Professional Documents
Culture Documents
I. Dasar : Surat tugas dari Deputi Kesejahteraan Sosial pada tanggal 19 Juli
2005, untuk menghadiri Workshop Diseminasi Special
Programme for Food Security (SPFS), di Senggigi,
Lombok, Nusa Tenggara Barat dari tanggal 26-30
Juli 2005.
Bersama ini kami laporkan hasil kunjungan kami ke lokasi penerima bantuan
pangan WFP PRRO 10069.1 dalam rangka rehabilitasi nutrisi di lokasi
Lombok Timur dan Lombok Barat pada tanggal 22 Agustus s/d 24 Agustus
sebagai berikut :
1. Kami dari Kantor Menko Kesra didampingi oleh Country Director a.i WFP
Jakarta mengunjungi kantor dan gudang LSM Yayasan Swadaya
Membangun (YSM) sebagai pelaksana bantuan pangan untuk
mendistribusikan bantuan berupa biskuit fortifikasi dan mie fortifikasi di
daerah Lombok Timur Kecamatan Sakra Timur dan Kecamatan Bayan
Lombok Barat oleh LSM Yayasan Keluarga Sehat Sejahtera Indonesia
(YKSSI).
2. Jumlah balita (bayi usia di bawah lima tahun) di Lombok Timur sebanyak
116.139 anak, yang bergizi buruk sejumlah 608 anak untuk data periode
Januari s/d Juli 2005. Sedangkan untuk Lombok Barat jumlah balita
sebanyak 84.399 anak, balita yang bergizi buruk sebanyak 412 anak
sedangkan balita yang kurang gizi sejumlah 1.326 anak.
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDUM
Peserta Joint Field Visit UN ini terdiri dari perwakilan UNDP, UNFPA,
UNICEF dan WFP, serta Kementerian Koordinator Bidang Kesra. Adapun
yang menjadi tuan rumah adalah UNORC (United Nations Organization
Recovery Coordination for Aceh and Nias).
Laporan ini kami sampaikan berdasarkan masing-masing kegiatan yang
dilaksanakan oleh badan-badan UN yang terkait sebagai berikut:
o UNORC for Aceh and Nias
1. UNORC dibentuk pada bulan September 2005 untuk
membantu GoI (Government of Indonesia) dalam rangka
mendukung kegiatan pemerintah Indonesia menanggulangi
rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh dan Nias pasca Tsunami.
2. UNORC mengkoordinasikan bantuan yang disampaikan
oleh lembaga UN seperti UNDP, UNFPA, UNICEF serta
WFP kepada BRR (Badan rehabilitasi dan Rekonstruksi
untuk Aceh dan Nias) sebagai lembaga resmi yang ditunjuk
pemerintah. Melalui MoU yang ditandatangani pada tangal
30 Nopember 2005. Hal ini sesuai reformasi proposal yang
disampaikan oleh UN dalam hal dukungan untuk mencapai
MDGs (Millenium Development Goals).
3. UNORC bersama Federasi Internasional Palang Merah dan
Bulan Sabit ................telah menyediakan 20.000 TPS
(Tempat Penampungan Sementara). Objektif rencana aksi
mereka adalah memindahkan seluruh korban Tsunami dari
tenda-tenda penampungan ke tempat penampungan yang
lebih baik sambil menunggu perumahan permanen yang
siap dibangun oleh pemerintah maupun negara donor.
o UNICEF
o UNFPA
Segera setelah musibah Tsunami, UNFPA (United Nations Population
Fund) melakukan need assessment dalam hal kesehatan reproduksi
dan gender untuk mengidentifikasi, prioritas kebutuhan bagi para
perempuan yang terpisahkan dengan orang tua atau suaminya dan
menempatkan mereka ditempat penampungan sementara yang aman,
hal ini dikarenakan mereka adalah golongan yang rentan terhadap
keamanan. Serta mendistribusikan keperluan-keperluan yang
mendasarkan seperti kerudung, pakaian dalam dan baju/kaos lengan
panjang, sajadah, pembalut wanita agar mereka dapt melaksanakan
kegiatan sehari-hari secara nyaman. Membangun
posyandu,/puskesmas, juga mensuplai obat-obatan dan perlengkapan
bagi posyandu/puskesmas yang masih berfungsi setelah terkena
musibah Tsunami, sehingga ±11.000 perempuan hamil tinggal di TPS
dapat melahirkan dengan aman dan sehat. UNFPA juga membangun
10 buah Pusat traumatik (Trauma Center) agar dapat memberikan
bimbingan untuk menanggulangi dampak stres bagi para korban
Tsunami. UNFPA bersama badan UN lainnya memusatkan kegiatan di
tiga lokasi yaitu meuraksa, krueng Sabee dan Nias khususnya di
Meuraksa yang terkena Tsunami paling parah . Bertempat di kantor
Dinas Kesehatan meuraksa dibangun Rumah Sakit Darurat, yang
dilengkapi dengan kamar bersalin, ruang operasi dan lainnya. Untuk
melayani ± 127.000 orang dan paling sedikit 3431 perempuan hamil
secara gratis. Dan dibantu oleh ± 155 staf, termasuk dokter bedah,
dokter penyakit dalam, dokter kandungan , dokter mata dan dapat
melayani ± 150-200 pasien/hari. Apotek juga tersedia dengan
persediaan obat yang cukup. Pada dasarnya UNFPA membantu
rumah sakit beserta peralatannya.
o UNDP
ERTR (Emergency Response and Transitional Recovery) atau
Tanggap Darurat dan Program Pemulihan untuk Aceh segera
dilakukan oleh UNDP (United nation Development Programme) sejak
Januari 2005 segera setelah musibah tsunami melanda Aceh. Dua
minggu setelah bencana, UNDP sudah melakukan kegiatannya
dihampir 330 desa di NAD yang terkena bencana tsunami,
programnya antara lain adalah Program Kemanusiaan pembersihan
lokasi yang terkena benca Tsunami dari puing-puing dan jasad
manusia, penyelamatan perorangan, pemulihan sementara rehabilitasi
...............sepanjang untuk bisa dipakai dalam keadaan darurat dan
capacity building bagi daerah yang terkena bencana dan sekitarnya.
UNDP kemudian menjadi pendamping utama bagi BRR. Selanjutnya
UNDP juga berfungsi sebagai Dana Funding yaitu menghimpun dana
yang dikoordinasi oleh United Nations baik itu multilateral ataupun
bilateral donor seperti Australia, Canada, Jerman, irlandia, jepang,
belanda, Norwegia, Swedia, Emirat Arab dan Inggris. Sedangkan
multilateral adalah Bank Dunia, belum termasuk NGOs maupun
private. Total semua mencapai ± 91 juta US Dollar.
Adapun pekerjaan fisik yang diorganisir oleh UNDP antara lain melalui
program adalah sebagai berikut:
Memberikan lapangan kerja dalam rehabilitasi dan dibayar
tunai, untuk 46.360 orang di 330 desa, 45 kecamatan dan 7
kabupaten
Membangun 346, 200 meter saluran air
Merehabilitasi dan membersihkan 51.071 meter jalan
Membagikan 469
o WFP