You are on page 1of 17

TAMBANG TERBUKA (SURFACE MINING) Tambang terbuka adalah suatu penggalian yang dilakukan dipermukaan tanah yang dimaksudkan

untum mengambil bahan-bahan tambang. Jenis tambang ini dapat dikelompokkan menjadi 3 grop, yaitu penambangan: 1. Endapan lepas (loose deposits); seperti mineral sends, gravel. 2. Bedded deposits; seperti Batubara 3. Endapan kompak (masive seposits). Pada dasarnya dari tahun ketahun cara-cara penambangan untuk ke tiga jenis tersebut diatas tidak ada perubahan secara besar-besaran, hanya alat-alat yang semakin canggih dan besar kapasitasnya. Tambang terbuka cara pengerjaannya dapat dibagi menjadi tiga type, yaitu: 1. Open Pit, 2. Glory Hole, dan 3. Placer. 1. OPEN PIT. Penambangan secara Open pit (open pin mining atau atau kadangkadang disebut juga sebagai open cut mining), diterapkan untuk mengambil endapan bahan galian, dan juga untuk mengambil segala jenis batuan yang terletak pada atau dekat dengan permukaan. Penggalian terbuka ke arah permukaan. Cara penambangan tersebut sangat cocok bagi endapan-endapan yang horizontal atau sedikit horizontal dimana masih memungkinkan berproduksi tinggi dengan biaya rendah. Faktor-faktor yang menentukan dari pada layout termasuk juga orientasi endapannya adalah stripping ratio, kondisi cuaca, besar produksi yang diinginkan dan alat yang tersedia. Dasar penggunaan dalam evaluasi secara ekonomis untuk tambang openpit adalah stripping ratio, dimana secara umum dapat diartikan bahwa volume tanah (ground) yang tergali per unit endapan bahan galian (ore). Dalam kenyataan,perencanaan pit memerlukan penetapan dari pada break-even stripping ratio, yang biasanya menggunakan nilai perolehan dari pada endapannya, biaya produksi dan pengupasan tanah penutup.

Tambang terbuka

Rumus umum break-even stripping ratio adalah sebagai berikut: Recoverable value / tonne ore production cost / tonne ore Stripping cost / tonne waste Contoh: Recoverable value per tonne of ore Production cost per tonne of ore Stripping cost per tonne of waste 6.80 4.30 Break even stripping ratio

= $ 6.80 = $ 4.30 = $ 0.65

= 0.65 = 3.85 : 1

harga stripping ratio bervariasa dari tingkat rendah (1:1) sampai tingkat yang tinggi (20:1). Untuk kondisi batuan yang keras, angka perbandingan condong menjadi rendah, dan untuk batuan lunak harganya tinggi. Empat type penambangan secara open pit dapat diindentifikasi sebagai berikut: A. Single bench. B. Multiple bench C. Strip mining D. Quarry mining A. SINGLE BENCH. Dalam sistem ini, kegiatan operasi penggslisn open pit hanya membentuk sebuah bench (single level bench). Material digali dari permukaan bench (gambar 1 dan 2). Biasanya cara ini untuk menambang bahan galian berbagai jenis batuan) yang relatif dangkal, yang memungkinkan beroperasi dengan single-bench. Qquarry dan Strip mining bisa menggunakan cara ini.

Tambang terbuka

Tinggi bench maksimum yang stabil dan kemiringannya tergantung pada jenis batuan yang ditambang. Ketinggian bench yang aman ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah. Untuk tambang pasir (sand pits) ketinggian bench diatur/dibuat sesuai dengan alat gali pada muka kerja. Pada berbagai kenyataan, ketinggian bench lebih 10m telah digunakan. Sebenarnya kesetabilan adalah kritis, alat-alat gali dan pekerjadalam keadaan kondisi tidak aman, dimana kemugkinan runtuh dapat terjadi. Besarnya produksi dengan penggalian secara single bench adalah terbatas dan ditentukan oleh kepastian alat yang dioperasikan, selain pula luas lapangan (front) kerja yang dapat berproduksi secara simultan. Untuk lebih jelasnya gambaran mengenai single bench dapat dilihat pada gambar 1 dan 2 dibawah.

Tambang terbuka

X
Ramp

X`

Bench level

X
Bench slope Bench face Bench hight Ramp

X`

Bench Level

Gambar 1. Single Bench Open Pit Mine

A
Mineral

B 1 2

A`

B`

Host rockl

1. Ramp 2. Working Ramp 3. Deposit Outline

B B`

A A`

Gambar 2. Single Bench in Flat Surface Deposit ussing Offset Ramp

Tambang terbuka

B. MULTIPLE BENCH Penambangan secara open pit dengan cara multiple bench umumnya diterapkan pada penambangan bahan galian yang kompak (masive), tebal, atau urat bijih yang lebar dimana letak endapannya lebih dalam dari pada keadaan bahan galian yang cocok ditambang secara single single bench. Jenis batuan harus cukup kuat, atau mungkin batuan keras, agar bisa mendukung ketinggian secara ekonomis (gambar 3). Bila kedalaman pit melebihi 8 15 m, maka perlu dibuat lebih dari satu jenjang (bench). Lebar bench bervariasi menurut ukuran alat gali dan alat angkut serta menurut jenis batuannya, yang dapat berkisar antara 6 20 m. Lebar bench (berm) perlu didesain untuk sarana keselamatan bagi para pekerja dan alat-alat produksi dari longsoran (sliding) (gambar 3) Bench slope dapat dibuat lebih terjal dari pada pit slope, karena batuan dapat bertahan dengan dinding yang hampir vertikal untuk jenjang yang tidak terlalu tinggi.pit slope bervariasi dari 200 700 dari horisontal. Ahir dari penambangan sebelum tersisa, pit slope bisa lebih terjal untuk meningkatkan recovery. Bila dihubungkan dengan aspek lingkungan cara penambangan dengan multiple yaitu karena adanya tanah buangan (waste disposal), debu-debu, getaran peledakan (blasting vibration) dan land restoration. Kesetabilan jenjang perlu dijaga untuk mempertinggi faktor-faktor keamanan. Untuk menghilangkan potensi-potensi timbulnya kecelakaan dapat dilakukan dengan cara melakukan beberapa tindakan antara lain: membersihkan potongan-potongan batu, mengetahui zona-zona kritis (critical zone), pengeringan, pengontrolan peledakan, artificial stabilization dan memonitor pergeseran/pergerakan. Bahaya-bahaya keselamatan, misalnya batuan yang runtuh dapat dicegah dengan membersihkan potongan-potongan batu yang menempel/menggantung pada muka bench. Dengan adanya kesulitan dalam pengerjaan ini, maka sebagai jalan keluar dapat pula dibuat alternatif dengan

Tambang terbuka

membuat bench yang lebih lebar. Monitor dan menginvestigasi zona-zona yang berbahaya merupakan kewajiban yang harus dilakukan secara terus-menerus. Air tanah yang terkandung dalam jenjang juga merupakan faktor yang membahayakan, maka pengeringan perlu dilakukan untuk meningkatkan kestabilan lereng. Untuk lebih amannya sudut kemiringan (slope angle) perlu dikurangi. Teknik peledakan yang terkontrol seperti presepliting dan smooth wall blasting bisa menambah kekuatan secara alami pada permukaan jenjang yang terdapat discontinnity. Selain hal-hal tersebut, peningkatan kestabilan jenjang/lereng efektif bisa diterapkan dengan pemakaian cable anchors. Cara ini dilakukan sebelum dimulainya operasi penambangan. Monitor pergeseran jenjang (displacement monitoring plan) perlu dilakukan sebagai usaha pendekatan tercapainya kesetabilan jenjang. Monitor pergeseran sebagai alat untuk menetapkan tindakan langkah sebelum bahaya keselamatan kerja timbul. Secara jelasnya multiple bench ini dapat dilihat seperti yang ada pada gambar 3 dan gambar 4 dibawah ini.

Tambang terbuka

X
Bench

Ramps

PIT Battom

Bench

X` X`
Bench face

Bench Height Pit Slope Bech slope

Gambar 3. Multiple Bench Open Pit Mine

Tambang terbuka

Horizon 20 m 1 3

Horizon 30 m

Horizon 10 m PLAN

Horizon 10 m Horizon 20 m Horizon 30 m

Section

1. 2. Inclined Ramps. 3. 4. Bench Faces. Gambar 4. Bench access (spiral Route Layout)

Tambang terbuka

C. STRIP MINING. Strip mining adalah jenis penambangan yang biasa dilakukan untuk menambang lapisan batu bara yang dekat dengan permukaan/dangkal, dan untuk endapan-endapan mineral lainnya yang memiliki kekuatan rendah, seperti misalnya jenis sedimenter yang berposisi mendatar. Pemboran dan peledakan perlu atau tidaknya tergantung pada jenis batuan penutupnya. Ketebalan lapisan batubara yang ditambang dengan sistem strip mining berkisar antara 1 m sampai 10 m. Endapan batu bara yang lebih tebal dan memiliki berbagai lapisan biasanya ditambang dengan cara berjenjang (banching). Pemindahan tanah penutup dan batubaranya menyusur secara menyilang (strip across) satu dimension endapan, yang kemudian digali secara paralel dari arah yang lain (opposit direction). Overburden atau lapisan tanah penutup dapat diisikan kembali kebekas penggalian sebelumnya (back filling). Siklus ini kemudian diulangi lagi. Dalam strip mining pemeliharaan dinding tebing tidak begitu kritis seperti pada operasi penambangan multiple bench pit, tetapi tumpukan material buangan yang tinggi mempunyai permasalahan longsor (slope failure problem). Peralatan seperti dragline atau bucket wheel excavator dapat digunakan untuk pengupasan tanah penutup. Penambangan batubaranya sendiri yang bersifat rapuh bisa menggunakan shovel kemudian dimuat ke alat angkut, seperti misalnya truck atau lori. Sedangkan untuk batu bara jenis keras perlu menggunakan pemboran dan peledakan. Untuk lebih jelasnya strip mining ini dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini:

Tambang terbuka

X
Original Surface

Topof Coal seem

Over burden

X`

Plan

Overburden
Wate rock

X`

Coal

SECTION

Gambar 5. Strip Mine

Tambang terbuka 10

D. QUARRY MINING Quarry adalah suatu sistem penambangan terbuka yang diterapkan untuk endapan bahan galian industri, seperti misalnya penambangan batu marmer, gamping, granit,shale, kaolin, dsb, yang berguna baik sebagai sifat fisiknya atau kimiawanya. Dalam jenis tambang ini, bentuk endapan biasanya masive atau bedded dan cocok ditambang secara berjenjang (bench mining). Secara garis besar quarry dapat dibagi menjadi dua type, yaitu: dimention stone dan broken stone (agregat). Dimention stone quarry biasanya memiliki permukaan jenjang vertikal dan overall pit slope nya curam, untuk hal seperti ini jenis batuannya harus mempunyai relative high cohesive strength dan saling terikat kuat pada setiap fracture atau joint plane. Agregat atau chemical stone biasanya dilakukan dengan system peledakan berjenjang. Besar fragmentasinya disesuaikan menurut kebutuhan.

Overburden

Bench face Near vertical

Gambar 6. Dimension Stone Quarry (slate, Diorite, Marble

Tambang terbuka 11

A` A

A`

Gambar 7. Hillside Aggregate Quarry (Typical Aggregate Producers.

Tambang terbuka 12

2. GLORY HOLE. Glory hole adalah cara penambangan yang diterapkan dengan cara penggalian secara terbuka (open excavation) dimana hasil bongkarannya diambil/dipindahkan secara gaya berat (gravity) lewat ore pass yang menghubungkan ke underground haullage way (gambar 8 dan gambar 9). Cara operasi pembongkarannya dengan cara meledakkan bahan galian didekat ore pass sehingga hasil bongkarannya jatuh kedalam ore pass secara gaya berat. Cara penambangan ini biasanya dilakukan untuk segala jenis bahan galian, asalkan material/batuannya harus tidak memiliki tendensi memenuhi/menutupi di dalam draw point Untuk lebih jelasnya mengenai sistem penambangan ini dapat dilihat pada gambar 8 dan gambar 9, seperti dibawah ini:

Shaft

Working Benches Surface

Overburden

ORE

Barren Rock Barren Rock Transfer Raise Bv Pass To Shaft

Gambar 8. Glory Hole Mining

Tambang terbuka 13

Glory Hole Ore Pass Coss Cut Hoisting Shaft

Gambar. 9. Opening Up Bottom Horizon of Open Pit by Underground Working

Tambang terbuka 14

3. PLACER MINING (WET MINING). Sistem Placer mining ini biasanya diterapkan dalam penambangan mineral detrital yang terkonsentrasi secara selektif dari aliran air. Sifat yang sangat penting adalah bahwa endapannya ditambang dekat dengan air atau ditambang secara basah. Sesuai dengan nama jenis tambang ini menggunakan media air untuk sarana penambangannya. Jadi endapan yang sesuai untuk ditambang dengan cara ini pada umumnya adalah endapan aluvial dari mineral-mineral berat, seperti misalnya emas, kasiterit, bijih besi (magnetit, ilmenit), dsb. Yang termasuk dalam sistem penambangan wet mining ini adalah: Ground Sluicing, Tambang Hidrolis (semprot), Tambang Kapal Keruk.

GROUND SLUICING. Sistem ini dilakukan dengan cara membuat parit-parit pada endapan, kemudian mengendapkan kembali mineral-mineral berat yang diperoleh pada suatu lekukan, yang kemudian diayak untuk memperoleh mineral yang diingini. Cara ini adalah cara penambangan primitif dan sangat lambat. Masalah keselamatan kerja yang dihadapi diantaranya adalah kemungkinan dapat terjatuhnya pekerja ke dalam parit, karena lingkungan kerja (fron) yang licin dan berair.

TAMBANG HIDROLIS (SEMPROT). Sistem penambangan ini menggunakan tekanan air yang keluar dari sebuah monitor ( 6 atm) yang dihasilkan dari pompa semprot., materialmaterial hasil semprotan dialirkan ke dalam sebuah sump dan dihisap oleh pompa penghisap melalui pipa dan kemudian ditampung ke dalam bak pengolahan (pencucian). Jadi peralatan yang digunakan dalam system

Tambang terbuka 15

penambangan ini adalah: - Instalasi pompa dan pengaturan pipa-pipa - Instalasi pembangkit tenaga (disel atau listrik). Sumber-sumber bahaya pada sistem penambangan ini terutama disebabkan oleh sifat kegiatan dan jenis peralatannya, pada umumnya adalah: - Terkena semburan air dari monitor. - Penambahan tekanan bisa mengakibatkan lepasnya monitor. - Fron penambangan longsor, dan jatuh tergelincir karena fron kerja licin dan berair. - Kecelakaan akibat perlistrikan dan permesinan. - Kecelakaan pada waktu perpindahan lokasi peralatan.

TAMBANG KAPAL KERUK. Apabila endapan bijin aluvial terdapat dibawah permukaan air misalnya dilepas pantai (off-shore), danau, sungai, rawa dan sebagainya, maka penambangan dilakukan dengan menggunakan kapal keruk. Terdapat beberapa jenis kapal keruk yang dapat digunakan untuk kegiatan penambangan, antara lain: - Bucket Drege, yaitu kapal keruk dengan alat gali berupa rangkaian mangkok (bucket). - Cutter Suction Dredge, yaitu kapal keruk dengan alat gali berbentuk pisau pemotong. Dilihat dari cara geraknya, kapal keruk dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu: 1. Head-line dredge, bergerak dengan pertolongan kabel-kabel. 2. Speed dredge, yang bergerak dengan bantuan Speed Cara Pengerukan: 1. Cara trap (benches) adalah suatu cara pengerukan dengan membentuk trap-trap. 2. Cara tekan, adalah suatu cara pengerukan dengan menekankan ladder sampai pada kedalaman yang dikehendaki kemudian maju secara bertahap

Tambang terbuka 16

tanpa membentuk trap. 3. Cara kombinasi, merupakan gabungan dari cara trap dan cara tekan. Pontoon kapal keruk adalah bagian yang sangat penting mengingat fungsinya, dimana semua peralatan terletak diatas pontoon tersebut. Pontoon tersebut dibagi menjadi beberapa bagian yang dipisahkan dengan sekat antara bagian yang satu dengan lainnya, dan bagian ini disebut compartement. compartemen dimaksudkan untuk membantu kapal keruk dalam hal bila ada kebocoran-kebocoran lokal sehingga masih tetap dapat terapung. Sumber bahaya yang kemungkinan dapat terjadi dalam penambangan dengan kapal keruk ini adalah: - Orang tenggelam, - Orang jatuh ke bandar batu, - Adanya bagian-bagian peralatan yang berputar, - Perlistrikan, - Tergelincir dikarenakan adanya lantai-lantai yang kotor dengan olie pelumas, - Kejatuhan benda, - Kepala terantuk, - Terjepit, dll.

Tambang terbuka 17

You might also like