You are on page 1of 1

cpddokter.

com - Continuing Profesional Development Dokter Indonesia

Bahaya Radiasi Ultraviolet


Kontribusi Dari Administrator Thursday, 13 November 2008

Jakarta :Tak ada kulit cokelat yang aman bila disebabkan oleh radiasi ultraviolet (UV). Begitulah kesimpulan serangkaian paper yang dipublikasikan dalam Pigment Cell & Melanoma Research edisi Oktober, jurnal resmi International Federation of Pigment Cell Societies (IFPCS) dan Society for Melanoma Research.

Para peneliti terkemuka dalam bidang biologi sel, dermatologi, dan epidemiologi yang menulis laporan tersebut telah memeriksa efek radiasi UV pada kulit, termasuk radiasi dari bilik-bilik pencokelat kulit dalam ruangan. Selain menekankan perlunya riset lebih dalam tentang radiasi UV, mereka meminta agar penggunaan bilik pencokelat kulit terlarang bagi orang di bawah 18 tahun, termasuk melarang semua publikasi yang mengklaim tanning bed aman.

Paparan radiasi UV, misalnya dari aktivitas berjemur di bawah teriknya matahari atau memakai bilik tidur yang diberi lampu-lampu UV, mempengaruhi kulit dalam sejumlah cara, termasuk menyebabkan kerusakan DNA, photoaging (kerusakan kulit karena paparan sinar matahari yang kronis) dan kanker kulit. Radiasi UV adalah karsinogen atau agen penyebab kanker yang paling sering ditemukan pada manusia, dan kulit adalah organ yang paling umum terserang kanker.

Meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan, data menunjukkan bahwa bilik pencokelat kulit, yang paling banyak digunakan oleh perempuan muda, terkait dengan peningkatan risiko melanoma, bentuk kanker kulit terganas. Hal ini tentu bertentangan dengan gagasan bahwa tanning bed aman.

David E. Fisher, dermatologis dan Presiden Society of Melanoma Research, yang menulis salah satu makalah itu, telah mengeksplorasi isu sosial dan mekanisme molekuler yang berhubungan dengan pencokelatan kulit memakai paparan UV. Dalam riset yang dibantu sejumlah ilmuwan dari Massachusetts General Hospital, Boston, Fisher melaporkan bahwa pencokelatan kulit dan kanker kulit tampaknya diawali kejadian yang sama, yaitu kerusakan DNA yang disebabkan oleh paparan UV. "Sehingga kami berpendapat bahwa kulit cokelat yang aman dengan UV mustahil secara fisik," kata Fisher.

Fisher menyatakan paparan radiasi UV adalah salah satu penyebab risiko kanker dan kematian yang tak dapat dihindari. "Meski genetik dan faktor lain tidak diragukan juga berkontribusi pada risiko kanker kulit, peran UV tidak dapat diperdebatkan lagi," kata Fisher. "Upaya untuk membingungkan publik, terutama untuk tujuan ekonomi yang dilakukan industri indoor tanning, harus diperangi demi kesehatan masyarakat."

Dua paper lain ditulis oleh Marianne Berwick, epidemiologis dari University of New Mexico Cancer Research and Treatment Center, dan Dorothy C Bennett, dermatologis dari Division of Basic Medical Sciences, St George's, University of London, Inggris.

SCIENCEDAILY | TEMPO Interaktif

http://cpddokter.com/home

Menggunakan Joomla!

Generated: 13 September, 2011, 05:16

You might also like