You are on page 1of 51

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR

PENGANTAR REVISI 2009


Model silabus untuk sekolah dasar sebagai pendukung pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dan diterbitkan pada tahun 2007 oleh Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional sebagai rangkaian dari tindak lanjut pemberlakuan Standar Isi (Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006) dan Standar Kompetensi Lulusan (Peraturan Mendiknas No. 23 Tahun 2006). Review terhadap semua model pelaksan aan KTSP di SD dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas model silabus agar menjadi lebih baik. Review juga dilakukan untuk menyesuaikan 8 Standar Nasional Pendidikan yang telah diterbitkan di antaranya Standar Pengelolaan Pendidikan (Peraturan Mendikna s No. 19 Tahun 2007), Standar Penilaian (Peraturan Mendiknas No. 20 Tahun 2007), dan Standar Proses (Peraturan Mendiknas No. 41 Tahun 2007). Pengadaan model silabus ini tidak dimaksudkan untuk membatasi kreativitas sekolah dalam mengembangkan silabus, tet api sekedar memberikan contoh bagi sekolah untuk melaksanakan KTSP paling lambat pada tahun ajaran 2009/2010 sebagaimana diatur dalam Peraturan Mendiknas No. 24 Tahun 2006. Model atau contoh ini dapat dimodifikasi dan dikembangkan oleh sekolah sesuai denga n situasi dan kondisi setempat. Ucapan terima kasih serta penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan review terhadap model ini. Semoga model ini dapat membantu dan menginspirasi sekolah dalam menerapkan Kurikulum Ting kat Satuan Pendidikan. Jakarta,31 Maret 2009

KATA PENGANTAR
Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional bahwa sekolah mempunyai kewenangan mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Silabusnya. Dalam rangka memberikan pedoman dan fasilitas kepada sekolah, Direktorat Pembinaan Taman Kanak -kanak dan Sekolah Dasar menyusun contoh KTSP, Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di Sekolah Dasar beserta pedomannya. Buku ini terdiri atas dua bagian, bagian pertama berisi langkah-langkah pengembangan KTSP, pengembangan Silabus dan penyusunan RPP di sekolah dasar dan bagian kedua lampiran-lampiran. Adapun lampiran pada buku ini adalah Contoh KTSP dan Panduan Penyusunan KTSP jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Dokumen ini merupakan contoh dan/atau referensi bagi para kepala sekolah, guru, orang tua siswa, komite sekolah dan pembina pendidikan lainnya dalam memahami dan melaksanakan Standar Nasional Pendidikan, khususnya tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Sekolah dapat mengembangkan contoh -contoh dalam buku ini sesuai dengan keadaan, potensi, kebutuhan sekolah dan daerah masing-masing. Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada banyak pihak yang membantu penyusunan buku ini, khususnya kepada para kepala sekolah, guru SD/MI yang berusaha member ikan segenap tenaga dan pikirannya demi terwujudnya contoh KTSP ini. Semoga buku ini memberi inspirasi pada sekolah, khususnya para penyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Sekolah Dasar demi kemajuan pendidikan kita. Jakarta, 28 November 2006 Direktur Pembinaan TK dan SD, Drs. Mudjito A.K., M.Si. NIP 131 112 700

DAFTAR ISI
Cover Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD ............................................... 1 Lembar Pengesahan .............................................. ........................................... 2 (Contoh) KTSP SD ............................................................................................. 3 I PENDAHULUAN .................................................................................. ......... 3 A. Latar Belakang ......................................................................................... 3 B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ................................................................... 5 II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM .................................................... 6 A. Struktur Kurikulum .................................................................................... 6 B. Muatan Kurikulum .................................... ................................................. 9 III KALENDER PENDIDIKAN .......................................................................... 21 Lampiran. 1. Panduan Penyusunan KTSP (BSNP) ............................ ........................23 2. Langkah-Langkah Penyusunan KTSP SD/MI ............................................... 55 1

KU IKULU

K S U ( K SP )

PE DIDIK

E E I I IHKULO SEKOL H D S Jl.Ang ana ri ihk l n Kabupaten Cilacap Pr vin i Jawa engah

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLA DASAR ..........................

Cilacap,13 Juli 2011 Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

_______________

_________________ NIP.

Mengetahui: Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota ..................

__________________ NIP 3

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLA DASAR ......................... L. .................................................... KAB/KOTA ......................................................... PROVINSI ............................... I. PENDA ULUAN A. LATAR BELAKANG Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perha tian dan pemikiranpemikiran baru, sehingga mengalami perubahan -perubahan kebijakan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajar an untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang -Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi se suai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar ....... dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kab/Kota ....., serta dengan bimbingan nara sumber ahli pendidikan dan pembelajaran dari ...... Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; 2. beragam dan terpadu; 3. tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; 4. relevan dengan kebutuhan kehidupan; 5. menyeluruh dan berkesnambungan; 6. belajar sepanjang hayat; dan 7. seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi kenyataan apabila teraksana di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana kurikulumlah (baca: guru) yang akan membumikan kurikulum in i dalam proses pembelajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menyiptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak, sehingga anak betah di sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di sekolah dasar hendaknya bersifat mend idik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di SD .......

www.ditptksd.g o.id
5 B. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLA 1. Visi Membina akhlaq, meraih prestasi, berwawasan global yang dilandasi nilai -nilai budaya luhur sesuai dengan ajaran Agama. 2. Misi a. Menanamkan keyakinan/akidah melalui pengamalan ajara n agama. b. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan. c. Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, bahasa, olahraga dan seni budaya sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa. d. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan. 3. Tujuan: Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Merujuk pada tujuan pendidikan dasar tersebut, maka tujuan Sekolah Dasar ...... adalah sebagai berikut. a. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan; b. Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat Kabupaten/Kota. c. Menguasai dasar -dasar ilmu pengetahuan dan tekn ologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi; d. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar; e. Menjadi sekolah yang diminati di masyarakat.

www.ditptksd.g o.id
6 II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. STRUKTUR KURIKULUM Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut. (1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. (2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. (3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. (4) Kelompok mata pelajaran estetika. (5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran untuk jenjang SD/MI/SDLB disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. a upan Kelompo Mata Pelajaran No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan 1. Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. 2. Kewarganega-raan dan Kepribadian Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyara -kat, berbangsa, dan bernegara , serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak -hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demo krasi, tanggung jawab

www.ditptksd.g o.id
7 No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. 3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB/Paket A dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. 4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB/Paket A dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyara katan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Selanjutnya dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan pula bahwa: (1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan

www.ditptksd.g o.id
8 agama, kewarganegara-an, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan. (2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada SD/MI/SDLB/Paket A, dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani. (3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan. (4) Kelompok mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan. (5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD . adalah sebagai berikut. NO Komponen Alo asi Wa tu Kelas 1 2 3 4 5 6 A

Mata Pelajaran 1 PAI 3 3 3 2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 5 5 5 4 Matematika 5 5 5 5 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3 7 Seni Budaya dan Keterampilan 4 4 4 8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 B Mulok: a. B. Sunda 2 2 2 b. B. Asing (Inggris, Arab) 2 2 2 c. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2

www.ditptksd.g o.id
9 C Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) Jumla 30 31 32 36 36 36 *) Ekuivalen 2 Jam Pembelajaran Keterangan: 1. 1 (satu) Jam pelajaran alokasi waktu 35 menit. 2. Kelas 1, 2, dan 3 pendekatan Tematik 3. Kelas 4, 5, dan 6 pendekatan Mata Pelajaran 4. Sekolah dapat memasukkan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan global, yang merupakan bagian dari mata pelajaran yang diunggulkan. 5. mengenai pembelajaran tematis sekolah dapat menentukan alokasi waktu permata pelajaran sedangkan dalam PBM menggunakan pendekatan tematis. B. MUATAN KURIKULUM Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu mat eri muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompete nsi pada setiap tingkat dan/atau semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar. 1. Mata Pelajaran a. Pendidi an Agama Islam Tujuan: y Menumbuhkembangkan akidah melalui pemb erian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

www.ditptksd.g o.id
10 y Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. b. Pendidi an Kewarganegaraan Tujuan: yBerpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan yBerpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti -korupsi yBerkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa -bangsa lainnya yBerinteraksi dengan bangsa -bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. c. Ba asa Indonesia Tujuan: yBerkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis

www.ditptksd.g o.id
11 y Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

y Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan y Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial y Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa y Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. d. Matemati a Tujuan: y Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah y Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika y Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, meran cang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh y Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

www.ditptksd.g o.id
12 y Memiliki sikap menghargai kegunaan mat ematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. e. Ilmu Pengeta uan Alam Tujuan: y Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan -Nya y Mengembangkan pengetahuan da n pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari -hari y Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat y Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

y Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam y Meningkatkan kesadaran untuk menghargai ala m dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan y Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

www.ditptksd.g o.id
13 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. f. Ilmu Pengeta uan Sosial Tujuan: y Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya y Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial y Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai -nilai sosial dan kemanusiaan y Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarak at yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. g. Seni Budaya dan Ketrampilan Tujuan: y Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan y Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan y Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan y Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lo kal, regional, maupun global.

www.ditptksd.g o.id
14

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. h. Pendidi an Jasmani, Olahraga, d an Kesehatan Tujuan: y Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih y Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengemb angan psikis yang lebih baik. y Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar y Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai -nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan y Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis y Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan y Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih seba gai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehata dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

www.ditptksd.g o.id
15 2. Muatan Lo al a. Bahasa Sunda Tujuan: y Mengembangkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi siswa dengan menggunakan bahasa Sunda. y Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra Sunda. y Memupuk tanggungjawab untuk melestarikan hasil kreasi budaya Sunda sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional b. Bahasa Inggris Tujuan: y Mengenalkan bahasa inggris sebagai bahasa komunikasi internasional y Membekali siswa untuk menghadapi tuntutan dalam rangka menyongsong era globalisasi. c. Bahasa Arab Tujuan: y Mengenalkan bahasa Arab sebagai bahasa Al -qur-an.

y Mengenalkan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi. d. Keterampilan/ Te nologi Informasi dan Kom uni asi Tujuan: y Memperkenalkan Teknologi Informasi dan Komunikasi y Membekali siswa dalam penerapan teknologi sebagai media belajar

www.ditptksd.g o.id
16 3. Pengembangan diri Meliputi beragam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa, yang terdiri atas: a. Kewiraan 1) Pramuka 2) Pasuspera (Pasukan Khusus Pengibar Bendera) b. Olahraga 1) Drumband 2) Pencak Silat 3) Sepakbola 4) Softball-Baseball 5) Taekwondo 6) Tenis Meja c. Seni 1) Seni Karawitan ( menganyam,menyulam dll) 2) Seni Lukis 3) Seni Tari 4) Seni Musik dan Vokal 5) Perkusi d. Ilmiah 1) English Club 2) Kelompok Ilmiah Dasar / KID 4. Kegiatan Pembiasaan

a. Pembiasan Rutin

www.ditptksd.g o.id
17 Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasaan meliputi: 1) Sholat Berjamaah. 2) Pengajian Mentari Pagi. 3) Upacara Bendera 4) Tadarus Al-Quran 5) Pembinaan Tilawah Quran b. Pembiasaan Terprogram Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasaan meliputi: 1) Kegiatan Keagamaan: Pesantren Ramadhan, Pelaksanaan Idul Qurban 2) Kegiatan Keteladanan: yPembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah (PSAS) yPembinaan Kedisiplinan yPenanaman Nilai Akhlak Islami yPenanaman Budaya Minat Baca yPenanaman Budaya Keteladanan (Budaya Bersih Diri, Bersih Lingkungan Kelas dan Sekolah, Budaya Lingkungan Hijau, Peringatan Hari Bumi dan Lingkungan Hidup) 3) Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme yPeringatan Hari Kemerdekaan RI yPeringatan Hari Pahlawan 18 yPeringatan Hari Pendidikan Nasional (Seminar Pendidikan, dan Bedah Buku) 4) Pekan Kreativitas Siswa yLomba Kreativitas dan Karya Cipta yEkskul on the road 5) Pembinaan dan Bimbingan bagi Calon Siswa Teladan dan Siswa Peserta Olimpiade MIPA 6) Outdoor Learning & Training yKunjungan Belajar yOutbound 5. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar yang digunakan adalah system paket sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum, yaitu: Kelas Satu Jam Pembelajaran Tatap Muka/Menit Jumlah jam pembelajaran Per-minggu Minggu Efektif Per-tahun Ajaran Waktu Pembelajaran/Jam Per-tahun 1

35 26 37 962 2 35 27 37 999 3 35 28 37 1036 4 35 36 37 1332 5 35 36 37 1332 6 35 36 33 1221 6. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM No Mata Pelajaran Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Ang a uruf 1 Pendidikan Agama Islam (PAI) 75 Tujuh puluh lima 2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 Tujuh puluh 3 Bahasa Indonesia 75 Tujuh puluh lima 4 Matematika 65 Enam puluh lima 5

Ilmu Pengetahuan Alam 70 Tujuh puluh 19 No Mata Pelajaran Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 Tujuh puluh 7 Seni Budaya dan Keterampilan 70 Tujuh puluh 8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 70 Tujuh puluh B Mulok: a. Budaya daerah 65 Enam puluh lima b. B. Asing (Inggris/ B.Arab) 65 Enam puluh lima c. Teknologi Informasi dan Komunikasi 65 Enam puluh lima * disesuaikan dengan kebijakan Pemerintah Daerah 7. Kenai an Kelas dan Kelulusan a. Kenai an Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran K riteria Kenaikan Kelas: 1) Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti. 2) Tidak terdapat nilai di bawah KKM 3) Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian pada semester y ang diikuti. b. Kriteria Kelulusan 1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran. 2) Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata Pelajaran; agama dan akhlaq mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, jasmani olahraga dan kesehatan. 3) Lulus Ujian Sekolah/Ujian Nasional sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang berlaku. 20 III. KALENDER PENDIDIKAN Kalender pendidikan SD/MI Tahun Pelajaran 2006 -2007

Semester 1
JULI 2006 AGUSTUS 2006 SEPTEMBER 2006 Minggu
25

2 9 16 23/30 Minggu 6 13 20 27 Minggu

27

3 10 17 24 Senin 26 3 10 17 24/31 Senin 7 14 21 28 Senin


28

4 11 18 25 Selasa 27 4 11 18 25 Selasa 1 8 15 22 29 Selasa


29

5 12 19 26 Rabu 28 5 12 19 26 Rabu 2 9 16 23 30 Rabu


30

6 13 20 27 Kamis 29 6 13 20 27 Kamis 3 10 17 24 31 Kamis


31

7 14 21 28 Jum'at 30 7 14 21 28 Jum'at 4 11 18 25
1

Jum'at 1 8 15 22 29 Sabtu 1 8 15

22 29 Sabtu 5 12 19 26
2

Sabtu 2 9 16 23 30

HE 13 hari HE 24 HE 18 1-15 Libur Kenaikan Kelas 17 Libur HUT RI 25-30 Libur Awal Ramadlan 19 Lomba HUT RI 18-20 Pekan Kreatifitas 15 Back to School 21 Isro Mi'raj 1427 H 17 Awal KBM 2006-2007 Pekan Orientasi Siswa
OKTOBER 2006 NOVEMBER 2006 DESEMBER 2006 Minggu 1 8 15 22 29 Minggu
29

5 12 19 26 Minggu
26

3 10 17
24/31

Senin 2 9 16 23 30 Senin
30

6 13 20 27 Senin
27

4 11 18 25 Selasa 3 10 17 24 31 Selasa
31

7 14 21 28 Selasa
28

5 12 19 26

Rabu

4 11 18 25
1

Rabu 1 8 15 22 29 Rabu
29

6 13 20 27 Kamis 5 12 19 26
2

Kamis 2 9 16 23 30 Kamis
30

7 14 21 28 Jum'at 6 13 20 27
3

Jum'at 3 10 17 24 1 Jum'at 1 8 15 22 29 Sabtu 7 14 21 28


4

Sabtu 4 11 18 25 2 Sabtu 2 9 16 23 30

HE 6 HE 26 HE 8 2-7 KBM 11-16 Ulangan Akhir Semester 9 - 14 Sanlat 23 Pembagian Raport 16-31 Libur I'dul Fitri 25 Libur Hari Natal 25-30 Libur Semester I 31 I'dul Adha 1427 H

Semester 2
JANUARI 2007 FEBRUARI 2007 MARET 2007

Minggu
30

7 14 21 28 Minggu
28

4 11 18 25 Minggu
25

4 11 18 25 Senin 1 8 15 22 29 Senin
29

5 12 19 26 Senin
26

5 12 19 26 Selasa 2 9 16 23 30 Selasa
30

6 13 20 27 Selasa
27

6 13 20 27 Rabu 3 10 17 24 31 Rabu
31

7 14 21 28 Rabu
28

7 14 21 28 Kamis 4 11 18 25 1 Kamis 1 8 15 22 1 Kamis 1 8

15 22 29 Jum'at 5 12 19 26 2 Jum'at 2 9 16 23 2 Jum'at 2 9 16 23 30 Sabtu 6 13 20 27 3 Sabtu 3 10 17 24 3 Sabtu 3 10 17 24 31

www.ditptksd.g o.id
21
HE 21 HE 24 HE 21 1 Tahun Baru 2007 M 19-24
Kompetisi Mata Pelajaran Assalaam

02-07 Libur Semester I (KOMPAS) 8 Awal Semester II Tahun Baru Hijriyah


APRIL 2007 MEI 2007 JUNI 2007 Minggu 1 8 15 22 29

Minggu
29

6 13 20 27 Minggu
27

3 10 17 24 Senin 2 9 16 23 30 Senin 30 7 14 21 28 Senin 28 4 11 18 25 Selasa 3 10 17 24


1

Selasa 1 8 15 22 29 Selasa 29 5 12 19 26 Rabu 4 11 18 25


2

Rabu 2 9 16 23 30 Rabu 30 6 13 20 27 Kamis 5 12 19 26


3

Kamis 3 10 17 24 31 Kamis 31 7 14 21 28 Jum'at 6 13 20 27


4

Jum'at 4 11 18 25 1 Jum'at 1 8 15 22 29 Sabtu 7 14 21 28


5

Sabtu 5 12 19 26 2 Sabtu

2 9 16 23 30

HE 22 HE 27 HE 2 21 Hari Kartini 1-4 Latihan US Libur Maulid Nabi 07-19 US Praktek 04-09 US Tulis Libur Wafat Yesus 21-22 TKD-3 11-12 UMP 30 Latihan US 21-26 Ulum-6 15-23 Ulum Kelas 1 - 5 30 Kenaikan Kelas Catatan Hari Efektif Semester I (Ganjil) = 95 hari Hari Efektif Semester II (Genap) = 117 hari Libur Kenaikan Kelas Tanggal, 02 - 15 Juli 2007

www.ditptksd.g o.id
22

Lampiran:
Silabus Keterangan: Lampiran KTSP tersebut tidak disertakan pada buku ini, namun dicetak dan dijilid tersendiri. Dalam implementasinya di sekolah hendaknya KTSP disusun dengan lengkap dan dapat dijilid menjadi satu atau terpisah.

www.ditptksd.g o.id
PANDUAN PENYUSUNAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGA

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TA UN 2006

www.ditptksd.g o.id
24 Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Panduan Penyusunan KTSP terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama berupa Panduan Umum dan bagian kedua Model KTSP. Panduan Umum memuat pedoman dan rambu -rambu yang perlu diacu, dijabarkan dari berbagai ketentuan -ketentuan tentang kurikulum yang terdapat dalam UU No. 20 Tahun 2003 dan PP No. 19 Tahun 2005, serta aturan pada umumnya yang berlaku dalam mengembangkan kurikulum. Panduan Umum diterbitkan terpisah dari mo del KTSP. Satuan Pendidikan yang telah melakukan uji coba Kurikulum 2004 secara menyeluruh diperkirakan mampu secara mandiri mengembangkan kurikulumnya berdasarkan SKL, SI dan panduan Umum. Bagian kedua Panduan Penyusunan KTSP terdiri atas contoh atau model KTSP sebagai hasil pengembangan SKL dan SI dengan menggunakan Panduan Umum. Sebagai contoh hendaknya tidak secara utuh digunakan oleh satuan pendidikan, namun dapat dimanfaatkan sebagai referensi. Satuan pendidikan perlu memperhatikan kepentingan dan kekhasan daerah, sekolah dan peserta didik dalam mengembangkan KTSP. Untuk itu dapat menggunakan model KTSP sebagai referensi dengan melakukan

KATA PENGANTAR

perubahan dan penyesuaian yang diperlukan. Model KTSP terlampir berupa model silabus setiap mata pelajaran, ditujuka n terutama bagi satuan pendidikan yang saat ini belum mampu mengembangkan kurikulum secara mandiri. Bagi satuan pendidikan ini, mempunyai waktu sampai dengan tiga tahun untuk mengembangkan kurikulumnya, yaitu selambat-lambatnya pada tahun ajaran 2009/2010. BSNP menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada banyak pakar yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi, Pusat Kurikulum dan Direktorat di lingkungan Depdiknas, serta Depag. Selain itu terima kasih juga ditujukan kepada para guru bidang stud i di lingkungan SD dan MI yang telah membantu proses validasi dan uji keterbacaan. Berkat bantuan dan kerjasama yang baik dari mereka, model silabus mata pelajaran untuk SD/MI ini dapat diselesaikan. Jakarta, 20 Juli 2006 Ketua BSNP Bambang Soehendro

www.ditptksd.g o.id
25

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN


........................................................................................... 26 A. Landasan ................................................................................................. 26 B. Tu juan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ..... 28 C. Pengertian ............................................................................................... 28 D. Prinsip -Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ... 29 E. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . 31 II. KOMPONEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN .................... 35 A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan ....................................... 35 B. Struktur dan Mua tan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .................... 35 C. Kalender Pendidikan................................................................................ 40 III. PENGEMBANGAN SILABUS ............................................................ ............ 41 A. Pengertian Silabus .................................................................................. 41 B. Prinsip Pengembangan Silabus ............................................................... 41 C. Unit Waktu Silabus .................................................................................. 42 D. Pengembang Silabus............................................................................... 42 E. Langkah -Langkah Pengembangan Silabus ..................................... ........ 43 F. Contoh Model Silabus .............................................................................. 47 G. Pengembangan Silabus Berkelanjutan .................................................... 52 IV. PELAKSANAAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ................................................................................................ 52 A. Analisis Konteks ...................................................................................... 52 B. Mekanisme Penyusunan ......................................................................... 52 LAMPIRAN 1. Langkah -Langkah Penyusunan KTSP SD/MI ................................................. 55

www.ditptksd.g o.id
26 I. PENDA ULUAN Kurikulum adalah seperangkat rencana dan p engaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan ke khasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan Kurikulum Tingk at Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yan g menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005. Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, Panduan Umum yang memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Komp etensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam SI dan SKL.Termasuk dalam ketentuan umum adalah penjabaran amanat dalam UU 20/2003 dan ketentuan

www.ditptksd.g o.id
27

PP 19/2005 serta prinsip dan langkah yang harus diacu dalam pengembangan KTSP. Kedua, model KTSP sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP dengan mengacu pada SI dan SKL dengan berpedoman pada Panduan Umum yang dikembangkan BSNP. Sebagai model KTSP, tentu tidak dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh daerah di wilayah Negara Kesatu an Republik Indonesia (NKRI) dan hendaknya digunakan sebagai referensi. Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar unt uk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, e fektif dan menyenangkan. A. Landasan 1. Undang-Undang Republi Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidi an Nasional Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2 ), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2). 2. Peraturan Pemerintah Republi Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidi an Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 aya t (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3),

www.ditptksd.g o.id
28 (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20. 3. Standar Isi SI mencakup lingkup materi dan t ingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah: kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester da ri setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006. 4. Standar Kompetensi Lulusan SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang dit etapkan dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006. B. Tujuan Panduan Penyusunan Kuri ulum Ting at Satuan Pendidi an Tujuan Panduan Penyusunan KTSP ini untuk menjadi acuan bagi satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan. . Pengertian

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman pe nyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing -masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

www.ditptksd.g o.id
29 Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, mater i pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kuri ulum Ting at Satuan Pendidi an KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya ole h setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pemb elajaran berpusat pada peserta didik.

www.ditptksd.g o.id
30 2. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4. Rele an dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. 5. Menyeluruh dan berkesinambungan

www.ditptksd.g o.id
31 Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajik an secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. 6. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal

dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). E. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. 2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta did ik

www.ditptksd.g o.id
32 Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan mempe rhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik. 3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman k arakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari -hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pen gembangan daerah. 4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi. 5. Tuntutan dunia kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh se bab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

www.ditptksd.g o.id
33 6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 7. Agama Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia. 8. Dinamika perkembangan global Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting dalam dinamika perkembangan global dimana pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua ba ngsa. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain. 9. Persatuan nasional dan nilai -nilai kebangsaan Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Kurikulum harus dapat mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasiona l untuk memperkuat keutuhan

www.ditptksd.g o.id
34 bangsa dalam wilayah NKRI. Muatan kekhasan daerah harus dilakukan secara proporsional. 10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial bu daya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain. 11. Kesetaraan Jender Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan mendukung upaya kesetaraan jender. 12. Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

www.ditptksd.g o.id
35 II. KOMPONEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut. 1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan d asar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai de ngan kejuruannya. B. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut. (1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia (2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian (3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (4) Kelompok mata pelajaran estetika (5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Kelompok mata pelajara n tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7. Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan

www.ditptksd.g o.id
36 pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. 1. Mata pelajaran Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan berpedoman pada struktur kuri kulum yang tercantum dalam SI. 2. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan pend idikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal. 3. Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan keparamukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja.

www.ditptksd.g o.id
37 Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian

sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. 4. Pengaturan Beban Belajar a. Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB baik kategori standar maupun mandiri, SMA/MA/SMALB /SMK/MAK kategori standar. Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan oleh SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri, dan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori standar. Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) digunakan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori mandiri. b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera d alam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menam bah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pem -belajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB 0% - 40%,

www.ditptksd.g o.id
38 SMP/MTs/ SMPLB 0%-50% dan SMA/MA/SMALB/SMK/ MAK 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. e. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK yang menggunakan sistem SKS mengikuti aturan sebagai berikut. (1) Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap muka, 20 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. (2) Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: 45 menit tatap muka , 25 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. 5. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 -100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata -rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendi dikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Pelaporan hasil belajar (raport) peserta didik diserahkan pada satuan pendidikan dengan memperhatikan rambu -

rambu yang disusun oleh direktorat teknis terkait.

www.ditptksd.g o.id
39 6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing -masing direktorat teknis terkait. Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata p elajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan te knologi; dan d. lulus Ujian Nasional. Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP. 7. Penjurusan Penjurusan dilakukan pada kelas XI dan XII di SMA/MA. Kriteria penjurusa n diatur oleh direktorat teknis terkait. Penjurusan pada SMK/MAK didasarkan pada spektrum pendidikan kejuruan yang diatur oleh direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 8. Pendidikan Kecakapan idup a. Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang

www.ditptksd.g o.id
40 mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional. b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal. 9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi

informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain -lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. b. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal. C. Kalender Pendidikan Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.

www.ditptksd.g o.id
41 III. PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. B. Prinsip Pengembangan Silabus 1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. 2. Rele an Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran da n urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik. 3. Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. 4. Konsisten Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian. 5. Memadai Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6. Aktual dan Kontekstual

www.ditptksd.g o.id
42 Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, tek nologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. 7. Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. 8. Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor). C. Unit Waktu Silabus 1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan d i tingkat satuan pendidikan. 2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. 3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Bagi SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi. D. Pengembang Silabus Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendikan.

www.ditptksd.g o.id
43 1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya. 2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah/madrasah dapat

mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah tersebut. 3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI , menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait. 4. Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah -sekolah/madrasah-madrasah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah/madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP/PKG setempat. 5. Dinas Pendidikan/Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing -masing. E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus 1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal -hal berikut: a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI; b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

www.ditptksd.g o.id
44 c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran. 2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan: a. potensi peserta didik; b. relevansi dengan karakteristik daerah, c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta di dik; d. kebermanfaatan bagi peserta didik; e. struktur keilmuan; f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan h. alokasi waktu. 3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal -hal yang harus diperhatikan dalam meng embangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

www.ditptksd.g o.id
45 a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran. d. Rumusan pernyataan dalam kegiat an pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi. 4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditanda i oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. 5. Penentuan Jenis Penilaian Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunak an tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, m enganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,

www.ditptksd.g o.id
46 sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal -hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian. a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan po sisi seseorang terhadap kelompoknya. c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum , serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan. 6. Menentukan Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.

www.ditptksd.g o.id
47 Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. 7. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang di gunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, keg iatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. F. Contoh Model Silabus Dalam menyusun silabus dapat menggunakan salah satu format yang sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan. Pada dasarnya ada dua jenis, yaitu jenis kolom (format 1) dan jenis uraian (format 2). Dalam menyusun format urutan KD, urutan penempatan materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator dan seterusnya dapat ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan, sejauh tidak mengurangi komponen -komponen dalam silabus.

www.ditptksd.g o.id
48 Format 1
CONTOH SILABUS Nama Sekolah : SD ... Kediri, Jawa Timur Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/semester : IV/2 Standar : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan Kompetensi ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi Kompetensi Dasar : 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya Alokasi Waktu : 12 x 35 Menit Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi yMengenal berbagai teknologi produksi yang digunakan di daerah setempat: bahan makanan, peralatan dan lain-lain. yMencari informasi cara memproduksi tahu Kediri pada masyarakat masa lalu dan masa kini yMembuat dan membaca diagram/grafik tentang proses memproduksi tahu Kediri dari kekayaan alam yang tersedia yMengenal bahan baku yang dapat diolah menjadi beberapa jenis tahu Kediri yMengenal jenis-jenis teknologi untuk produksi yang digunakan oleh masyarakat pada masa lalu dan masa sekarang. yMembuat diagram alur tentang proses produksi dari kekayaan alam yang tersedia y Mengenal bahan baku untuk produksi barang Tes tertulis: Uraian tetang Perkembangan teknologi produksi 3 x 35 menit yGambar alat produksi tahu yPabrik tahu yBuku IPS kelas IV semester 2 yMajalah/ koran/media elektronik yMelakukan pengamatan alat-alat teknologi komunikasi yang digunakan masyarakat Kediri pada masa lalu dan masa kini yMemberikan contoh/mende- monstrasikan cara-cara penggunaan alat teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini yMengenal alat-alat teknologi komunikasi yang digunakan masyarakat pada masa lalu dan masa kini. yMenunjukkan cara penggunaan alat teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang. Non tes: Lembar pengamatan 3 x 35 menit yGambar-gambar alat komunikasi yBuku IPS kelas IV semester 2 yMajalah/ koran/media elektronik yMemberikan contoh yMengenal jenis Tes tertulis: 5 x 35 yGambar-gambar

www.ditptksd.g o.id
49
Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar jenis-jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini yMelakukan pengamatan jenis-jenis teknologi transportasi di Kediri pada masa lalu dan masa kini yMendiskusikan perbedaan jenis-jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini teknologi transportasi pada masa lalu dan masa sekarang. Bentuk uraian tentang teknologi transportasi menit alat transportasi yBuku IPS kelas IV semester 2 yMajalah/ koran/media elektronik yLingkungan sekitar yBercerita tentang pengalaman mengguna kan teknologi transportasi yMenceritakan pengalaman menggunakan teknologi transportasi

Catatan: Pengambilan contoh tahu merupakan karakteristik daerah Kediri yang dapat dimuat ke dalam kegiatan pembelajaran. Sekolah/madrasah pada daerah lain harus menyesuaikan dengan karakteristik daerah masing -masing.

www.ditptksd.g o.id
50 Format 2 CONTOH SILABUS Nama Sekolah : SMP ... Padang, Sumatera Barat Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester

: VII/1 I. Standar Kompetensi: 1. Menunjukkan sikap positif terhadap norma -norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. II. Kompetensi Dasar: 1.1 Mendeskripsikan hakikat norma -norma, kebiasaan, adat istiadat, peraturan, yang berlaku dalam masyarakat III. Materi Pokok/Pembelajaran: Sikap positif terhadap norma -norma, kebiasaan,adat istiadat, peraturan yang berlaku di masyarakat IV. Kegiatan Pembelajaran: y Mencari informasi dari berbagai sumber tentang norma -norma yang berlaku dalam masyarakat Minang Kabau y Mencari informasi dari berbagai sumber tentang kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat Minang Kabau y Mencari informasi dari berbagai sumber tentang adat -istiadat yang berlaku dalam masyarakat Minang Kabau y Mencari informasi dari berbagai sumber tentang peraturan yang berlaku dalam masyarakat Minang Kabau

www.ditptksd.g o.id
51 y Mendiskusikan perbedaan macam -macam norma yang berlaku di masyarakat Minang Kabau y Mencari informasi akibat dari tidak mematuhi norma -norma, kebiasaan, adat istiadat, peraturan yang berlaku di masyarakat Minang Kabau y Membuat laporan V. Indikator: y Menjelaskan pengertian norma -norma dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat y Menjelaskan pengertian kebiasaan dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat y Memberi contoh norma-norma, kebiasaan, adat istiadat, peraturan, yang berlaku dalam masyarakat y Menunjukkan sikap mematuhi norma, kebiasaa n, adat istiadat, peraturan yang berlaku dalam masyarakat VI. Penilaian: yTes tertulis dalam bentuk uraian yPerilaku siswa dalam bentuk laporan VII.Alokasi Waktu: 4 x 40 menit VIII. Sumber Belajar: yBuku Teks PKn Kelas VII

yPerpustakaan y Narasumber

www.ditptksd.g o.id
52 G. Pengembangan Silabus Berkelanjutan Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran),dan evaluasi rencana pembelajaran. IV. PELAKSANAAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN A. Analisis Konteks 1. Mengidentifikasi SI dan SKL sebagai acuan dalam penyusunan KTSP. 2. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program -program. 3. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya. B. Mekanisme Penyusunan 1. Tim Penyusun Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. di Supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat kabupaten/kota untuk SD dan SMP dan tingkat provinsi untuk SMA dan SMK.

www.ditptksd.g o.id
53 Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas guru, konselor, dan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. Supervisi dilakukan oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama. Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan khusus (SDLB,SMPLB,

dan SMALB) terdiri atas guru, konselor, k epala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. Supervisi dilakukan oleh dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan. 2. Kegiatan Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru. Tah ap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan penilaian. Langkah yang lebih rinci dari masing -masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun. 3. Pemberlakuan Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan tingkat propinsi untuk SMA dan SMK Dokumen KTSP pada MI, MTs, MA, dan MAK dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah setelah mendapat pertimbangan dari komite madrasah

www.ditptksd.g o.id
54 dan diketahui oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidan g agama. Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.

www.ditptksd.g o.id
55 Lampiran 2 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) Pengertian KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang

disusun dan dilaksanakan oleh masing -masing satuan pendidikan. KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Penyusunan KTSP berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. Tim Penyusun KTSP Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan SD terdiri atas: (1) Kepala Sekolah (ketua merangkap anggota). (2) Guru (anggota). (3) Konselor sekolah (anggota). (4) Komite sekolah (anggota) (5) Ahli pendidikan (nara sumber). (6) Dinas Pendidikan (Melakukan Koordinasi dan Sup ervisi). Langkah-langkah Penyusunan KTSP Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah. Langkah -langkah yang dapat dilakukan adalah (1) melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan setempat, (2) melakukan analisis konteks, (3) penyiapan dan penyusunan draf, (4) reviu dan revisi draf, (5) finalisasi draf , dan (6) pemberlakuan KTSP.

www.ditptksd.g o.id
56 1. Koordinasi Koordinasi perlu dilakukan kepala sekolah yang merencanakan akan menyusun KTSP. Kegiatan koordinasi sekurang-kurangnya menyangkut dua kegiatan sebagai berikut: a. Melakukan koordinasi mengenai rencana penyusunan KTSP dengana dinas pendidikan kabupaten/kota setempat. b. Menghubungi ahli pendidikan setempat untuk diminta bantuannya sebagai nara sumber dalam kegiatan penyusunan KTSP. 2. Analisis Konteks Analisis kontek merupakan kegiatan yang mengawali penyusunan KTSP. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam rapat kerja atau lokakarya yang diikuti oleh Tim Penyusun KTSP. Kegiatan menganali sis konteks mencakup dua hal pokok, yaitu sebagai berikut: a. Analisis potensi dan kekuatan/kelemahan yang ada di sekolah: ypeserta didik ypendidik dan tenaga kependidikan ysarana prasarana ybiaya yprogram-program yang ada di sekolah. b. Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar: ykomite sekolah ydewan pendidikan

ydinas pendidikan yasosiasi profesi ydunia industri dan dunia kerja ysumber daya alam dan sosial budaya c. Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

www.ditptksd.g o.id
57 3. Penyiapan dan Penyusunan Draf Setelah Tim Penyusun KTSP memahami potensi dan kekuatan/kelemahan sekolahnya, serta peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungannya, tibalah saatnya Tim mulai bekerja menyiapkan dan menyusun draf KTSP. Kegiatan ini dapat juga dilakukan dalam suatu rapat kerja atau lokakarya yang dihadiri oleh seluruh Tim Penyusun KTSP. 4. Reviu dan Revisi Draf Draft KTSP yang sudah disusun tidak bisa langsung dianggap selesai, tetapi perlu direviu dan direvisi baik dari segi kelengkapan komponen maupun dari segi kesesuaian dengan kondisi sekolah. Silabus merupakan bagian dari KTSP yang harus direviu terutama pada bagian pengalokasian waktu pada setiap SK/KD. Kesalahan yang terjadi pada umumnya adalah pengalokasian waktu pada setiap SK/KD tanpa melihat ketersediaan waktu selama setahun. Sehingga jumlah total alokasi waktu untuk setiap SK/KD pada suatu mata pelajaran harus sesuai dengan ketersediaan waktu dalam setahun yang dapat dilihat pada kalender pendidikan. 5. Finalisasi Draf Draft yang sudah direviu bersama perlu dicek kembali kesesuaian antar dokumen yaitu antara struktur program kurikulum, silabus, dan kalender pendidikan. Selain itu dalam silabus perlu dicek kembali kesesuaian antar komponennya, misalnya antara SK/KD, indikator, dan materi pokok. Pemilihan materi pokok juga harus memperhatikan alokasi waktu yang tersedia, sehingga terhindar dari kurangnya materi karena longgarnya waktu atau sebaliknya waktu yang tersedia sangat sempit tetapi materinya terlalu banyak. 6. Pemberlakuan KTSP Dokumen KTSP SD dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas kabupaten/kota yang bertanggun g jawab di bidang pendidikan. Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan MI dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah serta diketahui oleh komite

www.ditptksd.g o.id
58 madrasah dan oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama. KTSP bukanlah dokumen yang harus disimpan rapi dan rapat. Dokumen KTSP seharusnya mudah dijangkau dan dapat diakses oleh guru setiap saat. Sosialisasi KTSP yang telah disyahkan oleh Kepala Sekolah perlu dilakukan sehingga setiap warga sekolah mengerti visi, misi, dan tujuan sekolah. Setiap guru harus memegang silabus minimal untuk kelasnya, atau mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

www.ditptksd.g o.id www.ditptksd.g o.id

You might also like