Professional Documents
Culture Documents
PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan maka isu utamanya adalah pembangunan pendidikan dalam segala aspek. Salah satu isu krusial peningkatan kualitas pendidikan adalah efektivitas pembelajaran oleh guru profesional. Guru sebagai pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik membutuhkan peningkatan professional secara berkesinambungan dan terus menerus. Di era kurikulum yang senantiasa mengalami pergeseran atau perubahan ini, penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran membutuhkan guru yang juga berfungsi sebagai peneliti secara most powerfull, yakni guru yang mampu melaksanakan tugas dan mengadopsi strategi baru. Jika guru diinginkan mengadopsi sesuatu yang baru, maka harus diberi waktu untuk merefleksi teori tentang bagaimana peserta didik belajar atau memperoleh informasi. Profesionalisasi guru dari sejak awal harus dikemas dalam rangka pembentukan ilmu pengetahuan, dimana meneliti, menulis, dan pertemuan ilmiah adalah tiga serangkai kegiatan yang memberikan kemampuan pembentukan pengetahuan (knowledge
106
1. Mampu mengemukakan arti PTK, 2. Mampu mengemukakan prinsip-prinsip PTK 3. Mampu mengemukan tujuan dan manfaat PTK bagi guru dalam pembelajaran Uraian Materi 1. Pengertian PTK Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom action research (CAR) adalah action
research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research pada hakikatnya
merupakan rangkaian riset-tindakan-riset-tindakan- , yang dilakukan secara siklik, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Ada beberapa jenis action
research, dua di antaranya adalah individual action research dan collaborative action research (CAR). Jadi CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative action research; dua-duanya merujuk pada hal yang sama.
Arikunto dkk (2006) mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Karena itu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Hal tersebut sejalan dengan Burns, (1999); Kemmis & McTaggrt (1982); Reason & Bradbury (2001) dalam Madya (2007) yang menjelaskan bahwa penelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Karena itu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dan ia disebut penelitian tindakan kelas atau PTK. Sehubungan dengan itu, maka pertanyaan yang muncul adalah Kapan seorang guru secara tepat dapat melakukan PTK? Jawabnya: Ketika guru ingin meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dan sekaligus ia ingin melibatkan peserta didiknya dalam proses pembelajaran. Karena itu dapat dikatakan bahwa tujuan utama PTK adalah untuk mengubah perilaku pengajaran guru, perilaku siswa di kelas, dan/atau mengubah kerangka kerja pelaksanaan pembelajaran di kelas oleh guru (Madya, 2006)
107
108
bagi guru, yaitu: (1) Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, (2) Meningkatkan profesionalitas guru, (3) Meningkatkan rasa percaya diri guru, (4) Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
RANGKUMAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu model penelitian tindakan. PTK memiliki prinsip-prinsip pembelajaran yang berbeda dengan pembelajaran biasa (konvensional). Pembelajaran yang berbasis PTK umumnya mengikuti siklus yaitu (i) Perencanaan, (ii) Pelaksanaan Tindakan, (iii) Pengamatan, (iv) Refleksi. Pelaksanaan PTK yang benar akan sangat membantu guru dalam peningkatan kualitas pembelajarannya, yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kualitas belajar siswa
LATIHAN Bu Ani, seorang guru SD yang memiliki pengalaman mengajar selama 20 tahun. Ia hampir setiap 2 tahun berpindah dari kelas 1 hingga kelas 6 menjadi wali kelas. Dari pengalamannya menjadi wali kelas ia menemukan banyak permasalahan di kelas. Suatu waktu, ia mengikuti seminar tentang Penelitian Tindakan Kelas. Dari mengikuti seminar itu, ia berniat melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) hingga akhirnya ia betul-betul melaksanakannya. Langkah yang ia lakukan pertama adalah meminta jadwal khusus ke kepala sekolah, lalu ia kumpul seluruh siswa kelas 6 dan menyampaikannya bahwa ia mau melakukan PTK. Diskusikan dengan teman duduk disamping anda, apakah tindakan Bu Ani sudah tepat. Kemukakan alasan-alasannya.
109
pengorganisasian materi pelajaran, (b) penyampaian materi pelajaran, dan (c) pengelolaan kelas. Jika Anda berfikir bahwa pembahasan suatu topik dari segi sejarah dan geografi
secara bersama-sama akan lebih bermakna bagi siswa daripada pembahasan secara sendirisendiri, Anda sedang berhadapan dengan masalah pengorganisasian materi. Jika Anda suka dengan masalah metode dan media, sebenarnya Anda sedang berhadapan dengan masalah penyampaian materi. Apabila Anda menginginkan kerja kelompok antar siswa berjalan dengan lebih efektif, Anda berhadapan dengan masalah pengelolaan kelas. Jangan terikat pada satu kategori saja; kategori lain mungkin mempunyai masalah yang lebih penting. 1. Masalah Dibawah Kendali Guru Jika Anda yakin bahwa faktor tidak adanya buku yang menyebabkan siswa sukar membaca kembali materi pelajaran dan mengerjakan PR di rumah, Anda tidak perlu melakukan CAR untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa di rumah. Dengan dibelikan buku masalah itu akan terpecahkan, dan itu di luar kemampuan Anda. Dengan perkataan lain yakinkan bahwa masalah yang akan Anda pecahkan cukup layak (feasible), berada di dalam wilayah pembelajaran, yang Anda kuasai. Contoh lain masalah yang berada di luar kemampuan Anda adalah: Kebisingan kelas karena sekolah berada di dekat jalan raya. 2. Masalah yang terlalu luas Adanya standar nasional mengenai sarana, prasarana, standar isi maupun standar evaluasi merupakan masalah yang terlalu luas untuk dipecahkan melalui PTK. Faktor
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar
110
111
Latihan Sebagai guru SD (Mi), SMP (MtS), SMA (MA) atau SMK tentu saja anda memiliki sejumlah permasalahan yang dirasakan dan dialami dalam proses pembelajaran. Fakta menunjukkan bahwa hampir seluruh sekolah, dari tahun ke tahun, nilai UAN yang tetap rendah. Seorang guru SMP bernama Malik ingin mengangkat isu atau masalah rendahnya nilai UAN di sekolahnya sebagai topik dalam melaksanakan PTK. Diskusikan dengan anggota kelompok anda, apakah masalah yang diangkat tersebut layak dan dapat dilakukan. Kemukakan pula masalah-masalah yang anda temukan di sekolah masing-masing yang layak dan dapat dipecahkan melalui PTK
112
113
2. Pendahuluan Tujuan PTK adalah untuk memecahkan permasalahan pembelajaran. Untuk itu pada bagian pendahuluan ini intinya adalah paparan latar belakang penelitian. Pada bagian ini menguraikan kondisi objektif yang mengharuskan dilaksanakannya PTK. Kondisi ini merupakan hasil identifikasi guru terhadap masalah proses pembelajaran yang diselenggarakan. Selain itu masalah tersebut adalah masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan serta dapat dilaksanakan. 3. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas. Rumusan masalah dapat menggunakan kalimat tanya atau dapat pula menggunakan kalimat pernyataan. Untuk pemecahan masalah, maka harus diuraikan alternatif tindakan untuk menjawab masalah hendaknya sesuai dengan kaidah PTK. yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Pendekatan dan konsep yang akan digunakan
114
115
Siklus I
Siklus I
Perencanaan: Identifikasi masalahdan penetapan alternatif pemecahan masalah Perencanaan: Identifikasi masalahdan penetapan alternatif pemecahan masalah Tindakan Pengamatan Refleksi
Siklus II
Perencanaan
Tindakan Pengaamatan Refleksi Siklus-siklus berikutnya Kesimpulan, saran, rekmendasi Sumber: Arikunto, 2006
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM Menetukan pokok bahasan Mengembangkan skenario pembelajaran Menyusun LKM Menyiapkan sumber belajar Mengembangkan format evaluasi pembelajaran Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM Menetukan pokok bahasan Mengembangkan skenario pembelajaran Menyusun LKM Menyiapkan sumber belajar Mengembangkan format evaluasi pembelajaran Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan LKM Melakukan observasi dengan memakai format observasi Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LKM Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, LKM, dan lain-lain. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya. Evaluasi tindakan I Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah Pengembangan progam tindakan II Pelaksanaan program tindakan II Pengumpulan data tindakan II Evaluasi Tindakan II
8. Rencana Jadwal Pelaksanaan Penelitian Jadwal pelaksanaan meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Jadwal ini sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram, seperti contoh berikut: Waaktu (Minggu ke) 1 2 3 4 5 6 X X X X X X
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Rencana Kegiatan A. Persiapan Menyusun konsep pelaksanaan Menyepakatai jadwal dan tugas Menyusun instrumen Seminar konsep pelaksanaan B. Pelaksanaan Menyiapkan kelas dan alat Melakukan tindakan siklus I Mellakukan tindakan siklus II
Xx xx X
116
8. 9. 10. 11.
C, Penyusunan Laporan Menyusun konsep laporan Seminar hasil penelitian Perbaikan laporan Penggandaan dan pengiriman hasil
X x x x
Kerangka isi Usulan PTK Bab Pendahuluan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian Bab Kajian/Tinjauan Pustaka Bab Metodologi Pelaksanaan Penjelasan mengenai kegiatan pendukung
117
PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJAR IPS MELALUI VARIASI GAYA MENGAJAR DI SEKOLAH X KECAMATAN .......................... KABUPATEN ..
118
Kecamatan .. Kabupaten .. 2. Identitas Peneliti: a. Nama b. NIP c. Gol/Ruang d. Jabatan e. Unit Kerja 3. Lokasi Penelitian 4. Lama Penelitian : : : : Guru Utama Muda : Sekolah X : Sekolah X : 3 Bulan (Agustus Oktober 2007
5. Biaya Penelitian
Mengetahui/Mengesahkan Ketua PGRI Kabupaten XX Nama: NIP:... Kepala Sekolah X Nama: . NIP:
119
Pilihlah salah satu atau lebih permasalahan di atas untuk diangkat menjadi salah satu topik dalam PTK. Lalu anda menyusunnya dalam bentuk proposal PTK yang utuh.
121
: Mampu Merancang Karya Tulis Ilmiah : Merancang garis besar karya tulis ilmiah : Menyusun abstrak KTI berdasarkan deskrispsi pelaksanaan penelitian
Judul karya tulis ilmiah harus menggunakan bahasa baku dan bersifat singkat, padat dan jelas. Secara teknis, judul diketik dengan huruf besar (kapital), hendaknya ekspresif, sesuai dengan dengan masalah yang ditulis dan tidak membuka peluang adanya penafsiran ganda. V. Menuliskan Daftar Pustaka Karya ilmiah perlu dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya ilmiah lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain penulisan karya ilmiah rujukan tersebut perlu memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun penerbitan, serta penerbitnya. Tata cara penulisan daftar pustaka perlu juga memberikan isyarat apakah karya ilmiah yang dirujuk itu berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen Web, dll. Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan untuk menuliskan daftar pustaka. Namun demikian terdapat banyak versi tata cara penulisan daftar pustaka, bergantung pada tradisi yang dipegang oleh masyarakat keilmuan dalam masingmasing bidang. Tata cara apapun dapat saja dipakai asalkan pemakaiannya konsisten. Namun demikian apabila karya ilmiah kita ingin dipublikasikan dalam jurnal tertentu, kita harus menyesuaikan diri dengan tata cara penulisan daftar pustaka yang ditetapkan oleh redaksi jurnal tersebut. VI. Sistematika Karya Ilmiah Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Latar belakang penulisan merupakan gambaran umum yang berisi alasan mengapa memilih topik karya tulis tersebut dan untuk menunjukkan mengapa topik tersebut penting. Latar belakang masalah perlu perlu memaparkan secara jelas dan didukung oleh data-data, fakta-fakta dan alasan-alasan yang logis mengenai penting serta layaknya tulisan tersebut diangkat. Pada bagian ini mencakup masalah tentang alasan mengangkat masalah tersebut menjadi karya tulis dan penjelasan tentang makna penting serta menariknya masalah tersebut untuk ditelaah.
124
125
126
127
128
129
130
Handout (fotocopy) seringkali tidak dapat dibaca dengan mudah karena penggunaan font
yang terlalu kecil, atau warna font gelap (misalnya merah) dengan latar belakang gelap (misalnya biru tua). Pastikan perangkat elektronik yang digunakan bekerja dengan baik. Seringkali presentasi tertunda gara-gara alat panel LCD yang digunakan tidak cocok dengan komputer atau notebook yang digunakan sehingga gambar tidak muncul di layar. Pelaksanaan presentasi Setelah persiapan dilakukan, kini tibalah saatnya anda mengeksekusi rencana yang telah disiapkan. Dalam melakukan presentasi, perhatikan hal-hal yang akan dibahas seperti berikut. 1. Ketepatan waktu Salah satu kunci rahasia kesuksesan sebuah presentasi adalah tepat waktu. Seseorang harus banyak belajar dan bereksperimen untuk menepatkan waktu sehingga akhirnya pembicara punya perasaan (feeling) tentang waktu yang dibutuhkan untuk mempresentasikan. Presentasi yang terlalu cepat selesai tidak baik. Kesan yang dapat ditimbulkan adalah pembicara tidak menguasai topik dan terlihat bodoh. Pada saat yang lain, presentasi yang terlalu lama juga tidak baik. Jika presentasi terlalu cepat selesai yang terlihat bodoh adalah sang pemberi presentasi, maka presentasi yang terlalu lama akan memberikan kekesalan kepada pendengar. Jika pendengar sudah kesal, maka apa pun yang anda katakan tidak akan didengar lagi. Vonis sudah dijatuhkan. Nilai Anda akan sangat rendah. Demikian pula dalam memberikan presentasi (di seminar misalnya), jika kita terlalu banyak berbicara, maka kesan menggurui dan ingin memonopoli pembicaraan akan muncul. Bicara seperlunya saja. Jika memang tidak perlu bicara, tidak usah berbicara. Ketika berbicara, perhatikan pendengar. Apabila mereka menguap, melihat jam, merenung-renung, mencorat-coret di kertas notes, dan menunjukkan tanda-tanda kejenuhan lainnya, maka percepat presentasi. Selesaikan dengan segera.
131
133
134
roman style).
b. Batas pengetikan: 1) Samping kiri 4 cm 2) Samping kanan 3 cm 3) Batas atas bawah masing-masing 3 cm c. Jarak pengetikan, bab, Sub-bab dan perinciannya 1) Jarak pengetikan antara Bab dan Sub-bab 3 spasi, Sub-bab dan kalimat dibawahnya 2 spasi. 2) Judul Bab diketik di tengah-tengah dengan huruf besar dan dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa digaris-bawahi. 3) Judul Sub-bab ditulis mulai dari sebelah kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (huruf klapital), kecuali kata-kata tugas, seperti yang, dari, dan. 4) Judul anak Sub-bab ditulis mulai dari sebelah kiri dengan indensi 5 (lima) pukulan yang diberi garis bawah. Huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti yang, dari, dan. 5) Jika masih ada subjudul dalam dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti pada butir (3) diatas, laludiikuti oleh kalimat berikutnya. 2. Pengetikan Kalimat Alenia baru diketik sebaris dengan baris diatasnya dengan jarak 2 spasi. Pengetikan kutipan langsung yang lebih dari tiga baris diketik 1 spasi menjorok ke dalam dan semuanya tanpa diberi tanda petik. 3. Penomoran Halaman a. Bagian pendahuluan yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota kelompok, kata pengantar dan daftar isi memakai angka romawi kecil dan diketik sebelah kanan bawah (i,ii, dan seterusnya). b. Bagian tubuh/pokok sampai dengan bagian penutup memakai angka arab dan diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas (1,2,3 dan seterusnya). c. Nomor halaman pertama dari Bab tidak ditulis tapi tetap diperhitungkan.
136
137
Arikunto, Suharsimi dkk.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta. Aswandi. 2006. Guru Sebagai Peneliti. http://www.pontianakpost.com/. Diakses, 15 Nopember 2007. Aqib, Zainal.2007. Penelitian Tindakan Kelas. YRama Widya. Bandung. Madya, Suwarsih. 2006. Teori dan Praktek Penelitian Tindakan Kelas (Action Research). Alfabeta. Bandung. . Madya, Suwarsih.2006.
Praktek
Penelitian
Tindakan
Kelas.
http://www.ktiguru.org/index.php/ptk-1. Diakses, 15 November 2007. Muhajir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi III. Reka Sarasin. Yogyakarta. Raka Joni dkk.1998. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas (Makalah). IKIP Malang. Malang. Wiriaatmadja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
138