You are on page 1of 2

5/6/2011

Syarat-Syarat Umum AV 41 (Bag.1)

Syarat-Syarat Umum AV 41 (Bag.1)


Artikel Hukum - Hukum Konstruksi
Share

Syarat-syarat Umum (AV) 41 selengkapnya bernama : Algemene voorwarden voor de uitvoering bij aanneming van openbare werken atau dalam bahasa Indonesia: Syarat-syarat Umum untuk pelaksanaan bangunan umum yang dilelangkan. Syarat-syarat Umum ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda, tanggal 28 Mei 1941, No.4. Oleh sebab itu dikenal dengan nama sebutan SU (AV) 41. Pertimbangan untuk menetapkan SU (AV)41 ini adalah keperluan untuk mengatur hak-hak dan kewajiban yang seimbang antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi. Konon kabarnya Asosiasi Kontraktor Hindia Belanda ikut membantu menyusun dan merumuskan SU (AV)41 ini. Walaupun SU (AV)41 merupakan hasil karya dimasa Pemerintah kolonial Belanda, namun beberapa ketentuan yang baik dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sekarang (UU No.18/1999 dan PP No.29/2000) tetap berlaku karena belum pernah dicabut. Kandungan Isi Yang Penting: 1. Direksi (Pasal 3). 1. Yang dimaksud dengan Direksi : Pegawai atau pejabat sipil/militer yang ditunjuk Kepala

Departemen/dinas/perusahaan/pemerintah daerah atau pejabat yang disebut dalam bestek. Pejabat tersebut.atas nama kepala yang bersangkutan mengawasi terpenuhinya Syarat-Syarat yang telah ditetapkan untuk Penyedia Jasa (ayat 1). 2. Bila dalam bestek Direksi belum ditunjuk, maka penunjukan selanjutnya disampaikan secara tertulis kepada Penyedia Jasa (ayat 2). 3. Direksi boleh/bisa menugaskan seseorang atau lebih bawahannya, menjalankan pengawasan sehari-hari terhadap pekerjaan/bagian pekerjaan dengan memberitahukan hal tersebut kepada Penyedia Jasa (ayat 3). 4. Petunjuk-petunjuk orang tersebut ayat (3) dianggap seperti diberikan Direksi sendiri sepanjang sesuai bestek (ayat 4). 5. Bila terjadi perselisihan dengan bawahan Direksi termaksud, Penyedia Jasa dapat mengajukan keberatan kepada Direksi (ayat 5) Penjelasan: 1. Yang dimaksud dengan Kepala Departemen, dinas, perusahaan atau Pemerintah Daerah adalah pejabat kepada siapa Pemerintah mengamanatkan biaya pekerjaan, jadi termasuk Kepala Proyek. Karena tugasnya maka Direksi harus seorang ahli dalam teknik dan bidang yang sama dengan pekerjaan yang dilaksanakan.
www.indolawcenter.com/index.php?vie 1/2

5/6/2011

Syarat-Syarat Umum AV 41 (Bag.1)

Untuk pekerjaan-pekerjaan dilingkungan PU biasanya pejabat PU, walaupun dapat juga terjadi untuk pekerjaan khusus, direksi ditugaskan kepada seorang ahli swasta atau konsultan swasta (ayat 1). 2. Pengawas sehari-hari bukan Direksi tapi petugas dari Direksi (ayat 3). 3. Di tegaskan lagi bahwa bestek mempunyai kedudukan yang kuat (ayat 4) 2. Jaminan (Pasal 4). 1. Jika disyaratkan adanya jaminan, maka jaminan ini harus diberikan oleh Penyedia Jasa dalam waktu satu bulan sesudah tanggal penetapan pelaksana konstruksi (ayat 1).

2. Jaminan diserahkan kepada Kepala Departemen/divisi/perusahaan/pemerintah daerah atau kepada pejabat yang ditunjuk. Sesudah pekerjaan/sebagian pekerjaan diserahkan dan diterima baik untuk mana diberi jaminan, atas permintaan Penyedia Jasa, jaminan tersebut dikembalikan asalkan jaminan tersebut tidak diperlukan utnuk melindungi denda, ganti rugi, yang harus ditanggung Penyedia Jasa (ayat 3) Penjelasan : Titik berat perlunya jaminan, untuk memberikan keamanan bagi Pengguna Jasa agar Penyedia Jasa menjalankan tugasnya dengan baik.

(Bersambung)

Sumber: "Tinjauan Hukum Konstruksi di Indonesia" oleh Ir. Nazarkhan Yasin.

Add a comment...

Log in
F acebook social plugin

Log in to Facebook to post your comment

Share

< Prev

Next >

www.indolawcenter.com/index.php?vie

2/2

You might also like