Professional Documents
Culture Documents
1
dianiaya dan difitnah karena kebenaran yang mereka sampaikan (ayat 10). Ia harus lahir dari kasih
yang sejati terhadap Allah dan sesama manusia.
Dapat diumpakan andaikata terdapat dua pihak yang sedang bersengketa, seorang pembawa damai
adalah seseorang yang mengenal dan dikenal serta bisa dipercaya kedua belah fihak dengan baik.
Orang yang demikian adalah orang yang dikenal “baik” sebagai orang yang bisa dipercaya
omongannya, janjinya dan perbuatannya. Damai dan kebenaran tidak dapat dipisahkan. Orang yang
membawa damai sejahtera adalah orang yang berani angkat bicara menentang kejahatan dan dosa.
Tanpa kebenaran, seseorang tidak punya dasar untuk membawa damai sejahtera. Dasar yang pasti
bagi damai sejahtera yang abadi ialah keadilan dan kebenaran. Seorang pembawa damai tidak dapat
membawa damai dengan mengesampingkan kebenaran.
Seseorang akan merasa kesulitan mendamaikan pertengkaran pasangan suami-istri bila dalam
kehidupannya sehari-hari ia sering bertengkar dengan pasangan hidupnya dan/ atau tetangganya.
Sangat sulit membawa damai jika pada saat membawa damai, satu atau dua pihak berkata, "Kamu
sendiri tidak memberikan contoh yang baik" (yang bisa berarti bahwa mereka tidak percaya
kepadanya karena tidak menyampaikan kebenaran yang patut ditiru) atau “kamu berpihak kepadanya”
(yang bisa berarti bahwa tindakannya untuk menjadi “juru damai” dianggap tidak tulus).
Betapa tingginya panggilan sebagai pembawa damai sejahtera! Membawa damai sejahtera tidak
segampang berbicara, menggurui orang lain, mengibarkan spanduk dan berarak di jalan sambil
berteriak-teriak tentang “damai”. Orang lain bisa menilai dari berbagai macam aspek berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman hidup mereka. Membawa damai sejatera bisa juga dianggap sebagai
pekerjaan yang berbahaya. Jika tidak tepat dan bijak, seseorang malah bisa menjadi sasaran
“pertengkaran” kedua belah pihak yang sedang bersengketa.
Saat seseorang menerima damai sejahtera dari TUHAN, ia tidak perlu lagi merasa gentar dan takut.
Paulus dan Silas adalah dua model anak-anak TUHAN yang benar-benar merasakan dan mengalami
damai sejahtera ALLAH. Walaupun disesah dan dipenjarakan di bawah tanah yang gelap, mereka
tidak putus-putusnya mengucap syukur dan melantunkan pujian bagi kebesaran Nama TUHAN.
Kondisi seburuk apapun tidak mempengaruhi damai sejahtera ALLAH yang melampaui segala akal
manusia (Fil 4:7).
Tantangan
Apakah kita sanggup menjalankan tugas yang diembankan kepada kita untuk membawa damai
sejahtera kepada keluarga, tetangga, rekan-rekan kerja dan “dunia”? Kiranya Tuhan Yesus
memberkati usaha kita.
antsprobi@yahoo.com