You are on page 1of 5

Jenis Paragraf - Ada empat jenis paragraf yang dibahas, yaitu paragraf deduktif, induktif, campuran, dan naratif.

Perhatikan contoh berikut ini! A. Contoh & Jenis Paragraf Deduktif Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas. ( Paragraf Deduktif ) Penjelasan & Catatan Penting Paragraf Deduktif : 1. Kalimat utama berada di 2. Menyatakan dari hal yang umum (luas) ke hal yang khusus.

awal

paragraf.

B. Contoh & Jenis Paragraf Induktif Guru menguasai materi dengan baik. Siswa terkelola dalam suasana pembelajaran yang kondusif. Proses pembelajaran aktif dan partisipatif. Evaluasi dilaksanakan sebagai pengukuran tingkat penyerapan siswa. Hal-hal di atas merupakan indikasi menuju keberhasilan pembelajaran di kelas. ( Paragraf Induktif ) Penjelasan & Catatan Penting Paragraf Induktif : 1. Kalimat utama berada di 2. Menyatakan dari hal yang khusus ke hal yang umum (luas).

akhir

paragraf.

C. Contoh & Jenis Paragraf Campuran Bahasa sangat penting dalam kehidupan kita. Untuk berkomunikasi kita menggunakan bahasa. Untuk bekerja sama kita menggunakan bahasa. Untuk mewarisi dan mewariskan kebudayaan, kita memerlukan bahasa. Sekali lagi, betapa pentingnya bahasa bagi kehidupan kita ( Paragraf Campuran ) Penjelasan & Catatan Penting Paragraf Campuran : 1. Kalimat utama berada di awal dan ditegaskan kembali pada akhir paragraf. 2. Menyatakan dari hal yang umum (luas) ke hal yang khusus dan ditegaskan kembali pada hal yang umum (luas). D. Contoh & Jenis Paragraf Naratif Seseorang sedang menyapu sambil menembang. Pak Mo mengumpulkan daun-daun kering di sudut halaman. Esok hari pekerjaan yang sama menghadang di tempat yang sama. Daundaun jatuh dan Pak Mo menyapunya lagi. Begitulah rupanya hakikat dari hidup, selalu menuntut dibersih-bersihkan karena sampah dapat datang setiap saat, setiap desah nafas. ( Paragraf Naratif ) Penjelasan & Catatan Penting Paragraf Naratif :

1. Semua kalimat dalam paragraf itu terintegrasi secara baik; menggambarkan pikiran yang terdapat dalam paragraf itu. 2. Semua kalimat merupakan satu kesatuan isi. Satu kalimat pun tidak boleh sumbang.

Pengertian Paragraf Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam sebuah paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas, sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Paragraf dapat juga dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu gagasan mulai dan berakhir. Kita akan kepayahan membaca tulisan atau buku, kalau tidak ada paragraf, karena kita seolah-olah dicambuk untuk membaca terus menerus sampai selesai. Kitapun susah memusatkan pikiran pada satu gagasan ke gagasan lain. Dengan adanya paragraf kita dapat berhenti sebentar sehingga kita dapat memusatkan pikiran tentang gagasan yang terkandung dalam paragraf itu. Jenis Paragraf Beberapa penulis seperti Sabarti Akhadiah, Gorys Keraf, Soedjito, dan lain-lain membagi paragraf menjadi tiga jenis. Kriteria yang mereka gunakan adalah sifat dan tujuan paragraf tersebut. Berdasarkan hal tersebut, jenis paragraf dibedakan sebagai berikut. 1.Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya Keraf (1980:63-66) memberikan penjelasan tentang jenis paragraf berdasarkan sifat dan tujuannya sebagai berikut. (a) Paragraf Pembuka Tiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau menghantar karangan itu, atau menghantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu. Oleh Sebab itu sifat dari paragraf semacam itu harus menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yag sedang diuraikan. Paragraf yang pendek jauh lebih baik, karena paragraf-paragraf yang panjang hanya akan meimbulkan kebosanan pembaca. (b) Paragraf Penghubung Paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulisan terdapat dalam paragraf-paragraf ini. Oleh Sebab itu dalam membentuk paragraf-paragraf penghubung harus diperhatikan agar hubungan antara satu paragraf dengan paragraf yang lainnya itu teratur dan disusun secara logis. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangankarangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat,

maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang. (c) Paragraf Penutup Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain, paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf-paragraf penghubung. Apapun yang menjadi topik atau tema dari sebuah karangan haruslah tetap diperhatikan agar paragraf penutup tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak berarti terlalu pendek. Hal yang paling esensial adalah bahwa paragraf itu harus merupakan suatu kesimpulan yang bulat atau betulbetul mengakhiri uraian itu serta dapat menimbulkan banyak kesan kepada pembacanya. 2.Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama Letak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf. Penjenisan paragraf berdasarkan letak kalimat utama ini berpijak pada pendapat Sirai, dan kawan-kawan(1985:70-71) yang mengemukakan empat cara meletakkan kalimat utama dalam paragraf. (a) Paragraf Deduktif Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus. Dengan cara menempatkan gagasan pokok pada awal paragraf, ini akan memungkinkan gagasan pokok tersebut mendapatkan penekanan yang wajar. Paragraf semacam ini biasa disebut dengan paragraf deduktif, yaitu kalimat utama terletak di awal paragraf. (b) Paragraf Induktif Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-enjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum. (c) Paragraf Gabungan atau Campuran Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok. Jadi pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua. Contoh paragraf campuran seperti dikemukakan oleh Keraf (1989:73): Sifat kodrati bahasa yang lain yang perlu dicatat di sini ialah bahwasanya tiap bahasa mempunyai sistem. Ungkapan yang khusus pula, masing-masing lepas terpisah dan tidak bergantung dari yang lain. Sistem ungkapan tiap bahasa dan sistem makna tiap bahasa dibatasi oleh kerangka alam pikiran bangsa yang memiliki bahasa itu kerangka pikiran yang saya sebut di atas. Oleh karena itu janganlah kecewa apabila bahasa Indonesia tidak membedakan jamak dan tunggal, tidak mengenal kata dalam sistem kata kerjanya, gugus fonem juga tertentu polanya, dan sebagainya. Bahasa Inggris tidak mengenal unggah-ungguh. Bahasa Zulu tidak mempunyai

kata yang berarti lembu, tetapi ada kata yang berarti lembu putih, lembu merah, dan sebagainya. Secara teknis para linguis mengatakan bahwa tiap bahasa mempunyai sistem fonologi, sistem gramatikal, serta pola semantik yang khusus. (d) Paragraf Tanpa Kalimat Utama Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama, berarti pikiran utama tersebar di seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan berbentuk narasi atau deskripsi. Contoh paragraf tanpa kalimat utama: Enam puluh tahun yang lalu, pagi-pagi tanggal 30 Juni 1908, suatu benda cerah tidak dikenal melayang menyusur lengkungan langit sambil meninggalkan jejak kehitam-hitaman dengan disaksikan oleh paling sedikit seribu orang di pelbagai dusun Siberi Tengah. Jam menunjukkan pukul 7 waktu setempat. Penduduk desa Vanovara melihat benda itu menjadi bola api membentuk cendawan membubung tinggi ke angkasa, disusul ledakan dahsyat yang menggelegar bagaikan guntur dan terdengar sampai lebih dari 1000 km jauhnya. (Intisari, Feb.1996 dalam Keraf, 1980:74) Sukar sekali untuk mencari sebuah kalimat topik dalam paragraf di atas, karena seluruh paragraf bersifat deskriptif atau naratif. Tidak ada kalimat yang lebih penting dari yang lain. Semuanya sama penting, dan bersama-sama membentuk kesatuan dari paragraf tersebut.
Jenis jenis paragraf 1. PARAGRAF NARASI Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian berdasarkan kronologisnya. Contoh : Kekalahan Inter Milan oleh Barcelona tidak membuat inter milan tersingkir dari liga Champion. Dikarenakan jumlah gol yang dicetak oleh inter milan ke gawang Barcelona lebih banyak dibandingkan gol yang dimasukan Barcelona ke gawang inter milan. Di leg pertama, Inter memasukan 3 gol,dan hanya kemasukan 1 gol. Lalu di leg ke 2, Barcelona hanya memasukan 1 gol sehimgga jumlah gol Barcelona hanya 2, sedangkan Inter 3.

2. PARAGRAF DESKRIPSI Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata kata yang merangsang indra realistis. Contoh : Hand Phone BlackBerry Curve 8310, merupakan salah satu hp terlaris tahun ini. karna memiliki fitur yang lengkap guna mempermudah sipengguna hp untuk mengakses data dari internet. Memiliki camera 2 MP, memory internal 1Gb untuk menyimpan beberapa data seperti sms, video, mp3 dll. Menggunakan Full qwerty keyboard dan track ball navigation seperti computer. Ada juga maps untuk melihat peta dan jalan kalau sedang dalam perjalanan.

3. PARAGRAF EKSPOSISI Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang menguraikan suatu kejadian sejelas jelasnya agar pembaca mudah mengerti. Contoh : Kecelakaan bus yang terjadi di jalur pantura itu disebabkan oleh kelalaian si pengemudi bus yang tidak mengecek keadaan bus sebelum berangkat. Kecelakaan ini terjadi pukul 03.15 WIB. Bus yang melaju kencang tiba tiba oleng karena ban depan sebelah kiri bocor sehingga bus terpental kesebelah kiri lalu menabrak pembatas jalan. Kecelakaan tersebut tidak memakan korban jiwa, hanya saja beberapa penumpang mengalami luka ringan. Para korban sudah dibawa kerumah sakit untuk menjalani pengobatan. Supir bus pun sudah diamankan petugas.

4. PARAGRAF ARGUMENTASI Paragraf Argumentsi adalah suatu paragraf yang isinya membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data dan fakta sebagai bukti. Contoh : Perdagangan Global mendorong terbentuknya jaringan distribusi dan pasti penjualan yang kian tersebar terjadi dalam jaringan yang kuat , hidup dan bersistem dalam bisnis di Indonesia tambahannya perekonomian serta tekhnologi informasi dan saluran distribusi.

5. PARAGRAF PERSUASI Paragraf Persuasi adalah paragraf yang isinya berupa ajakan kepada pembaca agar melakukan sesuatu yang diajukan sepenulis. Contoh : Hadirilah!!!!!! senam pagi yang akan dilaksanakan di depan lobby ITC Cempaka Mas pada pukul 06.00 selesai. Dengan intruktur senam profesional. Diharpkan menggunakan pakaian olah raga.

You might also like