You are on page 1of 264

IPA.VII.1.1.01 s.d IPA.VII.1.6.

19

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester

: : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1

KEGIATAN SISWA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

ii

KATA PENGANTAR
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di SMP Terbuka, perlu adanya penyempurnaan modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Oleh karena itu Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berupaya melakukan penyempurnaan modul SMP Terbuka agar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat memenuhi kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan masyarakat sekitar. Seiring dengan dinamika penyempurnaan tersebut, ditetapkanlah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua peraturan tersebut merupakan pedoman dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Modul sebagai sumber belajar utama dalam proses pembelajaran bagi siswa SMP Terbuka ini telah disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pembahasannya modul ini telah mencakup seluruh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan minimal tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan disempurnakannya modul SMP Terbuka ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Mengingat Kurikulum yang digunakan dalam penulisan modul ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka masukan dan saran dari lapangan sangat diharapkan untuk penyempurnaan baik isi maupun perwajahan modul ini di masa yang akan datang. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mutu pendidikan SMP Terbuka mengalami peningkatan sesuai dengan tuntutan jaman

Jakarta, Januari 2009 Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

Didik Suhardi, SH., M.Si. NIP. 131270212

iii

iv

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ....................................................................................................... Daftar isi ....................................................................................................... Petunjuk Belajar ....................................................................................................... IPA.VII.1.1.01 IPA.VII.1.1.02 IPA.VII.1.1.03 IPA.VII.1.2.04 IPA.VII.1.2.05 IPA.VII.1.2.06 IPA.VII.1.2.07 IPA.VII.1.3.08 IPA.VII.1.3.09 IPA.VII.1.3.10 IPA.VII.1.4.11 IPA.VII.1.4.12 IPA.VII.1.4.13 IPA.VII.1.5.14 IPA.VII.1.5.15 IPA.VII.1.5.16 IPA.VII.1.6.17 IPA.VII.1.6.18 IPA.VII.1.6.19 Kepustakaan Besaran dan Satuan......................................................................... Suhu ............................................................................................... Pengukuran..................................................................................... Asam, Basa dan Garam................................................................... Sifat Asam, Basa Pada Bahan Makanan .......................................... Unsur Kimia ................................................................................... Unsur, Senyawa dan Campuran ...................................................... Wujud Zat....................................................................................... Massa Jenis..................................................................................... Pemuaian ........................................................................................ Kalor .............................................................................................. Penguapan ...................................................................................... Azas Black...................................................................................... Perpindahan Kalor .......................................................................... Peralatan yang Memanfaatkan Prinsip Kalor................................... Sifat Fisika dan Sifat Kimia ............................................................ Pemisahan Campuran ..................................................................... Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia .......................................... Reaksi Kimia .................................................................................. iii v vii 1 11 21 31 45 55 67 77 93 103 117 133 155 165 185 195 211 229 241

....................................................................................................... 255

vi

PETUNJUK BELAJAR
Buku ini memuat modul untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 1 yang harus kamu pelajari dan selesaikan dalam jangka waktu satu semester, baik melalui kegiatan belajar di TKB (Tempat Kegiatan Belajar) maupun belajar di luar TKB. Dalam mempelajari modul ini supaya diperhatikan hal hal sebagai berikut : 1. Belajar dengan modul keberhasilannya tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan kamu dalam memahami dan mematuhi langkah-langkah belajarnya. 2. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok, baik di TKB atau di luar TKB. 3. Langkah-langkah yang perlu kamu ikuti secara berurutan dalam mempelajari modul ini adalah sebagai berikut : a. Usahakan kamu (bila memungkinkan) memiliki buku paket Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam modul ini diutamakan pada materi esensial/materi pokok/materi utama. b. Baca dan pahami benar-benar tujuan yang terdapat dalam modul ini. Perhatikan materi pokoknya dan uraian materinya. c. Bila dalam mempelajari modul tersebut mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-teman yang lain ! Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya kamu tanyakan pada guru pamong di TKB atau guru bina pada waktu tatap muka. d. Setelah kamu merasa memahami materi pelajaran tersebut, kerjakanlah tugas-tugas yang tercantum dalam modul ini, dalam lembar jawaban yang terpisah atau pada buku tulis kamu. e. Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Dan bila ada jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang bersangkutan. Bila semua kegiatan dalam satu modul sudah dapat diselesaikan dengan baik, kamu berhak mengikuti tes akhir modul yang diselenggarakan oleh guru bina atau guru pamong. f. Bila dalam tes akhir modul kamu dapat mencapai nilai 65 kamu dapat mempelajari modul berikutnya. 4. Uraian kegiatan di atas harus kamu taati, agar kamu lebih cepat berhasil mempelajari modul ini.

Selamat Belajar!

vii

viii

IPA.VII.1.1.01

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 6 X 40 menit

KEGIATAN SISWA

BESARAN DAN SATUAN

Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media Reviewer

: Dra. Sri Sukabdiah , Titin Supriyatmi, S.Pd : Drs. Bambang Agus P. : Drs. Kadartono : Suko Rahardjo,S.Pd. Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


1

A. PENDAHULUAN
Anak-anak SMP Terbuka. Kamu akan belajar menggunakan modul-modul di semua pelajaran dengan teliti membaca, memahami baik-baik isi materi pada modul ini. Selain itu, mengerjakan tugas di setiap kegiatan. Mencocokkan dengan kunci tugas dan mempelajari lagi bagian-bagian pelajaran yang kamu belum bisa, barulah mempelajari berikutnya. Apabila kamu sudah selesai mempelajari satu bahasan kegiatan belajar, kamu boleh meminta kepada guru binamu, tes akhir modul. Tentu kamu akan senang dapat belajar sesuai waktu yang kamu sediakan dan sesuai waktu yang tercantum dalam setiap modul. Dalam modul ini kamu akan belajar tentang Ilmu Pengetahuan Alam yang merupakan kelanjutan pelajaran IPA di Sekolah Dasar. Pertama-tama kamu belajar tentang besaran dan satuan. Bila kamu selesai mempelajari besaran dan satuan kamu diharapkan memahami penegertian besaran, pengertian satuan, contoh-contoh besaran dan satuannya, mana yang termasuk besaran pokok dan mana yang termasuk besaran turunan. Kamu akan mengetahui mengapa harus ada keseragaman penggunaan satuan secara Internasional, pengukuran besaran secara teliti. Untuk mencapai tujuan tersebut, kamu akan mempelajari materi-materi atau pengetahuanpengetahuan penting tentang pengertian besaran dan satuan. Adapun alat-alat IPA yang akan kamu gunakan dapat kamu peroleh bila kamu berkesempatan belajar tatap muka di Sekolah Induk. Alat-alatnya diantaranya penggaris, gelas ukur, dan neraca. Nah, pelajarilah modul pertama ini dalam waktu 6 x 40 menit termasuk tes akhir modul. Apabila kamu belajar dengan teratur dan disiplin, percayalah bahwa kamu akan berhasil memperoleh nilai bagus. Selamat belajar

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Besaran dan Satuan 1. Standar Kompetensi : Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. 2. Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan basaran pokok dengan besaran turunan beserta satuannya. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengelompokkannya ke dalam besaran pokok dan turunan. Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran. Mengkorvensi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana. Mengkorvensi berbagai satuan besaran pokok maupun besaran turunan. 4. Materi Pokok : Besaran dan Satuan 5. Uraian Materi Apakah yang kamu lihat bila kamu sedang berada di pasar? Tentunya kamu melihat sibuknya orang-orang berbelanja. Ada yang membeli gula, membeli buah-buahan, membeli kain, membeli minyak dan sebagainya.

Gambar 01.1 Penjual sayur dan buah-buahan Apakah yang dilakukan setiap penjual? Mereka masing-masing sibuk melayani pembeli. Ada yang menimbang gula, menimbang buah-buahan, menghitung banyaknya telur yang dibeli dan sebagainya. Menimbang gula atau menimbang buah-buahan berarti mengukur berapa kilogram massanya. Besaran pokok dan besaran turunan Dalam pelajaran IPA, kamu akan mempelajari berbagai besaran dan satuan. Di Sekolah Dasar, kamu sudah mengenal berbagai besaran dan satuannya. Sekarang perhatikan tabel mengenai besaran dan satuannya sebagai berikut :

Tabel 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Besaran panjang massa waktu suhu berat volum gaya daya Satuan sentimeter, meter, kilometer gram, kilogram sekon (detik), menit, jam derajat celcius, Kelvin Newton sentimeter kubik, meter kubik Newton Watt Lambang Satuannya cm, m, km g, kg s, menit, jam 0 C, K N cm, m N W

Bila tabel tersebut kamu baca secara mendatar, misalnya, besaran panjang, satuannya adalah sentimeter, meter, kilometer. Lambang satuannya adalah cm, m, km. Panjang, massa, waktu, suhu, berat dan seterusnya disebut besaran. Jadi yang dimaksud dengan besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, memiliki besar (nilai) dan satuan. Cobalah kamu membaca tabel tersebut sampai dengan urutan ke delapan. Besaranbesaran pada tabel tersebut dapat dibedakan menjadi 2 macam besaran, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok : Besaran turunan : panjang, massa, waktu dan suhu berat, volum, gaya dan daya

Alat ukur panjang: Standar panjang internasional yang pertama kali dibuat adalah sebuah batang logam yang terbuat dari campuran platina iridium yang disebut meter standar. Meter disebut satuan baku atau satuan pokok, karena panjang satu meter dimana saja adalah sama. Jengkal disebut satuan tidak baku, karena panjang satu jengkal orang yang satu tidak sama dengan jengkal orang yang lain. Oleh karena itu satuan sembarang tidak dipakai lagi karena menghasilkan hasil pengukuran yang tidak sama. Pernahkah kamu mengukur panjang suatu benda dengan jengkal, depa atau langkah? Bagaimana supaya satu meter dimana-mana sama? Para ahli telah berusaha mencari sesuatu di dunia ini yang panjangnya selalu tetap. Akhirnya sejak tahun 1960 ditetapkan bahwa 1 meter adalah 1.650.763,73 kali panjang gelombang pancaran sinar atom kripton-86 dalam ruang hampa. Jadi besaran pokok adalah besaran yang satuannya diartikan atau didefinisikan sendiri. Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran. Besaran pokok yang kamu pelajari di SMP adalah : Panjang dengan satuan dasarnya meter (m) Massa dengan satuan dasarnya kilogram (kg) Waktu dengan satuan dasarnya sekon atau detik (s) 5

Suhu dengan satuan dasarnya kelvin (K) Kuat arus dengan satuan dasarnya ampere (A) Besaran Turunan : Sekarang kamu akan mempelajari apakah yang dimaksud dengan besaran turunan? Perhatikan seluruh permukaan bidang mejamu! Seluruh bidang permukaan mejamu tersebut menyatakan luas permukaan meja. Bagaimana cara kamu mengukur luas mejamu? Tentu kamu ukur dulu panjang dan lebar mejamu. Andakan hasil pengukuran panjang meja 2 meter, lebar meja 1,5 meter, maka luas meja adalah panjang kali lebar. Luas = panjang x lebar = 2 meter x 1,5 meter = 3 meter persegi Luas = 3 m2 Luas itu disebut besaran turunan karena diturunkan dari satuan dasar meter. Apakah yang dapat kamu simpulkan tentang besaran turunan? Ternyata bahwa : Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran-besaran pokok. Sistem satuan Internasional (SI) Sudah kamu ketahui bahwa satuan dasar adalah meter, kilogram dan sekon. Nilai setiap satu satuan di mana-mana selalu sama. Setiap satuan yang dipakai dalam suatu pengukuran besaran harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut : 1. Satuan harus selalu tetap nilainya, tidak terpengaruh oleh suhu. 2. Satuan harus dapat dipakai di mana-mana atau bersifat internasional. 3. Satuan harus dapat dengan mudah ditiru setiap orang. Oleh karena itulah perlu adanya keseragaman satuan Internasional yang disebut Sistem Satuan Internasional atau disingkat SI. Perhatikan tabel besaran Satuan Internasional dan Satuan Internasional berikut Tabel 3 No 1 2 3 4 5 Besaran Panjang Massa Waktu Luas Volum Satuan meter (m) kilogram (kg) sekon (s) meter persegi (m2) meter kubik (m3)

Hubungan antara nilai satuan sistem SI dengan satuan bukan sistem SI Satuan panjang 1m = 10 dm = 100 cm = 1000 mm 1 mm = 0,001 m = 0,01 dm = 0,1 cm 1 cm = 0,01 m = 0,001 dam = 10 mm 1 dm = 0,1 m = 10 cm = 100 mm 1 inci = 2,54 cm 6

1 yard 1 mil 1 kaki Satuan panjang 1 kg 1 mg 1g 1 kuintal 1 ons 1 ton 1 pound Satuan waktu 1 jam 1 menit

= = =

91,44 cm 1.609,34 m 30,68 cm

= = = = = = =

1.000 g 0,000.001 kg 0,001 kg 100 kg 0,1 kg 1.000 kg 1.454 kg

= = =

1.000.000 mg (milligram) 0,001 g 1.000 mg

= =

60 menit = 60 sekon atau 60 detik

3.600 sekon atau 3.600 detik

Bagaimana, dapatkah kamu memahami satuan-satuan tersebut? Coba baca sekali lagi, pelan-pelan, maka kamu akan dapat memahami nilai satuan-satuan tersebut. Sekarang coba pahami untuk nilai satuan luas dan volum. Satuan luas 1 m2 Satuan volum 1 m3 1 cm3 1 dm3 = = = 1.000 dm3 0,000.001 m3 0,001 m3 = = = 1.000.000 cm3 0,001 dm3 1.000 cm3 = 100 dm2 = 10.000 cm2 = 1.000.000 mm2

6. Tugas 1 1. Apakah yang dilakukan oleh penjual buah ketika dia menimbang jeruk sesuai dengan yang dibeli oleh pembeli? 2. Panjang, massa, waktu, berat, gaya dan suhu adalah suatu besaran dalam Fisika. Mengapa disebut besaran? 3. Apakah yang dimaksud dengan satuan? 4. Sebutkan tiga besaran pokok! 5. Sebutkan tiga satuan dasar atau satuan pokok! 6. Sebutkan tiga contoh besaran turunan! 7. Menggunakan alat apakah untuk menentukan volum batu kecil? 8. Sebutkan tiga sifat satuan!

C. PENUTUP
Pelajaran yang sudah kamu pelajari ini yaitu modul besaran dan satuan. Kamu sudah banyak mendapatkan pengetahuan untuk mempelajari modul-modul IPA berikutnya. Percayalah bahwa IPA tidak sukar dipelajari. Ilmu Pengetahuan Alam juga dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupanmu sehari-hari. Di samping itu IPA merupakan dasar dari teknologi yang meningkatkan taraf kesejahteraan hidup manusia. Dalam daftar kosa kata berikut ini, kamu akan dapat mengingat kembali kata-kata yang mungkin kamu anggap sulit. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, memiliki nilai dan satuan. Besaran dibagi menjadi 2 yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan sendiri. Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran-basaran pokok. Contoh besaran pokok: panjang, massa, waktu, suhu. Contoh besaran turunan: berat, volum, gaya, daya. Meter disebut satuan baku atau satuan pokok karena panjang satu meter dimana saja adalah sama. 9. Syarat-syarat satuan yang baik: a. Satuan harus selalu tetap nilainya, tidak terpengaruh oleh suhu. b. Satuan harus dapat dipakai di mana-mana atau bersifat internasional. c. Satuan harus dapat dengan mudah ditiru setiap orang.

D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 1. Pedagang buah sedang membandingkan massa jeruk dengan 1 kilogram massa standar. 2. Karena panjang, massa, waktu, berat, gaya dan suhu dapat diukur, memiliki nilai dan satuan. 3. Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran. 4. 3 besaran poko adalah panjang, massa, waktu. 5. 3 satuan dasar adalah meter, kilogram, sekon. 6. 3 contoh besaran turunan adalah luas, volum, kecepatan. 7. Menggunakan gelas ukur. 8. Sifat suatu satuan selalu tetap dapat dipakai di mana-mana dan mudah ditiru.

10

IPA.VII.1.1.02

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

SUHU

Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media Reviewer

: : : :

Lalu Putria Drs. Bambang Agus P. Drs. Machdum Al Munawar Suko Rahardjo,S.Pd. Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


11

12

A. PENDAHULUAN
Dalam modul ini akan dipelajari suhu dan termometer yang akan menjelaskan bahwa, suhu menyatakan tingkat derajat panas atau dingin suatu benda dan menjelaskan tentang termometer. Oleh karena itu harus dipelajari tentang suhu dan termometer. Untuk membantu dalam mempelajari modul ini, jangan lupa membaca petunujuk-petunjuk dalam modul dan catatlah kata-kata yang sukar maupun kesulitan-kesulitan yang belum dapat dipecahkan, untuk ditanyakan pada Guru bina dalam kegiatan tatap muka. Pada kesempatan tatap muka di Sekolah Induk, mintalah pada Guru Binamu menunjukkan alat-alat termometer ruang, termometer suhu badan dan termometer maksimum minimum. Bila ada media penunjang berupa media kaset atau media gambar, dianjurkan kamu mengikutinya agar hasil belajarmu lebih baik lagi. Waktu yang tersedia untuk mempelajari modul ini 4 x 40 menit dan terbagi dalam 2 kegiatan. Selamat Belajar.

13

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Suhu 1. Standar Kompetensi Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. 2. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mengemukakan alasan mengapa indra peraba tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu. Menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat. 4. Materi Pokok Suhu 5. Uraian Materi Sebelum mempelajari modul ini coba ulangi materi pada modul terdahulu yang membahas tentang besaran dan satuan. Sekarang akan mempelajari modul ini, kegiatan 1 tentang suhu. Dapatkah perasaan mengukur suhu suatu benda dengan teliti? Apakah tangan yang menyentuh air panas dapat mengukur tingginya panas ? Bila tangan menyentuh es apakah bisa menyatakan berapa derajat dinginnya es ? Untuk menjawab pertanyaan di atas, coba perhatikan percobaan sederhana berikut. * Sediakan 3 buah ember yaitu ember A, ember B dan ember C. * Isilah: ember A dengan air es ember B dengan air sejuk ember C dengan air hangat * Masukkan tangan kanan ke dalam ember A dan tangan kiri di dalam ember C biarkan beberapa menit! * Masukkan kedua tangan ke ember B! * Apa yang dirasakan kedua tanganmu itu! * Tangan kanan merasakan air di ember B hangat sedangkan tangan kiri akan merasakan air di ember B dingin. Jadi air sejuk dirasakan hangat dan dingin. Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa: Perasaan manusia tidak dapat mengukur suhu dengan tepat. * Apakah yang dimaksud dengan suhu ? Suhu adalah derajat panas atau dingin suatu benda. Dengan percobaan di atas jelaslah bahwa, untuk menyatakan rasa panas, dingin, hangat atau sejuk tidak bisa hanya dengan perasaan saja. Oleh karena itu, kita memerlukan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur suhu dengan tepat yang disebut termometer. 14

Ada 4 macam skala termometer 1. Termometer skala Celcius. 2. Termometer skala Reamur. 3. Termometer skala Fahrenheit. 4. Termometer skala Kelvin. Mengenai termometer akan dipelajari lebih dalam lagi, nanti pada kegiatan berikutnya. Sekarang tahukah akibatnya jika suhu suatu benda menerima atau melepaskan panasnya. Tentu dapat menyebabkan perubahan wujud atau perubahan volum benda. Perubahan volum suatu benda bila menerima panas atau melepaskan panas dapat dipakai sebagai dasar kerja termometer. Zat yang memuai dan menyusut karena pengaruh panas pada suatu termometer disebut zat pengukur suhu. Apakah semua zat cair dapat dipergunakan sebagai pengukur suatu benda ? Jawabnya adalah: Tidak Bagaimana dengan zat padat ? Pada termometer logam dipakai zat pengukur dari logam. Zat cair yang digunakan untuk mengisi termometer adalah raksa dan alkohol Keunggulan raksa (Hg) dibandingkan dengan zat cair lain: a. Raksa cepat mengalami panas dari benda yang hendak diukur suhunya sehingga suhunya segera sama dengan suhu benda yang diukur. b. Raksa dapat digunakan untuk mengukur suhu rendah maupun suhu tinggi karena raksa membeku pada suhu - 39C dan mendidih pada suhu 357C. c. Raksa mudah dilihat karena mengkilat. d. Raksa tidak membasahi dinding tempatnya. e. Raksa memiliki pemuaian teratur. Selain raksa, alkohol juga banyak digunakan sebagai pengisi termometer khususnya untuk mengukur suhu yang rendah. Karena alkohol membeku pada suhu yang rendah sekali akan tetapi alkohol mendidih pada suhu yang lebih rendah dan suhu air mendidih. Rangkuman Untuk menyatakan rasa panas, dingin, hangat atau sejuk tidak bisa hanya dengan perasaan saja. Alat untuk mengukur suhu suatu benda disebut termometer Ada 4 macam skala termometer 1. Termometer skala Celcius. 2. Termometer skala Reamur. 3. Termometer skala Fahrenheit. 4. Termometer skala Kelvin. Satuan suhu dalam Sistim Internasional adalah Kelvin. Zat cair yang sering digunakan sebagai pengukur termometer adalah raksa, zat lain yang digunakan untuk mengisi termometer suhu rendah ialah alkohol.

15

6. Tugas 1 Kerjakan tugas dibawah ini: Untuk no. 1dan 2 jawablah dengan jelas dan singkat. 1. Dapatkah kamu menyatakan dengan tepat perbedaan suhu benda yang panas, dingin dan sejuk ? 2. Apa yang disebut dengan termometer ? Untuk no. 3 dan 4 pilihlah salah satu jawaban yang tepat ! 3. Pengertian suhu yang benar dibawah ini adalah. a. kalor yang dibutuhkan benda. b. kalor yang dilepaskan benda. c. derajat panas dan dingin suatu benda. d. derajat pemuaian suhu benda. 4. Satuan suhu dalam Sistim Internasional (SI) adalah . a. kelvin. b. reamur. c. celcius. d. fahrenheit.

Kegiatan 2 : Termometer 1. Standar Kompetensi Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. 2. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Membuat termometer sederhana berskala berdasarkan sifat perubahan volum suatu zat cair ketika suhunya berubah. Membandingkan skala termometer Celcius dengan skala termometer yang lain. 4. Materi Pokok Materi pada kegiatan ini termasuk dalam materi suhu. 5. Uraian materi Dalam kegiatan terdahulu kamu telah mempelajari tentang suhu yang membahas bahwa perasaan manusia tidak dapat membedakan dengan tepat rasa panas dan dingin. Dalam modul ini akan dipelajari bagaimanakah cara termometer menunjukkkan nilai suhu. Sebelum lebih jauh membahas termometer, coba sebutkan siapa pembuat pertama kali termometer skala Celcius ? Termometer skala Celcius dibuat oleh seorang Ahli Fisika yang bernama Andreas Celcius (1701-1744). Bagaimanakah cara pembuatan termometer itu ? Untuk membuat termometer terlebih dahulu harus menentukan titik tetap bawah dan titik tetap atas. Untuk memahami cara menentukan titik tetap bawah dan titik tetap atas, ikuti uraian berikut ini !

16

Benda yang sedang mengalami perubahan wujud suhunya tetap, misalnya: a. Suhu air yang sedang membeku b. Suhu air yang sedang mendidih c. Es yang sedang mencair. 1) Pertama-tama titik tetap bawah adalah suhu es yang sedang mencair (tekanan 1 atmosfer) deberi tanda 0C. 2) Titik tetap atas yaitu suhu air yang sedang mendidih (tekanan 1 atmosfer) diberi tanda 100C.

Gambar 02.1. Hubungan skala Termometer Fahrenheit, termometer Celcius dan termometer Kelvin

3) Selanjutnya panjang antara titik tetap bawah dengan titik tetap atas dibagi menjadi 100 bagian dan tiap bagian disebut 1C. Hubungan antara skala Celcius dengan skala Kelvin dapat kamu amati pada gambar di atas. Dan gambar di atas ini dapat diketahui bahwa: 0C = 273 K 100C = 373 K -273C = 0K dalam Sistem Internasional (SI) satuan suhu dinyatakan dalam Kelvin. Hubungan antara skala Celcius, Reamur dan Fahrenheit. a) Suhu es yang sedang mencair pada skala Reamur menunjuk 0R, sedangkan air mendidih 80R. b) Suhu es yang sedang mencair pada skala Fahrenheit menunjuk 32F, sedangkan air mendidih 212F. Rangkuman Jadi perbandingan skala Reamur, Celcius dan Fahrenheit adalah. R : C : F = 80 : 100 : 180 = 4:5:9 hubungan antara skala C, R dan F dapat ditulis sebagai berikut: tC = (5/4)R tF = 9/5( t 32 )C tR = (4/5)C tF = 9/4( t 32 )R tC = ( 5/9t + 32 )F tR = ( 4/9t + 32 )F tC = ( t + 273 ) K Kerjakan latihan berikut ini: 1. Sebuah termometer Celcius menunjukkan skala 20C. termometer Reamur dan skala Fahrenheit. 2. Jika pada skala Fahrenheit menunjukkan skala 104F. termometer Celcius dan Reamur !

Tentukanlah skala pada Tentukanlah skala pada

17

Jawab: 1. C = R = F = R = R = F = F =

20 ? ? 4/5 x 20 16 (9/5 x 20) + 32 68

2.

F C R C C R R

= = = = = = =

104 .? ..? 5/9 ( 104 32 ) 40 4/9 ( 104 32 ) 32

6. Tugas 2 Jawablah dengan singkat dan jelas! 1. Siapa penemu termometer? 2. Sebutkan satuan suhu dalam SI! 3. Apa yang menjadi dasar pembuatan termometer yang berskala? 4. Termometer Celcius menunjukkan skala 50 C Tentukanlah skala termometer Reamur, Fahrenheit dan Kelvin! 5. Ubahlah suhu-suhu ini menjadi suhu dalam F! a. a). 50C b. b). 100C c. c). 250C

18

C. PENUTUP

Setelah selesai mempelajari modul sebelumnya, latihan dan tugas yang diberikan dalam modul ini, maka diharapkan dapat dilanjutkan untuk modul berikutnya. Secara ringkas modul ini membahas tentang: 1. Termometer ialah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda. 2. Titik tetap bawah adalah suhu es yang sedang mencair (tekanan 1 atmosfer) diberi tanda 0C 3. Titik tetap atas adalah suhu air yang sedang mendidih (tekanan 1 atmosfer) diberi tanda 100C 4. Perbandingan skala Reamur, Celcius dan Fahrenheit R:C:F = 80 : 100 : 180 = 4 : 5 : 9

5. Hubungan antara skala C, R dan F dapat ditulis sebagai berikut: tC = (5/4)R tF = 9/5( t 32 )C tR = (4/5)C tF = 9/4( t 32 )R tC = ( 5/9t + 32 )F tC = ( t + 273 )K tR = ( 4/9t + 32 )F

19

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1 1. Untuk menyatakan rasa panas, dingin, hangat dan sejuk tidak perasaan saja, tetapi hal ini dapat dinyatakan dengan suatu termometer. a. Panas dinyatakan oleh angka pada termometer dengan tinggi/temperatur tinggi. b. Sejuk dinyatakan oleh angka pada termometer dengan sedang/temperatur sedang. c. Dingin dinyatakan oleh angka pada termometer dengan rendah/temperatur rendah. bisa hanya dengan alat yang disebut nilai atau angka nilai atau angka nilai atau angka

2. Termometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur suhu suatu benda. 3. C. 4. A. Tugas 2 1. Penemu termometer adalah: a. Termometer zat cair pertama oleh seorang Ahli Fisika dan Jerman bernama Gabriel Fahrenheit (1688-1736). b. Termometer Celcius oleh Andreas Celcius (1701-1744). c. Kelvin, Reamur, dan Six Bellani. 2. Satuan suhu dalam SI adalah Kelvin. 3. Dasar pembuatan termometer berskala adalah perubahan volum zat cair (alkohol, raksa) jika terjadi perubahan suhu. 4. Diketahui: t = 50C maka R F K

= 4/5 t C 4/5 x 50C = 40R = 9/5 t C + 32 C (9/5 x 50) + 32 = 122F = t C + 273 (50 + 273) C = 323K

5. tC = (9/5t + 32)F a. (9/5 x 5) + 32 = 41F b. (9/5 x 10) + 32 = 50F c. (9/5 x -25) + 32 = (-45 + 32) = -13 F.

20

IPA.VII.1.1.03

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

PENGUKURAN

Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media Reviewer

: : : :

Dra. Sri Sukabdiah, MM Titin Suprihatni, S.Pd Drs. Bambang Agus P. Maman Hermana, S.Si, M.T Suko Rahardjo,S.Pd. Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


21

22

A.

PENDAHULUAN

Siswa SMP Terbuka, kamu akan mempelajari modul-modul di semua pelajaran dengan teliti, membaca dan memahami baik-baik isi materi pada modul ini. Selain itu mengerjakan tugas di setiap kegiatan, mencocokkan dengan kunci tugas dan mempelajari lagi bagian-bagian pelajaran yang kamu belum bisa, barulah mempelajari modul berikutnya. Apabila kamu sudah selesai mempelajari satu bahasan kegiatan belajar, kamu boleh meminta kepada guru binamu, test akhir modul. Tentu kamu akan senang dapat belajar sesuai waktu yang telah disediakan untuk modul ini yaitu 4 x 40 menit. Dalam modul ini kamu akan belajar tentang Ilmu Pengetahuan Alam Fisika yang merupakan kelanjutan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Bila kamu selesai mempelajari Besaran dan Satuan kamu diharapkan memahami pengertian Pengukuran. Adapun alat-alat IPA yang akan kamu gunakan dapat kamu peroleh bila kamu berkesempatan belajar tatap muka di Sekolah Induk. Alat-alatnya diantaranya : penggaris, neraca jam, stop wacth, gelas ukur dan neraca. Apabila kamu belajar dengan teratur dan dislipin, percayalah bahwa kamu akan berhasil memperoleh nilai bagus.

NahSelamat Belajar !

23

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Pengukuran 1. Standar kompetensi : Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. 2. Kompetensi Dasar : Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Mengukur dengan satuan baku dan tak baku secara baik dan benar. 4. Materi Pokok Pengukuran 5. Uraian Materi Apakah kamu sudah siap mengukur? Cobalah perhatikan apa yang sedang dilakukan anak pada gambar berikut?

Anak pada gambar ini sedang mengukur panjang meja dengan penggaris hasilnya panjang meja 1,2 meter
Gambar 03.1

Sedangkan anak pada gambar ini mengukur lebar meja dengan penggaris. Hasilnya lebar 135 cm.
Gambar 03.2

Apakah kain dan minyak dapat diukur? Nah sekarang perhatikan gambar beberapa peristiwa pengukuran berikut! Pedagang kain ini sedang mengukur panjang kain, dia sedang menarik kain supaya sama, panjang atau beberapa kali lebih panjang dan penggaris yang dipakai untuk mengukur. Hasil pengukuran panjang kain 3 meter.
Gambar 03.3. Pedagang kain

Pernahkah kamu membeli kain? Bila kamu membeli kain atau apa saja, perhatikan baik-baik cara pengukurannya, sudah benarkah ukuran kain yang kamu beli ?

Gambar 03.4..Ibu menimbang terigu

24

Tahukah kamu apa yang dilakukan oleh ibu pada gambar 03.4? Ibu itu sedang mengukur berat terigu untuk membuat kue, hasil pengukurannya menyatakan bahwa berat terigu sama dengan 5 ons. Nah sekarang kamu melihat tukang minyak sedang melayani pembeli. Apakah yang diukur oleh tukang minyak pada gambar 03.5? Dia mengukur volum minyak 2 liter. Pernahkah kamu memperhatikan cara pengukuran volum minyak yang benar?
Gambar 03.5 Mengukur volum minyak

Sekarang lihatlah gambar 03.6, seorang siswa sedang mengukur. Apakah yang dia ukur? Dia mengukur lebar sisi meja. Berapakah hasil pengukurannya.
Gambar 03.6 Mengukur lebar meja

Dalam kegiatan sehari-hari, kamu sering melihat kegiatan mengukur seperti peristiwaperistiwa tersebut. Dalam kegiatan belajar ini, banyak sekali dilakukan kegiatan pengukuran misalnya mengukur suhu air yang dipanaskan, mengukur berat suatu benda, mengukur massa suatu benda, seperti terlihat pada contoh gambar.03.7. Peristiwa Fisika ini akan kamu jumpai nanti di laboratorium Sekolah Induk

Suhu air 800 Berat batu 2 Newton Gambar 03. 7

Massa kubus besi 15 gram

Nah pada kegiatan tadi apakah yang diukur? Sekarang marilah kita masukkan setiap hasil pengukuran yang telah dilakukan ke dalam kegiatan tadi dalam tabel berikut. Kegiatan 2 : Hasil Pengukuran 1. Standar kompetensi : Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. 2. Kompetensi Dasar : Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Hasil Pengukuran dengan satuan baku dan tak baku secara baik dan benar. 25

4. Materi Pokok Hasil Pengukuran 5. Uraian Materi Tabel : Hasil Pengukuran No. 1 2 3 4 5 6 7 Besaran panjang berat volum panjang suhu berat massa Benda kain terigu minyak meja air batu kubus besi Nilai ... ... .. Satuan meter ons liter centimeter derajat celcius newton gram

Nah, apakah yang kamu baca dalam tabel sesuai dengan hasil pengukuran? Ternyata bahwa panjang, berat, volum dan suhu disebut besaran. Setiap besaran tersebut memiliki nilai dan satuan Setiap kegiatan pengukuran adalah membandingkan besaran dengan besaran lain sebagai satuannya. Jadi mengukur adalah membandingkan besaran dengan besaran sejenis sebagai satuannya. Satuan adalah pembanding dalam pengukuran. Alat ukur massa Apakah yang dimaksud dengan massa? Massa suatu benda adalah banyaknya materi atau zat yang dikandung dalam benda tersebut, misalnya kamu ambil arang kayu, hancurkan arang kayu itu sampai menjadi serbuk halus yang paling kecil itulah yang disebut materi atau partikel zat dari arang. Bila partikel-partikel orang itu dikumpulkan dan ditimbang, maka hasil penimbangan itu disebut massa arang. Alat untuk menimbang atau mengukur massa suatu benda digunakan neraca lengan. Lihat gambar Neraca Mekanik berikut ini :

Gambar 03.8 Neraca Mekanik

Bagaimana kita mengukur massa suatu benda. Bila kamu mengukur massa batu dengan neraca dan ternyata massa batu itu 130 gram, berarti banyaknya partikel-partikel dalam batu tersebut adalah 0,13 kilogram. Kilogram adalah satuan dasar untuk massa. 1 kilogram adalah massa sebuah silinder logam platina iridium murni yang disimpan di kota Sevres dekat kota Paris di Perancis. 26

Gambar 03.9 Neraca tiga lengan

Alat ukur waktu Apakah yang kamu ketahui tentang waktu? Waktu menunjukkan lamanya suatu peristiwa atau suatu kejadian. Untuk mengukur waktu di pakai jam biasa dan jam henti atau stopwatch.

Jam biasa (arloji) Gambar 03.10

Stop watch

Mengukur Volum : Sekarang bagaimanakah cara mengukur volum? Perhatikan gambar berikut? Mengukur volum benda padat yang beraturan bentuknya. a. Kubus b. Balok

Volum kubus = Sisi x sisi x sisi Satuan volumnya = m x m x m = m

Volum balok = panjang x lebar x tinggi satuan volumnya = m x m x m = m

c. Tabung (silinder)

Volum tabung = Satuan volumnya =

luas alas x tinggi m x m = m

Besaran volum diturunkan dari besaran panjang. Volum benda yang beraturan bentuknya dapat diukur dengan mistar. Mengukur volum air menggunakan gelas ukur : Bila kamu mengikuti kegiatan belajar tatap muka di Sekolah Induk, mintalah gelas ukur kepada guru binamu. Bersihkan gelas ukur, kemudian tuangkan air ke 1 ml dalamnya. a) 100 Letakkan gelas ukur di meja dan lihatlah batas permukaan air dengan meja skala, sehingga lurus dengan matamu. Nah, kamu dapat membaca berapakah volum air, ternyata 50 volum air 50 mililiter. 1 Mililiter = 1 centimeter kubik = 1 cm = 1 cc 1 ml = 1 cm3 = 1cc

Gambar 03.11Gelas ukur

27

Mengukur volum benda padat yang tidak teratur bentuknya. Ke dalam gelas ukur yang sudah kamu isi dengan air 50 mililiter itu, masukkan sebuah batu kecil. Apakah yang terjadi? Permukaan air akan naik, karena didesak oleh batu, kamu baca lagi batas permukaan air. Hasil bacaan ini kamu sebut skala akhir, dan 50 mililiter kamu sebut skala awal atau skala pertama. Volum batu adalah skala akhir dikurangi skala awal, atau sama dengan volum air yang didesak batu Bila skala akhir = 75 mililiter, berarti volum batu = 75 mililiter 50 mililiter = 25 mililiter = 25 cm Gambar 03.12 Cara mengukur volum batu Bagaimanakah sudah tahu cara mengukur volum batu atau volum benda yang tidak teratur bentuknya? Jika sudah, cobalah kamu kerjakan tugas berikut ini ! 6. Tugas 1 : 1. Jelaskan, apa yang dimaksudkan dengan mengukur ? 2. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan massa suatu benda? 3. Alat untuk menimbang / mengukur massa adalah 4. Untuk mengukur waktu di pakai . dan 5. Untuk mengukur volum air menggunakan 6. Dan untuk volum benda padat yang tidak teratur bentuknya dapat menggunakan

28

C. PENUTUP
Dari pelajaran yang sudah kamu pelajari ini, yaitu modul pengukuran kamu tentunya banyak mendapatkan pengetahuan untuk mempelajari modul-modul IPA selanjutnya. Percayalah, bahwa IPA itu sebetulnya tidak sulit dipelajari dan pengetahuan alam dapat juga memecahkan masalah dalam kehidupanmu sehari-hari. Di samping itu IPA merupakan dasar dari teknologi yang meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Dalam rangkuman berikut ini, kamu akan dapat mengingat kata-kata yang mungkin kamu anggap sulit . 1. Neraca adalah alat mengukur massa benda 2. Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran 3. Mengukur adalah membandingkan besaran dengan besaran sejenis sebagai satuannya. 4. Massa benda adalah banyaknya zat yang di kandung dalam benda itu. 5. Waktu menunjukkan lamanya suatu peristiwa atau suatu kejadian. 6. Untuk mengukur waktu di pakai jam biasa dan jam henti. 7. Besaran volum diturunkan dari besaran panjang dan volum benda yang beraturan bentuknya dapat di ukur dengan mistar. 8. Untuk mengukur volum benda padat yang tidak teratur bentuknya dapat menggunakan gelas ukur. 9. Nilai volum benda padat tidak teratur bentuknya dengan menggunakan gelas ukur adalah nilai skala akhir di kurangi nilai skala awal.

29

D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 1. 2. 3. 4. 5. Mengukur adalah membandingkan besaran dengan besaran sejenis sebagai satuannya Banyaknya materi atau zat yang di kandung dalam suatu benda. Neraca lengan, neraca Ohauss , neraca mekanik Jam bisa atau stopwatch Gelas ukur

30

IPA.VII.1.2.04

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

ASAM, BASA DAN GARAM

Penulis Pengkaji Materi Reviewer

: : :

Suko Rahardjo,S.Pd. Drs. Bambang Agus P. Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


31

32

A. PENDAHULUAN
Dalam modul ini akan menjelaskan tentang asam, basa dan garam yang sangat erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu harus dipelajari tentang pengertian asam, basa dan garam. Untuk membantu dalam mempelajari modul ini, jangan lupa membaca petunjuk-petunjuk dalam modul dan catatlah kata-kata yang sukar maupun kesulitan-kesulitan yang belum dapat dipecahkan, untuk ditanyakan pada Guru Bina dalam kegiatan tatap muka. Pada kesempatan tatap muka di Sekolah Induk, mintalah pada Guru Binamu menunjukkan alat dan bahan seperti kertas lakmus, larutan asam, larutan basa dan larutan garam, pH meter. Bila ada media penunjang berupa media kaset atau media gambar, dianjurkan kamu mengikutinya agar hasil belajarmu lebih baik lagi. Waktu yang tersedia untuk mempelajari modul ini 4 x 40 menit termasuk mengerjakan tugas. Selamat Belajar.

33

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Asam, Basa dan Garam 1. Standar Kompetensi Memahai klasifikasi zat 2. Kompetensi Dasar Mengelompokkan sifat larutan asam, basa dan larutan garam melalui alat dan Indikator Pencapaian Kompetensi yang tepat. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mengidentifikasikan sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan Indikator Pencapaian Kompetensi yang sesuai. Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa dan garam. 4. Materi Pokok Asam, basa dan garam 6. Uraian Materi

Gambar 04.1 Buah-buahan

Pernahkah kamu makan buah-buahan seperti pada gambar di atas? Tentu pernah bukan? Bagaimanakah rasa buah-buahan di atas? Ya benar ada yang manis dan ada yang masam. Mengapa jeruk rasanya masam? Mengapa susu yang sudah kadalu warsa (rusak) rasanya masam? Kalau kamu suka makan bakso maka penjual bakso menyediakan cuka sebagai tambahan rasa bakso, juga mempunyai rasa asam. Untuk mengetahui jawaban tersebut segera pelajari penjelasan berikut! 1. Asam Banyak benda disekitar kita yang mengandung asam. Jeruk mengandung asam nitrat. Susu yang sudah kadaluwarsa (rusak) mengandung menjadi masam karena karena terjadinya reaksi dari bakteri di dalam susu menghasilkan asam laktat. Cuka mengandung asam etanoat atau disebut juga asam asetat. Berbagai asam memberikan rasa tajam pada jeruk, susu, cuka dan sari buah-buahan. Aki ( Accumulator ) mengandung asam sulfat, sedangkan cairan pencernaan dilambung mengandung asam klorida. Asam adalah larutan zat yang menghasilkan rasa masam dan bersifat korosif karena menghasilkan ion Hidrogen (H+) saat larut di air. Banyak zat asam dapat diperoleh sebagai padatan, cairan atau gas murni, tetapi bersifat asam hanya ketika di dalam air. 34

Asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat sifatnya sangat korosif dan banyak dipakai dalam industri kimia, maka jaga dirimu sewaktu berkunjung di laboratoriun IPA di sekolah induk jangan sampai mengenai tubuhmu.

Botol-botol asam di laboratorium ditempeli label peringatan : bahan-bahan berbahaya dan korosif .(gambar lambang di samping) Asam Organik di dalam buah berasa tajam dan tidak berbahaya. Asam dalam sengatan lebah mengakibatkan reaksi yang menyakitkan. Aki mengandung asam sulfat yang berbahaya.

Gambar 04.2

Reaksi Asam Asam dapat dideteksi dengan menambahkan pewarna khusus yaitu Indikator Pencapaian Kompetensi kertas lakmus, misalnya mengandung pewarna Indikator Pencapaian Kompetensi yang akan berubah warna dari merah ungu menjadi warna merah dalam larutan asam. Banyak asam menghasilkan hidrogen jika dicampurkan dengan logam reaktif seperti seng atau magnesium. Dalam uji yang lain, asam ( terutama asam kuat) dicampur dengan natrium karbonat (NaHCO3), akan menghasilkan gas karbondioksida (CO2) yang mendesis.

Gambar 04. 3Reaksi kimia

Dilihat dari susunan atomnya asam merupakan senyawa yang mengandung hidrogen, akan tetapi tidak semua senyawa yang mengandung hidrogen merupakan asam, contohnya gula (C12H22O11). Ciri khas asam adalah rasa masam, bersifat elektrolit, jika dilarutkan ke dalam air molekul-molekulnya melepaskan atom-atom hidrogen yang bermuatan positif. Contoh: HCl Asam klorida H2SO4 Asam sulfat H+ 2 H+ + ClSO42 -

35

Atom Hidrogen yang bermuatan positif disebut ion hidrogen. Demikian pula Cl- dan SO42- juga merupakan ion Ion adalah atom atau gugusan atom yang bermuatan listrik. Tabel 1 : Nama-nama Asam
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Nama Asam Asam Sulfat Asam klorida Asam Nitrat Asam Asetat Asam metanoat Asam Fluorat Asam Borat Asam Fosfat Rumus molekul H2SO4 HCl HNO3 HC2H3O2 HCO2H HF H3BO3 H3PO4

Elektrolit dalam larutan menghasilkan ion. Ion itulah yang menghantarkan listrik. Makin banyak ion yang dihasilkan oleh suatu elektrolit makin besar daya hantar listriknya. Elektrolit kuat menghasilkan banyak ion dalam larutan, sedangkan elektrolit lemah sedikit. Asam Klorida merupakan elektrolit kuat karena dalam larutan ini menghasilkan banyak ion, yaitu ion hidrogen (H+) dan ion Cl-. Ion Hidrogen itulah yang sesungguhnya pembawa sifat asam, sedangkan Cl- disebut sisa asam. Asam Klorida merupakan asam Kuat. Asam Asetat merupakan elektrolit lemah karena mengandung sedikit ion hidrogen. Walaupun satu saja yang dapat melepaskan diri sebagai ion hidrogen, sedangkan tiga atom hidrogen yang lainnya tidak dapat melepaskan diri sebagai ion hidrogen. Asam Asetat merupakan asam lemah. 2. Basa Di daerah Kalimantan terkenal dengan tanah gambut dengan airnya pada saat surut sangat asam sekali sehingga kurang baik untuk dikonsumsi manusia dan dapat merusak kesehatan. Maka di daerah yang airnya berasa masam banyak sekali memanfaatkan kapur untuk menetralisir air tersebut. Mengapa kapur dapat menetralisir asam? Mengapa saat kamu mandi atau mencuci memakai sabun terasa licin saat sabun kamu pegang? Kamu pelajari dengan cermat uraian di bawah ini agar dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Gambar 04.4 Tabung berisi kapur sebagai penetralisir asam

36

Basa merupakan Senyawa yang dapat menetralisir asam melalui reaksi dengan ion hidrogen yang rasanya seperti sabun dan agak pahit. Kalau mengenai kulit kita maka seperti berlendir. Kebanyakan basa adalah mineral yang bereaksi dengan asam untuk menghasilkan air dan garam. Basa meliputi oksida, hidroksida dan karbonat logam. Contohnya : Natrium hidroksida (NaOH) Kalium Karbonat (CaCo3) Kalium Oksida (K2O) Basa bereaksi dengan ion hidrogen dalam larutan asam dan menghasilkan air. Ciri Khas basa adalah rasa pahit, licin, bersifat elektrolit, dalam air menghasilkan ion OHContoh :

NaOH Na+ Natrium Hidroksida KOH K+ Kalium Hidroksida

OHOH-

Natrium Hidroksida merupakan basa kuat karena dalam larutan menghasilkan banyak ion hidroksil. Kalium hidroksida merupakan basa lemah karena dalam larutan menghasilkan sedikit ion hidroksil.

37

Tabel 2 : Nama-nama basa No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama basa Natrium Hidroksida Kalium Hidroksida Kalsium Hidroksida Aluminium Hidroksida Kalsium Karbonat Kalium Oksida Tembaga Oksida Rumus Molekul NaOH KOH Ca(OH)2 Al(OH)3 CaCO3 K2O CuO

Reaksi Asam dengan Basa Pernahkah kamu sakit maag? Kalau jawabanmu pernah maka tak asing lagi kamu dengan obat maag seperti antasid dan promag. Apakah yang dikandung dalam obat tersebut? Ternyata obat-obatan tersebut mengandung basa, karena hanya basa yang dapat menetralkan pengaruh asam. Tembaga Oksida (CuO) merupakan basa yang khas karena zat ini menetralisir asam sulfat (H2SO4) untuk menghasilkan tembaga sulfat (CuSO4) dan air. Persamaan kimianya : CuO + H2SO4 CuSO4 + H2O

Inilah contoh reaksi penetralan. Karena pada reaksi tersebut menghasilkan air yang bersifat netral. Jadi : Reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. 3. Garam Pernahkah kamu pergi ke laut? Mengapa air laut itu terasa asin? Sama saat kamu berkeringat, bagaimanakah rasa air keringat? Ya benar rasanya asin. Bagaimanakah terbentuknya garam? Reaksi apakah yang terjadi sehingga menghasilkan rasa asin? Penasarankan? Simaklah dan pelajari dengan seksama Materi di bawah ini!

Gambar 04.5 Setiap satu liter air laut mengandung sekitar 32 gram garam.

Pada reaksi asam dengan basa dalam perbandingan yang tepat maka akan menghasilkan garam dan air. Karena ion negatif asam dan ion positif sisa basa bereaksi membentuk senyawa garam. Bila garam yang terbentuk itu mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada dalam larutan. Tetapi bila garam itu sulit larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk endapan. 38

Jadi reaksi asam dengan basa disebut juga penggaraman. Asam + Basa Contoh : HCl + Asam Klorida Garam + Air

NaOH Natrium Hidroksida

NaCl + Natrium Klorida

H2O Air

Kalau larutan tersebut diuapkan sampai kering maka akan menghasilkan zat padat yang disebut Natrium Klorida (NaCl). Natrium Klorida merupakan garam. Garam adalah suatu zat yang terbentuk dari ion positif basa dengan ion negatif asam. Percobaan menunjukkan bahwa larutan Natrium Klorida bersifat netral. Tidak semua larutan garam bersifat netral. Bagaimana sifat larutan garam yang terjadi dari basa lemah dan asam lemah? Larutan itu tidak netral tetapi tergantung pada kekuatan asam dan basa pembentuknya. Contoh: 1. NaCl bersifat netral karena berasal dari asam kuat & basa kuat 2. NH4Cl bersifat asam karena berasal dari asam kuat & basa lemah 3. CH3COONa bersifat basa karena berasal dari asam lemah & basa kuat Tabel 3: Nama-nama Garam No 1. 2. 4. 5. 6. 7. 8. Nama Garam Natrium Klorida Natrium Bikarbonat Kalsium Karbonat Kalium Nitrat Kalium Karbonat Natrium Fosfat Amonium Klorida Rumus Molekul NaCl NaHCO3 CaCO3 KNO3 K2CO3 Na3PO4 NH4Cl

PENENTUAN SKALA KEASAMAN DAN KEBASAAN Dari semua yang telah kamu pelajari sebelumnya, kamu sudah dapat mengetahui bahwa asam mempunyai sifat yang khas, tetapi asam-asam tersebut berbeda dalam kecepatan bereaksinya dengan zat lainnya. Kamu tidak ragu lagi menggunakan cuka yang mengandung asam asetat pada makanan, tetapi kamu tidak akan menggunakan asam klorida, yang biasanya digunakan untuk membersihkan batu bata. Semua basa menyumbangkan sifat basanya, tetapi berbeda antara yang satu dengan yang lain. Kamu pasti akan menggunakan larutan Amonia encer sebagai pembersih, dan tidak membiasakan kulitmu terkena natrium hidroksida yang biasanya digunakan sebagai pembersih saluran. Kekuatan Asam dan Basa Secara umum asam dan basa mempunyai sifat-sifat tertentu. Sebagai contoh, beberapa asam cukup aman untuk diminum atau diteteskan pada mata, sebaliknya beberapa asam yang lainnya dapat merusak jaringan kulit manusia dan merusak logam. Beberapa asam lebih kuat dari asam yang lain. Hal ini sama dengan sifat-sifat basa. 39

Tabel 4: Kekuatan Asam dan Basa ASAM KUAT BASA KUAT Asam Klorida ( HCl ) Natrium Hidroksida (NaOH) Asam Sulfat (H2SO4) Kalium Hidroksida (KOH) Asam Nitrat (HNO3) Kalsium Hidroksida ( Ca(OH)2 ) ASAM LEMAH Asam Asetat ( CH3COOH ) Asam Karbonat ( H2CO3 ) Asam Borat ( H3BO3 ) BASA LEMAH Amonia ( NH3 ) Aluminium Hidroksida ( Al(OH) 3 ) Feri hidroksida ( Fe(OH)3 )

Gambar 04.6a Uji asam dan basa

Dari gambar 6 diperoleh bahwa tingkat keasaman suatu larutan ( pH ) dari 0 sampai 14. Skala pH merupakan suatu cara yang tepat untuk menggambarkan konsentrasi ion-ion hidrogen dalam larutan yang bersifat asam dan kosentrasi ion-ion hidroksida dalam larutan basa. Pada skala tersebut dibagi dalam 3 daerah untuk beberapa larutan dengan pH yang berbeda. - Bila nilai pH tepat sama dengan 7, larutan tersebut dikatakan netral. - Bila nilai pH kurang dari 7, larutan tersebut dikatakan asam. - Bila nilai pH lebih dari 7, laturan tersebut dikatakan basa. Alat untuk menentukan tingkat keasaman (pH) : - pH meter - Larutan Indikator Pencapaian Kompetensi (kertas Lakmus) - Larutan Indikator Pencapaian Kompetensi universal pH meter Alat ini mempunyai ketelitian sampai dua angka desimal. Sehingga dengan alat ini pH suatu larutan dapat ditentukan dengan lebih akurat. pHmeter dioperasikan dengan cara mencelupkan nilai elektroda ke dalam larutan yang diuji, dan pH dapat dilihat pada skala pembacaan pH. pHmeter menggunakan baterai kecil untuk mengoperasikan skala digit pengukuran pH.
Gambar 04.6b pH meter

Larutan Indikator Pencapaian Kompetensi (kertas lakmus) Untuk mengidentifikasi sebuah larutan yang bersifat asam, basa atau netral secara sederhana umumnya digunakan kertas lakmus. Kalau kita perhatikan ada perbedaan warna pada kertas lakmus dalam larutan asam, basa atau netral.

40

Kertas Lakmus yaitu kertas saring yang dicelupkan dalam larutan lakmus dan dikeringkan. Tabel 5 : Warna Lakmus Dalam larutan
Indikator Pencapaian Kompetensi Lakmus Merah Lakmus Biru Larutan asam Merah Merah Larutan Basa Biru Biru Larutan Netral Merah Biru

Indikator Pencapaian Kompetensi Universal Tingkat keasaman suatu larutan dapat juga ditentukan dengan menggunakan Indikator Pencapaian Kompetensi universal. Larutan idikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam Indikator Pencapaian Kompetensi asam basa yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator Pencapaian Kompetensi universal ada 2 macam yaitu berupa larutan dan kertas. Untuk larutan Indikator Pencapaian Kompetensi universal, bila dimasukkan dalam larutan asam, basa dan garam mempunyai pH yang berbeda akan memberikan warna-warna yang berbeda-beda, sedangkan cara menggunakan Indikator Pencapaian Kompetensi universal berbentuk kertas dengan mencelupkan kertas ke dalam larutan yang akan di cari pH nya selanjutnya dicocokkan dengan warna standar yang terdapat dalam kemasan indiktor tersebut. (lihat gambar 6.a). Setelah kamu mengetahui peranan kertas lakmus dapat menguji tingkat asam atau basa suatu larutan, maka coba kamu kelompokkan larutan-larutan dibawah ini sebagai asam atau basa. Dengan cara kamu masukkan kertas lakmus ke dalam larutan tersebut dan kamu amati perubahan warnanya. Kemudian catat dan tulislah pada tabel! Tabel 6 : Pengelompokkan Larutan dalam asam dan basa
No Nama Larutan Warna pada lakmus merah Warna pada lakmus biru Kelompok Asam atau basa

1. Larutan obat merah ....................... ....................... ....................... 2. Larutan cuka ....................... ....................... ....................... 3. Larutan obat maag ....................... ....................... ....................... 4. Larutan sabun ....................... ....................... ....................... 5. Larutan tepung soda ....................... ....................... ....................... 6. Larutan garam dapur ....................... ....................... ....................... 7. Larutan pembersih saluran ....................... ....................... ....................... ....................... ....................... ....................... 8. Larutan Boraks 9. Jus jeruk ....................... ....................... ....................... 10. Minuman ringan ....................... ....................... ....................... Nah sekarang kamu sudah menyelesaikan materi asam, basa dan garam, cobalah kerjakan tugas berikut ini! 6. Tugas 1 : 1. Apakah yang dimaksud dengan asam? 2. Apakah yang dimaksud dengan basa? 3. Apakah yang dimaksud dengan garam? 4. Bilamana suatu larutan dikatakan asam atau basa? 5. Sebutkan alat-alat untuk menentukan tingkat keasaman suatu larutan! 41

C. PENUTUP
Setelah kamu selesai mempelajari asam, basa dan garam pengetahuan kamu tentang IPA semakin bertambah dan mantap. Nah , dalam kata-kata penting berikut kamu akan ingat lagi. Asam adalah larutan zat yang menghasilkan rasa masam dan bersifat korosif karena menghasilkan ion Hidrogen (H+) saat larut di air. Basa merupakan Senyawa yang dapat menetralisir asam melalui reaksi dengan ion hidrogen yang rasanya seperti sabun dan agak pahit. Garam adalah suatu zat yang terbentuk dari ion positif basa dengan ion negatif asam. Untuk memantapkan langkahmu dalam belajar IPA pelajari rangkuman dibawah ini: Sifat asam adalah mempunyai rasa masam, bersifat elektrolit, dalam air menghasilkan ion H+, dan bereaksi dengan logam aktif, karbonat dan basa. Sifat basa adalah mempunyai rasa pahit, licin, bersifat elektrolit, dalam air menghasilkan ion OH-, dan bereaksi dengan asam. Garam adalah bersifat elektrolit, dan terbentuk karena reaksi antara asam dan basa. Identifikasi asam, basa dan garam: Larutan asam memerahkan kertas lakmus, larutan basa membirukan kertas lakmus dan garam tidak mengubah warna lakmus. Pada skala tingkat keasaman dibagi dalam 3 daerah untuk beberapa larutan dengan pH yang berbeda. - Bila nilai pH tepat sama dengan 7, larutan tersebut dikatakan netral. - Bila nilai pH kurang dari 7, larutan tersebut dikatakan asam. - Bila nilai pH lebih dari 7, larutan tersebut dikatakan basa. Alat untuk menentukan tingkat keasaman (pH) : - pH meter - Larutan Indikator Pencapaian Kompetensi (kertas Lakmus) - Larutan Indikator Pencapaian Kompetensi universal

42

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 : 1. Asam adalah larutan zat yang menghasilkan rasa masam dan bersifat korosif karena menghasilkan ion Hidrogen (H+) saat larut di air. 2. Basa merupakan Senyawa yang dapat menetralisir asam melalui reaksi dengan ion hidrogen yang rasanya seperti sabun dan agak pahit. 3. Garam adalah suatu zat yang terbentuk dari ion positif basa dengan ion negatif asam. 4. - Bila nilai pH tepat sama dengan 7, larutan tersebut dikatakan netral. - Bila nilai pH kurang dari 7, larutan tersebut dikatakan asam. - Bila nilai pH lebih dari 7, larutan tersebut dikatakan basa. 5. Alat untuk menentukan tingkat keasaman (pH) : - pH meter - Larutan Indikator Pencapaian Kompetensi (kertas Lakmus) - Larutan Indikator Pencapaian Kompetensi universal

43

44

IPA.VII.1.2.05

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

SIFAT ASAM, BASA PADA BAHAN MAKANAN

Penulis Pengkaji Materi Reviewer

: Suko Rahardjo,S.Pd. : Drs. Bambang Agus P. : Drs. Bhakti Haribowo. H, M. Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


45

46

A. PENDAHULUAN

Siswa SMP Terbuka, kamu telah banyak mempelajari materi-materi pada modul sebelumnya. Tentu pengetahuanmu tentang alam semakin luas dan semakin terbuka pemikiranmu pada alam ini. Hebat bukan pelajaran IPA? Ternyata banyak sekali yang sebenarnya ada di lingkungan kamu tetapi kamu belum menyadarinya bahwa disekitar lingkunganmu banyak sekali bahan untuk dipelajari. Dalam modul ini kamu akan mempelajari sifat asam dan basa pada makanan. Dengan demikian kamu diharapkan dapat mengenali sesuatu disekitarmu terutama yang mengenai makanan dan minuman apakah termasuk asam atau basa. Nanti kamu pasti akan mengetahui manfaat dari sifat asam dan basa tersebut. Nah dengan demikian cepatlah kamu pelajari modul ini dan jangan lupa mengerjakan tugas yang ada di modul ini. Waktu kamu belajar modul ini 4 x 40 menit termasuk mengerjakan tugas. Percayalah dan yakinkan dirimu pasti bisa menguasai modul ini asal kamu tekun dan giat belajar.

Selamat belajar !

47

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Sifat Asam, Basa pada bahan makanan 1. Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat 2. Kompetensi Dasar : Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam sehari-hari.

kehidupan

3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Melakukan percobaan untuk mengetahui sifat asam, basa di laboratorium dan alam misalnya dengan menggunakan kembang sepatu. 4. Materi Pokok : Sifat asam, basa pada bahan makanan 5. Uraian Materi: Kalau kamu memperhatikan gambar di samping, sedang apakah orang tersebut? Ya benar dia sedang memilih buah untuk dipisahkan antara yang besar dan kecil antara yang baik dan kurang baik. Pada gambar disamping, apakah buah dalam kaleng tidak busuk atau rusak? Padahal berbulan-bulan dalam kaleng ? Apakah kaleng tidak berkarat karena air dalam kaleng? Untuk menjawab pertanyaan itu segera pelajari uraian ini!

Gambar 05.1 Buah kaleng

Kita sering menggunakan panca indera kita untuk mengukur sesuatu, misalkan indera perasa, walaupun cara ini bukan cara yang aman untuk mengidentifikasi, apalagi untuk mengetahui asam atau basa suatu zat. Mungkin kamu telah mengenal bahwa asam rasanya pasti masam. Jus jeruk ,jus tomat dan cuka sebagai contohnya merupakan larutan yang bersifat asam. Sebaliknya basa mempunyai rasa pahit. Akan tetapi rasa sebaiknya jangan dipergunakan untuk menguji adanya asam atau basa. Kamu tidak boleh begitu saja mencicipi zat-zat kimia yang belum kamu ketahui, karena zat-zat tersebut bisa saja berupa racun atau bersifat korosif. Seperti rasa , sentuhan bukan merupakan cara yang aman untuk menguji basa. Pada saat kamu mandi memakai sabun, kamu sudah terbiasa dengan sentuhan sabun yang licin. Basa bersifat alkali, bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan bagian dari rasa licin yang diberikan sabun. Asam juga merupakan penyusun dari berbagai makanan, seperti cuka, keju, dan buahbuahan. Bahkan asam lambung di dalam perut kamu juga mengandung asam yang 48

membantu menghancurkan makanan selama proses pencernaan. Beberapa asam yang telah dikenal dalam kehidupan sehari-hari seperti pada tabel berikut ini: Tabel 1 : Nama- nama Asam No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Nama asam Asam Asetat Asam Askorbat Asam Sitrat Asam Borat Asam Karbonat Asam Klorida Asam Nitrat Asam Fosfat Asam Sulfat Asam Tartrat Asam Malat Asam Formiat Asam Laktat Asam Benzoat Di dapat dalam Larutan Cuka Jeruk, tomat, sayuran Jeruk Larutan pencuci mata Minuman berkarbonasi Asam lambung, obat tetes mata Pupuk, peledak (TNT) Deterjen, pupuk Baterai mobil, pupuk Anggur Apel Sengatan lebah Keju Bahan pengawet makanan

Sedangkan basa dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat. Produk rumah tangga apa saja yang mengandung basa? Beberapa produk rumah tangga yang mengandung basa antara lain : deodoran, obat sakit maag (antasid, promaag, mylanta) dan sabun. Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida, Ca(OH)2 suatu basa yang berupa tepung kristal putih yang mudah larut dalam air. Beberapa nama basa yang sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti pada tabel berikut ini: Tabel 2: Nama- Nama basa No 1. 2. 3. 4. Nama basa Aluminium Hidroksida Kalsium Hidroksida Magnesium Hidroksida Natrium Hidroksida Di dapat dalam Deodoran, Obat sakit maag Mortar dan plester Obat urus-urus, Obat maag Pembersih saluran pipa air, bahan sabun

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ALAMI Untuk mengetahui suatu larutan apakah termasuk asam atau basa dapat diuji secara alami dengan menggunakan Indikator Pencapaian Kompetensi alami. Sebenarnya berbagai tumbuhan yang berwarna, seperti daun mahkota bunga ( kembang sepatu, bogenvil, mawar dan lainnya), kunyit, kulit manggis dan kubis ungu dapat digunakan sebagai Indikator Pencapaian Kompetensi asam basa. Ekstrak bahan-bahan ini dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa.

49

Sebagai contoh, Cobalah kikis kulit Manggis kemudian haluskan dan tambahkan sedikit air. Warna kulit Manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit Manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi coklat kemerahan, sedangkan pada larutan basa terjadi perubahan warna dari ungu menjadi biru kehitaman.

Gambar 05.2 Buah Manggis

Dengan terjadinya perubahan warna dari ekstrak bahan alami tersebut, maka bahan-bahan tersebut dapat digunakan sebagai Indikator Pencapaian Kompetensi alami. Contoh lain indikator alami adalah ekstrak kubis ungu. Jika kubis ung ini diteteskan dalam larutan asam, basa dan netral akan menghasilkan warnawarna yang berbeda, seperti pada tabel berikut ini:
Gambar 05.3 Kubis

Tabel 3 : Warna ekstrak kubis ungu dalam larutan asam, basa dan netral
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Warna Indikator Pencapaian Kompetensi Merah tua Merah Merah keunguan ungu Biru kehijauan Hijau Kuning Sifat Larutan Asam kuat Asam medium Asam lemah Netral Basa lemah Basa medium Basa kuat

Berdasarkan tabel 3 diatas coba kamu praktekkan bersama kelompokmu! Alat Bahan Gelas kimia 100ml Kubis ungu Pipet tetes Air suling Gelas ukur 50 ml Obat pencuci mata Pemanas air Jus Lemon Kaki tiga Larutan Lemon Lampu spiritus Garam Dapur Plat tetes Larutan sabun Tusuk gigi(lidi yang bersih) Larutan tepung soda Lumpang dan alu Larutan boraks Tabung reaksi Pembersih saluran 50

Cara Kerja: 1. Potonglah kecil-kecil kubis ungu, kemudian masukkan dalam gelas kimia 100 ml yang telah diisi air suling kurang lebih 30 ml. 2. Letakkan gelas kimia tersebut dalam pemanas air, kemudian panaskan sampai mendidih dan berwarna ungu. 3. Tuangkan larutan Indikator Pencapaian Kompetensi ekstrak kubis ungu ke dalam gelas kimia bersih yang lainnya. 4. Gunakan pipet untuk menuangkan masing-masing 5 tetes : a. Larutan pencuci mata ke dalam tabung reaksi 1 b. Jus lemon dalam tabung reaksi 2 c. Cuka dalam tabung reaksi 3 d. Larutan garam dapur dalam tabung reaksi 4 e. Larutan sabun dalam tabung reaksi 5 f. Larutan tepung soda dalam tabung reaksi 6 g. Larutan Boraks dalam tabung reaksi 7 h. Pembersih saluran dalam tabung reaksi 8 Ingat bersihkan pipet setiap kali berganti larutan. 5. Ke dalam masing-masing tabung masukkan 5 tetes ekstrak kubis ungu. Aduk masing-masng larutan menggunakan tusuk gigi(lidi yang bersih). Amatilah perubahan warna dari masing-masing tabung reaksi, catatlah warna dan sifat larutan dalam tabel. Jika kubis ungu tidak ada dapat di ganti dengan bunga berwarna misalnya bunga sepatu, bunga kana, bunga mawar, kunyit, dan lain-lain. Cara kerja : 1. Siapkan bermacam-macam bunga berwarna atau bahan alam. 2. Buatlah ekstrak bahan-bahan alam tersebut dengan cara menggerus dengan kira-kira 5 ml air suling dalam lumpang. 3. Gunakan pipet untuk menuangkan masing-masing 5 tetes : a. Larutan pencuci mata ke dalam tabung reaksi 1 b. Jus lemon dalam tabung reaksi 2 c. Cuka dalam tabung reaksi 3 d. Larutan garam dapur dalam tabung reaksi 4 e. Larutan sabun dalam tabung reaksi 5 f. Larutan tepung soda dalam tabung reaksi 6 g. Larutan Boraks dalam tabung reaksi 7 h. Pembersih saluran dalam tabung reaksi 8 Ingat bersihkan pipet setiap kali berganti larutan. 4. Ke dalam masing-masing tabung masukkan 5 tetes ekstrak kubis ungu. Aduk masing-masng larutan menggunakan tusuk gigi (lidi yang bersih). Amatilah perubahan warna dari masing-masing tabung reaksi, catatlah warna dan sifat larutan dalam tabel.

51

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Larutan Obat pencuci mata Jus Lemon Cuka Larutan garam dapur Larutan sabun Larutan tepung soda Larutan Boraks Pembersih saluran

Warna ............................ ............................ ............................ ............................ ............................ ............................ ............................ ............................

Sifat Larutan ............................ ............................ ............................ ............................ ............................ ............................ ............................ ............................

Nah sekarang kamu bertambah lagi ilmu tentang asam dan basa, jika sudah mengerti coba kerjakan tugas di bawah ini! 6. Tugas 1 : 1. Sebutkan 3 nama asam yang terdapat pada larutan dalam kehidupan sehari-hari! 2. Sebutkan 3 nama basa yang terdapat pada larutan dalam kehidupan sehari-hari! 3. Sebutkan 3 nama bunga yang dapat dijadikan sebagai Indikator Pencapaian Kompetensi alami! 4. Apakah perubahan warna yang terjadi jika ekstrak kulit manggis diteteskan pada cuka?

52

C. PENUTUP

Dari uraian modul ini, kamu telah banyak mengetahui pengetahuan tentang sifat asam dan basa pada makanan. Pengetahuan yang kamu dapatkan dari modul ini akan berguna untuk mempelajari modul-modul berikutnya dan dapat kamu terapkan dalam kehidupanmu di masyarakat sekitar. Percayalah dan yakinkanlah dirimu pasti bisa mempelajari dan memahami modul ini.

53

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1 : 1. No 1. 2. 3. Nama asam Asam Asetat Asam Askorbat Asam Sitrat Di dapat dalam Larutan Cuka Jeruk, tomat, sayuran Jeruk

2. No 1. 2. 3. Nama basa Aluminium Hidroksida Magnesium Hidroksida Natrium Hidroksida Di dapat dalam Deodoran, Obat sakit maag Obat urus-urus, Obat maag Pembersih saluran pipa bahan sabun

air,

3. Bunga Mawar, bunga Sepatu, dan bunga Kana. 4. Dari warna ungu menjadi coklat kemerahan.

54

IPA.VII.1.2.06

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

UNSUR KIMIA

Penulis Pengkaji Materi Reviewer

: : :

Suko Rahardjo,S.Pd. Drs. Bambang Agus P. Drs. Bhakti Haribowo, H. M. Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


55

56

A. PENDAHULUAN

Dalam modul ini kamu akan mempelajari unsur kimia yang terdiri dari pengertian unsur, senyawa, reaksi kimia dan penyetaraan reaksi kimia secara sederhana. Untuk mendalami reaksi kimia akan kamu perdalam nanti saat belajar kimia di tingkat SMA. Untuk membantu mempelajari modul ini kamu harus membaca dengan cermat dan teliti terutama dalam penyetaraan reaksi kimia. Jangan lupa membaca petunjuk-petunjuk yang ada dan bila perlu catatlah kata-kata yang sukar dan dapat kamu tanyakan ke Guru Pamong atau Guru Binamu. Waktu yang tersedia dalam mempelajari modul ini 4 x 40 menit termasuk mengerjakan tugas yang ada.

Selamat belajar.

57

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Unsur Kimia 1. Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat 2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan nama unsur dan rumus kimia sederhana. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Menjelaskan aturan penulisan lambang unsur. Menuliskan nama dan lambang unsur. Menuliskan nama unsur dan rumus kimia sederhana. Menentukan nama senyawa dan rumus kimia sederhana. 4. Materi Pokok : Unsur kimia 5. Uraian Materi Perhatikan gambar berikut ini! Apa yang terjadi bila gula dibakar? Mengapa anak dalam gambar mengatakan pahit setelah gula yang dipanaskan dan menjadi dingin dicicipi, sedangkan gula rasanya manis?

Gambar 06.1 Hasil pembakaran gula tidak lagi berbentuk dan mempunyai sifat seperti gula. Gula setelah dipanasi menjadi karbon dan air (dalam bentuk uap air). Karbon warnanya hitam dan disebut unsur. Sekarang ini di alam kita telah ditemukan jumlah unsur 110 dan diberi nama serta lambang yang berbeda.

58

Tabel 1 : Nama dan lambang unsur

Aturan dalam penulisan lambang unsur: 1. Jika Suatu unsur dilambangkan dengan satu huruf, maka harus digunakan huruf kapital, misalnya: Oksigen (O), Hidrogen (H), Karbon (C). 2. Jika suatu unsur dilambangkan lebih satu huruf, maka huruf pertama menggunakan huruf kapital dan huruf berikutnya menggunakan huruf kecil, misalnya: seng (Zn), Emas(Au), Tembaga(Cu). Kobalt dilambangkan dengan Co bukan CO. Karena CO bukan unsur melainkan senyawa karbonmonoksida. Nama-nama unsur juga diambil dari nama-nama daerah misalnya: a. Germanium (Jerman) e. Amerisium(Amerika) b. Polonium(Polandia) f. Kalifornium(Kalifornia) c. Fransium(Perancis) g. Stronsium(Stroontia) d. Europium(Eropa)

59

Nama-nama unsur juga diambil dari nama ilmuwan, misalnya: a. Einstenium(Einstein) c. Nobelium(Alfred Nobel) b. Curium(Marie dan PierreCurie) d. Fermium(Enrico Fermi) Nama-nama unsur juga diambil dari nama astronomi, misalnya: a. Uranium(Uranus) c. Plutonium(Pluto) b. Neptunium(Neptunus) d. Helium(Helios/matahari) Khusus untuk nama unsur mulai nomor 104 menggunakan akar kata yang menyatakan nomor atom, yaitu: nil = 0 quad = 4 okt = 8 un = 1 pent = 5 enn = 9 bi = 2 hex = 6 tri = 3 sept = 7 Misalnya unsur dengan nomor 107: 1 0 7 un nil sept + ium Jadi nama unsur dengan nomor 107 adalah unilseptium (Uns). Unsur-unsur dikelompokkan menjadi 2 jenis logam dan bukan logam. Unsur-unsur yang telah dikenal sebagian besar merupakan unsur logam kira-kira 80 % dan 20 % lagi merupakan unsur-unsur yang bukan logam. Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa. Unsur adalah zat tunggal yang tersusun dari satu jenis atom saja. Banyak zat yang sudah kamu ketahui, dari apakah zat tersebut tersusun ? Zat tersebut terdiri dari dua macam unsur atau lebih yang bergabung secara kimia dan membentuk zat yang disebut senyawa. Coba kamu perhatikan gambar 06.2

Gambar 06.2

Ambil serbuk besi dekatkan magnet! Serbuk besi ditarik oleh magnet. Ambil belerang ikat dengan magnet, apakah belerang ditarik oleh magnet? Belerang tidak dapat ditarik magnet. Sekarang masukkan 1 bagian serbuk besi dan tambahkan 1 bagian belerang ke dalam tabung reaksi. Kemudian panaskan pada suhu tertentu sampai mulai mengkilat, hentikan pemanasan lalu biarkan menjadi dingin. Amati zat yang diambil dari tabung reaksi, besi berupa kristal hitam. Tidak terlihat lagi besi dan belerang tadi. Kalau didekatkan magnet, tidak ada yang tertarik magnet lagi, yang tergabung secara kimia berbentuk kristal hitam adalah senyawa yang disebut sulfida besi. 60

Jadi : Senyawa adalah zat yang terdiri dari 2 macam unsur atau lebih bergabung secara kimia dan berbentuk zat baru yang sifat-sifatnya berbeda dengan sebelumnya Banyak senyawa yang ada disekitar kita. Coba perhatikan unsur-unsur apa saja sebagai penyusun senyawa yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Tabel 2: Nama dan lambang senyawa Rumus Unsur Penyusun terdiri dari Molekul H2O 2 Hidrogen dan 1 Oksigen NH3 1 Nitrogen dan 3 Hidrogen NaCl 1 Natrium dan 1 khlor NaHCO3 1 Natrium , 1 Hidrogen, 1 Carbon dan 3 Oksigen CO2 H2SO4 1 Carbon dan 2 Oksigen 2 Hidrogen, 1 Sulfur dan 4 Oksigen

Senyawa Air Amonia Garam dapur Natrium Bikarbonat Karbondioksida Asam Sulfat

Menulis Persamaan Reaksi Kimia Reaksi Kimia merupakan contoh yang paling sesuai untuk perubahan kimia. Pada reaksi kimia, satu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Zat-zat yang bereaksi disebut pereaksi (reaktan), zat baru yang dihasilkan disebut hasil reaksi (produk). Pereaksi Atau Reaktan Produk Hasil Reaksi

Contoh: 1) Pb(NO3)2 + 2Kl Pbl2 + 2KNO3 Cara bacanya: Timbal (II) nitrat ditambah Kalium iodida menghasilkan Timbal(II) iodida dan Kalium nitrat 2) 2Mg + O2 2MgO Cara bacanya: Magnesium ditambah oksigen menghasilkan magnesium oksida Untuk pembahasan reaksi kimia secara lengkap dan mendalam nanti akan kamu pelajari khusus dalam pelajaran kimia di tingkat SMU. Nah untuk tingkat SMP kamu belajar secara sederhana menyetarakan reaksi kimia. Contoh : 1) Mg + O2 MgO Reaksi di atas belum setara karena antara jumlah unsur di kiri tanda panah( pereaksi) belum sama dengan jumlah unsur dikanan tanda panah ( hasil reaksi) Pereaksi: unsur Mg = 1 Hasil reaksi : unsur Mg = 1 unsur O = 2 unsur O = 1 61

Jumlah unsur antara pereaksi dan hasil reaksi harus sama: Sehingga menjadi 2Mg + O2 2MgO Pereaksi: unsur Mg = 2 Hasil reaksi : unsur Mg = 2 unsur O = 2 unsur O = 2 2) Ag + H2S Ag2S + H2 Pereaksi: unsur Ag = 1 Hasil reaksi : unsur Ag = 2 unsur H = 2 unsur S = 1 unsur S = 1 unsur H = 2 Setelah disetarakan menjadi: 2Ag + H2S Ag2S + H2 Pereaksi: unsur Ag = 2 Hasil reaksi : unsur Ag = 2 unsur H = 2 unsur S = 1 unsur S = 1 unsur H = 2 Nah kamu sekarang sudah paham tentang menyetarakan reaksi kimia bukan? Coba kamu kerjakan dan setarakan reaksi kimia dibawah ini bersama kelompokmu! 1. H2 + O2 H2O 2. B + I2 BI3 3. Al + O2 Al2 O3 Coba kamu cocokkan dengan jawaban berikut ini, jika jawaban kelompokmu sesuai dengan jawaban dibawah ini berarti kamu sudah memahaminya, jika belum kamu coba lagi! 1. 2H2 + O2 2H2O 2. 2B + 3I2 2BI3 3. 4Al + 3O2 2Al2O3 Pada reaksi kimia perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa selalu tetap. Contoh: Reaksi antara Oksigen dan Hidrogen menjadi air
No 1. 2. 3. 4. 5. Zat sebelum reaksi Hidrogen Oksigen 1 gram 8 gram 2 gram 16 gram 2 gram 8 gram 2 gram 17 gram 3 gram 30 gram Zat sesudah reaksi Air yang dihasilkan Sisa 9 gram tidak ada 18 gram tidak ada 9 gram 1 gram Hidrogen 18 gram 1 gram Oksigen 27 gram 6 gram Oksigen

Kalau kamu amati perbandingan massa hidrogen dan Oksigen dalam senyawa air adalah tetap yaitu 1 : 8. Jika massa hidrogen dan oksigen yang direaksikan tidak sesuai dengan perbandingan tersebut maka akan terdapat sisa salah satu unsur. Jadi perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa adalah tetap. Sudah pahamkah kamu pelajaran pada kegiatan ini? Bila masih belum paham, cobalah baca sekali lagi! Atau kamu boleh mencoba mengerjakan tugas berikut ini. Silahkan mencoba! 62

6. Tugas 1 Jawablah soal berikut dengan jelas! 1. Jelaskan pengertian unsur dan berikan contohnya! 2. Apa yang dimaksud dengan senyawa? Jelaskan! Berikan contohnya! 3. Perhatikan diagram! Alumunium gula garam seng emas oksigen alkohol kapur fosfor belerang timah perak garam dapur karat besi Dari informasi zat tersebut manakah yang termasuk unsur dan manakah yang termasuk senyawa, kemudian masukkan ke dalam tabel! Unsur Senyawa

4. Jelaskan perbedaan antara logam dan unsur bukan logam! 5. Dari tabel nomor 3, jelaskan mana yang termasuk unsur logam dan unsur bukan logam! 6. Setarakan persamaan ini: KClO3 KCl + O2

63

C. PENUTUP
Setelah kamu selesai mempelajari modul tentang Unsur Kimia, kamu mendapat tambahan banyak pengetahuan tentang IPA. Jangan dilupakan begitu saja tetapi diingat-ingat terus, sebab pelajaran IPA selanjutnya akan tetap berhubungan dengan materi pelajaran sebelumnya. Di samping daftar kata-kata penting tersebut, kamu juga dapat lebih paham tentang wujud zat melalui rangkuman berikut. Zat tunggal ada 2 macam, yaitu unsur dan senyawa Bagian terkecil dari unsur dinamakan atom Bagian terkecil dari senyawa dinamakan molekul Unsur adalah zat tunggal yang tersusun dari satu atau lebih atom Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Dalam penyetaraan reaksi kimia jumlah unsur antara pereaksi dan hasil reaksi harus sama. Sudahkah kamu baca kosakata dan rangkuman tersebut? Lebih baik lagi bila kamu catat juga dibuku tulismu. Nah mudah-mudahan hasil tes akhir modulmu untuk unsur kimia nilainya bagus.

64

D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 1. Unsur adalah zat tunggal yang tersusun dari satu jenis atom, contoh oksigen, emas, besi 2. Senyawa adalah zat yang terdiri dari 2 macam unsur atau lebih bergabung secara kimia dan terbentuk zat baru yang sifat-sifatnya berbeda dengan sifat-sifat zat asal. 3. Unsur Seng Emas Fosfor Belerang Timah Perak Alumunium Oksigen Senyawa Gula Garam Alkohol Kapur Garam dapur Karat besi

4. Unsur logam umumnya berwujud padat, (kecuali raksa berbentuk cair) dan dapat mengalirkan panas/listrik sedangkan unsur bukan logam berwujud padat (kristal) dan gas (kecuali brom berwujud cair). Unsur bukan logam umumnya rapuh dan tidak dapat meneruskan panas listrik. 5. Unsur logam : seng, emas, fosfor, timah, perak, dan alumunium Unsur bukan logam : belerang, oksigen. 6. 2KClO3 2KCl + 3O2

65

66

IPA.VII.1.2.07

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN

Penulis Pengkaji Materi Reviewer

: : :

Suko Rahardjo,S.Pd. Drs. Bambang Agus P. Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


67

68

A. PENDAHULUAN

Pada materi terdahulu kamu sudah mempelajari tentang unsur kimia, masih ingatkah kamu pengertian unsur dan senyawa ? Tentu masih ingat bukan? Nah pengetahuanmu akan sangat bermanfaat untuk mempelajari materi pada modul ini. Pengetahuanmu yang sudah kamu miliki harus diasah terus dalam otakmu agar jangan mudah lupa bahkan hilang. Caranya terus latihan dan mencoba tugas maupun soal-soal yang baru. Dalam modul ini kamu akan mempelajari unsur, senyawa dan campuran. Pada saat kamu memasukkan gula ke dalam gelas berisi air, mengapa air gula terasa manis? Dan mengapa garam dapur terasa asin saat diaduk dalam masakan? Kalau kamu perhatikan baik garam maupun gula tersebut dalam air, ternyata tidak tampak lagi. Kemanakah hilangnya garam maupun gula tersebut? Nah, bila kamu ingin mengetahui jawabannya segera pelajari dan perhatikan petunjukpetunjuk yang ada dalam modul ini. Supaya kamu lebih mudah dalam mempelajari dan melakukan percobaan pada modul ini, kamu dapat melakukan percobaan dengan kelompokmu. Bila mendapat kesulitan dalam belajar segera kamu minta bantuan kepada guru pamong maupun guru binamu. Perlu kamu ketahui waktu mempelajari modul ini 4 x 40 menit termasuk mengerjakan tugas. Selamat belajar semoga sukses dan mendapat nilai memuaskan!

69

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Unsur Senyawa dan Campuran 1. Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat 2. Kompetensi Dasar : Membandingkan sifat unsur, senyawa dan campuran 3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Membandingkan sifat unsur, senyawa dan campuran berdasarkan pengamatan. Membuat bagan klasifikasi materi sederhana. Mengelompokkan zat-zat kedalam campuran homogen dan heterogen dalam kehidupan sehari-hari. 4. Materi Pokok : Unsur, senyawa dan campuran 5. Uraian Materi Kalau kamu perhatikan pada gambar disamping ini, ternyata unsur ( fosfor ) tidak dapat disimpan begitu saja karena fosfor sangat peka terhadap udara. Sehingga harus disimpan dalam air, jika terkena udara maka fosfor akan terbakar. Begitu bahayanya jika kita tidak mengetahui sifat dari suatu unsur. Untuk keselamatan kamu jika di dalam laboratorium maka kamu harus mengenal setiap unsur dan sifat-sifatnya. Jika belum tahu nama unsurnya tanyakan sama guru pamong atau guru binamu.
Gambar 07.1 Unsur Fosfor

Unsur merupakan zat-zat yang tidak dapat diuraikan lagi dengan metode kimia biasa. Para ilmuwan berpendapat ada sekitar 92 unsur alami dan 20 unsur buatan atau sintetis. Unsur-unsur dapat digolongkan atas logam (metal) dan bukan logam atau non logam. Logam biasanya berbentuk padatan mengkilat dan dapat menghantarkan listrik. Sebagian logam hanya meleleh pada suhu tinggi. Logam dapat ditempa sehingga dapat ditampilkan dalam aneka ragam bentuk. Terdapat pula banyak logam yang lentur, misalnya besi dapat direntangkan menjadi kawat tanpa putus. Besi, Tembaga, Seng dan uranium adalah logam. Kecuali grafis (sejenis Karbon), merupakan unsur non logam yang tidak menghantarkan listrik. Non logam padat, misalnya Belerang dan Fosfor, bersifat mudah remuk. Sebagian besar non logam mudah mencair pada suhu yang jauh lebih rendah daripada logam. Terdapat juga banyak nonlogam yang berwujud gas pada suhu kamar. Klorin, Hidrogen, dan Oksigen termasuk nonlogam. Ada 92 unsur alami. Kecuali Helium dan Neon, semuanya dapat bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa.

70

Hidrogen merupakan unsur alam yang paling ringan, uranium yang paling berat . Unsur alam yang terbanyak adalah Oksigen. Udara terdiri atas 78% Nitrogen, 21% Oksigen, 1% zat-zat lain. Pada senyawa sifat-sifat unsur pembentuknya sudah tidak nampak lagi. Senyawa hanya dapat diuraikan secara kimia menjadi unsur-unsur pembentuknya, tetapi tidak semua senyawa dapat diuraikan dengan mudah seperti pada gula. Gula disusun oleh unsur carbon, oksigen dan hidrogen. Sebagai contoh garam dapur (NaCl) yang dibentuk oleh unsur Natrium dan Chlor. Natrium bersifat logam yang sangat ringan sedangkan chlor bersifat gas beracun.Dengan melihatnya saja kita dapat membedakan apakah zat tersebut sebagai senyawa atau sebuah unsur. Tetapi walaupun kita sudah mengetahui zat tersebut merupakan senyawa, kita tidak dapat mengatakan unsur-unsur pembentuknya hanya dengan melihat saja. Di dalam alam ini kebanyakan zat bukan merupakan zat tunggal tetapi merupakan campuran dari berbagai zat. Perhatikan gambar berikut ini! Pada gambar tersebut terlihat jelas merupakan campuran adonan beton cor yang merupakan gabungan beberapa zat tanpa reaksi kimia. Pada gambar terlihat untuk mebuat adonan beton cor minimal diperlukan batu kerikil, pasir, semen dan air. Sifat asli zat pembentuk campuran tersebut masih terlihat, mudah dikenali dan dapat dipisahkan lagi.
Gambar 07.2 Bahan campuram cor beton

Udara juga merupakan campuran, didalam udara tercampur beberapa gas seperti: gas Nitrogen, gas Oksigen, gas Karbondioksida dan gas-gas lain. Baik udara bersih maupun udara tercemar merupakan campuran. Bedanya pada udara yang bersih dan segar banyak mengandung oksigen dibandingkan dengan udara yang tercemar. Campuran merupakan zat yang terdiri dari dua atau lebih zat yang berlainan jenisnya, tanpa terjadi reaksi kimia. Suatu campuran dapat diketahui karena sifat zat-zat penyusunannya masih ada. Kadangkadang zat itu partikelnya sangat kecil dan dicampur sampai rata seolah-olah sebagai zat tunggal, tetapi dengan menggunakan mikroskop dapat menolong kita membedakan partikel-partikelnya. Campuran dibedakan menjadi 2 macam: 1. Campuran Homogen 2. Campuran Heterogen

71

1. Campuran Homogen Perhatikan gambar berikut! Pada saat membuat air teh manis maka kamu akan menuangkan gula kedalam gelas dan mengaduknya sampai rata, sehingga rasa air teh menjadi manis. Kalau kamu perhatikan partikel gula tidak terlihat lagi, semuanya larut merata dalam air teh. Dan kamu perhatikan tidak ada endapan gula di dasar gelas. Sama halnya jika kamu menambahkan garam dapur ke dalam air, maka garam akan larut dalam air dan tidak terlihat lagi. Partikel garam dapur tersebut merata dalam air sehingga air terasa asin. Meskipun partikel garam atau gula ada di dalam air kamu hanya dapat melihat partikel tersebut dengan menggunakan mikroskop elektron, karena diameter partikel sangat kecil sekali yaitu 0,000000001 m ( 1 nm = 1 nano meter). Partikel tersebut tidak akan mengendap,tetapi akan tetap larut dalam air.

Gambar 07. 3 Campuran gula dengan air

Campuran homogen disebut juga larutan. Campuran antara air dengan garam dapur disebut larutan garam dapur, campuran air dengan gula disebut larutan gula. Jadi : Campuran homogen atau larutan adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih zat yang berbeda jenisnya tersebar merata dan tidak terjadi endapan. Campuran homogen terjadi juga pada campuran logam dengan logam lain. Pencampuran logam dilakukan dengan cara melelehkan logam-logam tersebut. Campuran antar logam ini disebut paduan logam. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 07.5 Perpaduan logam-logam

Stainless steel merupakan Campuran besi, krom dan nikel

72

2. Campuran Heterogen Kamu perhatikan gambar disamping ini! Segumpal tanah dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air , kemudian diaduk. Setelah beberapa menit perhatikanlah apa yang terjadi? Ya benar ternyata di dasar gelas terdapat endapan berupa butir-butir batu kecil, kemudian di atasnya terdapat lapisan pasir dan tanah halus. Air dalam gelas menjadi keruh. Pada lapisan paling atas terdapat sisa sisa yang mengapung yang sangat ringan.
Gambar 07.6 Tanah dalam gelas berisi air

Campuran heterogen seperti sayur Sop, ada irisan daging, kacang merah, air dan lainnya. Jadi antara zat yang satu dengan yang lain tidak terjadi reaksi kimia dan dengan mudah dapat kamu lihat zat penyusunnya tanpa alat bantu mikroskop. Campuran heterogen disebut juga campuran serbaneka karena terdiri atas beberapa zat dalam campuran tidak terjadi zat jenis baru. Zat-zat itu masih dapat dibedakan sifatsifatnya. Contoh Campuran heterogen yaitu: Batu-batuan Beton cor

Masakan sayur

Untuk lebih mendalami perbedaan antara campuran homogen dan campuran heterogen kamu bersama kelompokmu lakukan percobaan berikut! Alat dan bahan: tanah 1 sendok makan garam dapur dua gelas Air Cara kerja: a. Ambil dua gelas beri tanda gelas A dan gelas B. b. Isilah kedua gelas dengan air sebanyak setengah tinggi gelas. c. Tambahkan pada gelas A satu sendok tanah. d. Tambahkan pada gelas B dengan satu sendok garam. e. Aduk kedua gelas tersebut. f. Amati apa yang terjadi pada kedua gelas tersebut. Analisa hasil percobaan: 1. Apakah isi gelas A merupakan campuran? 2. Apakah isi gelas B merupakan campuran? 3. Apakah perbedaan perubahan pada gelas A dan gelas B Dari uraian di atas kamu dapat membuat peta konsep atau bagan secara sederhana seperti bagan di bawah ini!

73

Materi

Zat tunggal Unsur Senyawa Homogen

Campuran Heterogen

Dari peta konsep atau bagan tersebut di atas coba kamu kelompokkan bahan- bahan berikut ini apakah termasuk kedalam kelompok unsur, senyawa , campuran homogen dan campuran heterogen? Kemudian isilah pada kolom yang tersedia. Bahan: Garam dapur Kawat besi Kecap No 1. 2. 3. 4. 5. Nama bahan garam dapur kawat besi kecap kapur batu-batuan

kapur batu-batuan saos tomat Kelompok .................. .................. .................. .................. ..................

larutan gula sirop

lembaran seng aluminium

No 6. 7. 8. 9. 10.

Nama bahan saos tomat larutan gula sirop lembaran seng aluminium

Kelompok .................. .................. .................. .................. ..................

6. Tugas 1 : 1. Berilah contoh campuran homogen! 2. Berilah contoh campuran heterogen! 3. Berdasarkan konsep-konsep ini:

- unsur - senyawa - zat tunggal

- homogen - campuran - heterogen

-materi

Buatlah bagan konsep yang sederhana! 4. Dari data di bawah ini manakah yang termasuk campuran heterogen? sirop larutan gula tanah alkohol sayur sop Stainless steel beton cor saos tomat

74

C. PENUTUP

Dari pelajaran yang sudah kamu pelajari dan kamu pahami ini tentang unsur, senyawa dan campuran, ternyata kamu semakin mantap dan bertambah pengetahuanmu. Ternyata disekitar kamu banyak bahan ajar untuk mendalami IPA. Dengan mudah kamu mendapatkan ilmu dan mempraktekannya dalam kehidupanmu di masyarakat. Bayanganmu tentang IP itu sulit sudah tak ada lagi, ternyata IPA itu mudah dalam teori maupun prakteknya. Percayalah, bahwa IPA itu mudah dan dapat memecahkan permasalahan dalam keseharian dimasyarakat. Untuk memantapkan lagi dan mengingat materi yang sudah kamu pelajari baca sekali lagi rangkuman berikut ini : Unsur-unsur dapat digolongkan atas logam (metal) dan bukan logam atau non logam Udara terdiri atas 78% Nitrogen, 21% Oksigen, 1% zat-zat lain. Hidrogen merupakan unsur alam yang paling ringan, uranium yang paling berat. Unsur alam yang terbanyak adalah Oksigen. Pada senyawa sifat-sifat unsur pembentuknya sudah tidak nampak lagi Campuran merupakan zat yang terdiri dari dua atau lebih zat yang berlainan jenisnya. Campuran dibedakan menjadi 2 macam: 1. Campuran Homogen 2. Campuran Heterogen Campuran homogen atau larutan adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih zat yang berbeda jenisnya tersebar merata dan tidak terjadi endapan. Campuran heterogen disebut juga campuran serbaneka karena terdiri atas beberapa zat. Dalam campuran tidak terjadi zat jenis baru.

75

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 1. Contoh Campuran Homogen : Larutan garam, larutan gula, sirop, alkohol 2. Contoh campuran heterogen : batu-batuan, tanah, saos, sayur sop 3. Materi

Zat tunggal Unsur Senyawa Homogen

Campuran Heterogen

4. Yang termasuk campuran heterogen: tanah, sayur sop, beton cor, saos tomat.

76

IPA.VII.1.3.08

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 5 X 40 menit

KEGIATAN SISWA

WUJUD ZAT

Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media Reviewer

: : : :

Dra. Sri Sukabdiah Drs. Bambang Agus P. Drs. Kadartono Suko Rahardjo,S.Pd. Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


77

78

A. PENDAHULUAN Bagaimana menurut pendapatmu tentang pelajaran IPA yang sudah kamu pelajari? Menarik perhatianmu bukan? Karena kamu sekarang telah memahami apakah besaran itu, sehingga kamu dapat menjelaskan mengapa benda-benda di sekitarmu berbeda-beda jenisnya. Pada modul berikut ini kamu akan mengetahui perbedaan antara benda-benda tersebut melalui pelajaran wujud zat. Pada modul ini benda ditinjau dari zat atau bahannya. Kamu mengetahui ada beberapa wujud zat di alam ini? Bagaimanakah sifat-sifat masingmasing zat? Kamu juga akan mengetahui perubahan wujud zat, misalnya mengapa air direbus dapat mendidih dan dapat menguap? Kamu juga akan bisa menjelaskan mengapa bau minyak wangi bisa tersebar ke seluruh ruangan atau kenapa bau bangkai dapat tercium dari jauh. Selanjutnya kamu akan dapat menjelaskan mengapa air atau minyak membasahi tempatnya tetapi raksa tidak membasahi tempatnya dan dapat menjelaskan pula mengapa permukaan air dan minyak cekung dan permukaan raksa cembung. Untuk mencapai tujuan pelajaran tersebut kamu akan mempelajari tentang tiga wujud zat, sifat-sifat zat padat, zat cair dan gas. Kamu juga akan belajar tentang partikel-partikel zat kohesi, adhesi dan menentukan massa jenis zat. Adapun alat-alat yang akan kamu pergunakan sebagian bisa kamu dapatkan di rumahmu misalnya gelas, kaca, batu, kayu, tetapi untuk neraca kamu dapat meminjam kepada guru bina di sekolah induk. Sebelum mempelajari modul ini, amatilah permukaan air di gelas? Bagaimanakah bentuk permukaaannya? Atau kamu pernah mengamati gula atau garam yang kamu masukkan ke dalam air, kemudian kamu aduk-aduk, kemanakah gula dan garam, masih kelihatankah bentuk gula dan garamnya? Pernahkah kamu berpikir mengapa bau sampah busuk dapat kamu cium dari jauh? Apakah yang masuk ke dalam lubang hidungmu? Apabila kamu belajar modul ini dengan senang, pelan-pelan, dipahami tahap demi tahap maka kamu akan mengetahui apa jawabannya. Modul ini terdiri dari 3 kegiatan yang dapat kamu selesaikan dalam waktu 5 x 40 menit termasuk tes akhir modul. Bila kamu belajar dengan pemakaian waktu yang benar, maka kamu akan dapat menyelesaikan pelajaran ini dengan nilai yang tinggi. Selamat Belajar.

79

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Wujud Zat 1. Standar Kompetensi Memahami wujud zat dan perubahannya 2. Kompetensi Dasar Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Menyelidiki terjadinya perubahan wujud suatu zat. 4. Materi pokok Wujud zat 5. Uraian Materi Pernahkah kamu menghitung benda-benda di sekitarmu? Karena begitu banyaknya bendabenda di alam sekitar kita kemungkinan sukar untuk menghitung berapa jumlah dan apa saja macamnya. Coba kamu perhatikan benda-benda pada gambar ini!

Gambar 08.1

Dapatkah kamu mengelompokkan benda-benda tersebut ke dalam wujud benda padat, benda cair dan benda gas? Marilah kita kelompokkan sesuai tabel berikut! Tabel 1 No. Jenis Benda Nama Benda

1. benda padat batu, besi, kayu, lilin 2. benda cair air, bensin, minyak tanah 3. benda gas udara, argon, karbondioksida Apakah yang mencairkan benda-benda alam ini?

80

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pelajarilah uraian percobaan berikut ini. Atau bila kamu berkesempatan belajar ke Sekolah Induk, lakukanlah percobaan sesuai gambargambar berikut ini. Ambilah balok kayu yang kecil. Bila balok kayu ditimbang menggunakan neraca, apakah yang dihasilkan? Tentu saja kamu akan mengetahui massa balok kayu. Misalnya massa balok kayu 60 gram. Kemudian sediakan tabung atau ember berisi air. Masukkan balok ke dalam air, apa yang terjadi. Ternyata permukaan air naik. Mengapa demikian? Tentu kamu tahu, karena air didesak oleh balok. Jadi balok menempati ruang tadinya ditempati air. Gambar 08.2 Balok kayu termasuk benda padat. Jadi : Benda padat memiliki massa dan menempati ruang. Sekarang percobaan berikutnya. Timbanglah gelas kosong. Berisi apakah gelas kosong itu? Tentu saja berisi udara Massa gelas kosong 90 gram. Kemudian isilah gelas tersebut dengan air, selanjutnya timbang lagi. Ternyata massa gelas dan airnya 125 gram. Berapakah air yang menempati ruang gelas adalah 125 gram 90 gram = 35 gram. Kemudian udara dalam gelasnya? Udara dalam gelas digantikan oleh air atau air menempati ruang gelas. Jadi : Benda cair juga memiliki massa dan menempati ruang

Gambar 08.3 Mengukur volum zat cair

Apakah benda gas juga memiliki massa dan menempati ruang? Bagaimanakah cara menimbang gas? Sekarang timbanglah balon karet yang masih kempes. Misal Massa balon karet kosong = 6,0 gram. Kemudian tiuplah karet tersebut. Balon setelah ditiup berisi gas dapat kamu timbang. Misalnya menghasilkan massa balon berisi gas sebesar 6,1 gram balon kempes balon berisi gas Nah kamu dapat menimbang gas sekarang. Massa gas di dalam ruang balon 6,1 gram dikurangi 6 gram sama Gambar 08.4. Mengukur massa udara dengan 0,1 gram. Jadi : Gas juga memiliki massa dan menempati ruang. Dari ketiga percobaan tersebut, kamu bisa menarik kesimpulan bahwa. Sifat-sifat benda padat, benda cair dan benda gas adalah memiliki massa dan menempati ruang 81

Apakah yang terjadi bila es dipanaskan? Air menguap

es

Air

Es segera mencair Menjadi air

air yang dipanaskan akan naik temperaturnya Gambar 08. 5

kemudian air mendidih dan menguap menjadi uap

Dari peristiwa tersebut juga, dapatkah kamu amati, mengenai wujud atau keadaan benda. Es sebagai benda padat berubah wujudnya menjadi benda cair yaitu air. Kemudian air berubah wujud menjadi uap air sebagai benda gas. Jadi benda dapat berubah dari wujud padat menjadi wujud cair kemudian menjadi wujud gas. Apakah ada perbedaan sifat di antara ketiga wujud benda tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut lakukan percobaan sederhana berikut! batu Batu yang terletak di lantai, bila kamu pindahkan ke meja, apakah berubah bentuk dan volumnya ? Ternyata bahwa bentuk dan volum batu tidak berubah. Batu merupakan zat padat. Jadi : Sifat zat padat salah satunya volumnya selalu tetap.
Gambar 08. 6

batu

bentuk dan

Bagaimana dengan zat cair dan gas? Ambillah air dan masukkan ke dalam gelas ukur! Sekarang bentuk air mengikuti bentuk tabung gelas ukur! Kemudian pindahkan air ke dalam botol sesuai gambar 7! Sekarang bentuk air sesuai dengan bentuk botol. Jadi air bentuknya berubah mengikuti bentuk tempatnya. Tetapi volumnya tidak berubah.

50 ml

Gambar 08.7 Cara untuk mengetahui sifat zat cair

Jadi : sifat zat cair yaitu bentuk berubah sesuai bentuk tempatnya dan volumnya selalu tetap. Sekarang tentang gas

82

udara

Ruang berbentuk bola sesuai gambar 8 berisi udara. Ruang bola dihubungkan dengan ruang B yang hampa, melalui pipa dan kran K. Bila kran K dibuka, ruang A dan ruang B berhubungan gas itu sekarang memenuhi ruang A dan ruang B. Gas yang tadinya berbentuk bola dan volumnya sama dengan A, sekarang bentuk gas sesuai ruang A dan B. Volumnya juga sama dengan ruang A dan ruang B.

Gambar 08.8

Cara mengetahui sifat gas Jadi : Sifat gas, bentuk dan volumnya berubah sesuai dengan bentuk dan volum ruang yang ditempati. Sifat-sifat benda padat, benda cair dan benda gas adalah memiliki massa dan menempati ruang Sekarang kamu sudah tahu bahwa sifat-sifat zat padat, cair dan gas berbeda-beda bila ditinjau dari bentuk dan volumnya. 6. Tugas 1 Isilah titik-titik pada kalimat berikut dengan satu patah kata sehingga menjadi kalimat Fisika yang lengkap. Setiap benda di alam ini selalu memiliki .(1) dan menempati .(2) Air, minyak dan bensin termasuk benda .(3) sedangkan udara termasuk benda .(4) Bila es dipanaskan akan segera berubah menjadi .(5) dan bila dipanaskan terus air dapat berubah menjadi .(6) Perubahan wujud benda menunjukkan bahwa menurut wujudnya benda dibedakan menjadi benda .(7) yang bersifat bentuk dan volumnya tetap. Bila suatu benda bentuk berubah menurut bentuk tempatnya, tetapi volumnya tetap, benda itu termasuk wujud benda .(8). Tetapi bila benda bersifat bentuk dan volumnya berubah sesuai bentuk tempatnya maka termasuk .(9). Bila udara mengisi ruang yang volumnya 10 m dihubungkan dengan ruang hampa yang volumnya 5 m, berarti udara sekarang mengisi ruang yang volumnya .(10). Kegiatan 2 : Susunan dan gerak partikel 1. Standar Kompetensi Memahami wujud zat dan perubahannya 2. Kompetensi Dasar Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

83

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Menafsirkan susunan dan gerak partikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan 4. Materi Pokok Wujud zat 5. Uraian Materi Pernahkah kamu mencium bau busuk sampah? Atau mungkin kamu pernah mencium bau bangkai? Bagaimana semua itu bisa terjadi? Bau bangkai ataupun bau sampah busuk peristiwanya hampir sama dengan bila seseorang menyemprotkan minyak wangi di bagian badan, baunya menyebar ke seluruh ruang. Mengapa demikian? Karena molekul-molekul dari minyak wangi ke udara dan bersama udara bergerak menyebar ke seluruh ruang. Apakah molekul-molekul itu? Bila kapur kamu hancurkan sampai menjadi bagian-bagian serbuk sangat kecil, masih dilihat mata. Bagian yang kecil tersebut dipotong-potong lagi sampai tidak bisa dibelah lagi, itulah molekul. Bagian sangat kecil dari suatu zat, dinamakan molekul. Molekul-molekul minyak wangi tidak teramati oleh mata tetapi teramati oleh indera penciuman. Bagaimana bila gula dilarutkan ke dalam air :

Molekul-molekul gula seolah-olah menghilang ke dalam air. Air yang mula- mula tawar kini menjadi manis. Mengapa hal ini dapat terjadi? Molekul gula bergerak bercampur molekul air secara merata, akibatnya larutan air gulapun manisnya merata.

Gambar 08. 9

Gula dimasukkan dalam gelas berisi air Pada contoh gerakan-gerakan molekul gas dari sampah, gas dari bangkai. Gas dari minyak wangi dan gerakan molekul gula bersama molekul air dapat ditarik kesimpulan bahwa : Zat terdiri dari molekul-molekul. Molekul-molekul setiap zat senantiasa bergerak. Apakah susunan molekul dan gerak molekul serta gaya tarik antara molekul berbeda-beda dalam setiap wujud gas? Bagaimana menurut pendapatmu?

84

Karena sifat-sifat setiap zat berbeda, maka molekul-molekulnya juga berbeda. 1. Partikel zat padat Molekul zat padat sangat berdekatan, susunannya teratur dan gaya tarik menarik antar molekul sangat kuat. Oleh karena itu bentuk dan volum zat padat selalu tetap.
Gambar 08.10

Gambar 08.10 Susunan molekul zat padat Apakah yang dilakukan oleh mata bor yang berputar mengebor batu? Apakah yang dilakukan gergaji yang menggergaji kayu? Gaya dari bor menekan batu, mengalahkan gaya tarik antar molekul batu. Gaya dari gergaji menekan kayu mengalahkan gaya tarik antar molekul kayu. gergaji

batu batu
Gambar 08.11

Kayu kayu

2. Molekul zat cair Letak molekul zat cair susunannya tidak teratur. masih berdekatan

Gaya tarik antar molekul-molekulnya kurang kuat sehingga zat cair dapat bergerak bebas tetapi tidak meninggalkan kelompoknya.
Gambar 08.12 Susunsn molekul zat cair

Oleh karena itu zat cair bersifat volumnya tetap, tetapi bentuknya berubah mengikuti bentuk tempatnya. 3. Molekul gas Letak molekul-molekul gas sangat berjauhan dan susunannya tidak teratur. Gaya tarik antar molekul sangat lemah sehingga molekul-molekul bergerak sangat bebas. Oleh karena itulah zat gas mempunyai sifat, volum dan bentuknya berubah-ubah sesuai dengan bentuk dan volum tempatnya. Gas selalu memenuhi ruangan yang ditempatinya. 85

Gambar 08.13

Susunan molekul zat gas

Bagaimana? Sulitkah untuk memahami molekul-molekul zat? Coba baca sekali lagi agar kamu lebih mengerti tentang molekul zat! Untuk lebih memahami perbedaan antara molekul-molekul zat cair dan molekul zat gas perhatikan peristiwa berikut ini (a) (b)

air mendidih

Energi panas api menyebabkan gerakan partikel air makin bebas (makin cepat) dan memperkecil gaya tarik antar molekul air

Energi panas yang makin besar mampu mengalahkan gaya tarik antar molekul air sehingga molekul-molekul air terlepas dari kelompoknya menjadi uap air

Gambar 08.14

Kohesi dan Adhesi Sudah kamu ketahui bahwa antara molekul-molekul dalam suatu zat terjadi gaya tarik menarik. Antar molekul-molekul dua zat terjadi gaya tarik menarik. Jika kamu menulis di buku dengan pensil, pensil melebur pada kertas, terjadi gaya tarik menarik antar molekulmolekul pensil dan molekul-molekul kertas buku. Gaya tarik menarik antar molekul-molekul dalam suatu zat sejenis disebut KOHESI Contoh kohesi : Kohesi antar molekul air, kohesi antar molekul kayu, kohesi antar molekul udara dan sebagainya. Gaya tarik menarik antar 2(dua) molekul zat berlainan jenis atau lebih disebut ADHESI Contoh adhesi : Kapur melekat di papan tulis, cat melekat di tembok, bedak menempel di pipi. Coba kamu sebutkan contoh kohesi dan contoh adhesi yang lain! Untuk lebih memahami kohesi dan adhesi perhatikan peristiwa berikut ini! Bila raksa diteteskan di kertas, akan membentuk bulatan-bulatan raksa dan kertas tidak basah oleh tetesan raksa. Mengapa demikian? Sedangkan bila kamu teteskan air pada kertas, maka air akan menempel pada kertas dan kertas menjadi basah oleh tetesan air. Mengapa demikian?

86

air raksa (Hg) diatas kertas


Antar molekul raksa terjadi gaya tarik menarik yang disebut kohesi. Antar molekul-molekul raksa dan molekul-molekul kertas juga terjadi gaya tarik menarik yang disebut adhesi. Kohesi raksa lebih kuat bila dibandingkan dengan adhesi raksa dan kertas. Oleh karena itu permukaan raksa mencembung dan tidak membasahi kertas.

air (H2O) diatas kertas


Antar molekul air terjadi gaya tarik menarik yang disebut kohesi. Antar molekul air dan molekul kertas juga terjadi gaya tarik menarik yang disebut adhesi. Kohesi kurang kuat bila dibandingkan dengan adhesi air dan kertas. Oleh karena itu air meresap dan membasahi kertas.

Gambar 08.15 Pernahkah kamu mengamati bagaimana bentuk permukaan air di gelas? Coba sekarang tuangkan minyak tanah di gelas dan amati bentuk permukaan minyak? Bagaimana? Permukaan minyak dekat kaca gelas agak melengkung ke atas. Permukaan yang demikian disebut permukaan cekung. Bila kamu berkesempatan belajar tatap muka di Sekolah Induk, mintalah kepada guru binamu untuk menunjukkan bagaimanakah bentuk permukaan raksa dalam gelas. Tentu kamu akan melihat permukaan raksa melengkung ke arah tengah. Bentuk permukaan demikian dsiebut permukaan cembung. Mengapa permukaan minyak cekung, sedangkan permukaan raksa cembung? Perhatikan gambar berikut, dan pahami peristiwanya.

kaca

kaca

Permukaan minyak cekung karena kohesi minyak lebih kecil daripada adhesi minyak dan gelas

Permukaan raksa cembung karena kohesi raksa lebih besar daripada adhesi raksa dan gelas

Gambar 08.16 Jadi : Zat cair yang membasahi dinding, bentuk permukaannya cekung. Zat cair yang tidak membasahi dinding bentuk permukaannya cembung. Sudah pahamkah kamu pelajaran pada kegiatan 2 tersebut? Bila masih belum paham cobalah baca sekali lagi! Atau kamu boleh mencoba mengerjakan tugas berikut ini. Silahkan! 6. Tugas 2 Jawablah soal berikut ini dengan jelas! 1. Bagaimanakah sifat molekul-molekul zat padat? 2. Mengapa zat cair bersifat berubah bentuk sesuai bentuk tempatnya, dan volumnya tetap? 3. Mengapa gas selalu memenuhi ruang yang ditempatinya? 4. Perhatikan gambar berikut! 87

a. Berapakah volum air bila kran K dibuka? b. Ruang manakah yang berisi air setelah kran dibuka? c. Penuhkah ruangan tersebut dengan air? Mengapa demikian? 5. Perhatikan gambar! a. Berapakah volum gas argon bila kran K dibuka? b. Mengapa demikian?

6. Perhatikan gambar! a. Sebutkan 3 peristiwa kohesi sesuai gambar! b. Bagaimanakah bentuk permukaan bensin? c. Mengapa demikian?

7. Perhatikan gambar! Mengapa bentuk permukaan raksa cembung?

Kegiatan 3 : Peristiwa Kapilaritas, meniskus cembung dan meniskus cekung 1. Standar Kompetensi Memahami wujud zat dan perubahannya 2. Kompetensi Dasar Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Peristiwa kapilaritas, meniskus cembung dan meniskus cekung dengan peristiwa kehidupan sehari-hari. 4. Materi Pokok Wujud zat

88

5. Uraian Materi Pernahkah kamu memperhatikan, mengapa kompor dapat menyala, dinding rumah basah saat hujan, kertas tisse dapat menyerap keringat. Mengapa demikian?

Gambar 08.17
Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor merupakan gejala kapileritas

Air meresap melalui ujung handuk yang tercelup dan air akan meresap membasahi seluruh bagian handuk. Peristiwa ini merupakan gejala kapilaritas

Gejala kapiler juga memegang peranan penting dalam hal pengisapan air dalam tumbuhtumbuhan. Gejala kapiler menyebabkan air dapat naik dari akar yang terdapat di dalam tanah menuju daun, yang terdapat di bagian atas melalui pembuluh kayu dalam batang. Di sini pembuluh kayu berfungsi sebagai pipa kapiler. Selain bermanfaat, gejala kapiler juga menimbulkan masalah, salah satu contoh adalah basahnya dinding dalam rumah pada waktu musim hujan. Air hujan yang mengenai dinding luar dapat merembes ke dinding dalam melalui pori-pori dinding karena gejala kapiler, untuk mengatasi masalah ini, maka campuran adukan semen haruslah tepat, sehingga tidak terbentuk pori-pori yang dapat berfungsi sebagai pipa kapiler. 6. Tugas 3 Jawablah soal berikut dengan jelas! 1. Apa yang dimaksud dengan kapilaritas? Jelaskan! 2. Sebutkan beberapa manfaat kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari! 3. Mengapa dinding dalam rumah dapat basah jika dinding luar terkena air hujan? 4. Mengapa kertas tissue dapat menyerap keringat? 5. Sebutkan contoh beberapa gejala kapilaritas yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari!

89

C. PENUTUP
Setelah kamu selesai mempelajari tentang wujud zat, kamu mendapat tambahan banyak pengetahuan tentang IPA. Jangan dilupakan begitu saja tetapi diingat-ingat terus, sebab pelajaran IPA selanjutnya akan tetap berhubungan dengan materi pelajaran Fisika sebelumnya. Nah, dalam kata-kata penting berikut, kamu akan lebih ingat lagi. Molekul adalah bagian yang sangat kecil dari suatu zat Kohesi adalah gaya tarik menarik antar molekul dalam suatu zat Adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul dalam 2 zat atau lebih. Di samping daftar kata-kata penting tersebut, kamu juga dapat lebih paham tentang wujud zat melalui rangkuman berikut. Setiap benda mempunyai massa dan menempati ruang Berbagai benda dibedakan menjadi 3 wujud yaitu zat padat, zat cair dan zat gas Zat padat bersifat : bentuk dan volumnya tetap Zat cair bersifat : bentuk berubah sesuai bentuk tempatnya dan volumnya tetap Zat gas bersifat : bentuk dan volumnya berubah sesuai dengan bentuk dan volum ruang yang ditempatinya.. Zat terdiri dari molekul-molekul yang selalu bergerak dan antara molekul-molekul selalu terjadi gaya tarik menarik. Molekul-molekul zat padat letaknya berdekatan, susunannya tidak teratur dan gaya tarik antar molekunya sangat lemah. Antara molekul-molekul 2 zat atau lebih dapat mengadakan gaya tarik menarik Permukaan minyak atau zat cair yang membasahi dinding adalah cekung Permukaan zat cair yang cekung, disebabkan oleh adhesi zat cair dengan tempatnya lebih kuat di banding kohesi zat cair. Permukaan raksa dalam tabung adalah cembung Permukaan raksa cembung karena kohesi raksa lebih kuat dari pada adhesi raksa dan tempatnya. Manfaat kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari : 1. naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor 2. sifat menghisap cairan beberapa benda antara lain kain dan kertas isap 3. naiknya air dari akar ke daun melalui pembuluh kayu dalam batang tumbuhan Masalah yang ditimbulkan kapilaritas antara lain : Basahnya dinding dalam rumah ketika dinding luar terkena hujan. Sudahkah kamu baca kosakata dan rangkuman tersebut? Lebih baik lagi bila kamu catat juga dibuku tulismu. Nah mudah-mudahan hasil tes akhir modulmu untuk wujud zat nilainya bagus.

90

D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 1. massa 2. ruang 3. cair 4. gas 5. air 6. uap air 7. padat 8. cair 9. gas 10. 15 m Tugas 2 1. Molekul zat padat letaknya berdekatan, susunannya teratur dan gaya tarik menarik antar molekul sangat kuat. 2. Karena molekul zat cair gaya tarik menariknya kurang kuat tetapi tidak meninggalkan kelompoknya. 3. Karena gaya tarik antara molekul zat sangat lemah. 4. a. Volum air tetap 2 m b. Ruang B c. Tidak penuh, karena air hanya 2 m sedangkan ruang B volumnya 10 m 5. a. Bila kran K dibuka volum gas argon menjadi : 3 m + 17 m = 20 m b. Karena gas argon bersifat memenuhi ruang A dan ruang B 6. a. Kohesi antar molekul-molekul udara, kohesi antar molekul-molekul bensin dan kohesi antar molekul-molekul kaca gelas b. Bentuk permukaan bensin adalah cekung c. Karena adhesi antar molekul gelas dan molekul bensin lebih besar dari pada kohesi antar molekul-molekul bensin. 7. Karena adhesi antar molekul-molekul raksa dan plastik lebih kecil dari pada kohesi antar molekul-molekul raksa. Tugas 3 1. Kapilaritas adalah peristiwa meresapnya zat melalui pipa kapiler 2. Manfaat kapilaritas sehari-hari a. Naiknya air tanah melalui pembuluh kayu ke daun b. Meresapnya minyak tanah melalui sumbu kompor c. Meresapnya minyak tanah melalui sumbu lampu d. Lap pel bisa digunakan untuk membersihkan lantai basah e. Handuk dapat mengeringkan badan sehabis mandi 3. Karena air pada tembok rumah bagian luar meresap melalui pori-pori dinding 4. Karena kertas tissue terdiri dari pipa-pipa kapiler yang menyerap keringat 5. Gejala Kapilaritas sehari-hari a. Tembok lembab di musim hujan b. Basahnya dinding tembok yang berdampingan dengan kamar mandi

91

92

IPA.VII.1.3.09

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

MASSA JENIS

Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media Reviewer

: : : :

Lalu Putra Dra. Sri Sulastri Drs.Bambang Agus P. Maman Hermana, S.Si, M.T Suko Rahardjo, S.Pd Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


93

94

A. PENDAHULUAN
Kamu tentu masih bersemangat belajar IPA bukan? Pada modul terdahulu kamu belajar wujud zat, masih ingatkah ada berapa wujud zat? Pengetahuan kamu semakin bertambah dan sangat berguna untuk mampelajari modul ini. Di dalam modul ini kamu akan mempelajari massa jenis zat. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kamu sering bertanya mengapa es terapung di air? Mengapa benda- benda selalu berbeda? Nah untuk memngetahui jawabannya maka segeralah kamu belajar modul ini. Perlu diketahui setiap akhir kegiatan, kamu harus mengerjakan tugas-tugas sebagai latihan. Selamat belajar!

95

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Massa Jenis Zat 1. Standar Kompetensi Memahami wujud zat dan perubahannya 2. Kompetensi Dasar Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Menyimpulkan dari percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas suatu zat Menghitung massa jenis suatu zat Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari. 4. Materi Pokok Massa Jenis Zat 5. Uraian Materi Apakah kamu sudah siap untuk belajar lagi? Apakah yang membedakan benda-benda di sekitarmu? Misalnya perbedaan antara kayu dengan batu? Perbedaan antara kaca dengan air atau perbedaan antara air dengan udara?

batu

gelas kaca
Gambar 09.1

kayu

air dalam gelas

Bila kamu ukur volum kubus besi, kubus kayu dan kubus alumunium seperti pada gambar, kemudian kamu ukur massa masing-masing kubus dengan menggunakan neraca, apakah menghasilkan massa yang sama?

Gambar 09.2

Jika kamu melihat benda-benda disekitarmu, maka benda-benda itu berbeda satu dengan lainnya. 96

Berapakah volum masing-masing kubus tersebut? Masih ingatkah kamu cara menghitung volum kubus? Volum kubus tersebut seperti gambar di atas = 2 cm x 2 cm x 2 cm = 8 cm Bila hasil pengukuran volum dan massa kubus tersebut kamu masukkan ke dalam tabel dan kemudian kamu bagi nilai massa dengan volumnya, maka hasilnya sesuai tabel berikut. Tabel 4 No. 1 2 3 4 Nama Benda Kubus batu Kubus besi Kubus kayu Kubus alumunium Volum (cm) 8 8 8 8 Massa (g) 24 63,2 4,8 21,6 Massa Jenis g/cm kg/m 3 3000 7,9 7000 0,6 600 2,7 2700

Coba, kamu perhatikan hasil bagi massa dengan volum setiap kubus, bagaimana hasilnya? Ternyata massa dibagi volum untuk kubus batu, kubus besi, kubus kayu dan kubus alumunium adalah berbeda-beda. Berarti massa jenis benda-benda tersebut berbeda-beda. Massa jenis batu 3 g/cm atau 3000 kg/m. Berapakah massa jenis besi, kayu dan alumunium? Jadi : Massa jenis benda adalah nilai massa suatu benda dibagi volumnya Massa jenis benda tidak tergantung pada volum dan massa benda, tetapi pada jenis benda Nilai massa jenis benda merupakan ciri atau sifat zatnya Bila massa jenis dituliskan dalam rumus, maka : massa Massa jenis = volum Keterangan m m = massa dengan satuan kilogram (kg) = v = volum dengan satuan meter kubik(m) v = rho = massa jenis dengan satuan kg/m 1 g/cm = 1000 kg/m Apakah kamu ingin tahu bagaimana cara menentukan massa jenis batu dan massa jenis air? Mula-mula timbanglah massa batu dengan neraca. Misalnya, massa batu = 120 gram Kemudian ukurlah volum batu kecil tersebut dengan gelas ukur. Masih ingat caranya?

97

Volum batu Volum batu

= skala akhir skala awal = 100 ml 60 ml = 40 ml = 40 cm massa batu Massa jenis batu = --------------volume batu 120 g = ------------40 cm

massa jenis batu

Gambar 09.3

Cara mengukur volum batu

= 3 g/cm = 3000 kg/m

Berarti bahwa massa batu itu 3000 kg setiap volum 1 m 2. Menentukan massa jenis air Mula-mula ukur volum air dengan gelas ukur. Misalnya volumenya = 80 cm, berarti volum air 80 ml = 80 cm Kemudian tetapkan massa gelas kosong Misalnya : massa gelas kosong 125 g Tuangkan air 80 cm dan timbang gelas berisi air tersebut. Massa gelas + massa air = 205 g Jadi: Massa air = 205 125 g = 80 g
Gambar 09.4 Cara menentukan massa jenis zat

Bagaimana? Dapatkah kamu menghitung massa jenis air tersebut? Tentu saja dapat! Massa air massa jenis air = -------------volum air 80 g massa jenis air = -----------80 cm = 1 g/cm = 1000 kg/m Jadi massa jenis air tersebut = 1000 kg/m 98

Selesaikanlah massa kayu = 300 g volum kayu = 500 cm massa jenis kayu .? =

m v

300 g = --------500 cm = 0,6 g/cm Jadi massa jenis kayu = 600 kg/m Setelah kamu paham betul tentang massa jenis, bacalah dan ketahuilah nilai massa jenis berbagai benda dalam tabel berikut ini! Tabel 5 Benda Massa Jenis ( )

gr / cm kg / m air (40 C) 1 1000 Bensin 0,7 700 Raksa 13,6 13600 Alcohol 0,8 800 Besi 7,9 7900 Kuningan 8,4 8400 Emas 19,3 19300 perak alumunium 10,5 10500 Platina 21,45 21450 udara ( 27 ) 0,0012 1,2 Es 0,92 920 Mudah-mudahan kamu masih tetap bersemangat mempelajari IPA, kalau sudah paham benar pelajaran massa jenis ini, kamu catat hal-hal yang penting dan kamu boleh mengerjakan tugas 1 berikut! 6. Tugas 1 Jawablah dengan singkat dan jelas, pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Apakah yang membedakan antara benda-benda di sekitarmu? 2. Apakah yang dimaksud dengan massa jenis? 3. Apakah satuan massa jenis? Sebutkan dua macam satuannya! 4. Tulislah rumus massa jenis! 5. Bila kamu menemukan sepotong logam, kemudian kamu ukur massa dan volumnya, ternyata hasilnya sebagai berikut. massa logam = 168 g volum logam = 20 cm a) berapakah massa jenis logam tersebut? b) dan bahan apakah logam tersebut? 99

C.

PENUTUP

Setelah kamu mempelajari modul tentang massa jenis , maka kamu dapat membuat rangkuman sebagai berikut : - Massa jenis adalah besarnya massa suatu benda di bagi volumnya atau perbandingan massa dengan volum. kg - Satuan massa jenis dalam S1 adalah 3 m
kg 1 gram = 3 m 1000 cm3 gram kg 1 = 1000 3 3 cm m

- 1

atau

Nah, sekarang kamu pasti bisa mengerjakan soal akhir modul ini! Selamat Belajar !

100

D. KUNCI TUGAS
Tugas 1
1. Salah satunya adalah massa jenisnya 2. Massa jenis benda adalah massa benda itu setiap satu satuan volumnya 3. Satuan massa jenis g/cm dan kg/m m 4.. = v 5. Diketahui : m = 168 g v = 20 cm Ditanyakan a) b) bahan = .? Jawab a.

m v

168 gr = --------20 cm = 8,4 gr/cm = 8400 kg/m Jadi massa jenis logam tersebut 8400 kg/m b. Logam tersebut dari bahan kuningan (cocokkan dengan tabel massa jenis)

101

102

IPA.VII.1.3.10

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 6 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

PEMUAIAN

Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media


Reviewer

: : :
:

Drs. Slamet Haryono Drs. Bambang Agus P. Drs. Machdum Al Munawar


Suko Rahardjo,S.Pd. Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


103

104

A. PENDAHULUAN
Pada modul yang lalu sudah dipelajari suhu dan termometer dengan baik. Pengetahuanmu tentang suhu dan termometer sangat bermanfaat untuk mempelajari modul ini yaitu membahas tentang suhu dan pemuaian. Tujuan modul ini mengharapkan agar kamu dapat menunjukkan pemuaian zat padat, zat cair dan gas, muai panjang,muai volum, pengertian bimetal, dan penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. Modul ini akan membimbing untuk mempelajari pemuaian zat padat,zat cair dan gas,muai panjang dan volum,bimetal yang dibagi dalam 3 kegiatan , yaitu : Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 : : : Pemuaian Koefisien muai panjang dan volum Bimetal

Agar kamu dapat memahami modul ini dengan baik, dapat menggunakan alat Musschenbroek dan dapat mengenal bimetal di Sekolah Induk. Kamu dapat menyelesaikan modul ini dalam waktu 6 x 40 menit termasuk Tes Akhir Modul. Pelajari dengan tekun dan teliti, serta jangan lupa menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam modul ini. Selamat Belajar.

105

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Pemuain zat 1. Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya. 2. Kompetensi Dasar : Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat,cair dan gas Merencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair dan zat padat. Melakukan penyelidikan terhadap perbedaan muai volum berbagai jenis zat cair. 4. Materi pokok : Pemuaian 5. Uraian Materi : Pemuaian zat padat
Tahukah kamu kenapa pemasangan kaca jendela pada bingkainya tidak dibuat rapat? Kenapa kabel listrik yang membentang di siang hari mengendor, sedangkan pada malam hari yang dingin mengencang? Mengapa gelas pecah kalau kamu masukkan air panas secara mendadak ? Masalah itu disebabkan karena pemuaian. Untuk memahami pemuaian zat padat, ikutilah percobaan di bawah ini. Sebatang logam diletakkan di atas tungku batu bata, ujung logam yang satu dipepetkan di tembok, sedangkan ujung yang lain yang diberi tanda kawat A dibiarkan bebas. Ukurlah panjang logam sebelum dipanaskan.

Langkah selanjutnya, Panaskan logam tersebut. Setelah beberapa saat ukurlah panjang logam dan batas tembok sampai ke ujung kawat A,kemudian catatlah hasilnya.
Ingat! Dalam mengukur ini jangan sampai kamu memegang logam karena panas. Sekarang bandingkan hasil pengukurannya. Bagaimana hasilnya ? Hasil percobaan menunjukkan logam yang dipanaskan menjadi lebih panjang jika dibandingkan dengan sebelum dipanaskan. Di sini terdapat selisih panjang sebesar L. Kamu sudah tahu, logam jika dipanaskan bertambah panjang, peristiwa ini dikatakan bahwa pipa logam mengalami pemuaian. Dengan demikian, dapat kamu simpulkan bahwa :

Zat padat memuai jika dipanaskan


Bagaiamana pemuaian zat padat yang jenisnya berbeda-beda? Kamu dapat mempelajari pemuaian zat padat dengan alat Musschenbroek seperti tampak pada gambar 1. Kamu dapat meminta guru binamu untuk dapat menunjukkan alat Musschenbroek ini jika kamu belajar tatap muka di Sekolah Induk.

106

Gambar 10.1.Alat Musschenbroek

Pada alat Musschenbroek ini ada 3 jenis batang logam yang panjangnya sama, misalnya besi,kuningan dan alumunium. Salah satu ujung batang batang logam dibuat tetap dengan sekrup pengatur, sedangkan pada ujung yang lalin bebas dan diberi jarum penunjuk. Jika pembakar spiritus dinyalakan, maka batang-batang logam tersebut memuai. Bagaimanakah pemuaian ketiga batang logam tersebut ? dari percobaan tadi, Kamu dapat melihat bahwa jarum-jarum penunjuk menunjukkan skala berbeda, karena terdorong oleh logam-logam yang bertambah panjang. Ternyata jarum pada alumunium menunjukkan skala terbesar, kemudian diikuti kuningan dan besi, ini disebabkan karena pemuaian dari logam-logam tadi tidak sama. Berdasarkan pada percobaan dengan alat Musschenbroek, apakah kesimpulanmu ? Bagus sekali kalau kesimpulanmu seperti ini : Pemuaian berbagai jenis zat padat tidak sama. Secara umum percobaan tentang pemuaian zat padat kamu simpulkan sebagai berikut :

Zat padat memuai jika dipanaskan. Pemuaian berbagai jenis zat padat tidak sama
Kamu telah mengetahui bahwa zat padat bila dipanaskan akan memuai. Pemuaian juga berlaku untuk zat cair.

Jadi, zat cair apabila dipanaskan akan memuai. Apakah pemuaian berbagai jenis zat cair sama? Dapat Kamu jawab,kalau Kamu mengikuti percobaan tersebut. Sediakan dua buah labu berpipa.Isilah labu yang satu dengan minyak kelapa,dan labu yang satu lagi dengan air. Usahakan permukaan zat cair pada pipa kedua labu tadi sama tingginya. Masukkan kedua labu tadi ke dalam bak, kemudian masukkan air panas ke dalam bak.

Pemuaian zat cair lebih besar daripada zat padat


Setelah beberapa saat amatilah permukaan zat cair dalam pipa dan kedua labu tadi. Labu manakah yang permukaan zat cairnya paling tinggi ? Percobaan ini menunjukkan bahwa labu yang berisi minyak kelapa, permukaannya dalam pipa lebih tinggi dari pada labu yang berisi air. 107

Keadaan ini menunjukkan bahwa pemuaian zat cair yang berbeda jenisnya tidak sama Jadi :

Pemuaian berbagai macam zat cair berbeda-beda


Pemuaian gas Sekarang kita sudah mengetahui bahwa zat padat dan zat cair memuai jika dipanaskan. Berlakukah keadaan itu untuk gas ? Agar dapat memahami pemuaian gas ikutilah penjelasan pada percobaan ini.
Labu berpipa yang berisi udara atau gas dibalikkan di dalam air. Kalau labu dipanaskan dengan api lilin, apa yang terjadi? Kamu akan melihat adanya gelembung-gelembung gas yang keluar dari mulut pipa. Timbulnnya gelembung-gelembung gas yang keluar dari mulut pipa, disebabkan gas yang berada di dalam labu memuai setelah dipanaskan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa: Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa :

Gas akan memuai jika dipanaskan


Pemuaian Zat cair lebih besar daripada zat padat Setiap benda, baik berbentuk padat,cair maupun gas memuai jika dipanaskan. Apakah pemuaian benda-benda ini sama ? Untuk mengetahui apakah pemuaian zat cair lebih besar dari pada zat padat, perhatikan percobaan ini :
Pada labu alumunium diisi penuh dengan air. Labu yang berisi penuh dengan air ini, kemudian dipanaskan dengan alat pembakaran seperti. Setelah beberapa saat, apakah yang terjadi? Ya, pada percobaan ini air yang berada di labu alumunium ada yang tumpah. Telah diketahui bahwa air dan labu alumunium sama-sama memuai. Karena muai air lebih besar daripada alumunium, maka dalam percobaan ada sebagian air yanng tumpah.

Pemuaian zat cair lebih besar dari pada zat padat


Rangkuman Zat padat pada umumnya jika dipanaskan akan memuai Pemuaian berbagai jenis zat padat tidak sama Musschenbroek adalah alat untuk mengetahui pemuain berbagai jenis zat padat Zat cair juga memuai jika dipanaskan Pemuaian berbagai jenis zat cair tidak sama Gas juga memuai jika dipanaskan Pemuaian zat cair lebih besar daripada pemuaian zat padat. Sekarang silahkan mengerjakan tugas berikut ! 6. Tugas 1 1. Apa yang terjadi jika zat padat dipanaskan ? 2. Bukti bahwa gas memuai jika dipanaskan pada percobaan pemuaian gas, ditunjukkan oleh apa ? 3. Bagaimanakah pemuaian zat cair, jika kamu bandingkan dengan zat padat?
108

Kegiatan 2 : Koefisien muai panjang dan volume Muai Panjang dan Muai Volum a. Muai Panjang Dalam percobaan tentang pemuaian zat padat, kamu sudah dapat mengetahui bahwa zat padat memuai jika dipanaskan . Bukti bahwa zat padat memuai dalam percobaanmu adalah zat padat tersebut bertambah panjang. Pertambahan panjang benda yang dipanaskan bergantung pada tiga faktor yaitu: - panjang benda mula-mula sebelum dipanaskan (lo) - pertambahan suhu yang diberikan ( t) - jenis bahan benda tersebut ()
Jadi pertambahan panjang (l) dapat dirumuskan sebagai berikut:

l = lt lo

Atau

l = x ( lo x t)

Bertambahnya panjang zat padat, karena kenaikan suhu ini dipengaruhi oleh koofisien muai panjang. Dengan demikian, kamu dapat menyimpulkan pengertian koofisien muai panjang.

Koofisien muai panjang adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang zat padat bila suhunya dinaikan 1C. b. Muai volum (muai ruang )
Untuk memahami muai volum, kamu dapat menggunakan balok logam yang dipanaskan.Dalam keadaan ini balok akan mengalami pemuaian,yaitu panjang,lebar dan tingginya.Kalau begitu balok jika dipanaskan akan mengalami muai volum. Muai volum dalam zat padat juga dipengaruhi oleh koefisien muai volum yang didefinisikan sebagai berikut :

Koefisien muai volum suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan perubahan volum , jika suhunya dinaikan 1C
Dari percobaan para ahli didapat koefisien muai panjang dan muai volum beberapa zat sebagai berikut :
Zat Alumunium Perunggu Kaca Baja Koefisien panjang /C 24 x 10-6 19 x 10-6 9 x 10-6 11 x 10-6

Zat
Aseton Alkohol Raksa Udara

Koefisien panjang /C -3 1,5 x 10 1,0 x 10-3 0,18 x 10-3 3,67 x 10-3


tiga kali muai

Yang harus diingat adalah koefisien muai volum sama dengan panjang. Bagaimana muai volum pada zat cair ?

Tahukah kamu mengapa es terapung di atas permukaan air ? Mengapa dalam pembuatan es mambo,plastik pembungkusnya tidak diisi penuh? Hal tersebut dapat dijawab jika memahami penjelasan berikut : 109

Kalau menurunkan suhu air dari 100C sampai membeku menjadi es pada suhu 0C akan menemukan suatu keanehan. Dimanakah keanehan itu terjadi? Air jika didinginkan dari 100 C sampai pada suhu 4C menyusut.Kalau suhu 4C ini kamu turunkan terus sampai menjadi es suhu 0C,air tidak menyusut, tetapi justru memuai.Inilah keanehan muai air yang dalam fisika disebut anomali air. Jadi , anomali air adalah keanehan muai air jika suhunya diturunkan dari 100C sampai 4C akan menyusut, tetapi jika suhu turun dan 4C sampai 0C air memuai. Agar pemahaman tentang anomali lebih jelas, perhatikan grafik anomali air. Pada grafik ini sumbu mendatar menunjukkan suhu (t) dan sumbu tegak menunjukkan volum (V)

Gambar 10.2 Grafik Anomali Air

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa : Pada pemanasan air dari 0C sampai 4C, volum air makin menyusut, sehingga pada suhu 4C air mempunyai volum terkecil. Masih ingatkah kamu dengan pengertian massa jenis ? Massa jenis adalah massa dibagi dengan volum. Karena pada suhu 4C air mempunyai volum terkecil, maka berarti air pada suhu 4C mempunyai massa jenis terbesar. Sekarang kalau air dari 4C didinginkan sampai menjadi es pada 0C, bagaimanakah volum es tersebut ? Bagaimanakah massa jenisnya setelah menjadi es ? Dari grafik kamu dapatkan bahwa setelah didinginkan dari 4C sampai 0C volum air bertambah, sehingga massa jenisnya berkurang. Dengan demikian, es yang terjadi pada suhu 0C akan mempunnyai massa jenis lebih kecil daripada massa jenis air. Inilah sebabnya mengapa es terapung di atas permukaan air. Jadi, es terapung di permukaan air karena es mempunyai massa jenis yang lebih kecil daripada massa jenis air. Begitu juga waktu membuat es mambo, kalau plastik pembungkus kamu isi penuh, waktu didinginkan menjadi es, memuai sehingga plastik pembungkus akan pecah. Oleh karena itu dalam pembuatan es mambo, plastik pembungkusnya tidak diisi penuh.

c. Muai gas Bagaimana muai volum gas jika dipanaskan ? Kamu sudah mengetahui bahwa gas memuai jika dipanaskan, pemuaian gas ini tidak sederhana muai zat padat dan zat cair.Pemuaian gas dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu tekanan, volum dan suhu. Dari percobaan didapat bahwa koefisien muai volum untuk semua gas pada tekanan tetap nilainya sama yaitu
1

tiapC.
273

110

Begitu juga untuk koefisien muai volum semua gas pada volum tetap, mempunyai nilai yang sama,yaitu
1

tiapC.
273

Rangkuman Koefisien muai panjang adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang zat padat bila suhunya naik 1C. Koefisien muai volum adalah bilangan yang menunjukkan bertambahnya volum, jika suhunya dinaikkan 1 C.
Koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang. Anomali air adalah keanehan muai air yaitu jika dipanaskan dari suhu 0C sampai 4C, volum air akan menyusut. Pemuaian berbagai gas pada tekanan tetap selalu sama, yaitu 1 tiap C. Pemuaian berbagai gas pada volum tetap selalu sama, yaitu
273 1
273

tiap C

Yang mempengaruhi pemuaian gas adalah tekanan, volum dan suhu.

6. Tugas 2
1. 2. 3. 4. 5. 6. Apakah yang dimaksud dengan koefisien muai panjang ? Apakah yang dimaksud dengan koefisien muai ruang ? Anomali air adalah .. Yang mempengaruhi pemuaian gas adalah .. Berapa besar koefisien muai volum di banding besar koefisien muai panjang ? Sebutkan contoh-contoh penggunaan prinsip pemuaian zat dalam kehidupan seharihari !

Kegiatan 3 : Bimetal 1. Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya. 2. Kompetensi Dasar : Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi misalanya : bimetal untuk termostat, pengelingan, pemasangan bingkai besi pada roda, dan pemasangan kaca. 4. Materi pokok : Pemuaian 5. Uraian Materi : Pada kegiatan 1 yang lalu, sudah dipahami bahwa zat padat yang berbeda jenisnya mempunyai koefisien muai panjang yang berbeda-beda. Kalau dua lempeng logam yang berbeda jenisnya kamu kelingkan menjadi satu, logam gabungan ini disebut bimetal. Jadi apakah yang dimaksud bimetal ?

111

Bimetal ialah dua keping logam yang berbeda angka muainya dan dikeling atau diklem menjadi satu
Bagaimana cara kerja bimetal ? Cara kerjanya dapat dipelajari sebagai berikut : Misal kita membuat bimetal dari besi dan kuningan, seperti terlihat pada gambar. Sebelum dipanaskan bimetal ini lurus. Telah diketahui bahwa kuningan mempunyai koefisien muai panjang lebih besar daripada besi. Apakah yang terjadi kalau bimetal tersebut dipanaskan ? Kejadian yang bisa kamu amati adalah bimetal tersebut melengkung ke arah besi .

Gambar 10.8 Bimetal besi dan kuningan

Bila dipanaskan , bimetal akan melengkung kearah logam yang koefisien muainya kecil. Sebaliknya ketika didinginkan, keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang koefisiennya besar.
Cara kerja bimetal ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti : - Termometer bimetal - Tanda bahaya kebakaran atau yang disebut alarm kebakaran - Termostat, sebagai pengatur suhu pada setrika listrik dan sebagainya. Sekarang perhatikan cara kerja alat-alat berikut : a. Termometer Bimetal Keping bimetal panjang yang dibentuk melingkar-lingkar atau spiral. Pusat spiral dihubungkan dengan jarum penunjuk, sedangkan pada ujung yang lain ditahan tetap. Kalau suhu naik, maka keping bimetal lebih melengkung ke dalam. Mengapa demikian ? Ya, karena besi yang mempunyai koefisien kecil diletakkan di sisi sebelah dalam, sehingga kalau suhu naik bimetal melengkung ke arah besi. dengan demikian, jarum penunjuk bergerak ke angka tertentu, sebagai angka suhu.

b. Tanda Bahaya Kebakaran (Alarm)


Keping bimetal sebagai pemutus dan penyambung arus listrik atau stop kontak. Kalau terjadi kebakaran, bimetal akan melengkung dan arus listrik tersambung sehingga arus listrik mengalir dan bel berbunyi.

c. Termostat Thermostat adalah alat untuk mengatur suhu. Alat ini biasanya terdapat pada seterika listrik. Jika aliran listrik mengalir, suhu akan naik sampai pada batas tertentu yang diinginkan. Pada saat ini keping bimetal melengkung sehingga arus
112

listrik terputus. Kalau suhu sudah turun, bimetal lurus kembali dan menyentuh kontak lagi. Arus listrik tersambung kembali dan suhu naik lagi sampai batas tertentu. Dengan demikian suhu selalu dapat dijaga supaya tidak melebihi batas yang ditentukan.

Rangkuman
Bimetal adalah dua logam yang koefisien muai panjangnya berbeda yang dikeling atau diklem menjadi satu. Bimetal akan melengkung ke arah logam yang koefisiennya kecil dan sebaliknya ketika didinginkan keping bimetal akan membengkok kea rah logam yang koefisiennya besar. Alat-alat seperti temometer bimetal, alarm pemadam kebakaran dan termostat menggunakan bimetal.

6. Tugas 3
1. Apakah yang dimaksud dengan bimetal itu ? 2. Bagaimanakah cara kerja bimetal ? 3. Jelaskan prinsip kerja alarm (tanda bahaya kebakaran)!

113

C. PENUTUP
Sekarang kamu telah selesai mempelajari modul ini yang membahas tentang pemuaian. Bagus kalau kamu mempelajari modul ini dengan baik, teliti dan selalu mendalami isinya serta mengerjakan latihan dan tugas yang diberikan dalam modul ini. Secara singkat modul ini membimbing pemahamanmu bahwa zat padat bila dipanaskan akan memuai. Demikian pula berbagai jenis zat cair dan zat gas juga mengalami pemuaian jika dipanaskan. Pemuaian zat padat dan berbagai jenis zat cair tidak sama, begitu juga zat gas. Koefisien muai panjang adalah bilangan yang menunjukan pertambahan panjang zat padat ketika suhunya dinaikkan 1 C. Volum benda jika dipanaskan juga memuai. Koefisien muai volum suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan volum 1 m3, jika suhunya dinaikkan 1 C. Koefisien muai volum zat padat sama dengan tiga kali koefisien muai panjangnya. Anomali air adalah keanehan muai air yaitu jika dipanaskan dari suhu 0C sampai 4C, volum air akan menyusut. Pemuaian berbagai gas pada tekanan tetap selalu sama, yaitu 1 tiap C 273

Bimetal adalah dua keping logam berbeda angka muainya yang dikeling atau diklem menjadi satu. Alat-alat seperti termometer bimetal, alarm pemadam kebakaran dan termostat menggunakan bimetal. Jika sudah memahami isi modul ini, mintalah tes akhir modul kepada guru pamongmu, mudah-mudahan kamu dapat menjawab semua soal dengan benar. Silahkan mengikuti tes akhir modul. Selamat bekerja !

114

D. KUNCI TUGAS Tugas 1


Zat padat memuai jika dipanaskan. Botol dibalik, masukkan mulutnya pada air, botol dipanaskan, maka dari mulut botol keluar gas. Pemuaian zat cair lebih besar dari pemuaian zat padat.

Tugas 2
1. Koefisien muai panjang adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang zat padat bila suhunya naik 1C. 2. Koefisien muai volum suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan volum tiap suhunya dinaikkan 1C. 3. Anomali air adalah keanehan muai air yaitu jika dipanaskan dari suhu 0C sampai 4C, volum air akan menyusut. 4. Pemuaian berbagai gas pada tekanan tetap selalu sama: yaitu 1 tiap C. 273 Yang mempengaruhi pemuaian gas adalah volum , suhu dan tekanan. 5. Koefisien muai volum = tiga kali koefisien muai panjang. 6. Penggunaan prinsip pemuaian terjadi pada : - pemasangan kaca jendela harus diberi celah - pemasangan rel kereta api harus diberi celah

Tugas 3
1. Bimetal adalah dua keping logam berbeda angka muainya yang dikeling atau diklem menjadi satu. 2. Bimetal akan melengkung ke arah logam yang koefisiennya kecil dan sebaliknya ketika didinginkan keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang koefisiennya besar. 3. Bimetal sebagai pemutus dan penyambung arus listrik atau stop kontak. Kalau terjadi kebakaran, bimetal akan melengkung dan arus listrik tersambung sehingga arus listrik mengalir dan bel berbunyi.

115

116

IPA.VII.1.4.11

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 6 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

KALOR

Penulis Pengkaji Naskah Pengkaji Media Reviewer

: : : :

Dra.Sri Sulastri Drs. Bambang Agus P. Drs. Todo H. Sitorus Suko Rahardjo, S.Pd Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


117

118

A. PENDAHULUAN
Tentunya kamu masih ingat materi yang dibahas di dalam modul yang berjudul Suhu bukan ? Selain itu, kamu tentunya juga masih ingat bahwa wujud benda ada tiga macam. Pengetahuan ini pernah kamu peroleh dalam modul yang berjudul Zat dan Wujudnya. Pengetahuan yang kamu miliki tersebut akan sangat berguna untuk mempelajari modul ini. Modul yang berjudul Kalor ini, terdiri dari dua kegiatan belajar. Pada kegiatan 1 kamu akan belajar tentang Kalor dapat mengubah suhu dan pada kegiatan 2 kamu akan bealajar tentang Kalor dapat mengubah wujud zat. Dalam kehidupan sehari-hari amu mungkin sering mengalami peristiwa, misalnya untuk mendapatkan air hangat kamu dapat mencampur air panas dengan air dingin. Mengapa merebus dengan api yang besar dan jumlah air yang sedikit akan lebih cepat mendidih ? Mengapa benda dapat berubah wujud, misalnya es dapat berubah menjadi air, air berubah menjadi es, air berubah menjadi uap, dan uap berubah menjadi embun? Untuk mengetahui semua itu, pelajarilah dengan tekun dan sungguh-sungguh modul ini! Kamu pasti bisa memecahkan persoalan sehari-hari yang sering kamu alami. Supaya kamu bisa lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran ini, kamu akan dibimbing melakukan percobaan yang ada pada modul ini. Percobaan itu bisa kamu lakukan di tempat belajar atau di Sekolah Induk. Selain itu kamu juga bisa melakukannya bersamasama dengan kelompokmu. Alat atau bahan yang diperlukan untuk percobaan adalah kaleng susu bekas, kaki tiga (boleh diganti dengan batu bata yang disusun seperti kaki tiga), es batu, lampu spiritus dan korek api. Perlu kamu ketahui bahwa untuk mempelajari modul ini diperlukan waktu 6 x 40 menit. Untuk itu pandai-pandailah mengatur waktu. Bacalah kalimat demi kalimat dengan tekun agar kamu memahaminya. Untuk mengetahui apakah tujuan masing-masing kegiatan sudah tercapai, kerjakanlah setiap tugas pada akhir kegiatan sampai memperoleh jawaban yang tepat. Nah.,sekarang pusatkan perhatianmu pada pelajaran ini! Bila ada kesulitan jangan segansegan menanyakannya kepada guru pamongmu.

Selamat belajar

119

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Kalor 1. Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya 2. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Menyelidiki pengaruh kalor terhadap : perubahan suhu benda perubahan wujud benda 4. Materi Pokok : Kalor 5. Uraian Materi Pernahkah kamu disuruh ibumu memandikan adikmu yang masih kecil dengan air hangat? pasti yang kamu lakukan adalah mencampur air panas dengan air dingin, bukan? Pernahkah terpikir olehmu, mengapa campuaran air panas dengan air dingin itu menjadi air hangat? Adakah yang berpindah dari air panas ke air dingin tersebut? Dalam hal ini air panas melepaskan kalor dan air dingin menerima kalor. Untuk lebih jelasnya, lakukan percobaan ini ! a. Percobaan 1 : Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima Lakukan percobaan-percobaan berikut, kemudian isi titik-titik pada setiap nomor ! 1) Siapkan segelas air panas dan segelas air dingin, lalu ukur suhu air masing-masing dengan termometer. Suhu air panas = .C Suhu air dingin = .C

Air panas

Air dingin

Gambar 11.1
2) Campur kedua air tersebut ke dalam wadah yang lebih besar (gambar 01.1). Ukur suhunya ! Suhu akhir (campuran air panas dengan air dingin ) =.C

Gambar 11.2

Energi kalor yang dilepas = Energi kalor yang dibutuhkan


120

3) Dalam percobaan tersebut berarti air panas energi panas, sedangkan air dingin ..energi air panas. 4) Apabila panas itu disebut kalor, berarti kalor juga merupakan 5) Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa : a. Kalor merupakan bentuk .yang dapat berpindah dari benda yang suhunya..ke benda yang suhunya lebihsehingga mencapai suhu yang sama (seimbang). b. Benda yang lebih panas (air panas ) kalor dan air dingin ..kalor. Apabila percobaan betul, kalian dapat menarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Kalor merupakan bentuk energi yang pindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. (Kalor merupakan bentuk energi yang pindah karena perbedaan suhu). 2. Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima b. Percobaan 2 : Pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu
Untuk dapat memahami pengaruh kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu, lakukan percobaan, kemudian isilah titik-titik pada tabel percobaan berikut ini ! Alat dan bahan yang perlu kamu siapkan adalah : 1) lampu spiritus 2) termometer 3) kaki tiga 4) gelas kimia atau kaleng susu bekas 5) air 6) kasa, dan 7) pengukur waktu (arloji, atau stop watch).

Urutan Kerja
1. Susunlah alat-alat seperti gambar 01.2 dan isi gelas kimia (kaleng) dengan air kira-kira 2/3 bagian. 2. Siapkan Tabel 1.1 Hubungkan antara waktu dan suhu di bukumu seperti contoh, untuk mencatat waktu dan suhu. Catat suhu awalnya !

3. Nyalakan lampu spiritus dan catat suhunya tiap satu menit. 4. Amati baik-baik a. Bagiamana suhu air waktu dipanaskan ? b.Apakah jumlah kalor yang diterima bertambah banyak ? 5. Kesimpulan

Gambar 11.3 Pengaruh kalor terhadap suhu

121

Tabel 1.1 Hubungan antara waktu dan suhu

Waktu (menit ) Awal (O ) 1 2 3 4

Suhu ( C )

Apabila percobaanmu benar, kamu akan memperoleh kesimpulan bahwa

Energi kalor yang diperlukan sebanding dengan kenaikan suhu

3. Pengaruh kalor terhadap massa benda dan jenis zat Untuk dapat memahami bagaimana kalor diperlukan terhadap massa benda dan jenis zat, lakukan percobaan 3 dan 4 berikut ini ! Kemudian, jawab dan isilah pertanyaan pada masing-masing percobaan ! Alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah 1) lampu spiritus 2) termometer 110 C 3) kaki tiga 4) garam dapur 5) air 6) kasa 7) pengukur waktu (arloji, atau stop watch) 8) gelas kimia atau kaleng susu bekas

Gambar 11.3 Pengaruh kalor terhadap suhu


c. Percobaan 3 : Pengaruh Kalor terhadap Masa Benda Urutan kerja 1. Susunlah alat seperti gambar 01.2 ! Isilah 3 gelas kimia (kaleng susu )masing-masing dengan air kira-kira 50 ml, 100 ml dan 150 ml. 2. Setelah itu isilah Tabel 1.2 berikut berdasarkan hasil pengamatanmu !
Tabel 1.2 Hubungan antara Kalor dengan Masa Benda

Waktu (menit ) 3 3 3

Volum (ml ) 50 100 150

Kenaikan Suhu (C)

3. Bandingkanlah hasil kenaikan suhu setiap menit dengan hasil percobaan 2 di atas sama/tidak sama ! (coret jawaban yang salah). 4. Dengan demikian bagaimana pendapatmu jika jumlah zat yang dipanaskan semakin sedikit ? Apabila zat yang dipanaskan semakin sedikit jumlahnya, kalor yang diperlukan juga . 122

5. Jadi kesimpulan dari percobaan tersebut adalah bahwa kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu sebanding dengan .. Dalam percobaan 3 di atas kamu akan memperoleh kesimpulan bahwa :

Energi kalor yang diperlukan sebanding dengan massa


Bisakah kamu mengartikan kesimpulan tersebut ? Coba diskusikan bersama temanmu. Kesimpulan tersebut dapat diartikan bahwa untuk menaikkan suhu suatu benda, semakin besar massa benda itu semakin besar kalor yang diperlukan !

d. Percobaan 4 : Pengaruh Kalor terhadap Jenis Zat 1. Susunlah kembali alat-alat seperti gambar 01.1 ! Gantilah air dengan air garam kira-kira 2 gelas kimia, sama seperti percobaan 2. 3 2. Siapkan pula tabel di bukumu seperti contoh Tabel 1.2 ! Kemudian catat kenaikan suhu tiap menit ke dalam tabel.
Waktu (menit) 3 4 Kenaikan Suhu ( C) Air Air garam .. .. .. ..

3. Bandingkanlah hasil kenaikan suhu setiap menit dengan hasil percobaan 3 di atas sama/tidak sama ! (coret jawaban yang salah). 4. Dengan demikian bagaimana pendapatmu jika zat yang dipanaskan itu jenisnya berbeda ? Jika zat yang dipanaskan itu tidak sama, kalor yang diperlukan juga . 5. Jadi kesimpulan dari percobaan tersebut adalah bahwa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebanding dengan .. Dalam percobaan tersebut akan diperoleh kesimpulan bahwa energi kalor yang diperlukan tergantung pada jenis zat. Kesimpulan dari percobaan 2,3 dan 4 adalah

Energi kalor yang diperlukan oleh suatu benda sebanding dengan kenaikan suhu, massa benda, dan tergantung pada jenis zat.
Hubungan antara kalor, massa perubahan suhu dan kalor jenis dinyatakan dengan rumus

Q = m.c. t
Keterangan : Q = banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan dengan satuannya joule (J) dibaca jol m = massa dengan satuan kilogram (kg) J c = kalor jenis dengan satuan C Kg t = kenaikan/penurunan suhu dengan satuan C (dibaca delta te)

Karena kalor merupakan salah satu bentuk energi, maka James Prescott Joule membuat kesetaraan satuan kalor dengan energi, yaitu : 1 joule = 0,24 kalori 1 kalori = 4,2 joule
123

Kalor jenis adalah kalor atau panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda bermassa 1 kg sebesar 1C. Nilai kalor jenis benda berbeda-beda tergantung pada jenis bendanya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel massa jenis beribut:

Contoh soal : 1. Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 5 gr emas dari 50 C menjadi 70C (nilai kalor jenis emas 130 Diketahui m = 5 gr = 0,005 kg t = 70 C 50 C = 20 C. c = 130 joule /kgC Ditanyakan Q = .. Jawab : Q = m x c x t = 0.005 kg x 130 Q = 13 joule

J Kg C

J x 20 C Kg C

Jadi kalor yang diperlukan : 13 joule

124

2.

2,5 kg air dipanaskan dari suhu 40 C menjadi 80 C . Jika kalor jenisnya 4200 berapakah kalor yang diperlukan ? Penyelesaian : Diketahui m = 2,5 kg t = 80 C 40 C = 40 C. c = 4200

J , Kg C

J Kg C

Ditanyakan Q =..? Jawab : Q = m x c x t = 2,5 kg x 4200 Q = 420.000 joule Jadi kalor yang diperlukan = 420.000 joule = 420 Kilojoule Sampai di sini kamu sudah menyelesaikan kegiatan belajar 1 Kalor dapat mengubah suhu benda . Untuk mengetahui apakah Kamu memahaminya, kerjakan tugas 1 berikut ini.
6. Tugas 1 1. Mengapa dua benda cair sejenis yang berbeda suhunya jika dicampur akan menghasilkan benda cair yang suhunya sama ? 2. Apa yang kamu ketahui bahwa penambahan kalor sebanding dengan kenaikan suhu ? Jelaskan ! 3. Jumlah kalor yang diperlukan 2 kg air untuk menaikkan suhu 1C adalah 8400 joule. Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1C pada air yang massanya 10 kg ? 4. Satu batang besi diberi kalor sejumlah 33.000 joule mengakibatkan kenaikan suhu

J x 40 C Kg C

15C . Bila kalor jenis besi 440

J . Berapa massa batang besi tersebut ? Kg C

5. Samakah kalor yang diperlukan untuk memanaskan air garam dan air gula pada massa dan kenaikkan suhu yang sama ? Mengapa demikian ? Jelaskan ! Setelah kamu kerjakan tugas 1 tersebut, cocokkan jawabanmu dengan kunci tugas yang ada pada akhir modul ini ! Ingat, Apabila jawabanmu masih ada yang salah cobalah ulangi lagi untuk mempelajari bagian yang belum kamu kuasai itu ! Namun jika jawabanmu sudah benar semua, kamu boleh mengerjakan tes akhir modul. Untuk itu segera hubungi guru pamongmu , mintalah tes akhir modul !

125

Kegiatan 2 : Kalor dapat mengubah wujud zat 1. Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya. 2. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Menyelidiki pengaruh kalor terhadap : perubahan suhu benda perubahan wujud benda 4. Materi Pokok : Kalor 5. Uraian Materi Dalam kehidupan sehari-hari pasti kamu mengenal es. Apa yang terjadi bila es dibiarkan di tempat terbuka ? Es itu akan mencair atau berubah menjadi air, bukan ? Apa sebenarnya yang membuat es itu mencair ? Selain es, lilin juga mencair. Jika dinyalakan, lilin akan meleleh. Kemudian apa yang terjadi jika es yang sudah mencair dipanaskan ? Bisakah air tersebut berubah menjadi uap seluruhnya ? Untuk menjawab semua itu, lakukan percobaan berikut ini ! a. Kalor penyebab perubahan wujud zat
Percobaan 5 : Kalor dapat Mengubah Wujud Zat

Alat dan bahan yang perlu kamu siapkan adalah : 1) gelas kimia 300 cc (kaleng bekas susu kental manis) 2) pengaduk 3) statif (bisa menggunakan kayu atau bambu); 4) kaki tiga (bisa menggunakan batu merah yang disusun) ; 5) batu es 6) termometer 110 C ; 7) lampu spiritus ; 8) pengukur waktu (arloji, atau stop watch); 9) kaca (sebagai alat, bisa menggunakan lempeng seng). Dalam melakukan percobaan ini, amatilah dengan seksama dan isilah atau jawablah setiap langkah percobaan.
Urutan kerja 1. Masukkan es ke dalam gelas kimia, kira-kira seperempat gelas. Es dipotong-potong kecil. 2. Susun alat seperti pada gambar 01.4 3. Nyalakan lampu spiritus, panaskan es itu terus-menerus sambil diaduk sampai menjadi air dan panaskan terus sampai air itu habis. Amatilah perubahan yang terjadi !

Gambar 11.4

126

4. Perubahan itu disebut . 5. Urutkan perubahan yang terjadi ! 6. Nyala api lampu spiritus itu menghasilkan kalor (panas). Jadi yang menyebabkan terjadinya perubahan itu adalah .. 7. Apa kesimpulan percobaan ini? Dalam percobaan tersebut terjadi perubahan wujud es menjadi cair (air), kemudian menjadi gas (uap). Perubahan ini disebut perubahan wujud . Dalam percobaan tersebut yang menyebabkan terjadinya perubahan wujud adalah adanya panas (kalor) yang diperoleh dari nyala api spiritus. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa :
Kalor dapat merubah wujud zat

Sekarang bisakah kamu menjawab mengapa es yang dibiarkan di tempat terbuka bisa berubah menjadi air ? Dalam percobaan di atas, es berubah wujud menjadi cair bila mendapat kalor. Dari manakah kalor tersebut diperoleh ? Kalor itu diperoleh dari udara di sekitar es itu berada. Suhu ruangan biasanya berkisar antara 16C sampai 35C. Jadi cukup panas bukan ?
b. Benda dapat merubah wujud Dalam kehidupan sehari-hari perubahan wujud seperti pada percobaan tersebut (es berubah menjadi cair, air berubah menjadi uap), ternyata masih banyak perubahanperubahan wujud yang bisa Kamu jumpai, misalnya : perubahan kapur barus (kamper) menjadi gas, air menjadi es dan zat cair menjadi gas. Untuk menyelidiki perubahanperubahan wujud tersebut, lakukan percobaan berikut ini! b.1. Perubahan wujud dari padat menjadi gas 1. Ambilah sepotong kamper (kapur barus) yang biasa dipakai untuk mengharumkan almari kamar mandi, lalu letakkan di sela-sela kain. 2. Amati beberapa saat kemudian ! Masih adakah kamper itu sekarang ? Mengapa kamper itu tidak ada ? Coba cium kain tersebut ! Apa yang tercium olehmu ? Mengapa demikian ?

Dalam percobaan tersebut, sebenarnya kamper itu tidak hilang, tetapi berubah wujudnya menjadi gas (menyublim). Mengapa demikian ? Hal ini terjadi karena kamper dalam bentuk padat mendapat kalor dari udara sekitarnya sehingga berubah wujud.
Kesimpulan Zat padat dapat berubah mnjadi gas . Perubahan wujud dari padat menjadi gas disebut menyublim b.2 Perubahan wujud dari gas menjadi padat Perubahan wujud dari gas menjadi padat bisa dilakukan dengan mendinginkan gas yodium yang ditampung dalam tabung reaksi. Jika didinginkan, gas tersebut akan membentuk kristal atau berubah wujud menjadi padat. Perubahan wujud gas menjadi padat disebut deposisi. Dalam hal ini gas melepaskan kalor. Kesimpulan Zat gas dapat berubah menjadi zat padat. Perubahan wujud dari gas menjadi padat disebut deposisi/mengkristal.

127

Percobaan 6 : Perubahan wujud dari padat menjadi cair. 1. Ambilah sepotong es, kemudian masukkan ke dalam gelas. Diamkan beberapa saat di tempat terbuka. 2. Amati apa yang terjadi setelah beberapa saat ? Mengapa demikian ?

Setelah beberapa saat, es tersebut akan berubah menjadi air, bukan ? Mengapa demiklian ? Hal ini disebabkan karena es mendapat kalor dari udara sekitar es sehingga berubah wujudnya menjadi air.
Kesimpulan Zat padat dapat berubah menjadi zat cair. Perubahan wujud dari padat menjadi cair disebut melebur/mencair b.3. Perubahan wujud dari cair menjadi padat Ambilah satu plastik yang berisi air, lalu masukan ke dalam freezer (kulkas). Seterlah beberapa saat, air itu akan berubah wujud menjadi es. Perubahan terjadi karena ruangan es yang berada di kulkas menyerap kalor dari air. Akibatnya, air melepas kalor sehingga menjadi es. Perubahan wujud dari cair menjadi padat disebut membeku. Perubahan wujud dari cair menjadi padat disebut membeku.

Percobaan 7 : Perubahan wujud dari padat menjadi gas

1. Ambilah gelas kimia 100 cc, isilah dengan kamper kira-kira seperempat bagian. 2. Panaskan kamper tersebut sampai akhirnya habis, seperti gambar 11.5 berikut ini !
5

1 2 3

Keterangan 1. Gelas kimia 100 cc 2. Kamper 3. Kaki tiga (boleh menggunakan bata merah yang disusun) 4. Lampu spiritus (boleh mengguna- kan lampu biasa dengan bahan bakar spiritus) 5. Tutup yang diberi lubang.

Gambar 11. 5

Perubahan zat padat menjadi gas 3. Amati apa yang keluar melalui lubang tutup itu ! 4. Kemanakah kamper tersebut ? Mengapa demikian ? Dalam percobaan tersebut kamper tidak hilang, tetapi berubah wujud menjadi gas. Dari percobaan tersebut akan terlihat adanya gas yang keluar melalui tutup yang berlubang. Perubahan itu terjadi karena kamper mendapat kalor dari nyala api lampu spiritus sehingga mengakibatkan wujud padat menjadi gas. Perubahan dari wujud padat menjadi gas disebut menyublim.

128

Kesimpulan Perubahan dari wujud padat menjadi gas disebut menyublim Percobaan 8 : Perubahan wujud dari gas menjadi cair 1. Siapkan segelas air panas lalu tutuplah. Perhatikan gambar 01.6.

Gambar 11.6. Air panas dalam gelas tertutup

2. Setelah beberapa saat, bukalah tutup gelas tersebut ! Apa yang tampak pada tutup gelas itu ? Mengapa demikian ? Pada percobaan tersebut akan tampak adanya titik-titik air yang ada pada tutup gelas. Hal ini menunjukkan adanya perubahan wujud dari gas menjadi cair, kemudian menjadi embun. Perubahan wujud dari gas menjadi cair (titik embun) disebut mengembun. Perubahan itu terjadi karena air pada waktu menjadi gas melepaskan kalor atau kalor dari gas diserap oleh udara disekitarnya. Mengapa demikian ? Hal ini disebabkan karena udara di sekitarnya bersuhu lebih dingin daripada suhu gas.
Perubahan dari gas menjadi cair disebut mengembun

Sampai disini kamu sudah menyelesaikan kegiatan belajar 2. Untuk mengetahui apakah kamu sudah memahaminya coba kerjakan tugas 2 ini dengan sungguh-sungguh.
6. Tugas 2 1. Tulis urutan perubahan apa saja yang terjadi ketika es dipanaskan sampai menjadi uap ! Apa kesimpulanmu ? 2. Lengkapilah tabel berikut seperti soal nomor 1 ! No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Perubahan wujud Padat menjadi gas . . Istilah Menyublim . . . .. .. Aksi Menyerap kalor . . . ...

3. Mengapa kita sering mendapatkan minyak goreng yang membeku dalam botol di waktu pagi hari, padahal sore hari minyak itu masih berwujud cair ? Jelaskan ! 4. Mengapa pada waktu pagi hari kita sering melihat ada titik air yang menempel pada daun ? Jelaskan ! 5. Pada sebuah gelas yang berisi air es, dinding gelas bagian luarnya terdapat titik-titik air. Apakah titik-titik air itu ? Jelaskan ! 129

C. PENUTUP
Dari uraian modul ini tentunya kamu telah mendapat banyak pengetahuan tentang kalor yang dalam kehidupan sehari-hari banyak kamu jumpai. Pengetahuan yang kamu dapatkan dari modul ini akan berguna untuk mempelajari modul-modul selanjutnya. Oleh karena itu pelajari dengan sungguh-sungguh. Kamu pasti memperoleh hasil yang memuaskan. Untuk mengingatkan kembali isi uraian modul tersebut, bacalah dengan seksama rangkuman berikut ini. 1. Kalor merupakan bentuk energi yang pindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Contoh : Campuran air panas dan air dingin menghasilkan air hangat. Air panas melepas kalor, air dingin menerima kalor. Kalor yang dilepaskan oleh air panas sama dengan kalor yang diterima oleh air dingin. 2. Kalor dapat merubah suhu suatu zat. 3. Energi kalor sebanding dengan kenaikan suhu, massa benda, dan jenis zat. 4. Kalor dapat mengubah wujud zat (misalnya es menjadi uap). 5. Benda dapat berubah wujud. a. Perubahan wujud memerlukan/menerima kalor 1). Perubahan wujud dari padat menjadi gas disebut menyublim 2). Perubahan wujud dari cair menjadi gas disebut menguap/mendidih. 3) Perubahan wujud dari padat menjadi cair disebut mencair atau melebur b. Perubahan wujud akibat melepaskan kalor 1). Perubahan wujud dari gas menjadi padat disebut mendeposisi/mengkristal. 2). Perubahan wujud dari gas menjadi cair disebut mengembun. 3). Perubahan wujud dari cair menjadi padat disebut membeku. 6. Untuk mempermudah mengingat perubahan-perubahan wujud zat, perhatikan skema berikut ini !

GAS

mendeposisi

menyublim menguap mengembun

mencair/melebur
PADAT CAIR

Membeku

= memerlukan kalor = melepas kalor

130

D. KUNCI TUGAS
Tugas 1

1. Dua benda cair sejenis yang dicampur akan menghasilkan benda cair yang suhunya sama karena adanya kalor yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Kalor yang dilepas oleh benda yang suhunya lebih tinggi sama dengan kalor yang diterima oleh benda yang suhunya lebih rendah. 2. Kalor sebanding dengan kenaikan suhu. Artinya, semakin besar kenaikan suhu suatu zat semakin besar kalor yang diperlukan. 3. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1C pada air yang massanya 10 kg adalah : Q=

10 x 8.400 joule 2

= 42.000 joule = 42 kilo joule

4. Diketahui : Q t = 33000 Joule = 15 C. joule c = 440 kg oC Ditanyakan m = ? Jawab : Q m = m x c x t = Q C x t

33000 joule joule x 15 C 440 o kg C

. = 5 kg

Jadi, massa batang besi tersebut = 5 kg 5. Tidak sama, karena air garam tidak sejenis dengan air gula meskipun massa dan kenaikkan suhunya sama, karena kalor yang diperlukan sebanding dengan jenis zat.

131

Tugas 2

1. Urutan perubahan wujud dari es sampai seluruhnya menjadi uap adalah a. mencair (dari es menjadi air) ; b. menguap (dari air menjadi uap). a b menguap mencair 2. Tabel perubahan wujud
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Perubahan wujud Padat menjadi gas Gas menjadi padat Padat menjadi cair Cair menjadi padat Gas menjadi cair Cair menjadi gas Sebutan Menyublim Mendeposisi/mengkristal Mencair/melebur Membeku Mengembun Menguap Aksi Menyerap kalor Melepas kalor Menyerap kalor Melepas kalor Melepas kalor Menyerap kalor

3. Minyak goreng yang membeku di pagi hari terjadi karena minyak tersebut melepas kalor. Hal ini disebabkan karena suhu minyak goreng ketika masih cair lebih daripada suhu udara di sekitarnya sehingga minyak goreng cair melepaskan kalor dan terjadilah perubahan wujud dari cair menjadi padat. 4. Pada waktu pagi hari sering kita jumpai adanya titik-titik air yang disebut dengan embun yang menempel pada dedaunan. Hal itu terjadi karena pada malam hari suhu udara dingin sehingga gas uap air yang ada di atmosfer melepaskan kalor dan terjadilah perubahan wujud dari gas menjadi cair yang disebut mengembun. Titik-titik embun itu jatuh ke bumi, sehingga waktu pagi hari kita bisa melihat titik-titik embun pada daun-daun.

5. Titik-titik air itu adalah embun. Udara yang menyentuh sekeliling dinding luar jelas melepas kalor. Sehingga uap udara berubah menjadi embun.

132

IPA.VII.1.4.12

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 6 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

PENGUAPAN

Penulis Pengkaji Naskah Pengkaji Media Review

: : : :

Dra.Sri Sulastri Drs. Bambang Agus P. Drs. Todo H. Sitorus Suko Rahardjo,S.Pd. Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


133

134

A. PENDAHULUAN
Kamu masih ingat materi yang dibahas dalam modul tentang kalor, bukan? Apakah kalor itu ? Apakah benda bisa berubah wujud? Apakah kamu masih ingat, apa saja perubahan wujud itu ? Apakah semua perubahan wujud itu memerlukan kalor ? Pengetahuan yang sudah kamu miliki tersebut akan sangat bermanfaat untuk mempelajari modul ini. Dalam modul ini kamu akan mempelajari Menguap dan Mengembun. Agar Kamu bisa memahaminya, kamu harus mempelajari materi pokok bahwa menguap memerlukan kalor, mengembun melepas kalor, cara mempercepat penguapan pengaruh kalor terhadap titik didih zat, pengaruh massa dan jenis zat pada proses pendidihan. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kamu sering menemukan peristiwa-peristiwa yang dapat menimbulkan tanda tanya, Misalnya : Mengapa badan terasa dingin ketika habis mandi atau berkeringatan ? Mengapa ada embun di pagi hari ? Mengapa makin lama waktu yang digunakan untuk memasak air yang jumlahnya makin banyak ? Untuk mengetahui semua itu, kamu harus mempelajari modul ini terlebih dahulu dengan sungguh-sungguh. Supaya kamu lebih mudah mempelajari modul ini disertai juga petunjuk cara melakukan percobaan. Percobaan tersebut bisa kamu lakukan bersama-sama teman-temanmu di Sekolah Induk. Jika kamu mengalami kesulitan dalam mempelajari modul ini tanyakan kepada guru bina di Sekolah Induk. Perlu kamu ketahui bahwa modul ini terdiri dari 3 kegiatan belajar. Waktu yang diperllukan adalah 6 X 40 menit, termasuk untuk tes akhir modul. Untuk mengetahui apakah tujuan pada setiap kegiatan belajar itu sudah tercapai, hendaknya kamu mengerjakan tugas sampai memperoleh jawaban yang tepat. Sekarang pusatkan perhatianmu pada modul ini. Setelah kamu mengerti maksud dan tujuannya, segeralah kamu mulai mempelajari kegiatan belajar 1. Selamat belajar !

135

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Menguap memerlukan Kalor 1. Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya 2. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Menyelidiki : Faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat Kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur Menerapkan hubungan Q = m. C. t ; Q = m.U dan Q = m.L untuk menyelesaikan masalah sederhan 4. Materi Pokok : Kalor 5. Uraian Materi Apa yang kamu rasakan setelah mandi ? Badan terasa dingin, bukan ? Pernahkah Kamu bekerja dan berolahraga sampai berkeringat ? Apa yang terasa setelah keringatmu kering ? Setelah keringatmu kering, badan terasa dingin, bukan ? Mengapa demikian ? Perhatikan gambar 12.1.

a
Gambar 12.1

a. Orang setelah mandi b. Orang dibawah terik matahari Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas, lakukan percobaan-percobaaan pada setiap materi pokok berikut ini !
a. Menguap memerlukan kalor

Sebelum kamu melakukan percobaan berikut ini, perhatikan peristiwa sehari-hari, misalnya air dalam mangkok yang dibiarkan saja lama-kelamaan menjadi lenyap atau pakaian basah yang dijemur menjadi kering. Lenyapnya air dalam mangkok dan keringnya pakaian basah tersebut terjadi karena ada penguapan. Bagaimana terjadinya peristiwa penguapan tersebut ?

136

Menurut teori partikel, molekul-molekul zat cair senatiasa bergerak saling tumbukan, apabila molekul-molekul yang bergerak lebih cepat itu terletak di permukaan, molekul dapat meninggalkan air tersebut sehingga terjadi penguapan. Jadi penguapan adalah peristiwa keluarnya molekul-molekul zat cair dari permukaan zat cair tersebut. Penguapan dapat terjadi pada sembarang suhu. Ada beberapa zat yang cepat menguap, misalnya spiritus, bensin, alkohol, dan eter. Berikut ini kita akan melakukan percobaan tentang pemanasan dapat memepercepat penguapan. Percobaan 1 : Pemanasan mempercepat penguapan Alat dan bahan perlu Kamu siapkan a) gelas kimia = 1 buah b) lampu spiritus = 1 buah c) kaki tiga = 1 buah Urutan kerja 1. Susunlah alat seperti gambar 02.2. berikut ini ! Isilah gelas kimia dengan air kira-kira seperempatnya 2. Nayalakan lampu spiritus, panaskan air sampai habis sambil amati apa yang terjadi. 3. Apakah air itu mengalami perubahan wujud ? 4. Perubahan wujud apakah yang dialami air ketika di panaskan ? 5. Panas dari nyala api spiritus disebut kalor. Jadi perubahan tersebut kalor.

Gambar 12.2 Memanaskan air

Dalam percobaan tesebut terlihat bahwa apabila air dipanaskan akan berubah wujud menjadi gas. Perubahan ini terjadi karena air mendapat kalor dari nyala lampu spiritus. Jadi dapat disimpulkan bahwa : a) perubahan wujud cair menjadi gas disebut menguap ; b) menguap bisa dipercepat dengan memanaskan zat itu ; c) menguap memerlukan kalor.
Percobaan 2 : Alkohol dan spiritus mudah menguap Teteskan spiritus atau alkohol di punggung tanganmu! Apa yang terasa di punggung tanganmu itu ? Mengapa demikian ? Coba diskusikan bersama temanmu !

Dalam percobaan tersebut, setelah punggung tanganmu ditetesi alkohol atau spiritus akan terasa dingin dan alkohol atau spiritus itupun lekas hilang. Hal ini disebabkan karena alkohol atau spiritus menguap. Untuk menguap dibutuhkan kalor. Kalor itu diambil dari punggung tanganmu, sehingga punggung tanganmu terasa dingin. Bagaimana percobaan tersebut bila dihubungkan dengan kejadian sehari hari, seperti sehabis mandi atau sehabis berkeringat, badan terasa dingin ? Coba diskusikan dengan temantemanmu ! 137

Orang yang baru mandi, masih banyak butir-butir air yang menempel di badan. Apabila menguap, air mengambil kalor dari tubuh sehingga tubuh terasa dingin. Hal ini terjadi pada orang yang habis berkeringat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa : a) spiritus termasuk jenis zat yang mudah menguap b) menguap memerlukan kalor c) penguapan terjadi pada sembarang suhu. Pada peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas ternyata suhunya tetap, meskipun kalor terus diberikan pada benda. Hal ini terjadi karena kalor yang diterima oleh benda digunakan untuk menguap. Seperti halnya pada proses pemberian kalor untuk menaikkan suhu, kalor yang diperlukan untuk menguap tergantung dari jenis benda dan massa bendanya. Misalnya air, semakin besar massanya, semakin besar pula kalor yang diperlukan untuk menguap. Kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 Kg zat cair pada titik didihnya disebut kalor uap. Banyaknya kalor (Q) yang diperlukan zat cair yang massanya m untuk menguap pada titik didihnya dengan kalor uap (U) dapat ditulis dengan bentuk persamaan seperti berikut:
Q=mxU

Q = kalor yang diperlukan atau dilepaskan, satuannya joule (J) m = massa zat, satuannya kg U = kalor uap, satuannya joule atau J kilogram kg Contoh soal : 15 kg air diuapkan pada titik didihnya. Berapakah kalor yang diperlukan bila kalor uap air 2,27 x 106 joule ? kg diketahui: m = 15 kg U = 2,27 x 106 joule kg Q = ? Q= mxU = 15 kg x 2,27 x 106 joule ? kg = 34,05 x 106 joule = 3,405 x 107 joule Jadi banyaknya kalor yang diperlukan = 3,405 x 107 joule

Ditanyakan Jawab :

b. Percobaan Melepas Kalor

Pada percobaan diatas disimpulkan bahwa perubahan wujud cair menjadi gas disebut menguap. Zat yang menguap memerlukan kalor. Bagaimana jika zat mengalami perubahan wujud dari gas menjadi cair ? Mengapa demikian ? Untuk itu, ikutilah percobaan dan penjelasan berikut ini !

138

Percobaan 3 : Mengembun melepaskan kalor Bentuk gas dari air disebut uap. Uap air tidak dapat dilihat oleh mata. Kita bisa menangkap uap air itu dengan cara berikut ini : 1. Masukkan air panas kedalam gelas (gambar 12.3.a) ! 2. Tutuplah gelas dan biarkan sebentar (gambar 12.3.b) ! 3. Bukalah tutup gelas itu. Apakah yang tampak pada tutup gelas itu ? Sentuhlah ! Bandingkan suhunya dengan suhu uap airnya !

Gambar 12.3

Dalam percobaan itu jelas terlihat bahwa uap air dapat kembali menjadi air. Peristiwa ini disebut mengembun. Apabila kamu bandingkan suhu titik-titik embun dengan ketika masih menjadi uap air, suhu titik-titik embun lebih rendah dari pada suhu uap air. Hal ini menunjukkan bahwa zat yang mengembun melepaskan kalor. Contoh lain peristiwa mengembun adalah sebagai berikut : 1. Di luar dinding gelas yang berisi air dan es, kita jumpai titiktitik air. Titik-titik air itu berasal dari uap yang terdapat pada udara di luar gelas. Uap air kemudian mengembun menjadi titik-titik air. 2. Embun yang kamu temui di pagi hari berasal dari uap air di udara yang mengembun karena suhu yang rendah di malam hari.

Gambar 12.4 Es dalam gelas

Coba kamu diskusikan dengan temanmu peristiwa sehari-hari pada nomor 1 dan 2 di atas! Mengapa mengembun dikatakan juga melepas kalor ? Cocokkan dengan jawaban berikut ini ! 1. Uap air yang terdapat pada udara di luar gelas, bersuhu lebih tinggi daripada suhu campuran air dari es dalam gelas. Akibatnya, terjadilah perpindahan kalor dari uap air di luar gelas campuran es dan air sehingga uap air tersebut melepaskan kalor dan terjadilah perubahan wujud dari uap air menjadi titik embun. 2. Pada siang hari saat udara panas terjadi penguapan. Uap air yang bersuhu panas ini mendapat pengaruh suhu yang rendah di malam hari. Akibatnya, uap air itu melepaskan kalor dan terjadilah perubahan wujud dari uap air menjadi titik-titik embun.
C. Cara mempercepat penguapan Mengapa pakaian yang selesai dicuci lalu, dijemur di bawah panas matahari biasanya direntangkan ? Perhatikan gambar 02.5 ! coba diskusikan bersama temanmu !

139

Gambar 12.5

Menjemur pakaian di bawah terik matahari Menjemur pakaian sesudah dicuci di bawah panas matahari dengan cara direntangkan merupakan suatu cara mempercepat penguapan, sehingga pakaian menjadi cepat kering. Masih adakah peristiwa sehari-hari yang kamu lakukan untuk mempercepat penguapan? Mengapa kamu meniup minuman panas agar cepat menjadi dingin ? Untuk mengetahui ini semua lakukan percobaan 4 dan 5, kemudian jawablah pertanyaan pada setiap nomor.

Percobaan 4 : Memperluas Permukaan

Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan a) Botol b) Piring c) Air panas d) Termometer Urutan kerja 1. Siapkan alat-alat di atas meja ! 2. Isilah botol dan piring dengan air panas Gambar 12.6 Ukur masing-masing suhunya 3. Setelah lebih kurang 3 menit. Ukur lagi suhu air dalam botol dan suhu air dalam piring tersebut ! 4. Ditinjau dari luas permukaan antara botol dan piring, manakah yang suhunya lebih rendah ? Mengapa demikian ? 5. Apa kesimpulan dari percobaan tersebut ? Dalam percobaan tersebut kamu akan mendapatkan bahwa suhu air yang diletakkan di piring lebih rendah dari pada botol. Piring memiliki permukaan lebih luas daripada botol. Artinya, air panas diletakkan dipermukaan yang lebih luas akan lebih cepat dingin (lebih cepat menguap).Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
Memperluas permukaan dapat mempercepat penguapan

Percobaan 5 : Mengurangi tekanan di atas permukaan

Alat dan bahan yang dipersiapkan adalah botol dan tutupnya , spiritus atau alkohol. Urutan kerja

140

1. Tuangkanlah spiritus atau alkohol ke dalam botol, lalu tutup rapat (gambar 12.7). Amati beberapa saat ! Masih adakah spiritus atau alkohol itu ? botol di tutup botol di buka

Gambar 12.7 Spiritus dalam botol

2. Kurangi tekanan di atas permuakaan spiritus atau alkohol dengan cara membuka tutup botol tersebut ! Tunggu beberapa saat! Masih adakah spiritus atau alkohol itu? 3. Mengapa demikian ? 4. Apa kesimpulanmu ? Dari percobaan tersebut terlihat dengan jelas bahwa dengan membuka tutup botol berarti mengurangi tekanan di atas permukaan, zat cair berkurang karena terjadi penguapan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Mengurangi tekanan di atas permukaan dapat mempercepat penguapan

Sampai di sini kamu sudah menyelesaikan kegiatan belajar 1 untuk mengetahui apakah Kamu sudah memahaminya, kerjakan tugas berikut ini !
6. Tugas 1

1. Mengapa ketika kamu keluar dari kolam renang badanmu terasa dingin ? 2. Perhatikan gambar di bawah ini ! Apa yang kamu ketahui tentang titik-titik air yang ada di luar gelas itu ? Jelaskan !

Gambar 12.8 Es dalam gelas

141

3. Mengapa spiritus yang ada dalam botol yang terbuka lebih cepat habis sedangkan di botol tertutup tidak habis ? Jelaskan ! 4. Adakah cara lain untuk mempercepat penguapan selain pemanasan ? Jelaskan dan berikan contohnya masing-masing ! 5. 5,5 x 106 joule kalor digunakan untuk menguapkan alkohol. Jika kalor uap alkohol 1,1 x 106 joule/kg. Berapakah massa alkohol yang diuapkan ? Setelah kamu selesai mengerjakan tugas 1 cocokkan jawaban dengan kunci tugas yang ada pada akhir modul ini ! Apabila jawabanmu masih ada yang salah, cobalah pelajari lagi bagian yang belum kamu kuasai itu. Jika jawabanmu betul, segera pelajari kegiatan 2 berikut ini !
d. Pada Waktu Mendidih Suhu Udara Tetap

1) Pengaruh kalor terhadap titik didih Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah memasak air. Air yang biasa Kamu minum adalah air yang sudah kamu masak sampai mendidih, bukan ? Mengapa untuk mendapat air yang mendidih itu kamu harus memasaknya (dipanaskan) ? Apa yang terjadi pada suhu air itu jika kamu panaskan terus meskipun sudah mendidih ?Untuk menjawab pertanyaan tersebut, lakukan percobaan sebagai berikut ! Data hasil percobaan bisa kamu tulis di bukumu.
Percobaan 6 : Pengaruh kalor terhadap titik didih Alat dan bahan yang perlu Kamu siapkan a) Termometer 110 C 1 buah b) Gelas kimia 300 cc atau kaleng susu bekas 1 buah c) Kaki tiga atau bata merah yang tersusun d) Kasa (bisa menggunakan lempengan logam sebagai alas) e) Lampu spiritus (lampu apa saja dengan bahan bakar spiritus) f) Statif (boleh memakai kayu atau bambu) g) Arloji atau stop watch 1 buah

Urutan kerja 1. Susunlah alat-alat seperti 02.8 isi air ke dalam gelas kimia kira-kira 50 cc. Perhatikan gambar 02.8 !
Keterangan : 1. Termometer 2. Air 3. Gelas kimia 4. Lampu spiritus 5. Kaki tiga 6. Statif

Gambar 12.9

142

2. Tuliskan hasil pengamatanmu ke dalam Tabel kenaikkan suhu setiap menitnya sampai air mendidih.
Waktu (menit) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst Suhu ( oC) .. . . .. .. .. .. .. .. .. .. ..

3. Setelah beberapa saat (lampu tetap nyala) dan tekanan tetap, ukur lagi suhu air yang masih mendidih itu ! Suhu air ketika mendidih ..C 4. Pada waktu mendidih terjadi perubahan wujud dari .menjadi .. 5. Bandingkan suhu air pada nomor 2 dan 3, bagaimana suhu air ketika mendidih itu ? 6. Mengapa demikian ? 7. Buat kesimpulkan percobaan di atas ! Jika percobaan itu benar (berhasil), kamu akan memperoleh data bahwa suhu air mendidih adalah 1000 C (tekanan udara 76 cm Hg). Oleh karena itu, pada waktu mendidih gelembung-gelembung gas pecah menjadi uap dan disebut menguap. Dalam hal ini terjadi perubahan wujud dari cair menjadi uap dan disebut menguap. Suhu itu tetap selama mendidih, karena kalor yang diperlukan tidak dipergunakan untuk menaikkan suhu, tetapi untuk mengubah wujud. Jadi, dari percobaan tersebut dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terjadi penguapan diseluruh bagian zat cair dan terbentuk gelembunggelembung yang pecah di permukaan zat cair. 2. Titik didih atau suhu ketika air mendidih adalah 1000 C (tekanan udara 76 cm Hg) . 3. Pada saat mendidih terjadi perubahan wujud dari cair menjadi uap yang disebut menguap. 4. Selama mendidih suhu zat itu tetap karena kalor yang diperlukan tidak digunakan untuk menaikkan suhu, tetapi untuk mengubah wujud. 5. zat mendidih dengan suhu tetap jika tekanan tidak berubah. 6. Proses mendidih memerlukan kalor. 7. Perubahan wujud air menjadi uap (menguap) terjadi pada suhu 100 C. 8. Mendidih adalah penguapan yang terjadi di seluruh bagian zat cair. 9. Suhu ketika zat melebur disebut titik lebur zat itu. Catatan Pada suhu 100 C kalor yang dilepaskan oleh uap air akan berubah wujud menjadi embun (mengembun). Oleh karena itu titik didih = titik embun = 100 C

143

2) Pengaruh massa dan jenis zat pada proses pendidihan Pastikan kamu sudah pernah memperoleh pengalaman tentang memasak air. Pernahkah kamu berpikir, air yang direbus semakin banyak waktu yang digunakan untuk mendidihkan air itu semakin lama ? Bagaimana jika air yang kamu masak itu dalam jumlah yang sama, tetapi berbeda jenisnya ? Misalnya air biasa dengan air garam, atau air biasa dengan minyak tanah, apakah waktu untuk mendidihkannya sama. Kamu ingin tahu jawabannya bukan? Untuk itu, Coba diskusikan data berikut ini bersama temanmu ! Perhatikan data hasil percobaan pendidihan air berikut ini ! 1. Dengan nyala api yang tetap (kalor tetap) untuk mendidihkan : Air 50 ml diperlukan waktu 3 menit Air 100 ml diperlukan waktu 6 menit Dari data tersebut, apa kesimpulanmu ? . 2. Apabila air yang sedang dipanaskan ditaburi garam, titik didihnya akan lebih tinggi dari 100 C. Mengapa demikian ? a. Pada nyala api yang sama (kalor tetap) dan jumlah air yang sama, apakah waktu yang diperlukan untuk mendidihkannya sama ? b. Apa kesimpulanmu ?

Gambar 12.10

3. Apa kesimpulan dari kedua data tersebut ? .apabila hasil diskusi bersama temanmu benar, akan diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini! 1. Hasil percobaan nomor 1 : semakin besar massa semakin lama waktu yang diperlukan untuk mendidihkan zat jika kalor tetap. Dalam proses pendidihan zat cair sebanding dengan massa zat cair. 2. Hasil percobaan nomor 2 ; pendidihan zat cair tergantung pada jenis zat cair itu. 3. Kesimpulan dari hasil percobaan 1 dan2 adalah pendidihan zat cair sebanding dengan massa zat dan tergantung pada jenis zat.

Sampai disini kamu sudah menyelesaikan kegiatan belajar 2. Untuk mengetahui apakah kamu sudah memahaminya, kerjakan tugas 2 berikut ini !
6. Tugas 2

1. Jelaskan kapan zat cair itu dikatakan mendidih ? 2. Selama mendidih suhu dan air tetap, mengapa dikatakan bahwa mendidih itu memerlukan kalor? Jelaskan! 3. Coba jelaskan data berikut ini dan buatlah kesimpulannya (kalor dan tekanan tetap)!

144

No.

1 2 3 4

Jumlah zat cair (ml) 100 200 100 200

Waktu yang diperlukan untuk mendidih (menit) 6 12 7 14

Jenis zat cair

Air biasa Air biasa Air garam Air garam

4. Mengapa dikatakan bahwa titik didih sama dengan titik embun ? Setelah kamu selesai mengerjakan tugas 2 ini, cocokkan jawabanmu dengan kunci tugas yang ada pada akhir modul ini ! Jika jawabanmu masih ada yang salah, cobalah ulangi lagi mempelajari pelajaran yang belum kamu kuasai ! Jika jawabanmu sudah betul semua, kamu boleh mengerjakan tes akhir modul. Untuk itu, segera hubungi guru pamongmu, mintalah tes akhir modulnya.
e. Melebur dan Membeku 1). Zat melebur memerlukan kalor

Masih ingatkah kamu uraian materi dalam modul konsep melebur. Apakah sebenarnya melebur itu ? coba kamu ingat lagi ! Melebur adalah perubahan wujud dari padat menjadi cair. Contohnya adalah es (padat) merubah wujud menjadi air (cair). Mengapa es bisa melebur ? Bagaimana suhu ketika es itu bisa melebur ? Maksudnya, bagaimana suhunya pada saat berlangsungnya perubahan wujud itu sampai tepat semua menjadi cair (lebur) ? Untuk semua ini, lakukan percobaan berikut ini !
Percobaan 1 : Zat melebur memerlukan kalor

Pada percobaan ini agar terlihat jelas perubahan wujud dari padat menjadi cair dan sebaliknya, gunakan benda yang bisa membeku pada suhu ruang atau kamar. Benda ini antara lain kamper (kapur barus), dan paraffin (lilin). Dengan benda tersebut, kamu tidak usah menggunakan lemari es (kulkas) untuk melihat proses perubahan wujud dari cair menjadi padat (membeku). Alat dan bahan a) b) c) d) e) f) g) Termometer 110 oC Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi Lampu spiritus Statif Lilin dan kapur barus Arloji atau stopwatch = 1 buah = 1 buah = 1 buah = 1 buah = 1 buah = 1 buah = 1 buah

Dalam melakukan percobaan dibawah ini amati dengan cermat. Jawablah dan isilah titiktitik pada langkah-langkah percobaan !

145

Urutan kegiatan 1. Masukkan kamper atau lilin kedalam tabung reaksi (gambar 12.11). masukkan termometer yang tersedia. 2. Siapkan tabel seperti tabel 2.1dan 2.2 ! 3. Nyalakan lampu spiritus, biarkan kamper atau lilin mencair semua ! catat suhu kamper yang sedang mencair itu! suhu kamper atau lilinoC. 4. Tunggu sampai beberapa saat sambil tetap diukur suhunya !
Gambar 12.11

Table 2.1. Hubungan antar waktu, perubahan wujud, dan suhu


Waktu (menit) Awal (O) 1 2 3 4 Perubahan wujud Masih membeku .. .. .. .. Suhu ( C) . . . . ..

5. Matikan lampu spiritus, ingat masih tetap diukur suhunya ! 6. Ukur terus suhu kamper atau lilin itu sampai membeku kembali. Suhu kamper atau lilin saat membeku . oC. 7. Buatlah grafik hubungan antar waktu dan suhu, seperti pada contoh grafik (gambar 02.11) berikut ini ! Table 2.2. Hubungan antara waktu dengan suhu pada saat mulai membeku
Waktu (menit) Awal (O) 1 2 3 4 Perubahan wujud Masih mencair .. .. .. .. Suhu ( C) . . . . ..

Sekarang kamu ulangi percobaan diatas, tetapi dengan massa kamper atau lilin yang berbeda ! Bagaimana kalor yang dibutuhkannya ? Untuk itu, marilah kita melakukan percobaan berikut ini !

146

Percobaan 2 : Hubungan kalor dengan massa zat

Alat dan bahan 1). Kamper atau lilin = 3 butir atau 3 potong 2). Lampu spiritus = 1 buah 3). Tabung reaksi = 1 buah 4). Penjepit tabung reaksi = 1 buah Amatilah perubahan yang terjadi dalam percobaan ini dan isilah pertanyaan dibawah ini !

Gambar 12.12 Kamper dibakar dalam tabung reaksi

Urutan kegiatan

1. Panaskan butir kamper atau 1 potong lilin sampai seluruhnya mencair ! 2. Catat waktu yang dibutuhkan untuk 1 butir atau 1 potong kamper atau lilin tersebut yaitu. 3. Buanglah kamper atau lilin yang sudah mencair itu dan gantilah dengan memanaskan 3 butir atau 3 potong kamper atau lilin sampai seluruhnya mencair ! 4. Catat waktu yang dibutuhkan untuk 3 butir atau 3 potong kamper atau lilin tersebut yaitu. Detik. 5. Bandingkan waktu yang dibutuhkan utnuk mencairkan 1 butir atau 1 potong kamper atau lilin dengan waktu yang dibutuhkan untuk mencairkan 3 butir atu 3 potong kamper atau lilin ! Manakah yang lebih banyak memerlukan waktu ? 6. Makin lama waktu yang digunakan semakin besar. 7. Apa kesimpulan dari percobaan diatas
B

Gambar 12.13 Grafik : Hubungan antara waktu dengan perubahan wujud padat ke cair dan cair ke padat

8. Dalam percobaan tersebut untuk mengubah wujud . menjadi .disebut melebur, diperlukan.. 9. Suhu pada saat melebur disebut titik lebur. Titik lebur paraffin atau lilin adalah .C. 147

10. Selama melebur suhunya.. C. 11. Mengapa demikian ? 12. Untuk mengubah wujud dari..menjadi disebut membekukan memerlukan.. 13. Suhu pada saat membeku disebut titik beku. Titik beku paraffin atau lilin. C 14. Selama membeku suhunya C 15. Mengapa demikian ? 16. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut ! ... Dari percobaan tersebut, kamu akan memperoleh kesimpulan seperti berikut ini ! 1. Untuk mengubah wujud padat menjadi cair (melebur) memerlukan kalor. 2. Selama melebur berlangsungnya perubahan wujud sampai semua menjadi cair atau lebur, suhunya tetap. Hal ini karena disebabkan kalor yang diperlukan tidak digunakan untuk menaikkan suhu, tetapi untuk mengubah wujud. 3. Dalam perubahan wujud dari cair menjadi padat (membeku) terjadi pelepasan kalor (lampu spiritus dimatikan). 4. Pada saat berlangsungnya perubahan wujud cair menjadi padat suhunya tetap. Hal ini disebabkan karena kalor yang dilepaskan tidak digunakan untuk menurunkan suhu, tetapi untuk mengubah wujud. 5. Titik lebur sama dengan titik beku. 6. Jika kalor yang diserap setiap 1 kg zat untuk melebur pada titik leburnya disebut kalor lebur, kalor yang diserap setiap 1 kg zat untuk membeku pada titik bekunya disebut kalor beku, sehingga kalor lebur = kalor beku.

Dari percobaan tersebut kamu akan memperoleh data bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mencairkan atau meleburkan 3 butir kamper atau 3 potong lilin lebih banyak dari pada 1 butir kamper atau 1 potong lilin. Hal ini berarti kalor yang dibutuhkan untuk melebur 3 butir kamper atau 3 potong lilin lebih banyak daripada 1 butir kamper atau 1 potong lilin.
Kalor yang diperlukan untuk meleburkan suatu zat sebanding dengan massa zat f. Hubungan kalor dengan jenis zat

Dari percobaan-percobaan tersebut amu memperoleh pengalaman bahwa untuk melebur paraffin atau lilin diperlukan kalor dan waktu. Bagaimana dengan peleburan es menjadi air, apakah juga memerlukan kalor dan waktu ? Apakah jumlah kalor yang diperlukan untuk melebur paraffin atau lilin sama dengan yang digunakan untuk melebur es ? Coba diskusikan bersama temanmu ! Untuk melebur ternyata cukup dibiarkan di tempat terbuka, lama kelamaan es itu akan melebur atau berubah menjadi cair. Namun untuk melebur paraffin atau lilin harus diperlukan kalor dari api. Misalnya lampu dari spiritus. Dari dua jenis zat ini dapat terlihat bahwa kalor yang diperlukan untuk meleburkan es menjadi air tidak sama dengan kalor yang diperlukan untuk meleburkan lilin atau parafin menjadi cair. 148

Kalor yang diperlukan untuk meleburkan zat bergantung pada jenis zat 3. Hubungan kalor, massa zat dan kalor lebur dapat dinyatakan dengan rumus :
Q = m.L

Keterangan Q = kalor yang diserap atau yang dilepaskan m = massa (kg) L = kalor lebur dengan satuan J/kg

dengan satuan joule (j)

Contoh : Berapakah kalor yang diperlukan untuk melebur 2,5 kg air dalam keadaan beku pada titik leburnya, jika kalor leburnya 3,36 x 105 J/kg ? Penyelesaian : Diketahui : m = 2,5 kg L = 3,36 x 105 J/kg Ditanya : Q =? Jawab : Q = m.L Q = 2,5 x 3,36 x 105 = 3,4 x 105 Q = 3,4 x 105 joule Jadi banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur = 3,4 x 105 joule Sampai di sini kamu sudah menyelesaikan kegiatan 3, melebur dan membeku. Untuk mengetahui apakah kamu sudah memahaminya, kerjakan tugas 3 berikut ini.
6. Tugas 3

1. Jelaskan, mengapa pada waktu melebur suhu zat cair itu tetap ? 2. Buatlah grafik suhu terhadap waktu, jika sebuah balok es yang suhunya 10C. melebur pada suhu 0C ! 3. Jelaskan, mengapa kalor yang diperlukan untuk melebur 3 butir kamper lebih besar daripada kalor yang dipergunakan untuk melebur 1 butir kamper ? 4. Apa perbedaan kalor lebur dan kalor beku ? Mengapa kalor lebur dikatakan sama dengan kalor beku ? Jelaskan ! 5. Berapa joule kalor yang diperlukan untuk melebur alkohol sebanyak 5 kg dalam keadaan beku pada titik leburnya jika kalor leburnya 6,9 X 104 J/kg ?

149

C. PENUTUP
Dari uraian modul ini, tentunya kamu telah banyak mendapatkan pengetahuan tentang menguap dan mendidih, yang ternyata sangat erat hubungannya dengan kehidupan seharihari. Perlu kamu ketahui bahwa pengetahuan yang kamu peroleh itu akan sangat bermanfaat untuk mempelajari modul-modul selanjutnya. Untuk itu, yakinlah pada dirimu dalam mempelajarinya. Siapkan dengan sungguh-sungguh untuk mempelajari tes akhir modul. Belajarlah sungguh-sungguh, pasti akan memperoleh hasil yang memuaskan. Untuk mengingat kembali isi uraian modul tersebut perhatikan rangkuman berikut ; 1. Menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas. 2. Pada waktu menguap zat memerlukan kalor. 3. Spiritus, alkohol, termasuk zat mudah menguap. 4. Menguap terjadi pada sembarang suhu. 5. Mengembun adalah perubahan wujud dari wujud gas menjadi wujud cair. 6. Cara mempercepat penguapan adalah : a) memanaskan ; b) meniupkan udara di atas permukaan zat cair; c) memperluas permukaan zat cair; d) mengurangi tekanan di atas permukaan zat cair. 7. Zat cair mendidih apabila terjadi penguapan diseluruh bagian zat cair terbentuk gelembung-gelembung gas di seluruh bagian dan pecah di permukaan zat cair. 8. Titik didih air adalah 100C. Air berubah menjadi uap seluruhnya pada suhu 100C. 9. Selama mendidih suhu zat itu tetap, jika tekanan tetap. Hal ini disebabkan karena kalor yang diperlukan tidak digunakan untuk menaikkan suhu, tetapi untuk mengubah wujud. 10. Titik didih = titik embun 11. Pendidihan zat cair sebanding dengan massa zat dan tergantung pada jenis zat. 12. Penguapan Mendidih 1. Terjadi pada sembarang suhu. 1. terjadi pada suhu tertentu yang 2. Terjadi dipermukaan zat cair. disebut titik didih 3. Tidak ada gelembung udara. 2. Terjadi diseluruh bagian zat cair. 3. Timbul gelembung-gelembung yang berisi uap jenuh. 13. Zat melebur memerlukan kalor. 14. Pada waktu melebur, suhu zat itu tetap. Hal ini disebabkan karena kalor yang diperlukan tidak digunakan untuk menaikkan suhu, tetapi untuk mengubah wujud dari padat menjadi cair. 15. Dalam proses pembekuan yang terjadi adalah pelepasan kalor 16. Pada saat zat membeku suhu tetap. Hal ini disebabkan karena kalor yang dilepaskan tidak digunakan untuk menurunkan suhu, tetapi untuk mengubah wujud 17. Titik lebur adalah suhu pada saat zat melebur. Titik beku adalah suhu pada saat zat membeku. Titik lebur = titik beku. Untuk air, titik lebur sama dengan titik beku, yaitu 0C.

150

18. Kalor lebur adalah kalor yang diserap setiap 1 kg zat untuk melebur pada titik leburnya. Kalor beku adalah kalor yang diserap setiap 1 kg zat untuk membeku pada titik bekunya. Kalor lebur = kalor beku. 19. Kalor yang diperlukan untuk melebur sebanding dengan massa zat dan tergantung pada jenis zat.

151

D. KUNCI TUGAS
Tugas 1

1. Ketika keluar dari kolam renang masih ada titik-titik air yang menempel di badan. Titik-titik air memerlukan kalor dan kalor itu diambil dari badan kita terasa dingin. 2. Di luar dinding gelas yang berisi air dan es ada titik-titik air. Hal ini disebabkan karena uap air yang terdapat pada udara di luar gelas terkena pengaruh suhu es. Sehingga uap air itu mengembun menjadi titik air yang menempel pada dinding luar gelas. 3. Spirtus di luar botol terbuka lebih cepat habis dibandingkan jika di dalam botol tertutup. Hal ini disebabkan karena dengan membuka tutup botol berarti mengurangi tekanan di atas permukaan spirtus. Mengurangi tekanan di atas permukaan itu akan mempercepat penguapan sehingga spirtus pun akan menguap dan cepat habis. 4. Ada beberapa cara mempercepat penguapan. a. Pemanasan. Contoh : Zat cair dipanaskan akan menguap. b. Meniup udara di atas permukaan zat cair. Contoh : untuk mendapatkan air panas supaya cepat dingin dengan jalan ditiup. c. Memperluas permukaan zat cair. Contoh : untuk mendapatkan air panas supaya cepat dingin, air diletakkan di tempat yang luas. Misalnya, dari gelas ke piring. d. Mengurangi tekanan di atas permukaan zat cair. Contoh : untuk mendapatkan air panas dalam botol tertutup supaya cepat dingin, tutup botol itu kita buka. 5. Diketahui : = 5,5 x 106 joule 106 joule U = 1,1 x kg Ditanyakan m = ? Q
Jawab : Q m = m x U Q = U

= 5,5 x 106 joule 1,1 x 106 joule kg m = 5 kg Jadi, massa alkohol yang diuapkan = 5 kg.

152

Tugas 2

1. Zat cair dikatakan mendidih, jika sudahterjadi penguapan diseluruh bagian zat terbentuk gelembung-gelembung gas dan pecah diseluruh permukaan zat cair itu. 2. Zat cair itu mendidih memerlukan kalor. Selama mendidih, suhu zat cair itu tetap. Hal ini disebabkan karena kalor yang diperlukan tidak digunakan untuk menaikkan suhu, tetapi untuk mengubah wujud dari zat cair menjadi uap atau gas. 3. Kesimpulan. Pendidihan zat cair sebanding dengan massa dan bergantung pada jenis zat. 4. Pada suhu 100C, kalor yang dilepaskan oleh uap air akan berubah wujud menjadi embun (mengembun). Oleh karena itu, Titik Didih = Titik Embun = 100C.
Tugas 3

Pada saat melebur, suhu tatap karena kalor yang diperlukan tidak digunakan untuk menaikkan suhu, tetapi mengubah wujud atau melebur. 2. Grafik Suhu (0C) B C 0 0 AB : es naik suhunya sampai nol derajat -50 BC : es melebur (es -100 berubah wujud menjadi air, suhunya tetap)

1.

A 3.

5 waktu (menit)

4.

5.

Karena kalor diperlukan untuk meleburkan zat sebanding dengan massa zat itu. Artinya semakin besar massa zat yang dilebur semakin banyak pula kalor yang diperlukan. Kalor lebur adalah kalor yang diserap setiap 1 kg zat untuk membeku pada titik leburnya. Kalor beku adalah kalor yang diserap setiap 1 kg zat untuk membeku pada titik bekunya. Karena kalor yang diperlukan untuk melebur 1 kg zat sama dengan kalor yang dilepaskan 1 kg zat untuk membeku, kalor lebur sama dengan kalor beku. Diketahui : m = 5 kg L = 6,9 X 104 J/kg Ditanyakan : Q = ? Jawab : Q = m.L Q = 5 X 6.9 X 104 = 34,5 X 104 = 3,45 X 105 joule Jadi banyaknya kalor yang diperlukan = 3,45 X 105 joule

153

154

IPA.VII.1.4.13

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

ASAS BLACK

Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media Reviewer

: : : :

Drs. Sri Sulastri, MM Drs. Bambang Agus P. Maman Hermana, S.Si, M.T Suko Rahardjo, S.Pd Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

155

156

A. PENDAHULUAN
Tentunya Kamu masih ingat materi tentang hubungan antara jumlah kalor (Q), massa (m), kalor jenis (c) dan kenaikan suhu ( t). Pada modul berjudul Asas Black ini tidak hanya membahas apa itu Asas Black tetapi juga menerapkan Asas Black untuk menyelesaikan masalah sehubungan dengan kalor yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Nah.. Sekarang pusatkan perhatianmu !

157

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1: Asas Black 1. Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya. 2. Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Menerapkan Azas Black untuk menyelesaikan masalah sehubungan dengan kalor. 4. Materi pokok : Kalor 5. Uraian Materi : Teringat waktu kamu sakit panas, ibu mengompres dahi dengan sapu tangan yang sebelumnya dicelupkan kedalam air dingin. Apa yang kamu rasakan ?

Ketika kamu mau mandi, ibumu mencampur air panas dengan air biasa, ternyata menghasilkan air hangat atau istilahnya suam-suam kuku. Apakah kamu tahu berapa suhu air campuran tersebut ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut pelajari modul berikut ini !
a. Azas Black

Pada uraian diatas yaitu : mengompres dahi pada badan panas dengan air dingin dan mencampur air panas dengan air biasa menghasilkan air hangat. Pada peristiwa ini ada benda melepaskan kalor ada benda yang menerima kalor. Menurut Azas Black kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima. Pada contoh diatas manakah yang menerima kalor dan manakah yang melepaskan kalor ? 1. Dahi panas setelah dikompres dengan air dingin, dahi tersebut tidak begitu panas dan air dinginpun menjadi hangat. Dalam hal ini dahi (panas badan) turun suhunya sedangkan air dingin naik suhunya atau dengan kata lain dahi (panas badan) melepaskan kalor sedangkan air dingin menerima kalor dari dahi pada badan panas tersebut. Berapa banyaknya kalor yang dilepas oleh dahi sama dengan berapa kalor yang diterima oleh air dingin.

158

Mencampur air dingin dengan air biasa menghasilkan air hangat atau suam-suam kuku. Pada peristiwa ini juga sama dengan peristiwa mengompres tersebut, yaitu air panas melepaskan kalor dan kalor ini diterima oleh air biasa sehingga air panas turun suhunya dan air dingin naik suhunya. Untuk menjawab berapa jumlah kalor yang dilepas dan berapa kalor yang diterima, juga berapa suhu akhir setelah campuran tersebut dapat dijelaskan menggunakan Asas Black. Jumlah kalor (Q) ditentukan menggunakan rumus :

Q=mxcx t

Keterangan :

Q = Jumlah kalor, satuannya joule (J) m = massa zat, satuannya kilogram (Kg) t = kenaikan suhu, satuannya derajat celcius (C) c = kalor jenis, satuannya J kg C

Azas Black menyatakan :


Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima

Misalnya : air panas dicampur air biasa menjadi air hangat.


Q yang dilepas air panas sama dengan Q yang diterima air biasa

Contoh soal : Berapa suhu akhir campuran 2 kg air panas yang suhunya 80 C dicampur dengan 5 kg air yang suhunya 25 C (c air = 4200 J/kg C) Cara menjawab : m air panas = 2 kg t air panas = 80 C m air biasa = 5 kg t air biasa = 25 C c air = 4200 j/kg C. Ditanya : Hitung suhu akhir campuran (ta) = ..? Jawab : Q yang dilepas = Q yang diterima m air panas x c air x (80 C ta) = m air biasa x c air x (ta 25 C) karena suhu akhir pasti diantara 80 C dan 25 C 2 kg x (80 C ta) = 5 kg (ta 25 C)

159

160 kg C 2 kg ta = 5 kg ta 125 kg C 160 kg C + 125 kg C = 5 kg ta + 2 kg ta 285 kg C = 7 kg ta ta = 285 = 40,71 C 7


b. Penerapan Azas Black

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan pelepasan kalor dan penerimaan kalor. Hampir semua peristiwa yang berhubungan Azas Black yaitu ada benda yang melepaskan kalor, kalor ini diterima oleh benda lain yang menyebabkan suhu benda yang menerima kalor itu menjadi naik atau bisa juga benda mengalami perubahan wujud (mendidih, melebur, menyublim). Contoh peristiwa sehari-hari yang berdasarkan Azas Black 1. Api unggun Untuk mengatasi udara dingin dan mendapatkan terangnya cahaya, biasanya anakanak Pramuka membuat api unggun di malam hari. Ketika di depan api unggun, setiap anak Pramuka menerima energi kalor dari api unggun, sehingga malam yang dingin terasa hangat. Suhu api unggun lebih tinggi dari suhu udara sekitar maupun suhu badan anak Pramuka. Oleh karena itu, kalor berpindah dari api unggun ke badan anak pramuka dan ke udara sekitar. Kalor yang dilepaskan oleh api unggun sama dengan kalor yang diterima oleh badan anak Pramuka, udara sekitar maupun benda-benda lain disekitarnya. 2. Air es terasa dingin Ketika kalian minum air es, lidah terasa dingin. Mengapa demikian ? Suhu air es lebih rendah dari suhu lidah, berarti kalor dari lidah berpindah ke air es. Oleh karena lidah melepaskan kalor maka lidah terasa dingin. 3. Merebus air sampai mendidih Kalor yang dilepaskan oleh api kompor diterima oleh air untuk menaikkan suhu dan untuk mengubah wujud dari cair menjadi uap yaitu pada waktu air mendidih. 4. Pemanas air Naiknya suhu air pada pemanas air karena mendapat kalor dari bahan pemanas pada alat tersebut. Bisakah kamu menjelaskan, mana yang menerima kalor dan mana yang melepaskan kalor ? Buatlah kesimpulan dari beberapa contoh tersebut ! Penerapan yang menggunakan prinsip Azas Black dalam kehidupan sehari-hari itu ternyata banyak sekali. Diantaranya yang sudah disebutkan diatas yaitu mencampur air panas dengan air dingin untuk mendapat air hangat. Untuk mendapatkan air sirup yang segar, maka kamu dapat menaruh es batu pada air sirup, dan masih banyak lagi. Coba diskusikan bersama temanmu mencari contoh penerapan Azas Black sehari-hari !

160

6. Tugas 1

Jawab pertanyaan berikut secara singkat dan jelas ! 1. Mengapa kamu harus mendiamkan beberapa saat untuk minum teh panas ? 2. Mengapa ibu-ibu sering terlihat mendorong kereta bayi di saat pagi hari ? 3. Tentukan akhir suatu campuran 1 kg kuningan pada suhu 90 C dimasukkan kedalam bejana berisi 5 kg air yang suhunya 15 C. kalor jenis kuningan 380 J/kg C dan kalor jenis air 4200 J/kg C ! 4. Besi 2 kg dimasukkan kedalam 4 kg air sehingga suhu air naik dari 20 C menjadi 44 C. Tentukan berapa suhu besi ? Kalor jenis air 4200 J/kg C dan kalor jenis besi 480 J/kg C.

161

C. PENUTUP
Begitu cepatnya waktu berlalu, padahal kamu masih ingin membaca modul ini. Selamat atas keberhasilanmu dalam mempelajari modul ini. Selanjutnya kamu dapat mengingat kembali inti dari modul ini ! 1. Azas Black : Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima. 2. Prinsip azas Black dapat digunakan untuk menentukan suhu akhir campuran. 3. Penerapan Azas Black sehari-hari Membuat air hangat dengan mencampur air panas dengan air biasa. Membuat air sirup yang dingin. Mengompres dengan air dingin pada pasien yang badannya panas. Memasak air. Pemanas air. Dan sebagainya.

Nah .Sekarang kamu bisa menggunakan prinsip ini kedalam kebutuhan sehari-hari. Selamat mencoba !

162

D.

KUNCI TUGAS

1. Teh panas dibiarkan beberapa lama sehingga teh menjadi dingin. Disini teh melepaskan kalor ke udara sehingga teh menjadi dingin. 2. Di pagi hari ibu dan bayi menerima energi kalor dari cahaya matahari pagi. Energi kalor yang diterima kulit dimaksudkan agar membentuk vitamin D yang diperlukan untuk perkembangan tulang bayi. 3. Diketahui : m K = 1kg tk = 90 C m air = 5 kg t air = 15 C C air = 4.200 j/kg C C K = 380 j/kg C Ditanya : ta campuran = ? Jawab : Q dilepas = Q diterima mk x Ck x (tk - ta) = mair x Cair x (ta tair) 1 kg x 380 j/kg C x (90 C ta) = 5 kg x 4.200 j/kg C x (ta 15 C) 1 kg x 34.200 C 380 ta = 5 kg x 4.200 ta 63.000 C 34.200 kg C 380 ta = 21.000 kg ta 315.000 kg C 34.200 kg C + 315.000 kg C = 21.000 kg ta + 380 kg ta 349.000 kg C = 21.380 kg ta ta = 349.000 C = 16,3 C 21.380 4. Diketahui m besi = 2 kg m air = 4 kg t = (44 C 20 C) = 24 C t besi = . ? C air = 4.200 j/kg C C besi = 480 j/kg C ta = 44 C

Ditanya : Jawab :

Q dilepas = Q diterima m besi x C besi x (t besi ta ) = m air x C air x (ta t air) 2 kg x 480 j/kg C x( t besi 44 C) = 4 kg x 4.200 j/kg C x(44 C 20 C) 2 kg x 480 (t besi 44 C) = 4 kg x 4.200 x (24 C) 960 kg t besi 21.120 C = 403.200 kg C t besi = 424.320 kg C 960 kg = 420 C

163

164

IPA.VII.1.5.14

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 6 X40 menit

KEGIATAN SISWA

PERPINDAHAN KALOR

Penulis Pengkaji Naskah Pengkaji Media Reviewer

: : : :

Dra. Sri Sulastri Drs. Bambang Agus P. Drs.Todo H.Sitorus Suko Rahardjo, S.Pd. Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


165

166

A. PENDAHULUAN
Tentu kamu masih ingat materi yang ada dalam modul yang berjudul Kalor.Apakah kalor itu ? Kalor merupakan bentuk energi, apakah kalor dapat berpindah? Kemudian apakah kamu juga masih ingat tentang Teori Partikel pada modul yang lalu ? Pengetahuan yang sudah kamu miliki itu akan sangat berguna untuk mempelajari modul ini. Modul ini berjudul Perpindahan Kalor terdiri dari tiga kegiatan belajar. 1. Kegiatan 1, kamu akan belajar tentang perpindahan kalor secara konduksi (konduktor dan isolator). 2. Kegiatan 2, kamu akan belajar tentang konveksi dalam zat cair dan dalam gas (udara) 3. Kegiatan 3, kamu akan belajar tentang pengertian radiasi, pancaran dan penyerapan kalor serta penerapan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu selalu berhubungan dengan kalor. Oleh karena kalor merupakan bentuk energi yang dapat berpindah, Kamu juga harus tahu cara-cara perpindahan kalor tersebut. Untuk mengetahui hal tersebut ikuti perintah, petunjuk, dan pelajarilah modul ini dengan tekun dan sungguh-sungguh. Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan tersebut adalah batang besi yang panjangnya 20 cm, alat pemanas atau lampu spiritus, kaki tiga, gelas kimia (boleh diganti dengan kaleng susu bekas), statif (penyanggah), kalorimeter, batu es, beban gantung (boleh menggunakan batu) , tiga batang logam masing-masing dari bahan tembaga, besi, dan kaca, korrek api, lilin, tabung reaksi, alat konveksi (bila menggunakan pipa plastik sepanjang satu meter) dan termos bekas. Alat dan bahan ini dapat kamu cari di sekitar tempat tinggalmu atau laboratorium di Sekolah Induk. Jika memungkinkan, kamu bisa mencari penggantinya sesuai dengan penjelasan dalam modul ini. Perlu kamu ketahui bahwa modul ini diselesaikan dalam waktu 6 X 40 menit, termasuk untuk mengerjakan tes akhir modul. Untuk mengetahui seberapa kamu sudah dapat mencapai tujuan untuk kegiatan, kerjakanlah setiap tugas dan latihan yang terdapat pada setiap akhir kegiatan. Sekarang pusatkan perhatianmu pada modul ini segeralah mulai mempelajari kegiatan 1. Apabila kamu menemui kesulitan tanyakan kepada guru pamongmu! Sekarang belajarlah!

167

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1. Konduksi 1. Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya 2. Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Menyelidiki berbagai cara perpindahan kalor Materi Pokok : Perpindahan Kalor Uraian Materi : Setelah kamu mempelajari kalor pada modul-modul sebelumnya, kamu merasakan betapa pentingnya kalor dalam kelangsungan hidup ini. Mengapa demikian? hal ini disebabkan karena kalor merupakan sumber energi yang sangat deperlukan oleh makhluk hidup. Coba kamu bayangkan, seandainya di dunia ini tidak ada kalor atau panas? Apakah tumbuhtumbuhan itu dapat hidup tanpa panas matahari/ Tumbuh-tumbuhan itu akan mati bukan? Bagaiamana dengan makhluk hidup yang lain? Coba diskusikan bersama teman-temanmu! Tanpa adanya kalor semua kehidupan akan musnah.

4.

5.

Dalam modul yang lalu sudah dijelaskan bahwa, kalor selalu berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Bagaimana cara perpindahan kalor tersebut? Untuk mengetahui cara-cara perpindahan kalor tersebut perhatikan gambar 14.1

Gambar 14.1 Pada gambar tersebut terlihat bahwa cara perpindahan kalor ada tiga cara yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi. 1. Kawat yang salah satu ujungnya dipanaskan, merupakan contoh konduksi. 2. Kertas terpilin akan bergerak diatas nyala lilin, merupakan contoh konveksi dan 3. Orang berjemur di bawah terik matahari merupakan contoh radiasi. Untuk lebih mudah membedakan antara konduksi, konveksi, dan radiasi. Perhatikan gambar 14.2 s.d 14.4 berikut ini. Model konduksi, konvesi, dan radiasi ini menggunakan bola yang diumpamakan sebagai kalor, sedangkan anak-anak diumpamakan sebagai molekul-molekul. 168

Gambar 14.2 Model Konduksi Konduksi : seperti anak menyampaikan bola ke anak lainnya (anak ini tidak ikut berpindah hanya bola yang berpindah dari anak nomor 1 ke anak yang nomor 2 dan seterusnya sampai ke anak nomor 6 ). Kalor atau panas disampaikan dari molekul yang satu ke molekul-molekul lain, molekul ini, tidak ikut pindah.

Gambar 14.3 Model Konveksi (Perhatikan jejak langkah anak laki-laki pembawa bola) Konveksi : Seperti seorang anak yang berpindah membawa bola dan memberikannya kepada anak lain di barisan belakang. (secara estafet ).

169

Gambar 14.4 Model Radiasi (Perhatikan bola langsung menuju orang yangpaling ujung dari kana ke kiri) Radiasi : Seperti seorang anak melempar bola (anak ini tidak ikut berpindah) diberikan anak kepada anak lain di barisan belakang. Demikian pula energi panas yang dipanaskan dari benda yang panas tanpa melalui zat antara. Kamu akan memperoleh penjelasan lebih lanjut sekaligus mengawali peristiwa konduksi pada kegiatan 1, sedangkan peristiwa konveksi pada kegiatan 2, dan peristiwa radiasi pada kegiatan 3 . Sekarang lakukan percobaan 1 untuk mengetahui perpindahan kalor secara konduksi. Percobaan tersebut adalah sebagai berikut.
Percobaan 1 : Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Alat dan bahan a. Sepotong batang besi b. Alat pemanas (lampu spiritus) Setelah kamu siapkan alat dan bahan tersebut, lakukan percobaan berikut ! Kemudian jawab dab isilah titik-titik pada setiap pertanyaan berikut ! 1. Panaskan salah satu ujung logam. Misalnya besi dan peganglah salah satu ujungnya (gambar 14.5). apa yang kamu rasakan? Ujung besi yang tidak dipanaskan terasa . Menurut pendapatmu, dari mana dan kemanakah kalor tersebut berpindah . Apakah ada bagian dari besi itu yang ikut berpindah ?.....

2.

3.

Gambar 14.5 Logam dipanaskan 4. Perpindahan kalor semacam itu disebut konduksi. Jadi, apakah yang dimaksud dengan perpindahan kalor secara konduksi itu ? Perpindahan kalor secara konduksi terjadi apabila . 170

Pada percobaan (1) bagian besi atau partikel dari besi itu tidak ikut berpindah, bukan? Jadi dapat disimpulkan bahwa, konduksi atau hantaran adalah perpindahan kalor pada suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikel dari zat itu. Dalam kehidupan sehari-hari, mengapa besi atau logam jika dipanaskan salah satu ujungnya, ujung lain akan ikut menjadi panas ? Coba kamu amati alat alat rumah tangga dirumah! mengapa pegangan panci, setrika terbuat dari kayu ? Ikut penjelasan berikut ini !
A. Konduktor dan Isolator Sebelum kamu melakukuan percobaan 2 berikut, jawablah pertanyaan ini, mengapa jika kita memegang besi atau logam yang lain terasa lebih dingin dari pada memegang kayu, plastik atau kertas ? Percobaan 2 : Konduktor dan Isolator

Alat dan Bahan 1. batang besi, alumunium, kaca, dan batang kayu 2. lilin atau plastisin (boleh menggunakan mentega atau keju ) 3. lampu spiritus (alat pemanas ) 4. penyangga dari besi (bisa menggunakan bata merah ) Setelah kamu siapkan alat dan bahan tersebut, lakukan percobaan berikut (kemudian jawab dan isilah titik-titik pada setiap pertanyaan berikut : 1. Susunlah batang-batang logam dari besi alumunium dan batang-batang bukan dari logam yaitu dari kaca ( gambar 14.6 ) dan diberi ujungnya lilin atau plastisin (mentega). 2. Dari keempat batang tersebut manakah yang paling baik menghantarkan panas?......................................... ......................................... 3. Apabila zat yang mudah menghantar kalor disebut isolator . Kesimpulan apakah yang dapat kamu ambil dari percobaan tersebut ?

Gambar 14.6 Konduktor dan isolator

Kamu dapat menjawab butir-butir penting berikut, Kalau sebelumnya kamu sudah melakukan percobaan, coretlah jawaban yang kamu anggap tidak benar ! (1) Alumunium dan besi termasuk konduktor dan isolator (2) Alumunium lebih baik / buruk menghantar kalor daripada besi (3) Setiap logam memiliki daya hantar kalor yang sama atau berbeda (4) Kaca dan kayu termasuk konduktor dan isolator

171

Pada percobaan tersebut setelah pemanasan beberapa lama, lilin atau mentega itu akan meleleh dalam waktu yang berbeda. Hal ini disebabkan karena daya hantar kalor setiap logam itu berbeda. Alumunium dan besi termasuk konduktor karena logam termasuk zat yang mudah menghantarkan kalor. Sedangkan kayu dan kaca termasuk isolator karena kurang baik menghantarkan kalor. Sekarang kamu sudah dapat menjawab pertanyaan . mengapa jika kita memegang logam terasa dingin daripada memegang kayu ? Hal ini disebabkan karena logam adalah penghantar kalor yang baik. Ketika kita memegang logam itu kalor dari tangan kita cepat merambat pada logam tersebut. Akibatnya logam terasa dingin. Termasuk konduktor atau isolatorkah air dan udara itu ? Sebelum kamu melakukan percobaan berikut, coba kamu ingat-ingat pengalaman kamu sehari-hari yang pernah kamu alami, misalnya : Mengapa bila kamu tidur dengan menggunakan selimut, terasa hangat ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu harus tahu bahwa di antara selmut dengan badan kamu terdapat udara. Bagaimana udara itu menghantarkan kalor ? Bagaimana pula dengan air ? Untuk itu lakukan percobaan 3 dan 4 berikut ini! Kemudian jawab dan isilah titik-titik pada setiap pertanyaan berikut ini !

Gambar 14.7 Selimut merupakan isolator

172

Percobaan 3 : Udara termasuk konduktor atau isolator ?

Alat dan bahan 1). Lilin 2). Korek api Urutan kerjanya sebagai berikut ! 1. Lakukan kegiatan seperti gambar 14.8 (ingat korek api jangan menyentuh api ). Ternyata korek api menyala atau tidak menyala coret yang tidak sesuai dengan percobaan ) Mengapa korek api itu tidak menyala?Karena.. Hal ini disebabkan karena udara yang ada diantara lilin dan korek api, merupakan penghantar kalor yang baik atau buruk (coret jawaban yang salah). Apa kesimpulan dari percobaan itu?kesimpulan ..

2. 3.

4. Gambar 14.8 Udara merupakan isolator

Setelah kamu ketahui bahwa udara termasuk penghantar yang buruk, bagaimana pula keadaannya dengan air. Lakukan percobaan berikut !
Percobaan 4 : Air termasuk Konduktor atau isolator? Alat dan bahan (1) Tabung reaksi dan kaca (2) Air (3) Lilin (4) Korek api

Apabila alat dan bahan tersebut sudah kamu siapkan, lakukan percobaan sesuai dengan urutan berikut ! Setelah itu jawab dan isilah titik-titik pada setiap pertanyaan berikut ini !

173

1.

Gambar 14.9

Lakukan kegiatan seperti gambar 14.9. Amati apa yang terjadi a. permukaan air atau tempat yang dipanasi b. dasar air, bagian yang dipegang 2. Adakah gelembung gas yang terbentuk dibagian tabung reaksi yang dipanaskan ? Ini berarti suhu air pada bagian yang dipanaskan lebih tinggi dari pada suhu air pada bagian tabung bawah. 3. Bagian bawah tabung reaksi tidak terasa panas.Kesimpulan apakah yang dapat diambil tentang suhu Air merupakan isolator bagian yang dipegang . daripada suhu air pada bagian tabung reaksi yang dipanaskan.

Dari kedua percobaan tersebut, kamu akan memperoleh butir-butir penting sebagai berikut a. Pada percobaan dengan udara Korek api tersebut tidak menyala bukan ? Mengapa demikian? hal ini disebabkan karena diantara nyala lilin dengan korek api., itu terdapat udara, mengapa dengan adanya udara di antara nyala lilin dan korek api , korek api tidak nyala ? Hal ini berarti udara itu menghalangi panas atau kalor yang berpindah dari nyala lilin ke korek api. Jadilah salah satu butir pokok yang dapat kita simpulkan adalah :
Udara merupakan isolator panas yang baik dan konduktor panas yang buruk

b. Pada percobaan dengan air Gelembung-gelembung gas terbentuk dibagian yang dipanaskan, sedangkan pada tabung reaksi yang dipegang tidak terbentuk gelembung-gelembung gas. Hal ini dapat dipastikan bahwa suhu air dibagian yang terkena panas lebih tinggi daripada bagian yang dipegang.Oleh karena itu, salah satu butir pokok yang dapat disimpulkan adalah
Air merupakan isolator panas yang baik dan konduktor panas yang buruk

Dari dua butir yang disimpulkan tadi, barangkali kamu dapat menarik butir pokok lain!Coba diskusikan dengan teman-temanmu ! Jadi, sekarang kamu juga dapat menjawab bukan, mengapa tidur menggunakan selimut terasa hangat? Hal ini disebabkan karena udara yang terperangkap oleh tubuh kita keudara dingin diluar selimut. Sampai disini kamu sudah menyelesaikan kegiatan 1. untuk mengetahui seberapa besar kamu memahaminya, coba kerjakan tugas 1 berikut ini!

174

6.

Tugas 1

Kerjakan soal-soal berikut dengan jelas, tetapi singkat ! 1. Apakah yang kamu ketahui tentang konduksi ? Berikanlah contohnya ! 2. Apabila besi, alumunium dan kaca dipanaskan bersama-sama , mengapa alumunium dapat melelehkan lilin atau mentega lebih dulu ? Jelaskan ! 3. Perhatikan gambar ! Mengapa timbul gelembunggelembung gas pada bagian yang dipanaskan.Sedangkan ujung yang lain tidak terbentuk gelembunggelembung tersebut ?

Gambar 14.10 4. Sebutkan perpindahan kalor yang terjadi waktu memasak air

a. .

b.

Gambar 14.11 Setelah kamu selesai mengerjakan tugas tersebut, cocokkan jawabanmu dengan kunci tugas yang ada pada akhir modul ini! Bila jawabanmu kurang tepat, cobalah pelajari pada bagian yang belum kamu kuasai betul! Namun, bila jawabanmu sudah betul semua, segeralah pelajari kegiatan 2 berikut ini !
B. Konveksi

Pada kegiatan pelajaran 1. Telah diuraikan bahwa air dan udara atau gas termasuk isolator.Kamu masih ingat bukan, apakah isolator itu ? Isolator adalah penghantar kalor yang buruk. Meskipun demikian, mengapa jika isolator Kamu panaskan, akan segera menjadi panas, apakah penghantar itu isolator ? . Demikian pula udara di atas nyala api terasa panas, bukan? Mengapa hal ini terjadi ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ikutilah penjelasan dan lakukan percobaan berikut ini. data hasil percobaan berikut ini. data hasil percobaan bisa kamu tulis di bukumu !

175

a. Konveksi dalam Zat Air

Coba kamu ingat modul yang lalu tentang Pemuaian.Pada umumnya suatu zat jika dipanaskan akan memuai, bukan? Kalau demikian, apakah sebenarnya memuai itu ? Memuai adalah pertambahan volum suatu zat, apabila zat itu dipanaskan, misalnya air dipanaskan, volum air itu akan bertambah besar (memuai). Jadi, jika Kamu panaskan zat cair. Volum tentu akan bertambah. Lalu, bagaimana dengan massa jenis zat cair itu ? Kamu masih ingat, bahwa massa jenis adalah massa dibagi volum. Massa zat akan tetap jika dipanaskan, tetapi karena volumnya berubah, massa jenis zat cair itu dipanaskan ? Pada massa tetap, tetapi volum yang makin besar, massa jenisnya akan menjadi lebih kecil daripada zat cair yang tidak dipanaskan. Jika zat cair dipanaskan, akan terjadi aliran, yaitu aliran air yang dipanaskan menuju zat cair yang tidak dipanaskan dan seterusnya. hal ini terjadi karena partikel-partikel zat cair itu mengalir dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah. Peristiwa ini terjadi pada saat kamu merebus air. Untuk memperjelas hal tersebut lakukan percobaan berikut ini !
Percobaan 5 : Konveksi dalam zat cair

Alat dan bahan 1. Alat konveksi air 2. Air 3. Lilin atau lampu spiritus Untuk lebih memahami peristiwa konveksi dalam zat cair, lakukan percobaan sesuai dengan urutan berikut ! Kemudian jawab dan isilah titik-titik pada setiap peertanyaan sebagai berikut . 1. 2. Susun alat dan bahan seperti pada gambar 14.12 Isilah alat konveksi tersebut dengan air kemudian masukkan serbuk gergaji atau kalium permanganat secukupnya ! Panaskan pada salah satu sudut bawah dengan lampu spiritus ! Perhatikan, apa yang terjadi ?

3.

Gambar 14.12 Jika di Sekolah Induk tidak tersedia alat konveksi air, kamu dapat melakukan dengan menggunakan gelas kimia sebagai berikut !

176

Percobaan 6 : Konveksi dalam zat cair (cara lain)

Alat dan bahan (1) kaki tiga (2) gelas kimia (3) lampu spirtus (4) pinset atau penjepit (5) serbuk gergaji atau zat warna, misalnya kalium permanganat (KMnO4 ) Lakukan percobaan sesuai dengan urutan sebagai berikut, kemudian jawab dan isilah titik-titik pada setiap pertanyaan berikut ini ! 1. 2. Susunlah alat dan bahan seperti pada gambar 14.13 Masukkan sebutir kecil kalium permanganat dengan sebuah pinset ke dasar gelas. Dengan nyala api, panaskan bagian gelas tepat di bawah butir zat warna itu ? Apa yang terjadi pada zat warna itu ? Bagaimana arah gerak air yang berwarna selanjutnya ? Mengapa demikian ? Apa kesimpulannya ?

3.

4. 5. 6. 7. Gambar 14.13 Perpindahan kalor secara konveksi

Pada percobaan tersebut, setelah kamu panaskan, mengapa terjadi aliran serbuk gergaji atau aliran air warna tersebut ? Coba perhatikan lagi tanda panah pada gambar 14.13. aliran itu terjadi karena perubahan massa jenis antara air yang dipanaskan. Dapatkah kamu menjelaskan peristiwa aliran zat cair tersebut dengan Teori Pertikel? Masih ingatkah teori partikel itu ? Dalam teori partikel dinyatakan bahwa zat cair terdiri atas partikel-partikel yang senantiasa bergerak kian kemari. Apabila partikelpartikel zat cair itu kena panas, massa jenisnya akan lebih kecil dan naik keatas. Sedangkan partikel-partikel yang tidak kena panas, massa jenisnya akan lebih besar dan bergerak turun. Demikian seterusnya, peristiwa itu disebut konveksi pada zat cair mengakibatkan kalor juga berpindah.
Perpindahan dengan cara konveksi pada zat cair terjadi karena perpindahan partikel-partikelnya.

177

Setelah kamu memahami tentang konveksi pada zat cair, bagaimana dengan konveksi pada gas atau udara ? Untuk mengambil hal tersebut. Lakukan percobaan berikut ini! Konveksi di udara Percobaan 7 : Konveksi di udara Alat dan bahan (1) Kotak karbon yang sebagian ditutupi plastik atau alat konveksi gas (2) Lilin (3) Obat nyamuk (4) lampu semprong Untuk lebih memahami konveksi udara, lakukan percobaan sesuai dengan urutan berikut, kemudian jawab dan isilah titik-titik pada pertanyaan-pertanyaan berikut ini 1. Nyalakan lampu lilin dan letakkan di bawah semprong pada alat konveksi gas. 2. Bakarlah obat nmyamuk sehingga berasap kemudian letakkan di atas semprong yang lain !Apa yang terjadi ? 3. Bagaimana asap-asap obat nyamuk selanjutnya 4. Mengapa demikian ? (jelaskan seperti pada konveksi zat cair ) 5. Dari percobaan a dan b dapat disimpulkan bahwa

Gambar 14.14 1. Konveksi adalah 2. Konveksi terjadi karena 3. Jadi arus konveksi diudara atau zat cair timbul karena adanya .. Dari percobaan konveksi di atas air dan udara dapat disimpukan : 1. Bila partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi 2. Partikel itu berpindah karena terdapat perbedaan massa jenis antara partikel yang mendapat panas dengan partikel yang tidak dipanaskan 3. Jadi, arus konveksi di udara atau zat cair timbul karena adanya perbedaan massa jenis dengan partikel yang tidak dipanaskan. 4. Perbedaan massa jenis diantara partikel yang dipanaskan dengan yang tidak dipanaskan itu mengakibatkan arus konveksi di udara dan zat cair Sampai disini kamu sudah menyelesaikan kegiatan 2 konveksi . Untuk mengetahui seberapa besar kamu memahaminya, kerjakan tugas 2 berikut ini !

178

4. Tugas 2 Kerjakan soal-soal berikut ini dengan jelas dan singkat! 1. Jelaskan mengapa pada peristiwa konveksi massa zat cair atau udara yang tidak terkena panas lebih kecil daripada massa jenisnya zat cair atau udara yang tidak terkena panas ? 2. Perhatikan gambar

Mengapa kertas tersebut bergerak ? Ditinjau dari perambatan kalor termasuk perambatan kalor apakah kertas yang bergerak itu? Jelaskan !

3. Perhatikan gambar Mengapa setelah air dipanaskan beberapa saat, terjadi aliran seperti yang ditunjukkan pada tanda panah

4. Berikan tanda panah arah jalur gerak konveksi air pada gambar-gambar di bawah. Setelah kamu selesai mengerjakan tugas 2 ini, cocokkan jawabanmu dengan kunci tugas yang ada pada akhir modul. Apabila jawabanmu masih ada yang tidak cocok dengan kunci , cobalah pelajari lagi pada bagian yang belum kamu kuasai ! Namun, bila jawabanmu cocok. Segeralah mempelajari kegiatan berikut !

179

C. Radiasi a. Pengertian Radiasi Setelah kamu mempelajari bahwa berpindah dengan cara konduksi dan konveksi. Bagaimana cara kalor yang berasal dari matahari berpindah sampai bumi ? Kamu tahu, bahwa panas matahari sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan seharihari. Kebutuhan apakah yang menggunakan panas matahari ? Panas matahari kamu gunakan untuk mengeringkan bahan sandang dan pangan. Misalnya untuk menjemur pakaian (gambar 14.15 ) . Saat ini energi matahari dapat diubah menjadi energi listrik yang disebut solar cell. Sedangkan solar panel digunakan untuk memanaskan air di rumah-rumah atau kolam renang.

Gambar 14.15 Jemuran baju Di antara bumi dan matahari terdapat ruang hampa artinya ruang yang tidak ada udaranya. akan tetapi, mengapa sinar matahari itu dapat sampai juga ke bumi? Bagaimana cara kalor itu merambat dari matahari sampai ke bumi ? Untuk mengetahui hal tersebut, diskusikan bersama temanmu permasalahan berikut ini ! Diskusi a. Apakah yang kamu rasakan jika berjemur dibawah terik matahari ? b. Antara bumi dan matahari terdapat ruang hampa (tanpa udara ), ini berarti bahwa perpindahan kalor seperti hal itu, bukanlah perpindahan kalor secara konduksi dan bukan secara konveksi.Perpindahan radiasi atau pancaran. c. Jadi, apakah perpindahan kalor secara radiasi itu ? Dari diskusi tersebut kamu akan mempelajari bahwa diantara bumi dan matahari terdapat bagian hampa, berarti tidak ada udara ataupun benda-benda yang lain. Pancaran kalor atau panas dari matahari sampai ke bumi terjadi tanpa zat antara apapun.
Pancaran kalor atau panas dari matahari ke bumi itu adalah radiasi, karena merupakan perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara. b. Penerapan Konsep Perpindahan Kalor dalam Kehidupan Sehari-hari Apa yang terjadi jika bajumu yang kusut, kemudian kamu setrika ? Apakah kira-kira kegunaan termos air panas yamg kamu gunakan sehari-hari ?

180

Termos Bukalah termos bekas atau yang sudah rusak, kemudian amati bagian yang ada di dalam termos tersebut (gambar 03.15)

Perhatikan bagian-bagian termos dan penggunaannya ! 1. Adakah bagian dalam termos yang terdiri dari bagian dua dinding gelas yang dilapisi perak mengkilat ? Bagian ini digunakan untuk mengurangi hilangnya kalor karena radiasi Adakah ruang hampa udara di antara dua dinding? Bagian ini dimaksudkan untuk mengurangi perambatan kalor secara konduksi. Apakah kamu temukan sumbat yang terbuat dari gabus atau plastik ? Bagian ini digunakan untuk mengurangi perambatan kalor secara konveksi dengan udara luar.

2.

3.

Gambar 14.16 termos


6. Tugas 3 Kerjakanlah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas !

a. Mengapa pada malam hari yang dingin , jika kita duduk di dekat api unggun akan terasa hangat ? Jelaskan ! b. Mengapa energi matahari sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia ? c. Bagaimana cara perambatan kalor dari matahari hingga sampai ke d. bumi ? Jelaskan ! e. Mengapa pada siang hari yang terik, akan lebih sejuk jika memakai baju putih daripada memakai baju hitam ? Jelaskan ! f. Jelaskan, mengapa termos dapat digunakan untuk menyimpan air panas supaya tetap panas ? Jelaskan! g. Lengkapilah tabel di bawah ini dengan jawaban yang benar.

No

Alat

Sebagai

a. b. c.

Sumbat botol Dinding perak Ruang hampa

..

181

C. PENUTUP
Dari uraian modul ini tentunya kamu telah banyak memperoleh pengetahuan tentang perpindahan kalor yang ternyata sangat erat dan sering kamu jumpai dalam kehidupan seharihari. Pengetahuan yang sudah kamu dapatkan itu sangat bermanfaat untuk mempelajari modul ini. Apabila kamu mempelajari dengan sungguh-sungguh, pasti kamu akan memperoleh hasil yang memuaskan. Untuk memperkuat pemahaman terhadap kegiatan belajar di modul ini, cobalah merangkumnya dengan mengisi titik-titik berikut ini ! Ingat seandainya Kamu belum mampu harus mempelajari modul ini lagi pada bagian yang dimaksud ! a. Kalor dapat berpindah secara konduksi dan radiasi b. Kapan kalor itu dikatakan berpindah secara konduksi ketika kalor merambat tanpa disertai perpindahan partikel-partikelnya. c. Berdasarkan daya hantar, zat dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : 1). Konduktor, yaitu penghantar kalor yang baik Contoh : semua jenis logam 2). Isolator, yaitu penghantar kalor yang buruk Contoh : kayu, karet plastik dan udara. d. Tembaga lebih baik menghantar kalor daripada alumunium, alumunium lebih baik atau menghantar kalor daripada besi (coret jawaban yang salah) e. Perpindahan kalor dengan cara konveksi atau aliran terjadi pada zat cair dan udara pada umumnya berpindah bersama-sama dengan partikelnya. f. Perpindahan partikel-partikel pada peristiwa konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis antara partikel-partikel yang terkena panas dengan partikel-partikel yang tidak terkena panas g. Radiasi merupakan perpindahan kalor yang terjadi karena pancaran kalor. h. Tergantung pada apakah kemampuan benda menyerap dan memancarkan kalor itu? 1. Permukaan yang hitam kusam adalah penyerap dan pemancar radiasi kalor yang baik 2. Permukaan yang putih mengkilap adalah penyerap dan pemancar radiasi kalor yang kurang baik i. Termos dapat digunakan untuk menyimpan air panas. karena bagian-bagian termos terdiri dari : 1. Ruang hampa untuk mencegah perpindahan kalor secara konduksi 2. untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi 3. Dinding yang di lapisi perak untuk mencegah perpindahan kalor secara radiasi j. Pakaian kusut jika disetrika dapat menjadi licin, karena setrika memindahkan kalor secara konduksi pada pakaian yang disetrika.

182

D. KUNCI TUGAS
Tugas 1

1. 2.

3.

4.

Konduksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat tanpa disertai perpindahan zat itu Contoh : Besi dipanaskan. Besi, alumunium dan kaca jika dipanaskan bersama-sama, alumunium akan melelehkan lilin terlebih dahulu, kemudian besi dan yang terakhir adalah kaca. Hal ini disebabkan karena alumunium merupakan penghantar kalor yang lebih baik daripada besi. Kaca merupakan penghantar kalor yang baik. Terbentuknya gelembung-gelembung gas pada permukaan air yang kena api lilin disebabkan karena pada permukaan tersebut sedang mendidih (panas),. Sedangkan pada bagian air yang tidak dipanaskan,tidak terbentuk gelembung gas, berarti pada bagian ini belum terjadi pendidihan. Hal ini terjadi karena air merupakan penghantar kalor yang buruk. Bagian-bagian panci a. sebagai pegangan menggunakan kayu (isolator) b. panci terbuat dari bahan konduktor, misalnya alumunium

Tugas 2

1.

2.

Pada konveksi, massa jenis air atau udara yang terkena lebih kecil daripada massa air atau udara yang tidak terkena panas. Hal ini disebabkan karena bagian air atau udara yang terkena panas akan memuai (bertambah volumnya), sehingga massa jenisnya menjadi lebih kecil karena masa air dan udara itu tetap. Kertas berpilin itu bergerak karena udara yang berada tepat diatas api lilin massa jenisnya menjadi kecil. Sehingga naik keatas. Sedangkan udara diatasnya lagi belum mendapat panas, massa jenisnya lebih besar, sehingga turun ke bawah. Akibatnya terjadi aliran udara yang tidak ditandai dengan bergeraknya atau berputarnya kertas tersebut. hal ini termasuk perambatan kalor secara konveksi.

3.

4.

Aliran itu terjadi karena adanya perbedaan massa jenis antara partike-partikel air yang terkena panas, dengan partikel-partikel air yang tidak terkena panas.Partikel air yang tidak terkena panas, massa jenisnya lebih kecil dan naik ke atas. Sedangkan partikel air yang terkena panas, massa jenisnya menjadi besar dan turun ke bawah. Demikian seterusnya. Jalur gerak konveksi air pada gambar di bawah ini adalah :

183

Tugas

1. 2.

3.

4.

5.

Duduk didekat api unggun terasa hangat, karena terjadi perpindahan kalor secara radiasi dari api ke tubuh kita. Energi matahari sangat bermanfaat bagi kebutuhan manusia.Hal ini disebabkan karena panas matahari digunakan untuk berbagai kebutuhan manusia.Misalnya untuk berlangsungnya kehidupan dibumi, untuk meringankan bahan pangan, sandang, dan papan. Pada siang yang terik akan terasa lebih sejuk apabila memakai baju berwarna putih daripad baju berwarna hitam. Hal ini disebabkan karena warna putih merupakan penyerap dan pemancar kalor buruk. Sedangkan warna hitam sebagai pemancar dan penyerap kalor yang baik. Oleh sebab itu, baju warna putih terasa lebih sejuk pada siang hari yang panas. Termos dapat menyimpan air panas. Hal ini disebabkan karena termos terdiri daribagian sebagai berikut : a. Bagian dalam termos terdiri dari dua dinding gelas yang dilapisi perak yang mengkilap untuk mengurangi perambatan kalor secara radiasi. b. Di antara dua dinding tersebut dibuat hampa udara untuk mengurangi perambatan kalor secara konduksi. c. Tutup termos dibuat dari bahan gabus atau plastik untuk mengurangi perambatan secara konveksi dengan udara luar. a). Isolator b). Memantulkan kalor c). Isolator

Jadi dapat disimpulkan, Termos dapat mengurangi perambatan kalor secara radiasi,konveksi, dan konduksi.

184

IPA.VII.1.5.15

MODUL SMP TERBUKA


Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu : : : : Ilmu Pengetahuan Alam VII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

PERALATAN YANG MEMANFAATKAN PRINSIP KALOR

Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media Reviewer

: : : :

Dra. Sri Sulastri, MM Drs. Bambang Agus P. Maman Hermana, S.Si, M.T Suko Rahardjo, S.Pd. Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


185

186

A. PENDAHULUAN
Setelah kamu mempelajari modul-modul tentang kalor, tentunya kamu sudah memiliki pengetahuan banyak tentang kalor. Pengetahuan yang sudah kamu dapatkan tersebut, akan dimanfaatkan pada berbagai keperluan sehari-hari. Oleh karena itu pada pembahasan modul ini akan menjelaskan beberapa peralatan sederhana yang menggunakan prinsip kalor, antara lain akan menjelaskan bagaimana membuat air mawar dan membuat es putar. Mau tahu isinya ? Silahkan pelajari dan praktekkan modul ini !

Selamat belajar !

187

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1: Peralatan yang memanfaatkan prinsip kalor 1. Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya. 2. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi : Merancang dan membuat peralatan sederhana yang memanfaatkan prinsip kalor 4. Materi pokok : Kalor 5. Uraian Materi : Dalam kehidupan sehari-hari kamu sering menjumpai berbagai peralatan yang memanfaatkan sifat kalor, antara lain lemari es, otoklaf, panci pemasak.

Namun pada modul ini kamu akan diajak membuat alat sederhana yang memanfaatkan sifat kalor. Antara lain : - Alat penyulingan - Pembuat es putar atau es krim
Alat penyulingan : Alat penyulingan antara lain digunakan untuk membuat air murni, air mawar dan sebagainya. Alat penyulingan menggunakan prinsip penguapan zat cair pada titik didihnya.

Pada kegiatan ini kita akan membuat air mawar atau air yang mengandung aroma bunga mawar. Biasanya pada kecantikan air mawar ini digunakan untuk campuran lulur, sehingga menghasilkan kulit selain halus juga berbau harum.
Alat dan bahan Alat dan bahan yang diperlukan pada pembuatan air mawar ini antara lain : 1. Labu didih 2. Kondensor (alat pendingin) 3. Gelas penampung hasil sulingan 4. Air secukupnya 5. Bunga mawar yang segar

188

Cara kerja alat penyulingan : 1. Susun alat-alat seperti pada gambar !

2. Bunga mawar diletakkan dalam labu didih yang berisi air, kemudian dipanaskan sampai mendidih (pada titik didihnya). 3. Uap air mawar hasil penguapan dialirkan ke pipa yang diselubungi oleh kondensor yang secara terus menerus dialiri air dingin. 4. Akibatnya, uap air mawar dalam pipa ini mengembun menghasilkan air mawar. 5. Air mawar hasil sulingan ditampung dalam gelas.
Membuat es putar atau es krim

Prinsip pembuatan es putar adalah ketidakmurnian zat dapat menurunkan titik lebur zat. Kita dapat menurunkan titik lebur es di bawah 0C dengan cara menambah garam pada campuran es dan air.
Coba Kamu lakukan percobaan berikut !

Percobaan 1. Pengaruh ketidakmurnian zat terhadap titik lebur. Alat dan bahan : gelas kimia batu es garam dapur termometer air secukupnya

189

1. Urutan kerja

1. Masukkan butir-butir es kedalam gelas kimia. 2. Tambahkan air kedalam gelas itu sehingga air dan es kira-kira sama banyak. 3. Aduklah campuran air dan es sehingga merata, kemudian ukur suhunya dengan termometer. 4. Masukkan sesendok garam dapur yang halus kedalam campuran air dan es itu, lalu aduk hingga merata. Amati apa yang terjadi, dan ukur suhunya. 5. Bandingkan suhu pada butir 3 dan suhu pada butir 4, bagaimana pengaruh ketidakmurnian terhadap titik lebur? Penambahan garam dapur pada campuran air dan es dapat menurunkan titik lebur es sampai -20C. Peristiwa ini dimanfaatkan dalam pembuatan es krim. Pemberian garam menurunkan titik lebur es sehingga es yang suhunya dibawah 0C dapat melebur. Untuk melebur diperlukan kalor. Karena kalor tidak disuplai dari luar, kalor diambil dari dalam es itu sendiri. Sebagai akibatnya, suhu es akan turun lebih jauh sekalipun es dalam keadaan cair (es krim). Nah, sekarang kita gunakan konsep di atas yaitu penambahan garam pada campuran es dan air akan menurunkan titik lebur es tersebut, sebagai prinsip pembuatan es putar. Alat dan bahan - sebuah bejana yang besar - sebuah bejana yang kecil - es batu secukupnya - garam secukupnya - bahan es putar terserah selera : misalnya : es putar rasa duren bahan : - santan - susu milk (susu kental manis) - gula - duren
2. Urutan kerja 1. Masukkan potongan-potongan es batu dicampur garam kedalam bejana besar. 2. Masukkan bahan es putar kedalam bejana kecil. 3. Putarlah bejana kecil yang berisi bahan es putar sampai bahan es putar beku (menjadi es putar)

Nah, sekarang kamu bisa menikmati es putar buatanmu sendiri !

190

6. Tugas 1

Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan singkat ! 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengapa alat penyulingan dan alat pembuat es putar memanfaatkan sifat kalor ? Sebenarnya berasal dari apakah air mawar yang kamu peroleh dari penyulingan itu ? Mengapa uap air mawar yang dialirkan ke pipa harus terus menerus dialiri air dingin ? Prinsip apakah yang digunakan untuk membuat es putar atau es krim ? Mengapa es yang digunakan pada pembuatan es putar harus dicampur garam ? Mengapa cara pembuatan es putar harus diputar ?

191

C. PENUTUP
Setelah kamu mempelajari modul ini, jelaskan bahwa pengetahuanmu semakin bertambah banyak, terutama Kamu sudah bisa membuat air mawar dan es putar sendiri. Apabila kamu tekun, tentu bisa bekerjasama dengan teman-temanmu untuk membuatnya dalam jumlah besar dan hasilnya bisa menghasilkan uang. Rangkuman dari modul tersebut adalah : alat penyulingan menggunakan prinsip penguapan zat cair pada titik didihnya. Contoh : Pembuatan air mawar. Pembuatan es putar menggunakan prinsip ketidakmurnian zat dapat menurunkan titik lebur zat.

192

D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 :

1.

2. 3.

Karena pada alat penyulingan dan alat pembuat es puter menggunakan kalor yaitu untuk mendapatkan uap air dan untuk menurunkan suhu bahan es puter sehingga menjadi es puter. Air mawar hasil penyulingan berasal dari uap air dari air yang dicampur bunga mawar. Uap air mawar yang dialirkan ke pipa harus terus-menerus di aliri air dingin, agar terjadi pengembunan sehingga terjadi perubahan wujud dari uap air mawar menjadi air mawar.

Tugas 2 :

1.

2.

3.

Es puter dan es krim dibuat dengan menggunakan prinsip ketidakmurnian zat dapat menurunkan titik lebur zat cair .Oleh karena itu pembuatan es puter atau es krim diberi garam. Karena es yang dicampur garam, es akan menurunkan titik lebur es. Sehingga kita mendapatkan es yang wujudnya tidak padat seperti es batu dan tidak cair seperti sirup tetapi berbentuk seperti es krim (tidak padat,tidak cair). Untuk mendapat wujud seperti es krim, jika tidak diaduk maka bahan es krim akan berwujud seperti es batu

193

194

IPA.VII.1.5.16

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Pengetahuan Alam VII 1 6 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

SIFAT FISIKA & SIFAT KIMIA

Penulis Pengkaji Materi Reviewer

: : :

Drs. Yurianto,MM. Drs. H. Moch Sumarwan Drs. Bhakti Haribowo, H, M.Si.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


195

196

A. PENDAHULUAN
Selamat dan sukses atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul kalor, semoga tetap siap dan bersemangat untuk kembali mempelajari modul ini. Pada modul berikut ini akan dibahas tentang sifat fisika dan sifat kimia, yang terdiri dari 2 kegiatan:
Kegiatan 1 Membahas tentang pengamatan sifat fisika dan sifat kimia suatu zat/materi. Kegiatan 2 Membahas tentang klasifikasi perubahan fisika dan perubahan kimia dalam kehidupan sehari hari.

Untuk melakukan kegiatan tersebut, kamu memerlukan waktu 6 x 40 menit. Waktu tersebut sudah termasuk untuk mengerjakan tes akhir modul. Kemudian untuk mengetahui seberapa jauh kamu sudah memahaminya, kerjakan tugas yang ada pada setiap akhir kegiatan tentunya, juga jangan lupa baca dan simak rangkuman pada setiap akhir kegiatan sebelum mengerjakan tugas. Apabila sudah jelas tentang maksud dan tujuan dari modul ini, pusatkan perhatian untuk segera mempelajari kegiatan belajar berikut!. Apabila kamu menemui kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu, juga tanyakan pada guru pamongmu. Selamat bekerja keras untuk belajar, pasti kamu berhasil !.

197

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Sifat Fisika dan Sifat Kimia. 1. Standar Kompetensi

Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia.


2. Kompetensi Dasar

Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat.


3. Indikator Pencapaian Kompetensi

Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat. Membandingkan hasil pengamatan perubahan fisika dan perubahan kimia.

4. Materi Pokok Sifat Fisika dan Sifat Kimia. 5. Uraian Materi a. Sifat Fisika Zat Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kamu pernah dengan mudah membengkokkan kawat tembaga, tetapi kamu tidak dapat membengkokkan sebatang lilin. Lilin tidak dapat bengkok, tetapi patah. Kerapuhan/kegetasan tersebut merupakan salah satu ciri yang menggambarkan lilin. Selain kerapuhan, bentuk dan warna juga merupakan penggambaran lilin. Ciri suatu zat yang dapat diamati tanpa merubah zat-zat yang menyusun zat tersebut disebut sifat fisika.

Gambar 16.1 Lilin, tidak dapat dibengkokkan, tetapi akan patah.

198

Gambar 16.2 Besi, akan mudah bila dibengkokkan.

Contoh sifat-sifat fisis/fisika Tabel 16.1 Beberapa Contoh Sifat-Sifat Fisika Wujud Zat Warna Aroma Keras lunaknya benda Titik leleh/titik lebur Titik didih Index bias Daya hantar listrik Beberapa sifat fisika menggambarkan tampak atau penampilan suatu benda. Contoh: paku besi dapat digambarkan sebagai

Daya hantar panas Daya magnet Bentuk Kepadatan Ukuran panjang Ukuran volume Massa jenis

Silinder berujung lancip. Terbuat dari bahan padat. Berwarna kelabu pudar.

Dengan menggambarkan bentuk, warna dan keadaan paku tersebut, kamu telah mengetahui beberapa sifat fisikanya. Beberapa sifat fisika dapat kamu ukur, sebagai contoh; kamu dapat menggunakan sebuah penggaris untuk mengukur salah satu sifat paku itu, yaitu panjang paku, kamu juga dapat mengukur massa paku, tentunya dengan timbangan! Sediakan segelas air teh, kamu dapat mengukur volume dan suhunya, serta menggambarkan baunya. Masing-masing ciri tersebut merupakan sifat fisika air teh. Beberapa sifat fisika menggambarkan sifat suatu materi atau zat.

199

Mungkin kamu juga tahu, semua benda yang terbuat dari besi dapat ditarik oleh magnet. Daya tarik magnet terhadap besi ini merupakan sifat zat besi. Setiap zat mempunyai sifat fisika yang membedakannya dari zat lain.

Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 16.3 Kubus Aluminium

Isilah dan lengkapilah tabel di bawah ini:


No. 1. 2. 3. 4. 5. Sifat Fisika dari Kubus Aluminium

Kamu juga dapat membuat tabel seperti di atas dengan menentukan benda/zat yang ada di sekeliling kamu. Nahuntuk lebih memperjelas sifat fisika zat berikut ini akan disajikan contoh sebagai berikut:

Gambar 16.4 Es Batu yang merupakan wujud air yang membeku

Sifat fisika dari es batu: 1. Wujud padat. 2. Meleleh atau melebur pada suhu 0C. 3. Memiliki massa jenis 900 Kg/m3. 4. Merupakan konduktor listrik yang buruk.

200

Bagaimana, apakah kamu sudah lebih memahami tentang sifat-sifat fisika zat? Kamu juga dapat menentukan benda yang ada di sekeliling kamu atau di laboratorium sekolah induk, kemudian mengidentifikasi yang merupakan sifat-sifat fisika dari benda tersebut.
b. Sifat Kimia Zat Berbeda dengan sifat fisika yang dimiliki suatu zat, sifat kimia adalah semua sifat materi/zat yang berkaitan dengan perubahan kimia yang dapat dialami oleh suatu zat. Misal: Zat dapat terbakar

Gambar 16.5 Zat dapat terbakar

Besi dapat berkarat atau besi berkarat Tembaga berubah warna menjadi kehijauan, jika dicampur dengan klorin

Jadi jelaslah perbedaan antara sifat fisika dan sifat kimia suatu zat. Jika sifat fisika, memuat semua sifat yang tidak berkaitan dengan perubahan suatu zat menjadi zat lain, misal wujud, titik lebur, massa jenis. Maka sifat kimia zat, memuat semua sifat zat yang berkaitan dengan perubahan kimia yang dapat dialami zat tersebut, Sifat materi/zat dapat pula digolongkan ke dalam sifat ekstensif dan sifat intensif. Sifat ekstensif adalah sifat yang bergantung pada jumlah, misalnya massa, volume.

Gambar 16.6 Sifat Ekstensif bergantung pada jumlah, misalnya massa, volume.

Sifat intensif adalah sifat yang tidak bergantung pada jumlah, misal, warna, rasa, massa jenis, dan wujud. 201

Sifat fisika dapat berupa sifat ekstensif atau sifat intensif, tetapi semua sifat kimia tergolong sifat intensif. Berikut disajikan tabel, coba isi dan lengkapi untuk lebih memantapkan pemahaman kamu tentang konsep perubahan fisika, perubahan kimia, sifat intensif dan ekstensif dari suatu zat. Tabel 16.2 Sifat Kimia, Fisika, Intensif dan Ekstensif Suatu Zat.
No. Sifat Benda Sifat Kimia Fisika Intensif Sifat Ekstensif

1. 2. 3. 4. 5.

Besi dapat berkarat Lilin dapat terbakar Tembaga dapat ditempa Massa jenis emas 19200 Kg/m3 Titik didih air 100C

Kamu dapat juga membuat tabel seperti contoh, sendiri maupun berdiskusi dengan temanmu, agar makin luas pengetahuan kamu tentang sifat-sifat zat ini.
c. Contoh Sifat Fisika dan Sifat Kimia dari zat-zat di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk lebih mempermudah kamu mengidentifikasi dan membandingkan sifat fisika dan sifat kimia suatu zat, di bawah ini, disajikan contoh-contoh sifat fisika dan sifat kimia dari zat-zat di sekitar kamu sehari-hari, pelajari dan simak dengan baik. Tabel contoh sifat fisis dan sifat kimia beberapa zat Tabel 16.3 Sifat Fisis dan Sifat Kimia Pada Besi.

Besi
Sifat Fisis Sifat Kimia

Padat Keras Berwarna putih logam Mengkilap Tidak larut dalam air

Tidak dapat terbakar Bereaksi dengan membentuk karat Bereaksi dengan cuka

udara

Tabel 16.4 Sifat Fisis dan Sifat Kimia Pada Garam.

Garam
Sifat Fisis Sifat Kimia

Padat Rapuh Berwarna putih Larut dalam air

Tidak dapat terbakar Tidak bereaksi dengan udara Tidak bereaksi dengan cuka

202

Tabel 16.5 Sifat Fisis dan Sifat Kimia Pada Air.

Air
Sifat Fisis Sifat Kimia

Cair Tidak berwarna Tidak berbau Tidak mudah menguap

Tidak dapat terbakar Tidak bereaksi dengan udara Bereaksi dengan cuka

Tabel 16.6 Sifat Fisis dan Sifat Kimia Pada Alkohol.

Alkohol
Sifat Fisis Sifat Kimia

Cair Tidak berwarna Berbau Mudah menguap

Dapat terbakar Tidak bereaksi dengan udara Bereaksi dengan cuka

Tabel 16.7 Sifat Fisis dan Sifat Kimia Pada Gas Oksigen.

Gas Oksigen
Sifat Fisis Sifat Kimia

Gas Tidak berwarna Tidak berbau

Dapat terbakar Tidak bereaksi kapur

dengan

air

Tabel 16.8 Sifat Fisis dan Sifat Kimia Pada Gas Karbondioksida.

Gas Karbondioksida
Sifat Fisis Sifat Kimia

Gas Tidak berwarna Tidak berbau

Tidak dapat terbakar Bereaksi dengan air kapur

203

Rangkuman Untuk lebih mudah, kamu mengambil intisari dari kegiatan-kegiatan percobaan sifat fisika dan sifat kimia suatu zat/materi, berikut ringkasan materi, pelajari dan pahami dengan sungguh-sungguh.

1. Sifat fisika/fisis suatu zat adalah ciri suatu benda yang dapat diamati tanpa merubah zat-zat yang menyusun zat tersebut. 2. Contoh sifat fisika zat antara lain: wujud zat, aroma, titik leleh, daya hantar listrik. 3. Beberapa sifat fisika suatu zat menggambarkan penampilan/tampak dari zat tersebut. Contoh: paku besi dapat digambarkan, sebuah silinder berujung lancip, terbuat dari bahan padat, berwarna kelabu pudar. 4. Beberapa sifat fisika suatu zat (misal, panjang, volume, garis tengah) dapat diukur. 5. Sifat kimia suatu zat adalah semua sifat zat/materi yang berkaitan dengan perubahan kimia yang dapat dialami oleh zat tersebut. 6. Contoh sifat kimia zat antara lain: Zat dapat terbakar Besi dapta berkarat,dll. 7. Sifat ekstensif suatu zat adalah sifat yang bergantung pada jumlah zat. Misal, massa jenis, volume zat. 8. Sifat intensif suatu zat adalah sifat yang tidak bergantung pada jumlah zat. Misal, warna, rasa, massa jenis, wujud.
6. Tugas 1 Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan jelas.

1. 2. 3. 4. 5.

Apa perbedaan sifat fisika dan sifat kimia suatu benda? Beri contoh 2 sifat fisika suatu benda! Beri contoh 2 sifat kimia suatu benda! Apa massa jenis air sebesar 1000 Kg/m3 termasuk sifat ekstensif zat? Apa garam larut dalam air termasuk sifat fisis?

204

Kegiatan 2 : Perubahan fisika dan sifat kimia 1. Standar kompetensi :

Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia.


2. Kompetensi dasar

Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat.


3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mengklasifikasi perubahan fisika dan perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dan mengkomunikasikannya. Materi pokok Sifat fisika dan sifat kimia Uraian Materi a. Perubahan fisika dan perubahan kimia suatu zat. Dalam kehidupan sehari-hari dan dari kejadian di sekeliling kamu, senantiasa kamu menemui berbagai macam perubahan materi atau zat, baik perubahan yang disengaja, maupun perubahan yang terjadi secara alami. Perubahan materi tersebut ada yang menghasilkan zat yang jenisnya baru, tetapi banyak pula perubahan yang hanya merupakan perubahan bentuk atau perubahan wujud saja. Perhatikan tabel perubahan materi berikut:

4.

5.

No.

Tabel 16.9 Perubahan Materi pada Suatu Zat/Materi. Termasuk Perubahan Perubahan Materi Fisis/Fisika Kimia Es mencair Air menguap Kertas terbakar Besi berkarat

1. 2. 3. 4.

Setelah kamu perhatikan baik-baik contoh perubahan materi pada tabel, dapatkah kamu mengambil kesimpulan atau membandingkan perbedaan kedua perubahan tersebut ? Iya, benar, pintar kamu, perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat yang jenisnya baru. Contoh es mencair dan air menguap. Perhatikan es yang mencair, proses itu tidak menghasilkan zat baru bukan ?, es dan air tersusun atas zat yang sama, yaitu H2O. Es merupakan air dalam bentuk padat. Es terjadi karena air membeku, dan air terjadi karena es mencair. Maka perubahan fisis sering juga dikatakan perubahan dapat balik.
A Es B Air

205

Artinya A dapat menjadi B, dan B dapat berubah menjadi A lagi. Bagaikan es mencair menjadi air dan air dapat membeku menjadi es lagi. Lain halnya pada peristiwa kertas yang dibakar, kertas yang terbakar berubah menjadi abu, kertas dan abu merupakan dua jenis zat yang berbeda. Peristiwa tersebut dapat dilambangkan
A Kertas B Abu

A dapat berubah menjadi B, tetapi B tidak dapat berubah menjadi A. Kertas yang dibakar dapat terbentuk abu, tetapi abu tidak dapat berubah menjadi kertas. Nah, perubahan yang menghasilkan zat yang jenisnya baru, disebut perubahan kimia. Coba kamu lengkapi tabel perubahan berikut ini, sebanyak mungkin perubahanperubahan materi baik fisis maupun kimia. Nah selamat mencoba, jika perlu diskusikan dengan teman-temanmu. Perubahan zat/materi Tabel 16.10 Perubahan Materi Pada Suatu Zat/Materi. Termasuk Perubahan Perubahan Materi Fisis/Fisika Kimia Besi berkarat Beras dimasak menjadi nasi Kapur barus/kamper menguap Uap air menjadi awan (tutik-titik air) Besi ditempa sambil dipanaskan

No.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

b. Perubahan wujud sebagai perubahan fisika Seperti telah kamu ketahui bahwa perubahan pada suatu zat yang tidak menghasilkan zat yang jenisnya baru disebut perubahan fisika, untuk itu semua perubahan wujud zat termasuk dalam perubahan fisika.

Perubahan wujud yang sekaligus merupakan perubahan fisika, yaitu: 1. Mencair yaitu perubahan wujud dari padat ke cair 2. Menguap yaitu perubahan wujud dari cair ke gas atau uap 3. Sublimasi padat yaitu perubahan wujud dari padat ke gas 4. Membeku yaitu perubahan wujud dari cair ke padat 5. Mengembun yaitu perubahan wujud dari gas/uap ke cair 6. Sublimasi gas yaitu perubahan wujud dari gas ke padat

206

Perubahan wujud yang diakibatkan dari perubahan energi pada zat tersebut, tidak mengubah jenis zat maupun identitas zat-zat yang mengalami perubahan wujud tersebut. Untuk lebih memahami perubahan fisika pada saat terjadi perubahan wujud, coba lengkapi tabel berikut ini: Tabel 16.11 Perubahan Wujud Pada Suatu Zat/Materi.
No. Perubahan Wujud Contoh

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Mencair Membeku Menguap Mengembun Sublimasi padat Sublimasi gas

Es menjadi air

Uap air menjadi es (salju)

Rangkuman Untuk lebih mudah, kamu mengambil intisari dari kegiatan-kegiatan percobaan klasifikasi perubahan fisika dan perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari., berikut ringkasan materi, pelajari dan pahami baik-baik.

1. 2.

Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat yang jenisnya baru, contoh es mencair, air menguap. Perubahan fisika dapat digambarkan.
A B

3. 4.

Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat yang jenisnya baru, contoh: kertas dibakar akan berubah menjadi abu. Perubahan kimia dapat digambarkan.
A B

207

6.

Tugas 2 Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan jelas!

1. 2. 3. 4. 5.

Apa yang dimaksud perubahan fisika? Beri contoh 2 perubahan fisika? Apa yang dimaksud perubahan kimia? Beri contoh 2 perubahan kimia? Singkong (ketela pohon) berubah menjadi tape, mengapa disebut perubahan kimia?

208

C. PENUTUP
Luar biasa, karena kamu begitu semangat, tanpa terasa selesai sudah kamu mempelajari isi modul ini dengan baik. Dan tentunya kamu sudah banyak menyerap serta mengerti pengetahuan tentang sifat fisika dan kimia serta perubahan fisika dan kimia suatu materi atau zat. Kamu juga sudah mengerjakan tugas-tugas yang ada pada kegiatan modul ini, sehingga makin lengkaplah pemahaman kamu tentang isi modul ini. Mengenal sifat fisis dan sifat kimia suatu zat sangat penting untuk kamu, karena akan membantu kamu memanfaatkan zat-zat tersebut dengan tepat. Besi misalnya, karena sifatnya keras, sehingga banyak digunakan untuk tiang penyangga pada bangunan bertingkat atau kerangka kapal, kerangka jembatan, gas karbondioksida tidak dapat terbakar, maka karena sifatnya tersebut, digunakan untuk pemadam api, dan masih banyak lagi manfaat dari sifatsifat zat yang akan kamu pelajari kelak di masa mendatang. Jangan lupa sebelum kamu melanjutkan ke modul berikutnya, mintalah tes akhir modul (TAM) kepada guru binamu di sekolah induk, dan ingat nilai tes akhir modul kamu harus paling tidak 6,5 atau 65 agar kamu dapat melanjutkan ke modul berikutnya. Selamat dan sukses buat kamu!

209

D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 1. Perbedaan sifat fisika dan sifat kimia adalah jika sifat fisika mencakup ciri suatu zat yang dapat diamati tanpa merubah zat-zat yang menyusunya, maka sifat kimia: mencakup semua sifat zat yang berkaitan dengan perubahan kimia yang dapat dialami zat tersebut.

2. Dua contoh sifat fisika zat. a. Besi pada suhu 20C berbentuk padat. b. Besi pada suhu -10C berbentuk padat. 3. Dua contoh sifat kimia zat. a. Besi bereaksi dengan udara membentuk karat. b. Air tidak dapat terbakar. 4. Tidak, sebab massa jenis air tetap tidak tergantung pada jumlah massa dan volumenya. 5. Ya, termasuk sifat fisis
Tugas 2

1. Perubahan fisika adalah: perubahan yang tidak menghasilkan zat yang jenisnya baru. 2. Dua contoh perubahan fisika a. Gula larut dalam air teh. b. Uap air yang berubah menjadi embun. 3. Perubahan kimia adalah perubahan yang menimbulkan zat yang jenisnya baru. 4. Dua contoh perubahan kimia. a. Kayu dibakar, menjadi arang. b. Beras dimasak menjadi nasi. 5. Sebab singkong dan tape adalah 2 jenis zat yang berbeda, jadi menimbulkan zat yang jenisnya baru.

210

IPA.VII.1.6.17

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Pengetahuan Alam VII 1 6 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

PEMISAHAN CAMPURAN

Penulis Pengkaji Materi Reviewer

: : :

Drs. Yurianto,MM. Dr. I Made Astra, M.Si. Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


211

212

A. PENDAHULUAN
Selamat atas keberhasilan kamu dalam mempelajari dan menyelesaikan modul sifat fisika dan sifat kimia suatu zat. Semoga kamu tetap dapat mempertahankan semangat kerja kerasmu untuk mempelajari modul ini. Modul ini berjudul pemisahan campuran, yang terdiri dari 3 kegiatan, yaitu:
Kegiatan 1 Membahas tentang dasar pemisahan campuran. Kegiatan 2 Membahas tentang metode pemisahan campuran. Kegiatan 3 Membahas tentang penjernihan air dengan teknik sederhana.

Waktu : 6 x 40 menit sudah termasuk waktu kamu untuk mengerjakan tugas dan tes akhir modul (TAM) Mengingat waktu yang sangat terbatas dan dalam kegiatan-kegiatan banyak yang harus kamu coba dengan praktek, maka pandai-pandailah membagi waktu, dan jika tanpa praktek sudah dapat kamu pahami dengan baik, maka materi praktek yang bersangkutan dapat tidak kamu laksanakan mengingat waktu yang benar terbatas ini, atau berbagilah kegiatan praktek dengan kelompok-kelompok lain, kemudian hasilnya nanti didiskusikan. Dengan demikian kamu akan lebih memahami isi keseluruhan modul ini dengan baik. Modul ini akan sangat menarik untuk kamu, karena materi yang di bahas benar-benar ada pada keseharian kita dan memang kita perlukan. Semoga hal ini mampu menambah motivasi kalian untuk mempelajari isi modul ini. Selamat belajar, ingat jika ada masalah, tanyakan dan diskusikan dengan guru bantu atau guru binamu!

213

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 :Dasar pemisahan campuran. 1. Standar Kompetensi Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia. 2. Kompetensi Dasar Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan dasar pemisahan campuran berdasarkan ukuran partikel dan titik didih. 4. Materi Pokok Pemisahan campuran. 5. Uraian Materi a. Campuran Pada saat kamu mempelajari modul tentang unsur, senyawa dan campuran, tentunya kamu sudah cukup banyak memahami materi-materi tersebut. Tapi baiklah, untuk sekedar mengingat tentang campuran , ikuti pembahasan sekilas tentang campuran berikut ini. Perhatikan tabel berikut ini

No. 1. 2. 3. 4. 5.

Tabel 17.1 Penyusun dari Beberapa Campuran Campuran Zat-zat penyusun campuran Udara Gas oksigen, nitrogen dan gas-gas lain. Tanah Pasir, batu, sisa-sisat tumbuhan, kotoran cacing, dll. Air gula Air, gula Tinta Air, macam-macam zat warna Darah Air, sel darah merah, sel darah putih, dll.

Bagaimana kamu ingat sekarang contoh-contoh campuran? Dengan begitu tentunya kamu juga ingat arti campuran bukan?. Dari contoh campuran, dapat kita simpulkan bahwa campuran adalah zat yang terdiri dari dua macam zat atau lebih, yang masingmasing tetap memiliki sifat aslinya pada campuran tidak terbentuk zat baru. Zat-zat penyusun campuran dapat berupa unsur-unsur, senyawa-senyawa zat, dan tidak memiliki perbandingan massa tertentu dari unsur maupun senyawa pembentuknya. Campuran dapat kita bedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Campuran Homogen: yaitu campuran yang zat-zat penyusunnya bercampur dengan merata, sihingga susunan di semua bagian sama. Contoh campuran homogen adalah larutan, misal: air gula, susu, tinta.

1. Campuran Heterogen: yaitu campuran yang zat-zat penyusunnya tidak bercampur secara merata, sehingga susunan tiap-tiap bagian tidak sama, contoh: campuran pasir dengan air, tanah, kopi bubuk dengan gula pasir.

214

Dengan memperhatikan uraian tentang campuran di atas, kamu dapat menyimpulkan apa saja ciri-ciri campuran. Simak ciri campuran, cocokan dengan apa yang kamu pikirkan, mudah-mudahan tidak berbeda jauh.
Ciri-ciri campuran antara lain: 1. Zat-zat penyusunnya mudah dipisahkan denga cara fisis. 2. Dalam campuran sifat-sifat zat penyusunnya masih ada. 3. Dalam pembentukan atau pemisahan campuran terjadi perubahan fisis. 4. Perbandingan massa zat-zat penyusunnya tidak tertentu atau tidak tetap. b. Pemisahan Campuran Seperti kamu ketahui, bahwa salah satu ciri campuran adalah zat-zat penyusunnya mudah dipisahkan secara fisis. Nah untuk itu, mari ikuti pembahasan tentang pemisahan campuran berikut ini.

Pemisahan campuran sangat penting dalam kehidupan keseharian kita, baik dalam lingkup kecil di keluarga, sampai pada lingkup besar yaitu dunia industri. Beberapa kegiatan berikut adalah contoh pekerjaan sehari-hari yang memanfaatkan pemisahan campuran, yaitu antara laIn: 1. Penyaringan santan untuk memasak. 2. Pengolahan minyak bumi. 3. Pemisahan logam dari mineralnya. 4. Pemisahan pada pengolahan air limbah. 5. Pemisahan pada pengolahan air minum, dll. Adapun proses pemisahan campuran dapat dilakukan berdasarkan perbedaan sifat komponen campuran yaitu antara lain: a. Perbedaan ukuran partikel. b. Perbedaan titik didih. Dalam modul ini, akan dibahas pemisahan campuran secara sederhana.
Rangkuman Untuk lebih mudah, kamu mengambil intisari dari kegiatan-kegiatan percobaan dasar pemisahan campuran, berikut ringkasan materi, pelajari dan pahami dengan sungguhsungguh.

1. Campuran adalah zat yang terdiri dari dua macam zat atau lebih, yang masingmasing memiliki sifat aslinya. 2. Pada campuran tidak terbentuk zat baru 3. Campuran dibedakan menjadi dua: a. Campuran homogen, yaitu campuran yang zat-zat penyusunnya bercampur merata sehingga disemua bagian campuran sama, contoh air gula, susu. b. Campuran heterogen, yaitu campuran yang zat-zat penyusunnya tidak bercampur secara merata, sehingga susunan tiap-tiap bagian tidak sama, contoh: tanah. 4. Campuran dapat dipisahkan antara zat terlarut dengan zat pelarut berdasarkan: a. Perbedaan ukuran partikel b. Perbedaan titik didih

215

6. Tugas 1 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas, tepat. 1. Apa yang dimaksud dengan campuran? 2. Beri contoh dua zat yang tergolong campuran? 3. Beri contoh dua zat yang tergolong campuran homogen? 4. Beri contoh dua zat yang tergolong campuran heterogen? 5. Sebutkan 2 contoh manfaat pemisahan campuran? 6. Sebutkan 2 dasar pemisahan campuran?

Kegiatan 2 :Metode Pemisahan Campuran 1. Standar kompetensi : Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia. 2. Kompetensi dasar Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Melakukan percobaan untuk memisahkan campuran yang sesuai dengan metode yang dipilih (penyaringan, destilasi, penguapan dan sublimasi). 4. Materi pokok Pemisahan campuran

5. Uraian Materi a. Memisahkan Suspensi Pernahkah kamu membaca petunjuk minum obat batuk untuk anak-anak, di situ tertulis kocoklah dulu, sebelum diminum. Proses pengocokan pada larutan obat adalah penyatuan antara air dan zat terlarut yang mengalami pengendapan. Berarti dalam larutan obat batuk terdapat zat padat yang tak terlarut di dalamnya.

Dasar dari pemisahan suspensi adalah perbedaan ukuran partikel. Suspensi merupakan campuran yang terbentuk dari cairan yang mengandung zat padat tak larut. Contoh: Air sungai yang keruh, air kopi, campuran air dengan terigu. Jika butiran-butiran zat padat yang terdapat dalam cairan cukup besar, maka butiran tersebut akan mengalami pengendapan akibat dari gaya tarik gravitasi. Zat yang terlarut dengan pelarutnya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan (filtrasi) atau dengan cara pemusingan (sentrifuge).

Gambar 17.1 Campuran yang tergolong suspensi dan memperlihatkan sedimentasi (pengendapan). (Contoh : obat batuk cair)

216

b. Pemisahan Suspensi Dengan Cara Penyaringan Penyaringan. Pernahkah kamu membuatkan Ayahmu secangkir kopi bubuk?. Bila kamu perhatikan pada pinggiran cangkir kopi terdapat butiran-butiran kopi yang tidak terlarut di dalam air. Bila ingin menikmati secangkir kopi tanpa ampasnya, kamu bisa menggunakan saringan untuk memisahkan ampas kopi dengan air kopinya.

Dasar pemisahan suspensi dengan cara penyaringan adalah adanya perbedaan ukuran partikel. Penyaringan yang dilakukan di laboratorium biasanya menggunakan kertas saring. Kertas saring adalah kertas yang memiliki pori-pori relatif kecil, sehingga akan menahan partikel suspensi. Contohnya, menyaring suspensi kapur dalam air. Butiran-butiran kapur akan tertahan pada kertas saring, sedangkan air dapat melewatinya. Dalam hal ini, kapur disebut residu, sedangkan air disebut filtrat. Dapatkah kamu menyebutkan contoh penyaringan dalam kehidupan sehari-hari?.

Gambar 17.2 Campuran yang tergolong suspensi dan memperlihatkan sedimentasi (pengendapan) (Contoh : campuran air dan kapur)

c. Pemisahan Suspensi Dengan Cara Pemusingan (Sentrifuge) Seperti kamu ketahui, bahwa campuran suspensi dapat terjadi pengendapan, untuk dapat mempercepat pengendapan dapat dilakukan dengan cara pemusingan atau sentrifuge.

Dasar pemusingan ini adalah adanya perbedaan ukuran partikel seperti telah kamu ketahui bahwa suspensi dapat mengalami pengendapan (sedimentasi) akibat pengaruh percepatan gravitasi bumi, dengan proses pemusingan, proses sedimentasi dapat dipercepat, sehingga pemisahan zat terlarut dan pelarut dapat dipercepat pula. Pemusingan yang lebih cepat dapat menghasilkan gaya yang lebih besar dari gaya gravitasi bumi disebut juga dengan gaya sentrifugal. Sehingga partikel tersuspensi ter endap di dasar tabung reaksi (tempat suspensi), kemudian cairan dipusatkan dengan didekantasi yaitu dituangkan atau dipipetkan dengan hati-hati.

217

Gambar 17.3 a. Pemusingan (sentrifuge) b. Dekantasi Untuk lebih jelasnya proses penyaringan dan pemusingan untuk memisahkan suspensi, lakukan kegiatan berikut bersama teman kelompokmu di sekolah induk dengan bantuan guru tentunya.
Penyaringan dan Sentrifugasi Tujuan: Memisahkan suatu suspensi melalui penyaringan dan sentrifugasi.

Bacalah cara kerja berikut ini, kemudian siapkan alat dan bahan yang diperlukan semua urutan kerja. a. Alat dan Bahan Gelas kimia Sendok teh Tabung sentrifugasi Kertas saring Corong Labu erlenmeyer Stopwatch Kertas Alat tulis 1 sendok teh tepung terigu 100 ml air
b. Cara Kerja 1. Masukkan 1 sendok teh tepung terigu ke dalam gelas kimia yang berisi 100 ml air, Aduk campuran tersebut. Apakah tepung terigu larut? 2. Siapkan alat penyaring (kertas saring, corong, dan labu erlenmeyer) , kemudian saringlah campuran tersebut, sehingga diperoleh kira-kira 50 ml filtrat. 3. Masukkan kira-kira 3 ml campuran tadi ke dalam tabung sentrifugasi, kemudian pusinglah selama kira-kira 1 menit. Perhatikan hasilnya, kemudian dekantasikan cairannya.

218

c. Hasil Percobaan No .
1. 2. 3. 4.

Kegiatan Percobaan
Penampilan campuran terigu dengan air Campuran terigu dengan air tergolong Penampilan filtrat (cairan hasil penyaringan) Ketika campuran terigu-air dipusingkan

Hasil Percobaan
(coret yang tidak perlu)

Bening Laurutan homogen Bening Endapan lebuh banyak

Keruh Suspensi Keruh Endapan sedikit

d. Kesimpulan Ambillah kesimpulan dari kegiatan ini. e. Laporan Buatlah laporan lengkap dari kegiatan ini, perlihatkan pada guru binamu atau guru bantu kamu. d. Pemisahan Zat Padat Dari Larutan Dengan Cara Penguapan Prolog Dasar pemisahan ini adalah adanya perbedaan titik didih antara zat terlarut dengan zat pelarutnya. Contoh pada peristiwa penguapan air laut untuk mendapatkan garam. Garam dapur dibuat dari laut melalui proses penguapan. Di daerah pantai disediakan ladang yang kemudiaan diisi dengan air laut menggunakan kincir angin. Air laut dibiarkan menguap oleh panas matahari. Garam dipanen sebelum ladang menjadi kering. Pernahkah kamu ke pantai melihat ladang garam?. Kalau belum, boleh kamu usahakan suatu saat ke sana, sekaligus untuk rekreasi!

Gambar 17.4 Ladang Garam

Proses penguapan air laut untuk mendapatkan garam terjadi karena pada saat air laut menguap, garam tidak ikut menguap, hal ini terjadi karena titik didih garam jauh lebih tinggi dari titik didih air. Titik didih garam 1400C, sedangkan titik didih air 100C. Sehingga pada saat air laut menguap, yang menguap hanyalah air, sedangkan partikel-partikel garam tertinggal karena tidak ikut menguap. Nah kalau air laut cukup banyak, misalnya 100 Ton akan tertinggal garam sekitar 3,4 Ton garam, karena kadar garam air laut di daerah kita ini sekitar 3,4%. Nah siapa yang ingin jadi pengusaha garam? Bagus kamu tentunya setuju kan?

219

Untuk lebih mempertajam pengetahuanmu tentang pemisahan dengan cara penguapan lakukan percobaan berikut ini, bersama teman-teman kelompokmu dan mintalah didampingi oleh guru binamu di sekolah induk.
Penguapan Tujuan: Memisahkan zat padat dari larutannya melalui penguapan dan pengkristalan. a. Alat dan Bahan Bacalah cara kerja berikut, kemudian siapkan alat dan bahan yang diperlukan. b. Cara Kerja 1. Sediakan 50 ml air dalam sebuah gelas kimia, kemudian tambahkan garam dapur hingga jenuh (hingga sebagian garam tidak dapat larut lagi). 2. Saring larutan tersebut dan filtratnya dimasukan ke dalam cawan penguapan. Panaskan larutan tersebut dengan lampu spiritus hingga tinggal 50%. 3. Setelah didinginkan, amati kristal yang diperoleh, serta bandingkan dengan kristal garam dapur semula. c. Hasil Percobaan 1. Penampilan kristal garam dapur yang digunakan...... 2. Penampilan filtrat...... 3. Ada atau tidak ada residu zat sisa pada kertas saring?...... 4. Penampilan kristal yang diperoleh?....... d. Kesimpulan Ambillah kesimpulan dari kegiatan ini. e. Laporan Buatlah laporan lengkap dari kegiatan ini, dan jangan lupa perlihatkan pada guru binamu. e. Pemisahan Zat Padat Dari Larutan Dengan Cara Distilasi (Penyulingan) Proses pemisahan ini juga menggunakan dasar perbedaan titik didih antara zat terlarut dengan zat pelarutnya. Distilasi (Penyulingan) Distilasi atau penyulingan adalah suatu proses penguapan yang diikuti pengembunan. Distilasi dapat digunakan untuk memisahkan suatu komponen dari campurannya apabila komponen lainnya tidak ikut menguap (titik didih komponen lain jauh lebih tinggi). Misalnya, pengolahan air tawar dari air laut. Ketika air laut didihkan, yang meguap hanya air. Garam tidak ikut meguap karena titik didihnya jauh lebih tinggi (Titik didih air = 100C; Titik didih garam = 1.400C). Oleh karena itu, ketika uap diembunkan maka yang diperoleh adalah air tawar. Air hasil penyulingan disebut air suling atau akuades (aquadestillata). Air suling dapat dianggap sebagai air murni.

220

Gambar 17.5 Bagan distilasi sederhana Tampak seperti gambar bahwa produk atau hasil akhir dari penyulingan adalah air murni. Di negara-negara teluk, seperti Arab, Kuwait, Qatar, dsb. yang banyak memiliki padang pasir, air murni banyak diusahakan dengan cara penyulingan air laut. Untuk lebih memantapkan pengetahuan tentang proses penyulingan, kamu dapat melaksanakan praktek bersama teman-teman kelompokmu di laboratorium sekolah induk dengan bimbingan guru binamu, dengan percobaan sebagai berikut:

Distilasi atau Penyulingan Tujuan: Memisahkan suatu zat cair dari campurannya melaui distilasi.

Bacalah cara kerja berikut, kemudian siapkan alat dan bahan yang diperlukan. a. Alat dan Bahan Alat distilasi 200 ml air teh Labu didih (labu distilasi) Kertas Alat tulis
b. Cara Kerja 1. Susunlah alat distilasi seperti gambar no.(17.5) 2. Masukkan kira-kira 200 ml air teh ke dalam labu didih (labu distilasi). 3. Nyalakan kompor dan alirkan air pendingin. 4. Tampung distilat hingga kira-kira 50 ml, kemudian hentikan. c. Hasil Percobaan 1. Suhu selama penyulingan..... 2. Warna distilat.....

221

d. Analisis Data 1. Apakah warna distilat berbeda dari zat cair yang disuling? Jika ya, jelaskan mengapa demikian. 2. Menurut kamu, zat apakah distilat yang diperoleh itu? e. Mengambil Kesimpulan Ambillah kesimpulan dari kegiatan ini. f. Membuat Laporan Buatlah laporan lengkap dari kegiatan ini, dan jangan lupa perlihatkan pada guru binamu. f. Pemisahan Campuran Zat Pada Dengan Cara Sublimasi Campuran dari dua jenis zat padat dapat dipisahkan dengan proses sublimasi atau kristalisasi. Sebab sublimasi dapat digunakan untuk memisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak menyublim. Misalnya, pemisahan iodin dari campurannya dengan pasir. Ketika campuran iodin-pasir dipanaskan, iodin akan menguap, sedangkan pasir tidak. Uap iodin akan segera mengkristal ketika menemui daerah yang cukup dingin. Dengan demikian dapat diperoleh iodin murni.

Gambar 17.6 Sublimasi iodin. Ketika campuran iodin-pasir dipanaskan, iodin menguap membentuk uap ungu. Ketika uap menyentuh labu yang diisi es batu, akhirnya uap menyublim, membentuk padatan abu-abu.

Rangkuman Untuk lebih mudah, kamu mengambil intisari dari kegiatan-kegiatan percobaan metode pemisahan campuran, berikut ringkasan materi, pelajari dan pahami dengan sungguhsungguh.

1. Suspensi merupakan campuran yang terbentuk dari cairan yang mengandung zat padat tak larut. Contoh air kopi. 2. Memisahkan suspensi dapat dilakukan dengan penyaringan (filtrasi) dan pemusingan (sentrifuge). 3. Penyaringan, pemusingan diproses berdasarkan perbedaan ukuran partikel.

222

4. Pemisahan zat padat dari larutan dapat dilakukan dengan cara penguapan, cara ini berdasarkan perbedaan titik didih antara zat padat (terlarut) dengan zat pelarutnya, contoh: pembuatan garam. 5. Air murni dapat diperoleh dengan proses distilasi/penyulingan. 6. Pemisahan campuran zat padat dapat dilakukan dengan cara sublimasi.

6.

Tugas 2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat, jelas dan tepat! 1. Apakah yang dimaksud dengan suspensi? 2. 2 (dua) cara untuk memisahkan suspensi adalah... 3. Penyaringan dan pemusingan berdasarkan... 4. Garam didapat dengan cara... 5. Air murni dapat diperoleh dengan proses/cara... 6. Pemusingan campuran zat padat dapat dilakukan dengan cara

Kegiatan 3 : Penjernihan air dengan teknik sederhana 1. Standar kompetensi : Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia. 2. Kompetensi dasar Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Melakukan percobaan penjernihan air dengan teknik sederhana. 4. Materi pokok Pemisahan campuran 5. Uraian Materi Penjernihan Air Seperti kamu ketahui bahwa fungsi air sangatlah banyak dalam kehidupan kamu seharihari seperti mandi, berwudhu atau bersuci, mencuci, memasak dll. Kita memerlukan air bersih, air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mengandung racun dan tidak mengandung bakteri-bakteri yang berbahaya untuk kesehatan tubuh kita. Tetapi air bersih tidak perlu murni, mengapa? Karena dalam air bersih harus tetap ada mineral-mineral yang sangat kita butuhkan untuk kesehatan. Nah, untuk memenuhi keperluan akan air seperti uraian tadi dan mengingat air di alam, kita temui tidak selalu bersih, maka kita harus mengusahakannya agar kita dapatkan air bersih. Dalam modul ini akan dibahas dua cara untuk mendapatkan air bersih.

1. Membuat Alat Penyaring Air Sederhana Kamu bisa membuat sendiri di rumah dengan alat dan bahan yang ada disekitarmu, selamat mencoba!

223

Alat Penyaring Air Sederhana Tujuan: Mendapatkan air bersih dengan alat penyaring air sederhana a. Alat dan Bahan 1. Tabung bambu atau paralon +25 cm 2. Pasir halus 3. Pasir kasar 4. Kerikil 5. Batu-batu 6. Air b. Cara Kerja 1. Susunlah alat dan bahan seperti pada gambar 2. Masukkan air bak + 1 liter 3. Tampung air yang keluar dari alat 4. Jika perlu ulangi percobaan dengan memasukkan air (no. 3) kembali agar benar-benar didapat air yang bersih

air 1 liter

Gambar 17.7 Skema susunan bahan dalam alat penyaring air

c. Hasil Percobaan 1. Catat apakah hasil percobaan merupakan air yang bersih? 2. Cobalah cek air bersih tersebut, apakah memenuhi kriteria air layak minum? (tidak berwarna, tidak bau, jernih?) 3. Kamu bisa mengganti letak posisi dari masing-masing bahan untuk mendapatkan hasil terbaik! d. Kesimpulan Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini e. Menulis Laporan Buatlah laporan dari kegiatan ini, tunjukan pada guru binamu!

224

2. Pengolahan Air Bersih Untuk mendapatkan air bersih yang cukup banyak dengan bahan baku air sungai atau air danau dapat dilakukan dengan cara dan proses sebagai berikut:

Gambar 17.8 Pengolahan Air Bersih

Keterangan: A = Air sungai, air danau B = Bak prasedimentasi menyimpan air dan mengendapkan lumpur/padatan yang terbawa C = Bak penyaring memisahkan pengotor yang lebih kecil D = Klorinasi membunuh bakteri/hama E = Bak penampung (reservoir) F = Rumah-rumah (konsumen) Cara kerja alat pengolah air bersih:

1. Air sungai atau air danau dipompakan pada bak prasedimentar (sedimentar = pengendapan) 2. Dalam bak sedimenter, air dibiarkan mengendapkan muatan-muatan lumpurnya secara alami, karena pengaruh percepatan gravitasi. 3. Kemudian air disalurkan kedalam bak saringan pasir untuk memisahkan lumpur yang lebih halus. 4. Air yang diperoleh dari saringan pasir diberi klorin. Klorin sebagai desinfektan yaitu berguna untuk mematikan hama penyakit, sehingga air yang diperoleh selain air bersih juga air steril yaitu terbebas dari kuman-kuman penyakit. 5. Air yang bersih dan steril ditampung dalam reservoir atau bak penampungan. 6. Air siap disalurkan ke pemakai atau konsumen untuk dikonsumsi dengan aman.
Rangkuman Untuk lebih mudah, kamu mengambil intisari dari kegiatan-kegiatan percobaan penjernihan air dengan teknik sederhana, berikut ringkasan materi, pelajari dan pahami dengan baik-baik.

1. 2. 3. 4.

5.

Air sangat banyak fungsinya dalam kehidupan sehari-hari seperti mandi, bersuci, mencuci, memasak. Ciri-ciri air bersih adalah jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mengandung bibit penyakit. Air steril adalah air yang terbebas dari kuman penyakit. Air danau, air sungai dapat dibuat menjadi air bersih dengan alat penyaring air sederhana yang alat dan bahannya ada di sekitar kita, seperti pasir, kerikil, batu bata dsb. Dalam pengolahan air bersih sebelum air disalurkan pada konsumen atau bak penampungan, air diberi klorin yaitu pembunuh bakteri atau kuman.

225

6.

Tugas 3 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas dan tepat! 1. Apa fungsi dari air dalam kehidupan kita sehari-hari? 2. Sebutkan ciri air bersih? 3. Apa maksud dari air steril? 4. Sebutkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat alat penyaring air sederhana di sekitar kamu? 5. Apa fungsi klorin dalam pengolahan air?

226

C. PENUTUP
Tanpa terasa lelah, ternyata kamu sudah mempelajari isi modul ini dengan baik, hal ini terjadi karena semangatmu belajar tetap tinggi, pertahankan terus semangatmu tersebut. Bukankah ada pepatah berakit rakit ke hulu, berenang-renang kemudian, semoga kerja kerasmu ini tidak sia-sia untuk bekal hidupmu ke depan. Amin.. Jangan lupa sebelum kamu melanjutkan ke modul berikutnya tentang perubahan fisika dan perubahan kimia zat, mintalah tes akhir modul (TAM) kepada guru binamu di sekolah induk atau guru pamongmu. Ingat kamu harus berhasil mendapatkan nilai minimum 6,5 atau 65, karena itu syarat kamu untuk dapat melanjutkan ke modul berikutnya. Tetapi jika kamu belum memperoleh nilai 6,5 atau 65, jangan kecewa dan putus asa, ulangi materi-materi yang belum kamu kuasai, sampai benar-benar yakin kamu bisa. Selamat dan sukses semoga berhasil!

227

D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 1. Campuran adalah zat yang terdiri dari dua macam zat atau lebih yang masing-masing memiliki sifat aslinya. 2. Dua contoh zat campuran: tanah, susu. 3. Dua contoh campuran homogen: air gula, susu. 4. Dua contoh campuran heterogen: tanah, kopi bubuk dengan gula pasir. 5. Dua contoh manfaat pemisahan campuran a. Pengolahan minyak bumi b. Pengolahan air limbah 6. Dua dasar pemisahan campuran a. Perbedaan ukuran partikel b. Perbedaan titik didih Tugas 2 1. Suspensi adalah campuran yang mengandung zat padat tak larut. 2. Penyaringan dan pemusingan 3. Perbedaan ukuran partikel zat. 4. penguapan air laut 5. Distilasi atau penyulingan 6. Sublimasi Tugas 3 1. Mandi, mencuci, memasak, dll. 2. Jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mengandung bibit penyakit. 3. Air yang terbebas dari bibit penyakit. 4. Kerikil, pasir, batu bata. 5. Membunuh bakteri atau hama penyakit.

228

IPA.VII.1.6.18

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Pengetahuan Alam VII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

PERUBAHAN FISIKA & PERUBAHAN KIMIA

Penulis Pengkaji Materi Reviewer

: : :

Drs. Yurianto,MM. Dr. I Made Astra, M.Si. Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


229

230

A. PENDAHULUAN
Selamat, kerja keras kamu sudah berbuah, terbukti kamu mampu menyelesaikan modul tentang pemisahan campuran telah kamu lalui dengan baik sekali lagi selamat. Pada modul berikut ini yang berjudul Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia, berisi 2 kegiatan, yaitu:
Kegiatan 1 Percobaan perubahan fisika dan perubahan kimia. Kegiatan 2 Karakteristik perubahan fisika dan perubahan kimia.

Waktu : 4 x 40 menit sudah termasuk waktu kamu untuk mengerjakan tugas pada setiap akhir kegiatan dan tes akhir modul (TAM) Sekarang pusatkan perhatianmu, untuk mempelajari modul ini, selamat belajar!

231

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Percobaan perubahan fisika dan kimia. 1. Standar Kompetensi Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia. 2. Kompetensi Dasar Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil percobaan sederhana. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Membuat kesimpulan dari hasil percobaan perubahan fisika dan kimia.. 4. Materi Pokok Perubahan fisika dan perubahan kimia. 5. Uraian Materi Pada saat kamu mempelajari modul tentang sifat fisika dan sifat kimia suatu zat, kamu sudah cukup banyak memiliki pengetahuan tentang arti sifat fisika dan sifat kimia suatu zat, lengkap dengan contoh-contohnya, bahkan sudah juga mempelajari dengan perubahan fisika dan kimia juga dengan contoh-contohnya. Pada kegiatan ini, kamu akan dipandu untuk mempraktekkan mengadakan percobaan untuk lebih memahami tentang perubahan fisika dan kimia. a. Percobaan Perubahan Zat Untuk melakukan percobaan ini, ikuti dan laksanakan sesuai panduan sebagai berikut: 1. Alat dan Bahan Kertas Alat tulis 2 (dua) potong lilin Korek api 2. Jalan Percobaan a. Ambil 2 (dua) potong lilin. b. Amati dan catat semua informasi tentang lilin (bentuk, panjang, diameter, kenampakan, warna,dll.) c. Nyalakan salah satu lilin tersebut d. Amati dan catat informasi baru pada saat lilin dinyalakan e. Apakah ada perubahan informasi sebelum dan sesudah lilin dinyalakan? f. Catat semua perubahan yang terjadi, bandingkan dengan lilin yang tidak dinyalakan! g. Bagaimana kesimpulan kamu setelah melakukan kegiatan tersebut? Apakah perubahan yang terjadi termasuk perubahan fisika atau kimia?

Baiklah kamu telah melakukan praktek dengan baik, Apa kesimpulan kamu tentang kegiatan yang baru saja kamu lakukan? Bagus, jawabanmu! Perubahan yang terjadi merupakan perubahan fisika. Ternyata kamu anak yang pandai, baiklah kita teruskan kegiatan kita, bagaimana dengan kegiatan berikut ini?

232

c. Percobaan Perubahan Zat (2) Untuk melakukan percobaan ini, ikuti dan praktekkan sesuai panduan berikut ini: 1. Alat dan Bahan Gelas Kertas Alat tulis Freezer lemari es Stopwatch Air 2. Jalan Percobaan a. Ambil gelas, isi dengan air hingga setengahnya! b. Amati dan catat semua informasi tentang air dalam gelas (volume, warna, bau, bentuk, dll.) c. Masukkan gelas berisi air tersebut ke dalam freezer lemari es. d. Tunggu dan catat waktu sampai air dalam gelas menjadi es. e. keluarkan gelas berisi es dari dalam lemari es. Amati dan catat semua informasi tentang es dalam gelas tersebut! f. Biarkan gelas berisi es sampai semua es mencair, kemudian amati dan catat semua informasi tentang air dalam gelas tersebut. g. Bandingkan informasi pada point (2), (5), dan (6) h. Ambil kesimpulan dari kegiatan ini, apakah perubahan yang terjadi merupakan perubahan fisika atau perubahan kimia?

Bagimana, sudah mendapatkan kesimpulan dari percobaan di atas? Ya benar, kesimpulan kamu, hasil percobaan tersebut merupakan perubahan fisika.
d. Percobaan Perubahan Zat (3) Untuk melakukan percobaan ini, siapkan alat dan bahan sesuai dengan panduan berikut: 1. Siapkan selembar kertas koran. 2. Amati dan catat semua informasi tentang kertas koran. 3. bakarlah kertas koran tersebut dengan api. (ingat harus dikondisikan aman, tidak berbahaya) 4. Amati dan catat segala informasi perubahan yang terjadi. selama proses pembakaran dan sesudah pembakaran. 5. Apakah ada perubahan informasi sebelum dan sesudah proses pembakaran? 6. Catat semua perubahan yang terjadi, sebelum dan sesudah proses pembakaran. 7. Ambillah kesimpulan dari kegiatan ini, apakah perubahan yang terjadi merupakan perubahan fisika atau perubahan kimia? Bagus sekali, rupanya kamu ini makin bagus saja dalam melakukan percobaan. Itulah gunanya bekerja keras, selalu diikuti dengan peningkatan prestasi. Baik, lalu apa kesimpulanmu tentang praktek kali ini? Benar, kegiatan praktek ini merupakan contoh perubahan kimia, bukan perubahan fisika.

233

Rangkuman Untuk lebih mudah, kamu mengambil intisari dari kegiatan-kegiatan percobaan perubahan fisika dan perubahan kimia, berikut ringkasan materi, pelajari dan pahami baik-baik. 1. Zat dapat memungkinkan mengalami suatu perubahan. 2. Perubahan yang terjadi pada zat, dapat digolongkan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia. 3. Perubahan fisika terjadi pada percobaan lilin yang dinyalakan. 4. Perubahan fisika juga terjadi pada percobaan perubahan wujud air membeku menjadi es, maupun es melebur menjadi air.. 5. Perubahan kimia terjadi pada percobaan kertas koran yang dibakar menjadi abu, beras jadi nasi.

6.

Tugas 1 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas, tepat. 1. Sebutkan 2 jenis perubahan suatu zat? 2. Perubahan zat terjadi pada saat zat tersebut menerima atau melepaskan..... 3. Percobaan perubahan wujud es melebur, termasuk perubahan..... 4. Percobaan perubahan wujud, air membeku termasuk perubahan..... 5. Percobaan tentang kertas dibakar menjadi abu, merupakan perubahan.....

Kegiatan 2 : Karakteristik Perubahan Fisika dan Kimia. 1. Standar kompetensi : Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia. 2. Kompetensi dasar 14.3 Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil percobaan sederhana. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Membandingkan karakteristik perubahan fisika dan perubahan kimia berdasarkan percobaan. Materi pokok Perubahan fisika dan perubahan kimia

4.

5. Uraian Materi Karakteristik Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia Pada kegiatan 1, kamu sudah melakukan percobaan. Percobaan perubahan zat, dan kamu sudah mampu mengambil kesimpulan, perubahan jenis apa yang terjadi pada percobaan, apakah termasuk perubahan fisika ataukah kimia? Mari kita bahas masing-masing percobaan kita, Mengapa termasuk perubahan fisika dan mengapa termasuk perubahan kimia. 1. Pada Percobaan 1 Kamu benar, bahwa ukuran dan bentuk asli lilin berubah, tetapi identitas zat yang membentuk lilin tidak berubah. Maka kesimpulan kamu benar, bahwa pada saat lilin dinyalakan terjadi perubahan fisika. Bahkan kesimpulan kamu dapat dipertegas lagi karena perubahan yang terjadi pada saat lilin dinyalakan tidak menghasilkan zat yang jenisnya baru.

234

Gambar 18.1. Perubahan Fisika

Dan kamu sudah mempelajari pada modul sebelumnya bahwa perubahan yang tidak menghasilkan zat yang jenisnya baru termasuk perubahan fisika.
2. Pada Percobaan 2 Alasan kamu pun benar, bahwa peristiwa yang terjadi pada percobaan termasuk perubahan wujud. Air membeku menjadi es, dan es dapat melebur kembali menjadi air.
Melebur Membeku

Air

Es

Air

Dapat juga ditulis


Air Es

Karena pada proses perubahan tidak ditemukan zat yang jenisnya baru (air dan es tersusun dari zat atau unsur yang sama yaitu H2O) maka perubahan yang terjadi merupakan perubahan fisika.
3. Pada Percobaan 3 Pada percobaan 3 tampak bahwa kamu semakin pandai, sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa perubahan yang terjadi pada saat kertas dibakar adalah perubahan kimia. Pada percobaan ke 3 ini tampak bahwa:
dibakar

Kertas

Abu

Kertas dapat berubah menjadi abu, sedangkan abu tidak dapat berubah menjadi kertas.
Kertas Abu

Berarti perubahan ini menghasilkan zat yang jenisnya baru, maka termasuk perubahan kimia

235

Dari ke tiga percobaan, jelaslah bahwa ada perbedaan yang jelas antara perubahan fisika dan perubahan kimia. Jika perubahan tersebut menghasilkan zat yang jenisnya baru, maka perubahan tersebut disebut perubahan kimia, dan jika perubahan tersebut tidak menghasilkan zat yang jenisnya baru, maka perubahan tersebut disebut perubahan fisika. a. Perubahan Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari Perubahan fisika di sekitar kamu dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah sebagai berikut: 1. Semua perubahan wujud merupakan perubahan fisika, misalnya: a. Air menguap menjadi uap air atau gas. b. Uap air mengembun menjadi titik-titik air. c. Kapur barus menyublim menjadi uap kapur barus. 2. Besi dan logam lainnya dibuat alat-alat bagunan dan rumah tangga. b. Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari Contoh-contoh perubahan kimia dalam kehidupan di sekitar kamu adalah antara lain sebagai berikut: 1. Proses pembakaran (combustion) Pembakaran adalah reaksi dari bahan-bahan tertentu dengan oksigen. Oleh karena itu, reaksi pembakaran sering kita sebut dengan Oksidasi. Apa yang terjadi pada pembakaran, terjadi jika panas yang dibebaskan cukup banyak sehingga hasil reaksi yang biasanya berupa gas akan berpijar. Contoh pembakaran yang lain adalah: a. Pembakaran bahan bakar minyak (mengandung hidrokarbon) Bahan bakar minyak + Oksigen Karbondioksida + air + energi

Gambar 18.2. Pembakaran bahan bakar minyak pada kendaraan.

b. Pembakaran bahan makanan dalam tubuh kita. Bahan makanan + Oksigen Karbondioksida + Air + Energi

Gambar 18.3. Pembakaran bahan makanan dalam tubuh manusia.

2. Korosi Reaksi antara logam dengan zat-zat di sekitar, misalnya udara dan air, disebut korosi. Contoh korosi: besi berkarat.

Gambar 18.4. Korosi yang terjadi pada besi, sehingga besi tersebut berkarat.

236

Besi akan berkarat jika bertemu dengan air, udara basah. Besi yang berkarat tidak dapat kembali menjadi besi lagi, karena jenis karat berbeda dengan besi. Perubahan yang terjadi disebut perubahan kimia. Untuk itu agar besi tidak berkarat, maka besi harus menghindari kontak dengan air atau oksigen. Berbagai cara untuk mencegah besi berkarat anatar lain: 1. Mengecat

Gambar 18.5. Pengecatan untuk mencegah korosi.

2. 3. 4. 5. 6.

Melumasi dengan oli atau gemuk Dibalut dengan plastik Dilapisi dengan timah (Tinplating) Dilapisi dengan Zink (Galvanisasi) Dilapisi dengan Kromium (Cromium plating)

Gambar 18.6. Pelapisan Kromium untuk mencegah korosi pada benda logam

Rangkuman Untuk lebih mudah, kamu mengambil intisari dari kegiatan-kegiatan percobaan karakteristik perubahan fisika dan perubahan kimia, berikut ringkasan materi, pelajari dan pahami dengan sungguh-sungguh. 1. Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak menimbulkan zat yang jenisnya baru. 2. Perubahan kimia adalah perubahan pada zat yang menimbulkan zat yang jenisnya baru. 3. Pada percobaan lilin yang dinyalakan merupakan perubahan fisika, sebab perubahannya tidak menimbulkan zat yang jenisnya baru. 4. Pada percobaan perubahan wujud air membeku menjadi es dan es melebur menjadi air termasuk perubahan fisika, sebab perubahannya tidak menimbulkan zat yang jenisnya baru. 5. Pada percobaan kertas dibakar terjadi perubahan kimia sebab pada perubahan yang terjadi menimbulkan zat yang jenisnya baru, yaitu abu. Dan abu tidak sama jenis dengan kertas. 6. Karakteristik perubahan fisika tidak sama dengan karakteristik perubahan kimia.

237

6. Tugas 2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat, jelas dan tepat! 1. Apa sebab perubahan yang terjadi pada percobaan lilin yang dibakar merupakan perubahan fisika?. 2. Apa sebab perubahan yang terjadi pada percobaan es melebur menjadi air merupakan perubahan fisika? 3. Apa sebab perubahan yang terjadi pada percobaan kertas dibakar merupakan perubahan kimia? 4. Besi akan berkarat jika besi bereaksi (bertemu) dengan..... 5. Sebutkan 3 cara mencegah terjadinya korosi pada besi?.

238

C. PENUTUP
Sungguh kamu memang dapat dibanggakan, ternyata dengan mudah dan cepat modul ini dapat segera kamu selesaikan, itu semua tidak lepas dari motivasi kamu untuk dapat berprestasi. Mudah-mudahan semangat yang begitu tinggi dapat kamu pertahankan. Untuk mempelajari modul-modul selanjutnya, Amin... Jangan lupa sebelum kamu melanjutkan ke modul berikutnya, mintalah Tes Ahir Modl (TAM) kepada guru binamu di sekolah induk. Dan ingat nilai minimal 6,5 atau 65 harus kamu peroleh, agar kamu dapat meneruskan ke modul berikutnya. Selamat dan sukses buat kamu!

239

D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 1. Perubahan fisika dan perubahan kimia 2. Energi 3. Perubahan fisika 4. Perubahan fiska 5. Perubahan kima Tugas 2 1. Sebab pada percobaan, tidak menimbulkan zat yang jensinya baru. 2. Sebab pada percobaan, tidak menimbulkan zat yang jenisnya baru. 3. Sebab pada percobaan menimbulkan zat yang jenisnya baru. 4. Air, oksigen, uadar basah 5. 1. Mengecat 2. Dibalut dengan plastik 3. Galvanisasi

240

IPA.VII.1.6.19

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu

: : : :

Pengetahuan Alam VII 1 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

REAKSI KIMIA

Penulis Pengkaji Materi Reviewer

: : :

Drs. Yurianto,MM. Dr. I Made Astra, M.Si. Drs. Bhakti Haribowo. H, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009


241

242

A. PENDAHULUAN
Selamat untuk kamu yang dengan gigih sudah menyelesaikan modul perubahan fisika dan perubahan kimia dengan baik dan dengan nilai TAM yang bagus, sehingga dapat melaju ke modul reaksi kimia ini. Sekali lagi selamat untuk usahamu ini. Modul reaksi kimia ini terdiri dari 2 kegiatan, yaitu:
Kegiatan 1 Reaksi Kimia. Kegiatan 2 Ciri-ciri terjadinya reaksi kimia berdasarkan perubahan warna dan suhu..

Waktu : 4 x 40 menit sudah termasuk waktu kamu untuk mengerjakan tugas pada setiap akhir kegiatan dan tes akhir modul (TAM) Mengingat waktu yang begitu terbatas, kamu harus pandai-pandai memanfaatkan waktu untuk mempelajari modul ini dengan baik, jangan lupa jika mempraktekkan kegiatan yang berhubungan dengan zat-zat kimia harus benar-benar hati-hati dan mintalah bimbingan guru bina di sekolah indukmu. Selamat belajar, semoga sukses selalu!

243

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Reaksi Kimia. 1. Standar Kompetensi

Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia.


2. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana.


3. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mereaksi dua zat untuk menunjukan perubahan warna dan atau suhu.

4. Materi Pokok Reaksi kimia 5. Uraian Materi c. Rumus Kimia Pada saat kamu mempelajari modul unsur kimia dan senyawa serta campuran, tentunya sudah cukup banyak materi yang kamu dapat, nah dengan materi tersebut akan memudahkan kamu belajar tentang kegiatan ini. Untuk mengingatkan saja, coba simak pengertian berikut ini Molekul adalah gabungan atom-atom secara kimia.

Gambar 19.1 Gabungan atom-atom yang membentuk molekul

Molekul dibedakan atas molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul unsur terdiri dari atom-atom dari satu jenis unsur. Contoh: molekul gas hidrogen, terdiri dari 2 atom hidrogen yang bergabung secara kimia, ditulis H2; Contoh lain molekul unsur adalah molekul gas Oksigen O2 dan molekul Fosfor ditulis P4 Molekul senyawa terdiri dari atom-atom yang berasal dari beberapa jenis unsur yang membentuk senyawa tersebut. Contoh: Molekul air terdiri dari 2 atom Hirogen dan 1 atom Oksigen, ditulis H2O; Contoh lain: molekul senyawa adalah molekul Karbondioksida CO2 dan molekul gula C12H22O11.

244

Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut! Tabel 19.1 Rumus Kimia Unsur dan Rumus Kimia Senyawa
Rumus Kimia Unsur Hidrogen : H2 Fosfor : P4 Rumus Kimia Senyawa Karbondioksida : CO2 Gula : C12H22O11 Glukosa : C16H12O6 Rumus Kimia Senyawa Karat Besi : Fe2O3 Batu kapur : CaCO3 Kapur Surih : CaO Rumus Kimia Senyawa Air : H2O Amonia : NH3 Asam Cuka : CH3COOH

Belerang : S8

H2
1 molekul gas hidrogen terdiri dari 2 atom H

P4
1 molekul fosfor terdiri dari 4 atom P

CO2
1 molekul karbondioksida terdiri dari 1 atom C dan 2 atom O

C12H22O11
1 molekul gula terdiri dari 12 atom C, 22 atom H dari 11 atom O

Kamu juga perlu ingat dan mengetahui bahwa rumus kimia air adalah H2O bukannya OH2, juga rumus kimia amonia ditulis NH3, bukannya H3N. Mengapa? Perhatikan deret berikut:

B - Si - C - S - As - P - N - H - S - I - Br - Cl - O - F
Unsur yang terdapat lebih dahulu atau lebih awal dalam urutan, ditulis di depan. Nah, H lebih awal dari O, maka H2O dan N lebih awal dari H, maka NH3.
d. Persamaan Reaksi Suatu reaksi kimia dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi. Persamaan reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen yang menghasilkan air di tulis sebagai berikut:

Gas Hidrogen + gas Oksigen 2H2 + O2

Air 2H2O

Di sebelah kiri tanda panah yaitu H2 dan O2 adalah zat-zat yang bereaksi, sedang di sebelah kanan tanda panah adalah zat hasil reaksi. Satu hal lagi yang perlu kamu ingat bahwa jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi harus tetap. Perhatikan 2H2 + O2 2 H2O

Tabel 19.2 Jumlah Atom Sebelum dan Sesudah Reaksi


Jumlah Atom Sebelum Reaksi Setelah Reaksi Keterangan
Jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi sama ( setara )

H O

2x2=4 2x1=2

2x2=4 1x2=2

245

Maka terlihat sebenarnya dua molekul H2 bereaksi dengan satu molekul O2 menghasilkan dua molekul H2O.

Gambar 19.2 Reaksi Kimia antara molekul H2 dan molekul O2 yang menghasilkan molekul H2O

Dengan cara yang sama, perhatikan reaksi kimia berikut ini: 1. Mg + O2 MgO (jumlah atom belum setara) Menjadi 2 Mg + O2 2 MgO (jumlah atom sudah setara) 2. Cu + AgNO3 Cu(NO3)2 + 2 Ag (belum setara) Perhatikan Cu + 2 AgNO3 Cu(NO3)2 + 2 Ag (setara) Sebab Tabel 19.3 Jumlah Atom Sebelum dan Sesudah Reaksi S Jumlah Atom Sebelum Reaksi Setelah Reaksi Keterangan e Cu 1 1 b Jumlah atom sebelum Ag 2 2 e dan sesudah reaksi N 2 2 n sama ( setara ) a O 3x2 = 6 3x2 = 6 r nya reaksi-reaksi kimia di atas lebih tepat ditulis sebagai berikut: Mg (s) + O2 (g) 2 MgO (s) Cu (s) + 2 AgNO3 (aq) Cu(NO3)2 (aq) + 2 Ag (s)
Artinya Cu (s) artinya adalah zat padatan (s=solid) O2 (g) artinya O2 adalah gas Cu (NO3)2 (aq) artinya Cu(NO3)2 adalah terlarut dalam air (aq=aquous) Dan 2H2O (l) artinya 2H2O adalah cairan atau leburan (l = liquid) e. Reaksi Kimia yang Menunjukan Perubahan Warna Hasil reaksi 2 jenis unsur atau senyawa, dapat menghasilkan zat baru dengan berbagai kemungkinan timbulnya endapan, perubahan warna, gas, perubahan suhu,dll. Contoh reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna, yaitu: Reaksi antara Pb(NO3)2 dan KI; Pb(NO3)2 berupa larutan yang terlarut dalam air, jernih, tidak berwarna. KI juga berupa larutan yang terlarut dalam air, jernih, tidak berwarna. Setelah ke dua zat tersebut dicampurkan akan terbentuk zat baru yang mengendap di dasar gelas dengan warna kuning.

246

f. Reaksi Kimia yang Menunjukan Perubahan Suhu Pernahkah kamu menyulut petasan dan petasan itu meledak? Ledakan petasan tersebut hasil dari reaksi kimia, memang semua reaksi kimia akan selalu melibatkan energi, baik energi yang diserap maupun energi yang dilepaskan. Energi yang menyertai reaksi kimia dapat berupa panas (berarti ada perubahan suhu), cahaya, suara atau energi listrik. Suatu reaksi kimia yang menghasilkan energi dinamakan reaksi eksoterm. Jika energi tersebut berupa panas, kamu mengetahuinya dengan mengukur kenaikan suhunya. Contoh: pada reaksi pembakaran.

Gambar 19.2 Pembakaran terjadi reaksi eksoterm

Suatu reaksi kimia yang memerlukan energi di namakan reaksi endoterm. Misal reaksi pada proses fotosintesis pada tumbuhan hijau, dimana kamu tahu reaksi tersebut hanya dapat berlangsung jika ada bantuan sinar matahari, berarti membutuhkan energi dari matahari.

Gambar 19.3 Pada Proses Fotosintesis terjadi reaksi endoterm

247

Rangkuman Untuk lebih mudah, kamu mengambil intisari dari kegiatan-kegiatan percobaan reaksi kimia, berikut ringkasan materi, pelajari dan pahami baik-baik. 1. Molekul adalah gabungan atom-atom secara kimia. 2. Molekul unsur adalah gabungan atom-atom yang terdiri dari satu jenis unsur. 3. Contoh molekul unsur antara lain molekul gas hidrogen, molekul gas oksigen. 4. Molekul senyawa terdiri dari atom-atom yang berasal dari beberapa jenis unsur yang membentuk senyawa tersebut. 5. Contoh molekul senyawa antara lain molekul air, molekul carbondioksida. 6. Suatu reaksi kimia dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi, contoh:

Gas Hidrogen + gas Oksigen Air 2H2 + O2 2H2O 7. Jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi harus sama.

6. Tugas 1 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas, tepat. 1. Apakah yang dimaskud dengan molekul? 2. Sebutkan dua jenis molekul? 3. Apakah molekul unsur itu... 4. Beri contoh molekul senyawa... 5. Apapula yang dimaksud dengan reaksi eksoterm?

248

Kegiatan 2 : Ciri-ciri terjadinya reaksi kimia berdasarkan perubahan warna dan suhu. 1. Standar kompetensi :

1.4 Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia.


2. Kompetensi dasar

14.4 mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana.


3. Indikator Pencapaian Kompetensi Menyimpulkan ciri-ciri terjadinya reaksi kimia berdasarkan perubahan warna dan atau suhu. 4. Materi pokok Reaksi Kimia 5. Uraian Materi Ciri-Ciri Terjadinya Reaksi Kimia Berdasarkan Perubahan Warna Seperti telah kita bahas pada kegiatan 3, bahwa reaksi kimia antara 2 jenis unsur atau senyawa dapat menghasilkan zat baru dengan berbagai kemungkinan adanya perubahan, di antaranya terjadinya perubahan warna. Contoh sehari-hari di sekitar kita, kegiatankegiatan reaksi kimia yang menyebabkan perubahan warna antara lain: Alat rumah tangga dari besi, misalnya wajan, panci, akan berkarat sehingga menjadi berwarna hitam. Dengan adanya perubahan warna ini berarti merupakan tanda atau ciri-ciri telah terjadi reaksi kimia pada alat-alat dari besi tersebut. Alat-alat dari tembaga misal wajan, panci, sendok, piring, ornamen-ornamen rumah lama kelamaan akan berubah warna menjadi kehijauan. Ini juga bukti atau suatu ciriciri bahwa telah terjadi reaksi kimia pada alat tersebut. Alat-alat dari bahan perak, lama kelamaan akan berubah warna menjadi hitam. Ciriciri bahwa telah terjadi reaksi kimia pada bahan perak. Warna baju yang kamu pakai sehari-hari, lama kelamaan akan pudar, ini bukti atau ciri-ciri bahwa pada baju telah terjadi reaksi kimia dengan bahan kimia yang terdapat dalam deterjen atau sabun, atau juga dengan sinar matahari. Ciri-Ciri Terjadinya reaksi Kimia Berdasarkan Perubahan Suhu Pernahkah kamu memperhatikan tukang las saat mereaksikan karbit dengan air? Kalau ya, coba suatu saat kamu pegang dinding gelas/tabung tempat reaksi dilakukan, maka kamu akan merasakan kenaikan suhu pada dinding gelas/tabung tersebut. Besar kenaikan suhu dapat diukur dengan termometer. Hal yang sama juga dapat kamu amati pada tukang balon yang menggunakan gas buatan dengan tabung yang sering keliling dari kampung-ke kampung lain dengan sepeda. Nah untuk mempertajam pemahaman kamu tentang ciri-ciri reaksi kimia, lakukan kegiatan berikut bersama dengan kelompokmu tentunya dengan bimbingan guru binamu di SMP induk.

249

Cir-Ciri Reaksi Kimia Tujuan: Mengenal ciri reaksi kimia Bacalah cara kerja berikut ini, kemudian siapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan urutan kerja. a. Alat dan Bahan Gelas kimia 100 ml Termometer Kertas Alat tulis 20 ml larutan Pb(NO3)2 20 ml larutan KI 20 ml air Karbit b. Cara Kerja 1. Reaksi antara Pb(NO3)2 dengan KI a. Ambil 20 ml larutan Pb(NO3)2, masukkan dalam gelas kimia 100 ml. b. Ambil 20 ml larutan KI, campurkan dengan larutan Pb(NO3)2 dalam gelas kimia. c. Amati perubahan yang terjadi 2. Reaksi antara karbit dengan air. a. Ambil 20 ml air, masukkan ke dalam gelas kimia 100 ml. b. Ukur suhu air tersebut dengan termometer. c. Ambil cuplikan karbit dan masukkan dalam air yang telah disiapkan. d. Amati perubahan yang terjadi dan ukur suhu air pada saat reaksi berlangsung. c. Hasil Percobaan 1. Reaksi manakah yang menghasilkan endapan? 2. Reaksi manakah yang menghasilkan perubahan warna? 3. Reaksi manakah yang menghasilkan gas? 4. Apakah reaksi antar karbit dan air mengakibatkan perubahan suhu air? d. Kesimpulan Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini! e. Laporan Tulislah laporan lengkap dari kegiatan ini, mintalah bimbingan pada guru binamu, jika diperlukan! Rangkuman Untuk lebih mudah, kamu mengambil intisari dari kegiatan-kegiatan percobaan ciri-ciri terjadinya reaksi kimia berdasarkan perubahan warna dan suhu, berikut ringkasan materi, pelajari dan pahami baik-baik.

1. Reaksi kimia antara 2 jenis unsur atau senyawa dapat menghasilkan zat baru dengan berbagai kemungkinan adanya perubahan. 2. Beberapa contoh reaksi kimia di kegiatan sehari-hari antara lain alat rumah tangga yang berkarat, warna baju yang kelamaan akan pudar warnanya. 3. Reaksi kimia dapat menyebabkan kemungkinan berbagai perubahan diantaranya perubahan warna, suhu.

250

6. Tugas 2 Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat, jelas dan tepat! 1. Sebutkan jua jenis perubahan yang mungkin terjadi saat reaksi kimia? 2. Berikan contoh reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari? 3. Apa sebab baju yang dipakai kelamaan akan menjadi pudar warnanya? 4. Perubahan apakah yang dialami saaat reaksi kimia pada tabung tukang balon gas?

251

C. PENUTUP
Selamat atas kerja keras kamu dalam menyelesaikan dan mempelajari modul reaksi kimia ini dengan baik. Kerja keras memang sangat diperlukan dalam banyak hal termasuk dalam menggapai cita-citamu. Tahukah kamu bahwa prestasi seseorang adalah hasil kali potensi diri orang tersebut dengan motivasi atau semangat juang. Semoga kamu tergolong anak yang selalu bermotivasi tinggi.Amin... Setelah Kamu selesai mempelajari modul ssemester 1 tentang Gejala Alam Biotek dan Abiotek, mintalah Tes Ahir Modul (TAM) kepada guru binamu di sekolah induk. Kamu harus mampu mendapatkan nilai TAM 65 agar kamu dapat melanjutkan ke modul berikutnya. Selamat dan sukses untuk kamu!

252

D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 1. Molekul adalah gabungan atom-atom secara kimia. 2. Molekul unsur dan Molekul senyawa 3. Molekul unsur adalah gabungan atom-atom yang terdiri dari satu jenis unsur. 4. Contoh molekul senyawa antara lain molekul air, molekul carbondioksida 5. Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi kimia yang menghasilkan energi. Tugas 2 a. Perubahan warna dan suhu b. Alat rumah tangga yang berkarat, warna baju yang kelamaan akan pudar warnanya. c. Karena terdapat bahan kimia dalam deterjen atau sabun yang digunakan saat mencuci d. Perubahan suhu.

253

254

KEPUSTAKAAN
Adnin Adjis, dkk, 1992, Fisika 1 SMP, Jakarta. Pustaka Widya Utama Marthen Kanginan, 1992, IPA-Fisika SMP, Erlangga Sudaryanto, Drs,dkk, 1990, Fisika I SMP, Jakarta. Bina Budaya Tan Ik Gie, dkk, 1991, Zat dan Energ SMP, departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Balai Pustaka. Dikdasmen. 1994. Pedoman Pembuatan dan Penggunaan alat Peraga Praktik IPA. Jakarta: Depdikbud. Soepomo, dkk. 1981. Zat dan Energi. Jakarta: Depdikbud. Surono, dkk. 1990. Dasar-Dasar Fisika. Klaten: Intan Pariwara. Dody Hidayat,dkk,2004. Ensiklopedia IPTEK.Jakarta: Lentera Abadi. Dikdasmen, 2004. Pengetahuan Alam Kelas VII. Jakarta: Depdikbud. Dikdasmen, 2004. Pengetahuan Alam Kelas VIII . Jakarta: Depdikbud.

255

256

You might also like