You are on page 1of 49

1

GAMBARAN UMUM TENTANG KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAKIPADADA TAHUN 2008

A.

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Pada Akademi Bina Sejahtera Rantepao

OLEH NOVITA RANTELINO NIM : 06.076

AKADEMI KEBIDANAN BINA SEJAHTERA RANTEPAO KABUPATEN TORAJA UTARA

2009
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah


GAMBARAN UMUM TENTANG KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAKIPADADA TAHUN 2008

NOVITA RANTELINO NIM : 06.076

Periode Bimbingan Periode Pendidikan

: MEI JUNI 2009 : Reguler

Karya Tulis Ilmiah ini diterima dan disetujui untuk diuji serta dipertahankan di depan Tim Penguji Akademi Kebidanan Bina Sejahtera Rantepao.

Rantepao, Juni 2009 Pembimbing

THERESIA T. BATHARA, SKM

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis dengan Judul : Gambaran Umum Tentang Kematian Janin Dalam Rahim Di Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada Tahun 2008 telah dipertahankan dalam Ujian Karya Tulis Ilmiah yang telah dilaksanakan pada : Hari / Tanggal Jam Tempat : Kamis / 9 Juli 2009 : 10.00 s/d 11.00 WITA : Kampus Akademi Kebidanan Bina Sejahtera Rantepao Menyetujui Tim Penguji / Pembimbing 1. Ketua 2. Anggota 3. Anggota : Theresia T. Bathara, SKM : J. L. Jambormias, SKM, M.Pd : Lili Suriani, S.SiT Mengetahui Plt. Direktur AKBID Bina Sejahtera Rantepao (..........................) (..........................) (..........................)

Agustin R. Palamba, S.Sos., M.Kes.

BIODATA PENULIS

1. IDENTITAS PENULIS 1. Nama 2. NIM 3. Tempat dan Tanggal Lahir 4. Jenis Kelamin 5. Agama 6. Alamat : NOVITA RANTELINO : 06.076 : Polewali, 15 November 1987 : Perempuan : Katolik : Jl. Pramuka Rantepao

2. RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Tamat SDN No. 017 Kab. POLMAN Tahun 2000 2. Tamat SMPN 3 Kab. POLMAN Tahun 2003 3. Tamat SMUN 3 Kab. POLMAN Tahun 2006 4. Tahun 2006 2009 : Sebagai Mahasiswi AKBID Bina Sejahtera Rantepao

Akademi Kebidanan Bina Sejahtera Rantepao Kabupaten Toraja Utara Karya Tulis Ilmiah Juni, 2009

ABSTRAK NOVITA RANTELINO, 06.076. Gambaran Umum Tentang Kejadian Kematian Janin Dalam Rahim Di Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada Tahun 2008. (Dibimbing oleh Theresia T. Bathara) 6 bab, 34 halaman, 3 lampiran Kematian janin dalam rahim termasuk dalam masalah perinatal merupakan indikator kesehatan yang saat ini sangat sensitif karena berhubungan dengan kesehatan ibu anak dan perinatal. Kematian Janin dalam Rahim (KJDR) adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari ibunya, tanpa memandang tuanya kehamilan. Penyebab KJDR bisa kedua belah pihak yaitu ibu maupun janin itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian kematian janin dalam rahim ditinjau dari aspek umur, paritas dan pendidikan ibu di RSUD Lakipadada periode Januari s/d Desember tahun 2008. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi yang diambil adalah semua ibu yang melahirkan di RSUD Lakipadada Makale periode Januari Desember 2008 yang berjumlah 565 persalinan. Sampelnya yaitu semua ibu dengan KJDR yang terdapat di ruang kebidanan dan rekam medik RSUD Lakipadada Makale. Secara keseluruhan jumlah sampel sebanyak 37 kasus, terbanyak ditemukan pada umur 20-35 tahun yaitu 25 kasus (67,57%), paritas 4 sebanyak 13 kasus (35,14%) dan ibu dengan pendidikan SMP sebanyak 11 kasus (29,73%). Hasil penelitian disimpulkan ibu yang berumur 20 35 tahun,dan paritas 4 dan tingkat pendidikan SMP banyak mengalami kasus kematian janin dalam rahim. Dengan demikian disarankan perlunya dukungan dan kerjasama dari semua pihak yang terkait untuk mencegah terjadinya kematian janin dalam rahim. Kata Kunci Daftar Pustaka : Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR) : 16 (1998 2009)

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang indah penulis tuturkan selain Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya dan Ia akan bertindak (Maz 37:5). Oleh karena kasih dan setia-Nya yang tidak pernah berubah dan tangan-Nya yang senantiasa terulur membimbing dan menyayangi penulis dalam menapaki kehidupan ini. Dia jugalah yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk membekali diri di Akademi Kebidanan Bina Sejahtera Rantepao. Oleh karena itu, Madah Syukur penulis naikkan kepada Dia, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Bina Sejahtera Rantepao dengan judul Gambaran Umum Tentang Kematian Janin Dalam Rahim Di Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada Tahun 2008. Selama penulisan karya tulis ini tidak terlepas dari berbagai hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak akhirnya karya tulis ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu secara khusus penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada pembimbing dalam hal ini Theresia T. Bathara, SKM, yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada Penulis dengan sabar dan senang hati, yang telah banyak meluangkan waktunya mulai dari awal hingga terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

Pada kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada: 1. Agustin R. Palamba, S.Sos, M.Kes, selaku Ketua Yayasan dan Direktur Akademi Kebidanan Bina Sejahtera Rantepao. 2. Dr. D. Eddy Tarukallo, Sp.PD, selaku Direktur RSUD Lakipadada Makale. 3. Kepala Ruangan Kebidanan RSUD Lakipadada Makale beserta Staf yang telah mengizinkan penulis melaksanakan penelitian. 4. Bapak dan Ibu Dosen, serta Staf Akademi Kebidanan Bina Sejahtera Rantepao yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu. 5. Teristimewa untuk Ayahanda T. Toding dan Ibunda Sili Saribunga serta Tante Mama Firsty dan saudara-saudaraku (Gina, Fero, Nona) serta keluarga yang selama ini memberikan dorongan moril dan material serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan. 6. Teman dan sahabat yang tersayang yang senantiasa memberikan semangat, dukungan dan doa. Terima kasih atas kebersamaan dan persaudaraan yang telah kita jalani bersama. 7. Rekan-rekan Mahasiswi Angkatan IV Akademi Kebidanan Bina Sejahtera Rantepao yang senantiasa memberikan dorongan, semangat dan bantuannya dalam menjalani pendidikan. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu atas bantuannya dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Dengan ini penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun untuk penyempurnaan karya tulis ini. Atas saran dan kritikan dari pembaca sebelumnya penulis mengucapkan banyak terima kasih. Harapan penulis semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat-Nya bagi kita semua. Amin

Rantepao, Juni 2009

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

..............................................i ii iii iv v vi ix xi xii xiii 1 1 4 5 5 7 7 7 7 8 9 10 11

PERNYATAAN PERSETUJUAN ......................................................... HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. BIODATA ............................................................................................. ABSTRAK ............................................................................................. KATA PENGANTAR ............................................................................ DAFTAR ISI ......................................................................................... DAFTAR TABEL ................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ DAFTAR SINGKATAN ......................................................................... BAB I PENDAHULUAN ................................................................. A. Latar Belakang ............................................................... B. Rumusan Masalah .......................................................... C. Tujuan Penelitian ............................................................ D. Manfaat Penelitian .......................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... A. Tinjuan Umum tentang Kematian Janin dalam Rahim.... 1. Pengertian ................................................................ 2. Klasifikasi ................................................................. 3. Etiologi ...................................................................8 4. Kriteria Diagnosa ...................................................... 5. Diagnosa ................................................................ 6. Pemeriksaan Penunjang ......................................... 7. Gambaran Klinik Kematian Janin Dalam Rahim ......

10

8. Penanganan Kematian Janin Dalam Rahim ........... B. Tinjauan Umum tentang Variabel Yang Diteliti............... ......................................................................................... 14 1. 2. 3. BAB Umur Ibu ........................................................ Paritas ............................................................ Pendidikan .....................................................

12

14 15 16 19 19 19 20 22

III KERANGKA KONSEP........................................................... A. Dasar Pemikiran Variabel Diteliti .................................... B. Kerangka Konsep............................................................ C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ......................

BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................... A. Jenis Penelitian C. Populasi dan Sampel E. Pengumpulan Data G. Analisis Data BAB .......................................22 .......................................23 ......................................23 B. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................22 D. Teknik Pengumpulan Sampel .......................................23 F. Pengolahan dan Penyajian Data .................................... .......................................23 V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... A. Hasil Penelitian ............................................................... B. Pembahasan ................................................................... BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ A. Kesimpulan .................................................................... B. Saran .............................................................................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

23 25 25 29 32 32 33

11

DAFTAR TABEL Nomor Tabel 1. Ditribusi Frekuensi Bayi Baru Lahir Menurut Kelahiran di RSUD Lakipadada Tahun 2008....................................... ......................................................................................25 Tabel 2. Ditribusi Frekuensi KJDR Menurut Umur Ibu di RSUD Lakipadada Tahun 2008................................................... ......................................................................................26 Tabel 3. Ditribusi Frekuensi KJDR Menurut Paritas Ibu di RSUD Lakipadada Tahun 2008.................................................. ......................................................................................27 Tabel 4. Ditribusi Frekuensi KJDR Menurut Tingkat Pendidikan Ibu di RSUD Lakipadada Tahun 2008.............................. ......................................................................................28 Halaman

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Matriks Pengumpulan Data Lampiran 2 : Surat Persetujuan Izin Penelitian dan Pengambilan Data. Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah.

13

DAFTAR SINGKATAN

KJDR PJT WHO ANC HCG USG RSUD

: Kematian Janin Dalam Rahim : : : : : : Pertumbuhan Janin Terhambat World Health Organisation Antenatal Care Human Chorionic Gonadotropin Ultrasonografi Rumah Sakit Umum Daerah

14

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Tujuan pembangunan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat Bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia. Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR) termasuk dalam masalah perinatal merupakan indicator kesehatan yang sehat, ini sangat sensitive karena berhubungan dengan kesehatan ibu anak dan perinatal, banyak kematian yang dilaporkan yang disebabkan oleh gangguan perinatal. Menurut Wiknjosastro (2005:786) KJDR dinilai dengan fakta bahwa sesudah dipisahkan dari ibunya janin tidak bernafas atau menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti merupakan pangkal perbadaan dalam angka-angka statistic mengenai kematian perinatal, sebab perbedaan ini ialah karena kriterium yang dipakai mengenai

15

berat badan lahir dan lamanya masa kehamilan tidak selalu sama. Berhubungan dengan ini World Health Organization (WHO) Mortality (1970) menganjurkan agar dalam perhitungan statistic, yang dinamakan kematian janin ialah kematian janin yang pada waktu lahir berat badannya di atas 1000 gram. Menurut Saifuddin (2006:675) penyebab tingginya angka

kematian janin termasuk kematian perinatal, kematian perinatal terbanyak disebabkan oleh asfiksia, hal ini ditemukan baik di lapangan maupun di rumah sakit rujukan, di Indonesia diperkirakan 12.000 bayi meninggal atau menderita kelainan akibat asfiksia perinatal. Retardasi mental dan kelumpuhan syarat sebanyak 2040% merupakan akibat dari kejadian intrapartum. Belum dapat dipastikan bahwa ada kemungkinan perbaikan struktur otak, bahkan sebaliknya lesi otak yang terjadi akibat kelainan yang menetap. Penyakit pada ibu misalnya hipertensi, perdarahan antepartum merupakan bahaya yang dapat menimbulkan hipoksia pada janin. Bahaya kematian janin menjadi meningkat bila faktor-faktor lain juga berinteraksi, misalnya paritas lebih dari 4, ibu hamil pada usia di bawah 20 tahun dan ibu hamil pada usia 35 tahun ke atas. Adanya cara untuk mengetahui tingkat hipoksia pada gawat janin akan sangat berguna untuk menyelamatkan janin kini dengan pengawasan denyut jantung secara elektronik dan pemeriksaan darah janin sehingga tingkat hipoksia dapat diketahui lebih dini.

16

Dalam dunia medis istilah Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometri normal pada usia kehamilan. Kadang pula istilah PJT memiliki taksiran berat di bawah persentil ke-10. Artinya, janin memiliki berat kurang dari 90% dari keseluruhan janin dalam usia kehamilan yang sama. Janin dengan PJT pada umumnya akan lahir Prematur (37 minggu) (http://www.google.com.gardosa.i.o.2005),

diakses 17 Juni 2009. Pada kasus PJT, pertumbuhan seluruh tubuh dan organ janin menjadi terbatas. Ketika aliran darah ke plasenta tidak cukup, janin akan menerima hanya sejumlah kecil oksigen (O2), ini dapat berakibat denyut jantung janin menjadi abnormal dan janin berisiko tinggi mengalami kematian. Pada kasus-kasus PJT yang sangat parah dapat berakibat janin lahir mati (Stillbirth) atau jika bertahan hidup dapat memiliki efek buruk jangka panjang dalam masa kanak-kanak nantinya. Kasus-kasus PJT dapat muncul, sekalipun sang ibu dalam kondisi sehat, meskipun faktorfaktor kekurangan nutrisi dan perokok adalah yang paling sering. Untuk menghindari cara hidup berisiko tinggi makan-makanan bergizi dan lakukan kontrol kehamilan (Prenatal care) secara teratur dapat menekan resiko munculnya PJT, perkiraan saat ini mengindikasikan bahwa sekitar 65% wanita pada Negara sedang berkembang paling

17

sedikit memiliki control 1 kali selama kehamilan pada Dokter dan Bidan (http://www.google.com/gardosa.j.o.2005), diakses 17 Juni 2008. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Toraja tahun 2007 jumlah KJDR sebanyak 67 kasus per 7.833 kelahiran hidup (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Toraja). Oleh karena masalah kematian janin merupakan masalah penting yang menyangkut kualitas hidup suatu generasi dan masih sering terjadi di Indonesia terutama di Kabupaten Tana Toraja. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana gambaran Kejadian Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR) menurut umur ibu, paritas dan tingkat pendidikan ibu di RSUD Lakipadada. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran kematian janin menurut umur ibu di RSUD Lakipadada Makale Tahun 2008? 2. Bagaimana gambaran kematian janin menurut paritas di RSUD Lakipadada Makale Tahun 2008? 3. Bagaimana gambaran kematian janin menurut tingkat pendidikan ibu di RSUD Lakipadada Makale Tahun 2008?

18

C.

Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk memperoleh gambaran tentang kematian janin di di RSUD Lakipadada Makale Tahun 2008 2. Tujuan Khusus a. Diperolehnya gambaran tentang kematian janin menurut umur ibu di RSUD Lakipadada Makale Tahun 2008. b. Diperolehnya gambaran tentang kematian janin menurut paritas di RSUD Lakipadada Makale Tahun 2008. c. Diperolehnya gambaran tentang kematian janin menurut tingkat pendidikan ibu di RSUD Lakipadada Makale Tahun 2008.

D.

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Sebagai salah satu informasi bagi penentu kebijakan dan

pelaksanaan program baik di Dinkes, maupun pihak RSUD Lakipadada Makale dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program upaya pencegahan Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR).

19

2. Manfaat Akademik Dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan merupakan bahan bacaan bagi peneliti berikutnya dalam mengembangkan

pengetahuan yang ada hubungannya dengan kematian janin. 3. Manfaat Bagi Peneliti Merupakan pengalaman berharga bagi peneliti yang dapat

meningkatkan pengetahuan dan menambah wawsan mengenai gambaran kejadian Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR).

20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Kematian Janin Dalam Rahim 1. Pengertian a. Menurut Wiknjosastro (2005:786) kematian janin adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari ibunya, tanpa memandang tuanya kehamilan. b. Kematian janin dalam rahim adalah kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu pada trimester kedua.

(http://www.aceh-forum.or.id) diakses 4 Juni 2009. 2. Klasifikasi Menurut Wiknjosastro (2005:786) kematian janin dibagi dalam 4 golongan : a. Kematian janin sebelum masa kehamilan mencapai 20 minggu penuh. b. Kematian janin sesudah ibu hamil 20 minggu hingga 28 minggu. c. Kematian janin sesudah masa kehamilan lebih 28 minggu. d. Kematian janin yang tidak dapat digolongkan pada ketiga golongan di atas.

21

22

3.

Etiologi Menurut Mochtar (1998:224) etiologi kematian janin dalam rahim

adalah pre-eklampsia, eklampsia, placenta previa, solusi placenta, rupture uteri, malnustrisi dan penyakit saluran kencing, bakteri uria, pielonefritis, glomerulonefritis dan payah hinjal, penyakit endokrin, diabetes mellitus, hipertiroid, penyakit-penyakit kelainan darah, penyakit infeksi dalam kandungan seperti toksoplasmosis, rubella, herpez, sifilis. Kematian janin dalam rahim biasanya terjadi pada minggu ke-20 hingga menjelang kelahiran. Penyebabnya bisa kedua belah pihak yaitu ibu maupun janin itu sendiri. Faktor yang disebabkan oleh janin antara lain plasenta yang tidak berfungsi dengan baik (plasenta terlepas, pre-eklampsia, dll), masalah tali pusat (terlalu panjang sehingga melilit leher janin, atau terlalu pendek) dan faktor air ketuban yang terlalu sedikit. Faktor penyebab dari ibu antara lain penyakit berat yang diderita ibu misalnya jantung, ginjal, paru-paru, infeksi toksoplasma dan rubella (http://ictjogja.net/kesehatan), diakses 17 Juni 2009. 4. Kriteria Diagnosa, (Chrisdiono, 2004:22). a. Rahim Ibu hamil tersebut tidak bertambah besar lagi, bahkan semakin kecil. b. Tidak lagi dirasakan gerakan janin

23

c. Tidak ditemukan bunyi denyut jantung janin pada pemeriksaan auskultasi dengan menggunakan fetoscope monokuler d. Bentuk uterus menjadi tidak tegang sebagaimana sesuatu kehamilan normal. e. Bila kematian ibu telah berlangsung lama, dapat dirasakan krepitasi, yakni akibat penimbunan gas dalam tubuh. 5. Diagnosa Menurut Mochtar (1998:224-225) a. Anamnesis : Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari. Ibu merasakan perutnya tidak bertambah besar, bahkan perutnya makin kecil atau kehamilan tidak seperti biasanya atau wanita belakangan ini merasa perutnya sering menjadi keras dan merasakan sakit seperti mau melahirkan. b. Inspeksi : tidak kelihatan gerakan-gerakan janin yang biasanya dapat terlihat terutama pada ibu yang kurus. c. Palpasi : 1) Tinggi fundus lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan, tidak teraba gerakan-gerakan janin. 2) Dengan palpasi yang teliti, dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang kepada janin. d. Auskultasi : baik memakai stetoskop monoral maupun dengan Deptone akan terdengar denyut jantung janin.

24

e. Reaksi kehamilan : reaksi kehamilan baru negative setelah beberapa minggu janin mati dalam kandungan. f. Rontgen foto abdomen : 1) Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah besar janin. 2) Tanda Nojosk : adanya angulasi yang tajam tulang belakang janin 3) Tanda Gerhard : adanya hiperekstensi kepala tulang leher janin 4) Tanda Spalding : overlapping tulang-tulang kepada (Sutura) janin. 5) Disintegrasi tulang janin bila ibu berdiri tegak 6) Kepala janin kelihatan seperti kantong berisi benda padat. g. Untrasonografi : tidak terlihat denyut jantung janin dan gerakangerakan janin. 6. Pemeriksaan Penunjang Menurut Chrisdiono (2004:23) a. Untrasonografi : tidak ditemukan denyut jantung janin maupun gerakan janin, seringkali tulang-tulang letaknya tidak teratur atau tidak tegas khususnya tulang tengkorak sering dijumpai

overlapping (Spalding Sign). b. Foto rontgen abdomen polos : ditemukan tanda spalding (tulangtulang tengkorak overlapping) dan tulang punggung lebih

25

melengkung, posisi janin abnormal dan penimbunan gas dalam tubuh. c. Pemeriksaan darah lengkap, jika dimungkinkan kadar fibrinogen 7. Gambaran Klinik Kematian Janin Dalam Rahim secara Klinis sebagai berikut : (Saifuddin, 2006:335). a. Pertumbuhan janin berkurang, bahkan janin mengecil sehingga tinggi fundus uteri menurun. b. Bunyi jantung tidak terdengar dengan menggunakan alat

pendengar misalnya stetoskop dan Doppler c. Tidak adanya gerakan janin yang dirasakan oleh ibu d. Berat badan ibu menurun e. Tulang kepala kolaps f. Ultrasonografi, merupakan sarana penunjang diagnostik yang baik untuk memastikan kematian janin dimana gambarnya

menunjukkan janin tanpa tanda kehidupan. g. Bila pemeriksaan radiology dilakukan 5 hari setelah kematian janin adalah tampak gambaran sebagai berikut : 1) Tulang kepala janin tumpang tindih satu sama lain 2) Tulang belakang mengalami hiperfleksi 3) Tampak gambaran gas pada jantung dan pembuluh darah. 4) Oedema disekitar tulang kepala

26

h. Pemeriksaan HCG urin menjadi negative, hasil ini terjadi beberapa hari setelah kematian janin. 8. Penanganan Kematian Janin Dalam Rahim Menurut Saifuddin (2002 :M 110) Penanganan kasus kematian janin dalam rahim dapat dilakukan sebagai berikut : 1) Jika pemeriksa radiologik tersedia, konfirmasi kematian janin setelah 5 hari. Tanda-tandanya berupa overlapping tulang tengkorak, heperfleksi kolumna vertebralis, gelembung udara di dalam jantung dan edema scalp. 2) Ultrasonografi (USG), merupakan sarana penunjang diagnostik yang baik untuk memastikan kematian janin dimana gambarannya menunjukkan janin tanpa tanda kehidupan : tidak ada denyut jantung janin, ukuran kepala janin, dan cairan ketuban berkurang. 3) Dukungan mental emosional perlu diberikan kepada pasien, sebaiknya pasien selalu didampingi oleh orang terdekatnya, yakinkan bahwa besar kemungkinan dapat lahir pervaginam. 4) Pilihan cara persalinan dapat secara aktif dengan induksi maupun ekspektatif, perlu dibicarakan dengan pasien dan keluarganya sebelum keputusan diambil. 5) Bila pilihan penanganan adalah ekspektatif : a) Tunggu persalinan spontan hingga 2 minggu

27

b) Yakinkan bahwa 90% persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi. 6) Jika trombosit dalam 2 minggu menurun tanpa persalinan spontan, lakukan penanganan aktif. 7) Jika penanganan aktif akan dilakukan nilai serviks a) Jika serviks matang, lakukan induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin b) Jika serviks belum matang lakukan pematangan serviks dengan prostaglandin atau kateter foley. Catatan : Jangan lakukan amniotomi karena beresiko infeksi c) Persalinan dengan esksio sesarea merupakan alternatif terakhir. 8) Jika persalinan spontan tidak terjadi dalam 2 minggu trombosit menurun dan serviks belum matang, matangkan serviks dengan misoprostol : a) Tempatkan misoprostol 25 mcg di puncak vagina, dapat diulang sesudah 6 jam. b) Jika tidak ada respons sesudah 2 x 25 mcg misoprostol naikkan dosis menjadi 50 mcg setiap 6 jam Catatan : Jangan berikan lebih dari 50 mcg setiap kali dan jangan melebihi 4 dosis 9) Jika ada tanda infeksi, berikan antibiotik untuk metritis

28

10) Jika tes pembekuan sederhana lebih dari 7 menit atau bekuan mudah pecah, waspada koagulopati 11) Berikan kesempatan kepada ibu dan keluarganya untuk melihat dan melakukan berbagai kegiatan ritual bagi janin yang meninggal tersebut. 12) Pemeriksaan patologi plasenta adalah untuk mengungkapkan adanya patologi plasenta dan infeksi. B. Tinjauan Umum tentang Variabel yang Diteliti 1. Umur Ibu Umur adalah lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan atau diadakan. (Sempurna, 2003). Menurut Manuaba (1998), umur di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun merupakan umur berisiko untuk hamil dan melahirkan. Bagi ibu yang berumur <20 tahun dikarenakan organ-organ reproduksinya belum siap untuk menerima kehamilan, hal ini perlu untuk menunda kehamilannya. Sedangkan bagi ibu yang berumur >35 tahun perlu untuk mengakhiri kehamilan karena organ-organ reproduksinya sudah berkurang kemampuannya dan keelastisannya dalam menerima kehamilan dan proses persalinan. (http://yudiayust.wordpress.com/2008/12/04/kejadian-anemia) diakses 5 Juli 2009.

29

Pada wanita muda <20 tahun disebabkan oleh berbagai faktor antara lain gangguan pertumbuhan janin akibat kurangnya nutrisi, ketidaksempurnaan organ reproduksi dan hormonal. Pada umur >35 tahun terjadi karena gangguan imunologis, fungsi alat reproduksi sudah mengalami penurunan untuk menerima buah kehamilan dan gangguan sirkulasi (Vaskuler). (http://ahmodrofiq.com) diakses 11 Juli 2009. Menurut Mochtar (1998) resiko komplikasi pada kelompok umur di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun adalah 3 kali lebih tinggi dari kelompok umur reproduksi sehat (20 35 tahun). Faktor umur ibu yang terlalu tua atau terlalu muda akan menambah resiko. Menurut Hanifa (2002) umur 20 35 tahun merupakan masa usia yang terbaik dan paling aman bagi seorang wanita untuk bereproduksi, karena pada umur tersebut seorang wanita sudah siap baik secara biologis maupun psikologis, dimana alat-alat reproduksi sudah berkembang secara sempurna sehingga sangat kecil

kemungkinan untuk resiko tinggi. (http://yudiayust.wordpress.com/2008/12/04/kejadian-anemia) diakses 5 Juli 2009. 2. Paritas Menurut Maimunah (2003:132) Paritas adalah jumlah

persalinan yang pernah dialami wanita.

30

Paritas sebagai jumlah kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran janin yang memenuhi syarat untuk melangsungkan

kehidupan 28 minggu atau dengan berat badan >1000. (Helen Varney, 2001). Menurut Wiknjosastro (2005:23) Paritas 2 3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Resiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana. Pada paritas yang rendah (paritas 1) ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan yang pertama merupakan faktor penyebab ketidakmampuan ibu hamil dalam menangani komplikasi yang terjadi selama kehamilan, persalinan dan nifas. Paritas lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal. Ibu yang terlalu sering melahirkan mempunyai resiko beresiko karena pada ibu dapat timbul kerusakan-kerusakan pembuluh darah dinding uterus yang

mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke janin dimana jumlah nutrisi akan berkurang sedangkan pada bayi menyebabkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan janin yang kelak akan menyebabkan

31

kematian janin dalam rahim. (http://www.dradio_1034fm.or.id/) diakses 11 Juli 2009. 3. Pendidikan Menurut Notoatmodjo (2005:16) Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kesehatan. Oleh sebab itu konsep pendidikan kesehatan adalah konsep pendidikan yang diaplikasikan pada bidang kesehatan. Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Dalam mencapai tujuan tersebut seorang individu, kelompok atau masyarakat tidak terlepas dari kegiatan belajar. Menurut Notoatmodjo (1985), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotisipasi sikap untuk berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Menurut Notoatmodjo (1996), latar belakang pendidikan yang cukup tinggi akan membuat ibu hamil memiliki pengetahuan yang

32

lebih luas tentang informasi baru. Sedangkan ibu hamil dengan tingkat pendidikan rendah cenderung memiliki pengetahuan yang terbatas dan kemungkinan memiliki kesempatan untuk mendapatkan informasi kesehatan lebih baik. Pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang menjadi tidak memperhatikan terhadap program kesehatan, sehingga mereka tidak mengenal bahaya yang mungkin terjadi. (http://yudiayust.wordpress.com/2008/12/04/kejadian-anemia) diakses 5 Juli 2009.

33

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

Dasar Pemikiran Variabel Diteliti Kematian janin dalam rahim termasuk dalam masalah perinatal, merupakan indikator kesehatan yang saat ini sangat sensitif, karena berhubungan dengan kesehatan ibu, anak dan perinatal. Untuk menurunkan angka kematian perinatal dilakukan pengawasan antenatal untuk semua wanita hamil dan memperbaiki faktor-faktor yang

mempengaruhi keselamatan janin yaitu umur ibu, paritas dan pendidikan.

Kerangka Konsep Dalam penelitian ini dapat diketahui gambaran angka kejadian Kematian Janin Dalam Rahim ( KJDR ). Untuk lebih jelas pada bagan kerangka konseptual sebagai berikut : Variabel Independen
Umur Ibu Paritas Pendidikan Status Gisi Ibu Hamil Pemeriksanaan Antenatal
Anemia pada Ibu Hamil Kematian Janin Dalam Rahim

Variabel Dependen

Kebiasaan merokok dan minum alkohol

19

34

Keterangan : : variabel yang diteliti : variabel yang tidak diteliti : variabel dependen : variabel independen

Definisi Operasional dan Kriteria Objektif Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR) Kematian Janin Dalam Rahim adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari ibunya tanpa

memandang tuanya kehamilan. Skala yang digunakan dalam memperoleh data yaitu skala nominal. Dengan kriteria objektif : a) Umur Ibu b) Paritas c) Pendidikan Umur Ibu Umur adalah lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan atau diadakan. Skala yang digunakan dalam memperoleh data yaitu skala nominal. Dengan kriteria objektif : a) Umur <20 tahun

35

b) Umur 20 35 tahun c) Umur > 35 tahun Paritas Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami wanita. Skala yang digunakan dalam memperoleh data yaitu skala nominal. Dengan kriteria objektif : a) Paritas 1 b) Paritas 2 c) Paritas 3 d) Paritas > 4 Pendidikan Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk

mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Skala yang digunakan dalam memperoleh data yaitu skala nominal. Dengan kriteria objektif : a) Tidak tamat SD b) SD c) SMP d) SMA e) SLTA f) Perguruan Tinggi

36

BAB IV METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Hal ini dimaksudkan untuk melihat gambaran kejadian Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR) di RUSD Lakipadada Tahun 2008.

B.

Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RUSD Lakipadada Kabupaten Tana Toraja Propinsi Sulawesi Selatan mulai tangal 18 24 Mei 2009. 2. Tempat Penelitian RSUD Lakipadada merupakan rumah milik Pemerintah Kabupaten Tana Toaja yang beralamat di Jl. Pongtiku Kelurahan Bungin Makale, berjarak 6 km dari kota Makale dengan luas tanah 47.557 m2. Batas-batas wilayah RSUD Lakipadada : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Bungin b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tambunan c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tarongko d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Pantan

37

C. 1. Populasi

Populasi dan Sampel 22

Populasi adalah semua ibu yang melahirkan di RSUD Lakipadada Tahun 2008. 2. Sampel Sampel Penelitian adalah semua ibu dengan kasus KJDR RSUD Lakipadada Tahun 2008. D. Teknik Pengumpulan Sampel Sampel diambil dengan cara total sampling yaitu semua ibu yang mengalami kasus KJDR yang tercatat pada catatan rekam medis di RSUD Lakipadada Makale Tahun 2008. E. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari ruangan rekam medik dan ruang kebidanan RSUD Lakipadada Tahun 2008. F. Pengolahan dan Penyajian Data Data diperoleh dikumpulkan dan diolah secara manual dengan menggunakan kalkulator serta disajikan dalam bentuk tabel. G. Analisis Data

Data dianalisa dengan menggunakan presentase berdasarkan rumus :

38

f X 100% N Keterangan : P= P : Persentase yang dicapai f : Jumlah pengamatan

N : Jumlah sampel (Eko Budiarto dalam M. Noor Hasnah, hal. 94)

39

BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD

Lakipadada didapatkan 565 persalinan dimana 528 bayi lahir hidup dan 37 kasus kematian janin dalam rahim. Gambaran kejadian kematian janin dalam rahim di RSUD Lakipadada dalam table distribusi dan frekuensi sebagai berikut : 1. Distribusi Frekuensi Bayi Baru Lahir Menurut Kelahiran Tabel 1 Dirstribusi Frekuensi Bayi baru Lahir Menurut Kelahiran di Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada Tahun 2008 No 1. 2. Kelahiran Bayi Lahir Hidup KJDR Jumlah Sumber : Jumlah 528 37 565 Persentase (%) 93,451 6,549 100

Data sekunder catatan persalinan di RSUD

Lakipadada periode Januari Desember 2008 Keterangan : Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 565 persalinan di RSUD Lakipadada, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja periode

25

40

Januari Desember 2008, terdapat 37 kasus kejadian kematian janin dalam rahim dan 528 jumlah kelahiran bayi lahir hidup. 2. Distribusi Frekuensi KJDR menurut Umur Ibu. Tabel 2 Distribusi Frekuensi KJDR menurut Umur Ibu di Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada Tahun 2008 Kematian Janin dalam Rahim No 1. 2. 3. Umur Ibu Frekuensi < 20 20 35 > 35 Jumlah Sumber : 1 25 11 37 Presentase (%) 2,70 67,57 29,73 100

Data sekunder catatan persalinan di RSUD

Lakipadada periode Januari Desember 2008 Keterangan : Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kasus KJDR menurut umur ibu dari 37 kasus, terbanyak ditemukan pada umur 20 35 tahun sebanyak 25 kasus (67,57%), umur >35 tahun sebanyak 11 kasus (29,73%) dan paling rendah ditermukan pada umur <20 tahun sebanyak 1 kasus (2,70%).

41

3. Distribusi Frekuensi KJDR menurut Paritas Ibu Tabel 3 Distribusi Frekuensi KJDR menurut Paritas Ibu di Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada Tahun 2008 Kematian Janin dalam Rahim No 1. 2. 3. 4. Paritas Frekuensi 1 2 3 >4 Jumlah Sumber : 8 7 9 13 37 Presentase (%) 21,62 18,92 24,32 35,14 100

Data sekunder catatan persalinan di RSUD

Lakipadada periode Januari Desember 2008 Keterangan : Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kasus KJDR menurut paritas dari 37 kasus yaitu paritas 1 sebanyak 8 kasus (21,62%), paritas 2 sebanyak 7 kasus (18,92%), paritas 3 sebanyak 9 kasus (24,32%) dan paritas > 4 sebanyak 13 kasus (35,14%).

42

4. Distribusi Frekuensi KJDR menurut Pendidikan Ibu. Tabel 4 Distribusi Frekuensi KJDR menurut Tingkat Pendidikan Ibu di Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada Tahun 2008 Kematian Janin dalam Rahim No 1. 2. 3. 4. 5. Pendidikan Frekuensi Tidak sekolah SD / Sederajat SMP / Sederajat SMA / Sederajat Sarjana Jumlah Sumber : 6 8 11 7 5 37 Presentase (%) 16,22 21,62 29,73 18,92 13,51 100

Data sekunder catatan persalinan di RSUD

Lakipadada periode Januari Desember 2008 Keterangan : Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kasus KJDR menurut tingkat pendidikan ibu dari 37 kasus yaitu tidak sekolah sebanyak 6 kasus (16,22%), SD sebanyak 8 kasus (21,62%), SMP sebanyak 11 kasus (29,73%), SMA sebanyak 7 kasus (18,92%) dan Sarjana sebanyak 5 kasus (13,51%).

43

B. Pembahasan 1. Umur Ibu Dari hasil penelitian di RSUD Lakipadada, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja dimana data sekunder yang diolah didapatkan 565 persalinan, dimana angka kejadian Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR) sebanyak 37 kasus yang terdiri dari kelompok ibu yang melahirkan kurang dari 20 tahun sebanyak 1 kasus (2,70%), pada umur lebih dari 35 tahun sebanyak 11 kasus (29,73%) sedangkan ibu pada umur 20 35 tahun sebanyak 25 kasus (67,57%). Berdasarkan hasil penelitian lebih banyak ditemukan kasus KJDR pada ibu yang berumur 20 35 tahun. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hanifa (2002) yang mengatakan bahwa umur 20 35 tahun merupakan masa usia yang terbaik dan paling aman bagi seorang wanita untuk bereproduksi, karena pada umur tersebut seorang wanita sudah siap baik secara biologis maupun psikologis dimana alat reproduksi sudah berkembang secara sempurna sehingga sangat kecil kemungkinan untuk resiko tinggi. 2. Paritas Dari hasil penelitian di RSUD Lakipadada Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, dimana data sekunder yang didapatkan 565 persalinan dimana angka kejadian KJDR sebanyak 37 kasus yang

44

terdiri dari kelompok ibu dengan paritas 1 sebanyak 8 kasus (21,62%), paritas 2 sebanyak 7 kasus (18,92%), paritas 3 sebanyak 9 kasus (24,32%) dan paritas > 4 sebanyak 13 kasus (35,14%). Dari data tersebut, terlihat bahwa kasus KJDR tertinggi pada paritas >4 sebanyak 13 kasus (35,14%). Ternyata hasil penelitian tersebut di atas sependapat dengan Dr. Botefilia, SpOG yang mengatakan bahwa kelahiran yang berulangulang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dinding uterus yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi ke janin, dimana jumlah nutrisi akan berkurang dibandingkan pada kehamilan sebelumnya. 3. Pendidikan Dari hasil penelitian di RSUD Lakipadada Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, dimana data sekunder yang diolah didapatkan 565 persalinan dimana angka KJDR sebanyak 37 kasus, yang terdiri dari kelompok ibu yang tidak sekolah sebanyak 6 kasus (16,22%), ibu dengan pendidikan SD sebanyak 8 kasus (21,62%), ibu dengan pendidikan SMP sebanyak 11 kasus (29,73%), ibu dengan pendidikan SMA sebanyak 7 kasus (18,92%) dan Sarjana sebanyak 5 kasus (13,51%). Dari data tersebut, terlihat bahwa angka KJDR lebih banyak pada ibu dengan pendidikan SMP sebanyak 11 kasus (29,73%).

45

Penelitian tersebut di atas sependapat dengan Notoatmodjo (1996) yang mengatakan bahwa ibu hamil yang berpendidikan rendah kurang memahami informasi yang disampaikan saat pemeriksaan antenatal sehingga mereka tidak tahu hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan pada saat hamil sehingga mereka tidak mengenal dan mengetahui bahaya yang mungkin bisa terjadi.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian tentang gambaran umum tentang kematian janin dalam rahim di RSUD Lakipadada, Kecamatan Makale, Kabupaten Toraja Utara Tahun 2008, setelah diolah maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut: A. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian lebih banyak ditemukan kasus

KJDR pada ibu yang berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 25 kasus (67,57%). Hal ini tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hanifa yang mengatakan bahwa umur 20 35 tahun merupakan masa usia yang terbaik dan paling aman bagi seorang wanita untuk bereproduksi.

46

2.

Berdasarkan hasil penelitian lebih banyak ditemukan kasus

KJDR pada ibu dengan paritas > 4 sebanyak 13 kasus (35,14%). Hal ini disebabkan karena kelahiran yang berulang-ulang menyebabkan kerusakan pada pembuluh dinding uterus sehingga mempengaruhi pemenuhan nutrisi ke janin. 3. Berdasarkan hasil penelitian lebih banyak ditemukan kasus

KJDR pada ibu dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 11 kasus (29,73%). Hal ini disebabkan karena ibu yang berpendidikan rendah kurang memahami informasi saat pemeriksaan antenatal. B. Saran 1. Kerjasama antar Dinas Kesehatan dan Pihak Puskesmas

maupun tenaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang resiko yang timbul pada ibu dan anak bila melahirkan pada usia muda atau terlalu tua, paritas > 4 dan pendidikan yang rendah. 2. Menganjurkan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya

secara teratur agar petugas kesehatan dapat mengenali dan menangani secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi pada masa kehamilan dan menganjurkan ibu hamil untuk rajin

mengkonsumsi makanan bergizi shingga pemenuhan nutrisi bagi ibu dan janin terpenuhi.

47

3.

Untuk ibu yang sudah menikah di bawah umur 20 tahun

disarankan untuk menunda kehamilannya dengan menggunakan alat kontrasepsi dan untuk ibu di atas 35 tahun disarankan untuk tidak hamil lagi. Untuk itu yang sudah melahirkan sebanyak 4 kali disarankan untuk tidak hamil lagi karena kehamilan yang berulangulang dapat merusak pembuluh darah pada dinding uterus sehingga mempengaruhi pemenuhan nutrisi ke janin. Sedangkan bagi ibu yang memiliki pendidikan yang rendah disarankan untuk lebih banyak membaca, menonton siaran TV dan rajin mengikuti seminar terutama yang berkaitan dengan kesehatan sehingga ibu dapat mengetahui pentingnya kesehatan bagi hidup setiap orang. 4. Para pembaca yang mempunyai keinginan untuk melanjutkan

penelitian ini sangat diharapkan dukungan untuk meneliti variabelvariabel yang lain agar dapat menggali lebih dalam tentang masalah kematian janin dalam rahim.

48

DAFTAR PUSTAKA

________ http://www.google.com.gordosa,J.O.2005 ________ http://www.acehforum.or.id/Juni/2009 ________ http://lctjogja.net/kesehatan /Juni/2009 ________ http://yudiayutz.wordpress.com/2008/12/04/kejadian anemia ________ http://ahmodropiq.com/ 2009/07/11/ ________ http://www.dradio_1034fm.or.id/ Chrisdiono, M. 2004. Protap Obstetri dan Ginekologi. Jakarta, Penerbit Buku Kedoteran (EGC). Maimunah, S. 2005. Kamus Istilah Kebidanan. Jakarta, Penerbit Buku Kedoteran (EGC). Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Jakarta, Penerbit Buku Kedoteran (EGC). Noor M. Hasnah. 2007. Metodologi Penelitian dalam Kebidanan, Makassar Notoatmodjo. 2002. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta, PT. Rineka Cipta. Kematian Janin Dalam Rahim Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Toraja Tahun 2007 Saifuddin, A. B. 2002. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta, YBP-SP. Saifuddin, A. B. 2006. Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta, YBP-SP. Varney Hellen, dkk. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta, Penerbit Buku Kedoteran (EGC). Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta, YBP-SP.

49

You might also like