You are on page 1of 6

Bab I Pendahuluan Al-quranul karim adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, mengandumg hal-hal

yang berhubungan denganm keimanan, ilmu pengetahuan, kisah-kisah, filsafat, peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku dan tata cara hidup manusia, baik sewbagai makhluq individu ataupun sebagai makhluq sosial, ehingga berbahagia hidup di dunia dan di akhirat. Al-quranul karim dalam menerangkan hal-hal tersebut di atas, ada yang dikemukakan secara terperinci, seperti yang berhubungan dengan hukum perkawinan, hukum warisan dan sebagainya, dan ada pula yang dikemukakan secara umum dan garis besarnya saja. Yang diterangkan secara umum dan dan garis-garis besarnya ini, ada yang diperinci dan dijelaskan hadits-hadits nabi muhammad SAW , dan ada yang di aerahkan pada kaum muslimin sendiri yang disebut ijtihad. Begitu pula halnya tafsir al-quran ian berkembang mengikuti irama perkembangan masa dan memenuhi kebutuhan manusia dalam suatu generasi. Tiap-tiap masa dan generasi menghasilkan tafsir-tafsir al-quran yang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan generasi itu dengan tidak menympang dari hukum-hukum agama.1

Al-quran dan terjemahnya, departemen agama rtepoblik indonesia, 1993, 27.

Bab II pembahasan Pengertian tafsir Tafsir pada lughot, ialah : menerangkan dan menyatakan. Menurut istilah adalah sebagai di bawah ini : Kata Al-Kilby dalam At-Tas-hiel : Tafsir itu ialah : mensyarahkan Al-Quran, menerangkan mananya, dan apa yang dikehendakinya dengan nasahnya atau dengan isyaratnya, atau dengan najuannya. Kata As Zarkasi dalam Al-Burhan : Tafsir itu ialah : menerangkan mana ma;na Al-Quran dan mengeluarkan hukumhukumnya dan hikmah-hikmahnya Kata AS Shahibut Taujih , Asy Syikh al Jazairi : Tafsir pada hakekatnya ialah : mensyarahkan lafadh yang sukar dipahamkan oleh pendengar dengan uraian yang menjelaskan maqsud. Yang demikian itu adakalanya dengan menyebut murodifnya, atau yang mendekatinya, atau ia mempunyai pewtunjuk kepadanya melalui sesuatu jalan adalah (petunjuk). Kata Al-Jurjany : tafsir pada asalnya ialah : membuka dan melahirkan . Pada istilah syara ialah : menjelaskan mana ayat,urusannya, kisah-kisahnya dan sebab karenanya diturunkan ayat, dengan lafadh yang menunjuk kepadanya secara terang.2 Kalimat tafsir, diambil dari kalimat tafsirah, yaitu perkakas yang digunakan tabib untuk mengetahui penyakit orang sakit. Pengambilan (sumber-sumber) tafsir . Tafsir diambil dari riwayat dan dirayat, yakni ilmu lughat, nahwu,sharaf, ilmu balaghah, ushul fiqh dan dari ilmu asbabin nuzul, serta nasikh mansukh. Tujuan tafsir :
2

Vide : at Tarifat : 37

Tujuan dari mempelajari tafsir, ialah :memahamkan makna makna Al- Quran, hukum-hukumnya, hikmat-hikmatnya,akhlaq-akhlaqnya, dan petunjuk-petunjuknya yang lain untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Maka dengan demikian nyatalah bahwa, faidah yang kita dapati dalam mempelajari tafsir ialah : terpelihara dari salh dalam memahami Al-Quran Sedangkan maksud yang diharap dari mempelajarinya, ialah : mengetahui petunjukpetunjuk Al-Quran, hukum-hukumnya degan cara yang tepat. Macam-macam tafsir : Bila kita perhatikan tafsir-tafsir yang tersiar dalam masyarakat, kita dapati para penulisnya menghadapkan tafsirnya pada beberapan jurusan. Diantara macam-macam tafsir sebagai berikut : Tafsir dengan riwayat (Tafsir bil matsur), adalah menafsirkan Al-Quran dengan riwayat-riwayat dan atsar-atsar yang dipandang munasabah bagi ayat, baik riwayatbitu marfu,mauquf, maqthu, ataupun hanya beriya-brita yang di bawa kaum bani israil, seperti Tafsir Ibnu uyainah, Abu Bakar Ibnu Abi Syaiobah, dan Al- Bukhory. Yang terbaik diantara tafsir-tafsir yang tersebut di atas, ialah : tafsir ibnu jarir ath thabary sehingga merupakan tafsir yang tak ada bandingannya, tarsir, abil laists as samarqondi dan tafsir ibnu kastir. Tafsir ulama kalam Yaitu golongan yang mentawilkan ayat-ayat sifat dan asma allah bila tidak sesuai dengan dasar tanzih dan taqdis (kesucian allh), mereka memalingkan dari lahirnya. Al imamul razy menitik beratkan tafsirya mafatihul ghaibi ke dalam jurusan ini. Tafsir ulama tasyri Yaitu golongan yang menitik eratkan penafsirannya terhadap ayat-ayat tasyri dan mengistimbatkan daripadanya hukum-hukum fiqih serta mentarjihkan sebahagian ijtihad atas sebahagiaan yang lain. Diantara tafsire yang menitik beratkan soalnya pada ayat tasyri ialah,: tafsir-tafsir al kurtubi, abu bakr al araby, abu bakr al jashshash dan shidiq hasan khan. Tafsir ulama qowaid Yaitu golongan yang memperkatakan nahwu al quran dan lughatnya. Mereka mendatangkan syair-syair untuk mengokohkan lughah alquran.

Inilah mazhab ahli nahwu dan lughah, seperti az zajjad dalam tafsinya maaniltanzil, abu haiyan dalam tafsinya al bahreul mukhith dan an nahr. Tafsir ulama balaghah Yaitu golongan yang mempertahankan keindahan susunan bahasa al quran dan ketinggian balaghahnya. Jurusan ini ditempuh oleh azzumakhsyary dalam tafsirnya al kasysaf kemudian diikuti oleh al baidlawi dalam tafsirnya anwarul tanzil yang dapat kita namai mukhtasar tafsiral kasysaf yang sudah dibersihkan dari paham-paham mutazilah. Dan ada juga golongan yang menerangkan riwayat-riwayat al quran dan qiraatqiraatnya yang diterima dari ahli-ahli qiraat terpercaya, tafsirnya hikayat-hikayat ahli sufi, isyarat-isyarat al quran yang berpautan sdengan ilmu suluk dan tasawuf seperti tafsir at tastary, susunan abu muhammad sahl ibnu abdullah at tastary ( 383 H) dan ruhul maani. Tafsir berdasarkan metodologi Selama ini sering terjadi kerancuan pemakaian istilahmanhaj/metode dengan nazah/ittijah (kecenderungan /aliran). Berbeda dengan dengan pembagian Prof. Dr. H. Abdul Jalal, HA dengan menambah satu dimensi lagi yaitu dari segi sumbernya. Metode dalam bahasa arab disebut dengan al-manhaj atau at-thariqat al-tanawih. Metode menurut Dr. Ibrohim Syarif adalah suatu cara atau alat untuk merealisasaikan tujuan aliran-aliran tafsir (Ibrohim Syarif), 1982 : 68) Yang dimaksud dengan metode Al-Quran ialah cara menafsirkan ayat-ayat Al-Quran, baik didasarkan atas pemakain sumber-sumber penafsirannya, atau sistem penjelasan tafsiran-tafsirannya, keluasan penjelasan tafdsirannya, maupun didasarkan atas sasaran dan tertib ayat-ayat yang ditafsirkan. Metode tafsir secara klasik dapat dibedakan jadi dua macam, (1) bi al-matsur dan (2) bi al-royi (Subhi as-Shalih,1977:290-291). Metode tafsir ditinjau dari segi sumber penafsirannya, ada 3 macam, yyaitu : a. metode tafsir bi al-matsur / bi al-Riwayah / bi al-Manqul, tata cara penafsiran ayat-ayat Al-Quran yang didasarkan atas sumber penafsirn Al-Quran, dari AlHadits, dari riwayat sahabat dan tabiin. diantaranya : jamial Bayan fi tafsiri Al-Quran ; Ibnu jarir atThobari (wafat 310 H)

Al-Kasyfu wa al bayan fi tafsiri Al-Quran : Ahmad Ibnu ibrohim (427 H) Maalimu Al Tanzil : imam al-Husain Ibnu Masud al Baghawi (516 H)

b.metode tafsir bi al-Rayi / bi al-dirayah bi al-maqul, yaitu cara menafsirkan ayat-ayat Al-Quran yang didsrkan atas sumber ijtihad dan pemikiran mufasir terhadap tuntutan kaidah bahasaarab dan kesusastraannya, tiori ilmu pengetahuan setelah dia menguasai sumber-sumber tadi. Di antaranya : -mafatihu al ghaib : fahruddin ar-rozi (wafat 606 H) -Anwaru al tanzil wa haqaiqu al-tawil : Imam al-Baidhawi (692 H) c. metode bil iqtironi (perpadun antara bi al-manqul dan bi al-maqul), adalah cara menafsirkan Al-Quran yang didasarkan atas perpaduan antara sunber tafsir riwayah kuat dan shahih dengan sumber hasil ijtihad pikiran yang sehat. Di antaranya : - Tafsir al-manar : syaikh muhammad abduh dan syaikh rasyid ridla (W 1354 H/1935 M) -Al-Jawahiru fi tafsiri Al-Quran : Thanthawi al jauhari (W 1358 H) Metode tafsir ditinjau dari segi cara penjelasannya terhadap ayat-ayat Al;-Quran, maka metode tafsir ada 2 macam : a. metode bayani / metode deskripsi, yaitu penafsiran dengan cara menafsirkan ayatayat Al-Quran hanya dengan memberikan keterangan secara deskripsi tanpa membandingkan riwayat/pendapat dan tanpa menilai (tarjih) antar sumber. maalimu al tanzil : imam al-husain ibnu masud al baghawi (516 H) berbiscara dalam masalah yang sama, ayat dengan hadits (isi dan matan), antara pendapoat mufasir dengan mufasir lain dengan menonjolkan segi-segi perbedaan. Al Jami li Ahkam AL- Quran : imam Qurthubi (wafat 671 ) Metode tafsir bila ditinjau dari segi keluasan penjelasan tafsirannya, maka ada 2 macam : a. Metode tafsir ijmaly, yaitu penafsiran dengan cara menafsirkan ayat-ayat Al-Quran hanya secara global saja yakni tidak mendlam dan tidak secara panjang lebar, sehingga bagi orang awm akan lebih mudah untuk memahaminya. Tafsir Al-Quran al Karim : M. Farid Wajdi Tafsir Wasith : Majma al bukhutsil islamiyah. b. metode tafsir muqarin / komparasi, yaitu membandingkan ayat dengan ayat yang

b. metode tafsir iuthnabi, yaitu penafsiran dengan cara-cara menafsirkan ayat-ayat AlQuran secara mendetail / rinci, dengan uraian-uraian yang panjang lebar, sehimngga cukup jelas dan terang yang banyak disenangi oleh para orang cerdik pandai. -Tafsir Al Manar :Syaikh Muhammad Abduh dan Syaikh Rasyid Ridha (W 14H). -Tafsir Al Maraghi : Ahmad Musthafa Al Maraghi (W 137 H/ 1952 M). -Tazfsir fi Dhilalil Quran : Sayyid Qutub (W 1966 M). Metode tafsir ditinjau dari segi sasaran dan tertib ayat-ayat yang ditafsirkan, maka metode metode penafsiran ada 3 macam yaitu: a. Metode tafsir tahlily, yaitu menafsirkan ayat-ayat al Quran dengan cara urut dan tertib sesuai dengan uraian ayat-ayat dan surat-surat dalam mushaf, dari awal surat al fatihah hingga akhir surat an Naas. b. Metode tafsir maudhuiy. Yaitu suatu penafsiran dengan cara mengumpulkan ayat-ayat mengenai satu judul / topik tertentu, dengan memeperhatikan masa turunnya dan asbabunnuzul ayat, serta mempelajari ayat-ayat tersebut secara cermat dan mendalam, dengan memperhatikan hubungan ayatayat yang satu dengan ayat yang lainnya didalam menunjuk suatu masalah, kemudian mentimpulkan masalah yamg dibahas dari dailalah ayat-ayat yang ditafsirkan secara terpadu. -Al Maratu fi Al quran al Karim :Abbas Al Aqqad. -Ar Riba Fi AL Quran Al Karim : Abu Ala Al Maududi -Al Mahdatu Al Mankhiyah : Dr. Muh Hijazi -Ayat Al Kauniyah : Dr. Abdullah Syahhatah. c. Metode tafsir Nuzuly : yaitu menafsirkan ayat-ayat al Quran dengan cara urut dan tertib sesuai dengan urutan turunnya ayat al Quran Al Tafsir AL BayaniLi al Quran al Karim Binti Asy Syathi. Suratu ar Rahman wa suearu qishar karya Syauqi Dhaif. Tafsir al Quran al Karim karya Prof. Dr. H. Quraish Syihab, MA.

You might also like