You are on page 1of 29

PENDAHULUAN

Latar Belakang Pada kegiatan Program Pengenalan Klinik (PPK) kali ini, kelompok kami ditugaskan di Puskesmas salam. Kami dibagi menjadi 2-3 kelompok kecil yang masing masing kelompok mendapatkan mendapatkan tugas mengamati dan mengambil salah satu kasus diposyadu. Banyak kasus yang dapat dipelajari di Puskesmas dan posyandu Salam, seperti tumbuh kembang anak, diare pada anak, gastritis, ISPA, dan lain lain.. Tujuan PPK kali ini adalah mengamati kegiatan posyandu oleh kader-kader posyandu setempat, mempelajari kasus yang didapatkan dan mengamati tindakan dari kader posyandu Salaman 1. Diharapkan, setelah kegiatan PPK ini, kami dapat lebih memahami penanganan kasus yang berhubungan dengan kesehatan dan tumbuh kembang anak oleh kader posyandu yang didukung dan dibina oleh Departemen Kesehatan Puskesmas Salam. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006). kegiatan Posyandu tersebut meliputi: Kesehatan Ibu dan anak dan Keluarga Berencana, Imunisasi, Gizi, Pasangan Usia Subur. Persyaratan didirikannya Posyandu : 1. Penduduk RW terdapat 100 orang balita 2. Terdiri dari 120 kepala keluarga 3. Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa) 4. Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok tidak terlalu jauh Letak/Lokasi Posyandu letak/lokasi Posyandu harus memenuhi beberapa kriteria antara lain:
1
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

1 2 3 4

Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri Dapat merupakan lokal tersendiri Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya. Kegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan diminati oleh kader Posyandu

dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait, jumlah minimal kader untuk setiap Posyandu adalah 5 orang, jumlah ini sesuai dengan jumlah kegiatan utama yang dilaksanakan oleh Posyandu, yakni yang mengacu pada sistem 5 meja (Depkes RI, 2006). Pelaksana Kegiatan Posyandu adalah kader, kader Posyandu dipilih oleh pengurus dari anggota masyarakat yang berada di daerah tersebut, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan posyandu. Kriteria kader Posyandu antara lain sebagai berikut : 1. Diutamakan berasal dari anggota masyarakat setempat. 2. Dapat membaca dan menulis. 3. Mempunyai jiwa pelapor, pembaharu dan penggerak masyarakat. 4. Bersedia tekerja secara sukarela, memiliki kemampuan dan waktu luang (Depkes RI, 2006).

Pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara, kriteria pengelola Posyandu antara lain : a. Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh masyarakat setempat.
2
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

b. Memiliki semangat pengapdian, berinisiatif tinggi dan mampu memotivasi masyarakat. c. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat. (Depkes RI, 2006) Mekanisme Kegiatan Posyandu menurut kegiatan Posyandu diselenggarakan satu kali dalam sebulan dengan sistem 5 meja, pola lima meja meliputi : Meja I Meja II Meja III Meja IV : Pendaftaran : Penimbangan bayi dan balita : Pencatatan (pengisian KMS) : Penyuluhan perorangan meliputi : 1. Informasi kesehatan tentang anak balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan,
2. Memberikan informasi kepada ibu hamil yang termasuk risiko

tinggi tentang kesehatannya.


3. Memberikan informasi kepada PUS (Pasangan Usia Subur) agar

menjadi anggota KB lestari. Meja V : Pelayanan oleh tenaga profesional meliputi pelayanan KIA,KB,imunisasi

serta pelayanan lain sesuai kebutuhan setempat.

Prinsip Dasar Posyandu, prinsip dasar posyandu terdiri atas: 1) Posyandu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan. antara pelayanan profesional dan non profesianaI oleh masyarakat.

3
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

2) Adanya kerjasama, lintas program yang baik (KIA, KB, gizi, imunisasi penanggulangan diare) maupun lintas sektoral (Depkes RI 2006). 3) Kelembagaan masyarakat. 4) Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi, balita, anak balita, ibu) Tingkat PerkembanganPosyandu menurut Depkes RI (2006), tingkat perkembangan posyandu dibagi atas: Tabel 1. Tingkat Perkembangan Posyandu

Tujuan Khusus Program Pengenalan Klinik (PPK) Blok Kesehatan anak adalah 1. Melihat secara langsung kegiatan posyandu. 2. Menilai status gizi anak
4
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

3. Menilai tumbuh kembang anak Penilaian Status Gizi Anak Penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri. Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi, antropomteri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain. Variabel tersebut adalah sebagai berikut : A. Umur. B. Berat Badan C. Tinggi Badan Rumus Z-skore = (nilai antropometri anak median standart) : 1 SD dari standart.

Di kutip dari buku keterampilan medik Blok Kesehatan Anak FK UII Hal 106 (4 april 2011) Menilai Tumbuh Kembang Anak
Tabel 2. Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri (BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS)

5
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

Sumber : Depkes RI 2006.

Menilai Perkembang Anak 1. Menggunakan DDST Perkebangan anak dinilai dengan menggunakan DDST (Denver Development Screening Test) yang bertujuan untuk medeteksi dini adanya kelainan perkembangan anak. Tahap pertama :

usia 0 6 tahun. 3 6 bulan 9 12 bulan 18 24 bulan 3 tahun 4 tahun 5 tahun

Tahap kedua

Dilakukan pada anak yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap. ASPEK YANG DINILAI
6
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

1. Sektor personal social. Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan. 2. Sektor gerakan motorik halus. Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan-gerakan tubuh tertentu yang dilakukan otototot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Contohnya koordinasi mata, tangan, memainkan, menggunakan benda-benda kecil. 3. Sektor bahasa. Yaitu kemampuan untuk memberikan reflek terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan. 4. Sektor gerakan motorik kasar. Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan otot-otot besar. Contohnya duduk, melompat, berjalan, dll.

2. Menggunakan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)

Deteksi dini tumbuh kembang adalah suatau pemeriksaan yang digunakan untuk menentukan adanya penyimpangan tumbuh kembang anak, sehingga dapat ditangani dengan penatalaksanaan yang sesuai.
7
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

Alat
a. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan yang sesuai umur

b. Pensil, kertas bola karet atau plastik seukuran bola tenis, kerincingna (kicik-kicik), kubus berukuran 2,5cm sebanyak 6 buah, benda-benda kecil seperti kismis atau potongan biscuit kecil berukuran 0,5-1cm. Cara Penggunaan KPSP a. Anak harus dibawa, tentukan umur. b. Pilih pertanyaan yang sesuai dengan umur anak c. Jelaskan kepada orang tua untuk tidak ragu-ragu atau takut menjawab d. Tanyakan kepada ibu/pengasuh anak daftar pertanyaan tersebut secara berurutan. e. Catat jawaban orang tua dan hasil pengamatan kemampuan anak ketika melaksanakan tugas KPSP f. Setelah orang tua menjawab tanyakan pertanyaan berikutnya g. Telitili apakah semua pertanyaan telah dijawab.

DPL Puskesmas Salam

8
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

9
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) Latar belakang istilah posyandu adalah bermula dengan dikeluarkannya konsep keterpaduan KB-kesehatan, dimana sebelum adanya posyandu tidak ada keterpaduan baik lintas program maupun lintas sektoral yang menyangkut pelayanan KB-kesehatan di masyarakat. Gagasan ini muncul pertama kali dari dir.Jen Binkesmas dan pada saat itu lebih dikenal dengan gagasan bapak Dr. Soyono Yahya, MPH yang disebut dengan posyandu (Zulkifli, 2003). Posyandu merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), dimana masyarakat antara lain melalui kader-kader yang terlatih dibidang kesehatan menyelenggarakan 5 (lima) program prioritas secara terpadu pada suatu tempat dan waktu yang telah ditentukan dengan bantuan pelayanan dari petugas puskesmas, bagi jenis pelayanan dimana msayrakat tidak mampu memberikan sendiri (Departemen Kesehatan [Depkes], 2006).

2.1.1. Pengertian Posyandu Secara sederhana, menurut Zulkifli (2003), Posyandu adalah: Pusat kegiatan dimana masyarakat dapat sekaligus mendapatkah pelayanan KB- kesehatan. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat ( UKBM ) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan dengan dukungan dari petugas kesehatan dan keluarga, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Sembiring (2004) menyatakan bahwa posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan mayarakat dari keluarga berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai strategi untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam meningkatkan mutu manusia dimasa mendatang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yaitu :
1. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita.

10
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

2. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina tumbuh

kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.
3. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan kesempatan

berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara.

Depkes RI (2006) menetapkan indikator-indikator untuk menilai tingkat perkembangan suatu posyandu. Dengan adanya indikator-indikator terbut, maka posyandu dapat dibedakan menjadi 4 tingkat yaitu : 1) Posyandu Pratama Posyandu Pratama adalah posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin bulanan posyandu, disamping jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader. 2) Posyandu Madya Posyandu Madya adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu < 50%. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan posyandu. 3) Posyandu Purnama Posyandu Purnama adalah posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan utamanya >50% serta mampu menyelenggarakan program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% kepala keluarga (KK) di wilayah kerja posyandu. 4) Posyandu Mandiri Posyandu Mandiri adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan dari kegiatan
11
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

utamanya >50%, mampu menyelenggarakan program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja posyandu. Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk pembinaan dana sehat, sehingga terjamin kesinambungannya. Secara sederhana indikator untuk tiap peringkat Posyandu dapat diuraikan sebagai berikut :

2.1.2. Manfaat Posyandu

Adapun manfaat dari Posyandu adalah sebagai berikut : 1) Bagi Masyarakat Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. 2) Bagi Kader Pengurus posyandu dan tokoh masyarakat mendapatkan informasi terdahulu tentang upaya kesehatan yang terkait dengan penurunan AKI dan AKB. 3) Bagi Puskesmas Optimalisasi fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan kesehatan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama. 4) Bagi Sektor Lain
12
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

a. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah sektor terkait, utamanya yang terkait dengan upaya penurunan AKI dan AKB sesuai kondisi setempat
b. Meningkatkan efesiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu sesuai

dengan masing-masing sektor. (Wikipedia, 2007)

2.1.3. Program Posyandu Program kegiatan yang dilakukan di posyandu, antara lain mencakup keluarga berencana (KB), kesehatan ibu dan anak, peningkatan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare (Sembiring, 2004). 2.1.3.1. Keluarga Berencana (KB) Keluarga Berencana (KB) adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan terjadi pada waktu yang diinginkan. Jarak antara kelahiran diperjarang untuk membina kesehatan bagi keluarga. Keberhasilan KB harus diikuti dengan penurunan angka kematian bayi dan anak balita atau ibu, keluarga atau sebaliknya, untuk itu maka perlu adanya upaya peningkatan pelestarian pemakaian alat kontrasepsi yang efektif serta pengayoman medis terhadap penderita (Depkes RI, 2006). Pelayanan KB di posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dapat dilakukan suntikan KB dan konseling KB serta pemasangan IUD (Suyono, H., 2006).

13
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

2.1.3.2. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Bayi yang akan lahir dari seorang ibu, pertumbuhannya dipengaruhi oleh gizi ketika di dalam rahim. Bila ibu hamil kurang makan atau kurang gizi, maka bayi yang akan dilahirkan kecil dan lemah. Kesehatan Ibu dan Anak ini dalam hal pelayanan yang disediakan mencakup kesehatan ibu hamil, kesehatan ibu nifas dan menyusui dan kesehatan bayi serta anak balita. Ibu Hamil Pelayanan yang diselenggarakan mencakup: Penimbangan Berat Badan (BB) dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh kader kesehatan Jika ada petugas puskesmas maka pelayanannya ditambah dengan pengukuran Tekanan Darah (TD) serta pemberian imunisasi tetanus toksoid. Jika tersedia ruang pemeriksaan pelayanannya ditambah dengan pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) yang hasilnya terkait dengan usia kehamilan. Apabila ternyata didapatkan adanya kelainan maka segera dirujuk ke Puskesmas. Ibu Nifas dan Menyusui Pelayanan yang diselenggarakan mencakup: Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas serta perawatan kebersihan jalan lahir (vagina) Pemberian Vitamin A dan tablet besi Perawatan payudara Senam ibu nifas Apabila ada tenaga kesehatan puskesmas serta tersedianya ruangan maka dilakukan: Pemeriksaan kesehatan umum Pemeriksaan payudara
Pemeriksaaan TFU dan pemeriksaan lochia

Apabila terdapat kelainan segerarujuk ke puskesmas Bayi dan Anak Balita Pada pelayanan Posyandu untuk anak balita pelaksanaannya harus menyenangkan. Hal ini berguna untuk membangkitkan serta memacu kreativitas balita. Dalam pelaksanaannya juga sebaiknya balita dibiarkan bermain sendiri dan juga bermain bersama balita lain
14
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

tentunya dalam pengawasan orang tua di bawah bimbingan kader. Jenis pelayanan di Posyandu untuk balita mencakup: Penimbangan Berat Badan (BB) Penentuan status pertumbuhan Penyuluhan

2.1.3.3. Pelayanan Gizi Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil dan wanita usia subur. Jenis pelayanan yang diberikan meliputi pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan berat badan balita, deteksi dini ganggguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian makanan tambahan dan pendistribusian vitamin A. Khusus untuk ibu hamil dan nifas ditambah dengan pemberian tablet besi serta kapsul Yodium untuk yang bertempat tinggal di daerah endemik. Apabila setelah 2 kali penimbangan tidak ada kenaikan BB, segera dirujuk ke Puskesmas (Depkes RI, 1990).

2.1.3.4. Imunisasi Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian serta kecacatan bayi dan balita perlu dilaksanakan program imunisasi. Menurut Markum, AH (2000), imunisasi merupakan suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubuh. Dengan memasukkan kuman atau bibit penyakit tersebut diharapkan tubuh dapat menghasilkan zat anti (antibodi) untuk dapat melawan kuman penyakit yang menyerang tubuh. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2001) imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain. Kekebalan terhadap suatu penyakti menular dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu :
1) Kekebalan yang tidak spesifik (Non-Specific Resistance)

Yang dimaksud dengan faktor-faktor non khusus adalah pertahanan tubuh pada manusia yang secara alamiah dapat melindungi badan dari suatu penyakit, misalnya kulit, air mata, cairan-cairan khusus yang keluar dari perut (usus), adanya reflek-reflek tertentu misalnya batuk, bersin dan sebagainya.
15
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

2) Kekebalan Spesifik (specific resistance)

Kekebalan specifik dapat diperoleh dari dua sumber yaitu : a. Genetik Kekebalan yang berasal dari sumber genetik ini biasanya berhubungan dengan ras (warna kulit dan kelompok-kelompok etnis, misalnya orang kulit hitam cenderung lebih resisten terhadap penyakit malaria jenis Vivax). Contoh lain orang yang mempunyai hemoglobin S lebih resisten terhadap penyakit Plasmodium falciparum daripada orang yang mempunyai hemoglobin AA.
b. Kekebalan yang diperoleh (acquaired immunity)

Acquaried immunity adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh anak atau orang yang bersangkutan. Kekebalan dapat bersifat aktif dan dapat bersifat pasif. Kekebalan aktif dapat diperoleh setelah orang sembuh dari penyakit tertentu. Misalnya anak yang telah sembuh dari penyakit campak, ia akan kebal terhadap penyakit campak. Kekebalan aktif juga dapat diperoleh melalui imunisasi, yang berarti ke dalam tubuh dimasukkan organisme patogen. Imunisasi yang didapatkan anak melalui pemberian vaksin, antara lain imunisasi BCG untuk mencegah penyakit TB (Tuberculosis), imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus, imunisasi Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan (penyakit poliomielitis), imunisasi Campak untuk mencegah penyakit campak dan imunisasi Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (Direktorat Bina Gizi Masyarakat, 1999). Kekebalan pasif diperoleh dari ibunya melalui plasenta. Ibu yang telah memperoleh kekebalan terhadap penyakit tertentu, misalnya campak, malaria dan tetanus, maka bayi akan memperoleh kekebalan terhadap penyakit tersebut untuk beberapa bulan pertama. Kekebalan pasif juga dapat diperoleh melalui antibodi serum dan manusia atau binatang. Kekebalan pasif ini hanya bersifat sementara (jangka pendek) (Notoatmodjo, 2001).

2.1.3.5. Pencegahan dan Penanggulangan Diare Pencegahan diare di posyandu dilakukan dengan PHBS (Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat). Penanggulanagn diare di posyandu dilakukan antara lain penyuluhan, pemberian

16
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

larutan gula garam yang dapat dibuat sendiri atau pemberian oralit, ASI dan makanan pendamping ASI terus diberikan kepada anak seperti biasa (Suyono, H., 2006). Pada kasus diare ringan, dianjurkan untuk meningkatkan frekuensi menyusui. Jika bayi menderita tingkat diare sedang hingga parah, segera hubungi petugas kesehatan dan teruskanmenyusui, sebagaimana dianjurkan dalam pedoman Penanganan Terpadu Penyakit anak-Anak/PTPA (Integrated Management of Childhood Illness/IMCI). Bayi yang tampaknya mengalami dehidrasi mungkin membutuhkan terapi rehidrasi oral, yang hanya boleh diberikan atas saran petugas kesehatan (Almroth & Bidinger, 1990). Penyelenggaraan Posyandu dilaksanakan dengan pola lima meja. Kegiatan posyandu dilaksanakan oleh kader. Pola lima meja tersebut adalah : - Meja 1 : Pendaftaran - Meja 2 : Penimbangan bayi dan balita - Meja 3 : Pencatatan (pengisian KMS)
- Meja 4 : Penyuluhan perorangan berdasarkan hasil KMS, meliputi : a. Informasi kesehatan tentang anak balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan,

diikuti pemberian makanan tambahan atau pemberian oralit. b. Memberikan informasi kepada ibu hamil yang termasuk risiko tinggi tentang kesehatannya diikuti dengan pemberian tablet tambah darah.
c. Memberikan informasi kepada PUS (Pasangan Usia Subur) agar menjadi anggota

KB lestari diikuti dengan pemberian dan pelayanan alat kontrasepsi.


- Meja 5 : Pelayanan berupa :

a. Imunisasi b. Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat c. tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus. d. Pembagian pil atau kondom
e. Konsultasi KB

f. Pengobatan ringan. Kegiatan diatas dilaksanakan sebulan sekali, untuk meja 1 sampai meja 4 dilakukan oleh kader. Sedangkan kegiatan pada meja 5 dilakukan oleh paramedis. Sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu yaitu :
-

bayi (usia < 1 tahun)

- anak balita (usia 1-5 tahun)


17

PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

ibu hamil WUS (wanita usia subur)

- ibu menyusui - PUS (pasangan usia subur)

18
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

III. 3.1. Identitas Posyandu


-

KEGIATAN POSYANDU : Posyandu Melati : Sucen Lor, Kabupaten Magelang : 5 orang : 4 orang yaitu Yatminah, Srinah, Sutinah, Herawati : 1 orang (Wasilah) : bayi (usia < 1 tahun), anak balita (usia 1-5 tahun), ibu

Nama Posyandu Lokasi Jumlah Kader Kader yang hadir Kader yang tidak hadir Sasaran

hamil, ibu menyusui, WUS (wanita usia subur), dan PUS (pasangan usia subur).
-

Cakupan yang hadir dan 1 orang ibu hamil.

: hanya 49 dari 63 (dengan jumlah bayi 24 dan 39 balita),

3.2.

Kegiatan di Posyandu Melati

Kegiatan yang dilakukan di Posyandu Melati antara lain :


-

Meja I Meja II Meja III Meja IV Meja V

: Pendaftaran : Penimbangan BB bayi dan Balita : Pengisian KMS : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS : Pelayanan, seperti:
Imunisasi antara lain campak, BCG, DPT, Polio

Pengobatan ringan. Kosultasi KB Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja pelayanan paramedis.

3.3.

Permasalahan

Ada beberapa masalah yang ditemukan di Posyandu Melati, antara lain:


19
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

1. Sasaran yang belum terpenuhi sesuai dengan targetnya


Bayi dan balita = 63

Yang hadir = 49 49/63= 77 %


ibu hamil = 1 orang ibu menyusui WUS dan PUS

2. BB yang tidak naik BB yang tidak naik ini ditemukan pada salah 1 balita yang berusia 13 bulan 3. ISPA Pada balita banyak yang sakit batuk pilek
4. Kelahiran yang dekat jaraknya dan pelayanan KB

5. ANC 6. Imunisasi Masalah yang terkait dengan imunisasi, yaitu :


Ketersediaan imunisasi DPT, polio, campak dan BCG, sedangkan untuk vaksin

hepatitis B belum tersedia


Beberapa anak tidak datang sesuai jadwalnya

20
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

IV. PEMBAHASAN 4.1. Kegiatan Posyandu Kegiatan pokok Posyandu menurut pedoman umum pelayanan posyandu (2008) adalah KIA, KB, imunisasi, pelayanan gizi dan penanggulangan diare. Pada tanggal 28 April 2011, kegiatan yang kami temukan di Posyandu Melati, yaitu : 1. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) Kesehatan Ibu dan Anak ini dalam hal pelayanan mencakup kesehatan ibu hamil, kesehatan ibu nifas dan menyusui dan kesehatan bayi serta anak balita. a. Ibu Hamil Di Posyandu Melati, ada 1 orang ibu hamil yang datang untuk menjalani pemeriksaan rutin. Pemeriksaan atau pelayanan yang dilakukan sama seperti ANC, namun untuk detail pemeriksaan tidak sempat kami gali lebih lanjut. b. Ibu Nifas dan Menyusui Di Posyandu Melati kemarin kami belum melihat atau belum menemukan kegiatan mengenai pelayanan untuk ibu nifas ataupun ibu menyusui. c. Bayi dan Anak Balita Pada pelayanan Posyandu untuk anak balita pelaksanaannya harus menyenangkan. Hal ini berguna untuk membangkitkan serta memacu kreativitas balita. Dalam pelaksanaannya juga sebaiknya balita dibiarkan bermain sendiri dan juga bermain bersama balita lain tentunya dalam pengawasan orang tua di bawah bimbingan kader. Jenis pelayanan di Posyandu untuk balita mencakup: Penimbangan Berat Badan (BB) Penentuan status pertumbuhan Penyuluhan Di Posyandu Melati kegiatan atas dilakukan dan juga dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi serta deteksi dini tumbuh kembang.

21
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

2. KB (Keluarga Berencana) Di Posyandu Melati juga dilakukan pelayanan KB. Namun, ada beberapa orang tua yang kami jadikan masalah terkait pelayanan KB. Kami juga tidak menanyakan detail tentang pelayanan KB yang ada di Posyandu Melati, jenis KB yang tersedia dan yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat. 3. Imunisasi Imunisasi di Posyandu Melati yang sudah dilakukan, yaitu imunisasi BCG, DPT, Polio, dan imunisasi campak. Untuk imunisasi Hepatitis-B belum dilakukan. 4. Gizi Di Posyandu Melati, pelayanan gizi yang dilakukan adalah pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan berat badan balita dan pemberian snack. 5. Penanggulangan diare Untuk penanggulangan diare belum direalisasikan karena kejadian diare pada anak di Dusun Suceng Lor rendah. 4.2. Masalah Posyandu Dari kegiatan posyandu diatas, dapat ditemukan beberapa permasalahan, yaitu sasaran yang belum terpenuhi sesuai dengan targetnya, BB anak yang tidak naik, ISPA pada anak, kelahiran yang dekat jaraknya, pelayanan KB, ANC, ketersediaan dan kehadiran anak pada jadwal imunisasi. 4.2.1. Sasaran belum sesuai target

Sasaran posyandu adalah bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, wanita usia subur (WUS) dan pasangan usia subur (PUS). a. Bayi dan Balita Jumlah bayi dan balita adalah 63 (39 balita dan 24 bayi), namun yang hadir hanya 49 orang. Dengan adanya bayi atau balita yang tidak hadir, dikhawatirkan informasi ataupun pengetahuan lain terkait kesehatan ibu dan anak tidak mencapai semua sasaran sehingga untuk merubah perilaku untuk hidup sehat sulit dicapai. Banyak faktor yang mempengaruhi ketidakhadiran bayi ataupun balita dalam kegiatan posyandu. Dengan adanya urusan lain yang lebih mendesak, mungkin orang tua dari bayi ataupun balita akan lebih mementingkan urusan tersebut daripada datang ke kegiatan posyandu rutin. Selain itu, umur balita juga bermakna dengan ketidakhadiran balita di
22
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

posyandu. Semakin bertambahnya umur balita, maka semakin sering balita tersebut tidak hadir ditimbang ke posyandu, sehingga orangtua tidak dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin. Adapun pengetahuan ibu bayi ataupun balita tentang manfaat posyandu juga memberikan kontribusi terhadap ketidakhadiran bayi ataupun balita ke posyandu. Semakin tinggi pengetahuan ibu bayi ataupun balita, semakin sedikit frekuensi mereka tidak hadir di posyandu. Selain itu ada faktor lain yaitu jarak antara rumah dengan tempat posyandu yang jauh. b. Ibu hamil Ibu hamil yang hadir di Posyandu Melati pada tanggal 28 April 2011 hanya 1 orang. Dalam hal ini, kami tidak menanyakan jumlah wanita hamil disana, sehingga kami tidak dapat informasi mengenai apakah sasaran pada ibu hamil sudah terpenuhi atau belum. Untuk pemeriksaan yang dilakukan pada ibu hamil di Posyandu Melati sama seperti ANC pada umumnya, hanya saja untuk detailnya tidak kami tanyakan lebih lanjut. Berdasarkan pedoman umum pelayanan posyandu, pelayanan ibu hamil yang diselenggarakan mencakup: Penimbangan Berat Badan (BB) dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh kader kesehatan Jika ada petugas puskesmas maka pelayanannya ditambah dengan pengukuran Tekanan Darah (TD) serta pemberian imunisasi tetanus toksoid. Jika tersedia ruang pemeriksaan pelayanannya ditambah dengan pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) yang hasilnya terkait dengan usia kehamilan. Apabila ternyata didapatkan adanya kelainan maka segera dirujuk ke Puskesmas. Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil perlu juga diselenggarakannya Kelompok Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu ataupun hari lain yang sesuai dengan kesepakatan. Kegiatannya meliputi: Penyuluhan terkait tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan, persiapan menyusui, KB dan gizi. Perawatan payudara dan pemberian ASI Peragaan pola makan ibu hamil Peragaan perawatan bayi baru lahir
23
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

Senam ibu hamil c. Ibu menyusui Di Posyandu Melati tidak didapatkan informasi mengenai pelayanan dan penyuluhan kepada ibu yang menyusui. Berdasarkan pedoman umum pelayanan posyandu, pelayanan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup :

Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas serta perawatan kebersihan jalan lahir (vagina) Pemberian Vitamin A dan tablet besi Perawatan payudara Senam ibu nifas Apabila ada tenaga kesehatan puskesmas serta tersedianya ruangan maka dilakukan :

Pemeriksaan kesehatan umum Pemeriksaan payudara Pemeriksaaan TFU dan pemeriksaan lochia Apabila terdapat kelainan segera rujuk ke puskesmas

d. WUS dan PUS Dari kegiatan di posyandu melati pada tanggal 28 April 2011, tidak ada pelayanan ataupun penyuluhan kepada wanita usia subur dan pasangan usia subur. Penyebab tidak adanya kegiatan ini saat itu belum kami ketahui karena dari pihak kami sendiri tidak menggali masalah ini dan dari pihak posyandu juga tidak memberikan informasi.

4.2.2. BB anak tidak naik Setelah dilakukan penimbangan berat badan dari 49 bayi dan balita, terdapat 1 orang anak usia 13 bulan yang BB nya tidak naik. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan BB atau BB tidak naik, diantaranya : Pola dan asupan makanan yang tidak adekuat
Imaturitas sistem imun sehingga mudah sakit seperti diare, ISPA, atau malnutrisi 24
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

Faktor sosial-ekonomi Kebiasaan dan lingkungan, misal suka jajan sembarangan dan lingkungan yang tidak bersih sehingga dapat mempengaruhi kesehatan anak Faktor pengetahuan ibu terhadap gizi dan kesehatan anak

4.2.3. ISPA pada anak Dari pengamatan, ada beberapa anak yang menderita ISPA, terutama batuk pilek. Penyebabnya sama seperti yang telah dijelaskan diatas, yaitu : Pola dan asupan makanan yang tidak adekuat sistem imun yang lemah sehingga anak mudah sakit Faktor sosial-ekonomi Kebiasaan dan lingkungan, misal suka jajan sembarangan dan lingkungan yang tidak bersih sehingga dapat mempengaruhi kesehatan anak Faktor pengetahuan ibu terhadap gizi dan kesehatan anak Diantara faktor-faktor tersebut diatas, menurut orang tua yang anaknya menderita sakit, penyebab tersering adalah jika teman atau tetangganya banyak yang menderita keluhan serupa, maka anak akan mudah tertular. Menurut penyebaran penyakit, penularan ISPA terbanyak melalui inhalasi atau droplet, sehingga tentu saja jika lingkungan sekitar banyak yang menderita ISPA, maka kemungkinan besar anak juga akan menderita ISPA. Dengan demikian, betapa pentingnya pengetahuan dan perhatian orang tua terhadap kesehatan anaknya. Orang tua harus tahu mengenai penyebab dan penularan suatu penyakit, sehingga mereka dapat mencegah anaknya dari penyakit, terutama penyakit-penyakit infeksi. Hendaknya orang tua juga selalu menjaga daya tahan tubuh anak agar tidak mudah drop. Jika mikroorganisme menginfeksi manusia yang memiliki daya tahan tubuh lemah, maka manusia tersebut akan mudah sakit.

4.2.4. Kelahiran dengan jarak yang dekat dan pelayanan KB Di posyandu MELATI juga terdapat permasalahan terkait KB, salah satunya yang ditunjukkan dengan jarak kelahiran yang dekat antara seorang kakak dan adik. Adapun
25
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

pentingnya KB dalam menjarangkan jarak kelahiran salah satunya adalah agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan optimal. Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Apabila ada tenaga kesehatan Puskesmas dapat dilakukan suntikan KB serta konseling KB. Juga apabila tersedia ruang dan peralatan yang menunjang dapat dilakukan pemasangan IUD. Permasalahan lain terkait KB ini adalah kami tidak menanyakan detail tentang pelayanan KB yang ada di Posyandu Melati, alat KB apa saja yang tersedia dan yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat.

4.2.5. ANC (Ante Natal Care)

Kegiatan lain di Posyandu adalah terkait ANC (Ante Natal Care). Dalam hal ini kami tidak mengetahui secara langsung dan pasti. Informasi ini hanya didapat dari bidan pembimbing.

4.2.6. Imunisasi Permasalahan lain yang ditemukan adalah vaksin imunisasi yang tersedia di Posyandu adalah Campak, BCG, DPT, Polio sedangkan vaksin Hepatitis B tidak tersedia. Dalam hal ini tidak kami tanyakan apakah memang tidak disediakan oleh puskesmas ataupun alasan lain. Apabila diposyandu tidak tersedia vaksin yang dibutuhkan, maka rujukannya adalah kepuskesmas. Imunisasi hanya dilaksanakan apabila ada petugas Puskesmas.

26
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

V. KESIMPULAN Posyandu sebagai wadah yang dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada khususnya. Sasaran utama kegiatan posyandu ini adalah bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, wanita subur dan pasangan usia subur. Program utama posyandu, yaitu : 1. Pelayanan KB 2. Kesehatan Ibu dan Anak 3. Pelayanan Gizi 4. Imunisasi 5. Pencegahan dan penanggulangan diare Program ini dilakukan dalam 5 meja, yaitu :
-

Meja I Meja II Meja III Meja IV Meja V

: Pendaftaran : Penimbangan BB bayi dan Balita : Pengisian KMS : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS : Pelayanan, seperti:
Imunisasi antara lain campak, BCG, DPT, Polio

Pengobatan ringan. Kosultasi KB Pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja pelayanan paramedis. Pada tanggal 28 April 2011, penyelenggaraan Posyandu Melati belum mencakup semua program utama posyandu. Belum terlihat adanya pelayanan atau penyuluhan terhadap wanita usia subur dan pasangan usia subur. Untuk pelayanan di Meja V, mengenai imunisasi, di Posyandu Melati juga belum tersedia imunisasi hepatitis B saat itu. Masalah lain yang ditemukan yaitu ketidakhadiran sasaran untuk mengikuti kegiatan rutin posyandu. Dari hasil penimbangan BB pada bayi dan balita, dijumpai 1 orang anak dengan BB yang tidak naik. Menurut kader dan bidan disana, penyebabnya bisa dipengaruhi riwayat penyakit yang pernah diderita, misal ISPA, atau bisa juga karena asupan makanan yang tidak berimbang dengan aktivitas anak. Namun, petugas juga mengatakan bahwa ibu anak telah melahirkan dengan jarak yang dekat, sehingga anak pertama belum cukup besar, tapi dia sudah mempunyai adik baru lagi. Hal ini sangat dapat
27
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

mempengaruhi tumbuh kembang anak, terkait dengan asupan yang kurang ataupun perhatian yang tidak maksimal. Kelahiran jarak dekat merupakan salah satu masalah terkait pelayanan KB. Salah satu program di Posyandu adalah pelayanan KB yang salah satu tujuannya adalah untuk mengatur jarak kehamilan atau kelahiran ibu dengan sebelumnya. Dengan beberapa masalah yang ditemukan di Posyandu Melati, berati ada pula beberapa hal yang harus dibenahi atau ditinjau ulang kembali, terutama terkait dengan program dan penyelenggaraan Posyandu.

VI. SARAN Melihat efesiensi pelayanan serta manfaat dari Posyandu, tentunya upaya yang sudah berjalan harus ditingkatkan agar anggota masyarakat dapat memberikan kontribusi dalam menjaga serta meningkatkan kesehatan diri dan keluarganya dengan mengikuti kegiatan Posyandu secara teratur bagi yang mempunyai balita. Dilihat dari kesimpulan, peningkatan kualitas posyandu harus dilakukan oleh semua pihak yang terkait, yaitu Kader Petugas kesehatan Masyarakat sebagai sasaran Posyandu

Selain itu, mungkin dapat ditinjau kembali masalah tempat penyelenggaran posyandu. Berdasarkan pedoman pengelolaan posyandu, tempat yang menjadi sarana hendaknya luas, sehingga sambil menunggu antrian anak dapat dilepas untuk dibiarkan bermain dengan temannya yang lain. Di Posyandu Mlati, tempatnya masih sedikit kurang memadai untuk dapat direalisasikan hal tersebut. Semoga dengan demikian, minimal progran utama, penyelenggaraan 5 meja dan sasaran dapat direalisasikan secara maksimal.

28
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

VII. DAFTAR PUSTAKA Almroth S.,G., Bidinger P., No need for water supplementation for exclusively breastfed infants under hot and arid conditions. T Roy Soc Trop Med H 1990; 84,602-4 Depkes RI, 1990. Pendekatan Epidemiologi I dan Dasar-Dasar Surveilans. Untuk Pelatihan Prajabatan Umum dan Khusus Tenaga Paramedis di Puskesmas. Jakarta. Depkes RI, 2006. Pedoman pemantauan KIA. Jakarta : pws KIA Notoatmodjo, S., 2001. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. Sembiring, N., 2004. Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat Dalam Usaha Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera utara. www.library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf Suyono, H., 2006. Revitalisasi dan Pengembangan Posyandu Mandiri. Jakarta : Yayasan Dana Sejahtera Mandiri Tim Blok Kesehatan Anak, 2011. Panduan Keterampilan Medik Blok Kesehatan Anak. Yogyakarta: FKUII Yuanita, R., 2007. Evaluasi Program Posyandu Di Puskesmas Grogol Kelurahan II periode November 2008 - Oktober 2009. http://www.scribd.com/doc/25292253/EvaluasiProgram-Posyandu Zulkifli, 2003. Posyandu dan Kader Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera utara. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3753/1/fkm-zulkifli1.pdf

29
PPK Blok~ Kesehatan Anak~Tutorial 10. Syaiful RF 05711119 Puskesmas salam

You might also like