You are on page 1of 139

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT


TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
DI SMP NEGERI 1 SUMBER JAYA KABUPATEN MAJALENGKA

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah
IAIN Syekh Nurjati Cirebon









oleh
IRVAN PERMANA
NIM. 07450771


KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011



IKHTISAR


IRVAN PERMANA, Pengaruh metode pembelajaran demonstasi pada pokok
bahasan bilangan bulat terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negri 1
Sumberjaya Kabupaten Majalengka


Rendahnya kualitas pendidikan dilihat dari rendahnya nilai ujian
nasional, khususnya mata pelajaran matematika salah satunya disebabkan oleh
kurang efektifnya metode pembelajaran yang digunakan. Salah satu karakteristik
matematika adalah mempunyai objek yang abstrak. Sifat abstrak inilah yang
menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika.
Rendahnya prestasi matematika siswa disebabkan oleh factor siswa yaitu
mengalami masalah secara komprehensif atau secara parsial dalam matematika.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektivitasan
penggunaan metode pembelajaran demonstrasi pada pada pook bahasan bilangan
bulat di kelas VII SMP Negeri 1 Sumberjaya dan peningkatan prestasi belajar
matematika siswa dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi.
Metode yang baik dalam pembelajaran akan membantu siswa dalam
mempermudah belajar siswa, karena jika metode yang digunakannya monoton
dan hanya ceramah dan tugas saja, mereka akan merasa bosan dan tidak semangat
dalam belajar. Apalagi dalam pelajaran matematika yang berisi konsep-konsep
yang harus dipahami. Metode adalah cara untuk melakukan sesuatu atau cara
untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan ada dua
variabel yang pertama adalah metode demontrasi dan yang keduanya prestasi
belajar siswa. Dalam penelitian ini metode pengumpulan datanya berupa tes dan
angket.
Analisis data ini mengunakan SPSS V. 16 ,rata-rata hasil tes awal atau
pretes (298) atau 11,46% dan tes akhir atau postes (417) atau sebesar 16,04%
dengan gain (1319,33) atau 50,74%. hasil penelitian diperoleh nilai korelasi
sebesar 0,729. Hai ini berarti ada hubungan yang sangat kuat antara variable x
(pembelajaran demonstrasi) dengan pariabel y (prestasi belajar siswa) begitu juga
hasil perolehan uji regresi,dengan t hitung = 5,218 dan t table = 1,771. Karena t
hitung > 5,218>1,771, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Bererti terdapat
pengaruh yang signifikan variable x (strategi pembelajaran demonstrasi) terhadap
y (prestasi siswa)


PENGESAHAN
Skripsi yang bejudul PENGARUH METODE PEMBELAJARAN
DEMONTRASI PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGRI 1
SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA oleh IRVAN PERMANA.
( NIM : 07450771) telah di munaqosahkan di Institut Agama Islam Negri ( IAIN )
syekh Nurjati Cirebon, pada tanggal 25 Agustus 2011.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Islam ( S.Pd.I ) pada Jurusan Matematika Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam Negri ( IAIN ) Syekh Nurjati Cirebon.
Cirebon, 25 Agustus 2011
Sidang Munaqosah
Dekan Fakultas Tarbiyah Ketua Jurusan



Dr. Saefudin Zuhri, M. Ag Toheri, s.si, M.Pd
NIP. 19710302 199803 1 002 NIP. 19730716 200003 1 002

Penguji I Penguji II



Moh. Hamzah, M.Pd Reza Oktiana Akbar, M.Pd
NIP. 19700730 199412 1 002 NIP. 19811022 200501 1 001



NOTA DINAS

Kepada Yth :
Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Di
Cirebon
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan
skripsi dari IRVAN PERMANA yang berjudul : Pengaruh Metode Pembelajaran
Demontrasi Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat Terhadap Hasil Belajar Siswa
Di SMP Negeri 1 Sumberjaya Kabupaten Majalengka, kami berpendapat bahwa
skripsi tersebut sudah dapt diajukan kepada fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati
Cirebon untuk dimunaqosyahkan.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Cirebon,
Pembimbing I, Pembimbing II,



Prof, Dr. H. Jamali.M Ag Hadi Kusmanto, M. Si
NIP. 19680408 199403 1 003 NIP. 19790109 201101 1 006





PERSETUJUAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONTRASI
PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
DI SMP NEGERI 1 SUMBER JAYA KABUPATEN MAJALENGKA



OLEH:
IRVAN PERMANA
NIM : 07450771


Menyetujui :




Pembimbing I, Pembimbing II,




Prof. Dr. H. Jamali. M. Ag Hadi Kusmanto. M. Si
NIP.19680408 199403 1 003 NIP.19790109 201101 1 006













RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis adalah Irvan Permana, lahir di Sumberjaya tanggal 12 Juni
1988, anak pertama dari tiga bersaudara , yaitu Wina Iswatun Hasanah dan Fauzi
Saeful Maruf dari pasangan Ama Suharma dan Eti Roswati.
Beralamat di Jalan Dukuh Curug Rt/Rw 02/04 Nomor 48 Desa Sumberjaya
Kecamatan Sumberjaya Kabupaten
Majalengka. Tlp/Hp 085224004995.
Pendidikan yang telah penulis tempuh adalah
sebagai berikut :
1. TK Tunas Harapan Garawangi, lulus
pada tahu ( 1993 1994 )
2. SDN 2 Sumberjaya, lulus pada tahun (
1994 - 2000 )
3. SMPN 1 Sumberjaya, lulus pada tahun( 2000 - 2003 )
4. SMK Korpri Sumedang, lulus pada tahun ( 2003 2006 )
5. IAIN Syekh Nurjati Cirebon Jurusan Tarbiyah Program Studi Tadris
Matematika, lulus pada tahun ( 2007 - 2011 )




PERNYATAAN OTENTITAS SKRIPSI

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul PENGARUH
METODE PEMBELAJARAN DEMONTRASI PADA POKOK BAHASAN
BILANGAN BULAT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMP
NEGERI 1 SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA ini besrta
segala isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan say tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, say siap menanggung resiko untuk sanksi apapun
yang dijatuhkan kepada saya sesuai dengan peraturan yang berlaku, apabila
dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan, atau ada
klaim terhadap karya say sendiri.

Cirebon,
Yang Membuat Pernyataan,



IRVAN PERMANA
NIM : 07450771








PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Apa dan mamah, Drs. Ama Suharma dan Eti Roswati S.pd yang
telah membimbing dan mendidik sehingga saya bisa menjadi
sarjana.
Adik-adik ku, Wina Iswatun Hasanah dan Fauzi Saepul Maruf,
yang telah memberi semangat dalam menggapai impian.
Ua, Bibi,Mamang yang telah memberikan semangat, dukungan,
maupun materi hingga saya bisa jadi sarjana.
Kekasih ku,Teh Nisa Dewi terimakasih yang tanpa lelah membantu
dalam pembuatan sekripsi dari awal sampai akhir.
Teman-teman ku, Asep Sukendar, Toton, Yahya, Hadi, Wahid,
Taqiyudin, Jayani yang telah membantu dalam pembuatan skripsi
yang tidak bisa disebutkan satu persatu,




















KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah
Subhanahutaala, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat
serta salam tercurah dan dan dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar kita
Nabi Muhamad Solallahu Alaihi Wasalam sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan lokasi penelitian di SMPN 1
Sumberjaya dengan baik dan tepat pada waktunnya.
Kelancaran penyusunan skripsi ini tidak lepas bantuan, motivasi dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Maksum, MA selaku Rektor Institut Agama
Islam Negri Syekh Nurjati Cirebon.
2. Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negri Syekh Nurjati Cirebon.
3. Bapak Toheri, S.Si M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika
Tarbiyah Institut Agama Islam Negri Syekh Nurjati Cirebon.
4. Bapak Prof. Dr. H. Jamali, M. Ag selaku Dosen Pembimbing I.
5. Bapak Hadi Kusmanto, M. Si selaku Dosen Pembimbing II.
6. Bapak Dedi Rasidin, S.Pd selaku Kepala SMPN 1 Sumberjaya
Kabupaten Majalengka.
7. Bapak Arjaya, S.Pd selaku Guru Matematika SMPN 1 Sumberjaya
Kabupaten Majalengka.
8. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril,
material, semangat, nasihat, perhatian serta doa untuk penulis
sehingga penulis mempunyai kekuatan lahir batin.
9. Seluruh pihak yang telah memberi dorongan moril sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan sekripsi ini.
Penulis berharap dan berdoa semoga amal kebaikan tersebut
mendapat imbalan kebaikan berllipat ganda dari Allah Subhanahutaala.
Amin.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya atas segala kehilafan dan kekurangan selama
pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini,
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.
Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.






Cirebon,Skripsi Juli 2011


Penulis













DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAPTAR ISI.................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. ix

BAB1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 6
D. Kerangka pemikiran............................................................................... 7
E. Hipotesis Penelitian................................................................................. 9

BAB II METODE DEMONTRASI, BILANGAN BULAT, DAN PRESTASI
BELAJAR
A. Pengertian Pembelajaran....................................................................... 10
B. Matematika.............................................................................................. 13
C. Bilangan Bulat......................................................................................... 16
1. Penjumlahan dan sifat sifatnya..................................................... 17
2. Pengurangan dan sifat sifatnya..................................................... 18
3. Perkalian dan sifat sifatnya........................................................... 19
4. Pembagian dan Sifat sifatnya........................................................ 20

D. Media Dalam Pembelajaran ................................................................. 21
E. Pengertian Pembelajaran Demontrasi................................................. 22
1. Pengertian Metode........................................................................... 22
2. Pengertian Metode Demontrasi...................................................... 23
3. Keunggulang Metode Demontrasi................................................. 24
4. Kelemahan Metode Demontrasi.................................................... 25
F. Prestasi Belajar Siswa.......................................................................... 27
1. Hakikat Prestasi Belajar................................................................ 27
2. Indikator Prestasi........................................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................. 32
1. Waktu Penelitian ............................................................................ 32
2. Tempet Penelitian........................................................................... 33
B. Subyek Populasi dan Sampel Penelitian............................................ 34
1. Populasi........................................................................................... 34
2. Sampel............................................................................................. 35
C. Metode dan Definisi Penelitian........................................................... 36
1. Metode Penelitian .......................................................................... 36
2. Desain Penelitian............................................................................. 36
D. Analisis Data ......................................................................................... 37
1. Uji Instumen Penelitian................................................................. 37
2. Analisis Angket............................................................................... 44
3. Uji Prasyarat Penelitian................................................................. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data...................................................................................... 51
1. Hasil Pretes dan Postes................................................................. 51
2. Respon Siswa Terhadap Metode Demontrasi............................ 52
B. Uji Prayarat......................................................................................... 68
1. Uji Normalitas............................................................................... 68
2. Uji Homogenitas............................................................................ 69
C. Uji Hipotesis......................................................................................... 69
1. Uji Linearitas................................................................................. 69
2. Uji Koefisien Regresi.................................................................... 70
3. Hipotesis......................................................................................... 71
4. Kelayakan Model.......................................................................... 72
D. Pembahasan......................................................................................... 72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 75
B. Saran.................................................................................................... 77
1. Untuk Guru.................................................................................... 77
2. Untuk Siswa................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 78


DAFTAR TABEL


TABEL 1 Waktu Pelaksanaan Penelitian....................................................... 32
TABEL 3.2 Data Kondisi Ruangan................................................................. 33
TABEL 3.3 Data Tenaga Pendidik.................................................................. 33
TABEL 3.4 Keadaan Siswa Keseluruhan Kelas VII........................................34
TABEL 3.5 Keadaan Siswa Kelas VII..............................................................36
TABEL 4.1 Statistik............................................................................................51
TABEL 4.2 Analisis Angket Item 1...................................................................51
TABEL 4.3 Analisis Angket Item 2...................................................................54
TABEL 6 Analisis Angket Item 3.................................................................... 55
TABEL 7 Analisis Angket Item 4..................................................................... 56
TABEL 8 Analisis Angket Item 5..................................................................... 57
TABEL 9 Analisis Angket Item 6..................................................................... 58
TABEL 10 Analisis Angket Item 7................................................................... 58
TABEL 11 Analisis Angket Item 8................................................................... 59
TABEL 12 Analisis Angket Item 9................................................................... 60
TABEL 13 Analisis Angket Item 10................................................................. 60
TABEL 14 Analisis Angket Item 11................................................................ 61
TABEL 15 Analisis Angket Item 12................................................................. 62
TABEL 16 Analisis Angket Item 13................................................................. 62
TABEL 17 Analisis Angket Item 14................................................................. 63
TABEL 18 Analisis Angket Item 15................................................................. 64
TABEL 19 Analisis Angket Item 16................................................................. 64
TABEL 20 Analisis Angket Item 17................................................................. 65
TABEL 21 Analisis Angket Item 18............................................................... 66
TABEL 22 Analisis Angket Item 19.............................................................. 66
TABEL 23 Analisis Angket Item 20.............................................................. 67
TABEL 24 Test Of Normatif ........................................................................ 68
TABEL 25 Test Of Homogenity Variance.................................................... 69
TABEL 26 Anova............................................................................................ 69
TABEL 27 Coeffcients.................................................................................... 70
TABEL 28 Coeffcients..................................................................................... 71
TABEL 29 Model Summari Kisi Kisi Instrumen Penelitian..................... 72
TABEL 30 Kisi Kisi Instrumen Penelitian................................................. 81
TABEL 31Hasil Uji Validitas........................................................................ 90
TABEL 32Validitas Kriteria Soal................................................................ 92
TABEL 33Keriteria ReliabilitasSoal............................................................... 92
TABEL 34 Daya Pembeda .............................................................................. 95
TABEL 36 Tingkat Kesukaran...................................................................... 97
TABEL 37 Kisi Kisi Angket......................................................................... 98
TABEL 38 Item Total Statistik....................................................................... 103
TEBEL 39 Kriteria Validitas Angket............................................................105
TABEL 40 Reliabilitas..................................................................................... 106



DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kisi - kisi Instrumen Penelitian Tes....................................... 82
LAMPIRAN 2 Instrumen Tes........................................................................... 86
LAMPIRAN 3 Hasil Analisis Soal.................................................................... 91
LAMPIRAN 4 Keriteria Validitas Soal.......................................................... 92
LAMPIRAN 5 Reabiliti Statistcs Soal............................................................. 93
LAMPIRAN 6 Daya Beda Soal......................................................................... 94
LAMPIRAN 7 Daya Beda Soal........................................................................ 95
LAMPIRAN 8 Indeks Kesukaran.................................................................. 96
LAMPIRAN 9 Tingkat Kesukaran............................................................... 97
LAMPIRAN 10 Kisi kisi Angket.................................................................. 98
LAMPIRAN 11 Instrumen Angket................................................................. 99
LAMPIRAN 12 Hasil Validitas Angket.......................................................... 103
LAMPIRAN 13 Validitas Angket.................................................................... 104
LAMPIRAN 14 Keriteria Validitas Angket................................................... 105
LAMPIRAN 15 Reabiliti Statistcs Angket..................................................... 106















BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dan perkembangannya
selalu menjadi perhatian berbagai kalangan. Salah satu aspek yang menjadi
perhatian adalah rendahnya kualitas dan hasil belajar siswa. Hal itu dapat
terlihat dari banyaknya siswa yang tidak lulus dalam ujian. Salah satu mata
pelajaran yang dianggap menjadi mata palajaran yang sulit adalah
matematika.
Rendahnya kualitas pendidikan dilihat dari rendahnya nilai ujian
nasional, khususnya mata pelajaran matematika salah satunya disebabkan oleh
kurang efektifnya metode pembelajaran yang digunakan. Salah satu
karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang abstrak. Sifat abstrak
inilah yang menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar matematika. Rendahnya prestasi matematika siswa disebabkan oleh
factor siswa yaitu mengalami masalah secara komprehensif atau secara parsial
dalam matematika.
Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasikan mulai
dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan ke unsur-unsur yang didefinisikan, ke
aksioma/postulat dan akhirnya menjadi sebuah dalil. Dalam pengajarannya,
matematika memerlukan keterampilan atau teknik tersendiri baik secara lisan,
tulisan, termasuk dengan menggunakan metode pembelajaran. Untuk mencapai
hal tersebut tidaklah mudah, harus melalui proses pembelajaran
yang kondusif, berkesinambungan dan pengawasan yang ketat, yaitu guru dan
siswa ketika berlangsung pembelajaran harus sama-sama aktif, guru aktif
menyajikan materi pembelajaran dengan sebaik mungkin dengan variasi yang
konstruktif, siswa aktif dan tekun memperhatikan materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru serta aktif memahami materi yang diterimanya dengan
menanyakan hal-hal yang kurang jelas atau belum mampu dipahami oleh
siswa.
Seorang guru selain harus efektif dan efisien dalam penggunaan
bahasa, tulisan, penggunaan alat peraga pun dapat sangat membantu. Syaiful
Bahri Djamarah ( 2006 : 47 ) menyatakan bahwa alat adalah segala sesuatau
yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini
karena matematika terdiri dari bahasa-bahasa simbol yang tidak hanya dapat
disampaikan secara lisan saja, tetapi juga lewat alat-alat lain yang dapat
membantu siswa untuk memahaminya. Dengan demikian, dibutuhkan
keterampilan memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan mengajar dan materi pengajaran yang akan disajikan.
Dalam pembelajaran matematika, penggunaan metode pembelajaran
diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memperoleh gambaran
kongkrit tentang materi yang diajarkan. Sehingga diharapkan siswa menyukai
matematika dan menganggapnya sebagai pelajaran yang menarik.
Metode demonstrasi adalah metode pengajaran dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan
baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang
relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Syah (2001 : 208). Tujuan penggunaan metode demonstrasi dalam proses
belajar mengajar ialah untuk memperjelas pengertian konsep dan
memperlihatkan cara melakukan cara sesuatu atau proses terjadinya sesuatu.
Berdasarkan penelitian terdahulu dalam skripsi Jaya Hanura tentang
Implementasi Metode Pembelajaran Demonstrasi pada Konsep Pecahan
Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 1 Majalengka Kabupaten
Majalengka, berdasarkan skripsi Tuti Andayani dengan judul Pengaruh
Penguasaan Operasi Bilangan Bulat terhadap Kemampuan Menyelesaikan
Soal-Soal Pokok Bahasan Aljabar, dan dalam skripsi dengan judul Pengaruh
Metode Pembelajaran Alat Peraga terhadap Kreatifitas Siswa dalam
Pembelajaran Matematika, terdapat pengaruh yang cukup efektif. Siswa bisa
memahami konsep-konsepnya dan mampu melakukan operasi perhitungannya
serta mampu memacu kreatifitas mereka dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui pengaruh metode
pembelajaran demontrasi terhadap pembelajaran matematika, maka masalah
utama dalam penelitian ini adalahi seberapa besar prestasi dan pengaruh
penggunaan metode pembelajaran demonstrasi pada pembelajaran
matematika khususnya di SMP Negeri 1 Sumberjaya Kabupaten Majalengka.




B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Wilayah Kajian
Wilayah kajian dalam penelitian ini adalah masalah pembelajaran
yaitu mengenai metode pembelajaran demonstrasi pada konsep
bilangan bulat terhadap hasil belajar siswa.
b. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
yaitu dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel-variabel dan
selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap prestasi
belajar.
c. Jenis Masalah
Jenis masalah pada penelitian ini adalah korelasional karena
membahas tentang sejauh mana pengaruh pembelajaran dengan
metode pembalajaran demonstrasi terhadap hasil belajar matematika
siswa pada pokok bahasan bilangan bulat.
2. Pembatasan Masalah
Karena berbagai keterbatasan yang dimiliki peneliti dan untuk
menghindari meluasnya masalah, maka masalah dibatasi menjadi :
a. Metode pembelajaran demontrasi adalah cara penyajian pelajaran
dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik
dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang
dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain ahli dalam topic
bahasan yang harus didemonstrasikan.
b. Keefektifan metode pembelajaran demontrasi pada konsep bilangan
bulat di kelas VII SMP Negeri 1 Sumberjaya..
c. Akan diteliti pengaruh metode pembelajaran demontrasi terhadap
hasil belajar siswa pada konsep bilangan bulat yang merupakan salah
satu kompetensi dasar dari beberapa Standar Kompetensi yang ada di
kelas VII SMP Negeri 1 Sumberjaya.
3. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka permasalahan
penelitian dapat dirumuskan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimana respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran
demonstrasi pada konsep bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri 1
Sumberjaya?
b. Bagaimana prestasi belajar siswa pada pembelajaran demonstrasi
pada konsep bilangan bulat di kelas VII khususnya di SMP Negeri 1
Sumberjaya?
c. Adakah pengaruh metode pembelajaran demonstasi terhadap prestasi
belajar matematika siswa pada konsep bilangan bulat di kelas VII
khususnya di SMP Negri 1 Sumberjaya?




C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, maka
tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan tentang respon siswa terhadap penerapan metode
pembelajaran demonstrasi pada konsep bilangan bulat di kelas VII SMP
Negeri 1 Sumberjaya, dan
2. Untuk mendeskripsikan tentang prestasi belajar siswa bidang studi
matematika di kelas VII SMP Negri 1 Sumberjaya.
3. Untuk membuktikan tentang pengaruh penggunaan metode pembelajaran
demonstrasi pada pokok bahasan bilangan bulat terhadap prestasi belajar
siswa di kelas VII SMP Negeri 1 Sumberjaya
Sedangkan kegunaan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dari segi akademis, penelitian ini diharapkan memberi masukan untuk
mengembangkan konsep tentang faktor-faktor yang dinilai determinan
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa secara keseluruhan.
2. Dari segi praktis, penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukan dalam penyusunan program peningkatan prestasi belajar siswa
yang dilakukan di kelas VII SMP Negeri 1 Sumberjaya Kabupaten
Majalengka.
3. Bagi Siswa, diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam
mempelajari matematika, sehingga memacu siswa untuk memperoleh hasil
belajar yang lebih baik.



D. Kerangka Pemikiran
Siswa SMP pada umumnya termasuk remaja yang merupakan masa
transisi dari masa anak-anak menuju ke masa dewasa. Pada masa itu, mereka
sangat membutuhkan bimbingan karena akan mudah tergelincir ke hal-hal
yang negatif. Oleh karena itu, guru selaku orang tua murid di sekolah harus
mampu mengarahkan siswa ke arah yang lebih baik.
Siswa pada masa remaja memiliki perubahan psikologi yang tak
teratur yang membawa konsekuensi pada metode dan materi dalam
pembelajaran. Mereka akan cepat bosan ketika belajar dan mudah
terpengaruh oleh pengaruh luar, baik teman sebaya atau pun masyarakat
sekitar.
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap anak pada masa remaja
khususnya di sekolah dalam pembelajaran. Karena mereka akan mudah
merasa bosan dan sedikit pemberontak, maka diperlukan metode yang tepat
untuk mngarahkan mereka agar dapat mempertahankan hasil belajarnya atau
bahkan meningkatkannya. Salah satu mata pelajaran yang dianggap susah
adalah matematika.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang dapat
meningkatkan kualiatas sumber daya manusia, di samping itu matematika
juga merupakan faktor pendukung dalam laju perkembangan dan persaingan
diberbagai bidang. Akan tetapi, matematika sering diasumsikan sebagai mata
pelajaran yang sulit karena mempunyai objek kajian yang abstrak yaitu
berupa fakta, konsep, keterampilan dan prinsip serta banyaknya rumus yang
digunakan.
Metode yang baik dalam pembelajaran akan membantu siswa dalam
mempermudah belajar mereka karena jika metode yang digunakannya
monoton dan hanya ceramah dan tugas saja, mereka akan merasa bosan dan
tidak semangat dalam belajar. Apalagi dalam pelajaran matematika yang
berisi konsep-konsep yang harus dipahami. Sedangkan menurut Sukartiaso
( Zulkarnain 2009 :7 ) Metode adalah cara untuk melakukan sesuatu atau
cara untuk mencapai suatu tujuan .
Hal itu akan menyebabkan penurunan pada prestasi dan hasil belajar
mereka. Oemar Hamalik (2001 : 159 ) mengatakan bahwa prestasi merupakan
indikator proses belajar mengajar. Oleh karena itu, agar prestasi belajar siswa
tidak menurun dan dapat meningkat maka perlu diadakan perbaikan dalam
metode pembelajaran yang dilakukan. Salah satu metode yang sesuai
digunakan untuk anak pada masa remaja adalah metode pembelajaran
demonstrasi yang sering disamakan dengan metode ceramah hanya metode
ini setelah guru beberapa saat memberikan informasi, guru mulai
menerangkan suatu konsep mendemonstrasikan keterampilannya menganai
pola/aturan/dalil tentang konsep itu. Siswa bertanya guru memeriksa apakah
mengerti atau belum. Kegiatan selanjutnya ialah guru memberikan contoh-
contoh soal, aplikasi konsep itu, selanjutnya meminta murid menyelesaikan
soal-soal di papan tulis atau meja tulis.
Oleh karena itu, dengan menggunakan metode pembelajaran
demonstrasi diharapkan akan membantu siswa agar dalam proses
pembelajaran, belajar akan menjadi bermakna dalam kehidupan nyata. Selain
itu, diharapkan siswa akan produktif, analitis, dan kritis. Dengan kata lain
siswa mengkontruksi sendiri pengetahuan mereka melalui asimilasi dan
akomodasi.
Berdasarkan uraian di atas, terdapat hubungan antara penggunaan
strategi pembelajaran demonstrasi dengan prestasi belajar matematika siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Sumberjaya. Dengan demikiaan penulis
menggambarkan pengaruh penggunaan srategi pembelajaran demonstrasi
terhadap prestasi belajar matematika siswa pada kelas VII SMP Negeri 1
Sumberjaya sebagai berikut:

E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka penulis
merumuskan hipotesis sebagai berikut.












BAB II
METODE DEMONSTASI, BILANGAN BULAT DAN PRESTASI
BELAJAR

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis memerlukan kajian pustaka
untuk menentukan pengertian-pengertian yang berhubungan dengan penelitian ini.
Dalam skripsi ini penulis sedikit memaparkan tentang landasan teori yang akan
menjadi acuan, pengertian istilah dan arti yang terdapat dalam judul skripsi yang
penulis buat, diantaranya:
A. Pengertian Pembelajaran
Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru, sebagai salah satu
unsur pendidik, agar mampu melaksanakan tugas profesionalnya adalah
memahami bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana
mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak peserta didik, serta memahami tentang
bagaimana siswa belajar. Untuk dapat memahami proses belajar yang terjadi
pada diri siswa, guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar.
Dengan menguasai hakikat dan konsep dasar tentang belajar diharapkan guru
mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran, karena fungsi utama
pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan perkembanganya belajar
dalam diri peserta didik.
Istilah pembelajar sudah mulai dikenal luas dalam masyarakat, lebih-
lebih setelah diundangkannya Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang secara legal formal memberi
pengertian tentang pembelajaran. Dalam Pasal 1 butir 20 pembelajaran
diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidikan dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai suatu
konsep pedagogik secara teknis dapat diartikan sebagai upaya sistematik dan
sistem untuk menciptakan lingkungan belajar yang potensial menghasilkan
proses belajar yang bermuara pada perkembangan potensi individu peserta
didik.
Kata interaksi mengandung arti pengaruh timbal balik; saling
mempengaruhui satu sama lain. Peserta didik, menurut pasal 1 butir 4 UU
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Sementara itu
dalam pasal 1 butir 6 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidik
adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagi guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya, serta beraprtisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Sumber Belajar atau learning resources,
secara umum diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan oleh
peserta didik dan pendidik dalam proses belajar dapat berupa sumber belajar
tertulis/cetakan, terekam, tersiar, jaringan, dan lingkungan (alam, sosial,
budaya, spiritual). Lingkungan belajar atau learning environment adalah
lingkungan yang menjadi latar jadinya proses belajar seperti di kelas,
perpustakaan, sekolah, tempat kursus, warnet, keluarga, masyarakat, dan alam
semesta.
Dari pengertian di atas, kita mengetahui bahwa ciri utama
pembelajaran adalah inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa.
Ini menunjukan bahwa unsur kesengajaan dari pihak di luar individu yang
melakukan proses belajar, dalam hal ini pendidik secara perorangan atau
secara kolektif dalam suatu sistem, merupakan ciri utama dari konsep
pembelajaran. Perlu diingat bahwa tidak semua proses belajar terjadi dengan
sengaja. Disamping itu, ciri lain dari pembelajaran adalah adanya interaksi
yang sengaja diprogramkan. Interaksi tersebut terjadi antara peserta didik
yang belajar dengan lingkungan belajarnya, baik dengan pendidik, siswa
lainnya, media, dan atau sumber belajar lainnya. Ciri lain dari pembelajaran
adalah adanya komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain.
Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi
pembelajaran.
Tujuan pembelajaran mengacu pada kemampuan atau kompotensi
yang diharapkan dimiliki siswa setelah mengikuti suatu pembelajaran
tertentu. Materi pembelajaran adalah segala suatu yang dibahas dalam
pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan
pembelajaran mengacu pada penggunaan pendekatan strategi, metode, dan
teknik dan media dalam rangka membangun proses belajar, antara lain
membahas materi dan melakukan pengalaman belajar sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Proses pembelajaran dalam arti
yang luas merupakan jantungnya dari pendidikan untuk mengembangkan
kemampuan, membangun watak dan peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdasan kehidupan bangsa.
Dari pengertian tersebut tampak bahwa antara belajar dan
pembelajaran satu sama lain memiliki keterkaitan substantif and fungsional.
Keterkaitan substantif belajar dan pembelajaran terletak pada simpul
terjadinya perubahan perilaku dalam diri individu. Keterkaitan fungsional
pembelajaran dengan belajar adalah bahwa pembelajaran sengaja dilakukan
untuk menghasilkan belajar atau dengan kata lain belajar merupakan
parameter pembelajaran. Walaupun demikian perlu diingat bahwa tidak
semua proses belajar merupakan konsekuensi dari pembelajaran.
Dalam pembelajaran matematika guru hendaknya pandai memilih dan
menggunakan strategi, pendekatan, metode dan teknik yang banyak
melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun
sosial. Siswa dibawa ke arah mengamati, menebak, berbuat, mencoba,
menjawab pertanyaan dan kalau mungkin mendebat. Prinsip belajar aktif
inilah yang diharapkan dapat menumbuhkan sasaran pembelajaran
matematika yang kreatif dan kritis.
B. Matematika
Dengan mengetahui hakekat Matematika maka seorang guru dapat
menentukan strategi apa yang akan diterapkan pada pembelajaran
matematika. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Ruseffendi (2006:25),
Matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur yang
terorganisasikan. Hal itu dimulai dari unsur-unsur yang tidak terdefinisikan
kemudian pada unsur yang didefinisikan., ke aksioma/postulat, dan akhirnya
pada teorema.
Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir. Oleh
karena itu logika adalah dasar terbentuknya matematika. Logika adalah
permulaan dari matematika, sebaliknya matematika adalah hasil dari
pengembangan logika. Sehingga konsep matematika tersusun secara
hierarkis, terstruktur, logis dan sistematis.
Menurut The Cockorft Report (Setiawan 2008:2) merekomendasikan
bahwa: Pengajaran matematika pada semua jenjang pendidikan hendaknya
meliputi aktivitas sebagai berikut:
1. Eksplorasi dari guru;
2. Diskusi antara guru dengan siswa dan diskusi antara siswa;
3. Adanya kerja praktis (practical work);
4. Pemantapan dan latihan (consolidation and practice of fundamental skill
and routine);
5. Problem solving yang berisi penerapan matematika pada kehidupan sehari-
hari;
6. Kegiatan investigasi (investigational work).
Sedangkan paradigma baru dalam pendidikan matematika di Indonesia,
seharusnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pendidikan lebih menekankan pada proses pembelajaran (learning) dan
pada pengajaran (teaching);
2. Pendidikan diorganisir dalam suatu struktur yang fleksibel;
3. Pendidikan memperlakukan peserta didik sebagai individu yang memiliki
karakteristik khusus dan mandiri;
4. Pendidikan merupakan proses yang berkesinambungan dan senantiasa
berinteraksi dengan lingkungan.
Adapun standar isi mata pelajaran matematika berdasarkan
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006, menyatakan bahwa pelajaran
matematika bertujuan agar siswa:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep,
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien,
dan tepat dalam pemecahan masalah;
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika;
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh;
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah;
5 Memiliki sifat menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.



C. Bilangan Bulat
Bilangan-bilangan bulat adalah bilangan-bilangan riil. Himpunan
semua bilangan bulat sering dinyatakan dengan Z yang berasal dari bahasa
Jerman (Zahlen) yang berarti bilangan. Bilangan bulat terdiri dari bilangan
bulat positif, bilangan bulat negatif, dan nol. Jadi, Z = { . . . , -2,-1,0,1,2, . . }.
Menurut Djumanta (2006 : 3), Bilangan bulat merupakan kumpulan
bilangan bulat positif, bilangan nol, dan bilangan bulat negatif.
Dalam garis bilangan dengan arah mendatar, bilangan bulat dapat
dinyatakan sebagai berikut:

Bilangan bulat negatif bilangan bulat positif



Bilangan nol
Bilangan nol adalah bilangan yang tidak positif dan tidak negatif
( Wahyudin Djumanta, 2006 : 3 - 4 )
Pada garis bilangan, angka 2 terletak disebelah kiri angka 3, maka
hubungannya adalah 2 kurang dari 3 dan di tulis 2 < 3. Demikian pula
angka -3 terletak sebelah kiri -1, maka hubungannya adalah -3 < -1.
Sebaliknya, 2 berada sebelah kanan -1, maka hubungannya adalah 2 > -1.
Bilangan bulat banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari seperti
dalam meyatakan suhu di suatu daerah, menyatakan letak suatu daerah dan
sebagainya.
3
3
2
3
1
--
0
-
-1 -2 -3
Operasi hitung yang bisa digunakan untuk bilangan bulat adalah
operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Bilangan
bulat tertutup pada operasi perkalian dan penjumlahan. Artinya, jumlah
dan hasil kali dua bilangan bulat juga bilangan bulat. Bilangan bulat juga
tertutup di bawah operasi pengurangan. Hasil pembagian dua bilangan
bulat belum tentu bilangan bulat juga, karena itu bilangan bulat tidak
tertutup pada operasi pembagian.
1. Penjumlahan dan sifat sifatnya.
a . Sifat Komutatif ( pertukaran ) pada penjumlahan.
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = b + a
Artinya,hasil penjumlaha dua bilangan bulat yang tempatnya
dipertukarkan selalu sama.
b . Unsur identitas pada penjumlahan
Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a.
Artinya, hasil penjumlahan bulat dengan bilangan nol atau sebaliknya
akan menghasilkan bilangan itu sendiri.nol disebut unsur identitas
( netral pada penjumlahan ).
c . Sifat asosiatif ( pengelompokan ) pada penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku
( a + b ) + c = a+ ( b + c )
d . Sifat tertutup pada penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a + b = c, maka c juga
bilangan bulat. Artinya, penjumlahan bilangan bulat selalu
menghasilkan bilangan bulat juga.
e . Invers jumlah atau lawan suatu bilangan
Lawan ( invers jumlah ) dari a adalah a
Lawan (invers jumlah ) dari a adalah a
untuk sembarang bilangan bulat a selalu berlaku a + ( -a ) = -a + a = 0
artinya, penjumlahan bilangan bulat dengan lawannya selalu
menghasilkan bilangan nol.
2. Pengurangan dan sifat sifatnya
a. Untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku a - b = a + ( -b )
artinya, mengurangkan b dari a sama artinya dengan menambahkan
lawan b pada a.
b. Pada operasi pengurangan tidak berlaku sifat komutatif dan assosiatif.
c. Sifat pengurangan bilangan nol (0)
a b = a
0 a = -a
0 0 = 0
d. Sifat tertutup pada operasi pengurangan
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a b = c, maka c
bilangan bulat juga.
3. Perkalian dan sifat-sifatnya
a. Hasil perkalian dua bilangan bulat dilihat dari tanda bilangannya.
1. Hasil kali dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif.
a x b = ab atau (+) x (+) = (+)
2. Hasil kali bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
adalah bilangan bulat negatif dan sebaliknya bilangan bulat negatif
dengan bilangan bulat positif hasilnya bilangan bulat negatif.
a x (-b) = -ab atau (+) x(-) = (-)
-a x b = -ab atau (-) x (+) =(-)
3. hasil kali dua bilangan bulat negatif adalah bilanagn bulat positif.
(-a) x (-b) = ab atau (-) x (-) = (+)
4. Hasil perkalian antara bilangan bulat dengan nol adalah nol
untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a x 0 = 0 x a = 0
a. Unsur identitas pada perkalian
Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a x 1 = 1 x a = a
Artinya perkalian suatu bilangan bulat dengan 1 atau
sebaliknya, akan menghasilkan bilanan itu sendiri. 1 disebut
unsur identitas (netral) pada perkalian.
b. Sifat komutatif (pertukaran) pada perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku a x b = b x a
c. Sifat asosiatif (pengelompokan) pada perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat a, b dan c, berlaku (a x b) x a
= a x ( b x a )
d. Sifat distributif ( penyebaran ) pada perkalian
1. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku:
a x ( b + c ) = ( a x b ) + ( a x b )
2. Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
Berlaku sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku:
a x ( b c ) = (a x b ) ( a x c )
e. Sifat tetutup pada perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a x b = c, maka c
juga bilangan bulat.
4. Pembagian dan sifat-sifatnya
Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c, serta b 0 maka berlaku a : b = c
a = b x c.
D. Media dalam Pembelajaran
Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Teknologi misalnya banyak menghasilkan alat-
alat agar manusia dapat hidup lebih mudah, aman, dan senang dalam
lingkungannya.
Pendidikan juga tidak bebas dari pengaruh teknologi. Hasil teknologi
sebenarnya sudah sejak lama dimanfaatkan dalam dunia pendidikan,
walaupun hanya bersifat sebagai teaching machine. Namun yang terjadi
adalah alat-alat tersebut tidak dimanfaatkan sepenuhnya karena tidak dapat
dijadikan fungsional dalam pelajaran yang diberikan. Untuk memanfaatkan
alat-alat pendidikan tersebut, diperlukan keterampilan dari pihak guru serta
sikap positif terhadap perkembangannya.
Menurut Hamalik (Suhendra, 2008:9) menyatakan bahwa
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Artinya, lingkungan ini
bermaksud untuk mengkombinasikan antara metoda, media, dan peralatan
dengan tujuan untuk memberikan informasi dan membimbing siswa belajar.
Dikatakan Suherman, dkk. (Asep Suhendra, 2008:9) bahwa Media
(merupakan jamak dari kata medium) adalah suatu saluran untuk
komunikasi. Dengan demikian, sesuatu dapat dipandang sebagai media jika
mereka dapat membawa pesan dengan suatu maksud pembelajaran. Lebih
lanjut Suherman, dkk. (Asep Suhendra, 2008 : 9) mengatakan bahwa,
Pada dasarnya media dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu media
sebagai pembawa informasi (ilmu pengetahuan) dan media yang sekaligus
merupakan alat untuk menanamkan konsep seperti halnya alat-alat peraga
pendidikan matematika.


E. Pengertian Pembelajaran Demonstrasi
Metode Pembelajaran Demonstrasi
1. Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa latin methodos yang berarti jalan yang
harus dilalui. Menurut Sudjana ( 2002 : 260 ) Metode adalah cara yang
digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pelajaran, oleh karena itu peranan metode pengajaran sebagai
alat untuk menciptakan proses belajar mengajar sedangkan menurut
Djamarah (2006 : 46 ) metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode
adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran, metode sangat diperlukan oleh
guru untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
2. Pengertian Metode Demonstrasi
Kegiatan belajar mengajar akan lebih bersemangat apabila seorang
guru dapat menggunakan metode yang menarik dan bervariasi dalam
mengajar. Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses,
situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk
sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau
sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan. Menurut Sumarti
(Zulkarnain 2009 : 10 ). Pendapat lain menyatakan bahwa metode
demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru
menunjukkan, memperlihatkan suatu proses dikatakan Roetiyah ( dalam
Havid Zulkarnain 2009 : 11).
Menurut . Wiratna , dkk ( 2004 : 424 ) Metode demonstrasi adalah
cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek
atau cara melakukan sesuatu untuk memperunjukkan proses tertentu.
Sedangkan menurut Djamarah (Zulkarnain 2009 : 12 ) : Metode
demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu
proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
Menurut Djamarah (2006 : 90 ), metode demontrasi adalah cara
penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa
suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik
sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai penjelasan lisan.
Beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode
demonstrasi menurut penulis adalah cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan secara langsung proses terjadinya sesuatu yang disertai
dengan penjelasan lisan.
3. Keunggulan Metode Demonstrasi
Menurut Elizar ( Zulkarnain 2009 : 12 ), keunggulan dari metode
demonstrasi adalah kemungkinan siswa mendapat kesalahan lebih kecil,
sebab siswa mendapatkan langsung dari hasil pengamatan kemudian siswa
memperoleh pengalaman langsung, siswa dapat memusatkan perhatiannya
pada hal-hal yang dianggap penting, bila melihat hal-hal yang membuat
keraguan, siswa dapat bertanya langsung pada guru. Sedangkan menurut M.
Basyiruddin Usman ( 2001 : 46 ) menyatakan bahwa keunggulan dari metode
demonstrasi adalah perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada
pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, memberikan pengalaman praktis
yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat,
menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena
siswa mengamati secara langsung jalannya demontrasi yang dilakukannya.
Adapun menurut Djamarah ( Zulkarnain 2000 : 14 ) menyatakan
bahwa keunggulan metode demonstrasi adalah membantu anak didik
memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu kegiatan
pembelajaran, memudahkan berbagai jenis penjelasan, kesalahan- kesalahan
yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan
contoh konkret dengan menghadirkan objek sebenarnya.
Dari ketiga pendapat di atas dapat penulis ambil kesimpulan bahwa
keunggulan metode demonstrasi adalah siswa dapat memusatkan
perhatiannya pada pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, siswa
memperoleh pengalaman yang dapat membentuk ingatan yang kuat, siswa
terhindar dari kesalahan dalam mengambil suatu kesimpulan, pertanyaan-
pertanyaan yang timbul dapat dijawab sendiri oleh siswa pada saat
dilaksanakannya demonstrasi, apabila terjadi keraguan siswa dapat
menanyakan secara langsung kepada guru, kesalahan yang terjadi dari hasil
ceramah dapat diperbaiki karena siswa langsung diberikan contoh
konkretnya.
4. Kelemahan metode Demonstrasi
Walaupun memiliki beberapa kelebihan, namun metode demonstrasi
ini juga memiliki beberapa kelemahan-kelemahan. Menurut Djamarah (
Zulkarnain 2000 : 14 ), ada beberapa kelemahan metode demonstrasi yaitu
anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan, tidak semua benda dapat didemonstrasikan, sukar dimengerti
bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang di
demontrsrikan.
Dari pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa kelemahan
metode demonstrasi adalah tidak semua benda dan materi pembelajaran yang
bisa didemonstrasikan dan metode ini tidak efektif bila tidak ditunjang oleh
keterampilan guru secara khusus. Meskipun metode ini memiliki banyak
kelemahan-kelemahan, penulis melihat metode ini sangat bagus sekali apabila
diterapkan dalam pembelajaran matematika, karena siswa tidak hanya
mendengarkan penjelasan guru mengenai cara menyelesaikan soal, tetapi
siswa juga dapat langsung mempraktekkan kegiatan yang dipelajari. Hal ini
akan menghilangkan kejenuhan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Agar pelaksanaan metode demonstrasi berjalan baik, alangkah
baiknya guru memperhatikan hal-hal berikut : rumuskan tujuan instruksional
yang dapat dicapai oleh siswa, susun langkah-langkah yang akan dilakukan
dengan demonstrasi secara teratur sesuai dengan skenario yang direncanakan,
persiapkan peralatan atau bahan yang dibutuhkan sebelum demonstrasi
dimulai dan atur sesuai skenario yang direncanakan, teliti terlebih dahulu alat
dan bahan yang akan digunakan agar demonstrasi berhasil dilakukan,
perhitungkan waktu yang dibutuhkan sehingga kita dapat memberikan
keterangan dari siswa bisa mengajukan pertanyaan apabila ada keraguan.
Selama demonstrasi berlangsung hendaknya guru memperhatikan hal-
hal sebagai berikut : apakah demonstrasi dapat diikuti oleh setiap siswa,
apakah demonstrasi yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah
dilakukan, apakah keterangan yang diberikan dapat didengarkan dan
dipahami oleh siswa, apakah siswa telah diberikan petunjuk mengenai hal-hal
yang perlu dicatat, apakah waktu yang tersedia dapat digunakan secara efektif
dan efisien.
F. Prestasi Belajar Siswa
1. Hakikat Prestasi Belajar
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan atau
kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang terikat, terarah
pada tujuan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Tujuan dapat diartikan
sebagai usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan setelah
memperoleh hasil belajar.
Tercapai atau tidaknya suatu tujuan pendidikan dapat dilihat dari hasil
belajar yang dicapai. Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika
mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil
belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di
perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukuran atau penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diperoleh oleh
guru.
Menurut Abu Bakar (2011), Prestasi belajar dapat dinilai dengan cara
berikut :
a. Penilaian formatif
Penilaian formatif adalah penilaian tentang prestasi siswa yang
dilakukan guru berdasarkan rencana pelajaran yang telah diajarkan
kepada siswa bersangkutan.
b. Penilaian sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang digunakan guru secara
berkala untuk mengetahui tingkat prestasi siswa. Prestasi belajar
peserta didik dapat tergambar pada indeks prestasi seperti tertulis
dalam buku laporan peserta didik, yaitu kumpulan dari sejumlah
mata pelajaran yang diajarkan.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:36) Evaluasi formatif atau tes
formatif diberikan pada akhir setiap program, tes ini merupakan post-test atau
tes akhir proses.


Lebih jauh lagi Suharsimi Arikunto (2010:44-48), mengemukakan
mengenai perbedaan tes formatif dan tes sumatif sebagai berikut:
a. Ditinjau dari fungsinya
Tes formatif sebagai umpan balik bagi siswa, guru, maupun
program untuk menilai pelaksanaan suatu unit program.
Sedangkan, tes sumatif untuk memberikan tanda kepada siswa
bahwa telah mengikuti suatu program, serta menentukan posisi
kemampuan siswa dibandingkan dengan kawannya dalam
kelompok.
b. Ditinjau dari waktu
Tes formatif, selama pelajaran berlangsung untuk mengetahui
kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaik-baiknya.
Pre-test
(tes awal)
Program

Post-test
(tes akhir)
Sedangkan, tes sumatif pada akhir unit caturwulan, semester akhir
tahun, atau akhir pendidikan.
c. Ditinjau dari titik berat penilaian
Tes formatif lebih menekankan pada tingkah laku kognitif.
Sedangkan, tes sumatif pada umumnya menekankan pada tingkah
laku kognitif, tetapi ada kalanya pada tingkah laku psikomotor dan
kadang-kadang pada afektif.
d. Ditinjau dari alat evaluasi
Tes formatif merupakan tes prestasi belajar yang tersusun secara
baik. Sedangkan, tes sumatif merupakan tes ujian akhir.
e. Ditinjau dari cara memilih tujuan yang dievaluasi
Tes formatif mengukur semua tujuan instruksional khusus.
Sedangkan, tes sumatif mengukur tujuan instruksional umum.
f. Ditinjau dari tingkat kesulitan tes
Tes formatif belum dapat ditentukan. Sedangkan, tes sumatif rata-
rata mempunyai tingkat kesulitan (indeks kesukaran) antara 0,35
sampai 0,70 ditambah beberapa soal yang sangat mudah dan
beberapa lagi yang sangat sukar.
g. Ditinjau dari skoring (cara menyekor)
Tes formatif menggunakan standar mutlak (criterion refernced).
Sedangkan, tes sumatif kebanyakan menggunakan standar relatif
(norm referenced), tetapi dapat pula dipakai standar mutlak
(criterion refernced).
h. Ditinjau dari tingkat pencapaian
Tes formatif digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah
mencapai tujuan instruksional umum yang diuraikan menjadi
tujuan instruksional khusus. Sedangkan, tes sumatif yaitu
memberikan tanda kepada siswa bahwa mereka telah mengikuti
suatu program dan untuk menentukan posisi kemampuan siswa
dibandingkan dengan kawan dalam kelompoknya, maka tidak
diperlukan suatu tuntutan harus berapa tingkat penguasaan yang
dicapai.
i. Ditinjau dari cara pencatatan hasil
Tes formatif, prestasi tiap siswa dilaporkan dalam bentuk catatan
berhasil atau gagal menguasai suatu tugas. Sedangkan, tes sumatif
merupakan keseluruhan skor atau sebagian skor dari tujuan-tujuan
yang dicapai.
Menurut Syah (2001: 150) bahwa pada prinsipnya pengungkapan hasil
belajar ideal meliputi segenap psikologi yang berubah sebagai akibat dari
pengalaman dan proses belajar siswa. Adapun pengertian dari Prestasi Belajar
menurut Hamjah B. Uno (2007 : 213) adalah perubahan perilaku yang relatif
menetap dalam diri seseorang sebagai akibat interaksi seseorang dengan
lingkungannya. Sedangkan menurut Made Wena (2009 : 4 ) Prestasi Belajar
adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai
penggunaan strategi pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda.



2. Indikator prestasi
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar.
Masalahnya yang dipertanyakan adalah sampai sejauh mana hasil belajar
yang telah dicapai. Untuk menjawab itu harus adanya indikator.
Indikator yang dijadikan sebagai tolok ukur dalam menyatakan bahwa
suatu proses belajar-mengajar dapat dikatakan berhasil berdasarkan ketentuan
kurikulum yang disempurnakan adalah:
a. Daya serap terhadap bahan pelejaran yang dijarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara indipidu maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus
(TIK) telah dicapai siswa baik individu maupun klasifikasi.























BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan sejak tanggal 1 Februari sampai dengan 25
Mei 2011. Untuk lebih jelasnya, penulis susun tahapan kegiatan penelitian (
eksperimen ) Dalam bentuk tabel dalam berikut.
Tabel 3. 1
Waktu Pelaksanaan Penelitian
No
Kegiatan
Penelitian
Februari 2011 Maret 2011 April 2011 Mei 2011
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Observasi dan
perijinan



2 Uji coba instrumen


3 Pretest
4
Eksperimen
mengajar

5 Post test


6 Pengumpulan data


7
Penyusunan
laporan





2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VII di SMP Negeri 1 Sumberjaya
kabupaten Majalengka tahun pelajaran 2010/2011. yang dipimpin oleh kepala
sekolah yang bernama Dedi Rasidin, S.Pd. Adapun keadaan dan jumlah kelas
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Data Kondisi Ruang
JENIS RUANG
JUMLAH
RUANG
KONDISI RUANG
Ruang Kepala 1 Baik
Ruang Guru 1 Baik
Ruang BP/BK 1 Baik
Ruang UKS 1 Baik
Ruang Kelas 19 7 rusak ringan
Ruang Perpustakaan 3 Baik
Ruang Lab IPA 3 Baik
Ruang Multimedia 2 Baik
Gudang 2 Baik
WC Guru 2 Baik
WC Siswa 2 Baik
Sumber Data TU per 01 Juni 2011




Sedangkan keadaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Data Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
TENAGA
PENDIDIK
JUMLAH
TENAGA
KEPENDIDIKAN
JUMLAH KET.
Guru Tetap
(PNS)
32 orang Staf TU (PNS) 2 orang
*) semua
honorer
Guru CPNS 5 orang
Staf TU (Honor
Daerah)
0 orang
Guru Kontark /
PTT
0 orang
Staf TU (Honor
Sekolah)
3 orang
Guru Honor
Sekolah
2 orang
Pesuruh/Penjaga
Malam
5 orang*)
Jumlah
Seluruh
39 orang Jumlah Seluruh 10 orang
Sumber Data TU per 01 Juni 2011
Jumlah siswa dari tahun ketahun semakin mengalami pasang surut.
Adapun keadaan siswa selam 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Keadaan Siswa

TAHUN AJARAN PENDAFTAR
KELAS
VII
KELAS
VIII
KELAS
IX
Tahun 2006-2007 256 256 258 222
Tahun 2007-2008 246 233 225 247
Tahun 2008-2009 265 262 220 221
Tahun 2009-2010 216 212 236 207
Tahun 2010-2011 262 262 202 223
Sumber Data TU per 01 Juni 2011
B. Subyek Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Penelitian yang dilakukan oleh penyusun mengambil lokasi di SMPN
1 Sumberjaya Kabupaten Majalengka tepatnya kelas VII dengan jumlah
total siswa 262 orang, adapun yang menjadi alasan mengenai pemilihan
tempat penelitian adalah:
a. Kepala sekolah dan guru-guru SMP Negeri 1 Sumberjaya Kabupaten
Majalengkan memberikan izin dan kemudahan dalam pelaksanaan
penelitian;
b. Prestasi SMP Negeri 1 Sumberjaya Kabupaten Majalengkan termasuk
sedang. Dengan melakukan penelitian di sekolah yang prestasi
akademiknya sedang (tidak terlalu tinggi), maka akan terdapat pengaruh
jika diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran
pada proses belajar mengajarnya.
Menurut Sudjana (2005:6), Populasi adalah totalitas semua nilai yang
mungkin hasil menghitung atau pengukuran kuantitatif maupun kualitatif
mengenai karakteristik yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-
sifatnya. Sugiyono ( 2009 : 117) berpendapat bahwa, populasi adalah
wilayah generalisasi yang terjadi atas : obyek/ subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan. Adapun yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dengan jumlah total siswa 262
orang SMP Negeri 1 Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran
2010 - 2011.


2. Sampel
Sampel yang representatif penyusun gunakan yaitu sampel purposif.
Menurut Sudjana (2005 : 73), yang dimaksud sampel purposif (Sample
Purposive) yaitu Pengambilan unsur sampel atas dasar tujuan tertentu
sehingga memenuhi keinginan dan kepentingan peneliti. Sedangkan
menurut Sugiono ( 2009 : 118 ) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun sampel purposif
yaitu kelas VII C dengan jumlah siswa 26 orang karena kelas tersebut
mempunyai rata-rata yang rendah, dilihat dari hasil tes nilai ulangan harian.
Tabel 3. 5
Keadaan Siswa Kelas VII
NO KELAS JUMLAH SISWA
1 VII A 34
2 VII B 35
3 VII C 26
4 VII D 27
5 VII E 38
6 VII F 32
7 VII G 25
JUMLAH 217
Sumber Data TU per 11 april 201
C. Metode dan Definisi Penelitian
1. Metode Penelitia
Suatu penelitian harus mempunyai metode penelitian yang tepat agar
memudahkan galam mencapai tujuan yang diharapkan. Metode yang penulis
gunakan dalam penelitian ini yaitu merupakan penelitian studi kasus yang
mengkaji tentang pengaruh antara suatu varibel dengan variabel yang lain.
Variabel terikat (dependent) adalah prestasi belajar siswa. Sedangkan
Variabel bebas (independent) dari penyusunan skripsi ini adalah perlakuan
pembelajaran dengan demonstrasi.
2. Desan penelitian
Desain penelitian sangat diperlukan oleh seorang peneliti dalam
memulia kegiatan penelitian hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002
: 45) bahwa desain penelitian adalah rencana atau rencana yang dibuat oleh
peneliti, sebagai ancer-ancer peneliti yang dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut:
i. Memberikan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa hal
ini kretivatas berpikir siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran
demontrasi.
ii. Memberikan pos-tes untuk mengetahui peningkatan siswa hal ini
kretivitas berpikir siswa setelah dilaksanakan pembelajaran
demontrasi
iii. Memberikan angket untuk mengetahui sespon siswa terhadap
metode demontrasi.

D. Analisis Data
1. Uji instrumen penelitian
a. Validitas
Suatu instrument sebelum digunakan sebagai alat uji dalam penelitian
terlebih dahulu harus diuji validitas dan reliabilitasnya untuk mengetahui
kelayakan serta kehandalan instrument yang akan dipakai. Ada beberapa
rumus yang dapat digunakan untuk menguji validitas dan reliablilitas data
salah satunya adalah dengan menggunakan rumus Product Moment.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesalahan suatu instumen. (Sugiyono, 2009 : 172). Hasil
penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Kalau dalam objek
warna merah, sedangkan data yang terkumpul memberi data warna putih maka
hasil penelitian tidak valid.
Rumus:
( )( )
( ) ( ) ( ) ( )




=
2
2
2
2
Y Y N X X N
Y X XY N
r
xy

Dengan:
N = banyaknya subyek (test)
r
xy
=

validitas soal
(Sugyiono, 2008: 356)
Interpretasi yang lebih rinci mengenai nilai r
xy
tersebut dibagi dalam
kategori seperti berikut:
0,80 < r
xy
1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik),
0,60 < r
xy
0,80 validitas tinggi (baik),
0,40 < r
xy
0,60 validitas sedang (cukup),
0,20 < r
xy
0,40 validitas rendah (kurang),
0,00 < r
xy
0,20 validitas sangat rendah, dan
r
xy
0,00 tidak valid
Selain langkah-langkah di atas dapat pula dilakukan pengujian uji
validitas dan reliabilitas dengan SPSS :
1.Set data pada Variabel View
2. Masukan jawaban responden pada Data View
3. Klik Analyze > Scale > Reliability Analys
4. Muncul kotak dialog Reliability Analysis
5. Klik tanda panah sehingga semua butir pertanyaan masuk ke kotak items
6. Klik Statistics
7. Klik pada kotak Descriptive for untuk Item, Scale, Scale if item deleted.
8. Klik pada kotak Inter-Item kota untuk Correlations.
9. Klik Continue
10. Klik Ok
(Ipin Aripin,2008:35-37)
Instrumen atau alat ukur dikatakan valid jika alat ukur tersebut mampu
memenuhi fungsinya sebagai alat ukur tertentu.
Jika nilai dari corrected item-total correlation > r-tabel, maka item
soal dan angket berkategori valid. Jika nilai dari corrected item-total
correlation < r-tabel, maka item angket berkategori tidak valid. Berdasarkan
hasil output analisis masing masing skor angket,
.
dimana r-table untuk jumlah
responden sebanyak 38, adalah 0,320.
Dari hasil uji coba 30 soal hanya ada 20 soal yang dapat di trima,yakni
nomorsoal 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 19, 20, 21, 22, 24, 26, 28, dan
30 atau sebanyak 67% soal kata gori yang dapat di terima. Sedangkan
sebanyak 10 soal yang tidak di gumakan atau di buang yakni nomor 3, 7, 12,
15, 17, 18, 23, 25, 27, dan 29 atau sebanyak 33% yang tidak dapat digunakan
atau dibuang dapat dilihat pada lampian6 halaman 94 Sedangkan untuk
instrumen uji coba angket terdapat 20 soal yang valid yaitu nomor: 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, dan 25. Untuk selengkapnya
perhitungan validitas soal dan angket dapat dilihat pada lampiran 17 halaman
110.
b. Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010 : 221), Reliabilitas menunjukan pada suatu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut udah baik. Insrumen
yang baik tidak akan tendensus mengarahkan responden untuk memilih
jawaban-jawaban tertentu. Insrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel
akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Menggunakan rumus Spearman-Brown
Rumus:
( )( )
( ) ( ) ( ) ( )
2
2
2
2
2
1
2
1
2 1
2
1
.
2
1
2
1


=
X X n X X n
X X Y X n
r
Dengan:
n = banyak subyek
X
1
= kelompok data belahan pertama, dan
X
2
= kelompok data belahan kedua
(Sugyiono, 2008: 359)
Untuk menghitung koefisien reliabilitas alat evaluasi keseluruhan
(satu perangkat), digunakan rumus:
2
1
2
1
2
1
2
1
.
.
1 . 1
1
2
r
r
r
+

=
Sebagai tolak ukur untuk mengintepretasikan derajat reliabilitas alat
evaluasi dapat digunakan tolak ukur sebagai berikut:
1 . 1
r 0,20 derajat reliabilitas sangat rendah
0,20
1 . 1
r 0,40 derajat reliabilitas rendah
0,40
1 . 1
r 0,60 derajat reliabilitas sedang
0,60
1 . 1
r 0,80 derajat reliabilitas tinggi
0,80
1 . 1
r 1,00 derajat reliabilitas sangat tinggi
Sedangkan untuk reliabilitas angket dicari dengan menggunakan
rumus alpha, yaitu :
r
11
= _
k
k 1
] _1
s
b
2
s
t
2
_
Dengan :
r
11
= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.
s

2
= jumlah varians butir
s
t
2
= varians total
( Suharsimi Arikunto, 2010 : 239)
1 . 1
r 0,20 derajat reliabilitas sangat rendah
0,20
1 . 1
r 0,40 derajat reliabilitas rendah
0,40
1 . 1
r 0,60 derajat reliabilitas sedang
0,60
1 . 1
r 0,80 derajat reliabilitas tinggi
0,80
1 . 1
r 1,00 derajat reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan dan pengolahan data yang
menggunakan formula Spearman-Brown Reabilitas dapat diketahui.
Reabilitas instrumen soal yaitu 0,941 artinya tingkat Reliabilitas sangat
tinggi. Lihat lampiran 7 halaman 96. Untuk uji coba soal dan formula Alpha
untuk uji coba angket yaitu 0,744 artinya Reliabilitas tinggi. Lihat lampiran 7
halaman 98.
c. Daya Pembeda
Rumus:
A
B A
JS
JB JB
DP

=
Dengan:
JB
A
= Jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab soal itu
denganbenar, atau jumlah benar untuk kelompok atas
JB
B
= Jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok bawah
JS
A
= Jumlah siswa kelompok atas (higher group atau upper group)
(Sugyiono, 2008: 360)
Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang digunakan adalah:
DP 0,00 sangat jelek
0,00 < DP 0,20 jelek
0,20 < DP 0,40 cukup
0,40 < DP 0,70 baik
0,70 < DP 1,00 sangat baik
Daya beda adalah pernyataan tentang seberapa besar suatu butir soal
dapat membedaka antara siswa yang kelompok atas dan bawah. Dari soal yang
berjumlah 30 butir hanya terdapat 1 atau 3% butir soal yang sangat buruk,
yakni nomor 3,terdapat 2 atau 7% butir soal yang berkatagori buruk, yakni
nomor 23, 29. 3 10% butir soal yang berkatagori agak baik, yakni nomor 7,
25, 18. 4 atau 13% butir soal yang berkatagori baik yakni nomor 27, 17, 15,
12. dan 20 . 67% butir soal yang berkatagori sangat baik yakni nomor
1,2,4,5,6,8,9,10,11,13,14,16,19,20,21,22,23,24,25,26,28,30. Lihat lampiran 9
halaman 98.
d. Tingkat Kesukaran
Rumus:
B A
B A
JS JS
JB JB
IK
+
+
=
Dengan:
IK = Indeks Kesukaran.
JB
A
= Jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar, atau jumlah benar untuk kelompok atas.
JB
B
= Jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok bawah.
JS
A
= Jumlah siswa kelompok atas (higher group atau upper group)
Klasifikasi indeks kesukaran yang digunakan adalah:
IK = 0,00 soal terlalu sukar
0,00 < IK 0,30 soal sukar
0,30 < IK 0,70 soal sedang
0,70 < IK 1,00 soal mudah
IK = 1,00 soal terlalu mudah
( Sugyiono, 2008 : 361 )
Tingkat kesukaran adalah pernyataan tentang seberapa mudah atau
sulit sebuah butir soal bagi siswa. Dari soal yang berjumlah 30 butir samuanya
berkatagori sedang, Lihat lampiran 11 halaman 100.

e. Menentukan Gain

(Meltzer,2008)
Klasifikasi indek Gain
Gain > 0,7 Tinggi
0,3 > 0,7 Sedang
Gain <0,3 rendah
5. Analisis Angket
Untuk perhitungan prosentase dari pencapaian indikator dari Angket
yang telah di tes kan menggunakan rumus:
P
P
N
X1uu%
Keterangan :
P : Prosentase pencapaian indikator
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
Indah Ajtinawati (2009: 54)
6. Uji Prasyarat Penelitian
a. Uji Normalitas
Menurut Nugroho (2005:18) uji normalitas bertujuan untuk
mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam
menelitian, adapun kegunaan uji normalitas untuk megetahui apakah populasi
data berdistribusi normal atau tidak (Priyanto 2009:28). Uji ini digunakan
untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika data
tersebut normal maka perhitungan menggunakan metode parametik sedangkan
% 100

=
pretest skormak
pretest postest
Gain
jika datanya tidak normal maka perhitungannya menggunakan metode
nonparametik, data dikatakan berdistribusi normal jika Signifikansi lebih besar
dari 5% atau 0,5 (nilai sig p>0,05), begitu juga sebaliknya jika nilai
Signifikansi lebih kecil maka dari 5% atau 0,5 (nilai sig p<0,05) data tersebut
dikatakan tidak normal.
Adapun langkah-langkah uji normalitas dengan menggunakan
program SPSS V.12 sebagai berikut:
a) Masukan program SPSS
b) Klik Variabel View pada program SPSS data editor
c) Setting data
d) Isi label pada Value Variabel Penelitian dan Variabel untuk melakukan
pengisian label klik pada bagian ujung kiri tulisan None
e) Untuk menampilkan label, klik View dan pilih Value Label
f) Klik Analyze-Descriptive-Eksplore
g) Klik variabel (Klp) dan masukkan ke kotak Dependent List, kemudian klik
variabel (Code) dan masukkan ke kotak Factor List
h) Klik Normality plot with tests, kemudian klik Continue
i) Klik Ok
(Priyatno 2009:29-30)
Untuk menghitung uji normalitas bisa juga menggunakan rumus Shapiro Wilk
sebagai berikut.
0 = b
n
+ c
n
+l
n
_
I
n
J
n
1 I
3
]
I
3
=
1

_o

(X
n-+1
X

)
n
=1
_
2

= o

(X

)
2
n
=1

Keterangan :
G = identik dengan nilai z (distribusi normal)
o

=koefisien tes Shapiro-Wilk


X
n-i+1
= angka ke (n-i+1) pada data
X
i
= angka ke-i pada data
X

= rata-rata
b
n
, c
n
, d
n
= konversi statistik Shapiro-Wilk pendekatan distribusi normal
b. Homogenitas
Sedangkan uji homoginitas digunakan untuk mengetahui apakah
beberapa varian populasi adalah sama atau tidak (Dwi Priyanto 2009:31). Uji
ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample T- Test.
Data dikatakan varians dari dua atau lebih kelompok adalah sama jika nilai
Signifikansinya lebih dari 0,05. Langkah-langkah uji homogenitas dengan bisa
menggunakan rumus :
I =
(N K) ni (vi vk )
(k 1) (vij vi )

Vij = |Xi] X|
L : nilai levene hitung
X : nilai data residual
N : jumlah sampel
X : rata rata data residual
K : jumlah kelompok
Sedangkan langkah-langkah untuk menguji homogenitas
menggunakan program SPSS V.12 adalah dengan cara:
a) Masukan program SPSS
b) Klik Variabel View pada program SPSS data editor
c) Pada kolom Name ketik iden, kolom Name pada baris kedua ketik pretest
dan kolom Name pada baris ketiga post test
d) Pada kolom Decimals untuk kolom iden, pre test dan post test angka ganti
menjadi 0
e) Pada label, untuk kolom pada baris pertama ketik identitas, untuk kolom
pada baris kedua ketik hasil pre test, dan pada kolom baris ketika ketik hasil
post test
f) Klik Ok
g) Untuk kolom lain boleh dihiraukan
h) Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat variabel iden, pre test,
dan post test
i) Isi kolom identitas, hasil pre test dan hasil post test
j) Klik Analyze-Compare-One Way Anova
k) Klik variabel pre test dan masukkan ke kotak Dependent List, kemudian klik
variabel post test dan masukkan ke kotak Factor List
l) Klik Homogeniteity of variance, kemudian klik Continue
m) Klik OK
(Priyatno 2009:33-34)


A. Analisis Regresi
a. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan menggunakan Uji Regresi. Dalam uji ini Ho =
persamaan regresi tidak linear, dan Ha = persamaan regresinya linear. Uji
regresi di olah dengan spss, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Masukan program SPSS
b. Klik analyze >regretion.linear,masukkan variabel-varabelnya
c. Klik option, beri tanda pada includeconstant in equation(jika belum)
d. Klik continue, klik statistic, beri tanda pada estimates,model fit,casewise
diagnostic,all cases
e. Klik continue, klik plots kemudian masukkan SDRESID ke-Y dan ZPRED
ke-X (plot 1), kemudian klik next, masukkan ZPRED ke Y dan DEPENDT
ke-X, beri tanda normal probability plots.
f. Klik continue,klik Ok.
(Wahidin,dkk, 2005:100-101).
b. Uji Koefisien Regresi
Uji koefisien regresi dilakukan menggunakan Uji Regresi. Uji regresi
di olah dengan SPSS, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Like before,open your file
b. Klik analyze >regretion.linear,masukkan variabel-varabelnya
c. Klik option, beri tanda pada includeconstant in equation(jika belum)
d. Klik continue, klik statistic, beri tanda pada estimates,model
fit,casewise diagnostic,all cases
e. Klik continue, klik plots kemudian masukkan SDRESID ke-Y dan
ZPRED ke-X (plot 1), kemudian klik next, masukkan ZPRED ke Y
dan DEPENDT ke-X, beri tanda normal probability plots.
f. Klik continue,klik Ok.
(Wahidin,dkk, 2005:100-101).

c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan menggunakan Uji Regresi. Dalam uji ini Ho =
Tidak adanya pengaruh pendekatan matematika realistik, dan Ha = adanya
pengaruh pendekatan matematika realistik. Uji regresi di olah dengan spss,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Like before,open your file
b. Klik analyze >regretion.linear,masukkan variabel-varabelnya
c. Klik option, beri tanda pada includeconstant in equation(jika belum)
d. Klik continue, klik statistic, beri tanda pada estimates,model
fit,casewise diagnostic,all cases
e. Klik continue, klik plots kemudian masukkan SDRESID ke-Y dan
ZPRED ke-X (plot 1), kemudian klik next, masukkan ZPRED ke Y
dan DEPENDT ke-X, beri tanda normal probability plots.
f. Klik continue,klik Ok.
(Wahidin,dkk, 2005:100-101).
d. Uji Kebaikan Model
Uji kebaikan model dilakukan menggunakan Uji Regresi. Uji regresi
di olah dengan spss, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Like before,open your file
b. Klik analyze >regretion.linear,masukkan variabel-varabelnya
c. Klik option, beri tanda pada includeconstant in equation(jika belum)
d. Klik continue, klik statistic, beri tanda pada estimates,model
fit,casewise diagnostic,all cases
e. Klik continue, klik plots kemudian masukkan SDRESID ke-Y dan
ZPRED ke-X (plot 1), kemudian klik next, masukkan ZPRED ke Y dan
DEPENDT ke-X, beri tanda normal probability plots.
f. Klik continue,klik Ok.
(Wahidin,dkk, 2005:100-101).




























BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi data
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel kelas VII C siswa
SMPN 1 Sumberjaya yang berjumlah 26 orang. Dalam melakukan
eksperimen peneliti melakukan dua test yaitu pre test yang dilakukan sebelum
eksperimen dan post test yang dilakukan setelah eksperimen.bentuk intrumen
pengujian adalah berupa uji soal yang terdiri dari 20 soal.
1. Data Hasil Pretest dan Postest Kelas Eksperimen
Untuk mengetahi lebih jelas mengenai data pretest dan postest dengan
menggunakan metode pembelajaran demonstrasi, penulis dapat
menggambarkan pada tabel berikut:
Tabel 4.1




















Statistics

prites Postest
N Valid 26 26
Missing 0 0
Mean 11.4615 16.0385
Median 12.0000 16.0000
Mode 12.00 16.00
Std. Deviation 2.81753 1.28002
Mean pretest sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran demonstrasi sebesar 11,4615. Median diperoleh dengan
cara mengurutkan semua data yang sama besar dibagi dua. median atau titik
tengah pada tabel di atas sebesar 12,0000 Mode didapat 13,0000 sementara
std. Deviasi 2,81753 Postest yang disebarkan kepada siswa setelah dilakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi
didapat skor mean sebesar 16,0385. Median diperoleh dengan cara
mengurutkan semua data yang sama besar dibagi dua. median atau titik
tengah pada tabel di atas sebesar 16,0000. Mode didapat 16,0000 sementara
std. Deviasi 1,28002 dan nilai gain nya di dapat dari postest dikurangi pretest
dibagi nilai sekor nilai maxsimum dikurangi pretest dikali seratus persen
dapat dilihat pada tebel 33 dapat nilai gainnya sebesar 50,74%.
2. Respon Siswa terhadap Metode Pembelajaran Demonstrasi pada Konsep
Bilangan Bulat
Untuk memperoleh data tentang respon siswa terhadap metode
pembelajaran demonstrasi, penulis melakukan penyebaran angket yang berisi
20 pernyataan yang ditujukan kepada 26 siswa untuk mengetahui responnya.
Setelah data-data terekumpul, kemudian dilakukan analisis terhadap
data tersebut dengan menggunakan teknik analisis sebagai berikut:
Analisis kualitatif, yaitu metode analisis yang menggunakan hasil
angket yang disebar kemudian dilakukan analisis data. Biasanya
analisis diterangkan dalam bentuk prosentase & disajikan dalam
bentuk tabel sabagai berikut

Tabel 4. 2
Analisis Angket
No.Item 1
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Metode
pembelajaran
demontrasi
mempermudah saya
mengenal bilangan
bulat
SS 31 30,8
S 42 42,3
R 27 26,9
TS
STS



Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (30,8%), setuju (42,3%) ragu-ragu (26,9%) dan
tidak ada siswa yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Ini
menunjukan bahwa mereka sangat tertarik dengan pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran demonstrasi karena sesuai dengan
presentase yang menjawab setuju dengan metode pembelajaran demonstrasi
sebanyak 42,3 % yang menjawab setuju. Ini menunjukan bahwa metode
pembelajaran demonstrasi membuat mereka tertarik sehingga mempermudah
dalam pemahaman materi.



Tabel 4. 3
Analisis Angket

No.Item 2
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Metode
pembelajaran
demontrasi
mempermudah saya
mengenal bilangan
bulat
SS 2 7,7
S 12 46,2
R 11 42,3
TS 1 3,8
STS



Jumlah 26 100

Dari tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden menyatakan
sangat setuju (7,7%), setuju (46,2%), ragu-ragu (42.3%), tidak setuju (3,8%)
dan tidak ada siswa yang menjawab sangat tidak setuju. Ini menunjukan
bahwa mereka mudah mengenal bilangan bulat dengan pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dengan responden siswa
yang menjawab setuju (46,2). Dengan ini pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran demonstrasi membuat mereka mudah mengenal bilangan bulat
karena sesuai hasil presentase yang setuju sebanyak 46,2 %. Ini menunjukan
bahwa metode pembelajaran demonstrasi membuat mereka mengenal
bilangan bulat sehingga mempermudah dalam pemahaman materi.




Tabel 4. 4
Analisis Angket

No.Item 3
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Saya lebih mengerti
konsep metematika pada
pokok bahasan bilangan
bulat dengan penjelasan
menggunakan metode
demonstrasi.
SS 3 11,5
S 11 42,4
R 9 34,6
TS 3 11,5
STS



Jumlah 26 100

Pada tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (11,5%), setuju (42,4%) ragu-ragu (34,6%) tidak
setuju (11,5%) dan tidak ada siswa yang menjawab sangat tidak setuju. Ini
menunjukan bahwa mereka mengerti dengan pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran demonstrasi, Dengan ini pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran demonstrasi membuat mereka mengerti sesuai dengan
presentase setuju sebanyak 42,4 %. Ini menunjukan bahwa metode
pembelajaran demonstrasi membuat mereka mengerti sehingga
mempermudah dalam pemahaman materi.





Tabel 4. 5
Analisis Angket
No.Item 4
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Saya merasa kurang
senang dengan metode
pembelajaran
demonstrasi yang
digunakan dalam
konsep bilangan bulat
SS 1 3,8
S 4 15,4
R 7 26,9
TS 9 34,6
STS
5
19,3

Jumlah 26 100

Dilihat dari tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (3,8%), setuju (15,4%) ragu-ragu (26,9%) tidak
setuju (34,6) sangat tidak setuju (5%). Ini menunjukan bahwa mereka sangat
senang dengan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
demonstrasi, Dengan ini pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
demonstrasi membuat mereka senang karena sebanyak 34,6 % menjawab
tidak setuju jika mereka disebut kurang senang. Ini menunjukan bahwa
metode pembelajaran demonstrasi membuat mereka sangat senang sehingga
mempermudah dalam pemahaman materi.


Tabel 4. 6
Analisis Angket

No.Item 5
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Metode
pembelajaran
demonstrasi
membuat saya
bingung dalam
memahami konsep
bilangan bulat
SS
S 8 30,77%
R 11 42,30%
TS 7 26,93%
STS



Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan setuju (30,77%), ragu-ragu (42,30%) tidak setuju (26,93%) dan
tidak ada siswa yang menjawab sangat tidak setuju maupun sangat setuju. Ini
menunjukan bahwa mereka ragu-ragu jika metode pembelajaran demonstrasi
membuat mereka bingung sesuai presentasi yang berjumlah 42,30%. Ini
menunjukan bahwa mereka kadang merasa bingung dan kadang merasa
mengerti dan hal itu dapat disimpulkan bahwa mereka mudah metode
pembelajaran demonstrasi jika terus dilatih dengan metode pembelajaran
demonstrasi.

\

Tabel 4. 7
Analisis Angket

No.Item 6
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Dengan metode
pembelajaran
demonstrasi suasana
belajar jadi lebih
kondusif.
SS 3 11,54%
S 8 30,77%
R 10 38,46%
TS 4 15,4%
STS
1

3,85%
Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (11,54%), setuju (30,77%), ragu-ragu (38,46%),
tidak setuju (15,4%) dan sangat tidak setuju (3,85%). Ini menunjukan bahwa
proses belajar menjadi kondusif ketika menggunakan metode pembelajaran
demonstrasi sehingga anak belajar dengan semangat. Ini terlihat dari
presentase jawaban siswa yaitu 38,46% menjawab ragu-ragu.
Tabel 4. 8
Analisis Angket
No.Item 7
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Metode pembelajaran
demonstrasi membantu
saya menjadi lebih aktif
dalam belajar
SS 1 3,85%
S 9 34,62%
R 11 42,31%
TS 5 19,23%
STS



Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (3,85%), setuju (34,62%) ragu-ragu (42.31%) tidak
setuju (19,23%) dan tidak ada siswa yang menjawab sangat tidak setuju. Ini
menunjukan bahwa mereka bisa lebih aktif dalam belajar jika menggunakan
metode pembelajaran demonstrasi.
Tabel 4. 9
Analisis Angket

No.Item 8
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Metode pembelajaran
demonstrasi dapat
meningkatkan hasil
belajar saya terutama
pada konsep bilangan
bulat.
SS
S 12 46,15%
R 12 46,15%
ST 2 7,71%
STS



Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan setuju (46,15%) ragu-ragu (46.15%) tidak setuju (7,71%) dan
tidak ada siswa yang menjawab sangat tidak setuju. Ini menunjukan bahwa
mereka merasa jika hasil belajar mereka meningkat dengan menggunakan
metode pembelajaran demonstrasi. Hal ini seesuai dengan presentase yang
didapat yaitu 46,15% siswa setuju dengan metode pembelajaran demonstrasi.

Tabel 4. 10
Analisis Angket

No.Item 9
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Metode pembelajaran
demontrasi tidak
mempengaruhi hasil
belajar saya terutama
pada konsep bilangan
bulat.
SS 3 11,54%
S 10 38,46%
R 11 42,31%
TS 2 7,71%
STS



Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (11,54%), setuju (38,46%) ragu-ragu (42.31%)
tidak setuju (7,71%) dan tidak ada siswa yang menjawab sangat tidak setuju.
Ini menunjukan bahwa sebagian besar dari mereka ragu jika metode
pembelajaran demonstrasi tidak mempengaruhi hasil belajar mereka. Ini
terlihat dari hasil presentase yang didapat yaitu 42,31% menjawab ragu-ragu.
Tabel 4. 11
Analisis Angket

No.Item 10
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Saya merasa bosan
dengan metode
pembelajaran
demonstrasi yang
digunakan dalam
pembelajaran
SS 2 7,71%
S 6 23,08%
R 10 38,46%
TS 7 26,92%
STS
1
3,85%

Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (11,54%), setuju (38,46%), ragu-ragu (42.31%),
tidak setuju (3,85%) dan sangat tidak setuju 3,85%. Ini menunjukan bahwa
mereka sebagian anak merasa ragu-ragu jika metode pembelajaran
demonstrasi pada konsep bilangan bulat membuat mereka bosan dalam
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan presentase yang menjawab ragu-ragu
sebanyak 42,31%.
Tabel 4. 12
Analisis Angket

No.Item 11
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Saya lebih memahami
konsep bilangan bulat
dengan metode ceramah
saja.
SS 1 3,85%
S 5 19,23%
R 11 42,31%
TS 8 30,77%
STS
1
3,85%

Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (3,85%), setuju (19,23%), ragu-ragu (42.31%)
tidak setuju (30,77%) dan sangat tidak setuju 3,85%. Ini menunjukan bahwa
sebagian dari mereka merasa ragu antara metode ceramah dan metode
pembelajaran demonstrasi dalam hal pemahaman konsep. Ini terlihat pada
presentase jawaban yang didapat bahwa yang merasa ragu-ragu ada 42,31%.


Tabel 4. 13
Analisis Angket

No.Item 12
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Dengan metode
ceramah saya tidak
mengerti konsep
bilangan bulat apalagi
dengan metode yang
lain seperti metode
demonstrasi.
SS 2 7,71%
S 7 26,92%
R 10 38,46%
TS 6 23,08%
STS
1
3,85%

Jumlah
26
100

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (7,71%), setuju (26,92%) ragu-ragu (38,46%) tidak
setuju (23,08%) dan sangat tidak setuju (3,85%). Ini menunjukan bahwa
mereka merasa ragu-ragu dengan digunakannya metode pembelajaran
demonstrasi dengan alasan menggunakan metode ceramah saja mereka
merasa tidak mengerti. Ini terlihat dari hasil presentasi yang menjawab ragu-
ragu sebanyak 38,46%.
Tabel 4. 14
Analisis Angket
No.Item 13
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Pelajaran bilangan bulat
terlalu mudah untuk
saya
SS
S 5 19,23%
R 10 38,46%
TS 8 30,77%
STS
3
11,54%

Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan setuju (19,23%), ragu-ragu (38,46%), tidak setuju (30,77%) dan
sangat tidak setuju (11,54%). Ini menunjukan bahwa sebagian dari mereka
merasa sangat mudah mengenal bilangan bulat dan yang lainnya ragu-ragu.
Dimana presentase ragu-ragu terbanyak yaitu 38,46%.
Tabel 4. 15
Analisis Angket

No.Item 14
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Saya merasa dirugikan
dengan digunakannya
dengan metode
demonstrasi yang
digunakan pada konsep
bilangan bulat karena
saya kesulitan
mendemonstrasikan
bilangan bulat.
SS 1 3,85%
S 7 26,92%
R 12 46,15%
TS 4 15,54%
STS
2
7,71%

Jumlah
26
100

Berdasarkan tabel 4.15 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (3,85%), setuju (26,92%), ragu-ragu (46,15%)
tidak setuju (15,54%) dan sangat tidak setuju (7,71%). Ini menunjukan
bahwa mereka merasa ragu dalam menggunakan metode pembelajaran
demonstrasi pada konsep bilangan bulat karena sulit
mendemonstrasikannya. Ini terlihat dari presentase jawaban yang terbanyak
yaitu ragu-ragu sebesar 46,15%.


Tabel 4. 16
Analisis Angket

No.Item 15
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Metode pembelajaran
demonstrasi lebih
menyenangkan jika
dibandingkan dengan
metode lain (ceramah,
diskusi, dan lain-lain).
SS 4 15,38%
S 10 38,46%
R 9 34,62%
TS 1 3,85%
STS
2
7,71%

Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.16 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (15,38%), setuju (38,46%) ragu-ragu (34,62%)
tidak setuju (3,85%) dan sangat tidak setuju (7,71%). Ini menunjukan bahwa
mereka merasa senang jika metode pembelajaran demonstrasi digunakan
dalam pembelajaran khususnya pada konsep bilangan bulat. Hal ini terlihat
dari presentase jawaban yang banyak memilih setuju yaitu 38,46%.
Tabel 4. 17
Analisis Angket

No.Item 16
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Saya ingin metode
demonstrasi digunakan
lebih sering digunakan
untuk membantu
kegiatan belajar
SS 2 7,71%
S 11 42,31%
R 8 30,77%
TS 4 15,38%
STS
1
3,85%

Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (7,7%), setuju (42,31%), ragu-ragu (30,77%), tidak
setuju (15,38%) dan sangat tidak setuju (3,85%). Ini menunjukan bahwa
mereka sangat senang jika metode demonstrasi digunakan lebih sering dalam
pembelajaran karena dapat membantu dalam kegiatan belajar. Hal ini terlihat
dari presentase jawaban yang menjawab setuju jika metode pembelajaran
demonstrasi digunakan lebih sering yaitu sebesar 42,31%.
Tabel 4. 18
Analisis Angket

No.Item 17
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Belajar di sekolah lebih
menyenangkan daripada
belajar di rumah.
SS 4 15,38%
S 8 30,77%
R 5 19,23%
TS 4 15,38%
STS
5
19,23%

Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.18 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (15,348%), setuju (30,77%%), ragu-ragu (19,23%),
tidak setuju (15,38%) dan sangat tidak setuju (19,23%). Ini menunjukan
bahwa mereka senang menggunakan metode yang digunakan di sekolah
karena di sekolah belajar lebih menyenangkan dan lebih bervariasi. Ini
terlihat dari jawaban mereka yaitu 30,77% menjawab setuju.


Tabel 4. 19
Analisis Angket

No.Item 18
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Penjelasan yang
diberikan guru lebih
dimengerti daripada
penjelasan orang tua
SS 4 15,38%
S 13 50%
R 6 23,08%
TS 1 3,85%
STS
2
7,71%

Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.19 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (15,38%), setuju (50%), ragu-ragu (23,08%), tidak
setuju (3,85%) dan sangat tidak setuju (7,71%). Ini menunjukan bahwa
mereka lebih mengerti penjelasan yang diberikan guru daripada orang tua di
rumah. Hal ini dikarenakan penjelasan guru lebih menarik dan mungkin siswa
merasa lebih percaya guru daripada orang tua di rumah. Ini terlihat dari hasil
presentase jawaban yaitu sebanyak 50% menjawab lebih mengerti penjelasan
guru daripada orang tua.
Tabel 4. 20
Analisis Angket
No.Item 19
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Saya kurang suka
dengan guru yang
mengajar matematika.
SS 4 25,38%
S 13 50%
R 6 23,08%
TS
STS
1
3,81%

Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.20 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (25,38%), setuju (50%), ragu-ragu (23,08%) dan
sangat tidak setuju (3,81%). Ini menunjukan bahwa mereka kurang suka
dengan guru mata pelajaran matematika dan inilah salah satu faktor yang
sangat mempengaruhi keinginan siswa untuk belajar yaitu dari gurunya
sendiri. Disini terlihat bahwa 50% siswa merasa tidak suka dengan guru mata
pelajaran matematika.
Tabel 4. 21
Analisis Angket

No.Item 20
Alternatif
Jawaban
F P(%)
Metode pembelajaran
demontrasi
meningkatkan
efektifitas pembelajaran
di kelas saya.
SS 3 11,54%
S 11 42,31%
R 5 19,23%
TS 3 11,54%
STS
4
15,38%

Jumlah 26 100

Berdasarkan tabel 4.21 dapat dijelaskan bahwa sebagian responden
menyatakan sangat setuju (11,54%), setuju (42,31%), ragu-ragu (19,23%),
tidak setuju (11,54%) dan sangat tidak setuju (15,38%). Ini menunjukan
bahwa efektifitas pembelajaran meningkat setelah menggunakan metode
pembelajaran demonstrasi. Hal ini terlihat dari presentase jawaban yang
menjawab setuju sebesar 42,31%.


B. Uji prasyarat
1. Uji Normalitas
Tabel 4. 22
Tests of Normality

Kode
Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.
keka
s
1 .963 26 .457
2 .933 26 .093
a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Dari tabel 27 uji normalitas data diatas dengan menggunakan program
SPSS V.16, dengan tingkat kepercayaan = 0,05 diperoleh nilai signifikan
(sig) baik pada uji Shapiro-wilk (Sig. 0,457 dan 0,093), dengan nilai >0,05
hal itu dapat diartikan data tersebut distribusi normal.

Interpretasi Output test of normality dengan Normal Q-Q plot untuk
nilai pretest didasarkan pada garis lurus yang melintang dari pojok kiri bawah
ke kanan atas sehingga membentuk arah diagonal dapat disebut sebagai garis
acuan normalitas. Berdasarkan grafik di atas titik titik tersebar mendekati
garis lurus, dengan demikian, berdasrkan hasil pengujian normalitas dengan
normal Q-Q Plot, terbukti bahwa data pretest berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Tabel 4. 23
Test of Homogeneity of Variance

Levene
Statistic df1 df2 Sig.
kekas Based on Mean 10.879 1 50 .002
Based on Median 9.029 1 50 .004
Based on Median and with
adjusted df
9.029 1 34.555 .005
Based on trimmed mean 10.693 1 50 .002

Berdasarkan tabel 28, hasil uji homoginitas dapat diketahui bahwa
nilai Sig. Sampel semuanya berada di bawah 0,05, dengan demikian dapat
disimpulkan data tersebut tidak berdistribusi homogen.








C. Uji hipotesis
1. Uji linearitas
Tabel 4. 24
ANOVA
b

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 544.311 1 544.311 27.231 .000
a

Residual
479.728 24 19.989

Total
1024.038 25
a. Predictors: (Constant), VAR00001

b. Dependent Variable: VAR00002

Pada tabel 29 Anova, nilai F =27.321 dengan nilai sig sebesar 0,000.
oleh karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka regresi dapat dipakai
untuk mengetahui pengaruh penggunaaan metode pembelajaran demonstrasi
terhadap hasil belajar siswa.
2. Uji Koefisien Regresi
Tabel 4. 25
Coefficients
a

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
25.095 10.595 2.369 .026
VAR00001 .845 .162 .729 5.218 .000
a. Dependent Variable: VAR00002

Dilihat dari tabel 30, nilai B constant 25,095 menyatakan bahwa jika
penggunaan metode pembelajaran demonstrasi diabaikan, maka hasil belajar
adalah 25,095. Nilai B Penggunaan metode pembelajaran demonstrasi 0,854
menyatakan bahwa setiap penambahan penggunaan metode pembelajaran
demonstrasi, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,854.
Berdasarkan nilai B constant dan B penggunaan metode pembelajaran
demonstrasi, maka dapat dibuat persamaan regresi :
Y = a + bx =25,095 + 0,854X
Keterangan :
Y = hasil belajar
X = Penggunaan metode pembelajaran demonstrasi.
3. Hipotesis
Tabel 4. 26
Coefficients
a

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
25.095 10.595

2.369 .026
VAR00001 .845 .162 .729 5.218 .000
a. Dependent Variable: VAR00002

Pada tabel 31coefficents menunjukan nilai signifikannya menunjukan
sebesar 0,00.karena nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 maka terdapat
pengaruhyang signifikan penggunaan metode pembelajaran demonstrasi
terhadap prestasi belajar siswa.
Begitu juga hasil perolehan regresi, dengan t hitung= 5,218 serta
signifikan 0,000. Untuk t tabel dicari pada taraf signifikan 5% dengan derajat
kebebasan (df) n-k-1 atau 26-2-1 =23. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi
=0,05) hasil diperoleh untuk t tebel sebesar 1,711. Karena t hitung > 5,240 >
1,711 maka:
Ho = ditolak tidak ada pengaruh pembelajaran demontrasi.
Ha = diterima ada pengaruh pembelajaran demontrasi.
Berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel x (strategi
pembelajaran demonstrasi) terhadap y (pertasi belajar).

4. Kelayakan model
Tabel 4. 27
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .729
a
.532 .512 4.47087
a. Predictors: (Constant), VAR00001

Berdasarkan tabel 32 menunjukan hasil perhitungan data strategi
belajar demonstrasi dan prestasi belajar siswa diperoleh rxy = 0,729.
Berdasarkan interpretasi nilai r, maka korelasi antara variabek x (Strategi
pembelajaran demonstrasi) dengan variabel y (prestasi belajar siswa) kuat.
Dari koefisien korelasi sebesar itu diperoleh indeks determinasi sebesar,
0,532 yang berarti 53,2% prestasi belajar ditentukan oleh penggunaan strategi
demonstrasi dan sisanya sebesar 46,8% dipengruhi oleh faktor lain.




D. Pembahasan
Pembelajaran demonstrasi lebih nekekankan pada keterlibatan siswa
dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu,
siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlibat untuk dapat
menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui
pengalaman langsung siswa akan memehami konsep-konsep yang merek
pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah di
pahaminya.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan pada desktiptif data
dan analisis data, maka dapat disimpulkan prestasi belajar siswa dipengruhi
oleh metode demonstrasi. Dari perhitugan koefisien determinasi diketahui
bahwa sebesar 0,532 artinya 53,2% prestasi belajar dipengaruhi oleh strategi
pembelajaran demonstrasi dalam proses pembelajaran, yakni memperhatikan
guru sedang menerangkan, bertanya pada guru, mencatat materi yang telah
ditulis di papan tulis, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru kelas,
mengerjakan dan mengumpulakan pekerjaan rumah (PR) berdiskusi dengan
teman,dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Apabila kita ingin meningkatkan prestasi,tentunya tidak akan terlepas
dari upanya peningkatan kualitas pembelajaran disekolah. Misalnya dengan
ada penataran guru, penyediaan buku paket, dan alat-akat peraga serta
penyempurnaan kurikulum. Berdasarkan hasil evaluasi upaya-upaya tersebut
ternyata belum berhasil meningkatkan prestasi pesrta didik secara optimal
sebagai mana yang diinginkan (Trianto, 2007 : 2) upaya yang harus dilakukan
lagi untuk meningkatkan prestasi peserta didik tersebut yaitu dengan
melakukan perubahan pradigma pembelajaran. Orientasi pembelajaran yang
semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid
(student centered) metodologi yang semula lebih didominasi ekspositori
berganti ke partisipatori, dan pendekatan yang semula bayak bersipat tekstual
berubah menjadi kontekstual.
Adapun seberapa erat antara keaktifan siswa dengan frestasi belajar
demonsrtasi dapat diketahui dari perhitungan uji korelasi dan uji hipotesis (uji
t) dimana nilai rxy = 0,729. hal ini berarti ada hubungan yang sangat kuat
antara variabel x (pembelajaran demonstrasi) dengan pariabel y (prestasi
belajar siswa). Begitu juga hasil perolehan regresi, dengan t hitung= 5,218 dan t
tabel= 1,711. Karena t hitung > 5,240 > 1,711 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel x (strategi pembelajaran
demonstrasi) terhadap y (pertasi belajar).
Persamaan garis regresi antara variabel x dan pariabel y, yaitu y =
25,095 +0,845X artinya kostanta sebesar 25,095 bererti jika nilai x = o, maka
nilai 25,095 hal ini siswa berarti harus lebih aktif lagi untuk memperoleh
prestasi belajar demonstrasi;yang lebih baik. Koefisien bernilai yaitu 0,845
berarti terjadi hubungan yang positif antara strategi belajar demonsrtasi
gengan prestasi belajar.
Prestasi belajar demonstrasi kelas exsperimen yang menerapkan
pembelajaran demonsrtasi, memperoleh nilai rata-rata prestasi belajar sebesar
16,0769 yang termasuk katagori baik. Dengan demikian, penerapan
pembelajaran demonstrasi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.











































BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasrkan analisis dan pengujian hipotesis serta pembahasan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran demonstrasi
pada konsep bilangan bulat di kelas VII C SMP Negeri 1 Sumberjaya
dapat dilihat ditabel 9. bahwa responden yang sangat setuju dengan
metode pembelajaran demonstrasi pada pokok bahasan bilangan bulat
ada 3,atau 11,5 %, yang setuju terdapat 11 atau 42,4 %, yang ragu-ragu
9 atau 34,6 %, yang tidak setuju terdapat 3 atau 11,5 %. Jadi dapat
diambil kesimpulan bahwa sebagian besar responden setuju dengan
penggunaan metode demontsrasi.
2. Prestasi belajar siswa pada pembelajaran demonstrasi pada konsep
bilangan bulat di kelas VII C SMP Negeri 1 Sumberjaya mengalami
peningkatan setelah menggunakan metode pembelajaran demonstrasi
berdasarkan hasil pretest dan post test. Pretest sebelum menggunaka
pembelajaran demonstrasi mean atau rata-rata 11,4615, median atau titik
tengah 12.0000, mode nilai yang sering muncul 12.0000, dan standar
deviation 2.8753. dan post test setelah menggunakan metode
pembelajaran demonstrasi mean atau rata-rata 16.0385 , median atau
titik tengah 16.0000, mode atau nilai yang sering muncul 16,0000 , dan
standar deviation 1,28002



metode pembelajaran demonstrasi pada pembelajaran matematika pokok
bahasan bilangan bulat.
3. Pengaruh metode pembelajaran demonstasi terhadap prestasi belajar
matematika siswa pada konsep bilangan bulat di kelas VII khususnya di
SMP Negri 1 Sumberjaya Pada Anova, nilai F =27,231 dengan nilai sig
sebesar 0,000. oleh karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka
regresi dapat dipakai untuk mengetahui pengaruh penggunaaan metode
pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar siswa. nilai B constant
25,095 menyatakan bahwa jika penggunaan metode pembelajaran
demonstrasi diabaikan, maka hasil belajar adalah 25,095. Nilai B
Penggunaan metode pembelajaran demonstrasi 0,845 menyatakan
bahwa setiap penambahan penggunaan metode pembelajaran
demonstrasi, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,845.
Nilai t hitung pada variable penggunaan media grafik adalah 5,240, pada
derajat bebas (df) = N 2 = 26 2 = 24, nilai t tabel pada taraf
kepercayaan 95% (signifikansi 5%) adalah 1,711 karena t hitung lebih
besar dari t tabel, maka diputuskan bahwa koefisien regresi signifikan,
atau terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan metode pembelajaran
demonstrasi terhadap hasil belajar siswa atau peningkatan yang sangat
tinggi.




B. Saran
Dari pembahasan dan kesimpulan, penulis mengajukan saran-saran
sebagai berikut:

1. Untuk Guru
1. Untuk kesulitan mempelajari matematika, dalam proses pembelajaran
sebaiknya guru menerangkan materi pelajaran dengan jelas;
2. Hendaknya guru selalu meningkatkan motivasi siswa untuk dapat
mempelajari matematika. Untuk itu, diperlukan penyajian materi yang
menarik sehingga siswa tidak merasa matematika itu pelajaran yang sulit;
3. Dalam hal memberikan pengajaran matematika yang menarik, guru
sebaiknya dapat menggunakan seluruh media/fasilitas yang ada untuk
menunjang kegiatan pembelajarannya;
4. Hendaknya guru dapat selalu mengkaitkan materi matematika dengan
kehidupan sehari-hari, sehingga siswa tidak hanya belajar matematika
secara abstrak.
2. Untuk Siswa
1. Hendaknya memiliki motivasi tinggi dalam mempelajari matematika,
karena matematika akan sangat berperan dalam kehidupan;
2. Sering berlatih mengerjakan soal-soal matematika, dan gunakan seluruh
media/fasilitas yang sekiranya dapat membantu mempermudah memahami
matematika.




DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar, Achmad. 2011. Pengertian Prestasi. [Online]. Tersedia:
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2113965-pengertian-
prestasi/ [28 Juni 2011].
Ajtinawati, Indah. 2009. Pengaruh Penguasaan Aljabar Terhadap Kemampuan
Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Bangun Ruang ( MTSN Jalaksana
Kabupaten Kuningan) Skripsi pada STAIN Cirebon. Tidak diterbitkan.
Arikonto, Suharsimi.2002. prosedur penelitian pendekatan prektek. Jakarta. PT
Reka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto,Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian. Jakarta . PT Rineka Cipta.
Aripin, Ipin. 2008. Modul Pelatihan Analisis Data dengan Excel dan SPSS.
[Online]. Tersedia:
dc122.4shared.com/download/fT8EwJnV/modul_spss_ok.pdf [7 Juli
2011].
Bhuwono A. Nugroho. 2005. Strategi Jitu Memilih Statistik Penelitian dengan
SPSS. Yogyakarta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Djumanta, Wahyudin. 2006. Matematika Untuk Kelas VII. Bandung : Gafindo
Media Pratama.
Dwi, Priyatno.2009. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta MediaKom
Hamalik, Oemar. 2001. Media Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
http://www.scribd.com/doc/25182223/Metode-Shapiro-Wilk
Meltzer. 2008. The relationship between mathematics preparation and conceptual
learning gains in physics a posibble hidden variable in diagnostic
pretes scores.
Priyatno, Dwi.2009. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta MediaKom
Ruspendi. E. T. 2006. Pengantar kepada Membantu Guru mengembangkan
Kopetensinya Dalam pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan
CBSA. Bandung: Tarsito.
Setiawan. 2008. Strategi pembelajaran matematika di SMA. Yogyakarta: P4TK
Matematika




Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar mengjar. Bandung : Sinar baru
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. 2008. Statistik untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Suhendra, Asep. 2008. Pengaruh penbelajaran pertisifativ terhadap hasil belajar
matematika siswa (studi eksperimen pada kelas VII di SMPN 1
Sumberjaya. Skripsi pada FKIP Unipersitas Unswagati Cirebon. Tidak
diterbitkan.
Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Uno, B. Hamjah. 2002. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Bumi Aksara : Jakarta.
Usman, M. Basyirudin. 2001. Menjadi Guru Propesional. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Wena, Made.2008. Strategi Pembelajaran Inovatif Konteporer. Bumi Aksara :
Jakarta.
Wiratna Putra, Udin S, dkk. 2004. Strategi belajar mengajar. Jakarta. Unipersitas
Terbuka.
Zulkarnain, Havid. 2009. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran
Bernyanyi pada Siswa Kelas VI. Skripsi pada FKIP Universitas Negeri
Padang. Tidak diterbitkan.
















LAMPIRAN : 1
TABEL 1.1
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
BENTUK TES
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/II
Pokok Bahasan : Bilangan Bulat
Jenis Soal : Pilihan Ganda
Alokasi Waktu : 45 Menit
Variabel
Kompetensi
Dasar
Indikator No. Item
Aspek
C1 C2 C3
Hasil
belajar
siswa
pada
pokok
bahasan
bilangan
bulat













Mengenal
jenis-jenis
bilangan
bulat beserta
contohnya.














Menentukan
letak tanda
Menentukan
contoh kumpulan
bilangan bulat
positif dan
bilangan bulat
negatif.

Menyusun
bilangan bulat
dari yang terkecil
sampai yang
terbesar.

Menentukan
pernyataan yang
benar tentang
bilangan bulat



Meletakan tanda
kurang dari dan
1,21






2





3






4















































































kurang dari
atau lebih
dari pada
bilangan
bulat.



Menentukan
sifat-sifat
operasi
perhitungan
bilangan
bulat.


Melakukan
operasi
hitungbilanga
n bulat.




















lebih dari
bilangan bulat.
Menentukan
tanda kurang dari
dan lebih dari
pada kalimat
matematika


Menentukan sifat
pada operasi
penjumlahan




Menentukan
operasi
perhitungan
pengurangan
pada bilangan
bulat

Melakukan
operasi
perhitungan
pengurangan
bilangan bulat


Menentukan
pernyataan


5







19








6,23,




7,22






8
























































































operasi hitung
yang benar dari
kalimat
matematika

Melakukan
operasi hitung
perkalian
bilangan bulat


Melakukan
operasi hitung
pembagian pada
bilangan bulat

Melakukanoperas
i hitung
campuran soal
cerita pada
bilangan bulat


Menentukan nilai
p pada operasi
penjumlahan
bilangan bulat

Melakukan
operasi hitung
campuran
bilangan bulat






9, 29





10, 25




11





12, 27, 30




13

























Melakukan
operasi
hitung
Bilangan
bulat
berpangkat
dua dan tiga.

Melakukan
operasi hitung
campuran
perkalian dan
pembagian
bilangan bulat

Menentukan nilai
dari operasi
hitung campuran
pada soal cerita


Menentukan nilai
penjumlahan
berpangkat

Melakukan
operasi hitung
pengurangan
pada bilangan
berpangkat


Menentukan
operasi hitung
campuran
perkalian dan
pembagian
bilangan
berpangkat
Menentukan nilai

14




15, 24





16, 28, 26




17




18






20


dari operasi
hitung campuran
penjumlahan dan
perkalian pada
bilangan
berpangkat



Keterangan
C1 : Pengetahuan (10%)
C2 : Pemahaman (75%)
C3 : Aplikasi (15%)












LAMPIRAN : 2
INSTRUMEN TES
KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOSAL-SOAL
SOAL UJI COBA/INSTRUMEN

Nama :
Kelas/ Semester :

1. Dibawah ini yang merupakan kumpulan bilangan bulatadalah . . .
a. -3,-1, 0, 1/3, 1, . . . c. 3, 2, 1, 0, S, 1/3
b. -2, -1, 0, 1, 2, . . . d. -1/2, 0, ,1, 2, . . .
2. Dibawah ini bilangan-bilangan bulat yang disusun dari yang terkecil adalah . . .
a. -17, -9, -3, -2, 11, 12, 14 c. -2, -3, -9, -17, 11, 12, 14
b. -17, -3, -9, 11, 12, 14 d. -2, -3, -17,-9, 11, 12, 14
3. Suhu tubuh Nisa saat sedang sehat adalah 35
o
, sedangkan saat dia sakit suhu
tubuhnya menjadi 38
o
. Kenaikan suhu tubuh Nisa adalah . . .
a. 1
o
c. 3
o

b. 2
o
d. 4
o


4. Jika x lebih besar dari 1 dan kurang dari 4 maka penulisan yang tepat adalah . . .
a. x > 1 > 4 c. 1 > x > 4
b. x < 1 < 4 d. 1 < x < 4
5. Tanda manakah yang benar untuk kalimat di bawah ini
-7 . . . -8
a. < c.
b. > d.
6. 10 - (-7) =
a. -3 c. 17
b. 3 d. -17
7. Nilai dari (3 x 46) + (3 x 54) adalah . . .
a. 100 c. 300
b. 200 d. 400
8. Pernyataan yang salah dari kalimat matematika berikut adalah . . .
a. -5 - (-7) -2 = 0 c. -2 (-8) 6 = 0
b. -3 (-9) (-6) = 12 d. -4 (-12) (-8) = 0
9. (4 + (- 5) )x (-5) =
a. 5 c. 10
b. -5 d. -10
10. 24 : (-2) =
a.6 c. -6
b. 12 d. -12
11. Seekor ulat berada disuatu tempat pada sebatang pohon. Pada suatu saat, ulat itu naik
4cm, kemudian turun 5 cm. Jika tempat semula dipandang sebagai titik 0, kedudukan
ulat dari tempatsemula adalah . . .
a. 9 cm c. -1cm
b. 1 cm d. -9 cm
12. Nilai dari (7 x 89) ( 89 x 7) adalah . . .
a. 70 c. 90
b. 80 d. 100
13. 2 +7-5 = . . .
a. 2 c. 4
b. 3 d. 5
14. 15 x 6 : 3 = . . .
a. 10 c. 30
b. 20 d. 40
15. 2 (2)
5
2(S)
2
=
a. 16 c. 49
b. 18 d. 19
16. Tentukan nilai dari(S + 4)
3
adalah . . .
a. 343 c. SS4
b. 4SS d. 196
17. Nilai dari 2
3
x (5
3
+ 3
3
) adalah . . .
a.1216 c. 1162
b.1261 d. 1126
18. Nilai dari (6 S)
2
x2
3
adalah . . .
a. 22 c. 32
b. 23 d. 33
19. Kalimat matematika di bawah ini yang memenuhi sifat penjumlahan asosiatif adalah
. . .
a. a + b = b + a c. a + 0 = a
b. a + ( b + c) = (a + b) + c d. a + (-a) = (-a) + a = 0
20. Nilai dari (2
3
+4
2
): 2
2
adalah . . .
a. 2 c. 6
b. 4 d. 8
21. Pernyataan berikut yang benar adalah . . ..
a. -7, -6, -5, -4, -3, 0, 1, 2, 3 c. -7, -6, -5,-3, -4, 1, 2, 3
b. -3, -4, -5, -6, -7, 0, 1,2, 3 d. -6, -7, -4, -5, 0, 1, 2, 3

22. 34 + (-47) + 36 + (-56) =
b. -33 c. 33
c. 23 d. -23

23. Suhu di dalam kulkas mula-mula -6 derajat Celcius. saat listrik padam suhunya naik
9 derajat. Beberapa menit setelah listrik menyala kembali suhunya turun 10 derajat.
Suhu akhir di dalam kulkas tersebut adalah .... derajat Celcius.
a. -10 c. -7
b. 13 d. -13
24. Pak Hardiawan mempunyai uang sebesar Rp. 1.250.000,00. Pak Hardiawan ingin
membeli sebuah lemari es dengan harga Rp. 1.500.000,00. Untuk menutupi
kekurangannya, ia meminjam uang dari koperasi. Kurangnya uang Pak Hardiawan
adalah . . .
a. Rp. 500.000,00 c. Rp. 250.000,00
b. Rp. 300.000,00 d. Rp. 100.000,00
25. Nilai dari 48 + (-3) : 15 adalah. . .
a. 2 c. 4
b. 3 d. 5
26. Nilai dari (4
2
+ 2
3
) -24 adalah . . .
a. 0 c. 2
b. 1 d. 3
27. (6 5) x 9 = (p x 9) (5 x m). Nilai p dan m berturut-turut adalah . . .
a. 6 dan 5 c. 5 dan 9
b. 6 dan 9 d. 9 dan 6
28. (- 6)
3
+ (-2)
3
= . . .
a. -224 c. 104
b. -104 d. 224

29. (-8 x (-3)) (-8 x 2) = . . .
a. 8 c. -8
b. 40 d. -40
30. Nilai p yang memenuhi penjumlahan berikut 8 + p = 15 adalah . . .
a. 5 c. 7
b. 6 d. 8




















Tabel 2.1
Hasil Uji Validitas

Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SOAL1 33.95 150.646 .552 .717
SOAL2 34.21 150.117 .487 .717
SOAL3 34.11 156.421 -.020 .729
SOAL4 34.13 150.225 .490 .717
SOAL5 34.16 149.866 .514 .716
SOAL6 34.11 149.935 .521 .716
SOAL7 34.32 154.276 .152 .725
SOAL8 34.00 150.811 .493 .718
SOAL9 34.16 149.326 .559 .715
SOAL10 34.21 150.009 .496 .717
SOAL11 34.13 150.117 .499 .717
SOAL12 34.34 153.258 .237 .723
SOAL13 34.11 150.043 .512 .717
SOAL14 34.13 149.577 .544 .716
SOAL15 34.26 154.578 .126 .726
SOAL16 34.18 149.938 .504 .716
SOAL17 34.11 152.962 .266 .723
SOAL18 34.21 154.225 .154 .725
SOAL19 34.00 150.595 .513 .717
SOAL20 34.05 149.889 .547 .716
SOAL21 34.16 149.650 .532 .716
SOAL22 34.18 149.181 .567 .715
SOAL23 34.16 156.785 -.049 .730
SOAL24 34.11 149.826 .531 .716
SOAL25 34.18 154.371 .143 .726
SOAL26 34.16 149.001 .586 .714
SOAL27 34.24 153.321 .226 .723
SOAL28 34.16 148.893 .596 .714
SOAL29 34.37 155.590 .048 .728
SOAL30 34.16 149.866 .514 .716
FREKUENSI 17.37 39.104 1.000 .843

LAMPIRAN : 3
PERHITUNGAN ANALISIS BUTIR SOAL

A. Validitas

Jika nilai dari corrected item-total correlation> r-tabel, maka item
soal berkategori valid.Jika nilai dari corrected item-total correlation< r-tabel,
maka item soal berkategori tidak valid.Berdasarkan hasil output analisis
masing masing skor soal, diperoleh nilai dari seluruh butir soal dengan skor
untuk masing masing total pertanyaan adalah signifikan secara
statistik,
.
dimana r-table untuk jumlah responden sebanyak 38, adalah 0,320
Hasil analisis menunjukkan 10 butir soal tidak valid diperoleh nilai r-
hitung>r-tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item soal yang
valid hannya 20 butir soal.










LAMPIRAN : 4
TABEL 4.1
Kriteria Validitas

Nomor
Keriteria Validitas
Soal
Keriteria Corrected Item
1 0,552 Valid
2 0,487 Valid
3 0,02 Invalid
4 0,49 Valid
5 0,514 Valid
6 0,521 Valid
7 0,152 Invalid
8 0,493 Valid
9 0,559 Valid
10 0,496 Valid
11 0,499 Valid
12 0,237 Invalid
13 0,512 Valid
14 0,544 Valid
15 0,126 Invalid
16 0,504 Valid
17 0,266 Invalid
18 0,154 Invalid
19 0,513 Valid
20 0,547 Valid
21 0,532 Valid
22 0,567 Valid
23 0,149 Invalid
24 0,531 Valid
25 0,143 Invalid
26 0,586 Valid
27 0,226 Invalid
28 0,596 Valid
29 0,048 Invalid
30 0,514 Valid




LAMPIRAN : 5

TABEL 5.1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .768
N of Items 16
a

Part 2 Value .521
N of Items 15
b

Total N of Items 31
Correlation Between Forms .888
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .941
Unequal Length .941
Guttman Split-Half Coefficient .766
a. The items are: SOAL1, SOAL2, SOAL3, SOAL4, SOAL5, SOAL6, SOAL7,
SOAL8, SOAL9, SOAL10, SOAL11, SOAL12, SOAL13, SOAL14, SOAL15,
SOAL16.
b. The items are: SOAL17, SOAL18, SOAL19, SOAL20, SOAL21, SOAL22,
SOAL23, SOAL24, SOAL25, SOAL26, SOAL27, SOAL28, SOAL29, SOAL30,
FREKUENSI.

Dari output SPSS di atas menujukan table Reliability Statistic pada
SPSS 16 yang terlihat pada nilai Spearman-Brown Coefficientadalah0,946.
Sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan jumlah
responden = 38 diperoleh sebesar 0,320 Karena nilainya lebih besar (0,946>
0.320), maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut berkategori reliabel.













LAMPIRAN :6


F. Daya Pembeda
Daya Pembeda nomor 1
Diketahui:

B
A=9
N=10
B
B=4


Sehingga daya pembeda soal nomor 1 dapat dicari dengan rumus :

% 100

=
A
B A
N
B B
DP
=
9-4
10
x100%
=
5
10
x100%
=50%

Berdasarkan perhitungan diatas, didapat daya pembeda soal nomor 1
adalah 50 % dengan keriteria soal baik. Hasil perhitungan tingkat kesukaran
tiap butir soal selengkapnya dapat dilihat di dalam tabel berikut :








LAMPIRAN :7
TABEL 7.1
Daya Pembeda

NO BENAR
BA-BB DP
KLASIFIKASI DAYA
PEMBEDA SOAL ATAS BAWAH
1 9 4 5 50% Sangat baik
2

8 1 7 70% Sangat baik
3 7 7 0 0% Sangat buruk
4 8 3 5 50% Sangat baik
5 8 1 7 70% Sangat baik
6 8 2 6 60% Sangat baik
7 5 3 2 20% Agak baik
8 9 4 5 50% Sangat baik
9 9 2 7 70% Sangat baik
10 8 1 7 70% Sangat baik
11 9 3 6 60% Sangat baik
12 6 2 4 40% Baik
13 9 3 6 60% Sangat baik
14 9 1 8 80% Sangat baik
15 8 5 3 30% Baik
16 8 1 7 70% Sangat baik
17 7 4 3 30% Baik
18 7 5 2 20% Agak baik
19 10 4 6 60% Sangat baik
20 9 2 7 70% Sangat baik
21 9 1 8 80% Sangat baik
22 8 1 7 70% Sangat baik
23 7 6 1 10% Buruk
24 10 3 7 70% Sangat baik
25 7 5 2 20% Agak baik
26 10 1 9 90% Sangat baik
27 7 4 3 30% Baik
28 9 1 8 80% Sangat baik
29 4 3 1 10% Buruk
30 9 2 7 70% Sangat baik



LAMPIRAN : 8

F. Indeks kesukaran
Indek kesukaran nomor 1

Diketahui :
B
A
= 9 N
A=10

B
B
= 4 N
B=10


% 100
+
+
=
B A
B A
N N
B B
TK

=
9+4
10+10
x100%
=
13
20
X100%
=
1300
20

= 65%

Berdasarkan perhitungan diatas, didapat indeks kesukaran soal nomor
1 adalah 65 % dengan keriteria soal sedang. Hasil perhitungan tingkat
kesukaran tiap butir soal selengkapnya dapat dilihat di dalam tabel berikut :




LAMPIRAN : 9
TABEL 9.1
Tingkat Kesukaran

NO BENAR
BA+BB TK Tk. Klasifikasi SOAL ATAS BAWAH
1 9 4 13 65% Sedang
2 8 1 9 45% Sedang
3 7 7 14 70% Sedang
4 8 3 11 55% Sedang
5 8 1 9 45% Sedang
6 8 2 10 50% Sedang
7 5 3 8 40% Sedang
8 9 4 13 65% Sedang
9 9 2 11 55% Sedang
10 8 1 9 45% Sedang
11 9 3 12 60% Sedang
12 6 2 8 40% Sedang
13 9 3 12 60% Sedang
14 9 1 10 50% Sedang
15 8 5 13 65% Sedang
16 8 1 9 45% Sedang
17 7 4 11 55% Sedang
18 7 5 12 60% Sedang
19 10 4 14 70% Sedang
20 9 2 11 55% Sedang
21 9 1 10 50% Sedang
22 8 1 9 45% Sedang
23 7 6 13 65% Sedang
24 10 3 13 65% Sedang
25 7 5 12 60% Sedang
26 10 1 11 55% Sedang
27 7 4 11 55% Sedang
28 9 1 10 50% Sedang
29 4 3 7 35% Sedang
30 9 2 11 55% Sedang


LAMPIRAN : 10

TABEL 10.1
No. Variabel Indikator No. Item
KISA KISA INSTUMEN ANGKET







LAMPIRAN : 11

INSTUMEN ANGKET
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA
PADA KONSEP BILANGAN BULAT
Identitas Responden :
No. Induk :
+ -
1. Pembelajaran matematika
pokok bahasan bilangan
bulat dengan
menggunakan ,metode
pembelajaran demonstrasi.
Mengenalkan
metode
pembelajaran
demonstrasi pada
konsep bilangan
bulat
1, 7 4
Menyajikan
materi
2, 3, 22 5, 10, 13,
17
Membentuk
kreatifitas siswa
dengan
menggunakan
metode
pembelajaran
demonstrasi
6, 18, 19 8, 11, 15,
16
Membimbing dan
mengawasi siswa
dalam
pembelajaran
14, 19 10, 23,
Evaluasi 20, 21, 24,
25
9, 12, 17
Kelas :

Petunjuk Pengisian Angket :
1. Tuliskan identitas Anda pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah dengan baik setiap pernyataan yang telah disediakan.
3. Isilah pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda checklist ( ) pada
salah satu kolom yang sesuai dengan pilihan Anda dan tidak boleh lebih dari satu
pilihan.
4. Isilah angket ini dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan pendapat Anda.

Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S R TS STS
1. Saya tertarik dengan pelajaran matematika
materi bilangan bulat dengan
menggunakan metode pembelajaran
demontrasi.

2. Metode pembelajaran demontrasi
mempermudah saya mengenal bilangan
bulat.

3. Saya lebih mengerti konsep metematika
pada pokok bahasan bilangan bulat dengan
penjelasan menggunakan metode
demonstrasi.

4. Saya merasa kurang senang dengan
metode pembelajaran demonstrasi yang
digunakan dalam konsep bilangan bulat.

5 Metode pembelajaran demonstrasi
membuat saya bingung dalam memahami
konsep bilangan bulat
6 Dengan metode pembelajaran demonstrasi
suasana belajar jadi lebih kondusif.

7. Metode pembelajaran demonstrasi
membantu saya menjadi lebih aktif dalam
belajar.

8. Saya harus melakukan bimbingan belajar
agar mengerti konsep bilangan
bulat.Metode pembelajaran demonstrasi
dapat meningkatkan hasil belajar saya
terutama pada konsep bilangan bulat.

9. Metode pembelajaran demontrasi tidak
mempengaruhi hasil belajar saya terutama
pada konsep bilangan bulat.

10. Saya merasa bosan dengan metode
pembelajaran demonstrasi yang digunakan
dalam pembelajaran.

11. Saya merasa metode pembelajaran
demonstrasi tidak cocok digunakan pada
konsep bilangan bulat.

12. Saya lebih memahami konsep bilangan
bulat dengan metode ceramah saja.

13. Dengan metode ceramah saya tidak
mengerti konsep bilangan bulat apalagi
dengan metode yang lain seperti metode
demonstrasi.

14. Pelajaran bilangan bulat terlalu mudah
untuk saya

15. Dengan metode ceramah pun saya
mengerti konsep bilangan bulat apalagi
dengan metode yang lain seperti metode

demonstrasi
16. Saya merasa dirugikan dengan
digunakannya dengan metode demonstrasi
yang digunakan pada konsep bilangan
bulat karena saya kesulitan
mendemonstrasikan bilangan bulat..

17. Bagi saya menggunakan metode
demontrasi pada konsep bilangan bulat,
saya tetap tidak mengerti.

18. Metode pembelajaran demonstrasi lebih
menyenangkan jika dibandingkan dengan
metode lain (ceramah, diskusi, dan lain-
lain).

19. Saya ingin metode demonstrasi digunakan
lebih sering digunakan untuk membantu
kegiatan belajar.

20. Tanpa menggunakan metode demonstrasi
saya tidak bisa mengerjakan soal-soal
bilangan bulat.

21. Belajar di sekolah lebih menyenangkan
daripada belajar di rumah.

22. Penjelasan yang diberikan guru lebih
dimengerti daripada penjelasan orang tua.

23. Saya kurang suka dengan guru yang
mengajar matematika.

24. Metode pembelajaran demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar saya terutama
pada konsep bilangan bulat.

25. Metode pembelajaran demontrasi
meningkatkan efektifitas pembelajaran di

kelas saya.




















LAMPIRAN : 12

TABEL 12.1
Item-Total Statistics


Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SOAL1 155.2368 713.213 .762 .728
SOAL2 155.5526 720.092 .640 .731
SOAL3 155.7895 726.657 .509 .734
SOAL4 156.2105 720.279 .517 .732
SOAL5 156.1579 724.893 .640 .733
SOAL6 155.9737 717.756 .655 .730
SOAL7 156.1053 719.124 .654 .731
SOAL8 155.7895 726.603 .587 .733
SOAL9 155.7105 728.752 .614 .734
SOAL10 156.1842 724.425 .603 .733
SOAL11 156.3158 762.762 -.138 .748
SOAL12 156.0263 721.972 .554 .732
SOAL13 156.2895 724.914 .495 .733
SOAL14 156.0263 722.405 .573 .732
SOAL15 155.5526 761.605 -.110 .747
SOAL16 156.1842 720.262 .600 .731
SOAL17 156.0789 741.372 .308 .739
SOAL18 155.8158 719.614 .622 .731
SOAL19 154.9211 727.534 .560 .734
SOAL20 155.6579 749.150 .214 .742
SOAL21 155.8158 719.722 .526 .732
SOAL22 155.7368 729.064 .515 .735
SOAL23 155.5526 713.065 .645 .729
SOAL24 155.7632 749.591 .146 .743
SOAL25 156.3421 723.258 .649 .732
Fekuensi 79.5263 189.391 1.000 .896



LAMPIRAN : 13
Validitas angket
Jika nilai dari corrected item-total correlation> r-tabel, maka item
angket berkategori valid.Jika nilai dari corrected item-total correlation< r-
tabel, maka item angket berkategori tidak valid.Berdasarkan hasil output
analisis masing masing skor angket, diperoleh nilai dari seluruh butir soal
dengan skor untuk masing masing total pertanyaan adalah signifikan secara
statistik,
.
dimana r-table untuk jumlah responden sebanyak 38, adalah 0,320
Hasil analisis menunjukkan 5 butir angket tidak valid diperoleh nilai r-
hitung>r-tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item angket yang
valid hannya 20 butir soal.












LAMPIRAN : 14
TABEL 14.1
Keriteria Validitas Angket
Nomor
Keriteria
Validitas Soal
Keriteria Corrected Item
1 0,762 Valid
2 0,64 Valid
3 0,509 Valid
4 0,517 Valid
5 0,64 Valid
6 0,655 Valid
7 0,654 Valid
8 0,587 Valid
9 0,614 Valid
10 0,603 Valid
11 0,138 Invalid
12 0,554 Valid
13 0,495 Valid
14 0,573 Valid
15 0,11 Invalid
16 0,6 Valid
17 0,308 Invalid
18 0,622 Valid
19 0,56 Valid
20 0,214 Invalid
21 0,526 Valid
22 0,515 Valid
23 0,645 Valid
24 0,149 Invalid
25 0,649 Valid








LAMPIRAN : 15


TABEL : 15.1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.744 .902 26

Dari output SPSS di atas menujukan table Reliability Statistic pada
SPSS 16 yang terlihat pada nilai Cronbach's Alphaadalah0,744. Sedangkan nilai
r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan jumlah responden = 38
diperoleh sebesar 0,320 Karena nilainya lebih besar (0,744>0.320), maka
dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan pada item angket tersebut
berkategori reliabel














RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah : SMPN NEGRI I SUMBERJAYA
Mata Pelajaran : Matematika.
Kelas / Semester : VII / 1

Standar Kompetensi : 1. Memahamisifat-sifat operasi hitung bilangan dan
penggunaannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

Indikator : 1. Memberikan contoh bilangan bulat.
2. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
3. Melakukan operasi tambah, kurang, kali dan
bagibilangan bulat.
4. Menghitung kuadrat dan pangkat tiga bilangan bulat.
Alokasi waktu : 2 x 45 Menit

A. Tujuan penbelajaran.
1. Siswadapat memberikan minimal 5 bilangan bulat.
2. Siswa dapat menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
3. Siswadapat melakukan operasi hitung ( tambah, kurang, kali, bagi )
bilangan bulat.
4. Siswa dapat menghitung kuadrat dan pangakat tiga bilagan bulat.

B. Materi ajar.
a. Bilangan bulat.

C. Metode pembelajaran.
a. diskusi kelompok, demonstrasi, dan penemuan.

D. Langkah-langkah kegiatan.
Pertemuan pertama.
1. Pendahuluan.
Apersepsi : Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan
pengetahuanawal dengan cara mengajuaknpertanayan.
2. Kegiatan inti.
- Guru menyajikan pengetahuan (menjelaskan) tentang cara meulis
suhu di atas atau di bawah nol derajat.
- Guru menjelaskan cara menggambar garis bilangan .
- Guru mengecek pemahaman siswa dengan tanya jawab.
- Gurumenjelaskan himpunan binagan bulat dan lambangnya
dilanjutkan dengan menjelaskan tentang lawan dari suatu bilangan
bulat.
- Guru menjelaskan tentang perlunya membandingkan beberapa
bilangan bulat .
- Guru mengecek pemahaman siswa dengan tanya jawab.
- Guru menjelaskan tentang mengurutkan bilangan bulat.
- Siswa mengerjakan latihan .
3. Penutup.
- Dengen bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman.
- Siswa dan guru melakukan refleksi.
- Guru memberikan PR untuk soal yang belum selesai dijawab.
E. Alat dan sumber belajar.
Buku teks, penggaris.

F. Penilaian.
Teknik penilaian : test.
Bentuk Instrumen : Pertanyaan lisan dan tertulis

Instrumen

1. Tulislah lima bilangn bulat yang lebih dari -3 dan kurang dari 10.

2. Letakkanlah bilangan -2, 0, dan 3 pada garis bilangan berikut.

3. Susunlah bilangan bulat berikut dari yang terkecil sampe terbesar,6, 2, 4,
,5,3,1,-1,-3,-4,-2.




























5

5
Sumberjaya,18 April 2011.
Guru Mata Pelajaran, Praktikan,







Arjaya, S. Pd Irvan Permana
NIP. 196103101982031015 NIM. 07450771



Mengetahui;
Kepala SMPN 1 Sumberjaya









Dedi Rasidin, S. Pd
NIP. 195908121981111003












RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah : SMPN NEGRI I SUMBERJAYA
Mata Pelajaran : Matematika.
Kelas / Semester : VII / 1

Standar Kompetensi : 1. Memahamisifat-sifat operasi hitung bilangan dan
penggunaannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

Indikator : 1. Memberikan contoh bilangan bulat.
5. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
6. Melakukan operasi tambah, kurang, kali dan bagi
bilangan bulat.
7. Menghitung kuadrat dan pangkat tiga bilangan bulat.

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

A. Tujuan penbelajaran.
1. Siswa dapat memberikan contoh minimal 5 bilangan bulat.
2. Siswa dapat menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
3.Siswa dapat melakukan operasi hitung ( tambah, kurang, kali, bagi )
bilangan bulat.

B. Materi ajar.
a. Bilangan bulat.

C. Metode pembelajaran.
a. diskusi kelompok, demonstrasi, dan penemuan.

D. Langkah-langkah kegiatan.
Pertemuan kedua.
1. Pendahuluan.
Apersepsi : Mengingat kembali tentang operasi hitung di SD.
Motivasi : Pentingnya materi ini untuk memahami materi selanjutnya dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan inti.
- Guru menjelaskan cara melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan dua bilangan bulat.
- Secara berkelompok siswa mengisi tabel penjumlahan dan
penguranan.
- Siswa mengerjakan soal latihan
- Guru menjelaskan cara mengalikan dan membagi dua bilangan
positif dengan positif, positif dengan negarif, negti dengan negatif
- Secara berkelompok siswa mengerjakan tabel perkalian dan
pembagian dari bilangan -3 sampai 3
- Siswa secara individu diberi latihan 3 dan 4.

E. Penutup
1. Dengan bimbingan guru siswa diminta mebuat rangkuman.
2. Siswa dan guru membuat refleksi
3. Guru memberikan PR

E. Alat dan sumber belajar.
Buku teks, penggaris.

F. Penilaian.
Teknik penilaian : test.
Bentuk Instrumen : Pertanyaan lisan dan tertulis

Instrumen.

4. Hitunglah.
a. 62 125
b. (9 + 12) x 6
c. (-36) : 4
d. 8 x (-12)

5. 34 + (-47) + 36 + (-56) =
6. Nilai p yang memenuhi penjumlahan berikut 8 + p = 15 adalah..















Sumberjaya, 18 April 2011.
Guru Mata Pelajaran. Praktek.







Arjaya, S. Pd Irvan Permana
NIP. 19610310198203101 NIM. 07450771



Mengetahui;
Kepala SMPN 1 Sumberjaya








Dedi Rasidin, S. Pd
NIP. 195908121981111003











RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah : SMPN NEGRI I SUMBERJAYA
Mata Pelajaran : Matematika.
Kelas / Semester : VII / 1

Standar Kompetensi :1. Memahamisifat-sifat operasi hitung bilangan dan
penggunaannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

Indikator : 1. Memberikan contoh bilangan bulat.
8. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
9. Melakukan operasi tambah, kurang, kali dan
bagibilangan bulat.
10. Menghitung kuadrat dan pangkat tiga bilangan bulat.

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

A. Tujuan penbelajaran.
1. Siswadapat memberikan minimal 5 bilangan bulat.
2. Siswa dapat menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
3 Siswadapat melakukan operasi hitung ( tambah, kurang, kali, bagi )
bilangan bulat.
4. Siswa dapat menghitung kuadrat dan pangakat tiga bilagan bulat.

B. Materi ajar.
a. Bilangan bulat.

C. Metode pembelajaran.
a. diskusi kelompok, demonstrasi, dan penemuan.

D. Langkah-langkah kegiatan.
Pertemuan ke tiga
1. Pendahuluan
Apersepsi : mengingat kembali tentang kuadrat dan pangkat tiga yang
pernah diterima di SD
Motivasi : Pentingnya mteri ini untuk memahami mteri selanjutnya
dan manfaatnya dalam membantu mempermudah
menyelesaikan perhitungan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Initi
a. Guru menjelaskan arti kuadrat dari suatu bilangan bulat dan akar
kuadrat suatu bilangan bulat
b. Siswa diberi latihan soal-soal kuadrat suatu bilangan bilangan
bulat
c. Siswa diberi latihan soal-soal akar kuadrat suatu bilangan bilangan
bulat
d. Guru meminta siswa untuk mengartikan dari suatu bilangan
pangkat tiga dan akar pangkat
3. Penutup.
a. Degan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.
b. Siswa dan guru melakukan refleksi.
c. Guru memberikan PR.


E. Alat dan sumber belajar.
Buku teks, penggaris.

F. Penilaian.
Teknik penilaian : test.
Bentuk Instrumen : Pertanyaan lisan dan tertulis

Instrumen.

7. Berapakah
a.
2
) 12 (
b. 4
3


8. Tentukan nilai dari (S + 4)
2
adalah . . .
9. 2
3
+ 3
2
= . . .

























Sumberjaya, 18 April 2011
Guru Mata Pelajaran, Praktikan,







Arjaya, S. Pd Irvan Permana
NIP. 19610310198203101 NIM. 07450771



Mengetahui;
Kepala SMPN 1 Sumberjaya







Dedi Rasidin, S. Pd
NIP. 195908121981111003












RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah : SMPN NEGRI I SUMBERJAYA
Mata Pelajaran : Matematika.
Kelas / Semester : VII / 1

Standar Kompetensi : 1. Memahamisifat-sifat operasi hitung bilangan dan
penggunaannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

Indikator : 1. Memberikan contoh bilangan bulat.
11. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
12. Melakukan operasi tambah, kurang, kali dan
bagibilangan bulat.
13. Menghitung kuadrat dan pangkat tiga bilangan bulat.
Alokasi waktu : 2 x 45 menit

A. Tujuan penbelajaran.
1. Siswadapat memberikan minimal 5 bilangan bulat.
2. Siswa dapat menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
3.Siswadapat melakukan operasi hitung ( tambah, kurang, kali, bagi ) bilangan
bulat.
4. Siswa dapat menghitung kuadrat dan pangakat tiga bilagan bulat.

B. Materi ajar.
a. Bilangan bulat.

C. Metode pembelajaran.
a. diskusi kelompok, demonstrasi, dan penemuan.

D. Langkah-langkah kegiatan.
Pertemuan ke empat.
1. Pendahuluan.
Apersepsi : Mengingat kembali bilangan bulat.
Motivasi : Pentingnya materi ini untuk memahami materi selanjutnya
danbermanfaat ke pelajaran yang lain serta mempermudah menyelesaikan
perhitugan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan inti.
- Guru bersama-sama siswa mendiskusikan jenis bilangan bulat dan
pengertian bilangan bulat.
- Dengan garis bilangan guru menjelaskan bilangan bulat pada garis
bilangan dan menentukan letak suatu bilangan pada garis bilangan.
- Untuk Mengetahui pemahaman siswa dilakukan tanya jawab.
- Guru bersama siswa mendiskusikan bilangan bulat.
- Untuk mengecek pemahaman siswa dilakukan tanya jawab.
- Guru berxamasiswa mendiskusikan cara mengubah bentuk
pecahanke pecahan lain.
- Siswa diberi tugas latihan.
4. Penutup.
- Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman.
- Siswa dan guru membuat refleksi.
- Soal yang belum selesai dijadikan PR.


E. Alat dan sumber belajar.
Buku teks, penggaris.

F. Penilaian.
Teknik penilaian : test.
Bentuk Instrumen : Pertanyaan lisan dan tertulis

Instrumen.


10. Tulislah lima bilangn bulat yang lebih dari -3 dan kurang dari 10.

11. Letakkanlah bilangan -2, 0, dan 3 pada garis bilangan berikut.

12. Susunlah bilangan bulat berikut dari yang terkecil sampe terbesar,6, 2, 4,
,5,3,1,-1,-3,-4,-2.



13. Hitunglah.
a. 62 125
b. (9 + 12) x 6
c. (-36) : 4
d. 8 x (-12)

14. 34 + (-47) + 36 + (-56) =
15. Nilai p yang memenuhi penjumlahan berikut 8 + p = 15 adalah..
16. Berapakah
a.
2
) 12 (
b. 4
3


17. Tentukan nilai dari (S + 4)
2
adalah . . .






5

5


Sumberjaya, 18 April 2011.
Guru Mata Pelajaran, Praktikan,







Arjaya, S. Pd Irvan Permana
NIP. 19610310198203101 NIM. 07450771



Mengetahui;
Kepala SMPN 1 Sumberjaya







Dedi Rasidin, S. Pd
NIP. 195908121981111003












RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah : SMPN NEGRI I SUMBERJAYA
Mata Pelajaran : Matematika.
Kelas / Semester : VII / 1

Standar Kompetensi : 1. Memahamisifat-sifat operasi hitung bilangan dan
penggunaannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

Indikator : 1. Memberikan contoh bilangan bulat.
2. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
3. Melakukan operasi tambah, kurang, kali dan
bagibilangan bulat.
4. Menghitung kuadrat dan pangkat tiga bilangan bulat.
Alokasi waktu :

A. Tujuan penbelajaran.
1. Siswadapat memberikan minimal 5 bilangan bulat.
2. Siswa dapat menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.
3. Siswadapat melakukan operasi hitung ( tambah, kurang, kali, bagi )
bilangan bulat.
4. Siswa dapat menghitung kuadrat dan pangakat tiga bilagan bulat.

B. Materi ajar.
a. Bilangan bulat.

C. Metode pembelajaran.
a. diskusi kelompok, demonstrasi, dan penemuan.

D. Langkah-langkah kegiatan.
Pertemuan kelima
1. Pendahuluan
Apersepsi: Siswa diingatkan kembai tentang operasi hitung dengan tanya
jawab.
Motifasi : Siswa diingatkan pentingnya materi ini untuk materi selanjutnya
dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan inti.
- Guru bersama-sama siswa membahas operasi hitung tambah, dan kurang
pada pecahan.
- Siswa diberi latihan soal-soal.
- Guru bersama-sama siswa membahas operasi hitung kali, bagi pada
pecahan.
- siswa diberi latihan soal.
- Guru bersama-sama siswa membahas cara meniliskan bentuk baku
bilangan.
- Siswa diberi latihan soal.
- Siswa diberi soal latihan.

3. Penutup.
- Dengan bimbingan guru siswa membuat rangkuman.
- Gurur dan siswa membuat refleksi.
- Guru memberikan PR.

E. Alat dan sumber belajar.
Buku teks, penggaris.

F. Penilaian.
Teknik penilaian : test.
Bentuk Instrumen : Pertanyaan lisan dan tertulis
Instrumen.






Sumberjaya,
Guru Mata Pelajaran, Praktikan,







Arjaya, S. Pd Irvan Permana
NIP. 19610310198203101 NIM. 07450771



Mengetahui;
Kepala SMPN 1 Sumberjaya







Dedi Rasidin, S. Pd
NIP. 195908121981111003


INSTRUMEN TES
BILANGAN BULAT

Sekolah : SMPN 1 Sumberjaya
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
Waktu : 60 Menit

PETUNJUK
a. Sebelum mengerjakan bacalah basmalah.
b. Tulis nama dipojok kanan atas lembar jawaban.
c. Bacalah soal dengan teliti.
d. Kerjakan soal-soal yang kamu anggap mudah.
e. Pilih satu jawaban yang tepat dengan meyilang (X) a, b, c, atau d pada lembar
jawaban.

31. Dibawah ini yang merupakan kumpulan bilangan bulatadalah . . .
c. -3,-1, 0, 1/3, 1, . . . c. 3, 2, 1, 0, S, 1/3
d. -2, -1, 0, 1, 2, . . . d. -1/2, 0, ,1, 2, . . .
32. Dibawah ini bilangan-bilangan bulat yang disusun dari yang terkecil adalah . . .
a. -17, -9, -3, -2, 11, 12, 14 c. -2, -3, -9, -17, 11, 12, 14
b. -17, -3, -9, 11, 12, 14 d. -2, -3, -17,-9, 11, 12, 14
33. Pernyataan berikut yang benar adalah . . ..
c. -7, -6, -5, -4, -3, 0, 1, 2, 3 c. -7, -6, -5,-3, -4, 1, 2, 3
d. -3, -4, -5, -6, -7, 0, 1,2, 3 d. -6, -7, -4, -5, 0, 1, 2, 3

34. Jika x lebih besar dari 1 dan kurang dari 4 maka penulisan yang tepat adalah . . .
a. x > 1 > 4 c. 1 > x > 4
b. x < 1 < 4 d. 1 < x < 4
35. Tanda manakah yang benar untuk kalimat di bawah ini
-7 . . . -8
a. < c.
b. > d.
36. 10 - (-7) =
c. -3 c. 17
d. 3 d. -17
37. 34 + (-47) + 36 + (-56) =
d. -33 c. 33
e. 23 d. -23
38. Pernyataan yang salah dari kalimat matematika berikut adalah . . .
a. -5 - (-7) -2 = 0 c. -2 (-8) 6 = 0
b. -3 (-9) (-6) = 12 d. 4 (-12) (-8) = 0
39. (4 + (- 5) )x (-5) =
c. 5 c. 10
d. -5 d. -10
40. 24 : (-2) =
a.6 c. -6
b. 12 d. -12
41. Seekor ulat berada disuatu tempat pada sebatang pohon. Pada suatu saat, ulat itu naik
4cm, kemudian turun 5 cm. Jika tempat semula dipandang sebagai titik 0, kedudukan
ulat dari tempatsemula adalah . . .
a. 9 cm c. -1cm
b. 1 cm d. -9 cm
42. Nilai p yang memenuhi penjumlahan berikut 8 + p = 15 adalah . . .
a. 5 c. 7
b. 6 d. 8
43. 2 +7-5 = . . .
a. 2 c. 4
b. 3 d. 5
44. 15 x 6 : 3 = . . .
a. 10 c. 30
b. 20 d. 40
45. Pak Hardiawan mempunyai uang sebesar Rp. 1.250.000,00. Pak Hardiawan ingin
membeli sebuah lemari es dengan harga Rp. 1.500.000,00. Untuk menutupi
kekurangannya, ia meminjam uang dari koperasi. Kurangnya uang Pak Hardiawan
adalah . . .
a. Rp. 500.000,00 c. Rp. 250.000,00
b. Rp. 300.000,00 d. Rp. 100.000,00
46. Tentukan nilai dari(S + 4)
3
adalah . . .
a. 343 c. SS4
b. 4SS d. 196
47. 32 (2)
5
2(S)
2
=
a. 46 c. -18
b. 82 d. 74
48. Nilai dari (6 S)
2
x2
3
adalah . . .
a. 22 c. 32
b. 23 d. 33
49. Kalimat matematika di bawah ini yang memenuhi sifat penjumlahan asosiatif adalah
. . .
a. a + b = b + a c. a + 0 = a
b. a + ( b + c) = (a + b) + c d. a + (-a) = (-a) + a = 0
50. Nilai dari (2
3
+4
2
): 2
2
adalah . . .
a. 2 c. 6
b. 4 d. 8














ANGKET
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA
PADA KONSEP BILANGAN BULAT
Identitas Responden :
No. Induk :
Kelas :

Petunjuk Pengisian Angket :
5. Tuliskan identitas Anda pada tempat yang telah disediakan.
6. Bacalah dengan baik setiap pernyataan yang telah disediakan.
7. Isilah pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda checklist ( ) pada
salah satu kolom yang sesuai dengan pilihan Anda dan tidak boleh lebih dari satu
pilihan.
8. Isilah angket ini dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan pendapat Anda.

Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S R TS STS
1. Saya tertarik dengan pelajaran matematika
materi bilangan bulat dengan
menggunakan metode pembelajaran
demontrasi.

2. Metode pembelajaran demontrasi
mempermudah saya mengenal bilangan
bulat.

3. Saya lebih mengerti konsep metematika
pada pokok bahasan bilangan bulat dengan
penjelasan menggunakan metode
demonstrasi.
4. Saya merasa kurang senang dengan
metode pembelajaran demonstrasi yang
digunakan dalam konsep bilangan bulat.

5 Metode pembelajaran demonstrasi
membuat saya bingung dalam memahami
konsep bilangan bulat

6 Dengan metode pembelajaran demonstrasi
suasana belajar jadi lebih kondusif.

7. Metode pembelajaran demonstrasi
membantu saya menjadi lebih aktif dalam
belajar.

8. .Metode pembelajaran demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar saya terutama
pada konsep bilangan bulat.

9. Metode pembelajaran demontrasi tidak
mempengaruhi hasil belajar saya terutama
pada konsep bilangan bulat.

10. Saya merasa bosan dengan metode
pembelajaran demonstrasi yang digunakan
dalam pembelajaran.

11. Saya lebih memahami konsep bilangan
bulat dengan metode ceramah saja.

12. Dengan metode ceramah saya tidak
mengerti konsep bilangan bulat apalagi
dengan metode yang lain seperti metode
demonstrasi.

13. Pelajaran bilangan bulat terlalu mudah
untuk saya

14. Saya merasa dirugikan dengan
digunakannya dengan metode demonstrasi
yang digunakan pada konsep bilangan
bulat karena saya kesulitan
mendemonstrasikan bilangan bulat..

15. Metode pembelajaran demonstrasi lebih
menyenangkan jika dibandingkan dengan
metode lain (ceramah, diskusi, dan lain-
lain).

16. Saya ingin metode demonstrasi digunakan
lebih sering digunakan untuk membantu
kegiatan belajar.

17. Belajar di sekolah lebih menyenangkan
daripada belajar di rumah.

18. Penjelasan yang diberikan guru lebih
dimengerti daripada penjelasan orang tua.

19. Saya kurang suka dengan guru yang
mengajar matematika.

20. Metode pembelajaran demontrasi
meningkatkan efektifitas pembelajaran di
kelas saya.

You might also like