember,jam 04:09WIB + 5 mnt

terletak pada 21 o 25 ' LU dan 39 o 50 ' BT . Deklinasi matahari + 21 25


o '

terjadi pada

tanggal 28 Mei jam 16 18 WIB dan pada tanggal 16 Juli jam 16 27 WIB setiap tahun. Pada saat itu matahari tepat berada di titik zenith di atas Kabah seperti pada Gambar 5, sehingga semua bayang bayang benda menuju ke arah Kiblat dari ujung bayangan ke arah benda (dalam gambar ini benda adalah sebuah tiang)

Arah Kiblat adalah dari tongkat ke ujung bayangan. Kompas Yang dimaksud dengan kompas disini adalah kompas magnetik seperti pada Gambar 7

berubah sepanjang tahun. Oleh karena itu untuk menentukan arah utara sebenarnya suatu lokasi dengan kompas harus dikoreksi dengan besarnya deklinasi di lokasi tersebut. Koreksi deklinasi magnet dapat diperoleh dengan menggunkan peta variasi magnet atau deklinasi magnet yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap 5 tahun sekali seperti pada Lampiran 1. Dalam hal metode penggunaan kompas untuk menentukan arah Kiblat, terlebih dahulu harus diketahui sudut arah Kiblat dari Utara ke Barat dengan menggunakan ilmu ukur segitiga bola (spherical trigonometry) seperti pada Gambar 9 di bawah ini.

Gambar 7. Kompas magnetik

Arah yang ditunjukkan oleh kompas adalah arah yang merujuk kepada arah arah utara utara magnet magnet, sedangkan

ternyata tidak mesti sama dengan arah utara sebenarnya seperti pada Gambar 8

Gambar 9. Azimuth Kabah ditentukan dari Yogyakarta (Sumber: Mutoha Arkanuddin http://rukyatulhilal.org/arah-kiblat/index.html) Dalam Gambar 8.Sudut yang dibentuk antara arah utara geografi (sebenarnya) dengan arah utara- kompas (magnetik) disebut sudut deklinasi (declination) Perbedaan arah utara ini disebut sebagai sudut serong magnet atau deklinasi magnet yang juga berbeda di setiap tempat dan selalu menghitung arah Kiblat ada 3

ketentuan, yaitu : a adalah jarak antara titik kutub utara sampai dengan garis lintang ( K) yang melewati kota yang akan dihitung arah kiblatnya, sehingga dapat dirumuskan :

a = 900 -

.. (1)

b adalah jarak antara titik kutub utara sampai dengan garis lintang yang melewati Kabah ( =210 25 LU), sehingga dapat rumus :

Maka

Azimuth arah kiblat = 2700 + B


Contoh Perhitungan:

.....(10)

b = 900 - 210 25

.. (2)

Menentukan arah Kiblat dari Jakarta Pusat yang mempunyai koordinat 60 10 LS-1060 49 BT. Dengan menggunakan rumus (1),(2) dan (3) diperoleh hasil : a b C = 900 - (-60 10) = 900 - (210 25) = 96 0 10 = 68 0 35

(sisi b ini harganya tetap, yaitu 680 35) C adalah jarak antara bujur ( K) kota yang akan dihitung arah kiblatnya dengan bujur Kabah (390 50 BT), sehingga :

Jika

=000 00 BT s/d 390 50 BT,


K

= 1060 49 390 50 = 660 59

C= 390 50 - Jika
K

. ..... (3)

cot( B) =

cot 68 0 35 '.sin 96 010 ' cos 96 010 '.cot 66 0 sin 66 59 '

= 390 50 BT s/d 1800 00 BT, ......................(4)


0

C= K - 0 39 50 Jika C=
K K
0

cot(B) =0,4693256702, sehingga didapat B= arc cot(0,4693256702)= 64,860 Dengan pers (8) diperoleh : Azimut Kiblat = 3600 - 64,860 = 295,140 Karena menggunakan kompas magnetik, arah Kiblat Jakarta Pusat harus dikoreksi dengan deklinasi magnet 0,50E (lihat Gambar 8). menjadi 294,640 seperti pada Gambar 10
U

= 00 00 BB s/d 140 10 BB, ....... (5)

+ 390 50
K 0

Jika

= 1400 10 BB s/d 1800 00 BB,


K

C = 320 10 -

... (6)

Perhitungan arah kiblat dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

cot B = ..(7) sin a cot b cos a cot C sin C


Jika menggunakan persamaan.(7)

Arah Kiblat B T

Az=294,64
0

Azimuth arah Kiblat = 3600 B

.......(8)

Selain rumus diatas, perhitungan arah kiblat dapat pula menggunakan rumus sebagai berikut : .....(9)

tan B =

cos K tan 210 25' sin K sin C tan C

Gambar 10. Jarum kompas diarahkan ke skala 294,640 untuk menentukan arah Kiblat Theodolit

Theodolit alat ukur optis untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal dan untuk berbagai pada keperluan, misalnya konstruksi, pemetaan, meteorologi Gambar 11. geofisika seperti

Gambar 12. Pengukuran azimuth matahari dengan pengamatan matahari menggunakan theodolit Persiapan yang dilakukan terlebih dahulu sebelum Gambar 11. Theodolit yang dilengkapi dengan fluxgate magnetometer Untuk penentuan arah Kiblat , target yang melakukan pengamatan azimuth matahari adalah sebagai berikut:

1. Menentukan data lintang dan bujur tempat


yang akan diukur arah Kiblatnya dengan alat receiver (GPS) Global Positioning System perhitungan data pada hari azimuth Kiblat dari tanggal

dituju adalah matahari dimana akan ditentukan berapa azimuth matahari di suatu tempat pada saat tertentu. Sebelum membidik matahari harus ditentukan dulu titik tetap di tempat tersebut seperti pada Gambar 12. Titik tetap dapat dipilih misalnya ujung menara mesjid, gereja atau menara telekomunikasi yang permanen. Dari azimuth titik tetap dapat ditentukan arah utara sebenarnya. Dengan diketahui arah utara sebenarnya Perhitungan azimuth juga theodolit diarahkan ke azimuth Kiblat di tempat tersebut. menggunakan persamaan (9) atau (10) dengan terlebih dahulu menentukan koordinat tempat dengan GPS.

2. Melakukan
3. Menyiapkan Astronomical Almanac pengukuran

untuk tempat yang bersangkutan. astronomis atau atau Almanac Nautical

4. Menyiapkan jam penunjuk waktu yang teliti

5. Memasang theodolit yang sesuai dengan


prosedur antara lain: a. Theodolit harus benar benar waterpass agar theodolit dalam posisi yang datar b. Theodolit harus dipasang pada centring dimana c. Kuncilah tempat berdirinya dengan dengan skrup memberi titik atau tanda + theodolit horizontal clamp yang dikencangkan agar tidak bergerak.

Dalam membidik matahari petugas harus memasang filter pada lensa theodolit karena sinar matahari sangat menyilaukan sehingga dapat merusak mata. Global Positioning System (GPS) Global Positioning System adalah suatu konstelasi yang terdiri dari 24 satelit (plus 5 satelit cadangan). Ke-24 satelit itu mengorbit bumi pada jarak 20.200 km sebanyak 2 kali sehari, sambil memancarkan sinyal berita gelombang radio seperti pada Gambar 13

arah Kiblat di suatu tempat dengan menggeser tanda Utara ke azimuth Mekkah atau Kabah.

Gambar 14. GPS receiver untuk menentukan koordinat suatu tempat di permukaaan bumi D. KESIMPULAN Dari keempat metode yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa penentuan arah Kiblat dengan metode pengamatan posisi matahari secara langsung cukup teliti. E. DAFTAR PUSTAKA adalah metode yang paling praktis, sangat mudah , murah dan Gambar 13. Cara kerja GPS dengan menggunakan komunikasi satelit Kegunaan GPS untuk: Penunjuk arah (navigasi) Sistem informasi geografis Sistem pelacak Pemantau pergerakan tanah dimanfaatkan antara lain

1. Mutoha Arkanuddin
(http://rukyatulhilal.org/arahkiblat/index.html)

2. Djamaludin T, Sunarjo dan Husni. M:


Hisab Rukyat di Indonesia dan Permasalahannya, 2010, Puslitbang BMKG

Penggunaan GPS dalam arah Kiblat pada dasarnya sama dengan penggunaan kompas magnetik. Perbedaannya hanya dalam menentukan arah utara GPS menggunakan satelit, sehingga langsung menunjuk ke arah utara sebenarnya. Dengan mengetahui azimuth Mekkah atau Kabah dapat ditentukan

3. Muslih Husen: Buku Pedoman Penentuan


Arah Kiblat, 2008

4. Materi Lokakarya Pengolahan Data Tanda


Waktu, BMG 4 6 September 2007 Jakarta

Lampiran 1. Peta deklinasi magnet Indonesia tahun 2010 (Sumber: BMKG)

You might also like