You are on page 1of 38

Remittance Panin adalah fasilitas pengiriman uang dalam valuta asing ke Negara mana pun di seluruh dunia dengan

aman, cepat dan tepat.


Kemudahan layanan kiriman uang Kini kami menyediakan layanan kiriman uang (Remittance) dalam mata uang USD ke 800 kantor bank utama di seluruh China yang dapat diterima tepat waktu.

Pastikan uang anda sampai ke tempat tujuan dengan Aman, Cepat dan Mudah dengan KUDNPanin. KUDNPanin melayani pengiriman dana dari satu cabang ke cabang atau bank lain kepada penerima di manapun di seluruh Indonesia. Kini berkirim uang lebih Mudah, Cepat dan Akurat dengan KUDN Panin. Traveller Cheque (TC) adalah cheque yang diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan non bank yang berwenang dalam bentuk pecahan tertentu untuk dipergunakan dalam perjalanan didalam maupun diluar negeri . Keuntungan TC : 1. Lebih aman daripada uang tunai karena pada saat pencairan, pemilik TC harus melakukan tandatangan di depan counter kembali dan harus sama seperti tandatangan yang pertama pada saat pembelian TC tersebut dan dapat diberikan refund (penggantian ) kepada pemilik kalau terjadi kehilangan / tercuri / rusak. 2. Masa berlakunya tidak terbatas. 3. Dapat dicairkan / ditukarkan langsung ke dalam mata uang negara yang bersangkutan (yang ada hubungannya dengan Bank yang mengeluarkan TC tersebut ). 4. Sebagai pengganti uang tunai untuk melakukan pembayaran-pembayaran dalam travel / perjalanan anda. Bank Panin melayani penjualan TC yang diterbitkan oleh American Express (Amex) Bank dalam mata uang dan pecahan : Mata Uang AUD USD JPY Pecahan AUD50, AUD100, AUD200 USD50, USD100, USD500 JPY10,000, JPY20,000, JPY50,000

EUR

EUR50, EUR100, EUR200

Pertukaran Mata Uang Forex Panin adalah layanan jasa transaksi jual beli mata uang asing dengan harga yang kompetitif dan kuotasi terkini. Percayakan transaksi Anda pada Forex Panin: Pilihan lengkap mata uang asing Forex Panin menawarkan pilihan mata uang utama dunia dari berbagai Negara terkemuka antara lain: US Dollar, Pound Sterling, Australia Dollar, Euro, Yen, New Zealand Dollar, Swiss Franc, Singapore Dollar, Hongkong Dollar, Canadian Dollar. Jaringan kantor yang luas Melalui jaringan online di lebih dari 450 kantor cabang Panin Bank di seluruh kota penting di Indonesia, Anda dapat memperoleh kurs jual beli mata uang asing yang kompetitif dan terkini. Kurs jual beli mata uang asing dapat juga Anda akses melalui internet: www.panin.co.id Waktu transaksi lebih panjang dan leluasa Anda dapat melakukan transaksi jual beli mata uang asing di Panin Bank hingga jam 15.30 WIB setiap hari kerja. Mudah dan efisien Untuk kemudahan Anda melakukan transaksi Forex Panin dan memanfaatkan kesempatan memperoleh harga yang kompetitif secara seketika, miliki rekening Giro atau Tabungan Panin. Penghargaan internasional Panin Bank memperoleh penghargaan sebagai The Best Domestik Foreign Exchange Provider dari majalah bergengsi Asia Money, yang merupakan pengakuan atas kinerjanya dibidang perdagangan dan transaksi valuta asing. Forex Panin dapat dipergunakan juga untuk keperluan : - Kiriman uang dari dan ke luar negeri. - Transaksi Letters of Credit untuk keperluan impor dan ekspor. - Bank Draft, Travellers Cheque , Bank Notes.

Kredit Korporasi Bank Panin siap menjadi mitra usaha anda untuk mengembangkan dan memajukan usaha yang dijalankan. Kami menyediakan berbagai macam jenis pinjaman/pembiayaan baik yang bersifat cash loan maupun non cash loan serta jasa-jasa perbankan lainnya untuk kebutuhan modal kerja maupun untuk kebutuhan investasi usaha anda. Nasabah korporasi dapat memilih jenis pinjaman/pembiayaan serta jasa-jasa perbankan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan dan jenis

usaha yang dijalankan. Pinjaman/pembiayaan yang bersifat cash loan untuk modal kerja yang tersedia di Bank Panin terdiri dari : Pinjaman Rekening Koran Pinjaman Berulang Pinjaman Tetap Trust Receipt Fasilitas Diskonto Fasilitas Negosiasi Wesel Ekspor

Kredit Sindikasi Panin Bank mengatur/arrange pembiayaan kepada badan usaha berskala besar baik untuk suatu project financing maupun corporate financing dimana beberapa bank bergabung (sindikasi) untuk anda, baik sebagai arranger, coarranger, underwriter, agent atau loan participant melalui berbagai instrument kredit dengan berbagai debt instruments (transferable loan facility, revolving underwriting facility, dan lain-lain). Pembiayaan secara club deal dapat diberikan dengan mengikutsertakan beberapa bank-bank nasional ataupun bank-bank asing dengan kondisi & persyaratan sesuai kebijakan masing-masing peserta club deal.

Ekspor L/C Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan layanan ini eksportir (Beneficiary) terjamin pembayarannya sepanjang eksportir dapat menyerahkan dokumen/memenuhi syaratsyarat yang diminta dalam L/C Manfaat menggunakan jasa pelayanan L/C ekspor : Eksportir akan merasa aman akan hak dan kewajibannya karena pembayaran akan dilakukan oleh bank setelah ada penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat L/C. Pembayaran dapat diterima segera oleh eksportir sepanjang dokumen yang diserahkan kepada Bank yang ber-negosiasi telah sesuai dengan syarat L/C tanpa harus menunggu importir menerima dokumen atau barang yang dikirim Eksportir dapat menggunakan L/C yang diterima sebagai jaminan untuk pembukaan L/C (back to back L/C) sepanjang memenuhi ketentuan Bank. Jenis-jenis L/C ekspor atas dasar cara dan saat pembayaran: Sight L/C : Pembayaran akan segera dilakukan setelah adanya penyerahan dokumen yang sesuai dengan syarat L/C

Usance L/C : Pada saat penerimaan dokumen yang sesuai syarat L/C, Bank tidak segera melakukan pembayaran tetapi mengirimkan dokumen kepada bank yang ditunjuk untuk melakukan akseptasi( janji untuk melakukan pembayaran pada waktu tertentu) Pinjaman/Pembiayaan dan Jasa : 1. Pre Shipment Financing/ Pre-Export Financing (Pembiayaan Sebelum Pengapalan) Fasilitas pembiayaan bagi eksportir untuk membiayai persiapan ekspor 2. Post Shipment /Post Export Financing (Pembiayaan Setelah Pengapalan) Fasilitas pembiayaan bagi eksportir untuk membantu arus kas eksportir: 1. Negosiasi Wesel Ekspor Negosiasi merupakan pembayaran di muka kepada Eksportir melalui pengambilalihan dokumen ekspor atas dasar L/C, dengan demikian eksportir tidak perlu menunggu pembayaran dari bank pembuka L/C. Bagi Anda, nasabah eksportir Bank Panin siap untuk melakukan negosiasi dokumen ekspor Anda dengan mengacu kepada ketentuan yang berlaku. 2. Diskonto Wesel Ekspor Merupakan pembayaran dimuka kepada eksportir atas tagihan L/C ekspor berjangka yang sudah diterima (accepted) oleh Bank Pembuka L/C. Anda dimungkinkan untuk menarik pembayaran terlebih dahulu dengan menjual tagihan tersebut kepada Bank Panin. Dengan demikian, kebutuhan cashflow Anda dapat segera terpenuhi karena Anda tidak perlu menunggu terlalu lama untuk memperoleh pembayaran pada saat jatuh tempo. 3. Letter of Credit Advising Pelayanan penerusan L/C dari luar negeri kepada eksportir 4. Outgoing Documentary Collection Pelayanan penagihan pembayaran kepada pihak luar negeri berdasarkan dokumen yang disyaratkan Persyaratan Untuk Melakukan Transaksi Ekspor Di Bank Panin : Memiliki SIUP , TDP dan NPWP Ijin usaha dari Departemen teknis / lembaga pemerintah non departemen Untuk ekspor yang bernilai diatas Rp. 100 Juta maka eksportir harus melampirkan juga formulir Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Impor L/C Impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Layanan ini memberikan jaminan kelancaran transaksi kepada kedua belah pihak, baik importir dan eksportir. Manfaat menggunakan jasa pelayanan L/C Impor : Memperlancar dan memberikan rasa aman bagi importir dimana pembayaran ke luar negeri (beneficiary) hanya dilakukan setelah eksportir menyerahkan dokumen sesuai persyaratan yang diminta importir kepada bank.

Apabila memperoleh fasilitas impor dari bank , importir tidak harus menyediakan keseluruhan dana atau biasanya persentase tertentu saja sampai barang impor tiba untuk ditebus. Importir dapat menggunakan hak pemilikan atas dokumen sesuai syarat L/C untuk memperoleh pembiayaan kembali (refinancing). Importir merasa terjamin bahwa bank akan menolak pembayaran kepada eksportir kecuali eksportir telah memenuhi persyaratan yang diminta importir seperti yang ditentukan di syarat L/C. Jenis-jenis L/C Impor atas dasar cara dan saat pembayaran : Sight L/C : Terhadap Penyerahan dokumen yang sesuai dengan syarat L/C akan segera dilakukan pembayaran Usance L/C : Terhadap penyerahan dokumen yang sesuai syarat L/C tidak dilakukan pembayaran segera melainkan dilakukan akseptasi yaitu menyetujui untuk melakukan pembayaran pada waktu tertentu (sesuai syarat L/C) Pembiayaan Dan Jasa : 1. Fasilitas Pembukaan L/C /Letter Of Credit Issuance, Instrumen yang memberikan kepastian pembayaran kepada pihak eksportir di luar negeri. Jenis L/C yang biasa dimanfaatkan adalah Sight L/C dan Usance L/C 2. Fasilitas Pembayaran LC /Trust Receipt Financing Fasilitas kredit jangka pendek bagi importir untuk memenuhi kewajiban pembayaran L/C Impor 3. Fasilitas Shipping Guarantee Jaminan yang diperuntukkan bagi maskapai pelayaran untuk kepentingan bongkar muat barang apabila barang sudah tiba di pelabuhan tetapi B/L (Bill of Lading) asli belum diterima. 4. Incoming Documentary Collection Pelayanan pembayaran tagihan dari pihak luar negeri berdasarkan dokumen kepemilikan barang yang disyaratkan. 5. Penerimaan Pajak Impor / Pemberitahuan Impor Barang (PIB) Sebagai bank yang ditunjuk oleh Departemen Keuangan sebagai bank persepsi dalam penerimaan pajak impor, dengan demikian Anda dapat membayar pajak impor baik L/C maupun Non L/C melalui Bank Panin Syarat-syarat Pembukaan Impor Letter Of Credit Importir memiliki Angka Pengenal Impor (API), atau API Terbatas (APIT) dan NPWP Memiliki plafond /line pembukaan L/C Mengisi formulir pembukaan L/C & memenuhi syarat-syarat umum pembukaan L/C

Bank Draft Bank Draft adalah surat berharga yang berisi perintah tak bersyarat dari bank penerbit draft tersebut kepada pihak lainnya (tertarik) untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang tertentu

atau orang yang ditunjuknya pada waktu yang telah ditentukan. Tersedia dalam 9 jenis mata uang asing : - Australian Dollar (AUD) - Canadian Dollar (CAD) - Swiss Franc (CHF) - Euro (EUR) - Hong Kong Dollar (HKD) - Japanese Yen (JPY) - New Zealand Dollar (NZD) - Singapore Dollar (SGD) - US Dollar (USD) Keuntungan Bank Draft : 1. Lebih aman dari uang tunai karena jika Bank Draft tersebut hilang / dicuri, pemilik dapat melakukan stop payment. Uang akan dikembalikan atau dapat juga menerbitkan Bank Draft yang baru. 2. Kurs dan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan TT. 3. Lebih aman karena hanya nama orang yang tertera dalam Bank Draft tersebut yang dapat mencairkannya dengan menunjukkan ID yang berlaku pada saat pencairan.

SKBDN Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) adalah L/C yang dipergunakan untuk keperluan pembelian barang-barang di dalam negeri (di dalam wilayah Indonesia). SKBDN sering disebut sebagai L/C Dalam Negeri (Local L/C). Manfaat SKBDN : sebagai sarana untuk memperlancar transaksi perdagangan dalam negeri. Penerima jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijamin melalaikan kewajiban karena penerima jaminan akan mendapat ganti rugi (pembayaran) dari bank. Bank Panin melayani Anda/ pengusaha yang berorientasi ekspor dalam memberikan fasilitas SKBDN (Valas/Rupiah ) baik untuk penerbitan maupun penerimaan SKBDN. Syarat-Syarat Pembukaan SKBDN : Memiliki plafond /line pembukaan SKBDN Mengisi formulir pembukaan SKBDN & memenuhi syarat-syarat umum pembukaan SKBDN

Bank Koresponden

Dalam melakukan transaksi Internasional, Bank Panin didukung oleh Bank-Bank Koresponden yang terkemuka di dunia dan yang dapat memberikan pelayanan dalam berbagai jenis valuta asing. Bank Koresponden Utama / Major International Correspondent for Commercial Payment Negara Bank Koresponden Currency SWIFT CODE Australia Belgium Canada Germany Hong Kong Japan New Zealand Singapore Australia and New Zealand Banking Group Ltd. Ing Belgium NV/SA (Formerly known as Bank Brussels Lambert, SA) The Toronto Dominion Bank Standard Chartered Bank Commerzbank AG Standard Chartered Bank Mizuho Corporate Bank, Ltd ANZ National Bank Limited (Formerly known as ANZ Banking Group (New Zealand )Limited) Overseas - Chinese Bank Corporation Standard Chartered Bank United Overseas Bank Ltd Switzerland Credit Suisse USA Citibank NA JPMorgan Chase Bank NA The Bank of New York Mellon Welss Fargo Bank (Formerly known as Wachovia Bank N.A) Standard Chartered Bank AUD EUR CAD EUR EUR HKD JPY NZD SGD SGD USD, SGD CHF USD USD USD USD USD ANZBAU3M BBRUBEBB TDOMCATT SCBLDEFX COBADEFF SCBLHKHH MHCBJPJT ANZBNZ22 OCBCSGSG SCBLSGSG UOVBSGSG CRESCHZZ80A CITIUS33 CHASUS33 IRVTUS3N PNBPUS3NNYC SCBLUS33

Collection Collection adalah jasa penagihan warkat-warkat berharga - seperti PC (Personal Cheque), TC (Travellers Cheque), Drafts -kepada bank tertarik melalui Remitting Bank untuk mendapatkan pembayaran atas penagihan tersebut. Anda dapat melakukan collection terhadap drafts / warkat anda di Bank Panin secara cepat, tepat, aman dan murah, serta tersedia dalam 9 jenis mata uang asing: - Australian Dollar (AUD) - Canadian Dollar (CAD) - Swiss Franc (CHF) - Euro (EUR) - Hong Kong Dollar (HKD) - Japanese Yen (JPY)

- New Zealand Dollar (NZD) - Singapore Dollar (SGD) - US Dollar (USD

Transaksi Forward Fluktuasi kurs mungkin terjadi akibat dari sistem devisa bebas (free floating). Untuk anda para nasabah, kami tawarkan berbagai produk valas untuk meminimalisasi resiko kerugian (hedging) akibat fluktuasi kurs yang tak terduga di masa depan. Transaksi anda menjadi lebih aman dengan peluang untuk meraih keuntungan. Transaksi Forward diperuntukkan bagi anda yang memilih kepastian dalam bertransaksi. Transaksi Forward adalah transaksi berjangka dengan penyerahan valuta pada suatu tanggal tertentu dengan menggunakan kurs yang disepakati pada tanggal transaksi. Transaksi Forward digunakan untuk mengantisipasi : Kebutuhan pembayaran hutang dalam mata uang asing Mengantisipasi fluktuasi kurs valuta asing Pembiayaan Eksport dan Import dalam valuta asing

Manajemen Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur

: Johnny N. Wiraatmadja : Drs. H. Bambang Winarno (Independen) : Drs. Riyanto : Suwirjo Josowidjojo

: Drs. H. Rostian Sjamsudin : Chandra R. Gunawan : Roosniati Salihin : Ng Kean Yik : Edy Heryanto : Lionto Gunawan : Hendrawan Danusaputra : Gunawan Santoso : Iswanto Tjitradi : Ahmad Hidayat : Antonius Ketut D. (Kepatuhan)

Corporate Secretary Senior Manajemen International Banking

: Jasman Ginting

: Dedi Sandra

Liquidity : Ellin P. Lukman Currency Trading & Commercial : Ester Candra Capital Market : Wirianto Commercial Banking : Efendi Tuhirman Retail Banking : Ng Kean Yik Corporate Banking : Dian Pandika Branch Network and Operations : Suwito Tjokrorahardjo Finance and Administration : Marlina Gunawan Internal Audit & Supervision : Herbert J.S. Sibuea Human Resources Development : Irawan Linko Risk Management : Laurentius S. Soewargo Compliance : Antonius Ketut D. General Affairs & Human Resources : Yusak Zefanya

Cek adalah perintah tertulis nasabah kepada bank untuk menarik dananya sejumlah tertentu atas namanya atau atas unjuk

Cek Surat perintah tidak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu, pada waktu surat tersebut diserahkan kepadanya, dan agar surat perintah itu berlaku sebagai cek, isinya harus memenuhi syarat yang ditetapkan dalam undang-undang, antara lain memuat perkataan "cek" (cheque). Bank Koresponden Bank yang berdasarkan perjanjian mempunyai hubungan dengan bank lain untuk saling memberikan jasa dan atau melakukan transaksi untuk dan atas nama bank yang berkepentingan (correspondence bank). Bank Penerbit Bank yang mengeluarkan uang atas permintaan (bank of issue). Bank Pembuka

Bank yang membuka surat kredit atas pemohonan nasabahnya (opening bank, issuing bank). Bank Penerus Bank yang meneruskan surat kredit kepada penikmat, tanpa terikat pada ketentuan-ketentuan dalam surat kredit yang bersangkutan, dan penerusan dilakukan setelah diperoleh keyakinan akan kebenaran sandi atau tanda tangan pembuka (advicing bank). Bunga Akrual Bunga yang telah diperhitungkan sebagai pendapatan atau biaya perusahaan, tetapi belum nyata diterima atau dibayar (accrued interest). Bursa Efek Tempat untuk memperjualbelikan surat-surat berharga secara teratur (stock exchange). Bank Kliring Bank peserta kliring yang menerima cek atau bilyet giro yang dikeluarkan oleh bank lain untuk diselesaikan (clearing bank).

1. Jasa-jasa bank merupakan kegiatan perbankan yang dilakukan oleh suatu bank untuk memperlancar aktivitas bank tersebut dan juga untuk mendapatkan keuntungan yang sering disebut fee based. Sebutkan minimal 15 keuntungan yang diperoleh dari jasa- jasa bank tersebut ? Jawab : 1. PENYIMPANAN UANG 2. KIRIMAN UANG (transfer) 3. KLIRING (clearing) 4. INKASO (Collection) 5. SAFE DEPOSIT BOX 6. BANK CARD 7. BANK NOTE 8. TRAVELLERS CHEQUE

9. LETTER OF CREDIT (L/C) 10. BANK GARANSI 11. MENERIMA SETORAN-SETORAN 12. MELAKUKAN PEMBAYARAN 13. BUNGA (KONVENSIONAL) DAN BAGI HASIL (SYARIAH) 14. PINJAMAN (KREDIT) 15. INTERNET BANKING kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Materi+4+JasaBank.pdf 2. Jelaskan dengan lengkap yang dimaksud dengan : Jawab : A. KIRIMAN UANG (TRANSFER) Transfer merupakan jasa pengiriman uang lewat bank baik dalam kota, luar kota atau pun ke luar negeri. Sarana dan besar kecilnya jumlah biaya ditentukan oleh nasabah. B. KLIRING Kriling merupakan jasa penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring. Lembaga ini dibentuk dan dikoordinir oleh Bank Indonesia setiap hari kerja, dan peserta kliring merupakan bank yang sudah mendapat ijin dari BI. Lebih singkatnya kliring juga bisa disebut pemindah bukuan antar bank. Tujuan dari kliring adalah : untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilakukan dengan lebihmudah, aman dan efisien salah satu pelayanan bank kepada nasabah Mekanisme Kliring :

Penjelasan : a. Tn. A bertansaksi dengan Tn B

b. Tn. A memberikan Cek pada Tn B. Tn. B sebagai nasabah Bank XYZ melakukan setoran kliring di Bank XYZ c. Bank XYZ mengirimkan Warkat (Nota Debet ND Keluar) kepada Lembaga Kliring d. Lembaga Kliring akan meneruskan Warkat kepada Bank ABC (Nota Debet ND Masuk) e. Setelah proses pengecekan dan cek dinyatakan syah, maka di informasikan kepada Lembaga kliring untuk mendebet rekening Bank ABC di BI dan di kredit ke rekening Bank XYZ. f. Penyampaikan hasil kliring kepada Bank XYZ dan pihak Bank akan mengkridit C. INKASO Secara umum dapat dikatakan bahwa inkaso adalah proses kliring antar kota, baik dalam negeri maupun luar negeri. Biasanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan akan lebih lama. D. SAFE DEPOSIT BOX SDB merupakan jasa bank yang diberikan kepada pada nasabah, yaitu berupa kotak untuk menyimpan dokumen-dokumen atau benda benda berharganya. E. BANK NOTE Bank note merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di luar negeri. Jual beli bank note merupakan transaksi antara valuta yang dapat diterima pembayarannya dan dapat diperjualbelikan dan diperdagangkan kembali sesuai dengan nilai tukarnya. beberapa istilah dalam bank note : Valuta = mata uang Kurs = nilai valuta asing Konversi = penyesuaian Kurs konversi = penyesuaian nilai valuta asing terhadap rupiah F. BANK CARD Bank card merupakan kartu plastik yang dikeluarkan bank dan diberikan kepada nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di berbagai tempat. Dalam system kerja bank card terlihat ada 3 pihak yang terlibat dalam prosesnya, yaitu: 1.Bank sebagai penerbit dan pembayar 2.Pedagang / merchant, sebagai tempat belanja 3.Pemegang kartu / card holder, sebagai yang berhak melakukan transaksi. Keleluasaan dan kebebasan dalam menggunakan sangat dibatasi pada jenis kartu yang diterbitkan. Setiap jenis bank card memiliki keunggulan dan kekurangan.

Charge card, suatu system dimana pemegang kartu harus melunasi semua penagihan yang terjadi atas dirinya sekaligus pada sat jatuh tempo Credit card, suatu system dimana pemegang kartu dapat melunasi penagihan yang terjadi atas dirinya secar angsuran pada saat jatuh tempo Debet card, pembayaran atas penagihan nasbaah melalui pendebetan atas rekening yang ada di bank dimana pada saat membuka kartu Smart card, berfungsi sebagai rekening terpadu Private label card, merupakan kartu yang diterbitkan oelh suatu badan usaha (bukan bank) dan penggunaan kartu hanya sebatas pada perusahaan yang mengeluarkan. G. TRAVELLERS CHEQUE Travellers cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang biasanya digunakan oleh nasabah yang bepergian. Cek Wisata ini biasanya diterbitkan dengan nominal tertentu. Keuntungan : memberikan kemudahan berbelanja mengurangi resiko kehilangan uang memberikan rasa percaya diri dapat dijadikan cederamata atau hadiah untuk relasi biasanya tidak ada biaya apapun H. LETTER OF CREDIT L/C adalah jasa bank yang diberikan kepada masyarakat (nasabah) untuk memperlancar arus barang dalam kegiatan ekspor-impor. LC merupakan suatu pernyataan dari bank atas permintaan nasabah (importir) untuk menyediakan dan membayar sejumlah uang tertentu untuk kepentingan pihak ketiga (eksportir). Mekanisme Letter of credit :

Keterangan : 1. Bank pembuka = Opening Bank, Issuing Bank 2. Bank devisa = Advising Bank, Paying Bank, Negotiating Bank I. BANK GARANSI (GUARANTEE/JAMINAN) Bank Garansi adalah jaminan bank dalam penyelesaian suatu proyek jika pelaksana (kontraktor) ingkar/cedera janji. Dengan adanya BG pemilik proyek mendapat kepastian bahwa proyek akan berjalan sesuai dengan perjanjian. Mekanisme Bank Guarantee :

Keterangan : 1. Terjadi perundingan rencana kerja proyek 2. Kontraktor mengajukan Bank Garansi pada bank 3. Bank memberikan Sertifikat BG 4. Sertifikat diberikan pada pemilik proyek 5. Pemilik Proyek memberikan proyek pada kontraktor 6. Bila kontraktor cedera janji maka pemilik proyek dapat mencairkan sertifikat BG pada bank 7. Bank penjamin akan membayar sertifikat BG pada pemilik proyek. Bila pekerjaan diselesaikan oleh kontraktor maka sertifikat BG harus dikembalikan. Ref : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Materi+4+JasaBank.pdf 3. Jelaskan dengan lengkap dan jelas mengenai : Simpanan pokok Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan. Simpanan tabungan Simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh si penabung sewaktu-waktu

dikehendaki. Simpanan deposito Simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berakhir. Ref : http://adhipradigdo.wordpress.com/2010/03/10/giro-tabungan-dan-deposito/ 4. Tn. A bermaksud menyimpan uang dalam deposito on call sejumlah 60 juta rupiah, tanggal 4 agustus 2010 bunga 2% pm. Deposito on call dicairkan tanggal 22 agustus 2010. Berapa bunga yang diperoleh Tn. A ? Jawab : RUMUS : Bunga = Nominal deposito x suku bunga x jumlah hari 365 atau 366 (tahun kabisat) = Rp 60.000.000 x 2 % x 18 365 = Rp 59178,028 Ref :http://www.bprks.co.id/?idm=4&idsm=17

5. Transaksi yang terjadi pada rekening tabungan Tn. A selama agustus 2010

Berapa jumlah bunga yang diperoleh Tn. A apabila bunga dihitung secara harian dan besarnya bunga 16% pa, tax 15% dan berapa saldo akhir tabungan pada bulan yang bersangkutan. Jawab :

SALDO HARIAN 1 agustus 2010 = 16% x 6 x Rp 700.000 = 1841,09 365 7 agustus 2010 = 16% x 5 x Rp 500.000 = 1095,89 365 12 agustus 2010 = 16% x 7 x Rp 1.100.000 = 3375,34 365 19 agustus 2010 = 16% x 7 x Rp 1.200.000 = 3682,19 365 26 agustus 2010 = 16% x 6 x Rp 200.000 = 526,02 365 + 10520,53 Pajak 15 % = 1578,08 Bunga 8942,45 Saldo = 200.000 + Saldo akhir = 208.942,45 Ref : buku lab akun

Diposkan oleh My Blogger di 06:05 0 komentar

Selasa, 08 Maret 2011


TUGAS SOFTSKILL
TUGAS TERAPAN KOMPUTER PERBANKAN Nama : Adi Dzar Ghiffari NPM : 30108060 Kelas : 3 DB 17 SOAL 1. Jelaskan pengertian uang ? 2. Sebutkan jenis-jenis uang ?

3. Jelaskan lembaga uang ? 4. Jelaskan pengertian bank ? 5. Sebutkan klasifikasi bank ? 6. Jelaskan deregulasi perbankan indonesia ? 7. Sebutkan sumber dana bank ? 8. sebutkan alokasi dana bank ? JAWAB: 1. Uang merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang sah. pada masa-masa sebelumnya, pembayaran dilakukan dengan cara barter, yaitu barang ditukar dengan barang secara langsung. 2. Jenis-Jenis uang di bagi menjadi dua yaitu: Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal berupa uang logam dan uang kertas, mata uang negara kita adalah Rupiah, uang pertama yang dibuat oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia. Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau dikantor pos. Contoh uang giral, cek, giro pos, wesel dan surat berharga.Uang giral biasanya digunakan untuk transaksi dengan nilai uang yang sangat besar. 3. Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. 4. Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. 5. Klasifikasi bank >>Klasifikasi bank berdasarkan fungsi atau status operasi << Melaksanakan kebijakan moneter dan keuangan; Memberi nasehat pada pemerintah untuk soal-soal moneter dan keuangan; Melakukan pengawasan, pembinaan,dan pengaturan perbankan; Sebagai bankers bank atau lender of last resort;

Memelihara stabilitas moneter; Melancarkan pembiayaan pembangunan ekonomi; Mendorong pengembangan perbankan dan sistem keuangan yang sehat. >> Klasifikasi bank berdasarkan kepemilikan << Bank Milik Negara Adalah bank yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara. Tahun 1999, lahir bank pemerintah yang baru yaitu Bank Mandiri, yang merupakan hasil merger atau penggabungan bank-bank pemerintah yang ada sebelumnya. Bank Pemerintah Daerah Adalah bank yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Bank milik Pemerintah Daerah yang umum dikenal adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD), yang didirikan berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1962. Masing-masing Pemerintah Daerah telah memiliki BPD sendiri. Di samping itu beberapa Pemerintah Daerah memiliki Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yaitu salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. Bank Swasta Nasional Setelah pemerintah mengeluarkan paket kebijakan deregulasi pada bulan Oktober 1988 (Pakto 1988), muncul ratusan bank-bank umum swasta nasional yang baru. Namun demikian, bank-bank baru tersebut pada akhirnya banyak yang dilikuidasi oleh pemerintah. Bentuk hukum bank umum swasta nasional adalah Perseroan Terbatas (PT), termasuk di dalamnya Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN), yang telah merubah bentuk hukumnya menjadi PT tahun 1993. Bank Swasta Asing Adalah bank-bank umum swasta yang merupakan perwakilan (kantor cabang) bank-bank induknya di negara asalnya. Pada awalnya, bank-bank swasta asing hanya boleh beroperasi di DKI Jakarta saja. Namun setelah dikeluarkan Pakto 27, 1988, bank-bank swasta asing ini diperkenankan untuk membuka kantor cabang pembantu di delapan kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Denpasar, Ujung Pandang (Makasar), Medan, dan Batam. Bank-bank asing ini menjalaskan fungsi sebagaimana layaknya bank-bank umum swasta nasional, dan mereka tunduk pula pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank Umum Campuran Bank campuran (joint venture bank) adalah bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara dan atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri. >> Klasifikasi bank berdasarkan segi penyediaan jasa <<

Bank Devisa Bank devisa (foreign exchange bank) adalah bank yang dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta asing, baik dalam hal penghimpunan dan penyaluran dana, serta dalam pemberian jasa-jasa keuangan. Dengan demikian, bank devisa dapat melayani secara langsung transaksi-transaksi dalam skala internasional. Bank Non Devisa Bank umum yang masih berstatus non devisa hanya dapat melayani transaki-transaksi di dalam negeri (domestik). Bank umum non devisa dapat meningkatkan statusnya menjadi bank devisa setelah memenuhi ketentuan-ketentuan antara lain: volume usaha minimal mencapai jumlah tertentu, tingkat kesehatan, dan kemampuannya dalam memobilisasi dana, serta memiliki tenaga kerja yang berpengalaman dalam valuta asing. 6. Deregulasi perbankan adalah keadaan dimana terjadinya perubahan peraturan dalam perbankan, khususnya di Indonesia. Hal ini terjadi karena belum tangguhnya keadaan perbankan Indonesia, disebabkan perbankan Indonesia adalah warisan dari negara penjajah di Indonesia sehingga tidak memiliki kemampuan untuk mengelola perbankan dengan baik dan Indonesia memang tidak didasari untuk belajar dari negara-negara lain yang sudah lebih lama mengatur soal bank. Deregulasi ini dimaksudkan dengan tujuan membuat suasana perbankan di Indonesia lebih stabil. Maka dibuatlah kebijakan kebijakan yang mengatur tentang perbankan Indonesia. Mulai dari 1 juni tahun 1983 yang memberikan keleluasaan kepada bank-bank untuk menentukan suku bunga deposito. Dilanjutkan dengan Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (Pakto 88) hanya dengan modal Rp 10 milyar maka seorang pengusaha bisa membuka bank baru sehingga pada masa itu meledaklah jumlah bank di Indonesia. Lalu Paket Februari 1991 (Paktri) yang berupaya mengatur pembatasan dan pemberatan persyaratan perbankan dengan mengharuskan dipenuhinya persyaratan permodalan minimal 8 persen dari kekayaan sehingga diharapkan peningkatan kualitas perbankan Indonesia. UU Perbankan baru No 7 menggarisbawahi soal peniadaan pemisahan perbankan berdasarkan kepemilikan. Hingga Pakmei pemerintah berharap mengucurkan kredit, sehingga dunia usaha tidak lesu lagi dan industri otomotif bisa bergairah kembali, dan terakhir dikeluarkannya PP No 68 tahun 1996, PP ini sangat menguntungkan para nasabah karena nasabah bank akan tahu persis rapor banknya. 7. Sumber-sumber dana bank adalah: *Dana Yang Bersumber Dari Bank Itu Sendiri (Internal) Setoran modal dari pemegang saham Cadangan-cadangan bank, yaitu cadangan-cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Laba yang belum di bagi, laba yang belum dibagi merupakan laba yang memang belum di bagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu. *Dana Yang Berasal Dari Masyarakat Luas (Eksternal)

Simpanan Giro (Demand deposit) Simpanan Tabungan (Saving Deposit) Simpanan Deposito (Time Deposit) Simpanan Giro (Demand deposit) 8. Alokasi Dana : menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Wujud dari pengalokasian dana adalah kredit atau aset yang dianggap menguntungkan bank. Kredit - Berasal dari bahasa latin Credere artinya percaya - UU Perbankan no. 10/1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dgn pihak lain yang mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Jenis2 kredit 1. Dilihat dari segi kegunaan: a. Kredit investasi b. Kredit modal kerja 2. Dilihat dari segi tujuan kredit: a. Kredit produktif b. Kredit konsumtif c. Kredit perdagangan 3. Dilihat dari segi jangka waktu: a. Kredit jangka pendek b. Kredit jangka menengah c. Kredit jangka panjang 4. Dilihat dari segi jaminan: a. Kredit dengan jaminan b. Kredit tanpa jaminan 5. Dilihat dari segi sektor usaha: a. kredit pertanian b. kredit peternakan c. Kredit Industri d. Kredit pertambangan e. Kredit pendidikan f. Kredit profesi g. Kredit perumahan, dan sektor lainnya Referensi : http://syadiashare.com/pengertian-uang-dan-jenis-jenis-uang.html http://id.wikipedia.org/wiki/Bank http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/pengertian-dan-klasifikasi-bank-2/ http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/deregulasi-perbankan-indonesia-6/ http://infoperbankan.blogspot.com/2008/09/sumber-sumber-dana-bank.html c_dewi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../alokasi+dana+bank.pdf Diposkan oleh My Blogger di 01:49 0 komentar

Minggu, 07 November 2010


Latihan soal SIA
Materi Sistem Buku Besar dan Pelaporan. 1. Laporan yang memberikan perspektif multidimensi dari kinerja organisasi adalah B.Balance Scorecard 2. Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan jika terjadi ancaman Kehilangan data dan aset pada Sistem Buku Besar Dan Pelaporan adalah B.Prosedur Pembuatan Cadangan 3. Mengukur waktu siklus paling mungkin muncul dalam bagian mana dari balanced scorecard B.Operasi Internal 4. Membuat laporan kinerja yang hanya berisi data mengenai hal-hal yang dikendalikan unit organisasi tertentu, adalah contoh dari manakah berikut ini B.Sistem Akuntansi Pertanggung jawaban Materi Strategi Pengembangan SIA. 1. Kapankah saat yang paling tepat untuk membuat prototipe? waktu yang tepat B.Ketika kebutuhan pemakai jelas 2.Berikut ini manakah yang bukan merupakan keuntungan dari pembuatan prototipe B.Sistem didokumentasikan dan diuji dengan memadai 3.Berikut ini manakah yang bukan merupakan keuntungan dari outsourcing, yaitu A.Adanya fleksibilitas yang tinggi karena relatif mudah untuk mengganti penyedia jasa tersebut Diposkan oleh My Blogger di 06:24 0 komentar

Jumat, 29 Oktober 2010


Tugas SIA III
TUGAS I Beberapa orang berpendapat bahwa akuntan seharusnya memusatkan perhatian hanya pada laporan keuangan dan memberikan urusan desain serta persiapan laporan manajerial pada spesialis system informasi. Apa sajakah kelebihan dan kelemahan pendapat ini?? Sejauh manakah akuntan seharusnya terlibat dalam pembuatan laporan yang melibatkan berbagai hal di luar ukuran keuangan, yang dipergunakan untuk mengukur kinerja?? Mengapa demikian ?? Kelebihannya yaitu dimana akuntan tersebut dapat mengerjakan tugasnya secara optimal, efektif dan hemat waktu, karena memang sudah seharusnya seorang akuntan bekerja dalam bidang laporan keuangan, apabila iya diberikan tugas lain diluar kemampuannya itu belum tentu ia dapat mengerjakannya, setidaknya bias memakan waktu yang lebih lama dibanding ahlinya.

Kelemahannya yaitu, apabila seorang akuntan tersebut memiliki keahlian lain di luar bidangnya, mungkin saja akuntan tersebut dapat menggunakan waktu luangnya dengan mengerjakan hal lain yang dia mampu kerjakan diluar tugas dia yang seharusnya. Sejauh yang ia mampu, dan itupun tidak menyepelekan tugas yang ia kerjakan seharusnya, karena apabila ia merangkap pekerjaannya dengan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan orang lain, ia takkan bias menghemat waktu, maka dalam setiap perusahaan diharuskan merekrut karyawan yang memang ahli dalam bidang- bidang yang mereka kuasai. Agar mereka bertanggung jawab atas pekerjaan yang mereka lakuakan, karena di situlah kinerja seorang karyawan dinilai. TUGAS II Pembagian tugas secara efektif kadang-kadang tidak layak secara ekonomis pada bisnis kecil. Elemenelemen pengendalian internal apa yang menurut anda dapat mengimbangi ancaman tersebut ?? 1. Kinerja 2. Terpadu 3. Berkesinambungan Kinerja, Kinerja tidak hanya berkaitan dengan masalah ukurmengukur belaka, namun juga mencerminkan rasa tanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan yang dijalankan. Akuntabilitas atas amanah yang dibebankan merupakan salah satu bentuk ideal pola kerja. Setiap jenis pekerjaan mempunyai fungsi masingmasing, dan setiap individu dibelakang fungsi tersebut ia juga memiliki tanggung jawab untuk menajalankan fungsi atau tugasnya dengan baik. Terpadu, yakni bermakna usaha untuk mencapai keselarasan diantara semua bagian dalam organisasi sehingga tercipta suatu sinergi. Berkesinambungan, yaiut bermakna bahwa terdapat tujuan masa depan yang ingin digapai oleh organisasi. TUGAS III Secara teoritis, suatu prosedur pengendalian perlu digunakan jika keuntungannya melebihi biayanya. Jelaskan cara memperkirakan keuntungan dan biaya dari pengendalian berikut ini : 1. Pemisahan tugas 2. Prosedur perlindungan data 1. Pemisahan tugas, keuntungan dari pengendalian ini ialah dapat menghemat waktu dan tak tercampur tugas lainnya, dimana setiap individu memiliki tugasnya masing-masing yang harus dikerjakan. Setiap individu pun memiliki keahlian masing-masing agar pekerjaan mereka sesuai dengan target yang ditentukan. Apabila satu tugas di campur dengan tugas yang lain maka akan memakan banyak waktu dan biaya, terlebih lagi apabila yang mengerjakanya bukan ahlinya dalam bidang itu, resiko kesalahan akan semakin besar. 2. Begitu pula dengan prosedur perlindungan data, keuntungannya yaitu mempermudah dalam pencarian data, dimana setiap tugas atau data sudah ada pada tempatnya masing, lagi lagi dapat menghemat waktu dan efektif dalam mengerjakan tugas tugas yang diberikan. Diposkan oleh My Blogger di 05:14 0 komentar

Minggu, 17 Oktober 2010


Sistem Informasi Akuntansi
1). Ketika anda ke bioskop, anda membeli tiket yang sudah diberi nomor dari loket atau kasir, tiket tersebut kemudian diberikan ke orang lain di pintu masuk bioskop. Ketidak teraturan jenis apa yang ingin dihindari oleh bioskop ? pengendalian apa yang digunakannya untuk menghindari ketidak teratuan tersebut ? Resiko dan Pajanan apa yang dapat di identifikasi ? Jawaban . . Ketidakteraturan yang ingin dihindari oleh bioskop yaitu para calon penonton dilarang membeli tiket dari sesorang yang sudah membeli tiket tersebut dan resiko berkurangnya pendapatan hasil penjualan tiket tersebut. Pengendalian yang digunakan menurut saya yaitu, dimana setiap seorang pelanggan yang sudah membeli tiket di kasir/loket yang ditentukan diberikan tanda bukti berupa cap bahwa ia telah membeli tiket di loket, dan kepada setiap penjaga pintu teater diharapkan memeriksa nomor pembeli dan tiket kembali, atau pada setiap calon penonton yang telah membeli tiket di loket di beri tanda berupa cap di lengan agar penjaga pintu teater tau bahwa orang tersebut telah membeli tiket di loket. Resiko yang dapat di identifikasi iyalah dimana pihak bioskop menghindari kerugian yang disebabkan menurunnya pendapatan penjualan tiket akibat dari pembeli - pembeli yang mungkin tidak mau mengantri dalam pembelian tiket. Pajanan yang di identifikasi iyalah kerugian pendapatan hasil penjualan tiket yang berakibat tidak tercapainya hasil penjualan tiket yang harusnya mencapai target. 2). Pembagian tugas secara efektif kadang-kadang tidak layak secara ekonomis pada bisnis kecil. Berikan pendapat anda tentang pernyataan tersebut . . . Jawaban . . . Mungkin di kasus ini pembagian tugas secara efektif tidak layak secara ekonomis berarti setiap anggota hanya fokus mengerjakan tugas yang telah ditetapkan tetapi tidak melakukan kegiatan yang mungkin bisa membuat bisnis kecil ini bisa lebih besar atau dikenal oleh masyarakat. Diposkan oleh My Blogger di 05:17 0 komentar

Senin, 11 Oktober 2010


Laporan Keuangan PT. Maju
Studi Kasus PT. Maju Diketahui Data data keuangan PT. Maju Per 31 Desember 2001 sebagai Berikut : Kas : 6.000.000 Piutang : 2.000.000 Perlengkapan Kantor : 3.000.000 Peralatan Kantor : 4.000.000

Pendapatan Bunga : 3.000.000 Tanah : 5.000.000 Hutang Usaha : 5.000.000 Sewa dibayar dimuka : 1.500.000 Modal Maju : 6.000.000 Pendapatan komisi : 11.000.000 Hutang Gaji : 2.000.000 Biaya Iklan : 1.000.000 Biaya Listrik : 2.500.000 Prive Maju : 2.000.000

Penilaian tingkat kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor CAMELS yang terdiri dari: a. Permodalan (Capital) Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut: 1) kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku; 2) komposisi permodalan; 3) trend ke depan/proyeksi KPMM; 4) aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal Bank; 5) kemampuan Bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan (laba ditahan); 6) rencana permodalan Bank untuk mendukung pertumbuhan usaha; 7) akses kepada sumber permodalan dan kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan Bank. b. Kualitas Aset (Asset Quality) Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas asset antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut: 1) aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan total aktiva produktif; 2) debitur inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit; 3) perkembangan aktiva produktif bermasalah/non performing asset dibandingkan dengan aktiva produktif; 4) tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP); 5) kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif; 6) sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif; 7) dokumentasi aktiva produktif dan kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah. c. Manajemen (Management) Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut: 1) manajemen umum; 2) penerapan sistem manajemen risiko; dan 3) kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya. d. Rentabilitas (Earnings) Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut :

1) Return on Assets (ROA); 2) Return on Equity (ROE); 3) Net Interest Margin (NIM); 4) Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO); 5) Perkembangan laba operasional; 6) Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan; 7) Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya dan Prospek laba operasional. e. Likuiditas (Liquidity) Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut: 1) aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan; 2) 1-month maturity mismatch ratio; 3) Loan to Deposit Ratio (LDR); 4) proyeksi cash flow 3 bulan mendatang; 5) ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti; 6) kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities management/ALMA); 7) kemampuan Bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumber-sumber pendanaan lainnya dan stabilitas dana pihak ketiga (DPK). f. Sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to Market Risk) Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor sensitivitas terhadap risiko pasar antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut: 1) Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) suku bunga; 2) Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) nilai tukar; dan 3) Kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar. Kesehatan atau kondisi keuangan dan non keuangan Bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen) Bank, masyarakat pengguna jasa Bank, Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan Bank, dan pihak lainnya. Kondisi Bank tersebut dapat digunakan oleh pihakpihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja Bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen

risiko. Perkembangan industri perbankan, terutama produk dan jasa yang semakin kompleks dan beragam akan meningkatkan eksposur risiko yang dihadapi Bank. Perubahan eksposur risiko Bank dan penerapan manajemen risiko akan mempengaruhi profil risiko Bank yang selanjutnya berakibat pada kondisi Bank secara keseluruhan. Perkembangan metodologi penilaian kondisi Bank senantiasa bersifat dinamis sehingga sistem penilaian tingkat kesehatan Bank harus diatur kembali agar lebih mencerminkan kondisi Bank saat ini dan di waktu yang akan datang. Pengaturan kembali tersebut antara lain meliputi penyempurnaan pendekatan penilaian (kualitatif dan kuantitatif) dan penambahan faktor penilaian. Bagi perbankan, hasil akhir penilaian kondisi Bank tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam menetapkan strategi usaha di waktu yang akan datang sedangkan bagi Bank Indonesia, antara lain digunakan sebagai sarana penetapan dan implementasi strategi pengawasan Bank. Agar pada waktu yang ditetapkan Bank dapat menerapkan sistem penilaian tingkat kesehatan Bank sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia ini, maka perbankan perlu melakukan langkah-langkah persiapan dalam menerapkan sistem tersebut.

Untuk mendapatkan dan bisa membelanjakan uang hasil jerih payah tersebut tentu saja cek yang didapat dari program mencari dollar harus dicairkan terlebih dahulu ke bank di dekat sekitar kita yang dapat melakukan pencairan cek tersebut atau melalui jasa perantara atau calo cek yang dapat mencairkan cek dalam waktu yang sangat cepat yaitu satu atau beberapa hari saja dengan biaya yang terjangkau. Yang perlu dipersiapkan untuk cairin cek dari luar negeri adalah cek yang sesuai nama kita di tanda pengenal seperti ktp, sim, kk dan paspor. Lalu jangan lupa kita harus punya account di bank tempat kita hendak mencairkan cek tersebut baik rekening yang sudah dibuka cukup lama atau rekening yang baru dibuka tergantung persyaratan masing-masing bank yang bersangkutan. Kemudian tanda pengenal seperti ktp, sim, kk dan paspor beserta fotokopinya jika diminta. Dan yang terakhir adalah bawa duit atau uang tunai / cash / kontan kalau bank minta dibayar di muka sebelum transaksi dilakukan.

Berikut ini adalah beberapa list / daftar bank yang berdasarkan pantauan penulis bisa mencairkan cek dari luar negri beserta syarat pencairannya dari banyak sumber : 6. Bank Panin - feenya cuma $10 - proses sekitar 3-4 minggu - fee tambahan dari citibank $0.1 Bagi anda yang tidak sabar ingin menapatkan uang anda dari cek, maka anda dapat menukarkan atau menyairkan check tersebut ke perantara atau calo cek di situs www.kioscek.com yang pasti dengan ada biaya atau fee ekstra yang mungkin lebih besar daripada biaya yang ditagih oleh bank pada anda. Kios cek dapat mencairkan uang anda yang ada dalam cek dalam yang sangat cepat yaitu dalam tempo satu atau dua hari saja tergantung situasi dan kondisi. Yang pasti bila cek yang dicairkan memiliki nominal yang besar maka akan lebih menguntungkan bila ditukarkan ke bank dibandingkan ke kioscek. Kioscek bertempat di Bali dan memiliki npwp dan alamat yang aktif sebagai tempat bisnis. Selain bisnis calo cek kilat 1 hari, kioscek juga berbisnis e-gold changer atau tempat penukaran ecurrency egold dengan rupiah. Sebaiknya anda menggunakan rekening bank bca atau bni untuk menerima pembayaran dari kioscek agar lebih cepat proses pengiriman uangnya. Bagi anda yang berminat menukarkan cek anda dengan uang cash di rekening bank anda anda cukup melakukan langkah berikut ini : 1. Daftar account baru di www.kioscek.com 2. Isi data diri anda di account kioscek 3. Isi formulir pencairan cek jika mau nyairkan cek anda 4. Kirim cek yang sudah anda ditandatangani beserta surat kuasa dan fotokopi ktp 2 lembar 5. Konfirmasi pengiriman cek ke nomor telepon / hp kioscek 6. Setelah cek mereka terima dan valid, saldo bank anda akan bertambah dengan potongan fee sekitar kurang lebih 7-10% Note Tambahan : Mungkin anda akan menemukan bank yang nggak ngerti sama cek yang anda bawa bisa jadi orang bank sana pada emang tidak mengerti atau tidak mau ambil susah dan ambil pusing mencairkan cek anda. Mereka akan geleng-geleng kepala menolak mencairkan check yang anda bawa. Atau bisa juga policy atau persyaratan pencairan cek berbeda-beda dari satu cabang bank dengan cabang yang lainnya. Good luck for indonesian $ hunters.

Proses pencairan cek


Cek tunai, cek yang langsung bisa dicairkan oleh pembawa, di dalam cek tersebut, siapapun nama yang dituliskan asalkan kata pembawa tidak dicoret/di cross langsung bisa diproses oleh teller bank tersebut, tapi kalo do cross tertulis di ceknya Atas penyerahannya cek ini bayarlah kepada: Abdul manan (misalnya) ya saya yang harus mencairkan cek tersebut Penandatangan yang ada di cek adalah penerbit cek tersebut, biasanya dalam suatu perusahaan atau organisasi yang ada transaksi perbankan, dalam menggunakan cek ditandatangani lebih dari satu orang, misalkan ketua dengan bendahara. Cek sebagai alat untuk melakukan pembayaran merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menarik atau mengambil uang di rekening giro. Sebagai contoh suatu penerbit giro melakukan transaksi pembelian barang dimana prosedur

penerbit giro tersebut dalam melakukan pembayaran harus menggunakan cek, maka dalam penerbitan cek harus megikuti peraturan yang berlaku, adapun Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral seperti yang diatur di dalam KUH Dagang pasal 178 yaitu: pada surat cek harus tertulis perkataan"CEK" diikuti dengan Nomor misal CEK No. AAB 675324 surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu. nama bank yang harus membayar(tertarik) penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan tandatangan penarik. Syarat lain : tersedianya dana ada materai yang cukup jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pembericek, tidak perlu menerbitkan cek lagi tapi cukup tandatangan diatasnya jumlah uang yang tertulis diangka dengan huruf haruslah sama. memperlihatkan masa kedaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek tersebut tandatangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang ada di specimen (contoh tandatangan) tidak diblokir pihak berwenang resi cek sudah kembali kondisi cek sempurna(tidak terlipat, rusak, dan lain lain)

minggu ini aku dan kelompokku akan presentasi mengenai ASPEK HUKUM WESEL, CEK DAN SURAT BERHARGA LAINNYA, dan ini materi yang akan aku sajikan.
Pengertian Surat Berharga (dalam dunia perusahaan dan perdagangan) adalah surat yang mempunyai nilai uang atau dapat ditukar dengan uang atau apa yang tersebut dalam surat itu dapat dinilai atau ditukar dengan uang. Misalnya: Wesel, Cek, Saham, Obligasi, Konosemen, Karcis KeretaApi, Surat Penitipan Barang, dan lain sebagainya. Pengertian Surat Berharga (menurut Hukum Dagang) adalah Surat yang oleh penerbitnya sengaja diterbitkan sebagai pelaksanaan pemenuhan suatu prestasi, yang berupa pembayaran sejumlah uang. Tetapi pembayaran itu tidak dilakukan dengan menggunakan uang, melainkan dengan alat bayar lain yaitu surat yang di dalamnya mengandung suatu perintah kepada pihak ketiga atau pernyataan sanggup untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang surat tersebut.

Fungsi Utama Surat Berharga 1. Sebagai alat pembayaran atau alat tukar uang 2. Sebagai alat untuk memindahkan hak tagih yakni dapat diperjualbelikan dengan mudah. 3. Sebagai surat bukti hak tagih atau surat Legitimasi: adalah surat bukti diri bagi pemegangnya sebagai orang yang berhak. 4. Tujuan penerbitan Surat Berharga ini sebagai pemenuhan prestasi berupa pembayaran sejumlah uang. Latar belakang Penerbitan Surat Berharga Timbulnya kewajiban membayar dengan menerbitkan Surat Berharga karena adanya perjanjian lebih dahulu antar pihak-pihak, perjanjian mana menerbitkan kewajiban untuk membayar sejumlah uang. Penerbitan Surat Berharga adalah sebagai pelaksanaan dari kewajiban membayar dengan kata lain, perjanjian adalah perikatan dasar, tanpa ada perikatan dasar tidak mungkin diterbitkan Surat Berharga. Jadi, penerbitan Surat Berharga, bukan perbuatan yang berdiri sendiri lepas dari perikatan dasarnya. Surat Berharga sebagai Surat Legitimasi Surat Legitimasi maksudnya sebagai bukti diri bagi pemegangnya yang sah/ orang yang berhak atas tagihan yang tersebut di dalamnya. Asas Legitimasi: untuk memperlancar peredarannya dalam lalu lintas pembayaran sesuai dengan fungsi dan penerbitan Surat Berharga. Ada 2 jenis Surat Legitimasi menurut KUHD: 1) Legitimasi Formil Adalah bukti bahwa SuratBerharga itu dianggap sebagai orang yang berhak atas tagihan yang tersebut di dalamnya.Dianggap ,karena bila pemegang tidak dapat menunjukkan bukti secara formil diatur oleh UU maka ia tidak dapat dikatakan sebagai pemegang sah. 2) Legitimasi Materiil Adalah bukti pemegang Surat Berharga itu sesungguhnya adalah orang yang berhak atas tagihan yang tersebut di dalamnya.

Kesimpulan dari adanya legitimasi tersebut, bahwa: Pemegang Surat Berharga secara formil adalah orang yang mempunyai hak tagih yang sah, tanpa mengesampingkan kebenaran materiilnya. Debitur tidak diwajibkan meneliti apakah pemegang Surat Berharga itu benar-benar orang yang berhak. Debitur wajib meneliti syarat-syarat yang terdapat pada Surat Berharga yang disodorkan kepadanya ketika meminta pembayaran. Undang-undang mengutamakan legitimasi formal untuk menjamin fungsi dan tujuan Surat Berharga. Upaya Tangkisan Pada Surat Berharga 1. Upaya Tangkisan Absolute / Execption In Rem Digunakan terhadap debitur semua pemegang baik pertama maupum berikutnya. Upaya ini timbul dari surat berharga itu sendiri yaitu: a. Cacat bentuk Surat Berharga (tentang syarat formil; misal tidak ada tanda tangan penerbit, tanggal penerbitan, tanda tangan palsu, dll, tentang ketidakcakapan penerbit pakasaan badan) b. Lampau waktu dari surat berharga, tentang ini diatur dalam pasal 169 KUHD untuk wesel dan surat sanggup, pasal 229 KUHD untuk cek. c. Kelainan formalitas dalam regres (kewajiban setiap pemegang surat wesel untuk memindahkan surat wesel itu kepada orang lain untuk menanggung pembayaran) Jika surat berharga mendapat penolakan aseptansi / pembayaran pada hari tagih / hari bayar maka pemegang dapat melakukan hak regresnya untuk memperoleh pembayaran kepada penerbit/ debitur lainnya. 2. Upaya Tangkisan Relatif Dapat diketahui dari hubungan hukum yang terjadi antara penerbit dan salah seorang endosan yang mendahului pemegang terakhir, khususnya pemegang I yang lazim disebut perikatan dasar. Upaya ini diatur dalam pasal 109 KUHD dan pasal 116 KUHD untuk wesel, pasal 199

untuk cek. Sebagai kesimpulan bahwa : 1. Upaya tangkisan Relative, boleh digunakan oleh debitur terhadap pemegang ysng memperoleh surat berharga tidak jujur, dan upaya ini berdasar pada hubungan hukum antara penerbit dengan pemegang pertama. 2. Tujuan larangan terhadap pemegang yang memintakan pembayaran adalah unntuk tujuan mencegah agar jangan sampai fungsi surat berharga terganggu dan untuk menghormati dan menjamin hak dari pemegang yang jujur MACAM / JENIS SURAT BERHARGA A. WESEL Wesel adalah surat yang memuat kata wesel didalamnya, diterbitkan pada tanggal dan tempat tertentu, di mana penerbit memberi perintah tak bersyarat kepada tertarik untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang ditunjuk atau penggantinya pada tanggal dan tempat tertentu. Terdapat beberapa personalia yang terlibat dalam proses penerbitan suatu surat wesel Penerbit / Penarik (trekker/ drawer) adalah pihak yang membuat / menerbitkan/ mengeluarkan wesel. Tertarik / Tersangkut (betrokkene/ drawer) adalah pihak yang mendapat perintah dari penerbit untuk membayar. Penerima (nermer) yaitu orang yang ditunjuk oleh penerbit dalam surat wesel untuk menerima pembayaran Akseptan (acceptance/ acceptor) adalah tertarik yang telah menyetujui untuk membayar surat wesel Endosan (Endosant) adalah orang yang mengalihkan surt wesel kepada pihak lain Pemegang (Handler) adalah pihak yang memperoleh surat wesel dari penerima atau pemegang wesel lainnya.

B. CEK Batasan mengenai cek disebutkan dalam pasal 73 bill of exchange acts, a cheque is a bill of exchange drawer on a banker payable on demand. Dalam Pasal 178 KUHD diatur mengenai syarat syarat formal suatu cek, yakni : 1. Adanya kata-kata cek yang dimuat dalam teksnya sendiri dan dinyatakan dalam bahasa cek itu dituliskan. 2. Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah unag tertentu. 3. Nama orang yang harus membayar (tertarik). 4. Penetapan tempat dimana cek harus dibayarkan. 5. Penyebutan tanggal dan tempat, dimana cek ditarik. 6. Tanda tangan penarik / penerbit cek. Macam bentuk cek : a. Cek atas nama, yaitu suatu cek dimana nama penerimanya dicantumkan di dalamnya. Cek bentuk ini dapat dialihkan dengan cara endosemen. b. Cek atas nama dengan tambahan klausula atau penggantinya. Sama seperti cek atas nama, cek bentuk inii dapat dialihkan kepada pihak lain dengan cara endosemen. c. Cek atas nama dengan tambahan klausula tidak kepada pengganti. Cek ini termasuk dalam surat rekta. Pengalihan bentuk cek ini adalah dengan cessie. d. Cek kepada pembawa. Cek jenis ini dialihkan dengan penyerahan fisik ceknya. e. Cek atas nama dengan tambahan klausula atau kepada pembawa. Tata cara peralihan cek ini sama dengan cek pembawa yaitu dengan penyerahan fisik ceknya. f. Cek tanpa penyebutan nama penerimanya. Cek ini berlaku juga sebagai cek kepada pembawa. C. SURAT SANGGUP

Surat sanggup adalah adanya kesanggupan dari pihak yang menandatanganinya untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang atau penggantinya. Penerbitan surat sanggup dilatarbelakangi adanya perjanjian dasar. Untuk pemenuhan prestasi dari perjanjian tersebut pihak debitur kemudian menerbitkan surat sanggup. Kedudukan penandatanganan dalam surat sanggup adalah sama terikatnya dengan akseptan dalam surat wesel. Oleh karena itu berbeda dengan surat wesel dala surat sanggup tidak ada tertarik. Penerbit tidak memberi perintah akan tetapi menyanggupi untuk membayar. Perbedaan lainnya bahwa penerbit surat sanggup tidak menjamin pembayaran akan tetapi melakukan pembayaran sendiri kepada pemegang surat sanggup. Syarat syarat formal dari surat sanggup ditentukan dalam pasal 174 KUHD yang menyatakan bahwa tiapsurat sanggup harus berisi : 1. Adanya penyebutan surat sanggup didalam suratnya sendiri 2. Kesanggupan tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang 3. Penetapan hari bayarnya 4. Penetapan tempat dimana pembayaran harus dilakukan 5. Nama orang yang kepadanya atau kepada orang lain yang ditunjuk olehnya, pembayaran itu harus dilakukan. D. BILYET GIRO Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah yang telah distandarisir bentuknya, yang ditujukan kepada bank penyimpan dana untuk memindah bukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank lainnya. Bilyet giro merupakan sarana utnuk memindahbukukan sejumlah dana dalam satu bank yang sama maupun bank lainnya. Pembayaran bilyet giro tidak dapat dilakukan secara tunai. Ketentuan yang mengatur secara khusus mengenai bilyet giro adalah Surat Edaran Bank Indonesia No.4/1670 UPBB/PbB tanggal 24 Januari 1972. Dalam surat tersebut ditentukan syarat-syarat formal yang harus dipenuhi dalam bilyet giro :

1. Adanya kata-kata bilyet giro didalam formulirnya sendiri, berikut nomor serinya. 2. Perintah tak bersyarat untuk memindahbukukan sejumlah dana atas beban saldo penerbit bilyet giro. 3. Nama dan tempat bank tertarik kepada siapa perintah dimaksud ditujukan. 4. Nama pihak yang harus menerima pemindahbukuan dana beserta alamatnya. 5. Jumlah dana yang dipindahkan, ditulis baik dengan angka maupun dengan huruf. 6. Tandatangan penarik dan cap/stempel badan usaha dari si penarik. 7. Tanggal dan tempat penarikan. 8. Tanggal mulai efektif berlakunya amanat dalam bilyet giro. 9. Nama bank tempat orang atau pihak yang harus menerima dana pemindahbukuan tersebut.

GIRO
Definisi Giro Merupakan rekening simpanan di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan menggunakan Cek atau Bilyet Giro (BG) CEK Definisi Cek Adalah surat berharga/ warkat bank yang merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah (penarik) kepada pihak bank (tertarik) untuk membayar sejumlah uang kepada pihak bank (tertarik) untuk membayar sejumlah uang kepada pambawa baik secara tunai maupun pemindahan bukuan. Masa Aktif Cek Masa berlaku cek atau tenggang waktu penawaran cek adalah 70 hari dan kadaluwarsa cek adalah 6 bulan 70 hari (250 hari). Setelah 70 hari, Cek masih dapat dibayar oleh bank dengan membayar meterai (pemutihan cek). Pemutihan cek tidak boleh melebihi kadaluwarsa cek. Jenis Cek: 1. Cek Atas Nama Merupakan cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hokum tertentu yang tertulis jelas pada cek tersebut, dengan catatan pada kataatau pembawa dicoret

2.

Cek Atas Unjuk

Adalah kebalikan dari cek atas nama, artinya pemegang / pembawa cek tersebut dapat menguangkan/ memindahkan dana yang tertera pada cek tersebut. 3. Cek Silang/ Cross Cheque Merupakan cek yang berubah fungsi, dari tunai menjadi non tunai, bila di ujung sebelah kiri atau kanan atas terdapat garis menyilang 4. 5. Cek Mundur Cek Kosong Merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal diterbitkannya cek tersebut Merupakan cek yang dibuka oleh nasabah namun tidak ada dana pada rekening nasabah pada saat dicairkan. BILYET GIRO Adalah surat berharga / warkat bank yang merupakan surat perintah dari nasabah (penarik) kepada pihak bank (tertarik) untuk memindah bukukan sejumlah dana dari rekening nasabah yang bersangkutan ke rekening lain seperti tercantum dalam BG tersebut Tanggal Buka Adalah tanggal diterbitkannya BG yang ditulis pada ujunga sebelah kanan Tanggal Efektif Adalah tanggal perintah yang ditulis oleh nasabah pada Bilyet Giro kepada bank untuk memindahkan dana pada tanggal tersebut atau stelahnya Tenggang Waktu Penawaran Adalah jarak waktu antar tanggal buka BG sampai dengan tanggal efektif BG (tidak melebihi 70 hari) Kadaluarsa Bilyet Giro Masa Aktif Bilyet Giro adalah 6 bulan 70 hari (250 hari) KLIRING/ INKASO Kliring Tukar menukar warkat (Cek/BG) yang dikoordinir oleh BI setempat sebagai sarana perhitungan pemindahan dana antar bank dengan tujuan untuk memperlancar pembayaran giral. Intercity Clearing Adalah kliring nasional dimana Bank penerbit warkat merupakan peserta intercity celaring, dan diwilayah kliring dimana warkat tersebut dikliringkan terdapat kantor cabang dari bank penerbit. Setoran Kliring Setoran yang dilampiri dengan Cek/ BG bank lain yang bisa sikliringkan dalam satu wilayah BI/ wilayah kliring atau termasuk dalam program Inter-city Clearing. Setoran kliring dianggao sah/ efektif bila tidak ada tolakan dari BI. Jadwal Kliring di BI, siklus I ditutup pukul 11.00 dan siklus II ditutup 14.00. Inkaso

Penagih warkat yang berasal dari luar wilayah kliring yang bukan peserta intercity kliring atau peserta intercity kliring tidak mempunyai cabang. Setoran Inkaso: Adalah setoran yang dilampiri warkat Cek/ BG bank luar wilayah kliring dan tidak ikut dalam program inter-city Clearing, atau bank peserta inter-city clearing tidak mempunyai cabang di wilayah warkat Cek/ BG tersebut dikliringkan. Tujuan dilaksanakan kliring oleh Bank Indonesia antara lain : 1. memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral 2. perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilakukan dengan lebih mudah, aman dan efisien 3. salah satu pelayanan bank kepada nasabah Terdapat beberapa istilah yang perlu diperhatikan : Tolakan kliring, tolakan atas warkat Postdated Cheque, tanggal Cek/BG belum jatuh tempo (Titipan) Cross Clearing, Penarikan cek melalui kliring atas beban dana yang diharapkan akan diterima penarik dari setoran cek bank lain Call Money, pinjaman bagi bank yang kalah kliring (maks 7 hr). Jenis jenis tolakan kliring: Kode Tolakan 01 02 03 04 Alasan Tolakan Beban Biaya

05 06 07

08

09

10

Saldo rekening Giro atau rekening giro khusus tidak cukup Rekening Giro telah tutup Syarat formal Cek/BG tidak dipenuhi: tidak terdapat penyebutan tempat dan tanggal penarikan Syarat formal Cek/BG tidak dipenuhi: tidak terdapat tanda tangan penarik (termasuk jika cek tidak dilengkapi dengan nama jelas&/cap/stempel sebagaimana persyaratan dalam perjanjian pembukaan rekening giro Syarat formal Cek/BG tidak dipenuhi: tidak terdapat nama dan nomor rekening giro pemegang Syarat formal Cek/BG tidak dipenuhi: tidak terdapat nama bank penerima Syarat formal Cek/BG tidak dipenuhi: tidak terdapat jumlah dana yang dipindahbukukan baik dalam angka maupun dalam huruf selengkap -lengkapnya Syarat formal Cek/BG tidak dipenuhi: tidak terdapat tanda tangan, nama jelas dan/ dilengkapi dengan cap/ stempel stempel sebagaimana persyaratan dalam perjanjian pembukaan rekening giro BG ditawarkan sebelum tanggal penarikan atau sebelum tanggal efektif atau tanggal efektif BG dicantumkan tidak dalam tenggang waktu penawaran Cek/ BG ditarik kembali/ dibatalkan oleh penarik setelah

nasabah bebas nasabah Nasabah

Nasabah Nasabah Nasabah

Nasabah

Bank

Bebas

berakhirnya tenggang waktu pengunjukan/ penawarn berdasarkan surat penarikan kembali atau pembatalan dari penarik 11 Cek/ BG Kadaluarsa Bank 12 Perubahan teks/ perintah yang telah ditulis pada cek/BG tidak Bebas ditanda tangani oleh penarik 13 Tanda Tangan penarik tidak sesuai dengan speciment nasabah 14 Bank penagih bukan merupakan bank yang disebut dalam cek silang Bank khusus atau BG sebagai bank penerima dana 15 Cek/ BG diblokir pembayrannya oleh penarik karena hilang (harus Bebas dilampiri dengan surat keterangan hilang dari kepolisian) 16 Cek/ BG diblokir pembayarannya karena terkait dengan tindak Bebas pidana (harus dilampiri dengan surat pemblokiran dari instansi yang berwenang 17 Rekening Giro diblokir oleh instansi yang berwenang (harus Bebas dilampiri dengan surat pemblokiran dari instansi yang berwenang 18 Perintah dalam DKE Debet, Tidak sesuai dengan teks/ perintah dalam warkat debet yang bersangkutan 19 Penerimaan DKE Debet tidak disertai dgn penerimaan fisik warkat Bebas debet / warkat debet hilang 20 Cek/ BG Palsu/ dimanipulasi Bebas 21 Warkat debet bukan untuk kami Bank 22 Warkat debet tidak sesuai dengan ketentuan dan/ perjanjian yang Bank mendasari Resiko Operasional dalam Giro bisa muncul dari manusia, sistem maupun nasabah. Resiko yang sering terjadi dalam transaksi giro yaitu kesalahan menginput jumlah nominal atau salah memberikan tolakan atau juga salah memberikan informasi yang berakibat pada tolakan diluar kliring, penyesuaian neraca dengan bank koresponden, dan apabila kesalahan tidak terdeteksi, maka akan mengakibatkan kerugian financial bagi bank maupun nasabah.

You might also like