You are on page 1of 4

Larutan Asam dan Basa Hidrolisis adalah istilah umum yang dipergunakan untuk menyebut reaksi suatu zat

dengan air. Hidrolisis atau dalam bahasa Ingris disebut sebagai Hydrolysis berasal dari kata hydro artinya air dan lysis artinya peruraian. jadi hidrolisis bisa diartikan sebagai peruraian oleh air. Sifat asam, netral, atau basa larutan garam ditentukan oleh reaksi hidrolisis baik kation atau anion garam tersebut. Yang perlu diingat disini adalah bila kation yang terhidrolisis maka akan dihasilkan larutan yang bersifat asam. Bila anion yang terhirolisis maka akan dihasilkan larutan yang bersifat basa, dan bila kation atau anion yang terhidrolisis maka sifatnya ditentukan oleh nilai Ka dan Kb, nilai yang paling besar menentukan sifat larutannya. KNO2 , NaCH3COO, KCN, dan KF adalah garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah. Basa dari kation K+ dan Na+ adalah basa kuat dan asam dari anion NO 2 - , CH3COO- , CN-, dan F- adalah asam lemah. Yang lemah yang akan terhirolisis, jadi anion yang akan terhidrolisis dan sifat larutan yang dihasilkan adalah basa. NO2 - + H2O -> HNO2 + OHCH3COO- + H2O -> CH3COOH + OHCN- + H2O -> HCN + OHF- + H2O -> HF + OHNaCl, KI, dan KNO3 adalah garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat. Garam-garam ini tidak mengalamai hidrolisis sehingga larutannya bersifat netral. NH4Cl, dan NH4NO3 adalah garam dimana kationnya berasal dari basa lemah dan anionnya berasal dari asam kuat. Yang terhidrolisis adalah kationnya sehingga larutan yang dibentuk dari garam-garam tersebut bersifat asam. NH4+ + H2O -> NH4OH + H+ Larutan Asam dan Basa dan contohnya Pada umumnya, senyawa asam mempunyai rasa asam, sedangkan senyawa basa mempunyai rasapahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan caramencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau bahkan bersifatracun. Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberiwarna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubahsaat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa).Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatandan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami. Indikator BuatanIndikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah danlakmus biru, indikator universal, fenolptalin, dan metal jingga.Indikator universal, fenolptalin, dan metil jingga selain dapat mengidentifikasi sifat larutan asambasa juga dapat digunakan untuk menentukan derajat keasaman (pH) larutan. Indikator AlamIndikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan

asam,basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalahtumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dandedaunan. Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnyakembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basaakan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan didalam larutan basa akan berwarna hijau Di samping menggunakan indikator buatan, seperti lakmus, fenolftalen,metil merah dan brom timol biru, kita juga dapat mengenali senyawaasam atau basa dengan menggunakan indikator alami, seperti bungasepatu, bunga hidrangea, kol merah, kunyit dan beberapa jenistumbuhan lainnya. Indikator asam-basa yang baik adalah zat warna yangmemberi warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa.1. Cara pembuatan indikator alami dari bunga sepatuPilihlah beberapa helai mahkota bunga berwarna merah dari bungasepatu.Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.Saring ekstrak mahkota bunga merah tersebut.Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam:- Air suling (netral)- Larutan cuka (asam)- Air kapur (basa)Catat hasil perubahan warna yang terjadiIndikator asam-basa dari bunga sepatu, ketika didalam larutan asamakan memberikan warna merah, di dalam larutan basa akan memberikanwarna hijau dan pada larutan netral tidak berwarna.2. Cara pembuatan indikator alami dari bunga HidrangeaPilihlah beberapa helai mahkota bunga HidrangeaGerus dalam lumpang dengan sedikit air.Saring ekstrak mahkota bunga Hidrangea tersebut.Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam:- Air suling (netral)- Larutan cuka (asam)- Air kapur (basa)Catat hasil perubahan warna yang terjadiIndikator asam-basa dari bunga Hidrangea akan memberikan warna biruketika didalam larutan asam , di dalam larutan basa akan memberikanwarna merah jambu dan pada larutan netral tidak berwarna. 3. Cara pembuatan indikator alami dari kol merahHaluskan sejumlah kol merah yang masih segarRebus selama 10 menitBiarkan air kol merah menjadi dinginSaring dalam stoples besarTeteskan ekstrak kol merah ke dalam:- Air suling (netral)- Larutan cuka (asam)- Air kapur (basa)Catat hasil perubahan warna yang terjadiIndikator asam-basa dari kol merah akan berubah warna menjadi merahmuda bila dicelupkan ke dalam larutan asam, menjadi hijau dalamlarutan basa, dan tidak berwarna pada larutan netral.4. Cara pembuatan indikator alami dari kunyitParut kunyit yang telah dibersihkanSaring ekstrak kunyit dengan alkohol menggunakan kain ke dalammangkok kecilTeteskan ekstrak kunyit ke dalam:- Air suling (netral)- Larutan cuka (asam)- Air kapur (basa)Catat hasil perubahan warna yang terjadiIndikator asam-basa dari kunyit, akan memberikan warna kuning tuaketika dilarutkan dalam larutan asam, memberikan warna jingga didalam larutan basa dan memberikan warna kuning terang pada larutan netral. Tahukah kamu bahwa sebagian besar bahan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari bersifat asam, basa, atau garam? Pernahkah kamu makan semangkuk baso atau soto yang telah diberi cuka? Bagaimanakah rasanya? Apakah cuka tersebut tergolong larutan asam? Apa ciri-ciri larutan yang bersifat asam, basa, atau garam? Bagaimana cara menguji suatu larutan itu tergolong asam, basa atau garam? Mari kita pelajari bersama. Bagaimana rasa permen vitamin C atau kuah bakso yang diberi cuka? Tentu kamu akan menjawab rasanya masam. Pernahkah kamu mencicipi garam? Bagaimana rasanya? Bagaimanakah rasa jamu? Rasanya pahit atau manis? Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat yang bersifat basa.

Memang, sejak zaman dahulu asam, basa, dan garam sudah dikenal, karena banyak bahan makanan atau minuman yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari bersifat asam, basa atau garam. Coba kamu sebutkan contoh bahan makanan atau minuman yang bersifat asam. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Apakah sifat asam, basa, dan garam itu? Coba kamu perhatikan larutan pembersih porselin atau keramik. Apa yang terjadi jika larutan pembersih tersebut terkena lantai keramik? Coba kamu simpulkan sifat-sifat asam! Pernahkah kamu mencuci dengan deterjen atau sabun? Apa yang kamu rasakan pada tanganmu itu? Apakah licin dan terasa panas? Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian). Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman. Bagaimanakah cara mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman? Kamu dapat mengenali asam dan basa dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna. 1. Asam Kamu sudah mengetahui jika asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Tahukah kamu perbedaan antara ion, kation, dan anion? Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif. Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2). Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organik dan asam anorganik. Tahukah kamu apa bedanya? Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.

2. Basa (Hidroksida) Jika kamu mencuci tangan dengan sabun, apa yang kamu rasakan pada tanganmu? Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa. Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. 3. Garam Jika mendengar kata garam, pastilah yang terbayang pada benakmu adalah garam dapur. Garam dapur memang merupakan salah satu contoh garam. Dalam kehidupan sehari-hari pernahkah kamu melihat orang yang sakit perut (maag dan sejenisnya)? Tahukah kamu mengapa orang yang sakit maag minum obat sakit maag atau antacid? Apakah antacid itu? Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk menetralkan asam lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa yang dapat menetralkan kelebihan asam lambung (HCl). Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OHdari basa membentuk molekul air disebut reaksi penetralan. Apakah terjadi reaksi antara ion negatif dari asam dan ion positif logam dari basa? Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam yang terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa garam. Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan basa penyusunnya netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa. Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH, Ca(OH)2 termasuk basa kuat.

You might also like