You are on page 1of 6

TUGAS KOKURIKULER BAHASA INDONESIA meresensi novel

NO NAMA KELAS

: 22 : IRMAWARDANI SARAGIH : 2 IPA 2

SMA BUDI MULIA PEMATANG SIANTAR

BADAI PASTI BERLALU


I. IDENTITAS NOVEL
Judul Buku Pengarang Tahun Terbit Penerbit Dimensi (LXP) Tebal Bahasa Katagori Cover : Badai Pasti Berlalu : Marga T. : 1974 : Gramedia Pustaka Utama : 150 X 230mm : 468 hal : Indonesia : Romance : Sampul Lunak

II.

SINOPSIS
Badai Pasti Berlalu adalah sebuah novel berbahasa Indonesia karya Marga T yang diterbitkan pada tahun 1974. Novel ini merupakan serialisasi dari cerita bersambung yang dimuat di harian KOMPAS dari 5 Juni 1972 hingga 2 September 1972. Cerita bersambung tersebut ternyata digemari pembaca dan juga menarik perhatian dunia sastra Indonesia. Diterbitkan sebagai novel, Badai Pasti Berlalu laris terjual mencapai 24.000 eksemplar meskipun harganya terbilang mahal.

Dikisahkan Siska mengalami patah hati. Tunangannya membatalkan perkawinan mereka dan menikah dengan gadis lain yang adalah sahabatnya sendiri. Yang lebih menyakitkan, sahabatnya sudah hamil terlebih dahulu sebelum menikah. Kehilangan semangat hidup, Siska akhirnya berhenti dari pekerjaannya sebagai guru dan hidup menyendiri di vila keluarganya. Leo, teman karib kakak Siska, Johnny, kemudian mendekati Siska. Leo sebenarnya dikenal sebagai seorang Don Juan, dia mempunyai motif tersembunyi dalam mendekati Siska yaitu untuk memenangkan taruhan dengan teman-temannya. Jika Leo berhasil mendekati Siska yang dikenal sebagai gunung es, maka Leo akan mendapat sejumlah uang. Dengan hati yang tulus Leo berupaya untuk membangkitkan semangat hidup Siska yang sudah terlelap dalam apati dan beku bagaikan sebuah gunung es. Tetapi begitu

mengetahui motif di balik pendekatan Leo, Siska memutuskannya, padahal saat itu mereka baru bertunangan dan Leo benar-benar sudah tulus mencintai Siska. Di saat hati Siska goyah, muncullah Helmi, seorang pianis pegawaiklab malam yang dikelola oleh ayah Siska. Helmi adalah seorang pemuda yang lincah, perayu, dan licik. Ayah Siska punya affair dengan salah satu gadis yang bekerja di klab malam. Affair itu dijadikan senjata oleh Helmi untuk memaksa Siska menikah dengannya dengan cara mengancam akan memberitahu ibu Siska yang berpenyakit jantung tentang affair itu. Akhirnya Siska menikah dengan Helmi, walaupun tidak disetujui keluarganya karena perbedaan keyakinan dan status sosial. Terutama ibu Siska sangat sedih dengan pernikahan itu karena pernikahan mereka bukan sakramen, lantaran mempelai pria dan wanita berbeda agama. Singkat cerita, Siska hidup menderita karena Helmi tetap dengan kebiasaannya dulu semasa masih bekerja di klab malam. Sering berselingkuh dengan wanita-wanita yang lebih tua. Sering berpesta pora dengan suara berisik di rumah. Siska juga diamdiam masih mencintai Leo, yang sementara itu sudah lulus kuliah dan menjadi dokter. Lalu Siska mengetahui bahwa sebenarnya ibunya sudah tahu kalau ayahnya berselingkuh dan sudah memaafkannya. Tetapi sudah terlambat untuk bercerai dari Helmi karena saat itu Siska sedang hamil.Suatu saat, Leo bertemu dengan Siska yang sedang hamil tua. Pertemuan itu melukai hati keduanya. Siska melahirkan anak laki-laki yang tampan, Cosa. Setelah Cosa lahir, Helmi masih saja lekat dengan kehidupan malam. Siska hidup dengan makan hati melihat semuanya itu, namun ia masih punya pelarian - Cosa yang disayanginya walaupun kehadirannya sempat ia sesali. Cosa tumbuh menjadi balita yang sehat dan periang. Akan tetapi, suatu ketika Cosa demam. Siska mengobatinya dengan cara biasa sebelum akhirnya ia sadar kalau keadaan Cosa tidak membaik. Saat Cosa dilarikan ke rumah sakit, semuanya sudah terlambat. Cosa meninggal. Saat itu Helmi sedang di luar negeri. Helmi yang pulang ke rumah hanya disambut oleh istrinya dengan dingin. Setelah Siska memberithu Helmi tentang kematian Cosa, ia menuntut cerai dari Helmi. Helmi memohon kepada Siska untuk tidak menceraikannya tetapi Siska bersikeras. Siska yang hancur menyepi lagi ke vila yang dulu ditempatinya sebelum menikah itu. Di sana, diabetesnya kambuh lagi. Saat itulah Leo kebetulan datang dan mengobatinya. Akhirnya semua kesalahpahaman terselesaikan. Siska dan Leo bersatu kembali.

III.

KELEBIHAN NOVEL
(1) INTRINSIK (a) Tema Temanya tentang percintaan. Siska yang ditinggalkan tunangannya tidak memiliki semangat hidup lagi dan Leo menggunakan kesempatan itu untuk menguntungkan dirinya dan secara tidak langsung Leo mencintai Siska. Dilain sisi Siska tahu akan rencana Leo dan tidak mempercayainya lagi. (b) Alur Alurnya merupakan alur maju. Pada bagian pertama novel merupakan perkenalan tokoh dan dilanjutkan dengan klimaks-klimakas setelah itu penyelesaian masalah. (c) Bahasa Dengan menggunakan B.Indonesia, orang banyak semakin mudah untuk membaca alur cerita. (d) Perwatakan Perwatakan dapat diketahui dari cerita si pengarang dan dialog antar tokoh. Sebagai contoh Siska memiliki watak gampang menyerah dari cerita pengarang yakni, Siska tidak memiliki semangat hidup lagi akan kejadian tersebut. (e) Setting Setting pada novel ini diambil dari berbagai tempat sehingga pembaca tidak merasa bosan dengan suasana tempat maupun waktu.

(2) EKSTINSIK (a) Latarbelakang Novel-Novel Marga T latar belakang waktu nya lebih tua sehingga dalam novelnya, Marga T sedikit banyak menyisipkan sejarah yang terjadi dalam kurun waktu tersebut. (b) Psikologi Nilai kehidupan yang dapat diambil yakni si pengarang menghadirkan sentuhan kasih saying dan berbagai masalah sehingga novel ini dapat dinikmati oleh para kalangan dewasa (c) Biografi

Marga Tjoa (lahir di Jakarta, 27 Januari 1943; umur 67 tahun), yang lebih dikenal dengan nama Marga T., adalah salah seorang pengarang Indonesia yang paling produktif. Namanya mulai dikenal pada tahun 1971 lewat cerita bersambungnya, Karmila yang kemudian dibukukan dan difilmkan. Sejak kecil Marga telah banyak menulis. Karangan-karangannya mula-mula dimuat di majalah sekolahnya. Pada usia 21 tahun, ia menghasilkan cerita pendeknya yang pertama, Kamar 27, yang kemudian disusul oleh bukunya yang pertama, Rumahku adalah Istanaku, sebuah cerita anak-anak, yang diterbitkan pada 1969. Sebagai penulis, Marga adalah seorang pekerja keras. Ia dapat menghabiskan waktu empat hingga lima jam sehari dalam mengarang. Kedisiplinannya juga tampak dari kegiatannya membaca apa saja. "Masyarakat berhak memilih bacaan yang disukainya, tapi penulis tidak. Ia harus membaca tulisan siapa pun," begitu prinsip Marga. Karena itu ia rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli novel. Novelnya yang paling mutakhir, "Sekuntum Nozomi", buku ketiga, yang terbit pada 2004, mengangkat kisah seputar tragedi Mei 1998 yang menelan banyak korban khususnya di kalangan kaum perempuan keturunan Tionghoa. (d) Sejarah Badai Pasti Berlalu adalah sebuah novel berbahasa Indonesia karya Marga T yang diterbitkan pada tahun 1974. Novel ini merupakan serialisasi dari cerita bersambung yang dimuat di harian KOMPAS dari 5 Juni 1972 hingga 2 September 1972. Cerita bersambung tersebut ternyata digemari pembaca dan juga menarik perhatian dunia sastra Indonesia. Diterbitkan sebagai novel, Badai Pasti Berlalu laris terjual mencapai 24.000 eksemplar meskipun harganya terbilang mahal. Novel ini pernah diangkat ke layar lebar yang disutradarai oleh Teguh Karya pada tahun 1977 dan menjadi sebuah film yang sangat sukses. Dengan dibintangi bintang-bintang muda saat itu yang sekarang telah menjadi bintang film terkenal di Indonesia seperti Christine Hakim, Roy Marten, Slamet Rahardjo, dan Mieke Widjaja. Versi daur ulang tahun 2007 dari film tersebut disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja dan dibintangi oleh Vino Bastian dan Raihaanun.

IV.

KELEMAHAN NOVEL
Sebagai novel Indonesia, pemilihan katanya sebagian masih ada yang kurang dimengerti. Novel ini juga menceritakan percintaan yang rumit sehingga kurang cocok jika dibaca oleh anak-anak hingga remaja. Novel ini juga memiliki kelemahan yakni dari konfliknya yang berbeda aliran kepercayaan, sehingga mampu menimbulkan kontra antara agama-agama tersebut.

You might also like