Professional Documents
Culture Documents
Nama Anggota :
Adhiwana (01) Paulus Kevin Saputra (25) Stanley Natanael (27)
PENDAHULUAN
RADIKALISME adalah sebuah fenomena kehidupan manusia yang menyimpang dari kodratnya. Kalau mau ditelusuri secara utuh, penyebab radikalisme tentu sangat multidimensional. Yang pasti, fenomena ini muncul dan terlahir karena ketidakpuasan manusia atas lingkungan dimana dia hidup dan tinggal yang habitatnya sudah sangat tidak
PENDAHULUAN
Tak ubahnya binatang ketika habitat mereka terganggu maka reaksi yang muncul adalah mereka melawan dengan kekuatan naluri kebinatangannya atau bertahan dan setelah itu mereka mati. Perlawanan binatang untuk bertahan hidup itulah yang dilakukan manusia
PENDAHULUAN
Upaya ini harus menjadi ikhtiar kita bersama (pemerintah dan masyarakat, termasuk para elite partai maupun ormas, lembaga pendidikan). Percayalah bahwa ajaran agama jangan pernah dipersalahkan, karena ajaran agama selalu menuntun seseorang untuk
selalu berbuat baik terhadap sesama manusia di dalam kehidupan dan selalu berbagi kepada
manusia yang lain ketika menghadapi kesulitan hidup. Konsep kehidupan yang diajarkan agama tidak akan penah menjebak manusia ke dalam persoalan interest, karena ajaran agama sifatnya universal dan berlaku buat siapa saja. Lain halnya kalau konsep kehidupan itu diciptakan oleh manusia bisa saja/dapat melahirkan conflict of interest.
PENDAHULUAN
Kaum radikal menghendaki pejungkirbalikan segala sesuatu sampai ke akarakarnya. Tujuan dari doktrin-diktrin yang radikal adalah mengadakan perubahan sampai ke akarnya dan untuk ini selalu mempergunakan metode kekerasan serta menentang struktur masyarakat yang ada. Radikalisme tidak hanya merupakan suatu sikap ketidakpuasan, penuh dendam dan benci, tetapi lebih daripada itu sedikit banyak radikalisme selalu mempunyai program yang cermat dan memiiliki landasan filsafat untuk membernarkan adanya rasa ketidakpuasan dan mengintrodusir inovasi-inovasi.
PENDAHULUAN
Program golongan radikal selalu ditulis dengan menggunakan hasutan-hasutan atau protes-protes yang mengandung ketidakpuasan keadaan sekarang. Instusi yang ada sekarang selalu dikritik tanpa batas dan lembaga baru yang diusulkan digambarkan sebagai suatu bentuk masyarakat yang ideal. Program yang mengandung kritik ini dimaksudkan untuk menarik oranglain yang membenci dan tigak puas terhadap kondisi yang ada. Inovasi yang dicetuskan digambarkan sebagai sesuatu yang adil, baik dan benar, yang maksudnya untuk menarik perhatian orang banyak.
PENDAHULUAN
Metode, program, dan gerakan kaum radikal bermacam-macam. Sebagian menghendaki dilakukannya perubahan seacar bertahap dalam membentuk suatu orde yang baru, sedangkan seagian lainnya mengendaki cara kekerasan dalam usahanya membentuk suatu masyarakat yang baru. Radikalisme erat sekali hubungannya dengan revolusi. Revolusi berhubungan dengan perubahan fundamental dan tiba-tiba dalam bidang politik dan sosial, juga menlahirkan suatu tata kehidapn politik dan sosila yang baru. Revolusi senantiasa
bertentangan dengan revolusi yang menghendaki terbentuknya tata kehidupan yang baru
dengan pembangunan secara perlahan-lahan dan bertahap.
PENGERTIAN
Radikalisme ialah suatu paham yang menghendaki adanya perubahan , pergantian, penjebolan terhadap suatu sistem di masyarakat sampai ke akarnya bila perlu menggunakan cara-cara kekerasan. menginginkan adanya perubahan total terhadap suatu kondisi atau semua aspek kehidupan masyarakat. kaum radikal menganggap bahwa rencanarencananya adalah rencana yang paling ideal. di Inggris radikalisme merupakan hasil usaha untuk melakukan perubahan terhadap parlemen.
dengan perkiraan Marx tentang akan adanya pemberontakan kaum buruh terhadap kaum
majikan dalam industri yang bersistem kapitalisme. Analisis Marxis terhadap teori dependensi ini secara umum tampak hanya mengangkat analisanya dari permasalahan tataran individual majikan-buruh ke tingkat antar negara.
PENDAPAT TOKOH
Anis Baswedan, Rektor Universitas Paramadina Para orang tua yang harus dibekali materi untuk mencegah radikalisasi, bukan anak-anaknya. "Kalau programnya di sekolah, seperti ban kosong, cepat hilangnya. Meski
pendidikan di sekolah berperan penting, kata Anis, tetapi pendidikan dalam keluarga lebih
efektif. Dalam keluarga komunikasi yang terjadi lebih efektif, dan mampu melihat tanda-tanda perubahan pada individu.
PENDAPAT TOKOH
Untuk itu, menurut Anis, orang tua perlu dibekali materi tentang pendidikan deradikalisasi kepada anak-anaknya. Ia khawatir jika orang tua tidak melakukan peran pentingnya dalam pendidikan tersebut, maka nantinya akan lahir generasi-generasi baru
PENDAPAT TOKOH
Ansyad Mbai Kelompok radikal ini terbagi dua, yaitu teroris dan non teroris tapi punya jihad, ingin mendirikan negara Islam, dan membuat formal syariat Islam. Semula, kelompok radikal teroris mengusung isu-isu internasional. Namun kemudian mereka sadar, isu itu tak mendapat perhatian masyarakat luas. Mereka lalu mengalihkan perhatian ke masalahmasalah lokal seperti yang diusung kelompok radikal non teroris. Isu yang mereka usung, yakni kebencian terhadap agama lain, kebencian pada etnis lain, negara, ataupun negara lain.
PENDAPAT TOKOH
Tidak ada faktor tunggal (single factor) penyebab radikalisme. Sebagian kalangan, menyebutkan penyebab munculnya radikalisme adalah kemiskinan. Namun, faktanya, sejumlah pelaku teror di Indonesia tidak berasal dari kalangan tak berpunya.
PENDAPAT TOKOH
Hidayat Nur Wahid, Anggota Komisi I DPR RI Menurut dia, aksi radikalisme berawal dari pemikiran yang keras dan tanpa kompromi untuk melakukan perubahan secara cepat dan sesuai dengan yang diinginkan
pelaku.
Salah satu upaya mencegahnya harus dengan menggunakan pemikiran yang bisa ditanamkan di lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan seperti pondok pesantren, sekolah
PENDAPAT TOKOH
Nurkholis Hidayat, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Nurkholis mengategorikan kelompok radikal di Indonesia dalam tiga bagian. Kelompok pertama adalah gerakan radikal yang mengaktualisasikan perjuangannya
dalam bentuk serangan bom. Ia memasukkan Jemaah Islamiyah dan Jama'ah Ansharut Tauhid
dalam kategori ini. Kelompok kedua adalah organisasi-organisasi Islam yang kerap menampilkan sikap keras dalam pernyataan-pernyataan mereka di media dan kerap melakukan tindakan anarki. Kelompok ketiga disebutnya memiliki banyak bagian dan memiliki fokus yang berbeda. Negara Islam Indonesia (NII) dimasukkannya dalam kelompok ini.
PENDAPAT TOKOH
Menurut Nurkholis, dengan caranya masing-masing, kelompok-kelompok ini sebenarnya sedang menyiarkan kebencian kepada kelompok lain. Syiar kebencian dilakukan melalui khotbah dalam forum-forum terbuka, melalui buku bacaan dengan judul dan isi yang
provokatif, serta melalui video yang menunjukkan seseorang tengah berpidato dengan terangterangan mengajak melakukan kekerasan di Youtube. Syiar-syiar kebencian bukan hanya dilakukan dalam kegiatan agama. Beberapa di antaranya dilakukan dengan mengirimkan pesan singkat (SMS), majalah, spanduk, hingga media online. Inilah yang menjadi penyebab radikalisme semakin luas tanpa bisa dengan mudah ditangkal.
AKSI-AKSI RADIKAL
Tawuran/aksi brutal merupakan salah satu bentuk dari aksi radikal yang hampir terjadi pada semua lapisan masyarakat. Entah terjadi pada pelajar, antar warga desa/kampung, bahkan pada menteri-menteri yang sekarang ini sedang gencar-gencarnya untuk menghindari dari skandal kasus korupsi.
AKSI-AKSI RADIKAL
Teroris sebagai aksi yang paling ditakuti oleh seluruh masyarakat. Dikarenakan aksi ini sangat membahayakan, dimana dan kapan saja bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa diberikan oleh suatu peringatan dan tanpa mengenal siapapun juga.
AKSI-AKSI RADIKAL
Demonstrasi/Aksi Mogok Makan pun merupakan salah satu aksi radikal yang dapat merusak fasilitas umum ataupun merusak kesehatan diri sendiri. Demonstrasi biasanya diakhiri dengan kerusuhan, dan bila tuntutannya belum dapat dikabulkan, aksi anarkis lainnya seperti penjarahan (terjadi di Indonesia pada 13 Mei 1998).
AKSI-AKSI RADIKAL
Anti-Malaysia/Ganyang Malaysia merupakan aksi anarkis yang menentang terhadap negara Malaysia. Aksi ini disebabkan dari keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunei, Sabah, Sarawak, serta KalimantanHal ini menyebabkan terjadinya Konfrontasi IndonesiaMalaysia sebagai sebuah perang mengenai masa depan pulau Kalimantan, antara Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962-1966. Kebangkitan semangat nasionalisme Indonesia untuk mempertahankan wilayahnya terpancar dengan slogan "GANYANG MALAYSIA". Kontrol dan back-up Inggris atas malaysia juga menyebabkan Presiden Soekarno menentang keras keinginan malaysia tersebut dan hal ini tentu saja mengancam kemerdekaan Indonesia dan kesatuan wilayah Republik Indonesia.
VIDEO
VIDEO
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pendidikan Kewarganegaraan kelas XI, Gramedia
http://id.wikipedia.org/wiki/Radikalisme http://learning-of.slametwidodo.com/?s=radikalisme http://www.tempointeraktif.com/hg/fokus/2011/05/04/fks,20110504-1870,id.html http://www.google.co.id/search?tbm=isch&hl=id&source=hp&q=aksi+radikal&btnG=Tel usuri+Gambar&gbv=2&biw=1304&bih=671
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/search?tbm=isch&hl=id&source=hp&q=aksi+radikal&btnG=Telu
suri+Gambar&gbv=2&biw=1304&bih=671#hl=id&gbv=2&biw=1304&bih=628&tbm=isch&sa =1&q=ganya http://www.lintasberita.com/Nasional/Politik/Asal-Muasal-Ganyang-Malaysia-di-jamanBung-Karno http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/25/237316/284/1/Ketidakadilan-PicuRadikalisme
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tubasmedia.com/berita/radikalisme/
http://nasional.kompas.com/read/2011/05/04/08133869/Negeri.yang.Dibajak.Radikalis me
TERIMA KASIH