You are on page 1of 10

TUGAS MATERI TELINGA KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH Tahun Ajaran 2010/2011

Disusun oleh: Nama : Sri Wahyuni NIM : 09.036

AKADEMI KEPERAWATAN YAKPERMAS BANYUMAS Jl.Raya Jompo Kulon Sokaraja Banyumas 53282 Telp./Fax. (0281) 659816

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......1 JENIS-JENIS OBAT TETES TELINGA......3 PROSEDUR PEMBERIAN OBAT TETES TELINGA........................................9
DAFTAR PUSTAKA....11

JENIS-JENIS OBAT TELINGA


A. ERLAMYCETIN Indikasi: Infeksi superfisial pada telinga luar oleh kuman gram positif atau gram negatif yang peka terhadap Chloramphenicol.

Kontra Indikasi: - Bagi penderita yang sensitif terhadap Chloramphinicol. - Perforasi membran timpani.

Komposisi: Tetes telinga Erlamycetin mengandung 1% Chloramphenicol base di dalam larutan tetes telinga.

Aksi dan Pemakaian: Sebagai broad spektrum antibiotika, bekerja sebagai bakteriostatik terhadap beberapa species dan pada keadaan tertentu bekerjanya sebagai bakterisid.

Cara Pemakaian: Teteskan ke dalam lubang telinga 2 - 3 tetes, 3 kali sehari. Atau menurut petunjuk dokter.

Peringatan dan Perhatian: 1. Hindarkan penggunaan jangka lama karena dapat merangsang hipersensitivitas dan superinfeksi oleh kuman yang resistan. 2. Obat tetes ini hanya bermanfaat untuk infeksi yang sangat superfisial, infeksi yang dalam memerlukan terapi sistemik.

Efek samping: Iritasi lokal, seperti gatal, rasa panas, dermatitis vesikuler dan mukolopapular.

Penyimpanan: Simpan di tempat yang sejuk, kering dan terlindung dari cahaya.

Kemasan: Botol @ 10 ml.

B. OTOPAIN Indikasi: Otitis eksternal akut dan kronis disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap Polymyxin dan Neomycin sulfate serta bila efek antiinflamasi dari kartikosteroid dan efek anestesi lokal diperlukan.

Kontra Indikasi: - Penderita-penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen dalam obat ini. - Produk ini jangan digunakan, jika diduga atau diketahui adanya gangguan pada kanal bagian eksternal auditory yang disebabkan oleh infeksi viral cutaneous (sebagai contoh: virus Herpes simpleks atau virus Varicella-zoster).

Komposisi: Tiap ml mengandung: Polymyxin B sulfate ....................................................................... 10000 UI Neomycin sulfate .......................................................................... 5 mg Fludrocortisone acetate ................................................................... 1 mg Lidocaine HCL ............................................................................. 40 mg

Khasiat: Otopain merupakan kombinasi zat-zat yang efektif untuk mengobati bermacammacam penyakit pada telinga. Polymyxin B sulfate dan Neomycin sulfate merupakan antibiotika dengan spektrum luas, aktif terhadap berbagai macam microorganisme: Pseudomonasaeruginosa, Staphylococus aureus, Eschericia coli, Klebsiella, Enterobacter sp., Neisseria sp.. Fludrocortisone acetate mempunyai khasiat antiradang, antialergi, dan antipruritis.
4

Lidocaine hydrochloride merupakan anestesi lokal yang efektif untuk mengurangi rasa sakit pada infeksi telinga.

Efek Samping: 1. Berupa reaksi hipersensitifitas, 2. Neomycin sering menimbulkan kepekaan pada kulit. 3. Efek samping dijumpai pada penggunaan topikal kombinasi antibiotika termasuk Neomycin dan Polymyxin B. 4. Berikut adalah efek samping lokal yang dilaporkan pada penggunaan kortikosteroid topikal, terutama yang dibalut dengan dengan kuat, yaitu: rasa terbakar, gatal, iritasi, kering, folikulitis, hipertrichosis, muncul seperti jerawat, hipopigmentasi, dermatitis peroral, alergi kontak dermatitis, maserasi pada kulit, infeksi sekunder, atropi kulit, stria dan malaria. 5. Efek samping sistemik jarang dan dapat terjadi dari kadar plasma yang tinggi karena dosis berlebihan.

Peringatan dan Perhatian: 1. Neomycin sulfate dapat menyebabkan sensitifitas kutan atau timbul iritasi. 2. Pengobatan tidak boleh lebih dari 10 hari karena resiko ototoksisitas lebih besar pada penggunaan jangka panjang. Penderita dalam pengobatan dengan tetes telinga yang mengandung Neomycin harus di bawah pengawasan klinik yang ketat. 3. Karena sifat asamnya yang dapat menyebabkan rasa terbakar dan menyengat, OTOPAIN Tetes Telinga jangan digunakan pada penderita dengan perforasi membran tympani. 4. Jika infeksi tidak menunjukkan perbaikan dalam 1 minggu, uji kultur dan kepekaan harus diulangi untuk mengidentifikasi organisme penyebab dan menentukan apakah terapi harus diganti. 5. Tidak ada penelitian yang cukup memadai dan terkontrol dengan baik untuk penggunaan pada wanita hamil. Kortikosteroid hanya digunakan jika keuntungan yang didapat lebih besar dibanding resiko pada fektus.
5

6. Ketika menggunakan produk yang mengandung Neomycin untuk mengontrol infeksi sekunder pada dermatosis kronis, seperti otitis eksternal kronis, pada keadaan ini kulit menjadi peka dibanding kulit normal, terhadap berbagai bahan termasuk Neomycin. 7. Produk ini mengandung Sodium metabisulfite, sulfite dapat menyebabkan berbagai reaksi alergi, termasuk gejala-gejala anafilaksis dan yang mengancam jiwa atau episode asmatik yang kurang berat pada orang-orang yang peka. 8. Pengobatan jangka panjang dengan antibiotika ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari organisme yang tidak peka seperti jamur.

Interaksi Obat: Neomycin sulfate bersifat bakteriostatik, menghambat aktivitas bakterisida dari golongan penisilin dan derivat-derivatnya.

Aturan Pakai: Otopain diteteskan ke dalam lubang telinga dengan penetes. Sehari 2 - 4 kali 4 - 5 tetes, tergantung pada beratnya penyakit. Lamanya pengobatan dengan produk ini seharusnya dibatasi sampai 10 hari berturutturut.

Penyimpanan: Simpan di bawah 25 derajat Celsius terlindung dari cahaya. Jangan disimpan dalam lemari pembeku. C. COLME 1. Indikasi: Pengobatan infeksi superfisial pada telinga luar oleh bakteri Gram-negatif dan Gram-positif yang peka terhadap Chloramphenicol.

Kontra Indikasi:

- Penderita yang hipersensitif terhadap Chloramphenicol dan Lidocaine. - Perforasi membran timpani.

Komposisi: Chloramphenicol.......................................... 10%. Lidocaine........................................................ 4%

Khasiat: Chloramphenicol merupakan antimikroba spektrum luas yang aktif terhadap bakteri Gram-positif dan bakteri Gram-negatif. Mekanisme kerjanya adalah menghambat sintesis protein sel mikroba.

Efek Samping: Iritasi lokal seperti gatal-gatal, rasa terbakar, urtikaria, dermatitis vesikular, dermatitis makulopapular.

Peringatan/Perhatian: Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan dari mikroorganisme yang tidak peka termasuk fungi, bila terjadi superinfeksi pengobatan dihentikan.

- Hanya bermanfaat untuk infeksi yang sangat superfisial, infeksi dalam memerlukan terapi sistemik. - Hati-hati penggunaan pada penderita dengan otitis media supuratif kronis.

Aturan Pakai: Dewasa dan anak-anak: 2 - 3 tetes, 2 - 3 kali sehari.

Penyimpanan: Wadah disimpan dalam kondisi tertutup rapat dan hindari terjadinya kontaminasi. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Simpan di bawah 25 derajat Celsius terlindung dari cahaya matahari. Jangan disimpan dalam lemari pembeku.
7

PROSEDUR PEMBERIAN OBAT TETES TELINGA

A. Pengertian
Memberikan obat pada telinga melalui kanal eksternal, dalam bentuk cair.

B. Tujuan 1. Untuk memberikan effek terapi lokal (mengurangi peradangan, membunuh organisme penyebab infeksi pada kanal telinga eksternal) 2. Menghilangkan nyeri 3. Untuk melunakkan serumen agar mudah untuk diambil C. Persiapan Alat 1. Botol obat dengan penetes steril 2. Buku obat 3. Cotton bud 4. Normal salin 5. Sarung tangan D. Prosedur Tindakan 1. Cek kembali pengobatan, waktu, jumlah dan dosis serta pada telinga bagian mana obat harus diberikan. 2. Siapkan klien a. Identifikasi klien dengan tepat dan tanyakan namanya b. Sediakan asisten bila diperlukan, untuk mencegah cidera pada bayi dan anak kecil c. Atur posisi klien miring kesamping (side lying) dengan telinga yang akan diobati 3. Bersihkan daun telinga dan lubang telinga a. Gunakan sarung tangan bila dicurigai ada infeksi b. Dengan menggunakan cotton bud yang dibasahi cairan, bersihkan daun telinga
dan meatus auditory

4. Hangatkan obat dengan tangan anda atau rendam obat ke dalam air hangat dalam waktu yang singkat 5. Tarik daun telinga keatas dan kebelakang (untuk dewasa dan anak-anak diatas 3 tahun), tarik daun telinga kebawah dan kebelakang (bayi) 6. Masukkan sejumlah tetes obat yang tepat sepanjang sisi kanal telinga
8

7. 8.

Berikan penekanan yang lembut beberapa kali pada tragus telinga Minta klien untuk tetap berada pada posisi miring selama 5 menit.

9. Kaji respon klien pada karakter dan jumlah pengeluaran, adanya ketidaknyamanan dan lain sebagainya. Lakukan segera setelah obat dimasukkan dan ulangi pada saat efek obat telah bekerja. 10. Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak dipakai 11. Dokumentasikan semua tindakan

DAFTAR PUSTAKA
1. www.pemberian-obat-secara-topikal.html Post on Minggu, 07 Februari 2010 By. Eny Retna Ambarwati 2. www.DechaCare.com.
www.DechaCare.com

10

You might also like