You are on page 1of 11

disusun oleh :

Ainin Rahmanawati Muty Ceria Destilyta Destya Finiarty Dilla Olivia Pretty Cahya H Kori Dyah W Rahayu Agustina Fatima Rahmah Nyayu Nazihah K

190110100082 190110100084 190110100088 190110100089 190110100090 190110100095 190110100096 190110100105 190110100107

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi teknologi yang sangat menjanjikan di abad ke 20 ini. Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumberdaya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang. Saat ini walaupun masih dalam taraf pengembangan, industri bioteknologi mulai matang dan menghasilkan produk-produk yang dapat dipasarkan. Dimana keberhasilankeberhasilan komersial dan terobosan-terobosan teknologi yang dramatis telah dan sedang diraih. Walaupun demikian, harapan-harapan mengenai penerapan bioteknologi pada 15-20 tahun yang lalu dapat dikatakan belum seluruhnya menjadi kenyataan. Dan bahkan hambatan-hambatan yang muncul kadangkala tidak diantisipasi sebelumnya. Dalam GBHN 1993 khususnya sasaran Bidang Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Pelita VI, Bioteknologi juga dimasukkan dalam Kebijaksanaan Nasional sebagai suatu bidang Iptek yang perlu dikembangkan.

1.2

Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai dunia bioteknologi dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Bioteknologi Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara terpadu, untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia. Ada pula yang mendefinisikan bioteknologi sebagai penggunaan biosains dan teknologi dengan memanfaatkan organisme atau bagian selulernya untuk menghasilkan produk, jasa dan pengelolaan lingkungan guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Namun pada dasarnya kedua definisi tersebut menyampaikan inti yang sama yaitu untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

2.2

Ciri Utama Bioteknologi


1. Adanya aBen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan 2. Adanya pendayagunsan secara teknologi dan industry

3. 4.

Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian Adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.

5. Memanfaatkan prinsip prinsip ilmiah melalui penelitian

2.3

Perkembangan Bioteknologi Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Periode bioteknologi tradisional ( sebelum abad ke-15 M ) Dalam periode ini telah ada teknologi pembuatan minuman bir dan anggur menggunakan ragi (6000 SM),

mengembangkan roti dengan ragi (4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai sumber makanan yang dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM ). Sedangkan bioteknologi modern dikenal pada abad ke XXI yang sering disebut abad bioteknologi dan biomolekuler, yang diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah berkaitan dengan kesejahteraan manusia. Perkembangan ilmu selanjutnya membawa manusia mengenal kromosom. Pada awal tahun 1880-an Wilhelm Roux memperkirakan bahwa kromosom adalah pembawa bahan hereditas. Ahli lain, Mendel mempelajari perilaku kromosom sebagai pembawa bahan hereditas ini. Menurut Mendel, orgaisme membawa dua unit hereditas bagi setiap sifat keturunan. Selanjutnya teori Mendel sesuai juga dengan kenyataan, bahwa induk menurunkan hanya separoh kromosom melalui sel kelamin. Pada tahun 1860-an Fredrich Miescher berhasil mengisolasi bahan dari inti sel ini, setelah diidentifikasi diketahui mengandung protein dan asam nukleat. Pada pertengahan tahun 1970, ahli Bioteknologi menemukan teknologi baru yang dikenal dengan antibodi klon tunggal. Prinsip antibodi klon tunggal berbeda dengan antibody klon ganda. Kisah antibody klon tunggal dimulai pada tahun 1974, ketika George Kohler dan Cecar Milstein dari Medical Research Councils Laboratory of Molecular Biology di Cambridge, Inggris, mengamati sesuatu yang kemudian menjadi masalah menonjol yang belum terpecahkan dalam imunologi. Antibody adalah bagian dari pertahanan tubuh terhadap benda asing yang ingin masuk ke dalam tubuh, termasuk organisme penyebab penyakit. Produksi antibody dikendalikan oleh gen, Kohler dan Milstein mempunyai ide untuk menyatukan sel penghasil antibodi normal dengan sel dari tumor yang mengkanker, yang disebut mieloma. Teknologi ini menghasilkan sel hybrid yang selanjutnya dapat dikulturkan dan menghasilkan klon. Semua hybrid klon yang sama menghasilkan molekul antibodi yang sama pula, oleh karena itu disebut antibodi klon tunggal (monoclonal antibody). Peran teknologi rekayasa genetik pada era ini semakin terasa dengan diizinkannya penggunaan insulin hasil percobaan rekayasa genetik untuk pengobatan penyakit diabetes di Amerika Serikat pada tahun 1982. insulin buatan tersebut diproduksi oleh perusahaan Eli Lilly dan Company. Hingga saat ini, penelitian dan penemuan yang berhubungan dengan rekayasa genetik terus dilakukan. Misalnya dihasilkan organisme transgenik penelitian genom makhluk hidup.

2.4

Macam macam Bioteknologi Bioteknologi ini dibagi ke dalam dua macam, yaitu: 1. Bioteknologi lama atau konvensional Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang mengandalkan jasa mikroba untuk menghasilkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan manusia melalui proses fermentasi. Dalm proses ini, manusia hanya menciptakan kondisi dengan menyediakan substrat yang cocok bagi perkembangan optimal mikroba. Contoh hasil bioteknologi, antara lain : Bidang makanan Tunggal). Bidang industri sitrat. Bidang pertanian : pemberantasan hama (serangga) : MSG (Monosodium Glutamat), vitamin, dan asam : yoghurt, keju, mentega dari lemak susu, tempe,

oncom, kecap, tauco, cokelat fermentasi, tape, dan PST (Protein Sel

Bidang jasa : gas bio, kompos, penambangan, dan penanggulangan pencemaran minyak.

2. Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern merupakan penerapan bioteknologi berdasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah. 1. Teknologi Hibridoma Hibridoma adalah penggabungan dua sel somatis dengan tujuan memproduksi antibodi monoklonal atau hormon. Penggabungan dua sel ini meliputi sel penghasil antibodi atau hormon dengan mieloma (sel kanker) yang telah dihilangkan kemampuannya dalam memengaruhi metabolisme lain. Penggunaan sel kanker adalah untuk memperbanyak sel secara cepat.

Antibodi monoklonal merupakan antibodi yang bereaksi terhadap satu tipe antigen saja.

2.

Teknologi Plasmid atau DNA Rekombinan

Merupakan pemanfaatan plasmid sebagai vektor DNA yang akan diduplikasi dalam sel bakteri dan memproduksi zat yang diinginkan. Contoh : pembentukan hormon insulin dengan menggunakan plasmid bakteri Escherichia coli. Hormon insulin yang dihasilkan untuk menanggulangi kebutuhan insulin pada penderita diabetes melitus.

3.

Teknologi Kloning (Transplantasi Inti)

Teknologi kloning (transplantasi inti) adalah teknik mencangkokkan inti sel dari suatu individu pada sel telur tanpa inti yang bertujuan untuk membuat organisme duplikat. Teknologi kloning pada manusia telah sukses dilakukan oleh Ian Walmut dan Keith Campbell dari Roslin Institute. Dari 277 kali percobaan, dihasilkan 13 kebuntingan dan hanya 1 yang berhasil lahir, yaitu pada bulan Juli 1996 yang dikenal dengan domba Dolly.

4.

Protein Sel Tunggal (PST)

Yaitu pemanfaatan organisme bersel tunggal atau banyak, tetapi sederhana sebegai sumber protein. Organisme yang sering digunakan adalah bakteri, ganggang, atau fungi. Kelebihan menggunakan organisme bersel tunggal untuk PST, antara lain : a) Mengandung protein tinggi b) Laju pertumbuhan cepat c) Tidak bergantung pada iklim dan musim d) Tidak membutuhkan areal yang luas

e) Bibit mudah didapat

5. Kultur Jaringan (Tissue Culture)

Merupakan metode pemeliharaan bagian tumbuhan yang sudah diisolasi dari tanaman induknya pada medium buatan dalam kondisi steril secara in vitro. Kultur jaringan memiliki banyak manfaat, antara lain mendapatkan bibit banyak dalam waktu singkat, mendapatkan tanaman dengan sifat yang kita kehendaki, mendapatkan hasil metabolisme (metabolit sekunder) yang mempunyai nilai ekonomi, serta penghematan waktu, ruang, dan tenaga yang digunakan. Macam kultur : a) Kultur meristem, yaitu menggunakan jaringan meristematis sebagai eksplan. b) Kultur polen (serbuk sari). c) Kultur protoplas, menggunakan sel-sel yang dihilangkan dinding selnya. d) Kultur kloroplas.

6.

Teknologi Transgenik Merupakan teknik untuk menciptakan makhluk hidup transgenik dengan menyisipkan gen asing yang bertujuan agar ekspresi gen asing yang disisipkan terdapat pada makhluk hidup tersebut. Contohnya, tanaman jagung disisipi den cry dari bakteri Bacillus thuringiensis sehingga jagung tersebut menghasilkan protein yang dapat membunuh serangga (kupukupu).

Bioteknologi juga memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu :

Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh

spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.

Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.

Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).

Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerangkerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.

2.5

Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi Dampak Positif (manfaat) :


Bioteknologi memainkan peranan penting dalam bidang pangan yaitu dengan

memproduksi makanan dengan bantuan mikroba ( tempe, roti, keju, yoghurt, kecap, dll ), vitamin, dan enzim.
Sangat berperan dalam bidang kesehatan. Contohnya Orang yang menderita

diabetes melitus membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh. Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat dipanen dari bakteri.
Digunakan untuk perbaikan lingkungan misalnya dalam hal mengurangi

pencemaran dengan adanya teknik pengolahan limbah dan dengan memanipulasi mikroorganisme. Bioteknologi merupakan pemanfaatan berbagai prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, sistem, atau proses biologis untuk menghasilkan atau meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.

Dampak Negatif : Dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asaing yang dapat menimbulkan reaksi alergi.
Persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi.

2.6

Kegagalan Bioteknologi

2.7

Korelasi dengan Psikologi Berkat kemajuan bioteknologi, kini para psikolog (dan juga dokter) dapat lebih mudah dalam menangani penderita kecanduan narkotik. Narkotik seperti heroin, opium, morfin, kodein dan metadon dapat menyebabkan kelainan susunan saraf pusat dan penyakit neurologis. Hal ini sangat erat kaitannya dengan biopsikologi.

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan Pesatnya pengembangan dan penerapan bioteknologi adalah suatu hal sangat positif, akan tetapi dalam mewujudkannya hendaknya dikaji secara mendetail, sehingga tidak tercipta kondisi yang "over-optimistic" Kutipan dari "the Worldwatch Institutes State of the World 1990 report" menggambarkan hal ini: "Grandiose claims about biotechnology and food production have been common since the first successful attempts at genetic engineering in the early seventies. As recently as 1984, one writer predicted that in 5 to 10 years, Saudi Arabia may look like the wheat fields of Kansas. The unfortunate reality in 1989 when Kansas lost over a third of its wheat crop to drought was that the wheat fields of Kansas came to resemble the still fallow Saudi Arabian desert." Indonesia yang masih tertinggal dalam bidang bioteknologi tidak bisa dilihat sebagai suatu hal yang negative. Justru dengan kondisi ini, maka memberikan ruang gerak yang luas untuk mengantisipasi dan mengkaji setiap aspek bioteknologi dengan belajar dari sukses, kegagalan dan kesulitan yang dialami oleh negara-negara maju Dengan demikian terhindar dari "over-expectation" sehingga usaha-usaha untuk mewujudkan pengembangan dan penerapan bioteknologi tidaklah menemui kendala yang signifikan Akhirnya, adalah sangat penting bahwa bioteknologi dilihat dalam konteks sektoral; Kontribusi bioteknologi sendiri akan kecil jika tidak memperhatikan semua kondisi yang ada untuk pembangunan sektor pertanian atau sektor kesehatan misalnya. Dalam konteks ini, hal-hal yang perlu diperhatikan misalnya kebijaksanaan harga yang sesuai, pemantapan lembaga-lembaga terkait dan kapasitas penelitian, serta jasa penyuluhan yang efektif.

You might also like