You are on page 1of 11

GRAVITASI

1. Hukum Newton Tentang Gravitasi


Pada tahun 1687, Newton mengemukakan Hukum Gravitasi yang dapatdinyatakan berikut ini.Setiap benda di alam semesta menarik benda lain dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan hasil kali massamassanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya. Besarnya gaya gravitasi, secara matematis dituliskan:

Keterangan : F M, m R G = gaya gravitasi (N) = massa masing-masing benda (kg) = jarak antara kedua benda (m) = konstanta gravitasi (Nm2kg-2) Nilai konstanta gravitasi G ditentukan dari hasil percobaan yang dilakukan oleh Henry Cavendish pada tahun 1798 menggunakan alat yang dinamakan Neraca Cavendish. Neraca Cavendish terdiri dari dua buah bola kecil bermassa m yang ditempatkan pada ujung-ujung sebuah batang horizontal yang ringan. Batang tersebut digantung di tengah-tengahnya dengan serat yang halus. Sebuah cermin kecil diletakkan pada serat penggantung yang memantulkan berkas cahaya ke sebuah mistar untuk mengamati puntiran serat. Dua bola besar bermassa M didekatkan pada bola kecil m. Adanya gaya gravitasi antara kedua bola tersebut menyebabkan serat terpuntir. Puntiran ini menggeser berkas cahaya pada mistar. Dengan mengukur gaya antara dua massa, serta massa masing-masing bola, Cavendish mendapatkan nilai G sebesar 6,67 x 10-11 Nm2/kg2.

Contoh Soal:

2.

Kuat Medan Gravitasi


Besarnya kuat medan gravitasi ditunjukkan dengan besarnya percepatan gravitasi. Makin besar

percepatan gravitasi, makin besar pula kuat medan gravitasinya. Besarnya percepatan gravitasi akibat gaya gravitasi dapat dihitung dengan hukum II Newton dan hukum gravitasi Newton.

M1 menyatakan massa bumi selanjutnya di tulis M saja. Percepatan a sering dinamakan percepatan akibat gravitasi bumi dan diberi simbol g.

Keterangan: g G M r : percepatan gravitasi (m/s2 atau N/kg) : tetapan umum gravitasi (N m2/kg2) : massa bumi (kg) : jari-jari bumi (m)

Apabila benda berada pada ketinggian h dari permukaan bumi atau berjarak r = (R + h) dari pusat bumi, maka perbandingan g' (percepatan gravitasi pada ketinggian h dari permukaan bumi) pada jarak R dan g pada permukaan bumi dirumuskan:

Keterangan: g atau g0 G M R h Contoh Soal: : percepatan gravitasi pada ketinggian h dari permukaan bumi (m/s2) : tetapan umum gravitasi (N m2/kg2) : massa bumi (kg) : jari-jari bumi (m) : ketinggian dari permukaan bumi (m)

3. Penerapan Hukum Gravitasi Newton


1. Menghitung Massa Bumi Massa bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai G yang telah diperoleh dari percobaan Cavendish. Anggap massa bumi M dan jari-jari bumi R = 6,37 106 m (bumi dianggap bulat sempurna). Berdasarkan rumus percepatan gravitasi bumi, Anda bisa menghitung besarnya massa bumi.

2. Menghitung Massa Matahari Telah Anda ketahui bahwa jari-jari rata-rata orbit bumi rB = 1,5 1011 m dan periode bumi dalam mengelilingi matahari TB = 1 tahun = 3 107 s. Berdasarkan kedua hal tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari dan gaya sentripetal bumi, maka dapat diperkirakan massa matahari.

3. Menghitung Kecepatan Satelit Suatu benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang bermassa lebih besar dinamakan satelit, misalnya bulan adalah satelit bumi. Sekarang banyak satelit buatan diluncurkan untuk keperluan komunikasi, militer, dan riset teknologi. Untuk menghitung kecepatan satelit dapat digunakan dua cara, yaitu hukum gravitasi dan gaya sentrifugal. a. Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Hukum Gravitasi

Anggap suatu satelit bermassa m bergerak melingkar mengelilingi bumi pada ketinggian h dari permukaan bumi. Massa bumi M dan jari-jari bumi R. Anda tinjau gerakan satelit dari pengamat di bumi. Di sini gaya yang bekerja pada satelit adalah gaya gravitasi,

Berdasarkan rumus hukum II Newton, Anda dapat mengetahui kecepatan satelit.

Karena r = R + r, maka

b.

Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Gaya Sentrifugal

Sebuah satelit memiliki orbit melingkar, sehingga dalam acuan ini, satelit akan merasakan gaya sentrifugal (mv2/r2). Gaya sentrifugal muncul karena pengamatan dilakukan dalam sistem non inersial (sistem yang dipercepat, yaitu satelit). Gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya gravitasi.

Karena r = R + r, maka

4. Menghitung Jarak Orbit Satelit Bumi Apabila satelit berada pada jarak r dari pusat bumi, maka kelajuan satelit saat mengorbit bumi dapat dihitung dengan menyamakan gaya gravitasi satelit dan gaya sentripetalnya.

Untuk posisi orbit geosinkron, yaitu bila periode orbit satelit sama dengan periode rotasi bumi, maka jari-jari orbit satelit dapat ditentukan sebagai berikut.

5. Kecepatan Lepas
Kecepatan lepas adalah kecepatan minimum suatu benda agar saat benda tersebut dilemparkan ke atas tidak dapat kembali lagi. Kecepatan lepas sangat dibutuhkan untuk menempatkan satelit buatan pada orbitnya atau pesawat ruang angkasa. Besarnya kecepatan lepas yang diperlukan oleh suatu benda sangat erat kaitannya dengan energi potensial gravitasi yang dialami oleh benda tersebut. Besar kecepatan lepas dirumuskan sebagai berikut:

Kecepatan lepas (v1) tidak bergantung pada massa benda. Namun, untuk mempercepat benda sampai mencapai kecepatan lepas diperlukan energy yang sangat besar dan tentunya bergantung pada massa benda yang ditembakkan. Sebuah benda yang ditembakkan dari bumi dengan besar kecepatan v1, kecepatannya akan nol pada jarak yang tak terhingga, dan jika lebih kecil dari vl benda akan jatuh lagi ke bumi. Contoh Soal:

4. Hukum Kepler
Johanes Kepler (1571 - 1630), telah berhasil menjelaskan secara rinci mengenai gerak planet di sekitar Matahari. Kepler mengemukakan tiga hukum yang berhubungan dengan peredaran planet terhadap Matahari yang akan diuraikan berikut ini. 1. Hukum I Kepler Hukum I Kepler berbunyi: Setiap planet bergerak mengitari Matahari dengan lintasan berbentuk elips, Matahari berada pada salah satu titik fokusnya. Elips merupakan sebuah kurva tertutup sedemikian rupa sehingga jumlah jarak pada sembarang titik P pada kurva dengan kedua titik yang tetap (titik fokus) tetap konstan, sehingga jumlah jarak F1P + F2P tetap sama untuk semua titik pada kurva. 2. Hukum II Kepler Hukum II Kepler berbunyi:

Suatu garis khayal yang menghubungkan Matahari dengan planet menyapu daerah yang luasnya sama dalam waktu yang sama. Berdasarkan Hukum II Kepler, planet akan bergerak lebih cepat apabila dekat Matahari dan bergerak lebih lambat apabila berada jauh dari Matahari. 3. Hukum III Kepler

Hukum III kepler berbunyi: Perbandingan kuadrat periode planet mengitari Matahari terhadap pangkat tiga jarak rata-rata planet ke Matahari adalah sama untuk semua planet. Secara matematis dituliskan:

Newton dapat menunjukkan bahwa Hukum-Hukum Kepler dapat diturunkan secara matematis dari Hukum Gravitasi dan hukum-hukum gerak. Kita akan menurunkan Hukum III Newton untuk keadaan khusus, yaitu planet bergerak melingkar. Apabila massa planet m bergerak dengan kelajuan v, jarak rata-rata planet ke Matahari r, dan massa Matahari M, maka berdasarkan Hukum II Newton tentang gerak, dapat kita nyatakan sebagai berikut:

Contoh Soal:

You might also like