You are on page 1of 2

Doa hiriz Imam Ali bin Husayn Zayn al abidin

: ( )
:

Ilahi , bagaimana aku mampu memohon kepada-Mu, sementara aku adalah aku. Dan bagaimana aku
bisa putuskan harapku dari-Mu, sementara Engkau adalah Engkau. Ilahi, andaikan aku tidak memohon sesuatu kepada-Mu dan Engkau tetap kabulkan, adakah selainMu yang dapat memberiku bila ku pinta? Ilahi, andaikan aku tidak berdoa kepada-Mu sedang Engkau Maha pengkabul doa, adakah selain-Mu yang dapat mengkabulkan doa-ku? Ilahi, andaikan aku tidak menghadap kepada-Mu sedang Engkau Maha pengasih, adakah selain-Mu yang mampu mengasihiku saat menghadap? Ilahi, sebagaimana Engkau pecahkan lautan untuk Musa as lalu Engkau sel matkan, aku memohon a Engkau berkenan memberikan solawat kepada Muhamad dan keluargannya. Selamatkanlah aku dari apa-apa yang menderaku, dan lapangkanlah aku seluas -luasnya. Demi kemurahan dan rahmat-Mu wahai Pengasih diantara pengasih.. Doa dibaca 100x sehabis solat fardhu.Bila dibaca dengan tulus tidak memberikan dampak positif bagi pemohonnya,maka kutuklah Muqotil! Tapi, Ingat! kalau berharap terkabul sementara syarat doanya tidak dipenuhi, maka diri andalah yang harus dikutuk. Muqotil seorang sahabat berkualitas. Talenta penerawangannya mampu menembus hijab/tirai-tirai langit yang paling tebal sekalipun. Murid dan sahabat seorang Imam suci dari keluarga Nabi saw yang berhasil tercerahkan hatinya dan meng-eliksir dinamika kehidupan lewat lantunan doa-doa yang dipanjatkannya. Satu diantara guid speritual menuju kampung-kampung perumahan Tuhan untuk diperkenankan mengetuk pintu RahmatNya dan bersedia dijadikan hambaNya.

Butir-butir mutiara indah dari kata-kata yang meluncur sejuk dari mulut Muqotil, memperjelas status kehambaan seorang hamba dihadapan Tuan dan Pemilik seluruh kekuatannya. Bagaimana aku pantas memohon kepada-Mu sementara kekuasaanku ada ditangan-Mu? Dan bagaimana aku harus menjauh dari-Mu, sementara selain-Mu tidak ada yang mampu menjadi tempat berteduhnya setiap harapan? Meski, rahmat-Mu meliputi segala sesuatu, tapi karena diriku hanya sebongkah tubuh dengan sebutan hamba, mana mungkin aku bisa mengajukan permintaanku? Pantaskah seorang hamba dengan lancangnya meminta apalagi menuntut sesuatukepada Tuannya? Dimanakah rasa maluku bila keinginan hatiku harus kuhadirkan dengan mengetuk pintu permohonan-Mu? Sementara aku yakin tiada seorang pun selain-Mu yang pantas memberikan kasihnya kepada ku.. Dengan rasa bodoh atau sombongku, terkadang aku enggan atau bosan berdoa kepa-Mu karena dirasa lambat hasil pintaku, sementara diminta atau tidak, Engakau tetap Engkau yang selalu memberi bahkan tampa menanti untuk dimohon. Kesejatian ke-hambaanku, dengan segala kebodohan dan kelemahannya, tak layak dipis hkan dari a otoritas kekuasaan-Mu meski aku tak banyak tau tentang diri-Mu. Ketak-berdayaanku demi menyelamatkan rasa buruk sangkaku, membuatku harus berlindung dibalik kekuatan orang yang cerdik merubah murka-Nya dengan senyum-Nya, yaitu, Muhamad dan keluarganya.

You might also like