You are on page 1of 8

Nama Kelas NIS

: Nuryuda Afriadma : XII IPA 3 : 7343

Soal: Mencari kegunaan dalam kehidupan sehari-hari tentang : 1. 2. 3. 4. Penurunan tekanan uap jenuh Kenaikan titik didih Penurunan titik beku Tekanan osmosis

Jawab

1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh

Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian, pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan itu akan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetap berlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama. Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya. Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu.

2. Kenaikan Titik Didih

Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadi penambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untuk meningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisa mencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidak hanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karena keberadaan partikel-partikel zat terlarut. Kesimpulan: Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimia namun juga perubahan sifat fisika.

3. Penurunan titik beku

Membuat Campuran Pendingin

Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajat Celcius. Cairan pendingin digunakan pada -pabrik Es, juga digunakan untuk membuat es putar.Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan Es Putar, Cairan pendingan dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu, Oada pencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun . Selanjutnya, campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerusdiaduk sehingga campuran membeku.

Antibeku

Antibeku adalah zat yang ditambahkan kedalam suatu cairan untuk menurunkan titik bekunya. Antibeku mencegah pembekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin, misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Zat anti beku yang ideal adalah zat yang dapat larut dalam cairan pendingin sendiri, mempunyai viskositas dan konduktivitas listrik yang rendah, titik didih tingggi, tidak korosif, dan mempunyai daya hantar panas yang baik. Antibeku yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotor berupa etinglikol. Selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikan titik didih, sehingga mengurangi penguapan.

Pencairan Salju di Jalan Raya

Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir atau selip, sehingga perlu disingkirkan. Lapisan salju tersebut sebagian besar dapat disingkirkan dengan buldoser, namun untuk membersihkana digunakan garam dapur atau urea. Prinsip dasar dari proses ini juga berdasarkan penurunan titik beku.

Penentuan Massa Molekul Relatif

Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah zat). Contohnya dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya ., maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatif-larutan/ http://restomesin.wordpress.com/2009/04/06/dibalik-lembutnya-es-krim/

4. Tekanan Osmosis

Tekanan osmosis dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan, yaitu tekanan osmosis dalam cairan infus. Tekanan osmosis cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Jika tekanan dalam sel darah merah lenin besar dari tekanan cairan infus (hipertonik), cairan hipertonik akan menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel kedalam pembuluh darah. Sebaliknya, jika tekanan dalam sel darah merah lebih kecil dari tekanan cairan infus (hipotonik), maka cairan hipotonik akan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar menuju jaringan di sekitarnya. Kesimpulan: Sifat koligatif tekanan osmotik sangat berguna dalam kehidupan terutama di bidding medis.

Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Balik Manusia sering dihadapkan pada situasi yang sulit dimana sumber air tawar sangat terbatas dan di lain pihak terjadi peningkatan kebutuhan. Sedangkan kita mengetahui bahwa sebenarnya sumber air asin itu begitu melimpah. Untuk itu manusia telah mengembangkan sistem pengolahan air asin/payau dengan teknologi membran semipermeabel. Teknologi ini menerapkan sistem osmosis yang dibalik yaitu dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosis air asin/payau. Air asin/payau tersebut ditekan supaya melewati membran yang

bersifat semi permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akan tersaring. Kesimpulan: Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput permeabel untuk air tapi tidak untuk ion ion garam dalam air laut. http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html

Proses Osmosis pada Wortel Sifat koligatif larutan dalam kehidupan sejari-hari dapat terlihat pada sayuran wortel. Hal ini dapat dibuktikan jika wortel dibiarkan di ruang terbuka dengan waktu yang cukup lama,wortel akan menjadi lunak. Wortel tersebut akan tampak segar kembali jika direndam di dalam air.Wortel tersebut akan menyerap kembali kandungan air yang hilang karena menguap. Kesimpulan: Wortel tersebut dapat menjadi segar kembali dikarenakan terjadinya proses osmosis ketika wortel direndam dalam air. Pelarut(H20) memiliki konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan zat-zat yang terkandung di dalam wortel yang memiliki konsentrasi tinggi.Sehingga,molekul-molekul pelarut(H20) berpindah dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat(di dalam wortel) melalui membran semipermeabel. Sumber : kimia.upi.edu/staf/nurul/web2010/0800012/osmosis.docx

*Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku pada Radiator Coolant*

Pada kehidupan sehari-hari manusia sulit lepas dari penggunaan kendaraan bermotor. Rupanya mesin dari kendaraan tersebut juga tidak lepas pula dari fungsi radiator untuk mentranformasikan panas mesin ke lingkungan agar kerja mesin tidak terganggu atau rusak karena over heat atau kelebihan panas. Tapi biasanya radiator digunakan pada kendaraan yang memiliki kapasitas silinder yang cukup besar dengan memberikan pipa atau saluran pada badan mesin sehingga cairan pendingin dapat melewati dengan baik menggunakan bantuan pompa radiator. Cairan pendingin pada radiator ini mempunyai peran yang sangat penting dalam metransformasikan panas mesin ke lingkungan, agar mesin dapat tetap bekerja pada suhu yang optimal. Air sebenarnya dapat digunakan sebagai cairan pendingin, namun air dengan titik didih 100oC dan titik beku 0oC memerlukan perhatian dan pemeliharaan yang terlalu sering, yang lebih berbahaya bila kendaraan atau mesin digunakan didaerah yang beriklim cukup ekstrim baik dingin maupun panas. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah cairan pendingin pada radiator yang biasa dikenal dengan nama Radiator Coolant. Radiator Coolant dibuat dengan mencampurkan cairan etilen glikol atau 1,2-etanadiol dengan aquadestilata dengan perbandingan tertentu tergantung pada kebutuhan dan situasi/iklim dimana kendaraan bermotor atau mesin tersebut digunakan. Karena etilen glikol seperti halnya air dapat membentuk ikatan hidrogen, maka etilen glikol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan. Campuran etilen glikol dalam air sangat berperan dalam meningkatkan titik didih. Karena jumlah etilen glikol yang ada dalam larutan akan sangat menurunkan tekanan uap larutan yang terjadi, hal ini selain disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara molekul air dan molekul etilen glikol, secara kuatitatif molekul etilen glikol akan menghalangi proses penguapan pelarut air, sehingga titik didih larutan akan meningkat. Campuran ini juga dapat digunakan sebagai

cairan anti beku pada kendaraan bermotor yang digunakan di daerah beriklim dingin atau panas. Kesimpulan Sifat Koligatif larutan terutama kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dapat dimanfaatkan dalam pembuatan Radiator Coolant yang tahan lama dan dapat meningkatkan perfomace mesin kendaraan bermotor. Sumber : http://funny-mytho.blogspot.com/2010/12/radiator-coolant.html

You might also like